Tampilkan postingan dengan label Eskatologi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Eskatologi. Tampilkan semua postingan

Rabu, 23 April 2014

KEDATANGAN KRISTUS YANG KEDUA KALI


 Kedatangan Kristus yang Kedua Kalinya?
           
Kedatangan Kristus yang Kedua Kalinya adalah pengharapan dari orang-orang percaya bahwa Tuhan mengontrol segala sesuatunya dan setia pada janji-janji dan nubuatan dalam FirmanNya. Pada kedatanganNya yang pertama, Yesus Kristus datang ke dunia ini sebagai seorang bayi di palungan di Betlehem, sebagaimana dinubuatkan. Yesus memenuhi banyak nubuat mengenai Mesias dalam kelahiran, hidup, pelayanan, kematian dan kebangkitanNya. Namun ada beberapa nubuat mengenai Mesias yang Yesus belum genapi. Kedatangan Kristus Kedua Kali akan merupakan kembalinya Kristus untuk memenuhi semua nubuat yang masih tersisa ini. Pada kedatanganNya yang pertama kali, Yesus datang dalam keadaan yang sangat sederhana. Pada kedatanganNya yang kedua kalinya, Yesus akan datang dengan bala tentara Surga mengiringi Dia.

            Para nabi Perjanjian Lama tidak membedakan kedua kedatangan ini. Hal ini dapat dilihat pada ayat-ayat seperti Yesaya 7:14; 9:6-7 dan Zakharia 14:4. Akibat dari nubuat yang sepertinya berbicara mengenai dua individu banyak sarjana Yahudi yang percaya bahwa akan ada Mesias yang menderita dan Mesias yang menang. Apa yang mereka tidak pahami adalah bahwa Mesias yang sama akan memenuhi kedua peranan ini. Yesus menggenapi peran dari hamba yang menderita (Yesaya 53) pada kedatanganNya yang pertama. Yesus akan menggenapi peran sebagai Pembebas dan Raja Israel pada kedatanganNya yang kedua. Zakharia 12:10 dan Wahyu 1:7 menggambarkan Kedatangan yang Kedua Kali, mengenang kembali saat Yesus ditikam. Israel, dan seluruh dunia, akan meratap karena tidak menerima Mesias saat Dia datang untuk pertama kalinya.

            Setelah Yesus naik ke Surga, para malaikat memberitahukan para rasul, "Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga." (Kisah 1:11). Zakharia 14:4 mengidentifikasikan tempat Kedatangan yang Kedua Kalinya sebagai Bukit Zaitun. Matius 24:30 menyatakan, “Pada waktu itu akan tampak tanda Anak Manusia di langit dan semua bangsa di bumi akan meratap dan mereka akan melihat Anak Manusia itu datang di atas awan-awan di langit dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya.” Titus 2:13 menggambarkan Kedatangan yang Kedua Kalinya sebagai “pernyataan kemuliaan.”

            Kedatangan yang Kedua Kali dibicarakan dengan terperinci dalam Wahyu 19:11-16, “ Lalu aku melihat sorga terbuka: sesungguhnya, ada seekor kuda putih; dan Ia yang menungganginya bernama: "Yang Setia dan Yang Benar", Ia menghakimi dan berperang dengan adil. Dan mata-Nya bagaikan nyala api dan di atas kepala-Nya terdapat banyak mahkota dan pada-Nya ada tertulis suatu nama yang tidak diketahui seorangpun, kecuali Ia sendiri. Dan Ia memakai jubah yang telah dicelup dalam darah dan nama-Nya ialah: "Firman Allah." Dan semua pasukan yang di sorga mengikuti Dia; mereka menunggang kuda putih dan memakai lenan halus yang putih bersih. Dan dari mulut-Nya keluarlah sebilah pedang tajam yang akan memukul segala bangsa. Dan Ia akan menggembalakan mereka dengan gada besi dan Ia akan memeras anggur dalam kilangan anggur, yaitu kegeraman murka Allah, Yang Mahakuasa. Dan pada jubah-Nya dan paha-Nya tertulis suatu nama, yaitu: "RAJA SEGALA RAJA DAN TUAN DI ATAS SEGALA TUAN"” (Wahyu 19:11-16).

Hari Tuhan


Hari Tuhan

Frasa “hari Tuhan” biasanya menunjuk pada peristiwa-peristiwa yang terjadi pada akhir dari sejarah (Yesaya 7:18-25) dan sering diasosiasikan secara dekat dengan frasa “hari itu.” Salah satu kunci untuk memahami frasa ini adalah dengan memperhatikan bahwa frasa-frasa ini selalu berbicara mengenai suatu masa di mana Allah secara pribadi campur tangan dalam sejarah, baik secara langsung maupun tidak langsung, untuk menggenapi aspek tertentu dari rencanaNya. 

            Kebanyakan orang mengasosiasikan “hari Tuhan” dengan masa tertentu atau hari tertentu yang akan terjadi pada zaman akhir ketika rencana Allah dan maksudnya bagi dunia milikNya dan bagi umat manusia akan digenapi. Beberapa sarjana percaya bahwa “hari Tuhan” akan merupakan masa yang lebih panjang, dan bukannya satu hari saja – suatu periode waktu di mana Kristus akan memerintah di seluruh dunia sebelum Dia membersihkan langit dan bumi untuk mempersiapkan kekekalan bagi seluruh umat manusia. Namun para sarjana lain percaya bahwa hari Tuhan akan merupakan peristiwa yang cepat yang terjadi ketika Kristus kembali ke dunia untuk menebus orang-orang percaya yang setia dan untuk mengirim orang-orang yang tidak percaya kepada hukuman kekal.


            Frasa “hari Tuhan” digunakan sembilan belas kali dalam Perjanjian Lama (Yesaya 2:12; 13:6, 9; Yehezkiel 13:5; 30:3; Yoel 1:15, 2:1,11, 31; 3:14; Amos 5:18, 20; Obaja 15, Zefanya 1:7-14; Zakharia 14:1; Maleakhi 4:5) dan empat kali dalam Perjanjian Baru (Kisah 2:20; 2 Tesalonika 2:2; 2 Petrus 3:10). Hal ini juga disinggung dalam bagian-bagian lainnya (Wahyu 6:17; 16:14).
            Bagian-bagian Perjanjian Lama yang berhubungan dengan hari Tuhan sering kali mengandung makna kesegeraan, hampir dan pengharapan: “Merataplah, sebab hari TUHAN sudah dekat!” (Yesaya 13:6); “Hari itu sudah dekat, hari TUHAN sudah dekat” (Yehezkiel 30:3); “Sungguh, hari TUHAN sudah dekat,” (Yoel 1:15); “Biarlah gemetar seluruh penduduk negeri, sebab hari TUHAN datang, sebab hari itu sudah dekat;” (Yoel 2:1); “Banyak orang, banyak orang di lembah penentuan! Ya, sudah dekat hari TUHAN di lembah penentuan!” (Yoel 3:14); “Sebab telah dekat hari TUHAN menimpa segala bangsa” (Obaja 1:15); “Berdiam dirilah di hadapan Tuhan ALLAH! Sebab hari TUHAN sudah dekat” (Zefanya 1:7); “Sudah dekat hari TUHAN yang hebat itu, sudah dekat dan datang dengan cepat sekali!” (Zefanya 1:14). Hal ini dikarenakan “hari Tuhan” dalam Perjanjian Lama sering berbicara mengenai penggenapan yang dekat dan jauh, sama halnya dengan nubuatan Perjanjian Lama. Ada kalanya dalam Perjanjian Lama di mana “hari Tuhan” digunakan untuk menggambarkan penghakiman bersejarah yang terlah digenapi dalam pengertian tertentu (Yesaya 13:6-22; Yehezkiel 30:2-19; Yoel 1:15; 3:14; Amos 5:18-20; Zefanya 1:14-18), sementara pada waktu lainnya istilah ini merujuk pada penghakiman illahi yang akan terjadi menjelang berakhirnya zaman (Yoel 2:30-32; Zakharia 14:1; Maleakhi 4:1, 5).



            Perjanjian Baru menyebutnya sebagai hari “murka,” hari “perlawatan,” dan hari Allah Yang Mahakuasa (Wahyu 1:14) dan merujuk pada penggenapan di masa depan ketika murka Allah dicurahkan kepada bangsa Israel yang tidak mau percaya (Yesaya 22; Yeremia 30:1-17; Yoel 1-2; Amoz 5; Zefanya 1) dan dunia yang tidak percaya (Yehezkiel 38-39; Zakharia 14). Kitab Suci menunjukkan bahwa “hari Tuhan” akan datang dengan cepat, seperti pencuri di malam hari (Zefanya 1:14-15; 2 Tesalonika 2:2), dan karena itu kita sebagai orang-orang Kristen harus berjaga-jaga dan siap untuk datangnya Kristus setiap saat.



            Selain merupakan saat penghakiman, itu juga akan merupakan saat penyelamatan ketika Allah membebaskan sisa-sisa Israel, menggenapi janjiNya bahwa “seluruh Israel akan diselamatkan” (Roma 11:26), mengampuni dosa mereka dan memulihkan orang-orang pilihanNya ke tanah yang dijanjikannya kepada Abraham (Yesaya 10:27; Yeremia 30:19-31, 40; Mikah 4; Zakharia 13). Hasil terakhir dari hari Tuhan adalah “Manusia yang sombong akan ditundukkan dan orang yang angkuh akan direndahkan; hanya TUHAN sajalah yang maha tinggi pada hari itu” (Yesaya 2:17). Penggenapan utama atau yang paling akhir dari nubuat-nubuat mengenai “hari Tuhan” akan terjadi pada akhir dari sejarah ketika dengan kuasa yang ajaib Allah akan menghukum kejahatan dan menggenapi semua janjiNya. [1]




Apa beda antara Pengangkatan Orang Percaya dan Kedatangan Kedua Kali


Apa beda antara Pengangkatan Orang Percaya dan Kedatangan Kedua Kali?

Pengangkatan Orang Percaya dan Kedatangan Kristus yang Kedua Kalinya sering dicampur adukkan. Kadang-kadang sulit untuk menentukan apakah Kitab Suci berbicara mengenai Pengangkatan Orang Percaya atau Kedatangan Kedua Kali. Namun demikian, dalam mempelajari nubuat-nubuat Alkitab mengenai zaman akhir, adalah penting untuk membedakan antara keduanya.

            Pengangkatan Orang Percaya adalah saat ketika Yesus Kristus datang kembali untuk memindahkan gereja (semua orang yang percaya dalam Kristus) dari bumi ini. Pengangkatan Orang Percaya digambarkan dalam 1 Tesalonika 4:13-18 dan 1 Korintus 15:50-54. Orang-orang percaya yang sudah meninggal dunia akan mengalami kebangkitan tubuh, dan bersama-sama dengan orang-orang percaya yang masih hidup akan bertemu dengan Tuhan di angkasa. Hal ini akan terjadi dalam sekejap mata. Kedatangan Kedua Kali adalah saat di mana Kristus datang kembali untuk mengalahkan anti Kristus, menghancurkan kejahatan dan menegakkan Kerajaan Seribu Tahun. Kedatangan Kedua Kali digambarkan dalam Wahyu 19:11-16.

Perbedaan penting antara Pengangkatan Orang Percaya dan Kedatangan Kedua Kali adalah sbb:
1.      Pada saat Pengangkatan Orang Percaya, orang-orang percaya akan bertemu dengan Tuhan di angkasa (1 Tesalonika 4:17). Pada Kedatangan Kedua Kali orang-orang percaya kembali ke dunia bersama dengan Kristus (Wahyu 19:14).

2.      Kedatangan Kedua Kali terjadi setelah Kesengsaraan Besar yang mengerikan (Wahyu pasal 6-19). Pengangkatan Orang Percaya terjadi sebelum Kesengsaraan Besar (1 Tesalonika 5:9; Wahyu 3:10).


3.      Pengangkatan Orang Percaya adalah orang-orang percaya dipindahkan dari bumi sebagai tindakan pembebasan (1 Tesalonika 4:13-17; 5:9). Kedatangan Kedua Kali termasuk disingkirkannya mereka yang tidak percaya sebagai tindakan penghakiman (Matius 24:40-41).
4.      Pengangkatan Orang Percaya bersifat “rahasia” dan dalam sekejap mata (1 Korintus 15:50-54). Kedatangan Kedua Kali akan kelihatan kepada semua orang (Wahyu 1:7; Matius 24:29-30).

5.      Kedatangan Kristus yang Kedua Kali tidak akan terjadi sampai beberapa kejadian akhir zaman terjadi (2 Tesalonika 2:4; Matius 24:15-30; Wahyu pasal 6-18). Pengangkatan Orang Percaya sudah dekat, dapat terjadi kapan saja (Titus 2:13; 1 Tesalonika 4:13-18; 1 Korintus 15:50-54).

Mengapa penting untuk membedakan Pengangkatan Orang Percaya dan Kedatangan Kedua Kali?

1)     Kalau Pengangkatan Orang Percaya dan Kedatangan Kedua Kali adalah peristiwa yang sama, orang-orang percaya harus melalui masa Kesengsaraan Besar (1 Tesalonika 5:9; Wahyu 3:10).
2)     Kalau Pengangkatan Orang Percaya dan Kedatangan Kedua Kali adalah peristiwa yang sama, kembalinya Kristus tidak akan terjadi dalam waktu dekat … ada banyak hal yang harus terjadi sebelum Dia datang kembali (Matius 24:4-30).
3)     Dalam menggambarkan masa Kesengsaraan Besar, Wahyu 6-9 tidak pernah menyebut gereja. Selama masa Kesengsaraan Besar – juga disebut sebagai “masa kesusahan Yakub” (Yeremia 30:7) – Allah akan kembali memberi perhatian utama kepada Israel (Roma 11:17-31).

            Pengangkatan Orang Percaya dan Kedatangan Kedua Kali sama namun merupakan kejadian yang berbeda. Keduanya adalah peristiwa akhir zaman. Namun demikian, ada penting untuk mengenali perbedaannya. Secara ringkas, Pengangkatan Orang Percaya adalah kembalinya Kristus di awan-awan untuk memindahkan semua orang percaya dari bumi sebelum masa kemurkaan Allah. Kedatangan Kedua Kali adalah kembalinya Kristus ke bumi untuk mengakhiri Kesengsaraan Besar dan mengalahkan anti Kristus dan kerajaan dunianya yang jahat.

soboliemmatius