Tampilkan postingan dengan label Yahudi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Yahudi. Tampilkan semua postingan

Jumat, 08 Februari 2019

NON YAHUDI

YAHUDI KRISTEN/ KIRISTEN YAHUDI
  Ev. Matius Sobolim' M. Th
🍏🍏🍏🍏🍏🍏🍏🍏🍏🍏🍏
       Umat Kristen perdana yang melaksanakan keyahudian. Hal ini berlangsung lama, sebelum terjadinya revolusi, ketika kepercayaan mereka kepada Yesus melahirkan hubungan baru dengan  Yudaisme, dan dalam jemaat sendiri timbul konflik internal. Yudaisme bukanlah sistem monolitik.

        Di dalamnya ada orang-orang  Farisi,  Saduki, Esseni, dan mungkin orang-orang  Samaria, yang beraneka ragam. Menurut Kis. 2:46, para rasul sering kali mengunjungi Bait Allah, dan sejumlah orang-orang Farisi (Kis. 15:5) telah bergabung ke dalam jemaat. Unsur bersama yang mempersatukan jemaat Kristen awal adalah iman mereka bahwa.
Mesias itu Yesus dan bahwa Kitab Suci telah digenapi di dalam Dia. Terjadi krisis besar ketika Paulus, yang sebelumnya adalah orang Farisi, melakukan penginjilan kepada orang  bukan Yahudi dalam skala besar.  
          Keyakinannya adalah bahwa Yesus bukanlah Mesias Yahudi saja, dan kekristenan bukanlah Yudaisme yang diperbarui.  Keselamatan ditawarkan kepada semua orang oleh Yesus yang telah disalibkan dan bangkit, dan bahwa  Taurat Yahudi tidak menjadi kewajiban bagi orang-orang bukan Yahudi yang telah bertobat. Beberapa orang Kristen di Yerusalem yang menentang Paulus khawatir bahwa liberalisme ini akan menyebabkan ditinggalkannya sama sekali standar-standar etis perilaku.

       Mereka terus menaati seluruh Taurat, dan lebih merupakan orang Yahudi Kristen ketimbang orang Kristen Yahudi. Sementara yang lain ingin terus menaati kebiasaan berpantang sepanjang hidupnya dan bersedia menerima kompromi. Memang, apa yang dilakukan Paulus sendiri adalah kompromi.
      Ia sendiri menaati sebagian Taurat (mis. masuk ke Bait Allah setelah membersihkan dirinya, Kis. 21:26), sementara ia berupaya keras untuk mengecualikan orang-orang bukan Yahudi dari kewajiban itu. Setelah penghancuran Yerusalem pada 70 M, masa depan jemaat berada dalam kekristenan bukan Yahudi Paulus.
      Namun, kontroversi dalam Injil-injil Matius, Lukas, dan Yohanes menyatakan bahwa pengaruh orang Yahudi dalam jemaat masih cukup kuat hingga 100 M. Ini juga merupakan periode ketika surat Kristen Yahudi Yakobus ditulis. Sejak awal abad kedua M, penerus kekristenan Yahudi terpinggirkan menjadi kaum *Ebionit dan Nazarene, yang karya-karyanya dikutip oleh *Origenes dan Hieronimus.  elompok Ebionit memiliki  Kristologi adopsionis. Dalam PB Surat Yakobus merupakan dokumen Yahudi yang paling jelas; di dalamnya hanya ada dua petunjuk tentang Kristus (1:1 dan 2:1). keduanya malah mungkin merupakan tambahan Kristen kemudian pada tulisan Yahudi itu. Contoh-contoh Yakobus mengenai kesabaran dalam penderitaan berasal dari nabi-nabi PL dan  Ayub, bukan dari Yesus (5:10 dan seterus ya). Wahyu kepada Yohanes tentu saja berutang pada kekristenan Yahudi. Kitab tersebut menggunakan gambaran dan gaya  Yehezkiel serta  Daniel.
            Penerimaannya dalam Gereja lambat dan agak enggan, karena sifat apokalyptiknya yang asing. Gereja tidak menyangka) akar keyahudiannya dan Rm. 9-11 mengingatkan sisi yang menarik bahwa apa yang, telah dijanjikan Allah dalam *perjanjian-Nya mencakup, baik umat Yahudi maupun Kristen. Namun, ada pula ekstremis yang, berada pada kutub yang berbeda dengan kaum Ebionit. Mereka adalah *Marcion dengan pengikut-pengikutnya, yang menolak keberlakuan PL lebih lanjut, dan bahkan sebagian PB. Surat-surat Paulus sebagian Injil Lukas adalah Kitab Suci mereka yang amat kecil.Dalam PB juga terdapat tulisan-tulisan dengan latar belakang Yahudi, yang menempati posisi antara dalam Gereja. Injil Matius misalnya, sangat berutang pada PL dan sangat menekankan berlakunya Taurat.
       Namun, Kristologi Matius, yang dalamnya Yesus disamakan dengan  Hikmat (Mat 11:19; 23:34-36), jauh melampaui *adopsionisme kaum Ebionit. Surat Ibrani sepenuhnya bernada Yahudi, namun bermusuhan dengan peribadahan Bait Allah, seperti halnya kaum Ebionit (Bait Allah tidak ada lagi setelah 70 M). Tetapi, surat ini menolak pandangan (kaum Ebionit) bahwa Kristus memiliki kedudukan yang sama dengan malaikat (Ibr. 1:4-2:18).

Sabtu 09 Februari, 2019
Penjelasan tentang Non Yahudi