Tampilkan postingan dengan label Roh Allah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Roh Allah. Tampilkan semua postingan

Kamis, 24 April 2014

Bagaimana Allah membagikan karunia-karunia Roh?

Bagaimana Allah membagikan karunia-karunia Roh? Apakah Allah akan memberi karunia Roh yang saya minta?

Roma 12:3-8 dan 1 Korintus 12 amat jelas bahwa setiap orang Kristen diberi karunia Roh sesuai dengan kehendak Tuhan. Karunia-karunia Roh diberikan dengan tujuan untuk membangun tubuh Kristus (1 Korintus 12:7; 14:12). Saat yang tepat ketika karunia ini diberikan tidak secara khusus disebutkan. Kebanyakan orang beranggapan bahwa karunia Roh diberikan pada saat kelahiran rohani (saat keselamatan). Namun demikian, ada beberapa ayat yang mungkin mengindikasikan bahwa Allah juga memberi karunia Roh pada waktu yang lebih belakangan. Baik 1 Timotius 4:14 dan 2 Timotius 1:6 merujuk pada “karunia” yang Timotius terima “oleh nubuat” pada saat dia ditahbiskan Kemungkinan ini mengindikasikan bahwa salah seorang penatua pada penahbisan Timotius berbicara di bawah kuasa Allah mengenai karunia rohani yang akan diberikan kepada Timotius untuk memampukan dia untuk pelayanan di kemudian hari.


Dalam 1 Korintus 12:28-31 and 1 Korintus 14:12-13 kita juga diberitahu bahwa Allahlah (dan bukannya kita) yang memilih karunia. Ayat-ayat ini juga mengindikasikan bahwa bukan semua orang akan memiliki karunia tertentu. Paulus memberitahukan orang-orang percaya di Korintus bahwa kalau mereka menginginkan karunia rohani, mereka harus menyingkirkan ketakjuban mereka dengan karunia-karunia yang “spektakular” atau “yang dapat dipamerkan”, dan mencari karunia-karunia yang membangun, seperti bernubuat (menyampaikan Firman Tuhan untuk membangun orang lain). Mengapa Paulus memberitahu mereka untuk mencari karunia-karunia “terbaik” kalau mereka sudah mendapatkan segala yang mereka bisa dapatkan, dan tidak ada lagi kesempatan untuk mendapatkan karunia-karunia yang “terbaik” ini? Ini akan membawa kita untuk percaya bahwa sama seperti Salomo meminta hikmat dari Allah untuk menjadi pemimpin yang baik dari umat Allah, maka Allah juga akan memberi kita karunia-karunia yang kita butuhkan untuk kebaikan gereja.

            Setelah mengatakan ini masih perlu ditekankan bahwa karunia-karunia ini dibagikan menurut pilihan Allah, bukan diri kita. Kalau setiap orang Korintus menginginkan karunia tertentu, seperti misalnya bernubuat, Allah tidak akan memberi setiap orang karunia itu hanya karena mereka betul-betul menginginkannya. Mengapa? Di mana jadinya orang-orang lain yang dibutuhkan untuk melayani dalam peranan lain dalam tubuh Kristus?



Ada satu hal yang amat jelas, perintah Allah adalah pemberian kemampuan dari Allah. Kalau Allah memerintahkan kita untuk melakukan sesuatu (misalnya bersaksi, mengasihi yang tidak dapat dikasihi, menjadikan semua bangsa murid Tuhan, dll) Dia akan memampukan kita melakukan itu. Sebagian orang mungkin tidak punya “karunia” untuk menginjili seperti orang lain misalnya, namun Allah memerintahkan semua orang Kristen untuk bersaksi dan memuridkan (Matius 28:18-20; Kisah 1:8). Kita semua dipanggil untuk menginjili, baik kita memiliki karunia penginjilan atau tidak. Orang Kristen yang punya ketekadan yang mau terus berusaha setelah mempelajari Firman Allah dan mengembangkan kemampuannya untuk mengajar, akan menjadi guru yang lebih baik dari orang yang memiliki karunia untuk mengajar tapi mengabaikan karunia tsb.



Sebagai kesimpulan, apakah karunia rohani diberikan kepada kita saat kita menerima Kristus, atau kita mendapatkannya melalui hidup bersama Allah? Jawabannya adalah kedua-duanya. Biasanya karunia rohani diberikan pada saat diselamatkan, namun juga dapat diperoleh melalui pertumbuhan rohani. Apakah keingingan hati Anda dapat diperjuangkan dan dikembangkan menjadi karunia rohani? Dapatkah Anda mengejar karunia rohani tertentu? 1 Korintus 12:31 nampaknya mengindikasikan bahwa adalah mungkin untuk “dengan sungguh-sungguh menginginkan karunia yang terbaik.” Anda boleh minta dari Allah karunia rohani tertentu dan dengan giat mengejarnya dengan berusaha berkembang dalam bidang itu. Pada saat yang sama, kalau itu bukan kehendak Allah, Anda tidak akan mendapatkannya sekeras apapun Anda mengejarnya. Allah maha bijak dan tahu karunia apa yang paling bagus bagi Anda dalam kerajaanNya.



Seberapapun hebatnya Anda dalam karunia yang Anda miliki, kita semua dipanggil untuk mengembangkan bidang-bidang yang dicantumkan dalam daftar karunia rohani … menunjukkan keramahan, kemurahan, melayani satu dengan yang lain, mengabarkan Injil, dll. Saat kita berusaha melayani Dia karena kasih, demi untuk membangun orang lain bagi kemuliaanNya, Dia akan memuliakan namaNya, menumbuhkan gerejaNya dan memberi kita pahala (1 Korintus 3:5-8, 12:31-14:1). Allah berjanji bahwa ketika kita menjadikan Dia sebagai kesenangan kita, Dia akan mengabulkan keinginan hati kita (Mazmur 37:4-5). Termasuk di dalamnya adalah mempersiapkan kita untuk melayani Dia dengan cara yang dapat memberi kita makna dan kepuasan.





Kamis, 17 April 2014

ROH ALLAH SEBAGAI ROH KREASI

ROH ALLAH SEBAGAI ROH KREASI

Umumnya kita mengaitkan Roh Kudus dengan soteriologi dan ekklesiologi. Dalam penyelamatan manusia berdosa dan dalam kehidupan bergereja, jelas peranan Roh Kudus sangat sentral. Roh Kudus-lah yang melahir-barukan orang-orang berdosa (Yoh 3:5; Tit 3:5), dan memberi hidup baru (Yoh 6:63; Rm 8:2). Dengan demikian Ia menciptakan suatu umat kudus yang memuliakan Allah dan yang membuat Allah bersukacita.

Kadang-kadang yang agak terlalaikan adalah penekanan pada peranan Roh Kudus dalam teologi penciptaan, padahal hakekat karya Roh Allah adalah penciptaan dan pembaruan ciptaan. Dalam segenap kisah penciptaan, pembaruan hidup, dan penciptaan baru, kita melihat Roh Allah berkarya secara aktif. Misalnya dalam narasi penciptaan, dikatakan "Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air" (Kej 1:2). Roh, yang diterjemahkan dari kata ruah (Ibr.) dapat berarti angin, nafas, dan roh. "Roh Allah yang melayang-layang," jelas mengindikasikan kekuatan Allah yang kreatif, yang memberi hidup, dan yang menopang kehidupan. Kata ini juga mengisyaratkan kedekatan Allah dan menandakan kehadiranNya. Dan itulah yang terjadi dalam kisah penciptaan: bukan hanya terciptanya sesuatu dari ketiadaan (creatio ex nihilo), tetapi juga terjadinya transformasi atas kondisi yang "belum berbentuk dan kosong" (tohu va vohu [Ibr.], yakni suatu kondisi kekacauan). Roh Allah adalah Roh kreasi. Dalam peranan Roh yang demikian, dapat kita mengerti bila dikatakan dalam Alkitab "Roh Allah telah membuat aku, dan nafas Yang Mahakuasa membuat aku hidup" (Ayub 33:4).

Sebagai Roh kreasi, Roh Allah juga adalah Roh yang menopang dan memperbarui ciptaan. "Oleh nafasNya langit menjadi cerah" (Ayub 26:13). "Apabila Engkau mengirim RohMu, mereka tercipta, dan Engkau membaharui muka bumi" (Mzm 104:30). "Mereka" yang disebutkan dalam ayat ini dijelaskan dengan rinci dalam Mzm 104, yakni seisi alam ciptaan Allah, seperti awan-awan, angin, bumi, samudera raya, gunung, bukit dan lembah, aneka satwa, dan pelbagai aktivitas manusia di dalamnya. Dan pemazmur mengatakan, di dalam segenap nyanyian semesta raya tersebut, Allah bersukacita (Mzm 104:31). Pembaruan ciptaan jelas berkaitan dengan peranan soteriologis dan ekklesiologis yang disebutkan di atas. Dan ini berujung kepada peranan eskatologis Roh Allah ketika Allah "menjadikan segala sesuatu baru" (Why 21:5). Roh Allah yang dicurahkan akan mengakibatkan "padang gurun akan menjadi kebun buah-buahan," di mana keadilan dan kebenaran akan menang (Yes 32:15-17). Hal ini diilustrasikan dengan baik oleh simbol kehidupan kembali tulang-belulang yang kering (Yeh 37:1-14).

Salah satu aspek dalam teologi penciptaan yang perlu ditekankan ketika kita mengatakan Roh Allah sebagai Roh kreasi (yakni peranan Roh Kudus dalam karya penciptaan) adalah karyaNya dalam teologi kebudayaan, yakni karunia Roh kepada orang-orang tertentu dalam karya penciptaan seni-budaya. Roh Kudus bukan hanya menghasilkan buah kebenaran dan kebaikan dalam diri umatNya, tetapi dari Dia lahir pula buah-buah keindahan, seperti yang dikisahkan dalam pendirian Kemah Suci (Kel 35:30-36:2).

Pembuatan Kemah Suci dan segenap perangkat alat dan busana yang berkaitan dengan upacara dalam kemah tersebut dikerjakan dengan teliti dan dengan memperhatikan fungsi, simbolisme religius, dan keindahan. Pakaian imam, misalnya, disulam untuk menunjukkan kemuliaan dan keindahan (Kel 28:2). Karena itu Allah mengangkat Bezaleel, seorang seniman, dan memenuhinya dengan Roh Allah untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan religius dan artistik. Orang Israel pada saat itu hidup dalam masa sulit menghadapi musuh-musuh. Orang-orang terkenal biasanya muncul dari kancah peperangan dan kepemimpinan religius dan militer. Tetapi Bezaleel dikenal sebagai seorang seniman yang dipakai oleh Tuhan. Barangkali kita bertanya, untuk apa cerewet dengan pelbagai presisi dan keindahan artistik dalam situasi darurat demikian! Tetapi Allah tidak hanya memperhatikan fungsi bangunan dan pelbagai perangkat kudus. Dia juga menitik-beratkan pada keindahan dan kemuliaan? juga dalam situasi perang dan darurat seperti yang dialami Israel.
Bezaleel, dikatakan, dipenuhi oleh Roh Allah. Barangkali dia adalah orang pertama dalam Alkitab yang dicatat dipenuhi oleh Roh Allah. Dapat dipastikan Bezaleel adalah seorang yang memang mempunyai kepandaian artistik dan kemampuan rancang-bangun. (Jelas dipenuhi oleh Roh Allah, dalam konteks ini, bukan suatu mujijat yang mendadak mengubah seseorang yang tidak mengerti apa-apa soal arsitektur dan seni menjadi ahli bangunan dan seniman.) Bezaleel dipanggil, dipakai, dan diasah oleh Roh Allah untuk kian berkomitmen, berhasil, dan bermutu. Apa yang Roh Allah kerjakan dalam dirinya? Dikatakan, Roh Allah memberinya keahlian (yakni kemampuan artistik), pengertian (yakni kecerdasan yang berkaitan dengan bidang keahliannya), pengetahuan (yakni pengetahuan teoritis dan teknis) untuk "membuat berbagai rancangan supaya dikerjakan dari emas, perak dan tembaga; untuk mengasah batu permata supaya ditatah; untuk mengukir kayu dan untuk bekerja dalam segala macam pekerjaan yang dirancang itu." Atau seperti yang dikatakan oleh NIV, "to make artistic designs for work in gold, silver and bronze, to cut and set stones, to work in wood and to engage in all kinds of artistic craftsmanship." Bahkan kemudian dikatakan bahwa Roh Allah juga memampukan dia (bersama Aholiab) untuk mengajar orang lain. Jelas Bezaleel bukan sekedar tukang. Dia adalah seorang arsitek dan seniman yang cerdas, seseorang yang dipakai Allah bukan hanya untuk membangun karya seni, tetapi juga untuk mentranfser visi seni dan ilmu kepada orang lain

Menjadi jelas bahwa karya Roh Kudus dalam hidup orang-orang percaya juga mencakup bidang kebudayaan. Bahkan penulisan Kitab Suci, sebagai sebuah karya seni, pun adalah inspirasi dari Roh Kudus. Karunia Roh Kudus tidak hanya menyangkut kemampuan administrasi, pembuatan mujijat, atau kemampuan verbal menyampaikan Firman Allah. Karunia Roh bagi orang percaya juga menyangkut bidang seni dan budaya. Roh Allah akan memakai dan akan kian memampukan umatNya agar dapat menghasilkan karya seni bermutu yang mengungkapkan keindahan yang membawa kebenaran dan kebaikan. Roh Allah adalah Roh kreasi. KaruniaNya akan menghasilkan karya-karya kreatif. Keyakinan ini seharusnya mendorong orang-orang Kristen untuk berani mengambil bagian dalam bidang seni-budaya untuk menghasilkan karya-karya dan kritik-kritik seni yang bermutu, misalnya, menjadi penyair, novelis, musisi, pelukis, seniman teater, sutradara, sastrawan, arsitek. Menjadi Bezaleel yang merancang bangunan dan karya kudus bukan hanya demi kegunaan tetapi juga demi kemuliaan dan keindahan, sehingga membuat Allah bersukacita menikmatinya. Sehingga kita pun dapat kian memahami Roh Kudus yang menjadi Penghibur kita (Yoh 16:7). Sebab Dia menghibur kita melalui kebenaran dan kebaikan, dan juga melalui keindahan.                                                                                                                                                                                                                                                          

















  Ev. Matius Sobolim, S. Th., M. Th.

Sabtu, 15 Juni 2013

Dosa Terhadap Roh Kudus


Dosa Terhadap Roh Kudus
Oleh : Matius Soboliem, S. Th. 




Markus 3:22-29
3:22 Dan ahli-ahli Taurat yang datang dari Yerusalem berkata: "Ia kerasukan Beelzebul," dan: "Dengan penghulu setan Ia mengusir setan." 3:23 Yesus memanggil mereka, lalu berkata kepada mereka dalam perumpamaan: "Bagaimana Iblis dapat mengusir Iblis? 3:24 Kalau suatu kerajaan terpecah-pecah, kerajaan itu tidak dapat bertahan, 3:25 dan jika suatu rumah tangga terpecah-pecah, rumah tangga itu tidak dapat bertahan. 3:26 Demikianlah juga kalau Iblis berontak melawan dirinya sendiri dan kalau ia terbagi-bagi, ia tidak dapat bertahan, melainkan sudahlah tiba kesudahannya. 3:27 Tetapi tidak seorang pun dapat memasuki rumah seorang yang kuat untuk merampas harta bendanya apabila tidak diikatnya dahulu orang kuat itu. Sesudah itu barulah dapat ia merampok rumah itu. 3:28 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya semua dosa dan hujat anak-anak manusia akan diampuni, ya, semua hujat yang mereka ucapkan. 3:29 Tetapi apabila seorang menghujat Roh Kudus, ia tidak mendapat ampun selama-lamanya, melainkan bersalah karena berbuat dosa kekal." 3:30 Ia berkata demikian karena mereka katakan bahwa Ia kerasukan roh jahat.

Markus mencatat para ahli Taurat atau ahli dalam hukum Yahudi datang dari Yerusalem ke Galilea untuk menilai pekerjaan yang dilakukan Tuhan Yesus disana, seperti apa yang mereka dengar, terutama pelayananNya dalam mengusir setan. Namun para ahli Taurat membuat kesimpulan aneh : "Ia kerasukan Beelzebul," dan: "Dengan penghulu setan Ia mengusir setan." (Markus 3:22). (Beelzebul adalah nama dewa orang Kanaan yang berarti "Tuhan dari tempat yang tinggi", tapi disini digunakan orang-orang Yahudi untuk menunjukkan penguasa neraka, tempat kediaman setan-setan). Ketika Tuhan Yesus mengetahui hal itu, Ia mengungkapkan kemustahilan anggapan bahwa kuasa setan dapat diusir dengan pertolongan setan pula. Seanjutnya Yesus mengatakan bahwa orang yang menyimpulkan hal itu sebagai menghujat Roh Kudus. Mengapa? Karena dengan sengaja mereka menganggap kegiatan Roh Kudus berasal dari setan. 

Setiap macam dosa, setiap bentuk hujat atau umpat secara tersirat dinyatakan dapat diampuni bila dosa-dosa itu disesali. Tapi bagaimana jika seseorang harus menyesali hujatannya terhadap Roh Kudus? Apakah tidak ada pengampunan bagi mereka yang menyesali dosa itu? 


Jawabannya, sifat dasar dari dosa ini, yaitu orang yang melakukannya tidak tahu bahwa mereka berbuat dosa. Markus menceritakan pada para pembacanya mengapa Tuhan Yesus mengatakan bahwa para ahli Taurat itu menghujat Roh Kudus; karena mereka telah mengatakan "Ia kerasukan roh jahat" (Markus 3:30). Jadi, pada waktu Yesus memperingatakan tentang dosa yang tidak dapat diampuni, konteksnya adalah "tuduhan padaNya yang bekerjasama dengan Setan". Peringatan-Nya itu merupakan peringatan yang serius dan sangat menakutkan. 

Yesus ketika itu sedang menyatakan Hukum Kerajaan Allah, dan kesembuhan bagi yang sakit, yang dikuasai roh jahat dan ini merupakan tanda bahw hukum Kerajaan Allah hadir dan aktif dalam pelayananNya. "Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Roh Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu." (Matius 12:28, lihat juga di Lukas 11:20).

Bila ada orang yang memandang kesembuhan yang Dia lakukan terhadap tubuh dan jiwa manusia, tapi tetap bertahan pada pendirian bahwa Ia melakukan semua itu dengan bantuan setan, maka mata mereka tertutup erat-erat terhadap terang; bagi mereka terang telah berubah menjadi kegelapan dan yang baik telah menjadi jahat. Terrang tersedia bagi mereka yang mau menerimanya, namun bila ada yang menolak terang itu, dari mana lagi mereka dapat berharap memperoleh penerangan? 

Apakah Paulus berdosa melawan Roh Kudus pada waktu ia menganiaya orag-orang Kristen dan bahkan (menurut Kisah 26:11) memaksa mereka menyangkal imannya? Jelas tidak, karena sebagaimana dalam 1 Timotius 1:13 ia menulis "... karena semuanya itu telah kulakukan tanpa pengetahuan yaitu di luar iman". Ia melakukannya "tanpa pengetahuan", karena itu Paulus telah mendapat belas kasihan. Namun bila ia telah melihat terang dalam perjalanannya ke Damsyik dan telah mendengar panggilan Tuhan yang telah bangkit, ia tetap menutup mata dan telinga serta tetap melakukan penganiayaan, maka itu merupakan "dosa kekal". 

Dan contoh lain bisa kita lihat bahwa ketika Tuhan Yesus diatas kayu salib, Ia berdoa mohon pengampunan untuk orang-orang yang telah menghujat-Nya atas dasar ketidaktahuan mereka: "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat" (Lukas 23:34). 

Maka pengertiannya : Pada saat seseorang telah diterangi oleh Roh Kudus sampai tahap dia dapat mengetahui bahwa Yesus sebagai benar-benar Kristus, dan kemudian orang itu menuduh Kristus berasal dari Setan, maka orang itu telah melakukan dosa yang tidak dapat diampuni.
Orang Kristen yang tulus dan merasa takut telah melakukan dosa yang semacam itu, menunjukkan bahwa dia sebenarnya tidak melakukan dosa itu. Orang yang telah melakukan dosa yang semacam itu, hatinya sangat keras dan tetap tinggal dalam dosa mereka dan tidak merasa bersalah pada waktu melakukannya.

Sebenarnya, di dalam kebudayaan dimana orang-orang tidak mau mengakui kedaulatan Allah di dalam hidup, orang-orang tetap enggan untuk terlalu jauh atau keterlaluan pada waktu mereka menghujat Allah dan Kristus. Meskipun Nama Kristus telah dipakai seenaknya dan injil dilecehkan dengan humor-humor dan komentar-komentar yang tidak pantas, orang-orang tetap tidak berani untuk mengaitkan Yesus dengan Setan. Meskipun okultisme dan setanisme memberikan kemungkinan yang berbahaya bagi seseorang untuk melakukan dosa yang tidak dapat diampuni itu, pada kasus seseorang menghujat Roh Kudus oleh karena ketidaktahuannya dan dia belum diterangi oleh Roh Kudus, maka dosa itu masih dapat diampuni.



Artikel terkait :
- DOSA-DOSA YANG MELAWAN ROH KUDUS, di http://www.sarapanpagi.org/dosa-dosa-me ... 9.html#p208
- DOSA YANG TIDAK DAPAT DIAMPUNI, di http://www.sarapanpagi.org/dosa-dosa-me ... 9.html#p209
Sumber :
- FF Bruce, Ucapan Yesus yang Sulit, SAAT Malang, p 88.
- R.C. SPROUL, Kebenaran-kebenaran DASAR IMAN KRISTEN Bab 54 p. 203-205










Selasa, 28 Mei 2013

Memahami Makna Roh Allah dan Roh Kudus

oleh
Matius Sobolim, S.Th.


Roh Allah dan Roh Kudus
Tentang Roh Allah dan Roh Kudus banyak terdapat dalam alkitab perjanjian lama dan perjanjian baru, keduanya memngacu ada tafsir yang berbeda, tidak menunjuk pada anggapan atau asumsi trinitas, bahwa Roh Allah dan Roh Kudus adalah pribadi Yesus, tidaklah demian maksudnya. Namun untuk memastikan bahwa Roh Allah dan Roh Kudus itu tidak terkait dengan kepribadian yesus, melainkan keduanya berbeda dalam zat dan sifat. 

dan telah KUPENUHI DIA DENGAN ROH ALLAH, dengan keahlian dan pengertian dan pengetahuan, dalam segala macam pekerjaan,( Kel. 31:3 ). Gambaran keluaran ini sangat menarik disimak, karena yang berfirman Adalah tuhan sendiri, menyatakan pada Musa, bahwa Roh Allah itu sifatnya tuian yang bisa memenuhi jiwa seseorang, dan diberikan pada siapa saja yang dikehendaki oleh Allah, tuhan mereka bani Israel.
Bazaleel mendapat tuaian Roh Allah, Bazaleel bin Uri bin Hur, seorang dari suku Yahuda, dirinya di penuhi dengan Roh Allah, menunjukkan keberadaan Roh Allah itu bersifat tumpah ruah dan bisa mengenai siapa saja. Dan ini juga terjadi pada Yesus, mendapat tuian Roh Allah yang menunjukkan yesus adalah manusia biasa.

Ketika BILEAM memandang ke depan dan melihat orang Israel berkemah menurut suku mereka, MAKA ROH ALLAH MENGHINGGAPI DIA. Bil. 24:2,
Ketika mereka sampai di Gibea dari sana, maka bertemulah ia dengan serombongan nabi; ROH ALLAH BERKUASA ATASNYA DAN SAUL TURUT KEPENUHAN SEPERTI NABI DI TENGAH-TENGAH MEREKA. 1Sa. 10:10

baiklah tuanku menitahkan hamba-hambamu yang di depanmu ini mencari seorang yang pandai main kecapi. APABILA ROH JAHAT YANG DARI PADA ALLAH ITU HINGGAP PADAMU, haruslah ia main kecapi, maka engkau merasa nyaman.” 1Sa. 16:16
maka Saul mengirim orang-orang suruhan untuk mengambil Daud. Tetapi orang-orang ini melihat sekumpulan nabi kepenuhan, dengan dikepalai oleh Samuel. DAN ROH ALLAH HINGGAP PADA ORANG-ORANG SURUHAN SAUL, sehingga merekapun kepenuhan seperti nabi.1Sa. 19:20


Lalu pergilah ia ke sana, ke Nayot, dekat Rama dan pada DIAPUN HINGGAPLAH ROH ALLAH, dan selama ia melanjutkan perjalanannya ia kepenuhan seperti nabi, hingga ia sampai ke Nayot dekat Rama. 1Sa. 19:23
AZARYA BIN ODED DIHINGGAPI ROH ALLAH. 2Taw. 15:1
LALU ROH ALLAH MENGUASAI ZAKHARIA, ANAK IMAM YOYADA. Ia tampil di depan rakyat, dan berkata kepada mereka: “Beginilah firman Allah: Mengapa kamu melanggar perintah-perintah TUHAN, sehingga kamu tidak beruntung? Oleh karena kamu meninggalkan TUHAN, Iapun meninggalkan kamu!” 2Taw. 24:20
ROH ALLAH TELAH MEMBUAT AKU, dan nafas Yang Mahakuasa membuat aku hidup. Ayb. 33:4


Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah, dan perbaharuilah batinku DENGAN ROH YANG TEGUH MZM. 51:10(51-12)

dan debu kembali menjadi tanah seperti SEMULA DAN ROH KEMBALI KEPADA ALLAH yang mengaruniakannya. Pkh. 12:7

ROH TUHAN ALLAH ADA PADAKU, oleh karena TUHAN telah MENGURAPI AKU; Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk hati, untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan kepada orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara, Yes. 61:1
MAKA ROH ITU MENGANGKAT AKU, dan aku mendengar di belakangku suatu suara gemuruh yang besar, tatkala kemuliaan Allah naik ke atas dari tempatnya, Yeh. 3:12
Tetapi jika Aku mengusir setan dengan KUASA ROH ALLAH, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu. Mat. 12:28


ALLAH ITU ROH DAN BARANGSIAPA MENYEMBAH DIA, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran.” Yoh. 4:24
Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! IA AKAN MEMBERIKAN ROH KUDUS KEPADA MEREKA YANG MEMINTA KEPADA-NYA.” Luk. 11:13

Kalau disimak dengan penuh telaah mendalam, tidak sekedar yakin tentunya, kita akan mendapatkan jawaban yang jelas bahwa ROH ALLAH itu bukan Allah itu sendiri dan bukan Yesus, karena siapapun pada gilirannya akan mendapatkan hinggapan ROH ALLAH atau akan penuh dengan-nya, bila dikehendaki oleh Roh Allah, misalnya nabi Yesaya yang digambarkan diurapi Allah langsung dan penuh dengan RUH ALLAH, dia diatusnya oleh Allah setelah dipenuhi dengan ROH ALLAH dan Urapan langsung dari ALLAH. Hal ini tentunya perlu dikaji lebih jauh Benarkah Allah itu ROH sebagaimana kata Yohanes ?.jawabannya itu hanya menurut bahasa, ALLAH itu ROH, mungkin lebih tepatnya kalau artinya ALLAH itu yang Punya ROH, itu lebih tepat, karena bisa saja terjemaha tersebut hanya sekedar asumsi belaka dari kalangan translator. 

Bisa di baca berulanga ulang huruf yang dicetak Tebal itu apakah Roh itu Allah atau Bukan, maka kelak jawabannya akan cendrung akan membedakan Allah dengan ROH ALLAH, sebab kata ROH ALLAH, sering kali terpisah yang tidak menunjukkan Allah, tetapi cendrung pada interpretasi kalau ROH ALLAH itu hanya cipataannya belaka. Sifatnya siapa bisa mendapatkan ROH ALLAH, bahkan kejahatan itu juga akibat ditimbulkan oleh ROH jahat yang dijatah oleh Allah terhadap sebagian umatnya. Karena Roh jahat yang berwujud Iblis sekalipun adalah ROH ALLAH, artinya Roh Ciptaan Allah, yang lebih mendekatkan pada maksud bahwa ROH ALLAH ada yang baik dan ada yang buruk yang memberi effek samping pada yang mendapatkannya. Sebab mereka yang mendapat TUAIAN ROH ALLAH akan kesurupan danlupa daratan, lalu berbicara menurut ROH ALLAH yang menjelma dalam manusia.
Demikian juga yang terjadi pada Yesus, bisa dipastikan ketika KUASA ROH ALLAH tertuang padanya, maka bisa mengusir setan, artinya ada saatnya Yesus dengan kekuatan dari Allah bisa melakukan apa saja, tetapi ketika kekuatan itu dicabut dari Yesus, tentu dia tak mampu berbuat apa apa, artinya kehambaan Yesus sangatlah menyatu dalam satu keinginan bersama Allah, tetapi tidak berarti yesus harus bebas dari takdir Tuhan, karena dia memang seratus persen Manusia sebagaimana nabi nabi lainnya yang mendapat ROH ALLAH, dan tak sepersenpun ada sifat ketuhanannya. Mari berdiskusi sehat !!!

ROH ALLAH SEBAGAI ROH KREASI

ROH ALLAH SEBAGAI ROH KREASI

oleh
Ev. Matius Sobolim, S. Th. 

Roh Allah

Umumnya kita mengaitkan Roh Kudus dengan soteriologi dan ekklesiologi. Dalam penyelamatan manusia berdosa dan dalam kehidupan bergereja, jelas peranan Roh Kudus sangat sentral. Roh Kudus-lah yang melahir-barukan orang-orang berdosa (Yoh 3:5; Tit 3:5), dan memberi hidup baru (Yoh 6:63; Rm 8:2). Dengan demikian Ia menciptakan suatu umat kudus yang memuliakan Allah dan yang membuat Allah bersukacita. 

Kadang-kadang yang agak terlalaikan adalah penekanan pada peranan Roh Kudus dalam teologi penciptaan, padahal hakekat karya Roh Allah adalah penciptaan dan pembaruan ciptaan. Dalam segenap kisah penciptaan, pembaruan hidup, dan penciptaan baru, kita melihat Roh Allah berkarya secara aktif. Misalnya dalam narasi penciptaan, dikatakan "Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air" (Kej 1:2). Roh, yang diterjemahkan dari kata ruah (Ibr.) dapat berarti angin, nafas, dan roh. "Roh Allah yang melayang-layang," jelas mengindikasikan kekuatan Allah yang kreatif, yang memberi hidup, dan yang menopang kehidupan. Kata ini juga mengisyaratkan kedekatan Allah dan menandakan kehadiranNya. Dan itulah yang terjadi dalam kisah penciptaan: bukan hanya terciptanya sesuatu dari ketiadaan (creatio ex nihilo), tetapi juga terjadinya transformasi atas kondisi yang "belum berbentuk dan kosong" (tohu va vohu [Ibr.], yakni suatu kondisi kekacauan). Roh Allah adalah Roh kreasi. Dalam peranan Roh yang demikian, dapat kita mengerti bila dikatakan dalam Alkitab "Roh Allah telah membuat aku, dan nafas Yang Mahakuasa membuat aku hidup" (Ayub 33:4).

Sebagai Roh kreasi, Roh Allah juga adalah Roh yang menopang dan memperbarui ciptaan. "Oleh nafasNya langit menjadi cerah" (Ayub 26:13). "Apabila Engkau mengirim RohMu, mereka tercipta, dan Engkau membaharui muka bumi" (Mzm 104:30). "Mereka" yang disebutkan dalam ayat ini dijelaskan dengan rinci dalam Mzm 104, yakni seisi alam ciptaan Allah, seperti awan-awan, angin, bumi, samudera raya, gunung, bukit dan lembah, aneka satwa, dan pelbagai aktivitas manusia di dalamnya. Dan pemazmur mengatakan, di dalam segenap nyanyian semesta raya tersebut, Allah bersukacita (Mzm 104:31). Pembaruan ciptaan jelas berkaitan dengan peranan soteriologis dan ekklesiologis yang disebutkan di atas. Dan ini berujung kepada peranan eskatologis Roh Allah ketika Allah "menjadikan segala sesuatu baru" (Why 21:5). Roh Allah yang dicurahkan akan mengakibatkan "padang gurun akan menjadi kebun buah-buahan," di mana keadilan dan kebenaran akan menang (Yes 32:15-17). Hal ini diilustrasikan dengan baik oleh simbol kehidupan kembali tulang-belulang yang kering (Yeh 37:1-14).

Salah satu aspek dalam teologi penciptaan yang perlu ditekankan ketika kita mengatakan Roh Allah sebagai Roh kreasi (yakni peranan Roh Kudus dalam karya penciptaan) adalah karyaNya dalam teologi kebudayaan, yakni karunia Roh kepada orang-orang tertentu dalam karya penciptaan seni-budaya. Roh Kudus bukan hanya menghasilkan buah kebenaran dan kebaikan dalam diri umatNya, tetapi dari Dia lahir pula buah-buah keindahan, seperti yang dikisahkan dalam pendirian Kemah Suci (Kel 35:30-36:2).

Pembuatan Kemah Suci dan segenap perangkat alat dan busana yang berkaitan dengan upacara dalam kemah tersebut dikerjakan dengan teliti dan dengan memperhatikan fungsi, simbolisme religius, dan keindahan. Pakaian imam, misalnya, disulam untuk menunjukkan kemuliaan dan keindahan (Kel 28:2). Karena itu Allah mengangkat Bezaleel, seorang seniman, dan memenuhinya dengan Roh Allah untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan religius dan artistik. Orang Israel pada saat itu hidup dalam masa sulit menghadapi musuh-musuh. Orang-orang terkenal biasanya muncul dari kancah peperangan dan kepemimpinan religius dan militer. Tetapi Bezaleel dikenal sebagai seorang seniman yang dipakai oleh Tuhan. Barangkali kita bertanya, untuk apa cerewet dengan pelbagai presisi dan keindahan artistik dalam situasi darurat demikian! Tetapi Allah tidak hanya memperhatikan fungsi bangunan dan pelbagai perangkat kudus. Dia juga menitik-beratkan pada keindahan dan kemuliaan  juga dalam situasi perang dan darurat seperti yang dialami Israel.

Bezaleel, dikatakan, dipenuhi oleh Roh Allah. Barangkali dia adalah orang pertama dalam Alkitab yang dicatat dipenuhi oleh Roh Allah. Dapat dipastikan Bezaleel adalah seorang yang memang mempunyai kepandaian artistik dan kemampuan rancang-bangun. (Jelas dipenuhi oleh Roh Allah, dalam konteks ini, bukan suatu mujijat yang mendadak mengubah seseorang yang tidak mengerti apa-apa soal arsitektur dan seni menjadi ahli bangunan dan seniman.) Bezaleel dipanggil, dipakai, dan diasah oleh Roh Allah untuk kian berkomitmen, berhasil, dan bermutu. Apa yang Roh Allah kerjakan dalam dirinya? Dikatakan, Roh Allah memberinya keahlian (yakni kemampuan artistik), pengertian (yakni kecerdasan yang berkaitan dengan bidang keahliannya), pengetahuan (yakni pengetahuan teoritis dan teknis) untuk "membuat berbagai rancangan supaya dikerjakan dari emas, perak dan tembaga; untuk mengasah batu permata supaya ditatah; untuk mengukir kayu dan untuk bekerja dalam segala macam pekerjaan yang dirancang itu." Atau seperti yang dikatakan oleh NIV, "to make artistic designs for work in gold, silver and bronze, to cut and set stones, to work in wood and to engage in all kinds of artistic craftsmanship." Bahkan kemudian dikatakan bahwa Roh Allah juga memampukan dia (bersama Aholiab) untuk mengajar orang lain. Jelas Bezaleel bukan sekedar tukang. Dia adalah seorang arsitek dan seniman yang cerdas, seseorang yang dipakai Allah bukan hanya untuk membangun karya seni, tetapi juga untuk mentranfser visi seni dan ilmu kepada orang lain. 

Menjadi jelas bahwa karya Roh Kudus dalam hidup orang-orang percaya juga mencakup bidang kebudayaan. Bahkan penulisan Kitab Suci, sebagai sebuah karya seni, pun adalah inspirasi dari Roh Kudus. Karunia Roh Kudus tidak hanya menyangkut kemampuan administrasi, pembuatan mujijat, atau kemampuan verbal menyampaikan Firman Allah. Karunia Roh bagi orang percaya juga menyangkut bidang seni dan budaya. Roh Allah akan memakai dan akan kian memampukan umatNya agar dapat menghasilkan karya seni bermutu yang mengungkapkan keindahan yang membawa kebenaran dan kebaikan. Roh Allah adalah Roh kreasi. KaruniaNya akan menghasilkan karya-karya kreatif. Keyakinan ini seharusnya mendorong orang-orang Kristen untuk berani mengambil bagian dalam bidang seni-budaya untuk menghasilkan karya-karya dan kritik-kritik seni yang bermutu, misalnya, menjadi penyair, novelis, musisi, pelukis, seniman teater, sutradara, sastrawan, arsitek. Menjadi Bezaleel yang merancang bangunan dan karya kudus bukan hanya demi kegunaan tetapi juga demi kemuliaan dan keindahan, sehingga membuat Allah bersukacita menikmatinya. Sehingga kita pun dapat kian memahami Roh Kudus yang menjadi Penghibur kita (Yoh 16:7). Sebab Dia menghibur kita melalui kebenaran dan kebaikan, dan juga melalui keindahan.