APAKAH TRADISI SION TAUKAH TRADISI SINAI YANG LEBIH DOMINAN DALAM KITAB YESAYA ?
BAB
I
Pendahuluan
oleh
Matius Sobolim, S. Th.
Radisi Sinai |
Apakah
tradisi Sinai ataukah tradisi Sion yang lebih dominan dalam kitab Yesaya.Yang
jelas kitab Yesaya lebih mendominasikan tradisi Sion, sebab Yesaya diutus Tuhan
sebagai nabi ditengah-tenga bangsa Israel terkhusus, dia menjadi nabi bagi suku
Yehuda dan Benyamin. Kemudian yang menjadi pertanyaan disini adalah bahwa,
mengapa nama Sion atau sinai selalu tercatat dalam Alkitab, apakah nama ini
sebagai tipos, ataukah suatu tenmpat saja, dan bagaimana kita dapat mengetahui
secara geografis tentang tradisi Sion atau Sinai itu sendiri!. Oleh sebab itu melihat
kitab Yesaya kemudian tema-tema yang
mengangkat tentang tradisi Sion itu, sangat menarik. Dengan demikian melalui
peper ini, penulis ingin menjelaskan berdasarkan pada fakta Alkitab dalam seluruh kitab Perjanjia Lama
dan Perjanjian Baru kemudian dilihat
juga secara historis. Agar supaya kita mengerti lebih dalam tentang kedua
tradisi dan membuktikan bahwa mana yang lebih dominan.dalam kitab Yesaya.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Apakah yang di maksud dengan Tradisi Sion?
2. Apakah
yang di maksud dengan tradisi Sinai?
3. Apakah
tradisi Sion ataukah tradisi Sinai yang
lebih dominan di Kitab Yesaya?
C. Tujuan
Masalah
1.
Agar kita dapat mengerti yang dimaksud
dengan Sion.
2.
Agar supaya kita dapat mengerti tradisi
Sini
3. Agar
supaya kita dapat mengerti teradisi Sion ataukah tradisi Sinai yang lebih
dominan dalam kitab Yesaya
BAB I
PEMBAHASAN
1.
Sion
Bukit Sion = Yerusalem.
(Yerusalem adalah kota yang berdiri di daerah bukit Zion)
1 Raja
8:1 LAI TB. Pada waktu itu raja Salomo menyuruh para
tua-tua Israel dan semua kepala suku, yakni para pemimpin puak orang Israel,
berkumpul di hadapannya di Yerusalem, untuk mengangkut tabut perjanjian TUHAN
dari kota Daud, yaitu Sion.
KJV, Hebrew, אָז יַקְהֵל שְׁלֹמֹה אֶת־זִקְנֵי יִשְׂרָאֵל אֶת־כָּל־רָאשֵׁי הַמַּטֹּות נְשִׂיאֵי הָאָבֹות לִבְנֵי יִשְׂרָאֵל אֶל־הַמֶּלֶךְ שְׁלֹמֹה יְרוּשָׁלִָם לְהַעֲלֹות אֶת־אֲרֹון בְּרִית־יְהוָה מֵעִיר דָּוִד הִיא צִיֹּון׃
Translit, 'AZ YAKHEL SYELOMOH 'ET-ZIQ'NEY YISRA'EL 'ET-KOL-RASYEI HAMATOT NESI'EI HA'AVOT LIVNEY YISRA'EL 'EL-HAMELEKH SYELOMOH YERO'USYALAM LE'HA'ALOT 'ET-'ARON BERIT-YEHOVAH (baca ADONAY) ME'IR DAVID HI TSIYON
ירושלם - YERO'USYALAM (YERUSALEM) adalah ציון - TSION (SION): Dataran tinggi di sebelah barat Yerusalem kini disebut Bukit Sion. Namun aslinya nama itu milik benteng orang-orang Yebus. Sesudah benteng itu direbut oleh Raja Daud, ia menamakannya Kota Daud, sebagaimana tercatat dalam kitab kedua Samuel, Daud berhasil merebut benteng Sion dan mendudukinya. Ia menamakannya Kota Daud. Kota itu dibangunnya di sekeliling benteng itu, mulai dari sebelah timur bukit (2 Sam 5:9). Setelah Tabut Perjanjian dipindahkan ke bukit di mana kemudian didirikan Bait Suci, bukit itulah mulai disebut Sion atau Bukit Sion. Di zaman Herodes muncul keyakinan bahwa Daud mendirikan bagian barat Kota Jerusalem. Keyakinan itu dilestarikan dalam nama Menara Daud. Setelah Yerusalem dihancurkan oleh Roma, umat Kristen mulai tinggal di bukit bagian barat, sekitar Gereja Senakel. Maka bukit di mana terletak Senakel itu disamakan dengan Bukit Sion yang dikenal dari Alkitab. Sejak itu nama tersebut dipakai secara resmi. Namun Bukit Sion yang dikenal dari Perjanjian Lama sesungguhnya tidak sama dengan Bukit Sion menurut umat Kristen.
KJV, Hebrew, אָז יַקְהֵל שְׁלֹמֹה אֶת־זִקְנֵי יִשְׂרָאֵל אֶת־כָּל־רָאשֵׁי הַמַּטֹּות נְשִׂיאֵי הָאָבֹות לִבְנֵי יִשְׂרָאֵל אֶל־הַמֶּלֶךְ שְׁלֹמֹה יְרוּשָׁלִָם לְהַעֲלֹות אֶת־אֲרֹון בְּרִית־יְהוָה מֵעִיר דָּוִד הִיא צִיֹּון׃
Translit, 'AZ YAKHEL SYELOMOH 'ET-ZIQ'NEY YISRA'EL 'ET-KOL-RASYEI HAMATOT NESI'EI HA'AVOT LIVNEY YISRA'EL 'EL-HAMELEKH SYELOMOH YERO'USYALAM LE'HA'ALOT 'ET-'ARON BERIT-YEHOVAH (baca ADONAY) ME'IR DAVID HI TSIYON
ירושלם - YERO'USYALAM (YERUSALEM) adalah ציון - TSION (SION): Dataran tinggi di sebelah barat Yerusalem kini disebut Bukit Sion. Namun aslinya nama itu milik benteng orang-orang Yebus. Sesudah benteng itu direbut oleh Raja Daud, ia menamakannya Kota Daud, sebagaimana tercatat dalam kitab kedua Samuel, Daud berhasil merebut benteng Sion dan mendudukinya. Ia menamakannya Kota Daud. Kota itu dibangunnya di sekeliling benteng itu, mulai dari sebelah timur bukit (2 Sam 5:9). Setelah Tabut Perjanjian dipindahkan ke bukit di mana kemudian didirikan Bait Suci, bukit itulah mulai disebut Sion atau Bukit Sion. Di zaman Herodes muncul keyakinan bahwa Daud mendirikan bagian barat Kota Jerusalem. Keyakinan itu dilestarikan dalam nama Menara Daud. Setelah Yerusalem dihancurkan oleh Roma, umat Kristen mulai tinggal di bukit bagian barat, sekitar Gereja Senakel. Maka bukit di mana terletak Senakel itu disamakan dengan Bukit Sion yang dikenal dari Alkitab. Sejak itu nama tersebut dipakai secara resmi. Namun Bukit Sion yang dikenal dari Perjanjian Lama sesungguhnya tidak sama dengan Bukit Sion menurut umat Kristen.
2.Sinai
Sinai adalah sebuah bentangan kawasan pegunungan yang sangat besar dan panjang. Material pembentuk kawasan ini adalah campuran batu kapur dan granit merah yang kaya akan kandung?an mineral berbentuk kristal. Ketika kita memecah bongkahan batu granit itu, maka beba?tuan tersebut akan memantulkan cahaya yang sangat indah seperti batu permata. Bilangan 10:12 Lalu berangkatlah orang Israel dari padang gurun Sinai menurut aturan keberangkatan mereka, kemudian diamlah awan itu di padang gurun Paran. Bilangan 12:16 Kemudian berangkatlah mereka dari Hazerot dan berkemah di padang gurun Paran. Dari ayat di atas, kita jadi mendapatkan gambaran atas letak Paran. Peran ada di sebelah utara Gunung Sinai, sekalipun gunung sinai itu gunung Jabal, tetap Paran ada di sebelah utara. Sebab kalau bani Israel
Sinai adalah sebuah bentangan kawasan pegunungan yang sangat besar dan panjang. Material pembentuk kawasan ini adalah campuran batu kapur dan granit merah yang kaya akan kandung?an mineral berbentuk kristal. Ketika kita memecah bongkahan batu granit itu, maka beba?tuan tersebut akan memantulkan cahaya yang sangat indah seperti batu permata. Bilangan 10:12 Lalu berangkatlah orang Israel dari padang gurun Sinai menurut aturan keberangkatan mereka, kemudian diamlah awan itu di padang gurun Paran. Bilangan 12:16 Kemudian berangkatlah mereka dari Hazerot dan berkemah di padang gurun Paran. Dari ayat di atas, kita jadi mendapatkan gambaran atas letak Paran. Peran ada di sebelah utara Gunung Sinai, sekalipun gunung sinai itu gunung Jabal, tetap Paran ada di sebelah utara. Sebab kalau bani Israel
dikatakan berangkat dari gunung Sinai ke gunung Paran,
jelas tujuannya adalah menuju ke Tanah Kanaan. Kalau Paran ada di selatan
gunung Sinai. Jalan
menuju Sinai adalah salah satu jalan Trans-Mesir. Benar-benar seperti brosur
yang dibagikan di awal perjalanan.Tidak ada kehidupan di Sinai. Yang membuatnya
terkenal adalah sisi religiusitas gunung ini. Ribuan tahun lalu, saat bani
Israel eksodus dari Mesir menuju Kanaan, mereka singgah di gunung ini.
Tepat di bawah kaki gunung mereka berkemah. Kemudian ke atas puncak gunung
inilah Musa mendaki dan bertemu dengan Tuhan, yang kemudian turun membawa dua
loh batu berisi 10 Hukum Allah yang terkenal itu.
Loh batu Sinai inilah yang kemudian dibawa-bawa kemana pun oleh bangsa Israel selama pengembaraan mereka di padang gurun dan menjadi salah satu artefak terpenting di dalam sejarah monoteis Israel yang kemudian ditempatkan di dalam tabut perjanjian -benda keramat milik Israel. Itu sebabnya, dalam perang Arab-Israel, wilayah ini sempat dikuasai Israel dan dianggap sebagai salah satu tempat suci mereka. Dalam perjanjian damai, kemudian diserahkan kembali kepada Mesir, yang hingga sekarang merawat dan mengelola tempat itu sebagai salah satu tujuan wisata religi terkenal. Jadi yang lebih penting kita cari sekarang adalah tradisi Sion yang mendominasi dalam kitab Yesaya atau tradisi Sinai. [1](Gal 4:25) Hagar ... melambangkan: Gunung Sinai, sama seperti Yerusalem yang sekarang hidup dalam perhambaan dengan anak-anaknya. Sedangkan Sara adalah perempuan yang merdeka maka dia melambangkan sebagai Yerusalem sorgawi. Kemudian ada beberapa naskah kuno: Sinai adalah gunung di negeri Arab. Jadi melalui peper ini penulis mengerti bahwa, Yesaya tidak lebih mendominasi tentang tradisi Sinai, karena Umat Allah tidak berdomisili di Sinai, walaupun Umat Allah yang tersebar satu-satunya ada disana. Sedangkan letak geografis juga sangat jelas bahwa bertempat di Mesir. Itulah sebabnya, Nabi Yesaya menyinggung terus- menerus dalam kitabnya dengan alasan, Umat Allah, berdomisili di Sion, bapa-bapa leluhur kuburanya disana, kemudian kedatangan Yesus Kristus yang pertama masuk di Yesulem menunggangi dengan kuda putih.
Loh batu Sinai inilah yang kemudian dibawa-bawa kemana pun oleh bangsa Israel selama pengembaraan mereka di padang gurun dan menjadi salah satu artefak terpenting di dalam sejarah monoteis Israel yang kemudian ditempatkan di dalam tabut perjanjian -benda keramat milik Israel. Itu sebabnya, dalam perang Arab-Israel, wilayah ini sempat dikuasai Israel dan dianggap sebagai salah satu tempat suci mereka. Dalam perjanjian damai, kemudian diserahkan kembali kepada Mesir, yang hingga sekarang merawat dan mengelola tempat itu sebagai salah satu tujuan wisata religi terkenal. Jadi yang lebih penting kita cari sekarang adalah tradisi Sion yang mendominasi dalam kitab Yesaya atau tradisi Sinai. [1](Gal 4:25) Hagar ... melambangkan: Gunung Sinai, sama seperti Yerusalem yang sekarang hidup dalam perhambaan dengan anak-anaknya. Sedangkan Sara adalah perempuan yang merdeka maka dia melambangkan sebagai Yerusalem sorgawi. Kemudian ada beberapa naskah kuno: Sinai adalah gunung di negeri Arab. Jadi melalui peper ini penulis mengerti bahwa, Yesaya tidak lebih mendominasi tentang tradisi Sinai, karena Umat Allah tidak berdomisili di Sinai, walaupun Umat Allah yang tersebar satu-satunya ada disana. Sedangkan letak geografis juga sangat jelas bahwa bertempat di Mesir. Itulah sebabnya, Nabi Yesaya menyinggung terus- menerus dalam kitabnya dengan alasan, Umat Allah, berdomisili di Sion, bapa-bapa leluhur kuburanya disana, kemudian kedatangan Yesus Kristus yang pertama masuk di Yesulem menunggangi dengan kuda putih.
Dari Sion ( Yerusalemlah yang menjadikan Yesus di olok -olokan, dari
Yerusalem (Sionlah Yesusmati
dan naik ke sorga
bahkan kembali pun menunggangi dengan kuda putih untuk , mengadakan
perkawinan
anak domba Allah dengan putrid-putri Sion. Melihat alasan demikian Yesaya
mendominasikan tradisi Sion. Ini berarti
Yesaya tidak sama sekali mengabaikan tradisi Sinai, sebab
Yesaya tahu bahwa,
tempat terjadinya perjanjian antara Allah dengan Israel adala di bawa kaki
gunung Sinai.
3.Apakah
tradisi Sion ataukah tradisi Sinai yang
lebih dominan di
Kitab Yesaya.
Yang jelas
tradisi Sionlah yang sangat dominan. Menurut pendapat penulis tradisi Sion itu
menunjukan pada keturunan Ishak dan Yakob. Dimana Rasul paulus menyinggung
tentang Istri yang merdeka dengan yang tidak merdeka dalam hal ini, istri
Abraham yang merdeka dijuluki sebagai gunung Sion, yaitu Sarai, sedangkan hagar
adalah perempuan Mesir maka dinamakan sebagai Gunung Sinai, sebab secara
geografis terletak di barat Mesir.Bukit diatas juga bermakna rohani: 12 :22-23
; sekelompok khusus anak anak sulung yg telah naik ke atas Bukit Sion. Ada
sebuah bukit sion di Yerusalem di bumi, dan ada sebuah bukit Sion di Yerusalem
baru di sorga (Wahyu 14;1-5; 21:2). Sedangkan Sion yg dibumi adalah simbolisnya
Sion yg di sorga. Raja Daud mengepung bukit kecil ini, mendirikan sebuah kemah
dan menaruh tabut perjanjian di sana (2 Samuel 5:7 ; 1 Tawarikh 11;5; 15;1;
16;1). Bukit Sion mempunyai makna dan menjadi bukit suci. Tabut perjanjian, yg
melambangkan hadirat dan kemuliaan Allah berdiri di atas puncak bukit itu dan
membuat bukit itu menjadi kudus. Yang mahakudus ada di sana.Raja Daud dan yg
lainnya menyebut nyebut Sion dalam sejumlah kesempatan di dalam Mazmur 132:13;
87:2, 2:6 ). [2]
4.Putri Sion
:
Putri Sion = Yerusalem serta penghuninya.Secara umum, Putri Sion bisa juga diartikan
Putri Sion = Yerusalem serta penghuninya.Secara umum, Putri Sion bisa juga diartikan
"Bani Israel"Putri Sion
diatas juga bermakna rohani, yaitu "orang-orang percaya". [3] Matius 21:5 Katakanlah
kepada putri Sion (= Yerusalem beserta penghuninya): Lihat Rajamu datang
kepadamu. Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai betina dan seekor
keledai beban yang muda. (lihat Zakharia 9:9). Yesaya 62:11 Sebab inilah yang
telah diperdengarkan TUHAN sampai ke ujung bumi! Katakanlah kepada puteri Sion:
Sesungguhnya, keselamatanmu datang; sesungguhnya, mereka yang menjadi upah
jerih payah-Nya ada bersama-sama Dia dan mereka yang diperoleh-Nya berjalan di
hadapan-Nya . Putri Sion ini lebih jauh memang menempatkan bahwa Umat Allah
adalah mempelai perempuan, mempelai perempuan ini dituntut untuk setia,
selanjutnya.
1.Puteri-puteri Sion yang a-susila
Yang digambarkan
sebagai “puteri Sion “ dalam ayat 16 ialah khusunya golongan masyarakat dalam
kemewahan dan menggemari gaya hidup yang sia-sia, mesum, (a-susila) yang lepas
kendali dan yang amat memalukan (ban Amsal 4:1-3). Yesaya agaknya ada hubungan
antara kejahatan-kejahatan social yang timbul di Yerusalem dengan gaya hidup
wanita-wanita yang mempengaruhi para suami untuk bertindak tidak adil dan
korup. Para putri-putri Sion dilukiskan sebagai wanita yang sombong, bangga
memakai dengan segala macam perhiasan dari kepala sampai ke kaki; jalanya
dibuat-buat dengan lirikan mata yang memancing perhatian dan hati para pria
yang ditemuinya (ay.16).
2 .Harapan bagi S ion yang disucikan
Yang menjadi
opjek adalah sesunguhnya dari nubuatan ini ialah sesuatu gemilang dari tanah
dan penduduknya setelah disucikan kembali. [4]Oleh
karena itu, adalah lebih mungkin jika kata tersebut dihubungkan dengan “sisa
Israel” yang direhablitir dan disucikan kembali. Secara theologies, nubuatan
ini dapat dihubungkan dengan “sisa Israel” rohani. Pemulangan Yehuda dari tanah
pembuangan pada abad ke-6 sM, merupakan pemenuhan yang mula-mula. (ay 5-6).
Kemuliaan baru bagi Sion. Rehablitasi yang diuraikan diatas dilukiskan sebagai suatu ciptaan baru dari
Tuhan. Hal ini jelas dari pemakaian kata kerja dalam ayat 5: baru, yang berat I “menciptakan”.
Yerusalem akan diberi kembali kemuliaan yang semula dan menikmati lagi, Tuhan
akan menyertai dan tinggal ditengah-tenga mereka dalam bemntuk-bentuk simbolis:
Tiang Awan dan sinar api seperti pada zaman Keluaran (Kel.13:21). Demikian juga
Tuhan akan hadir di tengah-tengah Sion, tidak hanya diatas kemah seperti pada
zaman Musa, melainkan diseluruh wilaya Sion, dimana segenap umat berhimpun menghadap
Tuhan. Tuhan akan menyatakan kemulian-Nya dalam bentuk segumbal awan dan sinar
api yang menyala-nyala, yang menjadi symbol kehadiran-Nya ( Kej.15:15; Kel.
3:2; 19:9), demikianlah Tuhan akan menyertai dan melindungi Sion, baik siang
maupun malam hari.
Bagian ini agak panjang karena dua perikop (60:1-14
dan pasal 62) ditempatkan
dalam
konteks kitab Yesaya dan penggenapannya dalam Kristus. Soalnya, penulis mau menghargai teksnya sebagai
hasil seorang nabi Israel yang dikarang bagi Israel, sekaligus nubuatan dasar
bagi iman Kristen. Bagi saya, dengan demikian kekayaan penyataan Allah justru
menjadi lebih nampak. Hanya, penjelasannya agak
lebih rumit juga. [5]Pesan kitabYesaya
diperkenalkan secara ringkas dalam 1:1-2:4, yaitu pembaruan Sion sebagai pusat
hadirat Allah dengan manusia. P.1 menggambarkan keberdosaan Sion, yang akan dipulihkan
oleh pemurnian (1:21-26) sehingga Sion menjadi pusat dunia yang membawa berkat
Allah kepada seluruh dunia (2:1-4). Dalam kitab selanjutnya, pemurnian dilaksanakan
oleh Hamba Tuhan (pasal.40-55), yang menjadi korban
penebus salah (pasal.53). Hasilnya bagi Sion digambarkan dalam pasala.60-62 ini. Jadi, dalam
pasal-pasal ini kita melihat rencana Allah sebagaimana dinyatakan bagi Israel
sebelum Kristus datang.
Bagian ini mulai dengan penyataan Tuhan atas Sion (60:1-2), sehingga
bangsa-bangsa
tertarik datang (aya.3). Dalam ayat. 4-14
kedatangan bangsa-bangsa itu menyangkut tiga
tema. Yang pertama
adalah pengembalian orang-orang Israel yang dibuang, yang disebut anak-anak
Sion. Yang kedua mereka membawa serta
kekayaan bangsa-bangsa. Hal itu disampaikan dua kali, dalam ayat. 4-7
dan lebih lengkap dalam ayat. 8-14 dengan penambahan tema ketiga, yaitu penukaran keadaan Israel dan
bangsa-bangsa. Israel yang dibuang akan menjadi tuan atas bangsa-bangsa
(10-12); penindas-penindas Israel akan tunduk kepadanya (14). Di balik pemulihan
keadaan Israel adalah hadirat Allah, sehingga Allah dimuliakan di dalam
pemulihan Israel itu, bahkan oleh bangsa-bangsa (6, 9). Allah adalah sumber
terang Israel (1-2, 14), dan hadirat-Nya merupakan pusat Israel (7, 13). Pemulihan
Israel adalah akibat dari perubahan sikap Allah, dari murka sampai kasihan
(10). Hadirat Allah dan perubahan keadaan Israel menjadi tema ayat. 15-22.
Dalam pasal.61 kabar baik dari Pasal.60 mau diberitakan kepada Israel yang
tertindas. Jadi, perhatian beralih dari hasil yang dijanjikan Allah ke proses
pewujudannya. Dalam pasal.62
pemulihan Israel digambarkan dalam rangka relasi yang baru dengan Allah (1-7),
diiringi seruan bagi nabi dan
semua yang berdoa untuk berseru kepada Allah (1, 6-7). Atas dasar itu ada
seruan untuk berjalan, yang dalam konteks aslinya bagi Israel yang dibuang
berarti kembali dan menikmati janji-janji Tuhan. Jadi, pemberitaan, doa dan
pengembalian kepada hadirat Tuhan merupakan proses dalam terwujudnya janji
Tuhan itu.
Meskipun pembaca-pembaca awal nubuatan Yesaya
mungkin berpikir bahwa semuanya akan terwujud ketika Israel kembali dari
pembuangan pada akhir abad ke-6 sM, namun kenyataan lain, dan ketika Yesus
datang memberitakan Kerajaan Allah, janji-janji itu masih menantikan
penggenapan. Yesus memakai p.61 sebagai deskripsi tugas-Nya sendiri (Lk
4:18dst), dan kemudian menunaikan tugas Hamba Tuhan dengan memberikan nyawa-Nya
menjadi tebusan (Mk 10:45). Dengan demikian, kerajaan Allah mulai terwujud.
Perwujudan sepenuhnya digambarkan dalam Why 21-22, yang memakai gambaran Sion
dalam p.60 sebagai salah satu latar belakangnya, termasuk masuknya kekayaan
bangsa-bangsa dan hadirat Allah sebagai penerang yang mengganti bulan dan
matahari. Demikianlah rencana Allah yang disampaikan kepada Israel disampaikan
juga kepada jemaat dalam terang Kristus.
Kemudian, apa bagian kita di dalamnya? Ketika
Yesus berbicara tentang terang dan kota yang terletak di atas gunung (Mt 5:14)
kemungkinan besar Dia memikirkan nas-nas seperti 60:1-3. Jemaat yang di
tengahnya Kristus diam oleh Roh-Nya adalah Sion yang di dalamnya Tuhan hadir.
Melalui pemberitaan, doa dan pengembalian kepada Tuhan (pertobatan), jemaat
menghayati terang dalam Kristus dan menarik bangsa-bangsa. Barangkali, masuknya
kekayaan bangsa-bangsa sudah mulai dengan kekayaan budaya-budaya menjadi bagian
dari ibadah dan pujian jemaat (bnd. 60:6-7).
Jadi, kita diingatkan tentang identitas kita di
tengah, dan misi kita kepada, semua orang di dunia ini, berdasarkan rencana
Allah yang sudah lama berkembang. Oleh karena itu, sukacita yang mewarnai pasal.60-62 ini selayaknya bagian kita juga.
BAB
III
KESIMPULAN
Apakah tradisi Sion, ataukah
tradisi Siani, yang lebih dominan di kitab Yesaya?. Belajar tentang tradisi
Sion maupun tradisi Sinai ini sangat penting bagi kita sebagai umat beragama
terkhusus bagi kita umat Kristen. Tradisi Sinai adalah dimana Tuhan Allah (
Yahweh ) memproklamasikan diri kepada Umat Allah sekaligus membuat perjanjian
atau sering di sebut Perjanjian Sinai. Sedangkan Sion adalah dimana Umat Allah menetap disana,
membuat persekutuan dengan Allah di Sion, dengan demikian umat Allah disebutkan
Putri sion sebagai pengantin Perempuan. Dan Yesus sebagai mempelai laki-laki. Di Sion lah
akan mendirikan satu kerajaan yang kuat, yang adalah kerajaan damai, Yesus
Kristus sendiri menjadi tiang penopang di tengah-tenga umat Allah, dan
disinilah terjadi interaksi timbal balik antara Umat dan Raja itu sendiri.
Melihat hal-hal demikian maka tidaklah salah bahwa Nabi Yesaya mendominasikan
sion dari pada Sinai. Sebab di Sionlah Yesus datang pertama kali sebagai
manusia dengan segalah kesederhaan. Kemudian dari Sion Yesus disalipkan. Dengan
demikian kedatangan Yesus Kristus kali kedua adalah Dia datang dengan kuasa dan
kemuliaanya di Sion. Di Sionlah menjadi kota damai, semua suku-suku Bangsa,
kaum, dan bahasa, akan berhimpun. Sekali lagi bahwa, Nabi Yesaya mendominasikan
Tradisi Sion karena, alasan-alasan tersebut diatas akan terjadi di Sion, bukan
di Sinai.
BAB
1V
DAFTAR
PUSTAKA
Widyaranawa,
P. h. D. Tafsiran Alkitab kitab Yesaya pasal 1-39,
Jakarta: Gunung Mulia,2006.
Barth, S. Th. M.C. Tafsirang Alkitab Kitab Yesaya Pasal 56-66,
Jakarta: Gunung Mulia,
2003.
LAI,
TB………….
KJV, Hebrew, ……….
…… Http://www.@com, sarapanpagi.org/allah-pencem
... 26.html#p63
[1] Htt/www. Internet@coom, Yayasan Lembaga Sabda Allah (YLSA) , 2005-2009.
[4]
Ibid. Hal 24-25.
[5]
M.C. Barth S. Th. Tafsiran Alkitab kitab kitab Yesaya Pasal
56-57, ( Jakarta: Gunung
Mulia, 2003) 44-61.
Mulia, 2003) 44-61.