PROGRAM PASCASARJANA SEKOLAH
TINGGI
ALKITAB NUSANTARA
Penyelidikan Surat 1 Yohanes 4:14-20
Oleh
Matius Sobolim, S. Th.
Malang 8 April, 2013
PENYELIDIKAN PERKATA
1 Yohanes 4:14-20
ALLAH ADALAH KASIH
A.
Latar
Belakang
Dibawa tema ini terdapatlah apa
yang barang kali merupakan satu-satunya pernyataan yang terbesar mengenai Allah
dalam seluruh Alkitab, yaitu bahwa Allah itu kasih.
Adalah mengagumkan berapa banyak pintu yang dibukakan oleh banyak pernyataan
ini dan beberapa banyak yang dijawabnya. Allah telah
menyatakan kasih-Nya kepada kita dalam karya Tuhan Yesus Kristus, Inkarnasi-Nya ke
Bumi untuk
misi keselamatan telah membuktikannya. Semuanya itu karena Allah adalah KASIH
(1 Yohanes 4:8, 16). Dalam Alkitab, tidak dikatakan bahwa Allah adalah iman
atau Allah adalah pengharapan, tetapi Allah adalah Kasih atau Allah itu Kasih. Kasih
adalah hakikat Allah, sifat dari Allah, 'atribut' Allah:
B. Penyelidikan
1 Yohanes 4:14 Dan kami telah melihat dan bersaksi, bahwa Bapa telah
mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia.
1 John 4:14 kai. h`mei/j teqea,meqa kai. marturou/men o[ti o` path.r
avpe,stalken to.n ui`o.n swth/ra tou/ ko,smouÅ
Ayat ini dimulai dengan kata “kai” hubungannya adalah sebagai kata penghubung dari kata kai, diterjemahkan kata kelanjutan
“lalu.”
1.
menyatakan kelanjutan dari argument yang sebelumnya dan
biasanya diterjemahkan dengan “dan.” Jika ada dua kata kai dalam sebuah kai dalam sebuah kalimat, terjemahan yang terakhir adalah “lalu,
serta, juga, atau bahkan.
2.
Pemakaian lain juga cukup banyak adalah untuk menyatakan
kontras. Untuk penggunaan seperti ini kata kai diterjemahkan “tetapi” namun
atau sejenisnya.
3.
Pemakaian yang lain yang cukup banyak adalah sebagai
penegas dari kalimat sebelumnya. Untuk pemakaian seperti ini, terjemahan adalah
“sesungguhnya” sebenarnya, (lihat 1
Kor. 14:19).[1]
h`mei/j Kata ganti orang bentuk jamak nominatif, dari kata evgw, [2] Penggunaannya
sering berfungsi untuk menekankan pers pertama. dari kata kerja ini
kadang-kadang tidak ada kadang-kadang digunakan tanpa pembedaan. Kami berbicara
bersama dengan orang lain (tidak termasuk yang diajak berbicara); yg menulis
atas nama kelompok, tidak termasuk pembaca; yg berbicara (digunakan oleh orang
besar, misalnya raja); yg menulis (digunakan oleh penulis). Jadi kata h`mei/j teqea,meqa kai. marturou/men kami telah
melihat dan bersaksi, berarti! Wibawa saksi terjamin oleh Roh Kudus (Kis 1:8; 5:32). Pada suatu pengadilan diperlukan dua
atau tiga saksi untuk menguatkan bukti (Mat 26:60; Ibr 10:28). Mereka dapat
memprakrsai hukuman mati Ul 17:7; Kis 7:58). Saksi dusta dihukum berat (Ul
19:16-21). Dalam PB seorang saksi adalah seorang yang dapat bersaksi tentang
perbuatan Yesus dalam pelayanan-Nya, tentang kematian dan kebangkitan-Nya ( Kis
1:22). Kata saksi itu kemudian menjadi kata dengan arti khusus jika dikenakan
kepada orang yang bersaksi tentang Yesus sampai harus mati untuk Dia - sebutan
martir’ (yang dibentuk dari kata Yunani martus = saksi). Dalam Ibr 12:1, kata itu sudah menuju arti khusus tersebut. Di
situ ‘awan para saksi’ tetap beriman di tengah penderitaan (tan mereka
dibayangkan seperti penonton yang bersorak-sorai di gelanggang olahraga.[3]
teqea,meqa /melihat. Verbal tengah yang sempurna indikatif atau deponen pasif orang pertama jamak
dari qea, Omai . sintaksisisnya! datang untuk melihat, kunjungi menyapa diperhatikan. Penglihatan
dengan pemaknaan (Mr 4:12, mengutip Yes 6:9). Tetapi, ada juga penglihatan yang
sekedar menonton suatu mukjizat tanpa memahami artinya (Mr 15:32; Yoh 4:48). Artinya, mungkin saja ada
penglihatan lahiriah semata; atau dapat juga ada (dalam hal ini Yohanes memakai
kata lain) penglihatan rohani (Yoh 14:19; 16:16, dst.) yang adalah pekerjaan
iman (Yoh 20:29). Permintaan orang Yunani untuk melihat Yesus (Yoh 12:21)
memperlihatkan bahwa mereka ada dalam jangkauan iman dan bahwa iman ini terbuka
bagi semua kalangan. Namun, apa pun derajat penglihatan yang diberikan
sekarang, itu akan dilampaui dalam Kerajaan nanti (1Kor 2:9; Ibr 11:1).
Dikemukakan bahwa tidak seorang pun dapat melihat Allah dan Allah hanya dapat
dilihat atau dikenal melalui Anak-Nya (Yoh 1:18), tetapi pada umumnya
eksklusivisme Kristen ini dinyatakan lebih lunak: kemuliaan Allah yang dapat
‘dilihat’ (Yoh 11:40), atau pengenalan lebih daripada ‘penglihatan’, ‘muka
dengan muka’ (1Kor 13:12). Kesimpulan dari bagian ini adalah Yohanes termasuk
saksi mata tentang kedatangan Yesus Kristus yang pertama.
kai.
Kadang-kadang kai kai, dapat dibiarkan diterjemahkan sebagai polla /
tanda-tanda lain.
Yang lain digunakan lebih sebagai kata keterangan juga, oleh karenanya
bagian ini kata kai
digunakan sebagai
kata keterangan.[4]
marturou/men bersaksi.
Verbal Indikasi hadir aktif orang pertama jamak dari kata marture,
w “Saksi, menjadi saksi.[5]
bersaksi” kata
benda atau kata ganti menunjukan orang-orang, orang yang telibat dalam
berbuatan dari infintif selalu didalam bentuk kasus akusatif. Atau subyek infinitif
dan oleh orang lain akusatif dari refrensi umum yang menjelaskan orang-orang
yang terlibat didalam perbuatan.[6] Saksi
dusta dihukum berat (Ul 19:16-21). Dalam PB seorang saksi adalah seorang yang
dapat bersaksi tentang perbuatan Yesus dalam pelayanan-Nya, tentang kematian
dan kebangkitan-Nya (Kis 1:22). Kata saksi itu kemudian menjadi kata dengan
arti khusus jika dikenakan kepada orang yang bersaksi tentang Yesus sampai harus
mati untuk Dia sebutan ‘martir’ (yang dibentuk dari kata Yunani martus / martus = saksi). Dalam Ibr
12:1, kata itu sudah menuju arti khusus tersebut. Di situ ‘awan para saksi’
tetap beriman di tengah penderitaan (mereka dibayangkan seperti penonton yang
bersorak-sorai di gelanggang olahraga.[7]
o[ti Bersama mensubordinasi
dari o
[ti . itu, memperkenalkan pernyataan tidak langsung, dll.
Sehingga hasil mengekspresikan. memperkenalkan wacana langsung. Dalam hal ini
tidak harus diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, tetapi diwakili oleh tanda
kutip: o `mologh, sw auvtoi / jo [ti ouvde,
pote e, gnwn u` ma / j Saya akan menyatakan kepada mereka, 'Aku tidak pernah
Anda tahu '.[8]
o` path.r avpe,stalken to.n ui`o.n Bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya. Kata benda
tunggal maskulin nominative. Nominative
adalah kasus penamaan, penggunaan utama. Dari kasus ini adalah sebagai subjek
dari sebuah kalimat atau anak kalimat. Jadi dalam kalimat o` path.r
avpe,stalken to.n ui`o.n adalah subjek dari kalimat. Ada
beberapa kemungkinan fungsi-fungsi nominatif:
Berfungsi sebagai subjek
(subjek nominative). Menunjukan kepada siapa atau apa yang menghasilkan
tindakan atau yang terlibat dalam tindakan yang dinyatakan oleh kata
kerjanya.
Berfungsi sebagai kata benda
nama dari (Nominatif ) Appelation
dalam susunan ini, objek langsung dari kata kerjanya dalam kasus nominatife
dari pada dalam bentuk akusatif. Seperti ayat sebelumnya dalam 1 Yohanes 4
8 o` qeo.j
avga,ph evsti,nÅ Allah adalah Kasih.
Dalam suatu keluarga bapa berfungsi sebagai kepala,
dan Ia memiliki wewenang dalam mengambil keputusan, baik untuk datang dan pergi,
atau melakukan segala sesuatatu. Bapa juga berfungsi untuk mengatur pernikahan,
dapat pula menjual anak laki-laki atau anak perempuannya ke dalam perbudakan.
Bapalah yang memberikan pengajaran keagamaan. Dalam PB Yesus menyebut Allah
sebagai Bapa-Nya, dengan demikian Allah menjadi, Bapa yang ideal bagi semua
umat manusia ( Ef 3:14-15). Dalam Injil Yohanes aktivitas Yesus mencerminkan
kasih Bapa, dan Ia bertindak dengan kuasa Bapa (Yoh 3:35). Ketika Yesus
melarang para pengikut-Nya agar tidak menyebut siapa pun bapa di bumi ini (Mat
23:9), tidak berarti bahwa anak-anak dilarang menyebut ayah alamiah mereka
‘bapa’, juga bukan larangan bagi orang dewasa untuk menyebut ‘bapa’ para
pembimbing rohaninya. Larangan itu merupakan peringatan agar tidak memandang
sebagai bapa seorang nabi atau guru, yang tidak sejalan dengan tradisi, yang
sah.[9]
Sedangkan kata mengutus/ avpe,stalken dari
kata avposte,llw
berarti mengutus, menyerahi, menyerahkan kekuasaan, mengirim,
menurunkan, mengeluarkan mengutus, menyuruh, melemparkan dari atas.[10] Kata
anak-Nya disini, menunjuka pada salah satu gelar Kristus. Sebagai "Anak
Allah," Kristus memiliki sifat Ilahi. Sebagai "Anak Manusia," Ia
- seperti kita - memiliki sifat manusiawi. Namun Ia tetap satu Oknum. 1Yoh 1:7;
Yoh 1:14; Mat 3:17; Mrk 2:10; Luk 9:35; Kis 7:56; Rm 1:3; 1Kor 15:28; Kol 1:13;
Ibr 1:2; 2Ptr 1:17; Why 1:13; 12:5; 14:14, dll.
swth/ra digunakan sebagai kata benda umum tunggal akusatif maskulin dari kata swth,r berarti Juru Selamat. Digunakan untuk Allah dalam PL
(Yes 43:3). Sebagai yang melepaskan Israel dari pembuangan, dan dalam PB untuk
Yesus dalam arti serupa ( Luk 2:11). Digunakan untuk Yesus sebagai Juruselamat
dunia (Yoh 4:42) dan sering digunakan dalam Surat-surat Pastoral (mis. 1Tim 1:1).
Tetapi, pada umumnya jarang dalam PB. Gelar juruselamat biasa digunakan untuk
dewa-dewa kafir dan juga untuk para penguasa yang melindungi rakyatnya (Luk
22:25), seperti Ptolomeus I dan kaisar-kaisar Roma. Dalam Surat-surat Pastoral
keselamatan yang diberikan Yesus adalah keselamatan atau kelepasan dari dosa.
Sebagai gelar Kristologis dalam tulisan-tulisan PB yang kemudian, mungkin dipengaruhi
oleh penggunaan gelar tersebut dalam bahasa Yunani umum. Tetapi dalam surat
Yudas menyimpulkan bahwa, Allah yang esa, Juruselamat kita oleh Yesus Kristus,
Tuhan kita, bagi Dia adalah kemuliaan, kebesaran, kekuatan dan kuasa sebelum
segala abad dan sekarang dan sampai selama-lamanya. Amin (Yudas 1:25).
tou/ Artikel tunggal pasti maskulin genitive dari kata o`.
1.
Sebagai kata
ganti demonstratif yakni , bahwa menunjukkan perubahan dalam subjek dan dia,
dan mereka; misalnya: mereka melihat
bintang itu di Timur lalu mereka
berangkat {Mat 2:9}.
2.
Sebagai artikel
yang pasti, dalam berbagai kegunaan. Ini akan cukup untuk mengatakan di sini
bahwa kata sandang tertentu dihilangkan dalam terjemahan dalam ekspresi berikut
a. Bila digunakan antara kata sifat demonstratif (ou-toj, ini; evkei / noj, itu) dan kata benda, atau mengikuti kata
benda.
b. Ketika
ditaruh sebelum nominatif maka, kata benda, membuatnya menjadi vokatif
o` `path,r (O) father.
ko,smouÅ kata benda tunggal maskulin genitive dari ko,smoj secara sintaksisnya
Genetif: adalah kasus penjelasan (description), sebab fungsinya adalah sebagai
penjelasan atau memberi devinisi kepada kata benda yang dihubungkan. Berfungsi
sebagai (Genetif of deskripsion). Kasus
ini menjelaskan kualitas dari kata yang dijelaskan.
Eksample: (a). Dunia dalam
arti yang paling inklusif, alam semesta (teratur) (b). Dunia sebagai bumi,
planet yang kita tinggali (c). Dunia sebagai manusia pada umumnya (d). dunia
sebagai tempat harta duniawi, kegembiraan, penderitaan, dll (e). Dunia ini
kadang-kadang disebut sebagai apa yang memusuhi Allah, tersesat dalam dosa,
hancur, bejat (f). Dunia sebagai totalitas, jumlah total. Apa kata Alkitab
tentang dunia? Bumi, universum; Kis 17:24). Kata berikut adalah oikoumene (Ibr
1:6) yang berarti ‘dunia yang didiami’. Kemudian ada kata aion yang digunakan
untuk mempertentangkan ‘dunia ini’ dengan ‘dunia yang akan datang’. Paulus
menasihatkan agar jangan menjadi sama dengan dunia ini, aion ini atau zaman ini
(Rom 12:2). Menurut Yohanes, dunia ini dijadikan oleh Kristus (Yoh 1:3) sambil
mengangkat pengertian PL tentang firman dalam Ams 8:22. Namun, lepas dari
Kristus dunia ini ada di bawah hukuman (Yoh 16:8-14) dan dalam arti merendahkan
ini, dunia ini harus dicela (1Yoh 2:15-17). Namun, Yesus tidak mau murid-murid-Nya
menarik diri keluar dari dunia ini (Yoh 17:15); maksudnya, dari masyarakat dunia
ini. Begitupun Paulus (1Kor 5:10). Oleh karena itu, kata ko,smou dari kata ko,smoj menunjukan pada kumpulan manusia di dalam bumi ini.
Terjemahan secara literal: Lalu kami telah melihat dan memberi
kesaksian bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjdi Juru Selamat manusia di
dunia.
Yaohanes 4:15 Barangsiapa mengaku,
bahwa Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada di dalam dia dan dia di dalam
Allah.
1 John 4:15 }Oj eva.n o`mologh,sh| o[ti VIhsou/j evstin o` ui`o.j
tou/ qeou/( o` qeo.j evn auvtw/| me,nei kai. auvto.j evn tw/| qew/|Å
}Oj eva.n Kata ganti tunggal maskulin relatif nominatif dari kata o[j Sintaksisnya, Apa,
yang biasanya setuju dengan yg di dalam gender dan jumlah, kasusnya ditentukan
oleh konstruksi dalam pasal sendiri. Kadang-kadang, bagaimanapun, relatif
tertarik atau berasimilasi dengan kasusnya. Pada saat ada kata ganti
demonstratif 'tersembunyi' dalam kata ganti penghubung. Misalnya, o]j me.n…o]j de, jadi kata }Oj lebih menekankan
kepeda siapa saja, tidak memandang, status, golongan, jenis kelamin, baik kaya,
miskin tua- muda, agar tetap mengaku bahwa Yesus adalah Anak Allah, maka Allah tetap berada di dalam dia dan dia di
dalam Allah. Tetapi kata “barang siapa” bersifat relatif, namun tidak ada unsur
keterpaksaan, hanya ditentukan oleh nuraninya sendiri.
o`mologh,sh| Aorist verbal aktif subjungtif orang ketiga tunggal dari kata o`mologe,w.
pertama, itu,
memperkenalkan pernyataan tidak langsung, kedua,
memperkenalkan wacana langsung. Dalam hal ini tidak harus diterjemahkan ke
dalam bahasa Inggris, tetapi diwakili oleh tanda kutip: o `mologh, sw auvtoi / jo [ti ouvde, pote e, gnwn u` ma /j
Saya akan menyatakan kepada mereka, 'Aku tidak pernah
Anda tahu ' ketiga. Mengaku
Keempat. Menyatakan (publik), mengakui, mengaku kelima.. Kesungguhkan, menyetujui, harus
sesuai dengan kenyataan yang ada. dalam bahwa Dia telah menciptakan suatu dunia
yang beraturan, bertata nilai, dan berasionalitas yang dengannya kita dapat
memahami gagasan tentang ketuhanan.
o[ti Seringkali digunakan untuk mempergunakan makna kausalitas (sebab musabab),
sehingga diterjemahkan dengan “karena, sebab.” Selain itu, kata o[ti juga sering digunakan untuk menunjukan objek langsung dari kalimat
sebelumnya.[11]
Untuk pemakaian seperti ini, kata o[ti diterjemahkan
menjadi bahwa;
Amh.n le,gw u`mi/n( o[ti pa,nta avfeqh,setai ta.
a`marth,mata toi/j ui`oi/j tw/n avnqrw,pwn( kai.
blasfhmi,ai o[saj a'n blasfhmh,swsin\ Aku berkata
kepadamu: Sesungguhnya semua dosa dan hujat anak-anak manusia akan diampuni,
ya, semua hujat yang mereka ucapka (Markus 3:28).[12]
VIhsou/j Kata benda tunggal maskulin nominatif dari kata Ihsou/j bentuk Yunani dari nama Ibrani Joshua atau Lambat
Jeshua. Kasus dalam kata benda, Nominatif
adalah kasus penamaan penggunaan utama kasus ini adalah sebagai supjek dari
sebuah kalimat atau anak kalimat. Pertama,
Berfiungsisebagai subjek (Subjek Nominatif):
menunjukan kepada siapa atau apa yang dihasilkan tindakan atau yang terlibat
dalam tindakan yang dinyatakan oleh kata kerjanya. Kedua, Berfungsi sebagai predikat (Predikat Nominatif) dalam susunan ini, objek langsung dari kata
kerjanya dalam kasus nominatif dari pada dalam bentuk akusatif.[13]
Dalam penjelasan makna kata ini ada beberapa nama yang muncul; siapa seharusnya
Yohanes bermaksud. Pertama, Yosua, pengganti Musa (Acts 7:45; Hb 4:8.), kedua, Yesus, putera Eliezer (Lk
3:29.), ketiga, Yesus
Kristus (Mt 1:1, 21, 25), keempat Yesus Barabas (Mt
27:16), kelima,Yesus, yang disebut Yustus (Kol
4:11.).[14] Terjemahan
Yunani dari kata Ibrani Masyia kh atau
Mesias. (Al-masih), artinya: "yang
diurapi oleh Tuhan". Yesus disebut Kristus, karena Dialah yang dipilih
Allah menjadi Penyelamat dan Tuhan. Akhirnya Allah memberi kekuasaan illahi.
Oleh sebab itu raja disebut "yang diurapi oleh Yahwe". Ia tidak boleh
dijamah ( 1Sam 24:7; 2Sam 1:14). Tetapi dalam ayat ini, Yohanes menunjukan kepada
Yesus Anaka Allah.
Namun
tentang nama-Nya. Telah berabad abad sM Yesus merupakan nama pribadi yang lazim
digunakan untuk pria Yahudi. Yesus merupakan bentuk Latin terjemahan Yunani
atas kata Yosua atau Yehosua dalam bahasa Ibrani, yang berarti ‘Keselamatan itu
adalah Yahweh’. Yosua adalah pengganti Musa, yang memimpin pasukan Israel
ketika mereka menduduki Kanaan. Nama itu juga digunakan oleh penulis Kitab Ben
Sirakh. (Ketika nama Yosua disebut dalam Kis 7:45, dan Ibr 4:8, dalam AV tampaknya disalah-mengerti
oleh para pembaca modern sebagai Yesus.) Josephus menyebut empat orang Imam Besar dengan nama Yesus, dan nama kawan
sekerja Paulus disebut Yesus Yustus (Kol 4:11). Kemudian umat Kristen tidak
lagi menggunakan nama ini karena rasa hormatnya, dan orang-orang Yahudi tidak
lagi menggunakannya karena kebencian yang amat sangat. Meskipun demikian, pada
zaman modern, di Spanyol dan Filipina, ‘Yesus’ digunakan sebagai nama baptis
untuk anak-anak.
Nama Yesus,
yang mengisi banyak kolom dalam konkordansi PB, sering kali dengan tambahan
‘orang Nazaret’. Namun, ‘Yesus Kristus’ hanya dua kali terdapat dalam
Injil-injil Sinoptik, meskipun dalam surat-surat lazim disebut, dan Paulus
hanya 18 kali menyebut ‘Yesus’ saja.
Kehidupan
Yesus: petunjuk pada sejarawan purba. Di luar PB hanya sedikit terdapat catatan
mengenai ‘Yesus dari Nazaret’. Petunjuk dalam Antiquities karya Josephus
(XVIII, 63) melukiskanYesus sebagai orang bijaksana, yang melakukan
perbuatan-perbuatan mengherankan, dan seorang guru. Tacitus (kira-kira 110 M)
menyebut kematian-Nya, dan Plinius
(sekitar 110 M) menunjuk pada umat Kristen yang menyembah ‘Kristus sebagai
Allah’. Suetonius (sekitar 120 M) menyatakan tentang pengusiran orang-orang
Yahudi dari Roma pada 49 M, ketika mereka melakukan kerusuhan karena nama
‘Khrestos’ (kemungkinan kesalahan dalam menyebut ‘Khristos’). Dalam
tulisan-tulisan rabinik terdapat beberapa petunjuk mengenai Yesus, namun hanya
memberi sedikit sekali bukti historis. Mereka menolak pengakuan-Nya
sebagai Anak Manusia, dan terdapat
berbagai petunjuk mengenai penyaliban dan tandatanda dalam hubungannya dengan
mukjizat-mukjizat dan kebangkitan, bahwa Yesus adalah seorang ahli sihir.
Namun, penemuan dalam gulungan Laut Mati
dan dalam undang-undang Nag Hammadi memungkinkan adanya penilaian baru terhadap
asal-usul umat Kristen dan prakiraan yang lebih dapat dipercaya mengenai
keyahudian Yesus serta ajaran-Nya. Dengan demikian jelaslah bahwaV Ihsou/j menjukan kepada Yesus Kristus Sang Penyelamat umat
manusia di dunia. Yesua Hamasia, Yahweh yang menyelamatkan umatnya dari dosa
(Mat. 1:21).[15]
evstin Verb indikatif aktif orang ke 3
tunggal dari kata eivmi,.[16] Secara sintaks Modus Inndikatif adalah modus yang
menegaskan kenyataan dari tindakan pembicara bahwa kejadian tersebut
sungguh-sungguh terjadi, baik kejadian yang berhubungan dengan masa lalu,
(Aorist Indikatif), kejadian yang sedang berlangsung. (Persent Indikatif) atau
kejadian yang terjadi pada masa yang akan datang (Future Indikatif). Oleh
karena itu, dalam penjelasan atau interogasi, dengan tou / atau ti, berarti Dengan participle sebagai hal mengatakan degan
kata lain untuk membentuk kata kerja tunggal o `h =n, di mana h =n adalah pengganti untuk ptc masa lalu. orang yang menjadi melayani.[17] Jadi,
kata evstin menunjukan pada kejadian itu sungguh-sungguh terjadi yang
berhubungan dengan masa lampau, kini, maupun masa yang akan datang.
o` ui`o.j Kata benda umum tunggal Nominatif maskulin
dari ui`o,j Nominatif: adalah kasus penamaan (desingnation).
Penggunaan kasus ini adalah sebagai subjek dari sebuah kalimat atau anak
kalimat. Misalnya: o` ui`o.j Anak Allah.
1.
Salah satu gelar Kristus. Sebagai
"Anak Allah," Kristus memiliki sifat Ilahi. Sebagai "Anak
Manusia," Ia seperti kita -
memiliki sifat manusiawi. Namun Ia tetap satu Oknum. (Mat. 3:17; Ia memiliki
kuasa super power; sedangkan kita terbatas, Mrk. 2:10; Yesus adalah manusia
tetapi Dia Manusia sejahti. Seperti ada tertulis: "Inilah Anak-Ku yang
Kupilih, dengarkanlah Dia." Luk .9:35; Yoh. 1:14; Kis. 7:56; Rm. 1:3; 1Kor.
15:28; Kol.. 1:13 Ibr. .1:2; 2Ptr. 1:17; 1Yoh. 1:7; ).
2.
Sikap berserah dan ketergantungan yang
diperlukan setiap orang yang datang kepada Kristus dan masuk ke dalam
Kerajaan-Nya. (Mat. 18:2-5; 19:13; Mrk. 9:36-37; 10:15; Luk. 9:47; 18:17).
3.
Anak-anak Allah atau anak Kerajaan Allah atau anak-anak
Bapak adalah Metafora untuk mereka
yang - oleh karena iman - sungguh menjadi milik Allah dalam segala abad. Juga Metafora untuk mereka yang telah
dilahirkan kembali oleh Roh Kudus dan yang memancarkan karakter Allah dalam
kehidupan mereka, berikut adalah ayat yang separalel untuk mengungkapkan
kebenaran tentang “Anak Allah.” (Kej.
6:2; Kel. 4:22-23; Ul. 1:31; 14:1; 1Taw. 22:10; Ams. 3:12; Hos. 11:1; Mal.
3:17; Mat. 5:45; Luk. 6:35; Yoh. 1:12; Ef. 5:1; Ibr. 12:5; 1Yoh. 3:1,2,10 Why.
21:7).
Kata o` ui`o.j tidak menunjukan secara metafora. menurut penulis surat 1 Yohanes menyebut Yesus Kristus sebagai Anak Allah. Dengan
pengertian Yohanes menyebutkan secara langsung kepada supjek-Nya.
tou/ Artikel tunggal pasti Maskulin
Genitive dari o` Maskulin Genetif adalah mennunjukan identitas
dari kata bendanya. Pada saat itu perlu melihat perbedaan. Ketika kata sandang
dipakai dalam sebuah kata hal yang ditekankan adalah “indentitas tertentu dari kata benda tersebut. Namun ketika kata
sandang tidak dipakai dalam sebuah kata maka, hal yang ditekankan adalah
“kualitas karakter dari kata benda tersebut; misalnya:
1.
tou / ga.r kai.
ge, noj evsme, n karena kita juga Adalah seseorang' keturunan Kis. 17:28.
o `o` me.n ... de, satu ... yang lain,. oi oi ...
`me.n` de, beberapa kali 1 Kor .7:7; o `de,, oi` de, sering menunjukkan perubahan dalam subjek dan dia, dan mereka Mt 2:9, 14,
kadang-kadang dengan saran kontras, tapi dia, tetapi juga mereka 4:4; 9:31.
2.
sebagai artikel yang pasti, dalam berbagai kegunaan. Ini
akan cukup untuk mengatakan di sini bahwa kata sandang tertentu dihilangkan
dalam terjemahan dalam ekspresi berikut bila digunakan antara kata sifat
demonstratif (ou-toj, ini; evkei
/ noj, itu) dan kata benda, atau ketika adj ini. mengikuti kata benda Mt. 15:8; Mrk. 7:6; 14:71, Luk. 14:30; Yoh.
9:24.
ketika ditaruh sebelum nominatif kata benda, sehingga
membuatnya menjadi o vokatif `path, r (O) Bapa Mt 11:26; lih. 7:23, Luk 8:54, 18:11, 13; J
19:3.
ketika netral dari artikel digunakan dengan infinitive
untuk. fagei /n untuk
makan, makan Mt .15:20; Rom. 07:18, 2
Korintus 08:10 f. Dalam kasus genitif dengan berbagai kegunaan, termasuk tujuan
Mt 13:3; Luk 1:77, Rom. 6:6; Pil. 03:10
atau hasil Mt. 21:32, Kis. 07:19, 07:03
Ketika mendahului pribadi nama Mt. 27:21, Mrk. 1:14.
qeou/( Kata benda
umum tunggal genitive maskulin dari qeo,j sintaksisnya; qeo,j, ou/, o` dan h` Tuhan, Tuhan istilah umumnya digunakan dalam dunia kuno makhluk yang
memiliki kekuatan atau memberikan manfaat yang berada di luar kemampuan
manusia. Dalam terjemahan istilah Allah yang dikapitalisasi mengacu pada dewa
tertentu dan biasanya untuk Satu Allah Israel.
Allah Israel, sebagai lawan lain yang disebut dewa Gal
4:8; sebagaimana diungkapkan kepada Leluhur Luk 20:37; sebagai Pencipta Mk 13:19; sebagai Bapa yang mengutus
Yesus Kristus Yoh. 17:3; sebagai Bapa unik Yesus Kristus Ro 15:6; sebagai Induk
percaya 1:7, avstei/oj tw|/ qew|/ sangat indah (lit. 'indah di hadapan Allah') Ac 7:20; o ` qeo, j sebagai Tuhan O
vokatif! Lk 18:11.
Selain Allah Israel-1. dari nonmortals, nonspecified dewa
yang disebut 1 Kor 08:05 (di langit), Gal 4:8; Tuhan Raphia Ac 07:43, h` qeo,j Dewi (Artemis), yang unik dari
perspektif non-Kristen dan non-Yahudi Efesus Ac 19:37, Iblis, Allah ini usia 2
Kor 4:4 -2.. manusia, Yoh. 10:34 f; 1 Kor 08:05 (di bumi), Herodes Ac 0:22,
Paulus 28:6 -3.. dari suatu hal, perut Phil 03:19
Kristus, Yoh. 1:1 18, 20:28; Hb. 1:8 (o `vokatif qeo /j ), 2 Pet.1:1.
Allah dalam Alkitab dipahami sebagai yang omnipoten (berkuasa di
mana-mana), omnisiens (serba mengetahui), dan benar-benar pencipta yang baik
atas segala sesuatu yang ada. Seperti dalam agama-agama lain, diharapkan bahwa
ketaatan kepada Allah akan membawa kesejahteraan personal dan nasional serta
terhindar dari bencana. Ketaatan tersebut dilakukan dalam cara hidup yang telah
ditentukan, seperti makan makanan tertentu, yang menimbulkan perasaan
solidaritas. Dalam PL. Taurat berisi hukum ritual dan perilaku etis, dan itu
semua dianggap langsung berasal dari Allah. Dengan demikian, bagi umat Israel,
percaya kepada Allah berarti harus pula ambil bagian dalam kehidupan
persekutuan dan upacara-upacaranya.
Allah yang transenden adalah juga Allah yang berkenan merendahkan diri
untuk diam di tengah umat-Nya. Orang Ibrani percaya bahwa ‘Kemah Allah’ adalah
hadirat Allah di tengah-tengah mereka dan pada waktunya Allah diam di Bait-Nya.
Allah dianggap sebagai Allah yang menuntut kebenaran dan keadilan, dan murkaNya
akan ditimpakan kepada mereka yang tidak taat kepada-Nya. Namun, tidak benar
bahwa Allah PL terutama adalah Allah yang menjatuhkan hukuman dan Allah yang
mengerikan bagi orang-orang berdosa, sedangkan Allah PB terutama adalah Allah
yang berbelas kasih dan pengampun.
Kontras antara PL dan PB dilukiskan secara berlebihan oleh bidat Marcion (+/- 150 M). Gereja Kristen selalu
mempertahankan bahwa Allah Israel, Bapa Yesus, adalah Allah yang juga disembah
oleh umat Kristen. Terdapat kontinuitas konsep. Namun, perubahan mendasar
konsep alkitabiah tentang Allah adalah bahwa bagi umat Kristen tempat penyataan
diri Allah yang utama sekarang adalah dalam diri Yesus Kristus (Mat 1:23; Yoh
14:9). Allah dalam PB tetaplah Allah PL, yang kudus dan transenden, namun
dipercayai bahwa Yesus telah menunjukkan dalam kehidupan manusia bahwa pada
dasarnya Allah adalah kasih. Pengalaman umat Kristen lebih lanjut menyebabkan
timbulnya doktrin Trinitas, yang isyarat-isyaratnya sudah terdapat dalam PB (Mat
28:19). Bahasa Paulus tentang partisipasi orang beriman dalam Roh Kudus (2Kor
13:14) mungkin diuraikan oleh doktrin kemudian tentang Roh Kudus sebagai
‘hypostasis’ (pribadi) yang berbeda dalam keberadaan Allah.
Dalam Alkitab ada beberapa nama diberikan bagi Allah. Kata Ibrani El sering
digunakan dalam bentuk jamak (plural) Elohim. Ia dipertentangkan dengan berhala
Baal dalam sejarah Deuteronomis dan dalam (Hos 2). ‘Yahweh’ terdapat hampir
6.000 kali dalam PL, namun dalam naskah Masoretik
(abad ke-6 M) vokal dari Adonai “Tuhanku” dimasukkan ke dalam nama Yahweh yang
tak terkatakan itu, maka bahasa Inggrisnya menjadi Yehovah. Frasa Yahweh
Sebaoth’ (Tuhan bala tentara) dalam PL ditemukan 279 kali, paling sering dalam
kitab nabi-nabi. Semula nama ini dihubungkan dengan ‘pasukan perang’, namun
kemudian berarti tindakan Yahweh yang berkuasa mengatur alam semesta dan
peruntungan manusia. PB tak pernah menyangkal kekudusan Allah (banyak
ditekankan dalam PL), namun lebih suka menggunakan ungkapan yang menunjukkan
kesetiaan (1Kor 1:9), hikmat (Rom 16:27), dan kebenaran-Nya Yoh 3:33). Ia
adalah Allah perdamaian (1Tes 5:23), pengharapan (Rom 15:13), dan di atas semua
itu, Allah adalah kasih (2Kor 13:11, dan Yoh 3:16; 1Yoh 4:8).
Konsep Alkitab tentang Allah sebagai yang mahakuasa (Mat 26:53), dan bahwa
kemahakuasaan-Nya dapat campur tangan langsung dalam segala persoalan dunia
ini, sekarang harus dimodifikasi dengan pengakuan bahwa ada keterbatasan yang
dikenakan pada kemahakuasaan ilahi. Menurut pengakuan tersebut, perjalanan alam
semesta dapat diperkirakan dan itulah dasar yang diperlukan bagi kebebasan dan
tanggung jawab manusia. Kuasa Allah dapat dipahami dalam kasih-Nya yang
menderita, pengosongan diri-Nya yang benar-benar memberi kekuatan kepada apa
yang diciptakan-Nya; melebihi penciptanya. Allah benar-benar telah bertindak
dalam dunia (seperti dipertahankan oleh Alkitab), namun arti yang lebih dalam
bahwa Dia telah menciptakan suatu dunia yang beraturan, bertata nilai, dan
berasionalitas yang dengannya kita dapat memahami gagasan tentang ketuhanan.
auvtw/| Kata ganti tunggal
maskulin pribadi dativ dari kata auvto,j, auvth,, auvto, kata benda umum tunggal dative maskulin dari kata auvto,j, datif berfungsi
menjelaskan keseluruhan yang mana kata itu menerangkan sebagian (Privatif
ablative). Dativf adalah kasus minat (inters).
Penggunaan yang paling sering, walaupun sebenarnya hanya satu, yaitu
untuk menyatakan objek tidak langsung dari kata kerjanya. Biasanya digunakan
dalam hubungannya dengan manusia dari pada benda, sekalipun demikian bisa
digunakan untuk benda yang dipersonifikasikan. Selanjutnya, datif
yang dipergunakan dalam hubungannya adalah berkenaan dengan, tentang
atau mengenai…
1.
diri yang intensif, pengaturan kata memodifikasi dari
segala sesuatu yang lain, menekankan dan kontras, auvto.j VIhsou /j Yesus sendiri Luk
24:15; Luk 24:36, Ac 24:15, 1 Kor 11:13; Hab 13:5; Kor. 12:13. Diri sendiri,
atas kemauan sendiri Yoh. 2:25; 16:27; dilemparkan pada sumber daya sendiri Rom
7:25. kai. auvto, j 08:21 bahkan Rom, Hab 11:11. auv) ta. e, rga perbuatan yang sangat Jelas Yoh. 5:36; Mat 3:4; Luk 13:1.auvto .tou / hanya ini, hal yang
sama 2 Kor 7:11. Adverbial akusatif tou / ke auV) karena alasan ini 2 Kor 2:3; Sebagai pribadi dst.
2.
Dalam kasus-kasus miring, sebagai pers ketiga. personal
pronoun, dalam gen, yang digunakan sebagai kata ganti posesif dia, dia, itu Mat.
4:23;. 8:1; Mrk 1:10; Luk 2:22; Yoh. 15:02, 1 Kor 8:12; Rv 2:7, 17. Digunakan,
karena tampaknya penutur bahasa Inggris, terlampau (pleonastically) dengan kata
ganti relatif h]n ouvdei.j du,
natai klei /sai auvth,n yang tak dapat menutup (itu) Rom 3:8; Mrk 1:7; Yoh 16:39,
Kis. 15:17.
3.
Didahului oleh artikel o `auvto, j, h` auvth,, untuk. auvto, Gunung sama 15:46, 26:44, Luk
6:33; Rom 2:1; Ef 6:9. untuk. auv) le, gein setuju 1 Kor
1:10. untuk. auvto, sebagai adv Mat cara yang sama. evpi. untuk. auvto, di tempat
yang sama, bersama-sama Mat 22:34, 1 Kor 11:20; kata. Untuk auvto, bersama-sama dari tempat.
Diterjemahkan secara Literal: Barangsiapa mengaku, bahwa Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada di
dalam dia dan dia di dalam Allah.
4:16 Kita telah mengenal dan
telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa
tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam
dia.
1 John 4:16 kai. h`mei/j evgnw,kamen kai. pepisteu,kamen th.n
avga,phn h]n e;cei o` qeo.j evn h`mi/nÅ ~O qeo.j avga,ph evsti,n( kai. o`
me,nwn evn th/| avga,ph| evn tw/| qew/| me,nei kai. o` qeo.j evn auvtw/|
me,neiÅ
kai. Konjungsi koordinasi dari kai, diterjemhkan “lalu” dan hal itu
terjadi bahwa kata kai, kai evge, neto ...
kai, baik dan, tidak hanya tetapi juga Kadang-kadang kai,
dapat dibiarkan tidak diterjemahkan sebagai polla.…k) a;lla shmei/a banyak tanda lain. Juga digunakan lebih sebagai kata keterangan, bahkan o `kai, dengan nama-nama ganda yang
juga disebut sebagai penghubung.[18]
h`mei/j Pronoun jamak nominatif tunggal dari kata evgw, terjemahanya “Kita” penggunaannya sering berfungsi untuk menekankan pers pertama. dari kata
kerja Penekanan tidak muncul untuk disampaikan bernyanyi. Kadang-kadang
digunakan tanpa pembedaan vgw, saja = (kehendak) atau ya satu ungkapan
ti, evmoi. kai. soi, dapat diberikan apa yang telah saya lakukan dengan Anda? apa yang telah
kita memiliki kesamaan? biarkan saya sendiri! tidak pernah keberatan.!
evgnw,kamen “Telah mengetahui” berarti Mengenali;
mengenal v memahami, mengetahui; pengenal
ciri-ciri. Memperkenalkan, memberitahukan, mempromosikan,
memublikasikan, mengiklankan, menginformasikan, mengintroduksi; membawa, mendatangkan,
menghadirkan. kasusnya.. Verbal Indikasi sempurna aktif orang pertama jamak dari
kata ginw,skw mengetahui atau tahu, datang untuk mengetahui saya tersadar ginw mperative, skete Anda mungkin yakin belajar (dari), kemudian memastikan, cari tahu, mengerti, memahami hukum, dan merasakan, melihat, menyadari mengakui. kata evgnw,kamen harfianya telah
mengetahui, namun terjemahan dari TB, lebih menunjukan pada mengenal, ini
berarti bahwa kita mengenal kasih Allah dan percaya kepada-Nya.
pepisteu,kamen “Telah percaya” Verb
indikatif sempurna aktif orang pertama jamak dari kata pisteu,w. Modus indgatif adalah modus yang menegaskan kenyataan dari tindakan yang
berbicara bahwa kejadian tersebut sungguh-sungguh terjadi, baik kejadian yang
berhubungan dengan masa lalu (Aorist Indigatif), kejadian yang sedang
berlangsung (Present Indigatif) kejadian yang akan terjadi pada masa yang akan
datang (Future Indikatif).
1.
Percaya, diyakinkan, memberikan kepercayaan kepada mereka
misalnya: bertanyaan tentang Babtisan
Dari manakah baptisan Yohanes? Dari sorga atau dari manusia?" Mereka
memperbincangkannya di antara mereka, dan berkata: "Jikalau kita katakan:
Dari sorga, Ia akan berkata kepada kita: Kalau begitu, mengapakah kamu tidak
percaya kepadanya?
2.
Percaya (dalam), kepercayaan dalam arti khusus, dengan
Allah atau Kristus sebagai obyek: lihat Roma 4:5 Tetapi kalau ada orang yang tidak bekerja,
namun percaya kepada Dia yang membenarkan orang durhaka, imannya diperhitungkan
menjadi kebenaran.
th.n “Akan kasih” Artikel tunggal pasti
feminin akusatif dari `o
1.
Sebagai kata ganti demonstratif ini satu, yang satu tou / ga.r
kai. ge, noj evsme,n karena kita juga nya (lit. 'ini seseorang') keturunan
2.
o `de,, oi` de, sering menunjukkan perubahan dalam subjek dan dia, dan mereka kadang-kadang
dengan saran kontras, tapi dia, tetapi mereka.
3.
Sebagai artikel yang pasti, yang, dalam berbagai
kegunaan. Ini akan cukup untuk mengatakan di sini bahwa kata sandang tertentu
dihilangkan dalam terjemahan dalam ekspresi berikut
a. Bila digunakan antara kata sifat demonstratif (ou-toj, ini; evkei / noj, itu) dan kata benda, atau ketika adj ini. mengikuti kata benda yang
b. Ketika ditaruh sebelum nominatif kata benda, sehingga membuatnya vokatif o `pathr (O) ayah.
c. Ketika netral dari artikel digunakan dengan infinitive untuk. fagei /n untuk makan, makan Dalam kasus
genitif dengan berbagai kegunaan, termasuk tujuan atau hasil
d. Ketika mendahului nama pribadi.
avga,phn “Kasih” Kata benda
umum tunggal akusatif feminin dari avga,ph cinta, kasih sayang
tertinggi kebajikan.
1.
Allah dan
Kristus kepada satu sama lain dan kepada orang-orang atau di dalam hatimu kamu
tidak mempunyai kasih akan Allah (Yoh. 15:10; 17:26,).
2.
Kasih
manusia, kepada Allah atau kasih Kristus atau orang lain misalnya: orang
menampar pipi kiri kasih juga pipi kanan (Mat. 5:39).
Seluruh
jajaran arti dari kata ini, secara lahiria, emosi, intelek terdapat dalam
Alkitab. Ada kasih Allah kepada Israel (Hos 3:1) yang menyatakan kesetiaan-Nya
bagi orang dalam perjanjian-Nya. Ada juga hukum supaya umat-Nya mengasihi
Allah, dan ini bukannya kasih sayang mendalam kepada pribadi Allah, melainkan
lebih merupakan perintah kesetiaan. Dalam bahasa Ibrani, kata itu ditemui dalam
surat perjanjian kuno, di mana seorang raja yang ditaklukkan diperintah untuk
‘mengasihi’ (artinya setia kepada) maharajanya. Tetapi, kata kasih itu juga
dipakai dalam arti yang cukup modern, misalnya apabila Yakub mengabdi kepada
Laban selama tujuh tahun untuk mendapatkan Rahel, tetapi , masa itu dianggapnya
seperti beberapa hari saja. karena cinta kasihnya kepada Rahel (Kej 29:20).
Hosea menggunakan gambaran kasih, perkawinan, dan ketidaksetiaan untuk
melukiskan hubungan Israel dengan Allah (Hos 6:4-6). Dan Deutro-Yesaya
mengibaratkan kasih Allah kepada Israel seperti kasih seorang ibu kepada
anaknya (Yes 49:15).
Dalam PB kata Yunani eros (cinta birahi) tidak terdapat untuk menyatakan kasih Allah
atau kasih kepada Allah, ataupun kasih dalam persekutuan Kristen. Yesus
menggabungkan perintah kasih kepada Allah dan kasih kepada sesama manusia dari
Ul 6:5, dan Im 19:18, tetapi melangkah
lebih jauh dengan menekankan kewajiban untuk mengasihi musuh juga (Mat.
5:43-46). Suatu kisah dalam Injil Luk 7:36-50. memperlihatkan bagaimana seorang
perempuan yang membasuh kaki Yesus, telah begitu dibebaskan oleh pengampunan
sehingga ia melimpahkan suatu kekayaan kasih yang besar.
Dalam surat-surat Paulus kasih bersatu dengan iman
dan pengharapan ( 1Kor 13:13) sebagai karunia Roh Kudus. Kasih itu bukan suatu
kasih usaha manusia, dan oleh karena itu bukan alasan untuk membanggakan diri (
1Kor 13:4). Pengorbanan Kristus di salib adalah tanda tertinggi dari kasih
Allah ( Rom 8:39). Oleh karena itu, gaya hidup Kristen harus berteladan
pada-Nya ( Luk 7:23; 1Kor 11:1). Ini adalah buah iman dan mencakup kepedulian
khusus bagi anggota persekutuan yang lebih lemah (1Kor 8:11-12).
Kasih adalah pokok utama dalam tulisan Yohanes dan
kasih timbal-balik antara Bapa dan Anak (Yoh 16:28) harus tercermin dalam
kehidupan para murid ( Yoh 17:26). Pada akhir Injil Yohanes Petrus membalikkan
ketiga penyangkalannya terhadap Yesus dengan tiga pernyataan kasihnya kepada
Yesus. Surat-surat Yohanes tetap mempertahankan keutamaan kasih (tidak ada
perintah baru, 1Yoh 2:7).
h]n “ yang” Kata ganti tunggal feminin
relatif akusatif dari o[j o[j, h[, o[ relatif pronoun minatif
apa, yang biasanya setuju dengan di dalam gender dan jumlah, kasusnya ditentukan
oleh konstruksi dalam pengaturannya sendiri. Mat.
2:9; Lk 9:9; J 1:47; Kis. 13:6; 17:3; Rom. 2:29. Kadang-kadang, bagaimanapun, relatif tertarik atau
berasimilasi dengan kasusnya. Pada saat ada kata ganti
demonstratif 'tersembunyi' dalam kata ganti penghubung, sehingga kasus lain
fungsi kata ganti penghubung sebagai o demonstratif o]j de, tapi dia (lit. yang satu). o]j me.n o]j de, satu dengan yang lain.
o` qeo.j “Allah” Kata benda tunggal
maskulin nominatif dari kata qeo,j secara
sintaksisnya. qeo, j, ou /, o
`dan` h Tuhan, dewa istilah umumnya digunakan dalam dunia kuno
makhluk yang memiliki kekuatan atau memberikan manfaat yang berada di luar
kemampuan manusia. Dalam terjemahan istilah Allah yang dikapitalisasi mengacu
pada dewa tertentu dan biasanya untuk Satu Allah Israel.-I. Allah Israel,
sebagai lawan lain yang disebut dewa qeo, j, ou /, o `dan `h Tuhan, dewa istilah umumnya digunakan dalam dunia kuno
makhluk yang memiliki kekuatan atau memberikan manfaat yang berada di luar
kemampuan manusia. Dalam terjemahan istilah Allah yang dikapitalisasi mengacu
pada dewa tertentu dan biasanya untuk Satu Allah Israel. Allah Israel, sebagai
lawan lain yang disebut dewa seperti yang diwahyukan kepada para Leluhur
sebagai Pencipta sebagai Bapa yang mengutus Yesus Kristus sebagai Orang Tua
percaya avstei / oj tw | / QEW | / sangat indah (liht. 'indah di mata Allah ') o `qeo, j sebagai Tuhan O vokatif!. Selain Allah Israel, dari
nonmortalitas, nonspecifik dewa yang disebut di langit); Raphia Tuhan. Kis. 7:43 h `qeo,j Dewi (Artemis), yang unik dari
perspektif Efesus non-Kristen dan non-Yahudi.[19]
Mengakui
keberadaan ilah-ilah bangsa lain), hingga monoteisme etis.
Perbedaan antara Yahweh dan ilah-ilah lain yang
berawal pada abad ke-9 sM dipertajam oleh Hosea pada abad ke 8 sM. Pada abad
ke-7 sM ( Ul 13:6-11) orang-orang Israel yang setia harus memberitahu sanak
familinya yang menyembah ilah-ilah lain. Selama masa pembuangan, iman kepada
Yahweh sebagai satu-satunya Allah, pencipta hal yang baik dan yang jahat,
diterima oleh. Deutero Yesaya (Yes 45:7). Yahweh diakui sebagai Pencipta
seluruh alam semesta, namun juga sebagai keberadaan tertinggi, yang dengan
ramah masuk ke dalam perjanjian dengan umat-Nya. Gambaran-gambaran untuk
melukiskan Allah adalah raja, bapa, dan gembala: berjenis kelamin maskulin;
namun dalam literatur yang lebih kemudian personifikasi. Hikmat sebagai
penyataan Allah menunjukkan bahwa jenis kelamin feminin bukanlah hal yang asing
bagi konsepsi PL tentang Allah karena kata Ibrani untuk ‘Hikmat’ berjenis
kelamin feminin; dan aktivitas Allah kadang-kadang digambarkan dengan
istilah-istilah khas perempuan ( Yes 66:13).
Orang
Ibrani tidak tiba pada monoteismenya tanpa masa persiapan panjang dari
suatu lingkungan politeistik, melalui henoteisme (ketika Israel menyembah Allah
yang esa, namun mengakui keberadaan ilah-ilah bangsa lain), hingga monoteisme
etis. Perbedaan antara Yahweh dan ilah-ilah lain yang berawal pada abad ke-9 sM
dipertajam oleh Hosea pada abad ke8 sM. Pada abad ke-7 sM ( Ul 13:6-11) orang-orang Israel yang setia
harus memberitahu sanak familinya yang menyembah ilah-ilah lain. Selama masa
pembuangan, iman kepada Yahweh sebagai satu-satunya Allah, pencipta hal yang
baik dan yang jahat, diterima oleh Deutero
Yesaya (Yes 45:7). Yahweh diakui sebagai Pencipta seluruh alam semesta, namun
juga sebagai keberadaan tertinggi, yang dengan ramah masuk ke dalam perjanjian dengan umat-Nya. Gambaran-gambaran
untuk melukiskan Allah adalah raja, bapa, dan gembala: berjenis kelamin
maskulin; namun dalam literatur yang lebih kemudian personifikasi Hikmat
sebagai penyataan Allah menunjukkan bahwa jenis kelamin feminin bukanlah hal
yang asing bagi konsepsi PL tentang Allah karena kata Ibrani untuk
‘Hikmat’ berjenis kelamin feminin; dan aktivitas Allah kadang-kadang
digambarkan dengan istilah-istilah khas perempuan ( Yes 66:13). Namun, tidak
benar bahwa Allah PL terutama adalah Allah yang menjatuhkan hukuman dan Allah
yang mengerikan bagi orang-orang berdosa, sedangkan Allah PB terutama adalah
Allah yang berbelas kasih dan pengampun.
Kontras
antara PL dan PB dilukiskan secara berlebihan oleh bidat Marcion (+/- 150 M).
Gereja Kristen selalu mempertahankan bahwa Allah Israel, Bapa Yesus, adalah
Allah yang juga disembah oleh umat Kristen. Terdapat kontinuitas konsep. Namun,
perubahan mendasar konsep alkitabiah tentang Allah adalah bahwa bagi umat
Kristen tempat penyataan diri Allah yang utama sekarang adalah dalam diri Yesus
Kristus (Mat 1:23; Yoh 14:9). Allah dalam PB tetaplah Allah PL, yang kudus dan
transenden, namun dipercayai bahwa Yesus telah menunjukkan dalam kehidupan
manusia bahwa pada dasarnya Allah adalah kasih. Pengalaman umat Kristen lebih
lanjut menyebabkan timbulnya doktrin Trinitas, yang isyarat-isyaratnya sudah
terdapat dalam PB (mis. Mat 28:19). Bahasa Paulus tentang partisipasi orang
beriman dalam Roh Kudus ( 2Kor 13:14)
mungkin diuraikan oleh doktrin kemudian tentang Roh Kudus sebagai ‘hypostasis’
(’ pribadi’) yang berbeda dalam keberadaan Allah. Member kekuatan kepada apa
yang diciptakan-Nya; melebihi penciptanya. Allah benar-benar telah bertindak
dalam dunia (seperti dipertahankan oleh Alkitab), namun arti yang lebih dalam
bahwa Dia telah menciptakan suatu dunia yang beraturan, bertata nilai, dan
berasionalitas — yang dengannya kita dapat memahami gagasan tentang
ketuhanan. kasih (2Kor 13:11, dan Yoh
3:16; 1Yoh 4:8).
Konsep
Alkitab tentang Allah sebagai yang mahakuasa (mis. Mat 26:53), dan bahwa
kemahakuasaan-Nya dapat campur tangan langsung dalam segala persoalan dunia
ini, sekarang harus dimodifikasi dengan pengakuan bahwa ada keterbatasan yang
dikenakan pada kemahakuasaan ilahi. Menurut pengakuan tersebut, perjalanan alam
semesta dapat diperkirakan dan itulah dasar yang diperlukan bagi kebebasan dan
tanggung jawab manusia. Kuasa Allah dapat dipahami dalam kasih-Nya yang
menderita, pengosongan diri-Nya yang benar-benar memberi kekuatan kepada apa
yang diciptakan-Nya; melebihi penciptanya. Allah benar-benar telah bertindak
dalam dunia (seperti dipertahankan oleh Alkitab), namun arti yang lebih dalam
bahwa Dia telah menciptakan suatu dunia yang beraturan, bertata nilai, dan
berasionalitas yang dengannya kita dapat memahami tentang ketuhanan.
Terjemahan Harfia: Lalu kita telah
mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih,
dan orang yang tetap berada di dalam
kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah tetap tinggal di dalam
dia.
1 Yohanes 4:17 Dalam hal inilah
kasih Allah sempurna di dalam kita, yaitu kalau kita mempunyai keberanian
percaya pada hari penghakiman, karena sama seperti Dia, kita juga ada di dalam
dunia ini.
1 John 4:17 VEn tou,tw| tetelei,wtai h`
avga,ph meqV h`mw/n( i[na parrhsi,an e;cwmen evn th/| h`me,ra| th/j kri,sewj(
o[ti kaqw.j evkei/no,j evstin kai. h`mei/j evsmen evn tw/| ko,smw| tou,tw|Å
tetelei,wtai “ Telah disempurnahkan/ telah
dijadikan nyata” Verbal pasif
indikatif yang sempurna orang ke 3 tunggal dari kata teleio,w. Selesai,
mencapai, atau membawa ke tujuannya, yang sempurna ( Yoh. 4:34; 5:36; Kis. 20:
Membuat sempurna (Yoh. 17:23). Luangkan memenuhi mencapai tujuan seseorang.
Selanjutnya, menununjukan pada menguduskan, memulai seperti kata Paulus Fil.
3:12 Bukan seolah-olah aku telah memperoleh hal ini atau telah sempurna, melainkan aku mengejarnya,
kalau-kalau aku dapat juga menangkapnya, karena aku pun telah ditangkap oleh Kristus
Yesus. Kata tetelei,wtai Yang sempurna
dalam PL adalah Allah ( Ayub 37:23). Dalam PB sempurna menandakan kematangan
pada manusia (1Kor 2:6). Perintah dalam
Khotbah di Bukit untuk menjadi sempurna (Mat 5:48) diubah dalam Luk 6:36 menjadi ‘murah hati’. Dalam Injil
Matius perintah itu adalah bagian dari etika baru dari Kerajaan Sorga, seperti
sikap tidak membalas, di mana syarat-syarat Kerajaan Sorga itu dikemukakan sebagai ideal-ideal.[20]
avga,ph meqV h`mw/n “Kasih diantara kita” bentuk jamak
ganti genitive orang pertama tunggal dari kata evgw, penggunaannya sering berfungsi untuk menekankan orang pertama.
dari kata kerjanya Mrk.
12:26; Yoh. 10:34.
Misalnya: ego, dalam Yohanes Yesus mengatakan bahwa kamu sendiri menjadi allah.
Kadang-kadang digunakan tanpa pembedaan evgw, saya (kehendak) atau ya biarkan aku sendiri! Dengan demikian kata, avga,ph meqV h`mw/n diterjemhkan kasih diantara kita.[21] Menurut kamus tentang kata kita
menunjukan kesatuan perasaan
antara kita: fungsi ideologi membangun
sikap; sifat mementingkan kebersamaan, menanggung suka duka (saling membantu,
saling menolong, dsb) kita Kata ganti
orang (termasuk pembicara dan orang-orang) yang diajak bicara). Contoh Siapa
lagi kalau bukan Kita yang harus
membangun daerah ini.[22]
Jadi dalam hal ini kasih Allah sempurnah didalam kita semua. Kasih yang Allah
berikan tanpa batas, tidak memandang status, golongan. Oleh karena itu, kasih
yang sempurnah yang ada dalam diri kita, kita juga mendemontrasikan kepada sesama
manusia.
parrhsi,an = Keyakinan; Kata benda umum tunggal akusatif feminin dari parrhsi,a adalah kasus penjelasan (deskription), sebab fungsinya adalah sebagai
penjelasan atau memberi definisi kepada kata benda yang dihubungkan. Kata benda
akusatif berfungsi sebagai penjelasan (Genetif of deskriftion). Kasus ini
menjelaskan kualitas dari kata yang dijelaskan seperti dibawa ini:
1.
Terus
terang, kejujuran, kepolosan berbicara dengan jelas, terbuka Yoh. 16:29; Kis. 2:29; 2 Kor 3:12
e;cwmen = Kita mempunyai. Verbal subjungtif
hadir aktif orang pertama jamak dari e;cw modus subjunctive menunjukan
bahwa tindakan tersebut sebagai tindakan yang kemungkinan besar bisa terjadi.
Waktu tindakan dalam bentuk subjunctive sangat
ditentukan oleh kata kerja utamanya.
1.
Memiliki, tahan.[23] Misalnya:
seorang perempuan yang memiliki minyak wangi yang mahal menuangkan di kepala
Yesus (Mat. 26:7), atau Pakai Jauhkan.[24]
melestarikan, seperti Yohanes hidup di padang gurun dan memakai jubah bulu (Mat 3:4).
2.
Memiliki sebagai miliki
sendiri. Mat 18: 8 memiliki kondisi tubuh dan jiwa Mat 11:18; Memiliki di tangan, atau “kami di sini hanya memiliki lima roti dan
dua ikan."Mat 14:17; Mrk 8:1; Dengan indikasi waktu dan usia penth, Konta e, e th, cein menjadi
lima puluh tahun berusia 8:57. polu.n cro,
e non, cein Memiliki dalam diri sendiri (Mrk 13:17).
3.
Memiliki atau termasuk dalam dirinya sendiri, membawa,
menyebabkan, mempunyai lima suami (Yoh. 4:18). Kata e;cwmen Kita mempunyai; atau kita memiliki suatu keberanian percaya. Dalam
ayat 9 hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa
Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya.
Oleh karena itu, kita memiliki keberanian untuk percaya, memberitakan dan
menerima segala resiko dalam pelayanan, sementara tinggal didalam dunia.
th/| h`me,ra| th/j kri,sewj( = Hari penghakiman; Kata benda umum tunggal genitive feminin dari kata kri,sij. Bentuk Nominatif kasus penamaan (disengnation). Penggunaan kasus ini
adalah sebagai subjek dari sebuah kalimat atau anak kalimat. Berfungsi sebagai
(Subjek Nominatif): menunjuk kepada siapa atau apa yang menghasilkan tindakan
atau apa yang terlibat dalam tindakan yang dinyatakan oleh kata kerjanya:[25]
1.
Menilai penghakiman Mat 10:15; Luk 10:14; Yoh. 5:30; 2 Pt 2:9; 6. kri,sin poiei/n bertindak sebagai hakim
Yoh. 5:27. Penghukuman, hukuman Yoh. 5:24, 29; Hab. 10:27; Yos 5:12;
3.
Tepat di rasa keadilan, kebenaran Mat 12:18, 20; 23:23; Luk 11:42. Makna ini juga memungkinkan untuk Yoh. 7:24; 12:31; Kis. 8:33 dan lain-lain.
Jika
kasih Allah telah sempurna di dalam kita, kita tidak takut pada hari
penghakiman Allah terhadap kita, karena di dunia ini kita sama seperti Kristus.
Dalam Bahasa Yunani adalah kaqw.j evkei/no,j.[26]
Sama disini adalah apa yang dilakukan oleh Yesus kitapun percaya dan melakukan
maka, kita menjadi serupa dengan dia ini adala suatu keberanian.
tw/| ko,smw| tou,tw|Å = Didalam dunia ini;
kata benda umum tunggal dative maskulin dari kata ko,smoj datif berfungsi
menjelaskan keseluruhan yang mana kata itu menerangkan sebagian (Privatif
ablative). Dativf adalah kasus minat (inters). Penggunaan yang paling sering,
walaupun sebenarnya hanya satu, yaitu untuk menyatakan objek tidak langsung dari
kata kerjanya. Biasanya digunakan dalam hubungannya dengan manusia dari pada
benda, sekalipun demikian bisa digunakan untuk benda yang dipersonifikasikan. Selanjutnya,
datif
yang dipergunakan dalam hubungannya adalah berkenaan dengan, tentang
atau mengenai.
2.
Dunia, dalam banyak hal
Dunia dalam arti yang paling inklusif, alam semesta
(teratur) Mt 25:34; Yoh. 17:5 Kis. 17:24; Rom. 1:20; 1 Kor. 8:4; Pil.
2:15;
Dunia sebagai bumi, Planet yang kita tinggali Mat
4:8; Mrk 14:9; Luk 12:30; Yoh. 10:36; 11:9, 27; 16:21, 28; 18:36; 1 Ti 6:7; 1 Pet. 5:9;
Dunia sebagai manusia pada umumnya Mt
18:7; Yoh. 1:29; 3:16; 4:42; 6:33, 51; 8:12; 12:19; 17:6; 18:20; Ro 3:6, 19; 1
Kor 4:13; 2 Pt 2:5.
Dunia ini kadang-kadang disebut sebagai apa yang memusuhi
Allah, tersesat dalam dosa, hancur, bejat Yoh.
7:7; 8:23; 12:31; 15:18 16:33; 17:25; 18:36; 1 Kor 2:12; 3:19; 11:32; 2 Kor 5:19; Gal 6:14; 1 Yoh. 4:17
Lambang:
seluruh bangsa di dunia, termasuk setiap pribadi; kadang-kadang untuk setiap
manusia yang pernah hidup atau akan hidup. Mzm 9:7; 49:1;Yes 34:1; 40:23; Nah
1:5;Mat 13:38; 18:7; Rm 5:12-13; Why 3:10.
Manusia
yang mewakili segenap suku, bangsa, golongan, dst.
Umat
manusia secara keseluruhan, walaupun tidak termasuk setiap individu. Khusus
dalam Yoh, titik - berat arti kata ini adalah dunia yang sesat dan bahkan yang
berseteru dengan Allah. Istilah "dunia" lebih merujuk pada kualitas
ketimbang kuantitas. Mat 5:14; 26:13; Mrk 14:9; 16:15 Yoh 1:9,10,29;
3:16,17,19; 6:33; 8:12,26; 9:5,39; 11:9; 12:46-47; 17:21,23; 18:20 1Kor
1:27-28; 2Kor 1:12; 1Tim 3:16; Yak 2:5; 2Ptr 2:5.[27]
Mayoritas
orang atau bagian paling penting dari penduduk dunia, yang dikenal penulis pada
waktunya. Yes 18:3; Rat 4:12; Luk 2:1; Yoh 12:19; Kis 17:6; 19:27; 24:5; Rm
1:8; 1Kor 4:9,13; Kol 1:6.
Metafora
bumi ketika Allah membuatnya menjadi bumi baru, setelah penghakiman dan
penghancuran bumi sekarang.[28]
Tidak
ada suatu pengertian tunggal tentang dunia dalam Alkitab. Dalam PL ada
perhatian besar untuk tata dunia yang diciptakan Allah dan sama sekali lain
dari Allah sendiri. Tetapi, tidak ada pandangan tentang dunia sebagai suatu
sistem untuk diselidiki dan dijelaskan dan dicintai. PB menggunakan berbagai
kata Yunani yang berarti dunia dan yang paling sering digunakan adalah kata
kosmos, yang berarti dunia sejagat (langit dan bumi, universum; lih. Kis
17:24). Kata berikut adalah oikoumene (Ibr 1:6) yang berarti ‘dunia yang
didiami’. Kemudian ada kata aion yang digunakan untuk mempertentangkan ‘dunia
ini’ dengan ‘dunia yang akan datang’. Paulus menasihatkan agar jangan menjadi
sama dengan dunia ini, aion ini atau zaman ini (Rom 12:2). Menurut Yohanes,
dunia ini dijadikan oleh Kristus (Yoh 1:3) sambil mengangkat pengertian PL
tentang firman dalam Ams 8:22. [29]Namun,
lepas dari Kristus dunia ini ada di bawah hukuman (Yoh 16:8-14) dan dalam arti
merendahkan ini, dunia ini harus dicela ( 1Yoh 2:15-17). Namun, Yesus tidak mau
murid-murid-Nya menarik diri keluar dari dunia ini (Yoh 17:15); maksudnya, dari
masyarakat dunia ini. Begitupun Paulus (1Kor 5:10).
Terjemahan harfianya adalah “ Dengan ini telah disempurnakan atau telah dijadikan nyata, kasih diantara kita yaitu keyakinan kita mempunyai pada hari
penghakiman sebab, sama seperti dia itu berada atau didunia juga kita berada
didalam dunia ini.”
1 Yohanes4:18 Di dalam kasih tidak
ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan
mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.
John 4:18 fo,boj ouvk e;stin evn th/| avga,ph| avllV h`
telei,a avga,ph e;xw ba,llei to.n fo,bon( o[ti o` fo,boj ko,lasin e;cei( o` de.
fobou,menoj ouv tetelei,wtai evn th/| avga,ph|Å
fo,boj = Ketakutan. Kata benda umum tunggal nominatif maskulin dari fo,boj Nominatif berfungsi sebagai subjek (subjek nominative): menunjuk kepada siapa atau
apa yang menghasilkan tindakan atau apa yang terlibat dalam tindakan yang
dinyatakan oleh kata kerjanya.
1.
Yang menyebabkan rasa takut, atau apa
yang membangkitkan rasa takut, terror Rom.
13:3 “Sebab jika seorang berbuat baik, ia tidak usah takut
kepada pemerintah”; 1
Pet 3:14 Sebab itu janganlah kamu
takuti apa yang mereka takuti dan janganlah gentar; 2
Kor 5:11 Kami tahu apa artinya takut
akan Tuhan, karena itu kami berusaha meyakinkan orang
2.
Dalam arti pasif
a.
ketakutan, tanda
ketakutan Mat 28:4, 8; Luk
1:12, 65; J
7:13; Kis
5:5, Maka sangatlah ketakutan semua orang yang mendengar hal
itu.
b.
Penghormatan,
menghormati Kis. 9:31; Rom.
3:18; 13:7; 2
Kor 7:15:11; Ef.
5:21; 6:5; Fil
2:12; 1
Pet 2:18; 3:2, 16. fobia, phobia-, bentuk menggabungkan, seperti pada
penyakit Anjing gila.
telei,a Kata sifat feminin tunggal yang normal nominatif tanpa gelar dari te,leioj atau te,leioj, a, on telah mencapai akhir atau tujuan, lengkap, sempurna.
1.
Hal-hal. to.
te,leion apa yang sempurna Rm 12:2; Tetapi jika yang sempurna tiba, maka yang tidak sempurna itu akan lenyap 1
Kor 13:10.
2.
Orang yang benar sempurna
a. Penuh dewasa, matang .1 Kor 14:20; sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar
tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai
dengan kepenuhan Kristus, Ef. 4:13; 1
Kor 2: 6 arti mungkin menjadi dewasa, atau mungkin milik bawah.
d. Allah sebagai sumber kebenaran, benar-benar sempurna Mat
5:48b. Teleo-, menggabungkan bentuk, seperti dalam teleology.
Kebenaran Allah
Kebenaran Allah ialah usaha-Nya untuk
membenarkan dan menyelamatkan orang-orang berdosa, sehingga mereka menjadi
orang-orang yang benar, artinya berada dalam hubungan. Dalam bahasa Ibrani yang
dimaksud adalah kenyataan terbukti benar atau tidak bersalah digunakan
untuk menyatakan seorang raja yang baik (Yes 32:1) atau sekutu yang handal atau
tetangga yang terpercaya (Am 5:7). Allah itu benar, karena ia setia pada
perjanjian-Nya, membebaskan Israel dari musuh-musuhnya dan memberi harapan
untuk masa depan (Yes 23:5). Dalam PB kata ‘kebenaran’ sering ditemui dalam
Injil Matius, di mana yang dimaksud adalah kebenaran etis dengan melakukan
kehendak Allah (Mat 5:6,10). Arti ini kurang radikal dibandingkan dengan yang
dikemukakan Rasul Paulus. Pada Paulus kebenaran itu tidak sekadar perilaku
benar di hadapan Allah, tetapi suatu hubungan yang benar dengan Allah.
Prakarsanya adalah dari Allah; diterima dalam iman dan berwujud dalam perilaku
yang benar (Rom 3:21-26). Kebenaran dinyatakan ada pada Yesus dalam 1Yoh 2:1,
dalam arti sama sekali sesuai dengan kehendak Allah.
Kesempurnaan Allah
Kesempurnaan
Allah atau kesucian Allah adalah perinsip pundamental bukan hanya bagi
penyembahan kita saja, melainkan juga dalam seluruh wajah-Nya yang
menyelamatkan dan pengungkapan kasihnya. Itu merupakan perinsip moral baik
untuk kasih maupun anugerah-Nya.[30] Jadi
kasih yang sempurnah itu mengalakan ketakutan.
e;xw ba,llei = Menjauhkan, melenyapkan, membuang. Verbal indikatif hadir aktif
orang ke 3 tunggal dari kata ba,llw.. Modus Indikatif adalah modus yang menegaskan kenyataan
dari tindakan pembicara bahwa kejadian tersebut sungguh-sungguh terjadi, baik
berhubungan dengan kejadian masa lalu (Auris Indikatif), kejadian sedang
berlangsung (Presen Indikatif) atau kejadian yang terjadi pada masa yang akan
datang (Future Indikatif).
1.
Misalnya: Kata ba,llw diterjemahkan “Melemparkan” pa/n ou=n de,ndron mh. poiou/n karpo.n kalo.n
evkko,ptetai kai. eivj pu/r ba,lletaiÅ[31] Kapak sudah tersedia pada akar pohon dan setiap pohon
yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api
(Mat. 3:10; 5:29).
2.
Menempatkan, tempat, berbaring, membawa, seperti ada
tertulis: "Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di
atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang (Mt
10:34; Mrk 7:33; Luk 13:8;). Jadi kata ba,llw.. Menunjukan pada menghancurkan,
membinasakan, membasmi, menghapuskan segala ketakutan, pelit, individualisme,
kekuatiran, merasa sepi, yang mengikat manusia itu, sudah diputuskan.
fo,bon( o[ti o` fo,boj. Kata benda umum tunggal nominatif maskulin dari kata fo,boj Kasus
berhubungan dengan fungsi dari kata benda dalam hubungannya dengan kata
kerjanya atau dengan bagian yang lain dari kata bendanya. Nominatif: adalah kasus penamaan (designation). Penggunaan utama
kasus ini adalah sebagai subjek dari sebuah kalimat dari anak kalimat. Jadi
dalam kalimat o` fo,boj ketakutan atau fobou,menoj merasa takut
terhadap ketidak sempurnaan. Dalam hal ini karakter ataupun moral yang tidak
sempurna akan diperhadapkan pada hukuman. Dalam hal ini ada dua bagian dibawa
ini:
1.
Yang menyebabkan
rasa takut, apa yang membangkitkan rasa takut, atau teror Rom.
13:3; 1
Pet 3:14; 2
Kor
5:11
2.
Dalam
arti pasif
a.
Ketakutan, waktu, ketakutan Mat. 28:4, 8; Luk.
1:12, 65; Yoh.
7:13; Kis
5:5, 11; 2
Kor.
7:5, 11, 15; 1
Ti. 5:20; 1
Pet 1:17. Budak ketakutan Rom. 8:15; 1
Yoh.
4:18.
b.
Penghormatan,
Menghormati Kis.
9:31; Rom.
3:18; 13:7; 2
Kor.
7:1, Ef.
5:21; 6:5; Fil.
2:12; 1
Pet. 2:18; 3:2, 16.
Meskipun
dalam Alkitab ada peristiwa-peristiwa yang di dalamnya kata ‘ketakutan’
digunakan untuk menggambarkan emosi kengerian manusia (Kel 23:27), ada juga
‘ketakutan’ yang berarti kekaguman terhadap hadirat Yang Mahakudus (Pengkh
12:13). Ketakutan ini menimbulkan kebencian terhadap kejahatan (Ams 8:13). Dalam
PB juga terdapat ketakutan dalam kekaguman, seperti ketika para perempuan
diberitahu
mengenai kebangkitan Yesus (Mar. 16:8). ‘Orang
yang takut akan Allah’ merupakan
istilah teknis yang digunakan untuk menyebut
orang-orang bukan Yahudi yang hadir dan
ikut serta dalam kehidupan di sinagoga, namun
enggan disunat (Kis 10:2).
Jadi
ketakutan adalah emosi yang karakteristik dari seorang yang mengharapkan akan
dihukum. Selama kita memandang Allah sebagai Hakim, Raja, Pemberi
Undang-Undang, maka tidak lain yang terdapat diadalam hati kita selain dari
ketakutan sebab di hadapan Allah yang seperti ini tidak ada lain yang kita
nantikan selain dari penghukuman. Tetapi sekali kita mengenal hakekat Allah
yang sejahti, maka ketakutan akan ditelan kedalam kasih. Ketakutan yang masih
tetap tinggal adalah ketakutan tetap tinggal kalau-kalau kita menyusahkan
hati-Nya yang penuh kasih itu.[32]
ko,lasin Kata benda
tunggal feminin Akusatif dari ko,lasij. Akusatif adalah kasus
pembatasan (limitation) kasus ini menandai akhir dari sebuah tindakan. Ada
beberapa penggunaan dalam kasus akusatif: modus Akusatif berfungsi sebagai obyek langsung dari sebuah
kata kerja (Akusatif of Direct).[33]
Misalnya: ko,lasij, ewj, h` hukuman, atau ko,lasin e;cei( ketakutan mengandung hukuman, artinya menyebabkan hukuman atau siksaan dikuasai pikiran akan hukuman. Mat.
25:46; Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal,
tetapi orang benar ke dalam hidup yang kekal." Sedangkan surat 1 Yoh. 4:18 menunjukan pada
kasih Allah yang sempurnah dan tidak bercacat itu, menutupi segala macam
ketakutan maka, orang Kristen yang sunguh-sungguh percaya tidak perluh takut
lagi. Jikalau ada orang Kristen yang hidup didalam ketakutan dia diperhadapkan
dengan hukuman Allah.
Tejemahan secara literal: Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna
melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa
takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.
1 Yohanes 4:19 Kita mengasihi, karena
Allah lebih dahulu mengasihi kita.
1 John 4:19 ~Hmei/j avgapw/men auvto,n(
o[ti auvto.j prw/toj hvga,phsen h`ma/jÅ
h`mei/j Kata ganti jamak nominatif pribadi
dari evgw, atau evgw, evmou/ (mou),. evmoi,
(moi), evme,
(me); . h`mei/j, h`mw/n, h`mi/n, h`ma/j. Penggunaannya sering berfungsi untuk menekankan person pertama. dari kata
kerja Mat. 5: 22, 28; Luk
21:8; Yoh. 10:7-14; kadang-kadang tidak ada penekanan tampaknya disampaikan Mrk
12:26; Yoh 10:34. Kadang-kadang digunakan tanpa pembedaan 1
Kor 1:23; 4:10. evgw, sendirian akan atau ya Mat
21:29 ekspresi ti, evmoi.
kai. soi,* dapat diberikan apa yang telah saya lakukan dengan Anda?
apa yang telah kita lakukan apakah ada kesamaan? biarkan saya sendiri! tidak
pernah keberatan! ini bukan urusan Anda! (Mrk
.5:7; Luk. 8:28; Yoh. 2:4;. Mat. 8:29; Mrk. 1:24; Luk. 4:34).
avgapw/men Kata kerja aktif Indikatif hadir orang 1 Jamak dari kata avgapa,w atau avgapa,w untuk mencintai, mengasihi. Modus
indikatif adalah modus yang
menegaska kenyataan dari tindakan pembicara bahwa kejadian tersebut
sungguh-sungguh terjadi, baik kejadian
yang berhubungan pada masa lalu (Aoris Indikatif), kejadian yang sedang
berlangsung (Presen Indikatif), atau kejadian yang akan datang pada masa
mendatang.[34]
1.
Allah lebih dahulu mengasihi manusia Yoh.
3:16, Jesus Mrk 10:21, dan orang-orang 2 Kor 12:15 cinta, menghargai, menunjukkan perhatian terbesar untuk, kebajikan
kasih, Kristen yang terbaik dan paling
khas (lebih sering dan biasanya perbuatan Kristen dalam hal mengasihi (Yoh. 21:15–17). Membuktikan atau
menunjukkan kasih (untuk) Yoh. 13:1; 1 Yoh. 3:18.
Dalam hal ini, kasih Allah diperlihatkan dalam Yesus
Kristus (ay. 9). Apabila kita memandang Yesus maka kita melihat dua hal
mengenai kasih Allah.
Ialah kasih yang tidak mengambil kembali apa yang telah
diberikan. Allah telah bersedia memberikan puteranya yang tunggal dan menjadi
korban diatas mana tidak ada pengorbanan yang mungkin melebihi demi kasih untuk
manusia.
Itu adalah kasih yang sama ekali tanpa pamri. Tidaklah
mengherankan apabila kita mengasihi Allah, apabila kita mengingat segala
pemberian yang Ia telah berikan kepada kita, bahkan terlepas dari Yesus
Kristus, yang mengherankan adalah bahwa Ia mengasihi makhluk yang malang dan
yang tidak taat seperti kita ini.
Kasih manusia adalah suatu respon kepada kasih Ilahi (ay.
19). Kita mengasi sebab Allah mengasihi kita. Adalah pandangan kasih-Nya yang
membanggitkan didalam kita kehendak untuk mengasihi-Nya oleh karena Ia lebih
dahulu mengasihi kita dan mengasihi sesame kita sebagaimana Ia mengasihi
mereka.
Terjemahan literalnya: Kita mengasihi, sebab Ia lebih dahulu mengasihi kita.
1 Yohnes 4:20 Jikalau seorang berkata: "Aku
mengasihi Allah," dan ia membenci
saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa
tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang
tidak dilihatnya.
1 John 4:20 VEa,n tij ei;ph| o[ti VAgapw/
to.n qeo,n( kai. to.n avdelfo.n auvtou/ mish/|( yeu,sthj evsti,n\ o` ga.r mh.
avgapw/n to.n avdelfo.n auvtou/ o]n e`w,raken( to.n qeo.n o]n ouvc e`w,raken
pw/j du,natai avgapa/|nÈ
VEa,n Konjuktion atau kata
penghubung bagian tidak
dikontras dari kata eva,n
kata ini diterjemahkan sebagai kata penghubung “jikalau” hubungannya jika: dalam
kondisi umum saat ini, dan hadir dalam apodosis
(klausa utama) kata ini
kontras dengan ayat sebelumnya yaitu ayat, 10; Kondisi yang lebih hidup masa depan,
presen. atau aoris. Subjantif. Mat 6:14;
9:21; Mrk 8:3;
Luk 4:7; Yoh.
15:10. Dengan indikatif:
future. pres. 1 Tes. 3:8. Pada saat
eva,n erat mendekati otan kapanpun, ketika
Yoh. 12:32; 1
Yoh. 2:28. kai,
bahkan jika Gal. 6:1.
kalau 1 Kor
7:11. eva.n mh, jika tidak, berkecualiannya
Mat 10:13, Mrk 3:27, 4:48 Rm 10:15. eva,n sering digunakan sebagai
pengganti, n dengan kata-kata yang relatif.
Mish Kata kerja verb subjunctive hadir aktif orangutan
Pertama tunggal dari
kata mise,w benci
(membenci).
1.
Kamu telah mendengar firman bahwa
bencilah musuhmu:
Mat. 5:43; 24:10; Mrk 13:13; Luk 1:71; 14:26;
2.
Barangsiapa
berbuat jahat, membenci terang dan tidak datang kepada terang itu, supaya
perbuatan-perbuatannya yang jahat itu tidak Nampak (Yoh.
3:20);
3. Kasihilah
sesamamu manusia dan bencilah musuhmu. Tetapi Kasihilah musuhmu dan berdoalah
bagi mereka yang menganiaya kamu (Rm.
7:15; 9:13; Eph.
5:29);
4.
Tetapi ini yang ada padamu, yaitu engkau membenci segala
perbuatan pengikut-pengikut Nikolaus, yang juga Kubenci. Kis.
2:6; 18:2. misanthrope, mi/soj + a;nqrwpoj
yeu,sthj = Pendusta. Noun Nominative veninin masculine tunggal dari yeu,sthj
yeu,sthj, ou, o` kata ini diterjemahkan sebagai “dusta atau pendusta) penipu, menipu diri sendiri. Penipuan ini berasal dari
Iblis. Sebab, Iblis adalah bapa dari segala
pendustaYoh. 8:44, 55; Allah
adalah Benar, dan semua manusia adlah pembohong Rm.
3:4; 1 Ti 1:10; Tit 1:9;
Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu Kel. 20:16. Haruslah kaujauhkan dirimu dari
perkara dusta. Orang yang tidak bersalah dan orang yang benar tidak boleh
kaubunuh, sebab Aku tidak akan membenarkan orang yang bersalah (Keluaran 23:7); Saksi dusta tidak akan luput dari
hukuman, orang yang menyembur-nyemburkan kebohongan akan binasa (Amsal 19:9; 1 Yoh. 1:10; 2:4, 22; 4:20; 5:10). Kasih kepada
Allah dan kasih kepada sesam manusia sangat mempunyai hubungan yang tidak dapat
dibatalkan (ayat, 7, 11, 20,21). Energ kasih memecahkan dirinya sendiri
sebanyang garis yang membentuk segitiga, yang membentuk pokok-pokoknya adalah
Allah, diri sendiri, dan sesame manusia. Jikalau Allah mengasihi kita, maka
kita terikat untuk mengasihi satu-sama lain, oleh karena sudah merupakan nasip
kita untuk mereproduksi kehidupan Allah didalam kemanusiaan dan kehiduan
kekekalan di dalam waktu. Yohanes
mengatakan, hamper dengan cara kasar bahwa seserangyang megklaim mengasihi
Allah dan membeci saudaranya maka maka hal itu tidaklah lain dari kebohongan.
Satu-satunya jalan untuk membuktikan bahwa Allah berada didalam hati kita
adalah dengan terus-menerus memperlihatkan kasih seama didalam kehidupan kita.
Terjemahan
Literal: jika ada orang berkata aku mengasihi Allah tetapi
membenci saudara-seimannya maka ia adalah pendusta. Sebab tidak mengasihi
saudara seimannya yang ia melihat, tidak mungkin ia mengasihi Allah yang ia
tidak melihatnya.
C.
Kesimpulan
Sepanjang surat 1 Yohanes ini kasih sangat utama.
Dalam bagian ini Yohanes menekankannya dengan mengundang perhatian kepada
kenyataan, bahwa kasih itu berakar dalam Allah, yang pada hakikatnya adalah
kasih.
Kasih Allah mengilhami kasih
kita Allah adalah kasih dan telah mengasihi kita terlebih dahulu. Ia menyatakan
kasih ini melalui pemberian Anak-Nya, yang diutus sebagai Penebus. Karena Allah
begitu mengasihi kita, maka kita juga harus mengasihi Dia, mengasihi satu sama
lain. Hanya jika kita mengasihi sesama yang kelihatan, barulah kita dapat
mengasihi Allah yang tidak kelihatan. Kasih Allah kepada kita dan kasih kita
kepada-Nya dan kasih satu sama lain hendaknya memacu kepercayaan kita tanpa
takut, karena kita telah mengalahkan dunia seperti Kristus. Dalam Dia, sebagai
Penebus dunia dan sebagai Anak Allah, kita mengikrarkan iman melalui Roh. Orang
yang tanpa kasih tidak mengetahui apa-apa mengenai Allah (lihat ayat 8). Kita
mendapatkan suatu pengajaran yang sangat baik dalam perikop ini bahwa orang
mengasihi Allah tetapi tanpa kasih kepada sesama adalah dusta yang menyesatkan.
[1] Budyo Pantoro, Sintaksis Bahasa Yunani Perjanjian Baru (Malang:
Sekolah Tinggi Alkitab Nusantara, 2008)67-68.
[2] Bible Works Version 7, BGT
Morphology.
[4]
Bible Works Version 7, BGT
Morphology.
[5]
Bible Works Version 7, BGT
Morphology.
[6]
Budyo Pantoro, Sintaksis Bahasa Yunani Perjanjian Baru (Malang:
Sekolah Tinggi Alkitab Nusantara, 2008) 44 b.
[8] Ibid Bible Works Verion 7, BGT
Morphology.
[9] http//www. Rohani Kristen, Lihat lihat kata Abba
[10]
Indeks Kamus Bahasa 00000/ Daftar Indeks Huruf 00001 tentang kata mengutus.
[11]
Budyo Pantoro, Sintaksis Bahasa Yunani Perjanjian Baru (Malang:
Sekolah Tinggi Alkitab Nusantara,
[13] Ibid Pantoro, hal. 47-48.
[14] Bible Works Version 7, BGT
Morphology.
[15] ALKITAB, Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru dalam Terjemahan Baru, yang
diselenggarakan oleh Lembaga Alkitab Indonesia, (Jakarta: 2006) hal. 01.
[16]
Ibid Bible works.
[17]
Ibid Bible works.
[18]
Ibid Bible works.
[19] Ibid Bible Works, version 7 PGM
Morphology.
[20]
See Id- Kamus- Bahasa Sempurna 34501
Explorer
"Http://Alkitab.Sabda.Org/Dictionary.Php?Word=Sempurna&Version=Tb.
[21]
Ibid Bible Works, version 7
PGM Morphology.
[22] Kamus Seasite
kita Kata ganti orang (termasuk pembicara dan orang (orang-orang) yangdiajak
bicara).
[23]
Ibid Bible Works, Version 7
PGM Morphology.
[24]
Ibid Bible Works, Version 7
PGM Morphology.
[25]
Budyo Pantoro, Sintaksis Bahasa Yunani Perjanjian Baru (Malang:
Sekolah Tinggi Alkitab Nusantara, 2008)
47.
[26] Drft_Wbtc http//www
Rohani Kristen.com
[27]
"http://Alkitab.sabda.org/dictionary.php?word=dunia&version=tb"
[28]
Ibid. http://Alkitab.sabda.org/dictionary.php?word=dunia&version=tb"
[29] Ibid. http://Alkitab.sabda.org/dictionary.php?word=dunia&version=tb"
[30] Ricchard S. Taylor, Doktrin Kesucian. Sekolah Tinggi Alkitab
Nusatara (Malang: Bandulan Barat, 1985) 6.
[31]
Ibid Bible Works, Version 7
PGM Morphology.
[32] William Barclay, Pemahaman Alkitab Setiab Hari, Surat – Surat
Yohanes dan Yudas (Jakarta: BPK Gunung
Mulia, 2008)165.
[33] Opcit. Pantoro, hal. 56.
[34]
Budyo Pantoro, Sintaksis Bahasa Yunani Perjanjian Baru (Malang:
Sekolah Tinggi Alkitab Nusantara, 2008) 10.
[35]
Ibid Bible Works, Version 7
PGM Morphology.