Ev. Matius Sobolim M.Th
Kematian Yesus Kristus
Kematian Yesus Kristus terjadi pada abad ke-1 Masehi, diperkirakan antara tahun 30-33 M. Menurut penanggalan Yahudi, Ia mati tergantung di atas salib, tanggal 14 Nisan, beberapa jam sebelum hari Paskah Yahudi dirayakan (tanggal 15 Nisan, dimulai pada sekitar pk. 18:00 saat matahari terbenam). Hukuman mati dengan disalibkan dijatuhkan atas perintah gubernur Kerajaan Romawi untuk provinsi Yudea, Pontius Pilatus, berdasarkan laporan para pemuka agama Yahudi saat itu bahwa Yesus Kristus mengaku sebagai Raja orang Yahudi. Berita penyaliban dan kematian ini dicatat di sejumlah tulisan sejarawan Kerajaan Romawi, orang Yahudi dan murid-murid Yesus. Catatan yang paling detail ditemukan di kitab-kitab Injil dalam bagian Perjanjian Baru Alkitab Kristen.
Kematian Yesus dapat dilihat melalui dua cara pandang yang berbeda.
- Kematian Yesus sebagai peristiwa sejarah.
- Kemat
Daftar isi
- 1 Pemberitahuan Kematian Yesus
- 2 Kronologi Kematian Yesus
- 3 Pengadilan terhadap Yesus
- 4 Yesus disiksa
- 5 Yesus disalibkan
- 6 Yesus wafat
- 7 Catatan Sejarah
- 8 Makna
- 9 Polemik seputar Kematian Yesus
- 10 Tradisi Islam
- 11 Lihat pula
- 12 Referensi
- ian Yesus sebagai bagian dari rencana Allah
Pemberitahuan Kematian Yesus
Perjanjian Lama
Dalam kitab-kitab Perjanjian Lama, digambarkan bahwa seorang yang diurapi (bahasa Ibrani: Mesias; bahasa Yunani: Kristus) oleh Allah akan menderita sengsara dan mati sebagai penebus dosa umat manusia. Sejumlah nubuat berfokus pada peristiwa ini yang menurut Akitab digenapi dalam kematian Yesus Kristus.
Kitab Kejadian
- Janji Induk, Kejadian 3:15: Keturunan perempuan (dengan/tanpa campur tangan laki-laki) akan meremukkan kepala ular (=iblis), tapi ular akan meremukkan kakinya.
Penggenapan: Yesus diremukkan secara fisik, tapi kematian-Nya menghancurkan kuasa iblis atas manusia.
- Pengorbanan Ishak, Kejadian 22:6-18: Ishak tidak jadi dibunuh oleh Abraham untuk dipersembahkan sebagai korban. Sebagai gantinya, Allah menyediakan seekor domba jantan, yang tanduknya tersangkut dalam belukar.
Penggenapan: Yesus disediakan Allah sebagai korban penebus
dosa untuk seluruh manusia, dengan lahir sebagai keturunan Abraham dan
mati di gunung yang sama dengan tempat domba pengganti Ishak, ahli waris Abraham.
Kitab Keluaran
- Peristiwa Paskah Yahudi (Keluaran 12:1-28) mencatat bahwa Allah mengampuni anak-anak sulung orang Israel, sementara Ia membunuh semua anak sulung orang Mesir. Untuk itu orang Israel harus menyembelih domba Paskah, menaruhkan darahnya pada palang kayu pintu rumah-rumah mereka, dan memakan dagingnya.
Penggenapan: Yesus sebagai anak sulung Allah, dikorbankan dengan dibunuh pada malam menjelang Paskah Yahudi, darahnya dioleskan pada palang kayu salib, dan tubuh-Nya diserahkan sebagai penebusan dosa umat manusia.
Kitab Bilangan
- Bilangan 21:9: Musa membuat ular tembaga dan menaruhnya pada sebuah tiang; maka jika seseorang dipagut ular, dan ia memandang kepada ular tembaga itu, tetaplah ia hidup.
Penggenapan: Yesus mati digantung di atas kayu salib; barangsiapa yang percaya kepada-Nya, sekalipun dipagut kuasa iblis (=ular di taman Eden), akan hidup kekal.
Kitab Mazmur
- Mazmur 22 menggambarkan bahwa Mesias akan menderita sengsara, ditinggalkan oleh Allah dan manusia, bahkan sahabat-sahabat-Nya dan dikelilingi musuh-musuhnya.
Penggenapan: Yesus menjeritkan kata-kata pada permulaan Mazmur 22
ketika sedang tergantung di atas kayu salib menjelang kematian-Nya. Dia
ditinggalkan sendirian oleh sahabat-sahabat-Nya dan dikelilingi
musuh-musuhnya.
Kitab Yesaya
- Yesaya 53 menggambarkan bahwa Mesias akan menderita sengsara, tapi karena itulah kita disembuhkan:[3]
“ | Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kitapun dia tidak masuk hitungan. Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah. Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh... Orang menempatkan kuburnya di antara orang-orang fasik dan dalam matinya ia ada di antara penjahat-penjahat, sekalipun ia tidak berbuat kekerasan dan tipu tidak ada dalam mulutnya. Tetapi TUHAN berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan...ia menyerahkan dirinya sebagai korban penebus salah... | ” |
— Yesaya 53:3-10
|
Penggenapan: Yesus tidak bersalah, tapi disiksa dan dibunuh sebagai korban penebus salah, supaya kita mendapat keselamatan dan kesembuhan.
Perjanjian Baru
Kitab-kitab Injil mencatat bahwa Yesus
sendiri jauh-jauh hari telah memberitahukan kematian-Nya dan
kebangkitan-Nya sebanyak empat kali. Pemberitahuan terakhir dicatat di
Injil Matius: "Dua hari lagi akan dirayakan Paskah, maka Anak Manusia
(=sebutan Yesus untuk diri-Nya) akan diserahkan untuk disalibkan."[4]
Kronologi Kematian Yesus
Di dalam Alkitab kisah penyaliban dan kematian Yesus dicatat dalam keempat Injil.
Sekalipun keempatnya memiliki punya ciri khas tersendiri dalam
menggambarkan peristiwa kematian Yesus, namun secara harmonis mencatat
kronologi peristiwa penyaliban dan kematian Yesus sebagai berikut:[5]
- Perjamuan makan di malam sebelum Yesus disalibkan (Perjamuan Terakhir)
- Pengkhianatan salah seorang murid terdekatnya, Yudas
- Yesus berdoa di taman Getsemani
- Penangkapan Yesus di taman Getsemani
- Pengadilan Yesus di hadapan pemuka-pemuka agama Yahudi
- Penyangkalan sebanyak tiga kali oleh murid terdekatnya, Petrus, bahwa ia mengenal Yesus.
- Pengadilan Yesus menurut hukum Romawi yang dilakukan oleh Pontius Pilatus
- Yesus dibawa ke Golgota untuk disalibkan. Di sana Dia mati dan kemudian dikuburkan di dekat sana.
Pengadilan terhadap Yesus
Kitab-kitab Injil melaporkan ada dua proses pengadilan yang berbeda terhadap Yesus: pengadilan Yahudi dan pengadilan Romawi.