Tampilkan postingan dengan label Tritunggal. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tritunggal. Tampilkan semua postingan

Kamis, 17 April 2014

Apa ajaran Alkitab mengenai Tritunggal?

Apa ajaran Alkitab mengenai Tritunggal?

Oleh 

Matius Sobolim 

Pertanyaan: Apa ajaran Alkitab mengenai Tritunggal?
            Hal yang paling sulit dalam konsep Kristiani mengenai Tritunggal adalah tidak adanya penjelasan yang cukup untuk itu. Tritunggal adalah konsep yang tidak mungkin dapat dimengerti secara penuh oleh manusia apalagi untuk dijelaskan. Allah jauh lebih besar dan agung dari kita karena itu jangan berharap bahwa kita dapat memahami Dia secara penuh. Alkitab mengajarkan bahwa Bapa adalah Allah, Yesus adalah Allah, dan Roh Kudus adalah Allah. Alkitab juga mengajarkan bahwa hanya ada satu Allah. Meskipun kita memahami beberapa hal mengenai hubungan antar Pribadi dalam Tritunggal, pada akhirnya kita tetap tidak dapat mengerti secara keseluruhan. Namun demikian, tidak berarti bahwa Tritunggal tidak benar atau bukan berdasarkan ajaran Alkitab.

            Ketika mempelajari topik ini kita perlu ingat bahwa kata “Tritunggal (Trinitas)” tidak digunakan dalam Alkitab. Istilah ini digunakan untuk menjelaskan ketritunggalan Allah, yaitu Allah yang terdiri dari tiga Pribadi yang berada bersama dalam kekekalan. Haruslah dimengerti bahwa ini TIDAK berarti ada tiga Allah. Tritunggal berarti satu Allah yang terdiri dari tiga Pribadi. Tidak ada salahnya menggunakan istilah Tritunggal atau Trinitas walaupun istilah ini tidak ditemukan dalam Alkitab. Lebih gampang mengucapkan “Tritunggal” atau “Trinitas” daripada mengatakan “Allah yang Esa yang terdiri dari tiga Pribadi yang berada bersama dalam kekekalan.” Jikalau Anda keberatan dengan ini, coba pertimbangkan: kata kakek juga tidak ada dalam Alkitab walaupun kita tahu bahwa dalam Alkitab ada banyak kakek. Abraham adalah kakek dari Yakub. Jadi jangan kandas pada istilah “Tritunggal” itu sendiri. Apa yang penting adalah bahwa konsep yang DIWAKILI oleh kata “Tritunggal” ada dalam Alkitab. Setelah pendahuluan ini, kita akan melihat ayat-ayat Alkitab yang mendiskusikan Tritunggal.


1)     Allah itu Esa: Ulangan 6:4; 1 Korintus 8:4; Galatia 3:20; 1 Timotius 2:5
2)     Tritunggal terdiri dari tiga Pribadi: Kejadian 1:1; 1:26; 3:22; 11:7; Yesaya 6:8; 48:16; 61:1; Matius 3:16-17; Matius 28:19; 2 Korintus 13:14. Untuk ayat-ayat dari Perjanjian Lama, pemahaman Bahasa Ibrani sangatlah menolong. Dalam Kejadian 1:1, kata “Elohim” adalah dalam bentuk jamak. Dalam Kejadian 1:26; 3:22; 11:7 dan Yesaya 6:8, kata jamak “kita” yang digunakan. Dalam Bahasa Inggris hanya ada dua bentuk kata, tunggal dan jamak. Dalam Bahasa Ibrani ada tiga macam bentuk kata: tunggal, dual dan jamak. Dual HANYA digunakan untuk dua. Dalam Bahasa Ibrani, bentuk dual digunakan untuk hal-hal yang berpasangan, seperti mata, telinga dan tangan. Kata “Elohim” dan kata ganti “kita” adalah dalam bentuk jamak- jelas lebih dari dua – dan menunjuk pada tiga atau lebih dari tiga (Bapa, Anak, Roh Kudus).

Dalam Yesaya 48:16 dan 61:1 sang Anak berbicara dan merujuk pada Bapa dan Roh Kudus. Bandingkan Yesaya 61:1 dengan Lukas 4:14-19 untuk melihat bahwa yang berbicara adalah Anak. Matius 3:16-17 menggambarkan peristiwa pembaptisan Yesus. Dalam peristiwa ini kelihatan bahwa Allah Roh Kudus turun ke atas Allah Anak sementara pada saat bersamaan Allah Bapa menyatakan bagaimana Dia berkenan dengan sang Anak. Matius 28:19 dan 2 Korintus 13:14 adalah contoh mengenai tiga Pribadi berbeda dalam Tritunggal.

3) Pribadi-Pribadi dalam Tritunggal dibedakan dari satu dengan yang lainnya dalam berbagai ayat. Dalam Perjanjian Lama, “TUHAN” berbeda dari “Tuhan” (Kejadian 19:24; Hosea 1:4). TUHAN memiliki “Anak” (Mazmur 2:7; 12; Amsal 30:2-4). Roh Kudus dibedakan dari “TUHAN” (Bilangan 27:18) dan dari “Allah” (Mazmur 51:12-14). Allah Anak dibedakan dari Allah Bapa (Mazmur 45:7-8; Ibrani 1:8-9). Dalam Perjanjian Baru, Yohanes 14:16-17, Yesus berbicara kepada Bapa tentang mengutus Sang Penolong, yaitu Roh Kudus. Hal ini menunjukkan bahwa Yesus tidak memandang diriNya sebagai Bapa atau Roh Kudus. Perhatikan pula saat-saat lain dalam kitab-kitab Injil ketika Yesus berbicara kepada Bapa. Apakah Dia berbicara kepada diri sendiri? Tidak. Dia berbicara kepada Pribadi lainnya dalam Tritunggal, - Sang Bapa.


3)     Setiap Pribadi dalam Tritunggal adalah Allah. Bapa adalah Allah: Yohanes 6:27; Roma 1:7; 1 Petrus 1:2. Anak adalah Allah: Yohanes 1:1, 14; Roma 9:5; Kolose 2:9; Ibrani 1:8; Yohanes 5:20. Roh Kudus adalah Allah: Kisah Rasul 5:3-4; 1 Korintus 3:16 (Yang mendiami adalah Roh Kudus – Roma 8:9; Yohanes 14:16-17; Kisah Rasul 2:1-4).

4)     Subordinasi dalam Tritunggal: Alkitab memperlihatkan bahwa Roh Kudus tunduk (subordinasi) kepada Bapa dan Anak, dan Anak tunduk (subordinasi) kepada Bapa. Ini adalah relasi internal dan tidak mengurangi atau membatalkan keillahian dari setiap Pribadi dalam Tritunggal. Ini mungkin adalah bagian dari Allah yang tidak terbatas yang tidak dapat dimengerti oleh pikiran kita yang terbatas. Mengenai Anak, lihat Lukas 22:42; Yohanes 5:36; Yohanes 20:21; 1 Yohanes 4:14. Mengenai Roh Kudus lihat Yohanes 14:16; 14:26; 15:26; 16:7, dan khususnya Yohanes 16:13-14.

5)     Pekerjaan dari setiap Pribadi dalam Tritunggal: Bapa adalah Sumber utama atau Penyebab utama dari a) alam semesta (1 Korintus 8:6; Yohanes 1:3; Kolose 1:16-17); b) pewahyuan illahi (Yohanes 1:1; Matius 11:27; Yohanes 16:12-15; Wahyu 1:1); c) keselamatan (Yohanes 3:16-17); dan d) pekerjaan Yesus sebagai manusia (Yohanes 5:17; 14:10). Bapa MEMULAI semua ini.

Anak adalah agen yang melaluiNya Bapa melakukan karya-karya sbb: 1) penciptaan dan memelihara alam semesta (1 Korintus 8:6; Yohanes 1:3; Kolose 1:16-17); 2) pewahyuan illahi (Yohanes 1:1; Matius 11:27; Yohanes 16:12-15; Wahyu 1:1); 3) keselamatan (2 Korintus 5:19; Matius 1:21; Yohanes 4:42). Bapa melakukan semua ini melalui Anak yang berfungsi sebagai Agen Allah.

Roh Kudus adalah alat yang dipakai Bapa untuk melakukan karya-karya berikut ini: 1) penciptaan dan memelihara alam semesta (Kejadian 1:2; Ayub 26:13; Mazmur 104:30); 2) pewahyuan illahi (Yohanes 16:12-15; Efesus 3:5; 2 Petrus 1:21); dan 3) keselamatan (Yohanes 3:6; Titus 3:5; 1 Petrus 1:2); dan pekerjaan-pekerjaan Yesus (Yesaya 61:1; Kisah Rasul 10:38). Bapa melakukan semua ini dengan kuasa Roh Kudus.

Tidak ada ilustrasi-ilustrasi yang sering dipakai yang dapat dengan akurat menjelaskan Tritunggal. Telur (atau apel) tidak tepat karena kulit telur, putih telur dan kuning telur, semua adalah bagian dari telur dan bukan secara sendirinya telur. Bapa, Anak dan Roh Kudus bukanlah bagian dari Allah namun setiap mereka adalah Allah. Ilustrasi yang menggunakan air sedikit lebih bagus dalam menjelaskan Tritunggal, namun tetap tidak cukup. Cairan, uap dan es adalah bentuk-bentuk dari air. Bapa, Anak dan Roh Kudus bukanlah bentuk-bentuk dari Allah, setiap Pribadi itu adalah Allah. Dengan demikian, walaupun ilustrasi-ilustrasi ini memberi gambaran mengenai Tritunggal, gambaran yang diberikan tidak selalu akurat. Allah yang tidak terbatas tidak dapat digambarkan secara penuh dengan ilustrasi yang terbatas. Daripada menfokuskan diri pada Tritunggal, cobalah fokuskan diri pada kebesaran Allah dan bahwa Dia jauh lebih agung dari kita. “O, alangkah dalamnya kekayaan, hikmat dan pengetahuan Allah! Sungguh tak terselidiki keputusan-keputusan-Nya dan sungguh tak terselami jalan-jalan-Nya! Sebab, siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan? Atau siapakah yang pernah menjadi penasihat-Nya?” (Roma 11:33-34).




Selasa, 28 Mei 2013

Allah Tritunggal dalam Alkitab

Allah Tritunggal dalam Alkitab
Allah Tritunggal
Kebanyakan dari kita pasti sudah pernah mendengar istilah 'Allah
Tritunggal', tetapi apakah kita tahu apa artinya? Harus diakui bahwa
doktrin Allah Tritunggal (Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh Kudus,
ketiga-tiganya sederajat dan abadi, Allah yang esa) memang susah untuk
dipahami, tetapi bagaimanapun juga doktrin ini adalah dasar dari iman
Kristen.
Walaupun para skeptisi mengejek doktrin ini sebagai hal yang tidak
mungkin secara matematis, tetapi doktrin ini adalah ajaran Alkitab dan
pada dasarnya realistis, baik dipandang dari segi trial-and-error
maupun segi ilmiah.
Kesulitan terbesar dari konsep kristiani tentang Allah Tritunggal
adalah bahwa tidak ada cara untuk menjelaskan doktrin ini secara
memadai. Konsep Allah Tritunggal adalah suatu konsep yang tidak mungkin
bisa dipahami sepenuhnya oleh manusia, apalagi dijelaskan. Kebesaran
Tuhan jauh melampaui pikiran kita dan karena itu kita tidak boleh
berharap bahwa kita akan bisa mengerti Tuhan sepenuhnya. Alkitab
mengajarkan bahwa Bapa adalah Allah, bahwa Yesus adalah Allah dan bahwa
Roh Kudus adalah Allah. Alkitab juga mengajarkan bahwa hanya ada satu
Tuhan. Mungkin kita bisa memahami beberapa fakta tentang hubungan
antara tiga Pribadi dalam Allah Tritunggal, tetapi pada akhirnya
pikiran manusia tidak mampu menjangkau hal ini. Hal ini tidak berarti
bahwa doktrin Allah Tritunggal tidak benar atau bahwa doktrin ini tidak
didasarkan pada Alkitab. Ayat-ayat berikut menunjukkan bahwa:
  1. Hanya ada satu Tuhan: Ulangan 6:4, 1 Korintus 8:4, Galatia 3:20, 1 Timotius 2:5.\
  2. Allah Tritunggal terdiri dari 3 Pribadi: Kejadian 1:1, Kejadian 1:26, Kejadian 3:22, Kejadian 11:7; Yesaya 6:8, Yesaya 48:16, Yesaya 61:1; Matius 3:16-17, Matius 28:19; 2 Korintus 13:14.

Dalam mempelajari perikop2 perjanjian Lama, kita perlu mengerti sedikit
mengenai bahasa Ibrani. Kejadian 1:1 menggunakan kata benda jamak
"Elohim".
 Kejadian 1:26, Kejadian 3:22, Kejadian 11:7 dan Yesaya 6:8
menggunakan kata ganti jamak "kita". Bahwa "Elohim" dan "kita" menunjuk
pada lebih dari dua orang adalah hal yang tidak bisa diragukan. Bahasa
Indonesia hanya mengenal dua bentuk: tunggal dan jamak. Tetapi bahasa
Ibrani mengenal 3 bentuk: tunggal, bentuk jamak untuk 2 dan bentuk
jamak untuk lebih dari 2. Bentuk jamak untuk 2 benar-benar HANYA
digunakan untuk menunjuk kepada 2 hal. Dalam bahasa Ibrani bentuk ini
dipakai contohnya untuk sepasang mata, sepasang telinga dan tangan.
Kata "Elohim" dan kita adalah bentuk jamak untuk lebih dari 2, jadi
yang dimaksud pastilah sedikitnya 3 atau lebih (Bapa, Anak, Roh Kudus).
 
Di Yesaya 48:16 dan Yesaya 61:1, Anak berbicara dengan menyebut Bapa dan Roh Kudus. Bandingkan denganYesaya 61:1 dengan Lukas 4:14-19 untuk melihat bahwa Allah Anak-lah yang sedang berbicara. Matius 3:16-17
menceritakan pembabtisan Yesus. Di sini kita melihat bagaimana Allah
Roh Kudus turun ke atas Allah Anak sementara Allah Bapa menyatakan
sukacitaNya bagi sang Anak. Contoh-contoh lain dari 3 pribadi yang
berbeda dalam Allah Tritunggal dapat dilihat di
 Matius 28:19 dan 2 Korintus 13:14.
  1. Alkitab membedakan oknum-oknum dari Allah Tritunggal. Di PL kata "TUHAN" berbeda dengan "Tuhan" (Kejadian 19:24). "TUHAN" memiliki "Anak" (Mazmur 2:7, 12Amsal 30:2-4). Alkitab juga membedakan antara Roh dan "TUHAN" (Bilangan 27:18) dan "Tuhan" (Mazmur 51:10-12).  Allah Anak tidak sama dengan Allah Bapa (Mazmur 45:6-7Ibrani 1:8-9). Di Yohanes 14:16-17
    Yesus berbicara kepada Bapa untuk mengirim seorang Penolong, yaitu Roh
    Kudus. Ini menunjukkan bahwa Yesus tidak melihat diriNya sebagai Bapa
    atau Roh Kudus. Renungkan juga banyak kesempatan di mana kitab-kitab
    Injil mencatat bahwa Yesus berbicara kepada Bapa. Apakah Ia berbicara
    kepada diriNya sendiri? Tidak, Ia berbicara kepada oknum yang lain dari
    Allah Tritunggal, yaitu Allah Bapa.
  2. Setiap oknum dari Allah Tritunggal adalah Allah:
    • Bapa adalah Allah: Yohanes 6:27Roma 1:71 Petrus 1:2
    • Anak adalah Allah: Yohanes 1:1, 14Roma 9:5Kolose 2:9Ibrani 1:81 Yohanes 5:20.
    • Roh Kudus adalah Allah: Kisah 5:3-41 Korintus 3:16 (Roh Kudus berdiam di dalam manusia—Roma 8:9Yohanes 14:16-17Kisah 2:1-4).
  3. Urutan
    pangkat dalam Tritunggal: ayat-ayat Alkitab menunjukkan bahwa Roh Kudus
    di bawah (subordinate/subservient) Bapa dan Anak, dan Anak di bawah
    Bapa. Adanya urutan pangkat ini tidak menyangkal keilahian dari setiap
    oknum Allah Tritunggal. Ini adalah salah satu contoh dari hal-hal yang
    tidak bisa dipahami oleh keterbatasan pikiran manusia. Lihat Lukas 22:42Yohanes 5:36Yohanes 20:211 Yohanes 4:15 tentang Anak. Tentang Roh Kudus, lihat Yohanes 14:16Yohanes 14:26Yohanes 15:26Yohanes 16:7 dan terutama Yohanes 16:13-14.
  4. Tugas dari oknum-oknum Allah Tritunggal secara individu:
    • Bapa adalah sumber atau pencipta dari
    • Alam semesta (1 Korintus 8:6Wahyu 4:11)
    • Pernyataan ilahi (Wahyu 1:1)
    • Penebusan (Yohanes 3:16-17)
    • Perbuatan-perbuatan Yesus (Yohanes 5:17Yohanes 14:10)
    Bapa memulai hal-hal di atas.
    • Melalui Anak, Bapa untuk melakukan hal-hal berikut:
    • Penciptaan dan pemeliharaan alam semesta (1 Korintus 8:6Yohanes 1:3Kolose 1:16-17)
    • Pernyataan ilahi (Yohanes 1:1Matius 11:27Yohanes 16:12-15Wahyu 1:1)
    • Penebusan (2 Korintus 5:19Matius 1:21Yohanes 4:42)
    Bapa melakukan hal-hal di atas melalui Anak yang bertindak sebagai wakil dari Bapa.
    • Melalui Roh Kudus, Bapa melakukan hal-hal berikut:
    • Penciptaan dan pemeliharaan alam semesta (Kejadian 1:2Ayub 26:13Mazmur 104:30)
    • Pernyataan ilahi (Yohanes 16:12-15Efesus 3:52 Petrus 1:21)
    • Penebusan (Yohanes 3:6Titus 3:51 Petrus 1:2)
    • Perbuatan-perbuatan Yesus (Yesaya 61:1Kisah 10:38).
    Bapa melakukan hal-hal di atas melalui kuasa Roh Kudus.
 Setiap oknum memiliki tugas dan tempat tersendiri. Yang satu tidak
meniadakan yang lain. Karena itu kita dibaptis, menerima salam (Votum
dan salam dalam suatu kebaktian) dan diberkati dalam nama Bapa dan Anak
dan Roh Kudus.

Bentuk jamak untuk 'kita' dalam bahasa Ibrani sekalipun,bila hanya dua pasti bergantung pada subyeknya.dalam konteks salah 1 nya Kej 1:26,bila jamak, mengapa harus 3,karena bisa saja lebih dari 3 (karena berdasarkan penalaran tertentu tentang adanya 3 pribadi yg lebih dari 1 kali ditulis beriringan dan memiliki kesaksian yg sama/tujuan yg saling berkaitan).

Tapi hal demikian, juga beberapa kali untuk Petrus,Yohanes dan Yakobus yg beberapa kali ditulis bergandengan dan memiliki misi/tujuan/pekerjaan yg saling bersatu padu untuk pekerjaan Kristus.tetapi tetap masing2 berbeda secara pribadi dan menjadi 1 dlm dalam tujuan (yg sama).Ef 4:3,4; 1Kor 1:10 (kata 'satu' digunakan untuk maksud2 yg selaras dgn ayat2 tsb, a.l cth,halnya tujuan dari pernikahan,suami dan istri menjadi 'satu' daging. dalam hal apa? saling mendukung dlm satu niat/rencana,satu pekerjaan utk satu tujuan keharmonisan}

Bila hanya Bahasa Ibrani hanya ada bhs dual tapi untuk sepasang,cth, telinga dan mata. Yg mana yg akan dipilih untuk kata 'kita', bila ada 2 org teman bercakap-cakap,atau seorang ayah Ibrani mengajak 1 putranya," Marilah kita membuat pagar untuk rumah kita." Percakapan seperti ini pasti sgt umum antar teman atau kerabat.Bentuk jamak apa yg dipilihnya? karena mereka bukan sejenis/sepasang spt halnya mata, tapi pribadi yg terpisah. Apakah dgn demikian perbendarahaan kata Ibrani yg terbatas membuat pilihan jatuh ke bentuk jamak (yg dianggap harus lbh dr 2}