Tampilkan postingan dengan label Antikristus. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Antikristus. Tampilkan semua postingan

Selasa, 28 Mei 2013

ZAMAN ANTIKRISTUS


 ZAMAN ANTIKRISTUS

Ev. Matius Sobolim, S. Th. 

ZAMAN ANTIKRISTUS
Nas : 2Tes 2:3-4
Ayat: "Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga! Sebab sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka, yang harus binasa, yaitu lawan yang meninggikan diri di atas segala yang disebut atau yang disembah sebagai Allah. Bahkan ia duduk di Bait Allah dan mau menyatakan diri sebagai Allah."
Menurut Alkitab, antikristus (bd. 1Yoh 2:18) akan datang, yang akan mengatur serangan terakhir Iblis terhadap Kristus dan orang kudus sesaat sebelum Kristus mendirikan kerajaan-Nya di bumi. Paulus menyebut antikristus ini sebagai "manusia durhaka" atau "manusia yang harus binasa" (2Tes 2:3). Istilah lain di Alkitab adalah "binatang yang keluar dari dalam laut" (Wahy 13:1-10), "binatang yang merah ungu" (Wahy 17:3), dan "binatang" (Wahy 17:8,16; 19:19-20; 20:10).

TANDA-TANDA KEDATANGAN ANTIKRISTUS.
Berbeda dengan keangkatan gereja
(lih. art.KEANGKATAN GEREJA),
kedatangan antikristus ada tandanya. Beberapa tanda akan mendahului kedatangan dan penampakannya. Setidak-tidaknya tiga peristiwa harus terjadi sebelum dia muncul di dunia ini:
(1) "Rahasia kedurhakaan" yang sudah bekerja di bumi harus makin meningkat (2Tes 2:7); (2) "murtad" harus terjadi (2Tes 2:3); (3) "yang menahan" harus disingkirkan (2Tes 2:7).
  1. 1) "Rahasia kedurhakaan," yaitu kegiatan kuasa kejahatan di belakang layar yang sudah nyata di seluruh dunia 2Tes 2:7 2Tes 2:7akan meningkat hingga mencapai puncaknya dalam pencemoohan dan pengabaian semua patokan dan perintah yang dipandang suci oleh Alkitab. Karena ada roh kedurhakaan, kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin (Mat 24:10-12; Luk 18:8). Namun, masih ada sisa yang tinggal setia pada iman rasuli sebagaimana dinyatakan dalam PB (Mat 24:13; 25:10; Luk 18:7; Wahy 2:7).;Wahy 2:7 
    Melalui sisa yang setia ini, gereja akan tetap menjadi gereja yang berperang dengan pedang Roh Ef 6:11). Ef 6:11]
  1. 2) "Murtad" (Yun. _apostasia_), yang secara harfiah berarti "meninggalkan" atau "mengkhianati", akan terjadi. Pada hari-hari terakhir banyak orang di dalam gereja akan meninggalkan kebenaran Alkitab.
    1. (a) Baik Yesus maupun Paulus memberikan gambaran yang suram tentang keadaan gereja -- moral, rohani, dan doktrinal -- pada waktu zaman ini mulai berakhir (bd. Mat 24:5,10-13,24; 1Tim 4:1; 2Tim 4:3-4). Paulus secara khusus menekankan bahwa gereja akan diserbu unsur-unsur jahat pada hari-hari terakhir.
    2. (b) "Kemurtadan" di dalam gereja akan memiliki dua dimensi.
      1.  Kemurtadan teologis adalah pengkhianatan terhadap dan penolakan dari sebagian atau semua ajaran asli dari Kristus dan para rasul (1Tim 4:1; 2Tim 4:3). Para pemimpin palsu akan menawarkan "keselamatan" dan kasih karunia murahan sambil mengabaikan tuntutan Kristus untuk bertobat, memisahkan diri dari percabulan dan setia kepada Allah bersama patokan-Nya (2Pet 2:1-3,12-19). Injil- injil palsu yang berpusat pada keinginan manusia dan kepentingan diri akan menjadi populer, 2Tim 4:3-4; 2Tim 4:3-4.
      1. Kemurtadan moral ialah pemisahan hubungan keselamatan seseorang dengan Kristus serta kembali kepada dosa dan kedursilaan. Orang yang murtad mungkin memberitakan doktrin yang benar dan ajaran PB, namun meninggalkan patokan moral Allah (Yes 29:13; Mat 23:25-28;  
      2. KEMURTADAN PRIBADI).Banyak gereja akan membiarkan apa saja demi jumlah uang, sukses, dan kehormatan 1Tim 4:1). 1Tim 4:1] Injil salib dengan panggilan untuk menderita (Fili 1:29), menyangkal dosa secara radikal (Rom 8:13), berkorban bagi kerajaan Allah serta menyangkal diri akan menjadi hal yang langka (Mat 24:12; 2Tim 3:1-5; 2Tim 4:3).
    1. (c) Baik sejarah gereja maupun kemurtadan yang dinubuatkan harus mengingatkan semua orang percaya agar jangan menganggap pasti kemajuan terus-menerus dari Kerajaan Allah sepanjang zaman sampai ke akhir. Pada suatu titik waktu tertentu dalam sejarah gereja, pemberontakan terhadap Allah dan Firman-Nya akan mencapai tingkat yang mengejutkan. Hari Tuhan akan membawa murka Allah atas mereka yang menolak kebenaran (1Tes 5:2-9).
    2. (d) Karena itu, kemenangan mutlak Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya di dunia, tidak tergantung pada pertambahan berangsur-angsur keberhasilan gereja, tetapi pada intervensi Allah terakhir kali ketika Dia memasuki dunia dengan penghakiman yang adil (Wahy 19:1-22:21; 2Pet 3:10-13; dan kitab Yudas, Yud 1:1-25; 2Tes 2:7; 2Tes 2:8; 1Tim 4:1). 2Tes 2:7-8; 1Tim 4:1
  1. Suatu peristiwa yang menentukan harus terjadi sebelum "manusia durhaka" dapat dinyatakan dan hari Tuhan dimulai (2Tes 2:2-3), yaitu penyingkiran seorang (2Tes 2:7) atau sesuatu yang "menahan" rahasia kedurhakaan dan manusia durhaka (2Tes 2:3-6). Bila penahan itu telah disingkirkan, hari Tuhan dapat mulai (2Tes 2:6-7).
    1. (a) "Yang menahan" itu paling baik ditafsirkan sebagai menunjuk kepada Roh Kudus, karena Dia sajalah mempunyai kuasa untuk menahan kejahatan, manusia durhaka, dan Iblis (2Tes 2:9). Penahan ini disebut dengan kata sandang maskulin ("yang menahan", 2Tes 2:7) dan kata sandang netral ("apa yang menahan", 2Tes 2:6). Demikian pula kata untuk "Roh" dalam bahasa Yunani dapat disebut dengan kata ganti maskulin atau netral (lih. Kej 6:3;Yoh 16:8; Yoh 16:8]Rom 8:13; lih. Gal 5:17 mengenai tugas Roh Kudus untuk menahan dosa).
    1. (b) Pada awal tujuh tahun kesengsaraan besar, Roh Kudus akan "disingkirkan". Ini tidak berarti bahwa Dia ditarik ke luar dari dunia, tetapi bahwa pengaruh penahanan terhadap kedurhakaan dan masuknya antikristus akan berhenti. Semua pengekangan terhadap dosa akan diangkat dan pemberontakan di bawah pimpinan Iblis akan dimulai. Akan tetapi, Roh Kudus akan tetap tinggal di bumi sepanjang kesengsaraan besar untuk menginsafkan orang akan dosa, membawa mereka kepada Kristus, dan memberi kuasa kepada mereka (Wahy 7:9,14; 11:1-11; 14:6-7).
    2. (c) Penyingkiran Roh Kudus memungkinkan manusia durhaka muncul (2Tes 2:3-4). Allah akan mendatangkan pengaruh penipuan atas semua orang yang tidak mau mengasihi kebenaran (lihat cat.  2Tes 2:11;2Tes 2:11mereka akan menerima ajaran manusia durhaka dan masyarakat makin terjerumus ke dalam kebejatan moral seperti yang belum pernah terjadi.
    1. PENGANGKATAN GEREJA
    1. (e) Beberapa sarjana berpendapat bahwa si penahan dalam 2Tes 2:6 (bentuk netral) menunjuk kepada Roh Kudus dan karya penahanan-Nya sedangkan dalam 2Tes 2:7 (bentuk maskulin) menunjuk kepada orang percaya yang terkumpul bersama dengan Kristus dan kini dipindahkan, yaitu terangkat menyongsong Kristus di angkasa (1Tes 4:17).
KEGIATAN-KEGIATAN ANTIKRISTUS.
Bila hari Tuhan mulai, "manusia durhaka" dinyatakan. Dia akan menjadi pemimpin dunia yang mengadakan perjanjian dengan Israel tujuh tahun sebelum tiba akhir zaman (lih. Dan 9:27).
  1. 1) Identitasnya yang sesungguhnya akan ditentukan 3 1/2 tahun kemudian, ketika dia mengingkari perjanjiannya dengan Israel, menjadi pemimpin dunia, menyatakan diri sebagai Allah, menajiskan bait Allah di Yerusalem
melarang penyembahan kepada Tuhan (lih. 2Tes 2:4,8-9) dan merusak tanah Palestina  Dan 9:27; Dan 11:36-45).Dan 9:27; 11:36-45]
  1. 2) Antikristus akan menyatakan diri sebagai Allah dan akan menganiaya dengan keras mereka yang masih setia kepada Kristus (Wahy 11:6-7; Wahy 13:7,15-18; Dan 7:8; Dan 7:24-25; Dan 7:8,24-25]. Dia akan menuntut dirinya disembah, rupanya dari sebuah kuil besar yang dipakainya sebagai pusat kegiatan (bd. Dan 7:8,25; 8:4; Dan 11:31,36). Manusia telah berusaha memperoleh kedudukan ilahi ini sejak permulaan ciptaan 2Tes 2:8;Wahy 13:8;Wahy 13:12; 2Tes 2:8; Wahy 13:8,12]
  1. 3) Dengan kuasa Iblis "manusia durhaka" akan mengadakan perbuatan ajaib, tanda- tanda, mukjizat-mukjizat untuk menyebarkan kesalahan (2Tes 2:9). "Mukjizat palsu" menunjuk kepada mukjizat adikodrati tulen yang menipu orang agar menerima dusta.
    1. (a) Mungkin pertunjukan mukjizat itu akan dilihat melalui televisi di seluruh dunia. Jutaan orang akan terkesan, tertipu dan diyakinkan oleh pemimpin yang berkharisma ini karena mereka tidak sungguh mengabdi kepada atau mengasihi kebenaran Firman Allah (2Tes 2:9-12).
    2. (b) Perkataan Paulus (2Tes 2:9) dan Yesus (Mat 24:24) seharusnya memperingatkan orang percaya supaya jangan beranggapan bahwa semua yang menakjubkan berasal dari Allah. Penyataan yang rupanya dari Roh (1Kor 12:7-10) dan pengalaman yang diduga berasal dari Allah atau Roh harus diuji dengan kesetiaan seseorang kepada Kristus dan Alkitab.
KEKALAHAN ANTIKRISTUS.
Pada akhir kesengsaraan besar, Iblis akan mengumpulkan banyak bangsa di Harmagedon di bawah pimpinan antikristus dan berperang melawan Allah dan umat-Nya di dalam suatu pertempuran yang akan melibatkan seluruh dunia (Dan 11:45; Wahy 16:16).Wahy 16:16
Bila saat itu tiba, Kristus akan kembali dan turun tangan secara adikodrati untuk membinasakan antikristus, bala tentaranya dan semua orang yang tidak taat kepada Injil. Wahy 19:15; Wahy 19:17; Wahy 19:19; Wahy 19:20; Wahy 19:21);  Wahy 19:15,17,19-21]
Setelah itu Kristus akan mengikat Iblis dan mendirikan kerajaan-Nya di muka bumi (Wahy 20:1-6).

CREDO YANG BENAR & AJARAN-AJARAN SESAT TENTANG DIRI KRISTUS

CREDO YANG BENAR &

AJARAN-AJARAN SESAT TENTANG DIRI KRISTUS

oleh

Ev. Matius Sobolim, S. Th.


Antikristus
 
I) Credo yang benar tentang diri Kristus. 
Pada tahun 325 Masehi ada sidang gereja di kota Nicea yang melahirkan Nicene Creed (= Pengakuan Iman Nicea), yang meneguhkan doktrin tentang Allah Tritunggal. Sekalipun dalam Nicene Creed itu ditegaskan akan keilahi-an Kristus, dan bahwa Ia telah menjadi manusia, tetapi Nicene Creed itu tidak menyatakan apa-apa tentang hubungan antara keilahian dan kema-nusiaan Kristus, sehingga akhirnya muncul banyak ajaran sesat dalam Kristologi.

Credo (= pengakuan iman) yang paling penting dalam Kristologi adalah Chalcedonian Creed (= Pengakuan Iman Chalcedon), yang diciptakan dalam sidang gereja di kota Chalcedon pada tahun 451 Masehi.
Chalcedonian Creed:

"We all with one accord teach men to acknowledge one and the same Son, our Lord Jesus Christ, at once complete in Godhead and complete in manhood, truly God and truly man ... one and the same Christ, Son, Lord, only begotten, recognized in two natures, without confusion, without change, without division, without separation ... the characteristics of each nature being preserved and coming together to form one person ..." (= Kami semua, dengan suara bulat, mengajar manusia untuk mengakui Anak yang satu dan yang sama, Tuhan kita Yesus Kristus, pada saat yang sama sempurna / lengkap dalam keilahian dan sempurna / lengkap dalam kemanu-siaan, sungguh-sungguh Allah dan sungguh-sungguh manusia ... Kristus, Anak, Tuhan yang satu dan yang sama, satu-satunya yang diperanakkan, dikenali dalam 2 hakekat, tanpa kekacauan / percampuran, tanpa perubahan, tanpa perpecahan, tanpa perpisahan ... sifat-sifat setiap hakekat dipertahankan dan bersatu membentuk 1 pribadi ...).
 
Ada 2 hal yang perlu disoroti dari Chalcedonian Creed ini:
 
1) Without confusion / without change (= tanpa kekacauan / percampuran / tanpa perubahan).
Ini menunjukkan bahwa:
    • human nature (= hakekat manusia) dan divine nature (= hakekat ilahi) tetap berbeda dan mempunyai sifat-sifatnya sendiri-sendiri.
    • human nature (hakekat manusia) tidak menjadi divine (= ilahi), dan sebaliknya divine nature (= hakekat ilahi) tidak menjadi human (= manusia).
    • human nature (= hakekat manusia) dan divine nature (= hakekat ilahi) tidak bercampur dan membentuk nature (= hakekat) yang ke 3.
  2) Without division / without separation (= tanpa perpecahan / tanpa per-pisahan).
Ini menunjukkan bahwa LOGOS tidak pernah terpisah dari human nature (= hakekat manusia).
 Catatan:
Kata ‘nature’ oleh banyak orang diterjemahkan ‘sifat’. Tetapi ini jelas merupa-kan terjemahan yang salah! Menurut ‘Webster’s New World Dictionary of the American Language’ (College Edition) kata ‘nature’ mempunyai 10 arti dan yang nomer 1 adalah: "The essential character of a thing; quality or qualities that make something what it is; essence" (= sifat-sifat yang hakiki dari suatu benda; kwalitas yang membuat sesuatu itu dirinya; hakekat).

 Dalam Kristologi, saya berpendapat bahwa istilah ‘nature’ itu harus diterjemahkan ‘hakekat’, bukan ‘sifat’!
 William G. T. Shedd, seorang ahli Theologia Reformed pada abad 19, me-ngatakan:

"When we speak of a human nature, a real substance having physical, rational, moral and spiritual properties is meant" (= Pada waktu kita berbicara tentang human nature, maka yang dimaksud adalah suatu zat yang nyata yang memiliki sifat-sifat fisik, rasio, moral dan rohani) - ‘Shedd’s Dogmatic Theology’, vol II, hal 289.
Charles Hodge juga mengatakan hal yang serupa, yang terlihat dari bebe-rapa kutipan di bawah ini:
    • "By ‘nature’, in this connection is meant substance. In Greek the correspond-ing words are PHUSIS and OUSIA; in Latin, NATURA and SUBSTANTIA" (= yang dimaksud dengan ‘nature’ dalam persoalan ini adalah zat / bahan / hakekat. Dalam bahasa Yunani kata yang cocok / sama ialah PHUSIS dan OUSIA; dalam Latin NATURA dan SUBSTANTIA) - ‘Systematic Theolo-gy’, vol II, hal 387.

    •  "... we are taught that the elements combined in the constitution of his person, namely, humanity and divinity, are two distinct natures, or substances" (= ... kita diajar bahwa elemen-elemen yang disatukan / digabungkan dalam pem-bentukan pribadiNya, yaitu kemanusiaan dan keilahian, adalah dua natures atau zat / bahan / hakekat yang berbeda) - ‘Systematic Theology’, vol II, hal 388.

    •  "... the elements united or combined in his person are two distinct substances, humanity and divinity; that He has in his constitution the same essence or substance which constitutes us men, and the same substance which makes God infinite, eternal, and immutable in all his perfections" (= elemen-elemen yang disatukan atau digabungkan dalam pribadiNya adalah dua zat / bahan / hakekat yang berbeda, kemanusiaan dan keilahian; sehingga dalam pem-bentukanNya Ia mempunyai hakekat atau zat / bahan yang sama yang membentuk kita menjadi manusia, dan zat / bahan yang sama yang mem-buat Allah itu tidak terbatas, kekal, dan tetap / tidak berubah dalam semua kesempurnaanNya) - ‘Systematic Theology’, vol II, hal 389.
    • "That in his person two natures, the divine and the human, are inseparably united; and the word nature in this connection means substance" (= Bahwa dalam pribadiNya dua natures, ilahi dan manusiawi, dipersatukan secara tak terpisahkan; dan dalam hal ini kata nature berarti zat / bahan / hakekat) - ‘Systematic Theology’, vol II, hal 391.

 II) Ajaran-ajaran sesat tentang diri Kristus.
 
 1) Adoptionism.
Dalam buku-buku sejarah maupun Theologia, biasanya Adoptionism ini tidak dimasukkan dalam perdebatan Kristologi / ajaran-ajaran sesat tentang diri Kristus, mungkin karena ajaran ini ada pada abad 3 Masehi, yaitu sebelum ‘musim’ perdebatan / kesesatan tentang Kristologi itu mun-cul (abad 4-7 Masehi).

Tetapi kalau dilihat ajarannya, maka ini jelas termasuk ajaran sesat dalam Kristologi.

Tokohnya yang paling terkenal bernama Paul of Samosata, yang adalah seorang bishop (= uskup) dari Antiokhia.

Ajaran ini mengatakan bahwa Kristus adalah manusia biasa, yang pada saat baptisan (Catatan: ada yang mengatakan setelah kebangkitan Kristus) menerima kuasa ilahi dan diangkat ke suatu posisi ilahi. Jadi, ada perkembangan dalam diri Kristus, dari manusia biasa menjadi semacam Allah (bukan betul-betul Allah, tetapi lebih rendah dari Allah).
2) Apollinarianism.
Ajaran ini mendapatkan namanya dari tokohnya yang bernama Apolli-narius / Apollinaris, yang adalah seorang bishop (= uskup) di kota Lao-dicea, Syria.
Apollinarius ini mempunyai kepercayaan yang disebut Psychological Trichotomy yang mempercayai bahwa manusia itu terdiri dari tubuh (Yunani: SOMA), jiwa (Yunani: PSUCHE), dan rational spirit / mind (= roh yang rasionil / pikiran; Yunani: PNEUMA atau NOUS).

Dan tentang diri Yesus Kristus, ia berpendapat bahwa Yesus mempunyai tubuh (SOMA) dan jiwa (PSUCHE), tetapi tidak punya rational spirit atau mind (PNEUMA atau NOUS), karena pikiranNya adalah dari Logos dan bersifat ilahi. Jadi, Kristus bukan manusia sepenuhnya, karena Ia tidak mempunyai pikiran manusia.

Ajaran ini terlalu menekankan keilahian Kristus sehingga mengorbankan kemanusiaanNya. Dasar Kitab Suci yang ia pakai adalah Yoh 1:14 yang secara hurufiah berbunyi ‘And the Word became flesh’ (= Dan Firman itu telah menjadi daging). Catatan: anehnya, kalau ia memang menekankan kata ‘daging’ dalam Yoh 1:14 ini, mengapa ia tidak berpendapat bahwa Kristus hanya mempunyai tubuh manusia saja? Mengapa ada jiwa?

Ajaran ini ditentang oleh Gregory Nazianzus yang mengatakan bahwa Kristus harus mempunyai semua elemen manusia, karena kalau tidak, Ia tidak bisa menebus elemen tersebut dalam diri kita. Ia juga mengatakan bahwa ‘daging’ dalam Yoh 1:14 itu merupakan suatu synecdoche (= gaya bahasa dimana yang sebagian mewakili seluruhnya) dan menunjuk pada seluruh hakekat manusia (termasuk jiwa / rohnya).
Pada tahun 362 Masehi Sidang gereja di kota Alexandria sudah menen-tang ajaran ini (tanpa menyatakan siapa pengajarnya) dan menyatakan bahwa Kristus mempunyai reasonable soul (= jiwa yang bisa berpikir).
Apolinarius tidak melepaskan diri dari gereja, dan ia membentuk sebuah sekte, sampai tahun 375 Masehi.
Pada tahun 381 Masehi sidang gereja di Constantinople kembali menge-cam ajaran ini beserta pengajarnya.
3) Nestorianism.
Ajaran ini mendapatkan namanya dari nama tokohnya yaitu Nestorius, yang pada tahun 428 menjadi bishop di kota Constantinople.
Ajaran ini mengatakan bahwa Kristus terdiri dari 2 pribadi (yaitu pribadi Allah dan pribadi manusia), tetapi LOGOS menguasai manusia Yesus sepenuhnya sehingga Yesus menginginkan, menghendaki dan berbicara seperti Allah. Kristus disembah bukan karena Dia adalah Allah, tetapi karena Allah ada di dalam Dia.

Nestorius menentang istilah THEOTOKOS (= Bunda Allah), dan meng-usulkan istilah CHRISTOTOKOS (= Bunda Kristus) untuk Maria, karena ia berpendapat bahwa Maria tidak melahirkan Allah, tetapi hanya melahir-kan ‘tempat’ dimana Allah diam / tinggal. Ajaran ini dikecam oleh Sidang gereja di kota Efesus pada tahun 431 Masehi, yang sekaligus mempertahankan istilah ‘Bunda Allah’ untuk Ma-ria.

 Catatan:
Perlu ditekankan bahwa istilah ‘bunda Allah’ itu dipertahankan, bu-kan untuk meninggikan Maria, tetapi untuk menunjukkan persatuan yang tidak terpisahkan antara hakekat ilahi dan hakekat manusia dalam diri Kristus. Jadi kalau setelah itu gereja Roma Katolik meng-gunakan istilah ‘bunda Allah’ itu untuk meninggikan Maria, maka itu adalah sesuatu yang sama sekali tidak dimaksudkan oleh sidang gereja di Efesus itu.
 
4) Eutychianism.
Ajaran ini mendapat namanya dari tokohnya yang bernama Eutyches [artinya adalah the Fortunate (= untung / mujur). Para penentangnya mengatakan bahwa ia seharusnya dinamakan Atyches yang berarti the Unfortunate (= sial)].
Ajaran ini mengatakan bahwa pada saat inkarnasi, divine nature / hakekat ilahi menghisap / menyerap (absorb) human nature / hakekat manusia, sehingga Kristus hanya mempunyai 1 nature / hakekat saja, yaitu divine nature / hakekat ilahi.

Eutyches ini mempunyai teman-teman yang berkuasa sehingga akhirnya dalam Sidang gereja di kota Efesus pada tahun 449 ada ancaman dan siksaan terhadap para penentangnya, sehingga para penentangnya tidak berani berkata apa-apa. Akhirnya Sidang gereja ini justru membela ajaran sesat ini, dan sidang ini dikenal dengan nama The Council of Robbers (= Sidang gereja perampok).
Baru pada tahun 451 Masehi Sidang gereja di kota Chalcedon mengecam ajaran ini, dan sekaligus menciptakan Chalcedonian Creed (= Pengakuan Iman Chalcedon).
 
5) Monophysitism.
Istilah Monophysitism berasal dari kata Yunani MONO, yang berarti ‘alone’ (= sendiri) atau ‘one’ (= satu), dan PHUSIS yang berarti ‘nature / essence’ (= hakekat).

Mereka beranggapan bahwa ajaran tentang adanya 2 natures / hakekat (seperti yang dinyatakan oleh Chalcedonian Creed) dalam diri Kristus tidak bisa tidak akan menyebabkan adanya 2 pribadi dalam diri Kristus (seperti Nestorianism). Karena itu maka mereka mengajar bahwa Kristus hanya mempunyai 1 nature / hakekat saja, yang bukan divine / ilahi maupun human / manusia, tetapi kedua-duanya (both divine and human).
Ajaran ini dikecam oleh Sidang gereja di Constantinople pada tahun 553 Masehi.
 
6) Monothelitism.
Ajaran ini mengatakan bahwa Kristus mempunyai 2 natures / hakekat, yaitu divine / ilahi dan human / manusia, tetapi hanya 1 kehendak (Yunani: THELEMA) yang adalah divine - human / ilahi - manusia (cam-puran).
Ajaran ini dikecam oleh Sidang gereja di kota Constantinople pada tahun 680 / 681 Masehi.
Bahwa dalam Kristologi ada begitu banyak ajaran sesat yang muncul, menunjukkan betapa pentingnya pengertian tentang Kristologi ini. Kalau ini bukan sesuatu yang penting untuk iman kita, setan tidak akan menyerangnya dengan menggunakan begitu banyak ajaran sesat.

Kalau kita melihat dalam scope / ruang lingkup yang lebih luas, maka kita bisa melihat bahwa dalam dunia ini agama yang mempunyai paling banyak aliran (baik yang termasuk aliran yang benar maupun yang sesat), adalah agama kristen. Semua agama yang lain hanya mempunyai satu atau dua aliran saja, tetapi kristen mempunyai puluhan atau mung-kin ratusan aliran. Orang sering meninjau hal ini secara negatif dengan menganggap ini sebagai hal yang jelek. Tetapi sebetulnya hal ini bisa ditinjau secara positif, yaitu dengan menyadari bahwa setan tentu pa-ling senang untuk menyerang ajaran yang benar. Kalau suatu ajaran / agama adalah salah, untuk apa setan menyerangnya lagi?

Karena itu, adanya banyak aliran dan penyesatan dalam kekristenan seharusnya justru membuat kita makin sungguh-sungguh dalam meng-ikut Kristus, dan adanya banyak ajaran sesat dalam Kristologi seharus-nya membuat kita makin sungguh-sungguh dalam belajar Kristologi!
-AMIN-