APA YANG DIMAKAUD DENGAN "TEMPAT KUDUS"?
Ev. Matius Soboliem, M. Th.
Kata Ibrani miqdasy dan yang terkait dengan itu qodesy, menghunjuk pada suatu tempat yang dikhususkan untuk menyembah Allah atau ilah-ilah. Penggunaan kata-kata ini dalam Alkitab hampir semuanya untuk tempat di mana Yahweh disembah, walaupun studi tentang bahasa-bahasa sekitar seperti baha Kanaan menunjukkan bahwa istilah yang sama digunakan juga bagi ibadah penduduk Palestina sebelumnya. Penggalian-penggalian mengungkapkan banyaknya ragam tempat kudus yang bertarikh mundur hingga ke milenium 4 sM. Yang terlengkap dari semua yang kini kita kenal ialah yang digali di daerah Megido. Sejumlah besar yang terdiri dari sekian macam benda dan perlengkapan peribadatan kini dapat dijadikan bahan studi.
Tempat kudus tertua orang Israel ialah kemah yang dapat dipindah-pindahkan yang dikenal sebagai kemah suci, di mana tabut perjanjian yang berisi loh batu Kesepuluh Hukum Allah disimpan (Kel 25:8 dst). Penjelasan rinci mengenai berbagai bagian dari bangunan ini disajikan dalam Kel 25-31 dan 36-40. Dan uraian mengenai upacara terkait dipaparkan dalam Im. Dengan menetapnya orang Israel bermukim di negeri itu, Daud merencanakan dan Salomo melaksanakan pembangunan tempat ibadah permanen (1 Taw 22:19; 28:10, dan seterusnya). Penyelewengan yang terjadi pada zaman pemerintahan raja-raja, mengakibatkan masuknya tata ibadah lain ke dalam Bait Allah. Yehezkiel dan Zefanya menegur umat Allah karena telah menajiskan tempat kudus-Nya (Yeh 5:11; 23:39; 28:18 dab; Zef 3:4).
Tempat-tempat kudus tertua Israel didirikan di lahan-lahan di mana Tuhan menampakkan diri kepada umatNya atau 'menyebabkan nama-Nya tinggal'. Akhirnya Yerusalem menjadi pusat ibadah yang resmi. Dalam PB tempat kudus (naos) berarti Rumah Tuhan, tempat kediaman Allah, apakah harfiah (mis Mrk 14:58; 15:38; Yoh 2:19) atau kiasan (mis 1 Kor 3:16; 6:19), padahal hieron (Bait Allah) berarti halaman suci yang berpagar (mis Mrk 11:11, 15; Luk 2:27, 46; Yoh 2:14). JAT/S
Salah satu bagian Bait Salomo, yang juga disebut 'ruang tengah' (1Raj. 7:50) berdekatan dengan ruang yang paling dalam, yang disebut 'ruang mahakudus' atau 'ruang dalam yang mahasuci'. Di tempat kudus terdapat mezbah untuk membakar dupa, sepuluh kaki dian, dan sebuah meja untuk roti persembahan (1Raj. 7:48). Susunan tersebut ditiru dalam Bait Allah yang kedua (520-515 sM), dan dalam skala yang amat besar, di dalam Bait Herodes (kadang-kadang disebut sebagai Bait Allah ketiga).2) Tempat suci atau tempat perlindungan). Orang Israel yang mengembara di padang gurun percaya bahwa Allah hadir menyertai mereka dalam suatu '*Kemah Pertemuan' yang dapat dibawa serta berkeliling (Kel. 29:4) dan kemudian di Bait Suci setelah Salomo membangunnya. Kehadiran Allah adalah bagian paling kudus, yaitu bagian terdalam dari Kemah itu, yang hanya boleh dimasuki oleh Imam Besar. 2) Ada enam kota yang ditentukan sebagai tempat suci atau perlindungan (Yos. 20:7-9) ke mana orang dapat mendapat perlindungan dari orang yang menuntut pembalasan nyawa terhadap orang yang dengan tidak sengaja membunuh seseorang.
http.www. sobolimmatius@hmail.com