7
Kata-kata terakhir Yesus
di Kayu Salib
oleh
Matius Sobolim, S. Th
Matius Sobolim, S. Th |
Kata-kata
terakhir seseorang
sering kali merupakan pesan penting yang disampaikan kepada orang-orang yang
ditinggalkannya. Sebelum mengakhiri pelayanan-Nya di dunia, Yesus juga
menyampaikan beberapa kata terakhir-Nya, yang dicatat dalam rentang waktu
antara penyaliban dan kematian-Nya. Kata-kata ini diyakini menyiratkan jati
diri Yesus, baik sebagai manusia maupun sebagai Tuhan. Merenungkan kata-kata terakhir Yesus tentu
akan membuat kita semakin mengenal siapa Dia.
Yesus
Kristus membuat tujuh pernyataan akhir pada
masa-masa terakhirnya di kayu salib. Perkataan-perkataan ini dipegang teguh
oleh para pengikut Kristus karena mereka memberikan sekilas ke kedalaman penderitaan sampai
mencapai penebusan. Dicatat dalam Injil antara waktu penyaliban dan
kematian-Nya, perkataan-perkataan tersebut mengungkapkan keilahian-Nya serta
kemanusiaan-Nya. Sebisa mungkin, mengingat urutan perkiraan kejadian seperti
yang digambarkan dalam Injil, tujuh perkataan terakhir Yesus disajikan di sini
ada dalam urutan kronologis.
1. Yesus
berbicara kepada Bapa
Lukas 23:34 Yesus berkata, "Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang
mereka perbuat." Di
tengah penderitaan yang menyiksa-Nya, hati Yesus difokuskan pada orang lain
daripada diri-Nya sendiri. Di sini kita melihat sifat kasih-Nya yang tanpa
syarat dan ilahi.
2. Yesus
berbicara kepada Penjahat di kayu Salib
Lukas 23:43 "Aku
berkata kepadamu, sesungguhnya, hari ini Engkau akan bersama-Ku di surga." Seorang dari penjahat yang disalibkan bersama dengan Kristus,
telah mengakui siapa Yesus dan menyatakan iman di dalam Dia sebagai
Juruselamat. Di sini kita melihat kasih karunia dicurahkan melalui iman,
sebagaimana Yesus meyakinkan orang yang sekarat tentang pengampunan dan
keselamatan yang kekal.
3. Yesus
berbicara kepada Maria dan Yohanes
Yohanes 19:26-27 Ketika Yesus melihat ibu-Nya
di sana, dan murid yang dikasihi-Nya berdiri di dekatnya, Dia berkata kepada
ibunya, "Ibu,
inilah, anakmu," dan
kepada murid-Nya, "Inilah
ibumu." Yesus,
melihat ke bawah dari atas kayu salib, masih penuh dengan keprihatinan sebagai
seorang anak untuk kebutuhan duniawi ibunya. Tak satu pun dari
saudara-saudara-Nya berada di sana untuk merawatnya, jadi dia memberi tugas ini
kepada Rasul Yohanes. Di sini kita jelas melihat kemanusiaan Kristus.
4. Yesus
Berseru kepada Bapa
Matius 27:46 (juga Markus 15:34) Dan sekitar
jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring, "Eli,
Eli, lama sabakhtani?" Yaitu, "Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan
Aku ?” Dalam
masa tergelap penderitaan-Nya, Yesus menyerukan kata-kata pembukaan Mazmur 22.
Dan meskipun banyak yang telah diusulkan mengenai arti dari kalimat ini, cukup
jelas bahwa itu adalah penderitaan yang dirasakan oleh Kristus ketika Ia
menyatakan diri-Nya terpisah dari Allah. Di sini kita melihat Bapa berpaling
dari Anak ketika Yesus menanggung penuh seluruh beban dosa kita.
5. Yesus
Haus
Yohanes 19:28 Yesus tahu bahwa segala sesuatu
telah selesai, dan untuk menggenapi Kitab Suci Ia berkata, "Aku haus." Yesus
menolak mengecap minuman cuka, empedu dan mur (Matius 27:34 dan Markus 15:23)
yang ditawarkan untuk meringankan penderitaannya. Tapi di sini, beberapa jam
kemudian, kita melihat Yesus memenuhi nubuatan mesias yang terdapat dalam
Mazmur 69:21.
6. Sudah
Selesai
Yohanes 19:30 ... Ia berkata, "Sudah selesai!" Yesus
tahu Ia menderita disalib untuk suatu tujuan. Sebelumnya Ia mengatakan dalam
Yohanes 10:18 tentang nyawa-Nya, "Tidak seorangpun mengambilnya dari
pada-Ku, melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri. Aku memiliki
kewenangan untuk memberikannya dan wewenang untuk mengambilnya kembali.
Perintah ini Aku terima dari Bapa-Ku." Ketiga kata yang dikemas dengan
makna, karena apa yang selesai di sini tidak hanya kehidupan duniawi Kristus,
tidak hanya menderita dan sekarat, tidak hanya pembayaran untuk dosa dan
penebusan dunia-tetapi alasan dan tujuan yang tertinggi mengapa Ia datang ke
bumi sudah selesai. Tindakan terakhir-Nya yaitu ketaatan sudah selesai. Kitab
Suci telah digenapi.
7. Kata-kata
terakhir Yesus
Lukas 23:46 Yesus berseru dengan suara
nyaring, "Bapa,
ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku." Ketika
Ia berkata demikian, Ia menghembuskan nafas-Nya yang terakhir.
Di sini Yesus mengakhiri dengan kata-kata Mazmur 31:5, berbicara kepada Bapa.
Kita melihat kepercayaan penuh-Nya kepada Bapa. Yesus memasuki kematian dengan
cara yang sama dengan bagaimana Ia hidup setiap hari menjalani hidup-Nya,
mempersembahkan hidup-Nya sebagai korban yang sempurna dan menyerahkan diri-Nya
di dalam tangan Tuhan.