Tampilkan postingan dengan label Yasus. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Yasus. Tampilkan semua postingan

Minggu, 13 April 2014

7 Kata-kata terakhir Yesus di Kayu Salib

7 Kata-kata terakhir Yesus 

di Kayu Salib


oleh

Matius Sobolim, S. Th  

Matius Sobolim, S. Th

Kata-kata terakhir seseorang sering kali merupakan pesan penting yang disampaikan kepada orang-orang yang ditinggalkannya. Sebelum mengakhiri pelayanan-Nya di dunia, Yesus juga menyampaikan beberapa kata terakhir-Nya, yang dicatat dalam rentang waktu antara penyaliban dan kematian-Nya. Kata-kata ini diyakini menyiratkan jati diri Yesus, baik sebagai manusia maupun sebagai Tuhan. Merenungkan kata-kata terakhir Yesus tentu akan membuat kita semakin mengenal siapa Dia.


Yesus Kristus membuat tujuh pernyataan akhir pada masa-masa terakhirnya di kayu salib. Perkataan-perkataan ini dipegang teguh oleh para pengikut Kristus karena mereka memberikan sekilas ke kedalaman penderitaan sampai mencapai penebusan. Dicatat dalam Injil antara waktu penyaliban dan kematian-Nya, perkataan-perkataan tersebut mengungkapkan keilahian-Nya serta kemanusiaan-Nya. Sebisa mungkin, mengingat urutan perkiraan kejadian seperti yang digambarkan dalam Injil, tujuh perkataan terakhir Yesus disajikan di sini ada dalam urutan kronologis.
 
1.     Yesus berbicara kepada Bapa
Lukas 23:34 Yesus berkata, "Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." Di tengah penderitaan yang menyiksa-Nya, hati Yesus difokuskan pada orang lain daripada diri-Nya sendiri. Di sini kita melihat sifat kasih-Nya yang tanpa syarat dan ilahi.
 
2.     Yesus berbicara kepada Penjahat di kayu Salib
Lukas 23:43 "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya, hari ini Engkau akan bersama-Ku di surga." Seorang dari penjahat yang disalibkan bersama dengan Kristus, telah mengakui siapa Yesus dan menyatakan iman di dalam Dia sebagai Juruselamat. Di sini kita melihat kasih karunia dicurahkan melalui iman, sebagaimana Yesus meyakinkan orang yang sekarat tentang pengampunan dan keselamatan yang kekal.
 
3.     Yesus berbicara kepada Maria dan Yohanes
Yohanes 19:26-27 Ketika Yesus melihat ibu-Nya di sana, dan murid yang dikasihi-Nya berdiri di dekatnya, Dia berkata kepada ibunya, "Ibu, inilah, anakmu," dan kepada murid-Nya, "Inilah ibumu." Yesus, melihat ke bawah dari atas kayu salib, masih penuh dengan keprihatinan sebagai seorang anak untuk kebutuhan duniawi ibunya. Tak satu pun dari saudara-saudara-Nya berada di sana untuk merawatnya, jadi dia memberi tugas ini kepada Rasul Yohanes. Di sini kita jelas melihat kemanusiaan Kristus. 
 
4.     Yesus Berseru kepada Bapa
Matius 27:46 (juga Markus 15:34) Dan sekitar jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring, "Eli, Eli, lama sabakhtani?" Yaitu, "Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku ?” Dalam masa tergelap penderitaan-Nya, Yesus menyerukan kata-kata pembukaan Mazmur 22. Dan meskipun banyak yang telah diusulkan mengenai arti dari kalimat ini, cukup jelas bahwa itu adalah penderitaan yang dirasakan oleh Kristus ketika Ia menyatakan diri-Nya terpisah dari Allah. Di sini kita melihat Bapa berpaling dari Anak ketika Yesus menanggung penuh seluruh beban dosa kita. 
 
5.     Yesus Haus
Yohanes 19:28 Yesus tahu bahwa segala sesuatu telah selesai, dan untuk menggenapi Kitab Suci Ia berkata, "Aku haus." Yesus menolak mengecap minuman cuka, empedu dan mur (Matius 27:34 dan Markus 15:23) yang ditawarkan untuk meringankan penderitaannya. Tapi di sini, beberapa jam kemudian, kita melihat Yesus memenuhi nubuatan mesias yang terdapat dalam Mazmur 69:21. 
 
6.     Sudah Selesai
Yohanes 19:30 ... Ia berkata, "Sudah selesai!" Yesus tahu Ia menderita disalib untuk suatu tujuan. Sebelumnya Ia mengatakan dalam Yohanes 10:18 tentang nyawa-Nya, "Tidak seorangpun mengambilnya dari pada-Ku, melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri. Aku memiliki kewenangan untuk memberikannya dan wewenang untuk mengambilnya kembali. Perintah ini Aku terima dari Bapa-Ku." Ketiga kata yang dikemas dengan makna, karena apa yang selesai di sini tidak hanya kehidupan duniawi Kristus, tidak hanya menderita dan sekarat, tidak hanya pembayaran untuk dosa dan penebusan dunia-tetapi alasan dan tujuan yang tertinggi mengapa Ia datang ke bumi sudah selesai. Tindakan terakhir-Nya yaitu ketaatan sudah selesai. Kitab Suci telah digenapi.
 
7.     Kata-kata terakhir Yesus
Lukas 23:46 Yesus berseru dengan suara nyaring, "Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku." Ketika Ia berkata demikian, Ia menghembuskan nafas-Nya yang terakhir. 
Di sini Yesus mengakhiri dengan kata-kata Mazmur 31:5, berbicara kepada Bapa. Kita melihat kepercayaan penuh-Nya kepada Bapa. Yesus memasuki kematian dengan cara yang sama dengan bagaimana Ia hidup setiap hari menjalani hidup-Nya, mempersembahkan hidup-Nya sebagai korban yang sempurna dan menyerahkan diri-Nya di dalam tangan Tuhan.