Tampilkan postingan dengan label Etika Kristen. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Etika Kristen. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 15 Juni 2013

NILAI HIDUP DIMULAI DARI KELUARGA



 NILAI HIDUP DIMULAI DARI KELUARGA

Oleh 
Loany Yovena Kobak, M. Dp.
 
Anni Kobak
I. NILAI HIDUP DIMULAI DARI KELUARGA.  

Pendahuluan:

            Buku ini sangat bermanfaat bagi kita semu tentang dan bagaimana mempelajari seluk-peluk nilai hidup dalam keluarga, bahkan nilai hidup itu sangatlah mencerminkan dalam kehidupan beretika, dan bersusilah dalam masyarakat termasuk tatagrama maupun norma-norma lain menyangkut nilai hidup dalam keluarga.namun hal yang perluh kita sadari adalah bahwa nilai hidup dalam keluarga yang dikehendaki Allah itu seperti apa.



Apakah yang Dikehendaki Allah

             Allah dikehendaki agar supaya manusia harus mengenal nilai hidup

dimulai dari keluarga. Sebagai manusia kita harus menerima kerumitan-kerumitan hidup

ini dan menetapkan prioritas. Dari antara hal-hal yang dihargai oleh Allah dan yang Ia

ingin kita hargai, kita perlu menemukan hal yang paling penting dan

mempelajarinya.bahwa kita menerima tanggung jawab, kita mengasihi Dia, mengetahui

Dia, dan menaruh percaya pada-Nya.dipandang dari segi kesadaran pada hidup anda

sendiri, yang manakah dari hal-hal ini yang paling penting atau yang manakah perluh

lebih banyak perhatikan.



 A. orang-orang yang bertanggung jawab

          Tanggung jawab adalah nilai yang tertinggi dalam kehidupan manusia baik didalam keluarga, kelompok, maupun masyarakat umum, lebih dari semuanya itu manusia harus bertanggung jawab terhadap Allah sebab Allah menciptakan manusia dengan hikmat untuk mempertanggung jawab atas segala ciptaan.lebih khusus mempertanggung jawab nilai hidup di dalam keluarga. Jadi tanggung jawab adalah suatu nilai yang ditetapkan di antara umat Allah.



         Akhir-akhir ini telah menjadi popular untuk menghindarkan tanggung jawab atas pilihan-pilihan moral dengan menggeserkan tanggung jawab itu kepada orang lain.Contoh dalam linggungan pemuda dan remaja sering terjadi seks bebas, itu kadang mengakibatkan trauma, dalam pemikiran mereka hanya kenikmatan sementara untuk memuaskan keinginan tetapi akibat sebab yang terjadi adalah hamil, malu terhadap teman setingkat, terkurung didalam rumah akhirnya pada saat tersalin bayi tersebut tidak diterima, maka terjadilah pembunuhan, aborsi, gantung diri. Dilihat dari segi ini remaja atau pemuda tersebut tidak mau mempertanggung jawab terhadap permasalahan tersebut. Melarikan diri dari permasalahan, ini yang disebut tidak bertanggung jawab terhadap moral dan etika dalam keluarga. Kadang orang menyalahkan terhadap pergembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, yang terus bergembang meluas baik dampak positif maupun dampak negatif, dalam hal ini tayangan gambar pornografi, model seksi dan lain sebagainya, maka hal-hal tersebut sangat kaku sebab hal-hal tersebut bergantung pada konsumen itu sendiri.  





B. Orang yang mengasihi Allah    

        Allah ingin agar manusia mengasihi Dia. Lebih tepat lagi Allah ingin agar manusia memilih untuk mengasihi Dia. Sejak peristiwa ditaman Eden, Allah sedang memulikan hubunganya dengan manusia. Allah pencipta yang adil dan benar dari alam semesta, telah bekerja dengan giat juga sebagai penebus (Menbeli sesuatu yang sudah hilang ).bahkan Allah dalam anugerah penyelamatan-Nya kasihny-Nya sangat besar ( Yoh. 3:16). Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia tela mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap oranmg yang percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal.maka dalam kehidupan keluarga harus menghargai dua doktrin Allah sebagai Pencipta dan Allah sebagai penebus.



C. Orang yang batuh

        Nilai hidup dimulai dari keluarga berarti berawal dari kebatuhan. Orang Kristen mengetahui bahwa hidup moralitas berkantung pada kepatuhan. Di samping soal menjalani hidup orang Kristen mengetahui bahwa kebahagiaan dan keberhasilan juga berkantung pada kepatuhan. Yang menghasilkan kebahagiaan bukanlah hal-hal yang besar” Permata-permata berkilauan dari pengalaman saat demi saat.Kepatuhan berada di pusat hubungan kita dengan Allah. Kohlberg menjelaskan bahwa nilai-nilai pokok nilai hidup ada tiga.

  1. Kebatuhan adalah menghindari hukuman dan berusaha untuk mendapatkan bahala.
  2. Kebatuhan berarti mengakui dan dengan relah menaklukan diri kepada otoritas yang di luar.
  3. Kebatuhan tidak di paksakan atau hanya dengan sukarela.



II. BILA TERJADI PERTENTANGAN NILAI  

            Bab  ini berbicara tentang Nila-nilai manakah yang sangat penting dalam  

kehidupan manusia.apabila manusia berjalan dan berbuat sesuatu tanpa batas atau melewati standar yang ada. Dengan demikian Allah memberikan pilihan kepada manusia yaitu kebebebasan, ada banyak orang mengangkap kebebasan itu adalah melangkar aturan dan banyak orang mendidik anak dengan otoritas atau selalu mengkungung anaknya, memang untuk perlindungan itu sangatlah diperlukan, sebab tanaman tanpa pagar tidak dapat terpelihara atau terlindung jadi kontrol merupakan kenyamanan, sedangkan kebebasan kita perluh menghargai sebab ada orang yang bebas dalam hal melakukan segala sesuatu adalah pilihan, dan didalam pilihan harus ada ketertiban. Sebagai contoh Allah memberikan pilihan kepada Adam dan Hawa, namun didalam kebebasanya adam diseret oleh keinginan dan adam juga terlalu melangkar oleh ketidakmampuan untuk kontrol nafsu, dengan demikian Adam dan Hawa jatu dalam dosa namun Allah dalam rencana penyelamata-Nya mengorbankan anak-Nya yang tunggal sehingga kita diselamatkan.



Teladan Allah

            Mengapa kita mengikuti teladan Allah, sebab Allah adalah Bapa Sang Pencipta, dan segalah hukumnya tidak mungkin salah. Dalam kehidupan manusia Allah membaringkan kita sebagai bayi, dan dia selalu membimbing ke air yang tenang, dan rumput yang hijau, Dia tidak pernah bertindak dengan kasar atau bersifat otoriter.bagian ini menunujukan pada bapa atau ibu yang mendidik anak-anak dengan sistim otoriter, hati-hati dalam mendidik anak sebab Firman Tuhan dengan tegas untuk mengasuh anak-anak dengan paksa adalah berbahaya. Anak-anak sebaiknya yangan dipaksa. Alkitab memperingatkan bahwa para bapak hendaknya mendidik anak-anaknya dengan rasa hormat. Kehormatan orang tua maupun kehormatan anak itu tersangkut. Hukum Allah menaruh perhatian pada rasa hormat dan kasih seperti yang ditegaskan oleh kebenaran, “ hai Bapa-bapa, janganlah sakiti hati anakmu, supaya jangan tawar hatinya “ ( Kolose 3:21).



Bila orang berjalan salah

Bagaimana orang yang telah memiliki semua keuntungan sebuah rumah  tangga dan

sebuah keluarga kristiani kadang-kadang bisa berjalan salah. Karena Allah menciptakan kita sebagai mahluk yang berkehendak bebas dan memiliki pilihan moral, Ia menghormati kebebasan kita untuk memilih, meskipun kita memilih untuk tidak percaya kepada Anak-Nya, Allah menghukum kita karena pilihan-pilihan kita salah. Jadi bagian ini menunjukan pada orang tua atau bapa adalah sebagai seorang pelatih, seorang pelatih yang baik berhasil mendidik anak untuk bermain bola di lapangan, jikalau salah didik anak tersebut tidak berhasil jadi orang tua adalah teladan dalam mendidik anak atau menanamkan nilai yang baik dalam keluarga.



III. KONFLIK-KONFLIK YANG ADA DI DEPAN   

            Kita perluh melihat kembali dimana gereja mula-mula agama kristen semakin maju dan tersabar luas hingga terjadi penganiayaan yang hebat, namun dibalik penganiayaan gereja terus bertumbuh. Sekarang kita menghadapi suatu masalah itu merupakan tantangan bagi iman bertimbuhan rohani kita semakin berakar, semakin mendalam dan semakin koko sepanjang hari.



Sekularisme

            Sekularisme adalah keadan manusia yang terlepas dari Allah.nilai-nilai sekuler yang penting sewkali ialah sifat memusatkan perhatian pada diri sendiri, materialisme dan humanisme. Dari segi penyelidikan tentang pergembangan moral, maka sekularisme dapat dipandang sebagai bukti-bukti dari kekurangan yang ada pada setiap dari tiga tingkat pergembangan moral.

  1. Sifat memusatkan perhatian pada diri sendiri.
  2. Segala perbuatan Terlepas dari Allah ( Materialisme ).
  3. Tanpa Allah, perinsip-perinsip harus didasarkan pada umat manusia ( Humanisme



Jawaban dari Allah

            Untuk menangkapi ketiga bentuk sekularisme ini, kita harus berpikir dari segi pandangan Alkitab.jangan sekali-kali lupa bahwa gereja dan keluarga kristen harus menghadapi soal-soal ini pulah.Tngkat I. “dan sebagaimana kamu menghendaki supaya orang berbuat kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka” ( Lukas 6:31 ).Tingkat II. Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi ( Matius 6:19 ). Tigkat III. Akulah jalan kebenaran dan hidup, tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” ( Yohanes 14:6). Jadi orang kristen tidak perluh terkurung dalam humanisme yang meraba-raba itu.perbedaan yang besar ialah bahwa kita mengenal oknum yang adala pemula dan sumber dari apa saja yang telah ditemukan sebagai kebenaran.

 

IV. KESIMPULAN

            Apa  yang harus mrnjadi akhir buku tentang nilai-nilai kristen dari segala nilai yang penting dalam pengalaman kristen berbagai nilai dalam diri orang, berbagai nilai dalam hubungan, berbagai nilai dalam kecakapan, kemampuan, keterampilan kita harus memutuskan mana yang paling penting. Menjadi manusia berati harus mengambil keputusan dan menetabkan prioritas.