Kamis, 16 Januari 2014

Definisi Integritas


Definisi Integritas

Oleh
Matius Sobolim, S.Th


Matius dan Teman-temannya

Definisi Integritas - Integritas adalah adalah konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan definisi lain dari integritas adalah suatu konsep yang menunjuk konsistensi antara tindakan dengan  nilai dan prinsip. Dalam etika, integritas diartikan sebagai kejujuran dan  kebenaran dari tindakan seseorang. Lawan dari integritas adalah hipocrisy (hipokrit atau munafik).  Seorang dikatakan “mempunyai integritas” apabila tindakannya sesuai dengan nilai, keyakinan, dan prinsip yang dipegangnya (Wikipedia). Mudahnya, ciri seorang yang berintegritas ditandai oleh satunya kata dan perbuatan bukan seorang yang kata-katanya tidak dapat dipegang. Seorang yang mempunyai integritas bukan tipe manusia  dengan banyak wajah dan penampilan yang  disesuaikan dengan motif dan kepentingan pribadinya.Integritas menjadi karakter kunci bagi seorang pemimpin. Seorang pemimpin yang mempunyai integritas akan mendapatkan kepercayaan (trust) dari pegawainya. Pimpinan yang berintegritas  dipercayai karena apa yang menjadi ucapannya juga menjadi  tindakannya.


“When you are looking at the characteristics on how to build your personal life, first comes integrity; second, motivation; third, capacity; fourth, understanding; fifth, knowledge; and last and least, experience.

Without integrity, motivation is dangerous; without motivation, capacity is impotent; without capacity, understanding is limited; without understanding, knowledge is meaningless; without knowledge, experience is blind. Experience is easy to provide and quickly put to good use by people with all other qualities.

Make absolute integrity the compass that guides you in everything you do. And surround yourself only with people of flawless integrity.”


Ungkapan yang saya cetak tebal menurut saya sangat inspirasional : Tanpa integritas , motivasi menjadi berbahaya; tanpa motivasi, kapasitas menjadi tak berdaya; tanpa kapasitas, pemahaman menjadi terbatas; tanpa pemahaman pengetahuan tidak ada artinya; tanpa pengetahuan, pengalaman menjadi buta.

Kesimpulannya, integritas adalah kompas yang mengarahkan perilaku seseorang. Integritas adalah gambaran keseluruhan pribadi seseorang (integrity is who you are).

Setelah membaca tentang makna integritas, saya berpendapat kriteria integritas sebagai persyaratan pertama dalam memilih pimpinan, baru berikutnya menyusul syarat kapabilitas intelektual dan manajerial. Semakin banyak tipe manusia dengan integritas yang tinggi akan menentukan maju mundurnya suatu lembaga dan lebih luas lagi akan menentukan masa depan suatu Negara. Jika demikian halnya, saya jadi bertanya-tanya kalau Indonesia sampai saat ini masih berkutat dalam upaya  melepaskan diri dari jerat korupsi yang sedemikian sistemik, apakah ini ada kaitannya dengan integritas para pemegang jabatan Negara ya? Di antara begitu banyaknya pemimpin Negara di kelembagaan eksekutif, legislatif, dan yudikatif, siapa-siapa saja  yang menunjukkan seorang pemimpin yang berkarakter dan berintegritas tinggi sehingga mampu menumbuhkankan trust di hati banyak warga bangsa Indonesia?  Kalau mencari pemimpin yang berpendidikan tinggi , yang ahli atau pakar di bidangnya tentunya kita tidak akan kesulitan menemukannya. Indonesia berlimpah dengan sarjana. Magister, doctor, dan professor setiap tahun juga semakin bertambah jumlahnya. Namun, siapa pemimpin yang betul-betul berintegritas tentunya tidaklah sebanyak jumlah para pakar.

Sungguh celaka kalau ternyata pemimpin yang berintegritas itu sulit ditemukan, dan sebaliknya yang banyak justru tipe sebaliknya yakni tipe hipocricy . Jika begitu maka Indonesia sungguh-sungguh dalam ancaman bahaya.  Bahaya yang mengancam ini bukan main-main. Karena
pemimpin yang tidak jujur, lebih mengutamakan kepentingan pribadi , kelompok dan golongan akan cenderung menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan. Lembaga atau Negara  yang mengalami krisis  integritas akan mengalami kemerosotan akibat proses pembusukan dari dalam unsur-unsur organisasi atau Negara itu sendiri.

Saya berdoa agar Indonesia tercinta ini tidak akan menghadapi ancaman bahaya krisis integritas. Kalau pun kita tidak dapat berharap banyak pada generasi saat ini, kita masih bisa meletakkan harapan dan impian kita di pundak generasi mendatang. Kuncinya ada di
pendidikan. Nilai-nilai apa yang ditanamkan di benak generasi mendatang dan teladan apa yang dicontohkan akan membentuk karakter mereka. Bicara integritas, maka nilai kejujuran dan pentingnya meletakkan kepentingan bangsa dan Negara di atas kepentingan pribadi, kelompok dan golongan menjadi nilai yang utama. Sudahkah nilai-nilai ini kita tanamkan dan kita contohkan pada anak-anak Indonesia saat ini ?  Jika belum atau bahkan yang ditanamkan adalah nilai-nilai yang mengunggulkan dan mengutamakan kepentingan diri dan kelompoknya sendiri dan yang dicontohkan adalah perilaku yang tidak konsisten dengan yang diucapkan dan dikotbahkan, maka jangan berharap akan banyak lahir manusia-manusia berintegritas di bumi Indonesia.



Dari Integritas Menuju Kesempurnaan


Dari Integritas Menuju Kesempurnaan

Oleh
Matius Sobolim

Matius Sobolim

Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan dan Kesempurnaan merupakan nilai-nilai dari Kementerian Keuangan yang sampai saat ini secara terus menerus  disosialisasikan oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) sebagai langkah awal untuk memerangi korupsi.

Mengapa nilai-nilai itu begitu penting? Jika kita hanya melihat secara kasat mata dari lima nilai tersebut mungkin hanyalah sebuah rangkaian kata yang dipadukan atau perumpamaan atau bahkan hanya sebuah jargon atau logo untuk menggambarkan dari suatu kementerian tersebut. Bagi DJP yang bernaung di bawah Kementerian Keuangan, kelima nilai tersebut adalah langkah awal menuju suatu Good Governance yang akan mendukung tercapainya Visi dari Direktorat Jenderal Pajak yaitu menjadi institusi pemerintah yang menyelenggarakan sistem administrasi perpajakan modern yang efektif, efisien dan dipercaya masyarakat dengan integritas dan profesionalisme yang tinggi. Dalam Visi tersebut  mengandung kata integritas dan profesionalisme yang merupakan bagian dari kelima nilai tersebut.

Salah satu definisi dari integritas yaitu menjalankan tugas dan pekerjaan dengan selalu memegang teguh kode etik dan prinsip-prinsip moral. Dari pengertian tersebut lebih diarahkan kepada prinsip-prinsip moralnya karena apabila prinsip moral (akhlak) telah terbentuk dengan baik maka integritas akan terbentuk dengan sendirinya. Integritas itu dapat kita lihat dari perilaku-perilaku utama seperti jujur, tulus, terpercaya, berpikir dan berucap serta bertingkah laku terpuji, berkomitmen, konsisten dan terakhir bertanggungjawab. Semakin tinggi integritas seseorang maka tinggi pula nilai seseorang tersebut dihadapan Tuhan maupun manusia karena setiap agama di dunia ini mengajarkan umatnya untuk selalu berbuat kebaikan, dimana kebaikan itu akan tercapai apabila memiliki moral (akhlak) yang baik dan dengan semakin baiknya moral seseorang maka semakin tinggi pula integritasnya. Kasus-kasus yang menimpa DJP mulai dari kasus GT, BH, DW, TH sampai AS disebabkan karena rendahnya integritas, bukan dari sistem perpajakan Direktorat Jenderal Pajak yang lemah.

Nilai integritas merupakan nilai yang pertama karena merupakan kunci atau dasar untuk mencapai nilai-nilai berikutnya, apabila nilai integritas telah terpenuhi maka nilai berikutnya akan dengan mudah untuk dicapai. Profesionalisme adalah nilai yang kedua dan dapat didefinisikan dengan memiliki kompetensi, kewenangan serta norma-norma, profesi etika dan sosial. Dari pengertian tersebut terdapat kata etika sebagaimana yang telah kita ketahui bersama bahwa etika itu juga merupakan dari cerminan dari moral, jadi kembali lagi ke integritas.

Seseorang dapat dikatakan profesional apabila ia mampu menguasai pekerjaannya, ia tahu apa yang harus dikerjakan, bagaimana cara mengerjakannya, bagaimana memecahkan persoalan, bagaimana pekerjaan itu dapat terselesaikan tepat waktu,  dan bagaimana hasil dari pekerjaannya tersebut. Seseorang yang profesional di bidang teknologi dan informasi dia akan mengerti seluk beluk dari teknologi tersebut, bagaimana cara mengembangkan teknologi dan cara mengatasi persoalan-persoalan bahkan dia mampu menciptakan penemuan-penemuan baru di bidang teknologi.[1]

Bekerja dengan sungguh-sungguh (kerja keras) juga merupakan ciri dari seorang profesional, dia akan bekerja dengan ikhlas dan sepenuh hati, memberikan segala daya upaya dan kekuatan serta memberikan yang terbaik dari pekerjaannya. Dan tak kalah pentingnya menurut saya adalah disiplin, seorang yang profesional harus memiliki tingkat kedisiplinan yang tinggi misalnya dia taat/patuh pada peraturan jam kantor, dia berada di kantor saat jam kerja, masuk kantor tepat waktu dan pulang kantor juga pada waktunya, memanfaatkan fasilitas kantor sesuai dengan semestinya serta berusaha melindungi atau tidak membocorkan informasi dan data yang dimiliki kepada pihak yang berusaha untuk melakukan tindakan kejahatan.

Nilai yang ketiga yaitu sinergi yang kerap kali bisa dikatakan dengan kerja sama (Team Work) yang secara umum dapat kita artikan dengan kumpulan individu yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan. Dapat kita mengambil suatu contoh dari cabang olahraga sepak bola yang terdiri dari 11 (sebelas) pemain dimana kesebelas pemain itu harus bersinergi  untuk mencapai suatu tujuan dalam suatu pertandingan. Sehebat-hebatnya seorang Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo jika dia tidak bersinergi dengan rekan-rekannya dan hanya mengandalkan kemampuan individunya maka sangatlah sulit untuk memenangkan suatu pertandingan. Dapat kita bercermin dari tim hebat sekarang ini yaitu Barcelona yang menerapkan pola permainan Tiki Taka, dimana pola permainan Tiki Taka tersebut dapat terwujud jika keseluruhan pemain dapat bersinergi satu sama lain. Maka dari itu sinergi sangatlah penting dalam mewujudkan visi dan misi dari DJP.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan balai pustaka tahun 1990 pelayanan adalah perihal atau cara melayani, servis atau jasa dan kemudahan yang diberikan sehubungan dengan jual beli barang atau jasa. Dalam hal ini DJP telah melakukan peningkatan pelayanan sejak tahun 2001 sampai saat sekarang ini, salah satu program yang telah dijalankan adalah pelayanan prima di dalam penerapannya DJP menyusun Standart Operating Procedure (SOP) layanan unggulan perpajakan guna memberikan kepastian pelayanan antara lain terhadap proses, jangka waktu penyelesaian, biaya atas jasa pelayanan dan persyaratan administrasi. Layanan unggulan perpajakan tersebut terdiri dari 16 (enam belas) jenis layanan yang salah satunya adalah pendaftaran NPWP dengan jangka waktu hanya 1 hari dan pelayanan tersebut tidak dipungut biaya. DJP juga telah membuat tempat pelayanan terpadu yaitu tempat pelayanan perpajakan yang terintegritas dengan sistem yang melekat pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) dalam memberikan pelayanan perpajakan seperti pemberian informasi perpajakan, penerimaan surat-surat permohonan Wajib Pajak, penerimaan Surat Pemberitahuan (SPT) masa Pajak Penghasilan (PPh) dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN), pembuatan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)  dan pelayanan lainnya. Petugas pelayanan diharapkan juga untuk memberikan kesopanan, keramahan, kenyamanan dan memberikan pelayanan dengan ikhlas. Dengan terlaksananya semua pelayanan tersebut maka akan memberikan kepuasaan terhadap Wajib Pajak sehingga dapat meningkatkan produksi perusahaan mereka dan pajak pun yang akan diterima bertambah.

Nilai yang terakhir adalah kesempurnaan yang merupakan perwujudan dari semua nilai terdahulu, apabila nilai-nilai terdahulu telah dijalankan sebagaimana mestinya maka tidak ada yang tidak mugkin nilai yang terakhir ini dapat dicapai. Kesempurnaan hanyalah milik Sang Pencipta tapi tidak menutup kemungkinan kita berusaha untuk menjadi sempurna dalam artian semua yang kita kerjakan dapat terlaksana dengan baik.

Nah, yang menjadi permasalahan sekarang bagaimanakah mewujudkan kelima nilai-nilai kementerian tersebut? Langkah apakah yang dapat ditempuh oleh Direktorat Jenderal Pajak?
Pertama, melakukan sosialisasi terus menerus tentang nilai-nilai Kementerian Keuangan sebaiknya dimulai dari pihak internal terlebih dahulu, mungkin bisa dikemas dalam suatu acara Fun Games atau suatu permainan yang bisa melatih kerja sama (sinergi) antara sesama, tidak selalu dalam kegiatan formal agar peserta kegiatan lebih fresh dan santai dalam memaknai pengertian nilai tersebut, sementara untuk pihak eksternal sebagaimana telah diadakan semacam kegiatan Values Gathering, agar acara seperti itu lebih sering diadakan tidak hanya sekali saja tapi 2-3 kali agar kita dapat mendapat kepercayaan dari para pemangku kepentingan (Stakeholders).
Kedua, pengenalan nilai-nilai tersebut kepada masyarakat melalui media massa, baik dari media cetak maupun media elektronik, mungkin diantaranya dengan pemasangan di koran-koran berupa artikel atau pemasangan pamplet  dipinggir jalan raya, penayangan iklan di Radio  atau bahkan di salah satu stasiun TV Swasta.

Ketiga, mengadakan acara rutin yang bertema religi dengan tujuan membentuk pribadi yang memiliki moral (akhlak) yang baik karena dengan akhlak yang baik maka akan semakin tinggi pula integritas untuk menuju suatu kesempurnaan.
*) Tulisan ini merupakan pendapat pribadi penulis dan bukan cerminan sikap instansi dimana penulis bekerja.



[1] Di kutip dari Muhammad Iqbal, Pegawai Direktorat Jenderal Pajak

Tips Menjadi Pemimpin yang Bijaksana


Top of Form
Bottom of Form
Tips  Menjadi Pemimpin yang Bijaksana 
Oleh
Matius Sobolim, S. Th
Ada banyak pertanyaan tentang kepemimpinan, khususnya bagaimana seseorang untuk menjadi seorang Pemimpin yang Bijaksana bagi para pengikutnya.menjadi pemimipin yang bijaksana tidak mudah memang,prlu keberanian,tekat,dan semangat yang membara sehingga dapat meyakinkan anggota-anggotanya baik itu dalam organisasi maupun keluarga.
 
Matius Sobolim, S. Th

Nah sekarang yang jadi pertanyaannya bagaimana cara kita menjadi pemimpin yang bijaksana untuk para pengikutnya..??anda tidak perlu risau jika belum menemukan jawabannya.nah berikut ini beberapa tips yang mungkin bisa membantu anda untuk Menjadi pemimpin yang bijaksana.pengen tau..??yuk baca…
Tips  Menjadi Pemimpin yang Bijaksana

1. Membuat Keputusan

Alasan mengapa perusahaan telah membuat Anda menjadi seorang pemimpin adalah karena mereka percaya dalam kekuasaan dan keputusan Anda untuk memutuskan hal-hal yang berbeda dari pandangan bawahan anda. Dan ketika Anda membuat keputusan, Anda harus memastikan bahwa itu tidak hanya akan untuk keuntungan Anda sendiri, tetapi untuk semua orang yang benar-benar yang ada di dalamya, itulah sebabnya mengapa Anda harus dapat mempertimbangkan semua faktor yang diperlukan ketika datang dengan pilihan yang Anda butuhkan untuk membuat keputusan.

2. Bersahabat dan Terbuka

Tidak begitu banyak pemimpin yang berbagi pengalaman atau yang lainnya tentang apa yang mereka ketahui kepada orang lain. Sementara hanya ada sedikit pemimpin yang akan sering menyimpan pengetahuan tentang diri mereka sendiri karena upaya mereka telah diberikan dalam mencapai posisi yang diperoleh, yang lain tidak khawatir setelah banyak pemimpin di perusahaan dengan menceritakan apa yang telah mereka pelajari. Jadi jika anda ingin menjadi pemimipin yang bijaksana cobalah untuk terbuka dan bersahabat dengan pengikut anda,maka pengikut anda akan semkin yakin bahwa mereka tidak salah memilih anda sebagai pemimpinnya.

3. Tekankan Mengapa harus anda

Untuk menjadi seorang pemimpin yang bijkasana memerlukan kepercayaan dan keyakinan dari pengikutnya,nah untuk mendapatkan itu caranya cukup mudah yaitu dengan yakinkan mereka dengan visi dan misi anda yang hendak anda capai dengan mereka agar mereka berharap akan berhasil dengan anda.yakinkanlah mengapa harus anda yang menjadi pemimipin mereka,dan bahwa anda bukan pilihan yang salah untuk mereka pilih.


4. Menerima dan Memberikan Umpan Balik

Meskipun Anda sudah seorang pemimpin, jangan lupa untuk menyadari bahwa setiap orang, bahkan orang-orang yang berada dalam posisi yang lebih tinggi, sedang dalam proses perbaikan dan pengembangan yang konstan. Mungkin ada keputusan yang dibuat yang mungkin mengabaikan faktor-faktor lain, proses yang mungkin telah diabaikan, instruksi yang tidak mungkin telah dipenuhi, dan banyak lagi. Kami terus hidup dalam kehidupan ketidaksempurnaan, dengan keinginan untuk mencapai kesempurnaan melalui umpan balik, saran, dan nasihat. Ketika Anda terbuka untuk menerima umpan balik dari siapa pun, termasuk mata pelajaran, Anda juga memberi mereka wewenang untuk membantu mereka meningkatkan pekerjaan mereka dengan memberikan dan menerima umpan balik yang berkelanjutan.

5. Berpikirlah Positif

Akan ada situasi darurat ketika kegagalan yang akan terjadi dan harapan tidak akan terpenuhi. Ketika ini terjadi pada Anda, menunjukkan kepada rekan-rekan Anda bahwa selalu ada sisi baik dari hal-hal dengan menjadi positif dan optimis. Seperti halnya iman dalam bidang pekerjaan yang sebenarnya diperlukan dalam menciptakan hasil yang positif meskipun situasi yang bisa menghancurkan suasana hati siapa pun. Namun, ketika Anda menunjukkan bahwa Anda dapat menjadi mengontrol amarah Anda, dan bahwa Anda tidak banyak terpengaruh dengan kabar buruk, berfokus pada kebaikan, maka orang akan menganggap anda adalah pemimpin yang baik dan bijaksana.

6. Bersyukur dan Apresiatif

Salah satu cara terbaik untuk menunjukkan cinta Anda sebagai seorang pemimipin yang bijaksana adalah selalu bersyukur atas segala sesuatu yang datang dalam perjalanan Anda.Entah apa yang Anda dapatkan adalah hal yang positif maupun negative.Jangan lupa untuk berterima kasih kepada mereka secara pribadi anda misalnya ucapan “terim kasih”. Ketika Anda melakukannya, tidak akan pernah sulit untuk mendapatkan rasa hormat dari mereka. Menjadi menghargai apa pun yang diberikan juga membantu Anda untuk menghargai hal-hal yang kadang-kadang diambil untuk diberikan.

7. Mendengarkan

Kita harus belajar bagaimana untuk mendengarkan secara efektif dari orang-orang yang berada disekitark kita,jagan bersikap egois dalam mengambil sebuah keputusan,ingat keberhasilan yang anda capai tidak luput dari kerja sama dan atas bantuan orang disekitar anda. meskipun Anda adalah biarkan orang Anda merasa bahwa mereka dapat berbicara dengan Anda dan bahwa Anda benar-benar bisa meminjamkan telinga Anda untuk mendengar opini mereka keluar.

8. Memimpin dengan Memberi Contoh

Anda tidak perlu menuntut apa-apa dari karyawan Anda jika Anda ingin dihormati dan dipatuhi.hal yang perlu anda lakukan hanyalah member contoh inspirasi bagi pengikut anda karena mereka lebih percaya pada fakta dari pada dengan teori belaka,jadi memimpin dengan member contoh adalah hal yang sangat perlu jika anda ingin menjadi pemimpin yang bijaksana bagi pengikutnya.Nah itulah tadi beberapa Tips menjadi seorang pemimpin yang bijaksana,semoga bermanfaat