Minggu, 19 April 2015

Apakah Makna Kematian Dan Kebangkitan Yesus Bagi Manusia?

Apakah Makna Kematian Dan Kebangkitan Yesus Bagi Manusia? 

 oleh 
Matius Sobolim, S. Th


 

arti kematian dan kebangkitan yesus bagi saksi yehuwa
Makna Kematian Dan Kebangkitan Yesus Kristus
APAKAH ARTI KEMATIAN dan kebangkitan Yesus Kristus bagi Saudara? Sangat penting — bahkan merupakan ajaran sentral Perjanjian Baru — karena kematian dan kebangkitan Yesus merupakan kabar baik (Injil) yang para rasul beritakan kepada banyak orang seperti yang disampaikan oleh rasul Paulus di 1 Kor. 15:3-4 yaitu “bahwa Kristus mati bagi dosa-dosa kita sesuai dengan Tulisan-Tulisan Kudus; dan bahwa ia dikuburkan, ya, bahwa ia dibangkitkan pada hari ketiga sesuai dengan Tulisan-Tulisan Kudus” (NW).
      Ya, benar kematian dan kebangkitan Kristus merupakan kabar baik yang diberitakan oleh para rasul karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya (Roma 1:16). Injil adalah inti sari Perjanjian Baru. Dan pada 18 dan 20 April 2014 seluruh umat Kristen memperingati hari kematian dan kebangkitan Yesus Kristus.  

Mengapa Yesus perlu mati disalibkan? Ibrani 9:22 mengatakan bahwa “tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan”. Pencurahan darah Kristus di bukit Golgota diperlukan untuk memberikan pengampunan atas segala dosa-dosa kita (1 Kor. 15:17, Kis. 10:43). Yohanes Pembaptis memahami peranan sentral Yesus ini ketika mengatakan “Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia” (Yoh. 1:29).
Lalu mengapa perlu kebangkitan? Kebangkitan Yesus Kristus secara badan dari kematian juga merupakan fondasi utama dari iman Kristen. Rasul Paulus menulis Korintus 15:14-20 akibat-akibat jika Kristus tidak dibangkitkan: 



Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu. Lebih dari pada itu kami ternyata berdusta terhadap Allah, karena tentang Dia kami katakan, bahwa Ia telah membangkitkan Kristus — padahal Ia tidak membangkitkan-Nya, kalau andaikata benar, bahwa orang mati tidak dibangkitkan. Sebab jika benar orang mati tidak dibangkitkan, maka Kristus juga tidak dibangkitkan. Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu. Demikianlah binasa juga orang-orang yang mati dalam Kristus. Jikalau kita hanya dalam hidup ini saja menaruh pengharapan pada Kristus, maka kita adalah orang-orang yang paling malang dari segala manusia. Tetapi yang benar ialah, bahwa Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal. (TB, LAI)
Mari kita renungkan baik-baik 6 akibat jika Kristus tidak dibangkitkan yaitu:
  • Pemberitaan akan Kristus tidak ada artinya alias sia-sia (ayat 14).
  • Iman kepercayaan setiap orang Kristen kepada Kristus tidak ada gunanya alias sia-sia juga (ayat 14).
  • Semua kesaksian dan pemberitaan tentang kebangkitan adalah dusta dan menjadikan para rasul pendusta (ayat 15).
  • Tidak ada penebusan dosa sehingga setiap orang masih hidup dalam dosa (ayat 17).
  • Orang-orang yang percaya kepada Kristus semua binasa karena tidak ada penebusan (ayat 18).
  • Terakhir, orang-orang Kristen adalah orang yang paling malang di seluruh dunia (ayat 19).
Namun syukur kepada Allah. Faktanya Kristus yang sudah bangkit dari antara orang mati “sebagai yang sulung dari semua orang-orang yang telah meninggal” (ayat 20). Jadi kebangkitan Yesus itu menjadi jaminan kepastian bahwa kita juga akan dibangkitkan sama seperti Yesus juga telah bangkit.
Apakah lambang dari pengampunan dosa dan janji kehidupan kekal bagi orang percaya? Lambang kehidupan kekal dinyatakan sebagai roti yaitu tubuh Kristus sendiri yang harus diambil atau di makan oleh orang percaya pada saat Perjamuan Kudus. Kita lihat di Yohanes 6:48-57:
Akulah roti kehidupan. Bapak-bapak leluhurmu telah makan manna di padang belantara, tetapi mati. Inilah roti yang turun dari surga, agar siapa pun dapat makan dari roti ini dan tidak mati. Akulah roti hidup yang turun dari surga; jika seseorang makan dari roti ini ia akan hidup selama-lamanya; dan, sesungguhnya, roti yang akan kuberikan adalah dagingku demi kehidupan dunia. . . . Yesus mengatakan kepada mereka, ”Sesungguh-sungguhnya aku mengatakan kepadamu: Jika kamu tidak makan daging Putra manusia dan minum darahnya, kamu tidak memiliki kehidupan dalam dirimu. Dia yang makan dagingku dan minum darahku memiliki kehidupan abadi, dan aku akan membangkitkannya pada hari terakhir; sebab dagingku adalah makanan yang benar, dan darahku adalah minuman yang benar. Dia yang makan dagingku dan minum darahku tetap dalam persatuan dengan aku, dan aku dalam persatuan dengan dia. Sebagaimana Bapak yang hidup mengutus aku dan aku hidup oleh karena Bapak, juga dia yang memakan aku, orang itu akan hidup oleh karena aku.(NW)
Demikian juga pengampunan dosa dilambangkan oleh darah Kristus yang dicurahkan bagi banyak orang. Darah penjanjian Kristus ini berupa anggur yang harus diminum oleh orang percaya saat Perjamuan Kudus.
Juga, ia mengambil sebuah cawan dan setelah mengucapkan syukur, ia memberikannya kepada mereka, sambil mengatakan, ”Minumlah dari cawan ini, kamu semua; sebab ini mengartikan ’darah perjanjianku’, yang akan dicurahkan demi kepentingan banyak orang untuk pengampunan dosa. (Mat. 26:27-28, NW)
Apakah mengambil bagian tubuh dan darah kristus sebagai lambang kehidupan abadi dan pengampunan dosa terbatas hanya kepada 144,000 orang saja seperti yang diajarkan oleh Saksi Yehuwa? Tidak. Tidak ada satu pun ayat Alkitab yang menyatakan hanya 144,000 orang saja yang boleh mengambilnya. Faktanya Kristus mengatakan di Yoh. 6:51: “Jika seseorang makan dari roti ini ia akan hidup selama-lamanya”. Kata “seseorang” artinya siapapun juga, tidak terbatas pada jumlah tertentu. Silahkan baca artikel MAKNA Perjamuan Malam TUAN: ROTI Dan ANGGUR untuk detailnya.
Apakah kesimpulan kita akan artikel ini yaitu Apakah Makna Kematian dan Kebangkitan Yesus bagi Manusia? Penumpahan darah Kristus di bukit Golgota untuk menebus segala dosa manusia yaitu saya dan Saudara. Ketika kubur ditemukan kosong oleh para murid membuktikan bahwa Kristus telah bangkit secara tubuh. Dan kebangkitan Kristus secara fisik atau tubuh pada hari yang ke-3 membuktikan bahwa maut tidak menguasai-Nya lagi sehingga Dia telah mengalahkan dosa, maut atau kematian (Roma 6:9). Kemenangan Kristus atas maut tersebut juga merupakan kemenangan bagi orang percaya karena orang-orang yang mati di dalam Kristus akan dibangkitkan, dan mereka yang masih tinggal dan hidup pada saat kedatanganNya akan diubah dan menerima tubuh baru yang dimuliakan (1 Tesalonika 4:13-18). Kebangkitan Yesus mendemonstrasikan bahwa Allah menerima pengorbanan Yesus bagi kita. Hal itu membuktikan bahwa Allah berkuasa untuk membangkitkan kita dari antara orang mati.
Setiap orang Kristen harus mengambil roti dan anggur sebagai lambang pengampunan dosa dan kehidupan kekal pada saat Perjamuan Kudus. Hal itu menjamin bahwa mereka yang percaya pada Kristus tidak akan tinggal mati, namun akan dibangkitkan kepada kehidupan kekal. Inilah pengharapan agung kita!
Mudah-mudahan renungan menjelang peringatan Jum'at Agung dan Paskah ini dapat menjadi berkat bagi Saudara.
Selamat Paskah. Tuhan Yesus Memberkati!

KALAU YESUS ADALAH ALLAH, BAGAIMANA DIA BERDOA KEPADA ALLAH DAN APAKAH YESUS BERDOA KEPADA DIRINYA SENDIRI ?

  KALAU YESUS ADALAH ALLAH, BAGAIMANA DIA BERDOA KEPADA ALLAH DAN APAKAH YESUS BERDOA KEPADA DIRINYA SENDIRI ? Ev. Matius Sobolim, M. Th. ...