Senin, 25 Agustus 2014

Dasar-Dasar Iman Fundamentals of Faith



Anikmas.... 
  • Dasar-Dasar Iman (Fundamentals of Faith)   
  • Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia. (Ibrani 11:6).
  • Sebagai orang percaya, iman kita dibangun di atas fondasi keberadaaan Allah, dan perlakuanNya terhadap orang yang mencariNya berbeda dengan perlakuanNya terhadap orang yang tidak mencariNya. Segera setelah benar-benar mempercayai kedua hal itu, kita mulai menyenangkan Allah, karena kita segera mencariNya. Makna dari mencari Allah adalah (1) mempelajari kehendakNya, (2) menaatiNya, dan (3) percaya janji-janjiNya. Ketiga makna itu hendaknya menjadi komponen perjalanan kita sehari-hari.
  • Bab ini berfokus pada perjalanan iman kita. Tetapi, banyak orang hanya mengutamakan iman pada titik ekstrim yang tidak Alkitabiah, terutama mengutamakan kemakmuran materi. Karena itulah, sebagian orang ingin sekali melakukan pendekatan kepada pokok masalah itu. Hanya karena beberapa orang tenggelam di sungai bukanlah alasan kita untuk berhenti minum air. Kita bisa tetap bersikap seimbang dan mengutamakan Alkitab. Alkitab memiliki banyak hal untuk diajarkan mengenai pokok persoalan di atas, dan Allah ingin kita untuk menguji iman kita dalam banyak janjiNya.
  • Yesus memberi contoh orang yang beriman kepada Allah, dan Ia mengharapkan murid-muridNya untuk meneladaniNya. Demikian juga, pelayan pemuridan harus berupaya untuk menjadi teladan kesetiaan dalam Tuhan, dan mengajarkan murid-muridnya untuk percaya kepada janji-janji Tuhan. Hal ini sangat penting. Kita mustahil menyenangkan Allah tanpa iman, dan juga mustahil menerima jawaban doa-doa tanpa iman (lihat Matius 21:22; Yakobus 1:5-8). Alkitab jelas mengajarkan bahwa orang yang ragu-ragu takkan mendapat berkat-berkat yang diterima oleh orang percaya. Yesus berkata, “Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya” (Markus 9:23).
  • Definisi Iman (Faith Defined)
  • Definisi iman menurut Alkitab terdapat dalam Ibrani 11:1:
  • Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.
  • Dari definisi itu, kita pelajari beberapa karakter iman. Pertama, orang beriman mendapatkan jaminan atau kepercayaan diri. Iman berbeda dengan pengharapan, karena iman adalah “dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan.” Pengharapan selalu memberi peluang kepada keraguan. Pengharapan selalu berkata “semoga.” Misalnya, saya dapat berkata, “Saya harap hari ini hujan sehingga kebunku akan terairi.” Saya ingin hujan turun, tetapi saya tidak yakin apakah hari ini hujan akan turun. Di lain pihak, iman selalu yakin, “dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan.”
  • Hal yang disebut sebagai iman atau keyakinan sering bukanlah iman menurut definisi Alkitab. Misalnya, orang mungkin memperhatikan awan gelap di langit, dan berkata, “Saya percaya hari ini hujan akan turun.” Tetapi, ia tidak yakin pasti bahwa hujan akan turun —ia hanya berpikir ada peluang besar hujan mungkinakan turun. Ini bukanlah iman menurut Alkitab. Iman menurut Alkitab tidak mengandung unsur keraguan. Iman tak memberikan ruang bagi hasil apapun selain hal yang Tuhan sudah janjikan.
  • Iman adalah Bukti dari Segala Sesuatu yang Tidak Kita Lihat (Faith is the Conviction of Things Not Seen)
  • Definisi dalam Ibrani 11:1 juga menyatakan bahwa iman adalah “bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.” Dengan demikian jika kita bisa lihat sesuatu atau rasakan dengan panca indera kita, maka iman tidak diperlukan.
  • Jika seseorang berkata, “Karena beberapa alasan yang tak dapat saya jelaskan, saya beriman bahwa ada buku di tangan anda.” Anda tentu berpikir ada sesuatu yang tak beres dengan orang itu. Anda katakan, “Anda tak perlu percaya bahwa saya memegang buku di tangan saya, karena anda dapat melihat saya yang sedang memegang buku.”
  • Iman bukanlah wilayah yang tak terlihat. Misalnya, ketika saya menulis kata-kata ini, saya percaya ada malaikat di dekat saya. Nyatanya, saya yakin akan hal itu. Bagaimana saya bisa begitu yakin? Apakah saya telah melihat malaikat? Tidak. Apakah saya telah merasakan atau mendengar malaikat terbang melintas? Tidak. Jika saya telah melihat, mendengar atau merasakan ada malaikat, maka saya tak harus percaya ada malaikat di dekat saya —saya tahu hal itu.
  • Jadi apa yang membuat saya sangat yakin akan kehadiran malaikat? Keyakinanku berasal dari salah satu janji Allah. Dalam Mazmur 34:8, Ia berjanji, “Malaikat TUHAN berkemah di sekeliling orang-orang yang takut akan Dia, lalu meluputkan mereka.” Saya tidak punya bukti untuk kepercayaan saya selain Firman Tuhan. Inilah iman sejati menurut Alkitab —“bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.” Orang-orang di dunia sering memakai ungkapan, “Lihat dulu baru percaya.” Tetapi dalam kerajaan Allah, berlaku hal sebaliknya: “Percaya dulu baru melihat.”
  • Saat kita imani salah satu janji Allah, seringkali muncul keadaan yang menggoda kita untuk merasa ragu, atau kita melewati waktu ketika keadaan tampak seolah-olah Allah tak memenuhi janjiNya karena keadaan kita tak berubah. Dalam keadaan demikian, kita perlu melawan rasa ragu, menjaga dengan iman, dan tetap yakin di dalam hati bahwa Allah selalu memenuhi janjiNya. Tak mungkin Allah berdusta (lihat Titus 1:2).
  • Cara Kita Mendapatkan Iman (How Do We Acquire Faith?)
  • Karena iman didasarkan pada janji-janji Allah, hanya ada satu sumber untuk iman yang Alkitabiah --Firman Tuhan. Roma 10:17 berkata, “Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.” (Roma 10:17, tambahkan penekanan). Firman Tuhan mengungkapkan kehendakNya. Hanya dengan mengetahui kehendak Tuhan, kita dapat mempercayainya.
  • Jadi, jika anda ingin memiliki iman, dengarkan (atau bacalah) janji-janji Allah. Iman tidak datang hanya dengan berdoa dan berpuasa untuk mendapatkannya, atau menyuruh orang menumpangkan tangan bagi anda untuk memindahkan iman itu. Iman hanya datang dari pendengaran akan Firman Tuhan, dan di saat anda mendengarnya, anda masih harus membuat keputusan untuk mempercayainya.
  • Di luar konteks mendapatkan iman, iman kita dapat juga tumbuh makin kuat. Alkitab menyebutkan berbagai tingkatan iman —dari iman yang kecil kepada iman sebesar memindahkan gunung. Iman bertumbuh makin kuat ketika dipupuk dan diterapkan, seperti halnya otot manusia. Kita harus terus memupuk iman kita dengan merenungkan Firman Tuhan. Kita harus terapkan iman dengan bertindak dan bereaksi terhadap segala sesuatu sesuai Firman Tuhan. Ini termasuk saat-saat ketika kita menghadapi berbagai masalah, kekuatiran dan kegelisahan. Allah tidak ingin anak-anakNya kuatir tentang apapun, tetapi sebaliknya mempercayakanNya dalam setiap situasi (lihat Matius 6:25-34; Filipi 4:6-8; 1 Petrus 5:7). Tidak kuatir adalah satu cara agar kita dapat menerapkan iman kita.
  • Jika kita benar-benar percaya perkataan Allah, kita akan bertindak dan berbicara seolah-olah perkataan itu benar. Jika anda percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah, maka anda akan bertindak dan berbicara seperti itu. Jika anda percaya bahwa Allah akan menyediakan semua keperluan anda, anda akan bertindak dan berbicara seperti itu. Jika anda percaya bahwa Allah mau anda tetap sehat, anda akan bertindak dan berbicara seperti itu. Alkitab berisi banyak contoh orang yang, di tengah keadaan tak menyenangkan, bertindak dengan imannya kepada Allah dan akibatnya mereka mengalami mujizat. Kita perhatikan beberapa contoh dalam bab ini dan bab tentang kesembuhan ilahi. (Untuk beberapa contoh, lihat 2 Raja-Raja 4:1-7; Markus 5:25-34; Lukas 19:1-10; dan Kisah Para Rasul 14:7-10).
  • Iman berasal dari Dalam Hati (Faith is of the Heart)
  • Iman menurut Alkitab tak berfungi di dalam pikiran kita, tetapi di dalam hati kita. Paulus menuliskan, “Karena dengan hati orang percaya” (Roma 10:10a). Yesus berkata,
  • Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya. (Markus 11:23, tambahkan penekanan).
  • Sangat mungkin anda merasa ragu tetapi masih beriman di dalam hati dan menerima janji-janji Allah. Ternyata, sebagian besar waktu ketika kita berupaya mempercayai janji-janji Allah, maka pikiran kita akan diserang rasa ragu, dengan pengaruh panca-indera kita dan kebohongan Setan. Selama melewati waktu itu kita perlu mengganti pikiran yang meragukan janji-janji Allah dan beriman teguh tanpa pikiran yang terombang-ambing.
  • Kekeliruan Iman yang Lazim Terjadi (Common Faith Mistakes)
  • Kadang-kadang ketika kita mencoba menerapkan iman kepada Allah, kita gagal menerima apa yang kita inginkan karena kita tidak memfungsikan iman menurut Firman Tuhan. Salah satu kekeliruan yang paling lazim muncul terjadi ketika kita mencoba mempercayai sesuatu yang Allah belum janjikan kepada kita.
  • Misalnya, tindakan suami-istri yang percaya kepada Allah yang sanggup memberi anak adalah sesuai Alkitab, karena Firman Tuhan berisi janji yang olehnya mereka dapat tetap bertahan. Saya kenal pasangan suami-istri yang, menurut dokter, tak akan bisa punya anak. Tetapi, mereka memilih percaya kepada Allah, dan berdiri atas dua janji yang disebutkan di bawah ini, dan kini keduanya memiliki anak-anak yang sehat:
  • Tetapi kamu harus beribadah kepada TUHAN, Allahmu; maka Ia akan memberkati roti makananmu dan air minumanmu dan Aku akan menjauhkan penyakit dari tengah-tengahmu. Tidak akan ada di negerimu perempuan yang keguguran atau mandul. Aku akan menggenapkan tahun umurmu. (Keluaran 23:25-26).
  • Engkau akan diberkati lebih dari pada segala bangsa: tidak akan ada laki-laki atau perempuan yang mandul di antaramu, ataupun di antara hewanmu. (Ulangan 7:14).
  • Janji-janji itu pasti memberi dorongan kepada pasangan yang belum punya anak! Tetapi, mencoba percaya secara khusus akan mendapatkan anak adalah kisah lainnya. Dalam Alkitab tidak ada janji khusus yang menyatakan kepada kita sehingga kita dapat menentukan jenis kelamin anak nanti. Kita harus tetap di dalam batas-batas Alkitab jika kita mau iman kita dapat berfungsi. Kita hanya mempercayai Allah untuk mendapatkan janjiNya kepada kita.
  • Perhatikan janji Firman Tuhan, lalu tentukan keyakinan kita berdasarkan janji itu:
  • Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit. (1 Tesalonika 4:16)
  • Berdasarkan ayat itu, kita percaya bahwa Yesus akan kembali.
  • Tetapi, dapatkah kita berdoa, meyakini bahwa Yesus akan kembali besok hari? Tidak, karena penegasan ayat Alkitab di atas dan tak ada janji lain dalam Alkitab bagi kita. Nyatanya, Yesus berkata bahwa tak seorangpun tahu hari dan jam kedatanganNya.
  • Sudah tentu, kita dapat berdoa sambil berharap Yesus akan kembali besok, tetapi tak ada jaminan hal itu akan terwujud. Ketika berdoa dengan iman, yakinlah apa yang kita doakan akan terjadi karena kita memiliki janji Allah atas iman kita.
  • Berdasarkan ayat Alkitab yang sama, kita percaya bahwa tubuh setiap orang percaya yang telah meninggal akan dibangkitkan kembali ketika Yesus datang. Tetapi bisakah kita beriman sehingga kita, yang masih hidup ketika Kristus kembali, akan menerima tubuh yang dibangkitkan kembali di saat yang sama dengan yang diterima oleh “orang-orang yang mati dalam Kristus”, atau mungkin bahkan sebelum mereka terima? Tidak, karena ayat Alkitab itu menjanjikan hal berbeda: “orang-orang yang mati dalam Kristus akan bangkit lebih dulu.” Nyatanya, ayat berikut berkata, “sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa.” (1 Tesalonika 4:17). Jadi, “orang-orang yang mati dalam Kristus” akan menjadi yang pertama yang menerima tubuh yang dibangkitkan kembali ketika Yesus kembali. Firman Tuhan menjanjikan demikian.
  • Jika kita percaya Allah untuk mendapatkan sesuatu, kita harus yakin kehendak Tuhan bagi kita untuk menerima apa yang kita mau. Kehendak Tuhan hanya dapat ditentukan dengan menguji janji-janjiNya yang terdapat dalam Alkitab.
  • Iman bekerja dengan cara yang sama dalam ranah alami. Anda akan dianggap bodoh bila percaya bahwa saya akan berkunjung ke rumah anda besok siang jika saya belum berjanji untuk melakukan kunjungan itu.
  • Iman, tanpa janji sebagai panutan, bukanlah iman —itu kebodohan. Jadi, sebelum anda minta sesuatu dari Allah, tanya diri anda dahulu —ayat mana dalam Alkitab yang memberikan janji kepada saya tentang apa yang saya inginkan? Jika anda tidak memiliki janji, maka anda tak punya dasar atas iman anda.
  • Kesalahan Umum Kedua (A Second Common Mistake)
  • Banyak kali orang Kristen mencoba mempercayai salah satu janji Allah agar menjadi nyata dalam kehidupannya tanpa memenuhi semua syarat yang menyertai janji itu. Misalnya, saya mendengar ada orang Kristen yang mengutip Mazmur 37 dan berkata: “Alkitab berkata bahwa Allah akan memberikan kepadaku apa yang diinginkan hatiku. Itulah yang kupercayai.”
  • Tetapi, Alkitab tidak hanya berkata bahwa Allah akan memenuhi keinginan hati kita. Berikut ini perkataan sebenarnya:
  • Dari Daud. Jangan marah karena orang yang berbuat jahat, jangan iri hati kepada orang yang berbuat curang; sebab mereka segera lisut seperti rumput dan layu seperti tumbuh-tumbuhan hijau. Percayalah kepada TUHAN dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia, dan bergembiralah karena TUHAN; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu. Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak. (Mazmur 37:1-5).
  • Beberapa syarat harus dipenuhi jika kita percaya bahwa Allah akan memenuhi keinginan hati kita. Faktanya, saya hitung ada delapan syarat dalam janji di atas. Jika tidak memenuhi syarat-syarat itu, kita tak berhak menerima berkat yang dijanjikan. Iman kita tak memiliki dasar.
  • Orang Kristen juga suka mengutip janji dalam Filipi 4:19: “Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus.” Tetapi, apakah ada persyaratan terhadap janji itu? Sudah pasti.
  • Jika anda periksa konteks janji dalam Filipi 4:19, anda akan temukan bahwa bukanlah janji yang diberikan kepada semua orang Kristen. Sebaliknya, janji itulah yang disampaikan kepada orang Kristen yang adalah pemberi itu sendiri. Paulus tahu Allah akan memenuhi semua kebutuhan jemaat Filipi karena mereka baru saja mengirimkannya persembahan. Karena mereka mencari lebih dahulu Kerajaan Allah seperti perintah Yesus, Allah akan memenuhi semua kebutuhan mereka, seperti janji Yesus (lihat Matt 6:33). Banyak janji dalam Alkitab, terkait dengan tindakan Allah dalam memenuhi kebutuhan materi kita, memberikan syarat agar kita lebih dulu menjadi orang yang suka memberi.
  • Tidaklah patut kita berpikir bahwa kita mempercayai Allah demi memenuhi kebutuhan kita jika kita tidak menaati perintah-perintahNya dalam hal uang kita. Sesuai perjanjian lama itu, Allah berkata kepada umatNya bahwa mereka dikutuk karena menahan perpuluhan, tetapi Ia berjanji kepada mereka jika mereka taat memberi perpuluhan dan persembahan (lihat Maleakhi 3:8-12).
  • Banyak berkat yang dijanjikan bagi kita dalam Alkitab tergantung pada ketaatan kita kepada Allah. Karena itu, sebelum kita mempercayai Allah untuk mendapatkan sesuatu, kita lebih dulu harus bertanya: “Apakah saya memenuhi syarat yang menyertai janji itu?”
  • Kesalahan Umum Ketiga (A Third Common Mistake)
  • Dalam Perjanjian Baru, Yesus menyatakan syarat yang berlaku setiap kali kita berdoa dan memohonkan sesuatu:
  • Yesus menjawab mereka: "Percayalah kepada Allah! Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya. Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu. (Markus 11:22-24, tambahkan penekanan).
  • Syarat yang Yesus nyatakan adalah keyakinan bahwa kita telah menerima ketika kita berdoa. Banyak orang Kristen keliru mencoba menerapkan imannya dengan meyakini bahwa mereka telah menerima ketika mereka melihat jawaban atas doa mereka. Mereka percaya akan menerima dan bukannya mereka telah menerima.
  • Ketika kita meminta sesuatu dari Allah yang telah dijanjikanNya kepada kita, kita harus percaya kita menerima jawaban ketika kita berdoa dan mulai mengucap syukur kepada Tuhan atas jawaban doa nanti. Kita harus percaya bahwa kita telah mendapat jawaban sebelum kita melihatnya dan bukan setelah kita melihatnya. Kita harus memohon kepada Allah dengan ucapan syukur, seperti yang ditulis oleh Paulus:
  • Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. (Filipi 4:6).
  • Seperti saya sebutkan sebelumnya, jika kita beriman di dalam hati, biasanya kata-kata dan tindakan kita akan selaras dengan keyakinan kita. Yesus berkata, “…. yang diucapkan mulut meluap dari hati.” (Matius 12:34).
  • Beberapa orang Kristen melakukan kesalahan dengan berkali-kali meminta hal yang sama, yang mengungkapkan mereka belum percaya bahwa mereka telah menerima. Jika kita percaya bahwa kita telah menerima ketika kita berdoa, maka tak perlu mengulang-ulang permohonan yang sama. Meminta berkali-kali untuk hal yang sama adalah wujud keraguan bahwa Allah mendengarkan kita ketika pertama kali kita meminta.
  • Tidakkah Yesus Melakukan Permohonan yang Sama Lebih dari Sekali?(Didn’t Jesus Make the Same Request More Than Once?)
  • Yesus tentu saja membuat permohonan yang sama tiga kali dalam satu waktu ketika Ia berdoa di Taman Getsemani (lihat Matius 26:39-44). Ingat bahwa Ia tidak berdoa dalam iman menurut kehendak Allah. Nyatanya, ketika Ia berdoa tiga kali untuk mendapatkan kesempatan demi menghindari penyaliban, Ia tahu permohonanNya berbeda dengan kehendak Tuhan. Itu sebabnya Ia menyerahkan diriNya kepada kehendak BapaNya tiga kali dalam doa yang sama.
  • Doa yang sama dari Yesus sering digunakan secara keliru sebagai model bagi semua doa, seperti diajarkan oleh sebagian orang bahwa kita harus selalu mengakhiri setiap doa dengan kata-kata, “Jika itu kehendakMu”, atau “Bukan kehendakKu tetapi kehendakMu yang jadi”, mengikuti teladan Yesus.
  • Jadi harus diingat bahwa Yesus membuat permohonan yang, Dia tahu, bukan kehendak Allah. Mengikuti teladanNya itu ketika kita berdoa menurut kehendak Tuhan adalah keliru dan menunjukkan kurangnya iman. Misalnya, untuk berdoa, “Tuhan, saya mengaku dosa kepadaMu dan memohon Engkau mengampuni saya jika itu kehendakMu”, berarti bahwa hal itu bisa saja bukan kehendak Tuhan untuk mengampuni dosa saya. Sudah tentu, kita tahu bahwa Alkitab berjanji bahwa Allah akan mengampuni jika kita mengaku dosa-dosa kita (lihat 1 Yohanes 1:9). Jadi, dosa itu mengungkapkan kurangnya iman seseorang kepada kehendak Allah.
  • Yesus tidak mengakhiri setiap doa dengan kata-kata, “Tetapi bukan kehendakKu, tetapi kehendakMu yang jadi.” Hanya ada satu contoh doaNya dengan cara itu, dan ketika Ia Sendiri berkomitmen untuk melakukan kehendak BapaNya, dan tahu penderitaan yang Ia jalani oleh karena itu.
  • Di lain pihak, bila kita tidak tahu kehendak Tuhan dalam situasi tertentu karena Ia belum mengungkapkannya, maka kata-kata yang layak untuk mengakhiri doa kita, “Jika itu kehendakMu.” Yakobus menulis,
  • Jadi sekarang, hai kamu yang berkata: "Hari ini atau besok kami berangkat ke kota anu, dan di sana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapat untung", sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap. Sebenarnya kamu harus berkata: "Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu." Tetapi sekarang kamu memegahkan diri dalam congkakmu, dan semua kemegahan yang demikian adalah salah. (Yakobus 4:13-16).
  • Apa yang harus kita lakukan ketika kita buat permohonan sesuai janji Tuhan dan memenuhi semua syarat? Kita harus terus bersyukur kepada Tuhan atas jawaban yang kita yakin telah kita terima sampai hal itu terwujud. Melalui iman dan kesabaran kita mewarisi janji-janji Allah (Ibrani 6:12). Setan tentunya coba mengalahkan kita dengan mengirimkan keraguan, dan kita harus sadari bahwa pikiran kita adalah medan perang. Ketika perasaan ragu menyerang pikiran kita, kita perlu menggantinya dengan pikiran berdasarkan janji-janji Allah dan menyebut Firman Tuhan dengan iman. Ketika kita lakukan, Setan pasti lari (lihat Yakobus 4:7; 1 Petrus 5:8-9).
  • Contoh Iman yang Bekerja (An Example of Faith in Action)
  • Contoh klasik dalam Alkitab tentang iman yang bekerja adalah kisah Petrus berjalan di atas air. Kita baca kisahnya dan pahami pelajaran apa yang didapa dari kisah itu.
  • Sesudah itu Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik ke perahu dan mendahului-Nya ke seberang, sementara itu Ia menyuruh orang banyak pulang. Dan setelah orang banyak itu disuruh-Nya pulang, Yesus naik ke atas bukit untuk berdoa seorang diri . Ketika hari sudah malam, Ia sendiri an di situ. Perahu murid-murid-Nya sudah beberapa mil jauhnya dari pantai dan diombang-ambingkan gelombang, karena angin sakal. Kira-kira jam tiga malam datanglah Yesus kepada mereka berjalan di atas air. Ketika murid-murid-Nya melihat Dia berjalan di atas air, mereka terkejut dan berseru: "Itu hantu!", lalu berteriak-teriak karena takut. Tetapi segera Yesus berkata kepada mereka: "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!" Lalu Petrus berseru dan menjawab Dia: "Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air." Kata Yesus: "Datanglah!" Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus. Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!" Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?" Lalu mereka naik ke perahu dan anginpun redalah. Dan orang-orang yang ada di perahu menyembah Dia, katanya: "Sesungguhnya Engkau Anak Allah." (Matius 14:22-33).
  • Perlu dicatat, suatu waktu murid-murid Yesus dalam perahu terjebak oleh badai angin di Danau Galilea (lihat Matius 8:23-27). Selama kejadian itu, Yesus sudah bersama-sama dengan mereka, dan setelah Ia menenangkan badai angin dengan hardikanNya, Ia lalu menegur murid-muridNya karena tidak punya iman. Sebelum mereka memulai perjalanan, Ia telah berkata bahwa Ia mau mereka untuk menyeberang ke sisi lain di danau itu (lihat Markus 4:35). Tetapi, ketika angin ribut muncul, mereka lebih yakin akan keadaan-keadaan sekitar, dan pada satu titik mereka yakin mereka akan segera mati. Paling kurang, Yesus mengharapkan mereka untuk tidak kuatir.
  • Tetapi, kali ini Yesus mengutus mereka melintasi Danau Galilea. Tentu Ia dipimpin oleh Roh untuk melakukan demikian, dan pasti Allah tahu bahwa malam itu akan muncul angin yang menghadang perahu mereka. Jadi Tuhan izinkan mereka menghadapi tantangan kecil bagi iman mereka. Karena hadangan angin itu, perjalanan yang biasanya ditempuh dalam beberapa jam memakan waktu semalam penuh. Kita harus akui daya-tahan murid-murid, tetapi kita heran jika salah seorang dari mereka memiliki iman untuk meredakan angin ribut, satu hal yang telah mereka lihat ketika Yesus melakukannya beberapa hari sebelumnya. Yang menarik, Injil Markus menulis bahwa ketika Yesus datang berjalan di atas air ke arah mereka, “Ia hendak melewati mereka” (Markus 6:48). Ia hampir meninggalkan mereka sehingga mereka menghadapi masalah sendiri ketika secara ajaib Ia mengikuti mereka! Dengan begitu, tampaknya mereka tidak berdoa atau mencari Allah. Saya heran berapa kali Sang Pembuat-Mujizat mengikuti kita ketika kita bersusah payah mengayuh dayung kehidupan melawan angin kesukaran.
  • Prinsip-prinsip Iman (Principles of Faith)
  • Yesus menjawab tantangan Petrus dengan satu kata: “Kemarilah.” Jika Petrus berusaha berjalan di atas air sebelum perkataan itu, ia pasti langsung tenggelam, karena ia tak punya janji sebagai dasar imannya. Ia mungkin melangkah dengan praduga bukannya dengan iman. Demikian juga, bahkan setelah Yesus melontarkan ucapanNya, bila murid lainnya mungkin mencoba berjalan di atas air, ia juga pasti segera tenggelam, ketika Yesus memberikan janjiNya hanya kepada Petrus. Tak satupun dari mereka bisa memenuhi syarat dari janji tersebut, karena tak satupun dari mereka adalah Petrus. Demikian juga, sebelum kita mempercayai salah satu janji Allah, yakinlah bahwa janji itu berlaku bagi kita dan kita memenuhi syarat janji itu.
  • Petrus keluar dari perahu dan berjalan di atas air. Saat itulah ia percaya, walaupun dia berteriak karena takut melihat hantu beberapa detik sebelumnya, juga dia ragu-ragu ketika ia mengambil langkah pertama. Tetapi untuk menerima mujizat, ia harus bertindak dengan imannya. Seandainya ia memegang tiang perahu dan menurunkan ujung kakinya ke samping perahu untuk mengetahui apakah air dapat menahan berat tubuhnya, ia tak akan pernah mengalami mujizat. Demikian juga, sebelum kita menerima mujizat, kita harus benar-benar percaya kepada janji Allah pada satu saat, lalu bertindak atas apa yang kita yakini. Ada saatnya iman kita diuji. Terkadang waktu itu singkat; terkadang lama. Tetapi akan ada saatnya ketika kita harus mengesampingkan akal pikiran kita dan bertindak dengan Firman Tuhan.
  • Petrus mulanya berjalan maju dengan baik. Tetapi ketika ia berpikir kemustahilan dari apa yang sedang dilakukannya, dengan melihat angin dan ombak, ia jadi takut. Mungkin ia berhenti berjalan, takut membuat langkah berikut. Dan barangsiapa yang telah mengalami mujizat mendapati dirinya sedang tenggelam. Kita harus tetap teguh dalam iman ketika kita sudah memulainya, dengan bertindak di atas iman kita. Tetaplah maju.
  • Petrus tenggelam karena ia ragu. Seseorang sering tak suka menyalahkan dirinya sendiri karena kurangnya iman. Sebaliknya ia menyalahkan Tuhan. Tetapi bagaimana, menurut anggapan anda, reaksi Yesus jika Ia mendengarkan Petrus, ketika ia kembali dengan aman ke dalam perahu, dengan berkata kepada murid-murid lain, “Sungguh hanya oleh kehendak Tuhan bagiku untuk menempuh setengah jarak ke arah Yesus”?
  • Petrus gagal karena ia menjadi takut dan kehilangan imannya. Itu faktanya. Yesus tidak mengecamnya, tetapi segera mengulurkan tanganNya untuk memberi pegangan yang teguh. Dan Ia segera bertanya kepada Petrus mengapa ia ragu. Petrus tak punya alasan untuk ragu, karena Firman dari Anak Tuhan lebih pasti dari apapun. Kita tak pernah punya alasan yang tepat untuk meragukan Firman Tuhan, merasa takut atau kuatir.
  • Alkitab penuh dengan contoh kemenangan sebagai hasil dari iman dan kegagalan sebagai hasil dari keraguan. Yosua dan Kaleb menduduki Tanah Perjanjian oleh karena iman mereka selagi sebagian besar orang sezaman mereka mati di padang belantara oleh karena keraguan mereka (lihat Bilangan 14:26-30). Murid-murid Yesus mendapat pasokan kebutuhan ketika mereka pergi berdua-dua untuk memberitakan Injil (lihat Lukas 22:35), namun mereka pernah gagal mengusir roh jahat karena tak yakin (lihat Matius 17:19-20). Banyak orang menerima mujizat kesembuhan melalui pelayanan Kristus sedangkan orang-orang sakit di kotaNya Nazareth tidak sembuh karena tidak percaya (lihat Markus 6:5-6).
  • Seperti mereka semua, saya pribadi mengalami keberhasilan dan kegagalan menurut iman atau keraguan saya. Tetapi saya tidak akan bersedih atas kegagalan saya atau menyalahkan Allah. Saya tak akan membenarkan diri saya dengan mengecamNya. Saya tak akan mencari penjelasan teologis yang rumit untuk menemukan kembali ungkapan kehendak Allah. Saya tahu, mustahil kalau Allah berdusta. Sehingga ketika saya gagal, saya bertobat dari ketidakpercayaan saya dan mulai berjalan di atas air sekali lagi. Saya perhatikan, Yesus selalu mengampuni saya dan menyelamatkan saya agar tidak tenggelam!
  • Keputusan diambil: orang percaya diberkati; orang ragu tidak diberkati! Pelayan pemuridan mengikuti teladan Yesus. Ia sendiri memiliki iman penuh, dan ia mengingatkan murid-muridnya, “Percayalah kepada Allah!” (Markus 11:22). 
  •  

Kamis, 24 April 2014

KARYA ROH KUDUS DITINJAU DARI SUDUT PANDANG BIBLICAL (ALKITAB)


KARYA ROH KUDUS DITINJAU DARI SUDUT PANDANG BIBLICAL (ALKITAB)  







I. LATAR BELAKANG
Terdapat berbagi alasan mengapa penelitian mengenai Roh Kudus sangat penting bagi kita. salah satunya  
ialah bahwa melalui Roh Kudus inilah Allah Tritunggal menjadi nyata bagi orang percaya. Umumnya kita
sering berpikir tentang mengapa Bapa sebagai Allah yang transenden, jauh di surga sana; demikian pula
Sang Anak tampaknya kini sangat jauh di dalam sejarah sehingga juga kurang dapat dikenal. Akan 
 Roh Kudus itu aktif di dalam diri setiap orang percaya; Dia tinggal di dalam kita. Roh Kudus
merupakan tokoh Tritunggal yang melaluinya Allah Tritunggal bekerja di dalam diri kita. Alasan kedua ialah karena kita hidup pada masa ketika karya Roh Kudus lebih menonjol dibandingkan dengan karya
kedua oknum lainnya. Karya sang Bapa lebih menonjol sepanjang perjanjian Lama, dan karya sang 
Anak lebih menonjol sepanjang masa yang diliputi Kitab-kitab Injil hingga kenaikan-Nya ke
surga. Roh kudus menjadi pusat perhatian sejak hari pentakosta, periode yang diliputi kitab Kisah Para
Rasul dan surat-surat Perjanian Baru serta periode sejarah gereja selanjutnya.

Oleh karena itu, apabilakita ingin berhubungan dengan  Allah dewasa ini, maka kita harus mengenal
kegiatan Roh Kudus.Alasan berikutnya ialah bahwa suasana zaman dewasa ini menekankan 
penga laman, dan terutama melalui Dia-lah kita mengalami perjumpaan dengan Allah di dalam diri kita 
dan kita dan kehidupan Kristen menjadi nyata dan jelas. Oleh karena itu sangat penting, bagi kita untuk 
memahami Roh Kudus. Horison mengatakan. Lagi pula perlu diingat bahwa minat Kitab Suci akan Roh
tidak harus bertindih tepat dengan minat kita. yang diminati Alkitab bukan pertama-tama apa Roh 
Kudus itu pada kakikatnya, melainkan terutama hal-halmana yang dikerjakan-Nya demi keselamatan
dan cara Roh Kudus itu berkarya. Dalam paragraf ini kita akan membicarakan pengalaman akan Roh 
Kudus dalam Perjanjian Lama dan kemidian kesaksian Perjanjian Baru. Untuk keduanya dipergunakan
 studi.[1]

II.                PEMBAHASAN
Pemikiran orang Kristen dewasa ini adalah bahwa Di zaman Perjanjian Barulah kemudian mengenal pribadi siapa Roh Kudus dan karya-karya-Nya. Namun bagaimana dengan zaman Perjanjian Lama, apakah Roh Kudus tidak berkarya? Agar mengetahui lebih jelas haruslah dilihat dan ditinjau dari sudut pandang Alkitab secara utuh baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru.  

A.    Karya Roh Kudus dalam Perjanjian Lama
  1.       Menurut Kitab Taurat (Pentateukh)  
Dalam Perjanjian Lama Peranan yang demikian Roh Kudus dalam alam semesta terlihat dalam riwayat ciptaan, dimana Roh  Allah melayang- layang diatas permukaan air untuk menghasilkan keteraturan pada keadaan yang belum berbentuk dan kosong (Kej 1:2). [2] Karena istilah yang sama digunakan untuk”Roh” dan “angin” (yaitu ruakh), maka kita menarik kesan tentang pekerjaan Roh yang penuh kuasa, bahkan hampir bersifat kekerasan.[3] Peranan Roh yang berkesinambungan, sebagai sumber kehidupan manusia, digemakan dalam Kejadian 6:3 “Roh tidak akan tinggal selama-lamanya tinggal didalam manusia. Selanjutnya Pneuma dalam Perjanjian Lama: Ruakh Yahweh. Dalam Perjanjian Lama bukanlah kesatuan yang berpisah atau berbeda; itu adalah kuasa Allah tindakan pribadi dalam kehendak Allah untuk menjangkau objek moral dan agama. Ruakh Allah adalah sumber dari semua yang hidup, semua kehidupan jasmani. Roh Allah adalah perinsip aktif yang datang dari Allah dan memberi kehidupan kepada dunia jasmani (Kej 2:7). Hal itu juga merupakan sumber dari hal-hal agama: mengangkat pemimpin yang kharismatis, baik hakim-hakim, nabi,nabi, maupun raja-raja. Ruach Yahweh adalah satu terminology kreatif historis dari Allah, walaupun hal itu bertentangan dengan analisis logis, namun hal it, selalu merupakan tindakan Allah.[4]  Sifat pekerjaan Roh Kudus, ada tiga kata yang tampaknya menjelaskan pelayanan-Nya kepada manusia di Perjanjian Lama.
                                            i.            Ia berada di dalam diri orang-orang tertentu. Firaun mengetahui bahwa Roh Kudus berada dalam diri Yusuf (Kej.41:38). Mungkin Firaun tidak mengetahui hal tersebut ialah Roh Kudus, tetapi kemudian pewahyuan tampaknya menjadikan hal tersebut jelas. Roh Kudus berada dalam diri, inilah yang menyebabkan Allah memilih dirinya (Bil. 27:18).[5] Dalam semua kata ini, kata depan yang digunakan adalah beth, “di dalam”.
                                          ii.            Roh Kudus menghinggapi atau berkuasa atas orang-orang tertentu. Kata depan yang menggunakan untuk menjelaskan hal tersebut adalah al. ada sejumlah orang yang mengalami pelayanan Roh Kudus seperti ini (Bil. 24:2;[6] Otniel dikuasai Roh Allah (Hak. 3:10;[7]). Roh menghinggapi Simson (Hak. 14:19).[8] 6:34; 11;29; 13:25; bnd. 1 Sam.10:10;[9] Urapan Daud jaga disertai dengan datangnya Roh Allah. Dimana Samuel mengambil tabung tanduk yang berisi minyak iti dan mengurapi Daud ditengah-tengah saudaranya. Sejak hari dan seterusnya berkuasalah Roh TUHAN atas Daud (1 Sam.16:13; 2 Taw.15:1) semua ini dialami oleh hakim-hakim, saul nabi Bileam dan azyera.
                                        iii.            Roh Kudus memenuhi bazzaleel (Kel. 31: 3; 35:31). Hal ini tampaknya merupakan satu kemampuan khusus yang diberikan untuk memimpin para ahli bangunan ketika mereka mengerjakan Tabernakel. Allah berfirman Kupenuhi dengan Roh keahlian, membuat pakaian Harun (Keluaran 28:3; 31:3-5).[10] (bnd. Kel. 35:31). Kemudian Allah memenuhi Roh Allah dengan segala macam keahlian, pengertian pengetahuan, dan segala macam pekerjaan.[11] Roh yang hingkap pada Musa diberikan juga kepada yang lain supaya beban bisa pikul bersama-sama melalui kekuatan Roh Allah (Bilangan  11:17; 11:25).[12] Eldad, dan yang lain bernama Medad mereka di hinggapi Roh Allah (Bilangan  11:26).[13] Dalam Perjanjian Lama diadalam doanya Eldad dan Medad mengatakan demukian. "Ya Allah, Allah dari Roh segala makhluk! (Bilangan  16:22 ). Roh menghinggapi Bileam, (Bilangan  24:2 ).[14]  TUHAN, Allah dari Roh menganggat merang Israel menjadi Pemimpin (27:16). Dan Yosua bin Nun penuh dengan Roh kebijaksanaan, maka dia menjadi pemimpin umat Allah (Ulangan  34:9).[15]

2.      Menurut Kitab Sejarah
Kitab sejarah meliputih 12 kitab masing-masing Yosua, Hakim-Hakim, Rut, I dan 2 Samuel, 1 dan 2 Raja-raja, 1 dan 2 Tawarik, Ezra, Nehemia Ezter. Didalam kitab sejara ada keunikan dimana Roh Allah (Roh Tuhan) hadir dan berkarya. Misalnya, pada zaman Haikim-hakim adalah zaman Israel awal: Roh deberikan secara Insidental. Yaitu, Roh Allah berkarya dalam tokoh-tokoh pemimpin, serta Otniel (Hak 3:10) atau Gideon (Hak 6:33).[16] Ataupun Saul (1 Sam. 11:6). Pada saat Israel dalam bahaya besar, Roh masuk kedalam orang tertentu untuk membebaskan umat Allah dari keadaan yang sukar itu. Karya Roh ini tercetus oleh dan terara pada suatu kesusahan yang jelas bagi semua orang. Pemimpin yang bersangkutan tidak ditugaskan manusia. Adapun cirri coraknya, yaitu kesukarelaan, ketidak berdayaan numeric atau kalah jumlah, dan terbatasnya pekerjaan Roh pada situasi darurat yang ada.

Dalam Roh Allah terletak Kharisma sang pemimpin.[17] Zaman Kerajaan: Pemberian Roh dengan agak menetab. Pada zaman itu paham tentang Roh mengalami perubahan. Tindakan Allah yang membebaskan dan memimpin itu dilembagakan dalam jabatan Raja yang bertugas mewakili Allah di tengah umat-Nya. Dengan demikian, pada karya Roh pun ada segi “tetap” dan “mapan”, sejauh Roh Tuhan ada pada raja. Ritus pengurapan mejadi raja itu melambangkan bahwa Roh akan menetap pada sri raja. Setelah Daud diurapi menjadi raja, Saul takut kepada Daud, “karena Tuhan menyertai Daud, sedang dari pada Saul Ia telah undur” (1 Sam. 18:12). Undurnya Roh dari Saul itu menunjukan bahwa “hal menetap” tidak berarti bahwa Roh akan tinggal untuk selamanya. Menetap secara definitive  baru akan terjadi kelak, pada Sang Mesias dan pada zaman Mesias. Dan berbeda dengan zaman sebelumnya, Roh Allah” makin lama dan makin menjadi paham yang apstarak dan umum dan tidak lagi menjadi situasi khusus dan tindakan tertentu. Mengenai para raja dikatakan bahwa Roh ada pada mereka dan dianugerahkan pada mereka dalam hubungan dengan hal menjadi raja atau keadaan mereka sebagai raja, dan bukan hanya berhubungan dengan perkataan atau perbuatan mereka. Bila tentang sang raja salah satu sabda yang tertentu dan khusus mau ditonjolkan, maka bukan “Roh” yang disebut, melainkan hikmat kebijaksanaan (bnd. Raja Salomo). 

Demikianlah konteks yang menyiapkan penerapan paham Roh pada Sang Mesias sebagai Raja keselamatan yang akan datang. [18]  Pada Roh TUHAN menguasai Gideon (Hakim-hakim 6:34) . Roh TUHAN menghinggapi Yefta; ia berjalan melalui daerah Gilead dan daerah Manasye. (Hakim-hakim  11:29). Roh TUHAN menggerakan hati Gideon di Mahane- dan yang terletak di antara Zora dan Esytaol.  Roh TUHAN berkuasa atas Simson, sehingga singa itu dicabiknya seperti orang mencabik anak kambing - tanpa apa-apa di tangannya (Hakim-hakim  14:6). Maka berkuasalah juga, Roh TUHAN atas Simson lalu pergilah ia ke Askelon dan dibunuhnya tiga puluh orang di sana, diambilnya pakaian mereka dan diberikannya pakaian-pakaian kebesaran itu kepada orang-orang yang dapat memberi jawab teka-teki itu (Hakim-hakim  14:19). Berkuasalah Roh TUHAN atas dia dan tali-tali pada tangannya menjadi seperti batang jerami yang telah habis dimakan api dan segala pengikatnya hancur tanggal dari tangannya. (Hakim-hakim  15:14 ). Selanjutnya, Roh TUHAN akan berkuasa Saul; dan dia menjadi kepenuhan Roh (I Samuel 10: 6). Di Gibea  Roh Allah berkuasa atasnya dan Saul turut kepenuhan seperti nabi di tengah-tengah mereka (I Samuel  10:10). Ketika Saul mendengar kabar itu, maka berkuasalah Roh Allah atas dia (I Samuel  11:6).[19] Berkuasalah Roh TUHAN atas Daud ( I Samuel  16:13). Roh TUHAN telah mundur dari pada Saul( I Samuel  16:13). Dan Roh Allah hinggap pada orang-orang suruhan Saul (I Samuel  19:20 I). Roh TUHAN berbicara dengan perantaraanku, firman-Nya ada di lidahnya (II Samuel 23:2); (I Raja-raja 18:6, 18:12) Mungkin terjadi, apabila aku sudah pergi dari padamu, Roh TUHAN mengangkat engkau ke tempat yang tidak kuketahui. Kalau aku sampai kepada Ahab untuk memberitahukannya dan engkau tidak didapatinya, tentulah ia akan membunuh aku, padahal hambamu ini dari sejak kecil takut akan TUHAN. Roh TUHAN pindah dari padaku untuk berbicara kepada siapa saja" (I Raja-raja 22:24).[20] Roh Elia telah hinggap pada Elisa" (II Raja-raja  2:15 ")." lima puluh orang laki-laki, orang-orang tangkas mengatakan kepada Elisa bahwa nabi Elia dianggat Roh TUHAN dan dilemparkan-Nya ke atas salah satu gunung (II Raja-raja  2:16). Roh menguasai Amasai, kepala ketiga puluh orang itu (I Tawarikh  12:18). Azarya bin Oded dihinggapi Roh Allah (II Tawarikh  15:1). Sesudah itu tampillah Zedekia bin Kenaana; ditamparnyalah pipi Mikha serta berkata: "Bagaimana mungkin Roh TUHAN pindah dari padaku untuk berbicara kepadamu?" (II Tawarikh  18:23 ). Yahaziel dihinggapi Roh TUHAN di  tengah-tengah jemaah (II Tawarikh   20:14).  Roh Allah menguasai Zakharia, anak imam Yoyada (II Tawarikh   24:20).[21]     

3.      Menurut Kitab Syair
Kitab Syair terdiri dari lima kitab masing-masing: Ayub, Mazmur, Amsal, Pengkhtbah, Gidung Agung. Di dalam kitab syair telah melaporkan dimana Roh Tuhan (Roh Allah) berkarya. Ayub mengatakan bahwa, Roh Allah masih di lubang hidungku (Ayub 27:3).[22] dan Ayub 32:8 pasal 33:4 ditandaskan bahwa Nafas Yang Maha Kuasa ada didalam manusia. Ada hubungan erat antara roh manusia dengan Roh Allah, tetapi gagasan yang paling utama ialah bahwa hidup manusia itu dipertautkan kepada Allah.[23]  Selanjutnya, Mazmur mengaku dosa dan  memohon pengampunan dosa dan mengatakan bahwa minta agar terjadi ketahiran dan pembaruan dengan Roh yang teguh. Kemudian, Daud memohon agar Tuhan melengkapi dengan Roh yang rela (Mazmur  51:12; 51:14).[24] Daud menggagumkan kebesaran-Nya dan mengatakan bahwa  apabila Engkau (Tuhan)  mengambil Roh mereka, mereka mati binasa  dan kembali menjadi debu (Mazmur  104:29 ).[25] (Mzm. 147: 18; Maz. 33:6) Langit serta tentaran-Nya diciptakan melalui firman dan Nafas-Nya. Maz. 40:26; 147:4, Allah menciptakan baik tumbuh-tumbuhan hewan dan manusia melalui firman dan nafas “Roh”.             Allah. Mazmur kemudian mengatakan bahwa segala yang bernafas wajib memuji Dia. Sebab Dia sajalah yang memberikan nafas hidup (bnd Mzm. 104:29 jikalau manusia mati Roh atau nafas tersebut dikembalikan oleh Allah sendiri; Ayub 34:14).[26]  Mengambil bagian dalam Roh (Ay. 32:8).   

4.      Menurut Kitab-Kitab Para Nabi
Kitab-kitab para nabi, baik nabi-nabi kecil maupun nabi-nabi besar masing-masing menuliskan karya Roh Kudus dimana Dia berkarya kepada Nabi-nabi pada zaman Perjanjian Lama. Seperti ada tertulis dalam Kitab Yesaya. Roh TUHAN akan ada padanya, Roh hikmat dan pengertian, Roh nasihat dan keperkasaan, Roh pengenalan dan takut akan TUHAN (Yesaya11:1-2; 42-14 ).[27] Roh keadilan bagi orang yang duduk mengadili, dan menjadi Roh kepahlawanan bagi orang yang memukul mundur peperangan ke arah pintu gerbang (Yes. 28:6; 32:15). dicurahkan kepada kita Roh dari atas (Yesaya  34:16) Carilah di dalam kitab TUHAN dan bacalah: perintah yang keluar dari mulut TUHAN, dan Roh TUHAN sendiri telah mengumpulkan mereka (Yesaya 37:7).  Sesungguhnya, Aku akan menyuruh suatu Roh masuk di dalamnya, sehingga ia mendengar suatu kabar dan pulang ke negerinya (Yesaya  40:13). Tidak seorang pun yang akan menasehati Dia (Roh) (Yesaya  61:1). Selanjutnya Yesaya mengatakan Roh Tuhan ALLAH ada padaku, oleh karena TUHAN telah mengurapi aku. Yesaya  63:10 Tetapi mereka memberontak dan mendukakan Roh Kudus-Nya. Yesaya  63:11 Lalu teringatlah mereka kepada zaman dahulu kala, zaman Musa, hamba-Nya itu: Di manakah Dia yang membawa mereka naik dari laut bersama-sama dengan penggembala kambing domba-Nya? Di manakah Dia yang menaruh Roh Kudus-Nya dalam hati mereka;Yesaya  63:14 seperti ternak yang turun ke dalam lembah. Roh TUHAN membawa mereka ke tempat perhentian (Yehezkiel  3:12) Roh itu mengangkat Yehezkiel dan dia mendengar suatu suara gemuruh yang besar. Yehezkiel  3:14; 1; 43:5 Roh Tuhan mengangkat dan membawa Yehezkiel, pergi. Yehezkiel  3:24  Roh itu masuklah ke dalam Yehezkiel dan ditegakkannya  lalu Ia berbicara dengannya. Yehezkiel  8:3 Roh itu mengangkat aku ke antara langit dan bumi dan membawa aku dalam penglihatan-penglihatan ilahi ke Yerusalem dekat pintu gerbang Yehezkiel  11:5 Roh TUHAN meliputi Yehezkiel apa yang timbul dalam hati. Daniel yang dinamai Beltsazar menurut nama dewaku, dan yang penuh dengan roh (Daniel  4:8). 

Kesaksian raja Babel kepada Daniel. Belzazar, kepala orang-orang berilmu! Aku tahu, bahwa engkau penuh dengan roh para dewa yang kudus (Daniel  4:9; 4:18;5:11; 5:14; 6:4.[28] Habakuk mengatakan bahwa apapun yang berasal dari buatan tangan manusia tidak memiliki Roh (Habakuk  2:19).[29] Tuhan yang menciptakan Roh( Zakharia  12:1; bnd. Zakharia  12:10  ).[30] "Tuhan mencurahkan roh pengasihan dan roh permohonan atas keluarga Daud dan atas penduduk Yerusalem Yesaya  63:10 juga menjelaskan bahwa: mereka memberontak dan mendukakan Roh Kudus-Nya; maka Ia berubah menjadi musuh mereka, dan Ia sendiri berperang  melawan mereka.(Yesaya  63:11).  Lalu teringatlah mereka kepada zaman dahulu kala, zaman Musa, hamba-Nya itu: Di manakah Dia yang  membawa mereka naik dari laut bersama-sama dengan penggembala kambing domba-Nya? Di manakah Dia yang menaruh Roh Kudus-Nya dalam hati mereka; Roh Kudus ada dalam diri Daniel (Dan. 4:8; Dan. 5:11-14; Dan 4:8).

Zaman pembuangan dan sesudahnya: Roh dijanjikan kepada umat seluruhnya. Perubahan yang terjadi disini tampak dari Yes 42:1, “lihat, itu hamba-ku yang kupegang, orang pilihan-ku, yang kepadanya Aku berkenan. Aku telah menaruh roh-ku ke atasnya, supaya ia menyatakan hukum kepada bangsa-bangsa” (bdk. Juga Yes 11:2; 61:10. Dari pada raja, sekarang hambalah yang menjadi pembawa Roh Allah. Bukan lagi mandat politik sri raja, melainkan perawatan kabar keselamatan kepada orang miskinlah yang menjadi lapangan karya Roh.[31]

Di zaman pembuangan dan sesudahnya, nubuat keselamatan memperkaya paham roh sebagaimana terdapat dalam Perjanjian Lama, sejauh nubuat ini tidak hanya mengenal pemberian roh kepada individu, tetapi juga kepada umat Allah sebagai keseluruhan: seperti yang dikatakan dalam kitab Yehezkiel.[32] Disini nabi Yehezkiel serta murid-muridnya menghibur umat dalam pembuangan dengan janji akan dicurahkannya Roh Allah ke dalam hati seluruh umat. Peristiwa penyelamatan ini akan terjadi pada zaman akhir, zaman mesias. Maka, roh yang memperlengkapi para nabi dengan kekuatan Allah itu menjadi ciri pengenal zaman Mesias. Secara istimewa Mesiaslah yang ditandai Roh (selain Yes. 42;1 tadi, bdk. Juga Yes11:1-3;61;1; Luk 4:18), tetapi ia mencakup semua yang percaya akan sang Mesias. Roh itu asas pembaharuan batin dan Ia memampukan manusia menempati hukum Taurat dalam cinta kasih (Yes 11:19; 36;26; Maz 51:12; Yes 32:15-19; Zak 12:10). Ia menghasilkan kebenaran dan kesucian sejati (Yes 44;3; Luk 1:75; Ef 4;24). Kiasan bahwa Roh “dicurahkanlaksan air (bdk. Yeh 36:25 tadi) atau bahwa Ia “diberikan diam di dalam batin” itu melambangkan telah diubahnya keadaan manusia sebagai akibat dari pembaruan batin yang akan tinggal tetap. Nabi Yoel secara ekspelisit menubuatkan dicurahkan Roh Allah atas semua orang: seperti ada tertulis.[33] dalam Kitab Yoel mengatakan bahwa pada zaman akhir akan genaplah janji bahwa semua orang yang percaya kepada YAHWEH itu terpanggil untuk menjadi nabi, menjadi pembawa Roh Allah (bnd. Bil. 11:29; Yeh. 39:29; Yer. 12:12). Lihat Khotbah Petrus.[34] orang Israel tahu bahwa untuk menyeberangi Laut Allah menggunakan “angin timur” yang keras (bnd. Kel. 14:21, 15:8-10 Yes 27: 8; Mzm. 147: 18, Kej. 8:1). Lht. Juga Kej. 11:-10 ;Maz. 33:6).[35]

Dalam kaitanya dengan karya Roh Kudus ada beberapa Nabi juga melihat sangat penting karya-Nya. Yehezkiel menyadari bahwa terutama dalam jabatan kenabian pekerjaan Roh itu penting. Yehezkiel sadar pada permulaan pekerjaannya sebagai nabi bahwa Roh memasukinya (Yeh. 2:2, dengan pengertian Ruakh sebagai Roh Allah, bukan “rohku” sebagaimana dalam Alkitab TB). Mikha sadar bahwa ia, “penuh dengan kekuatan dengan Roh, Tuhan (Mikha 3:8). Zakharia menandaskan bahwa Firman Tuhan semesta alam disampaikan melalui Roh-Nya dengan perantaraan para nabi yang terdahulu (Zakaria 7:12). Ini menyiratkan bahwa walaupun nabi-nabi itu tidak secara khas mengaitkan pekerjaan mereka dengan Roh, namun mereka dianggap sebagai pembawa-pembawa Firman Tuhan melalui Roh. Sesungguhnya dalam pemikiran PL terdapat hubungan erat antara Firman dan Roh. Menurut pemahaman Hosea seorang nabi adalah “orang yang penuh dengan Roh” (Hosea 9:7). Jadi maklumat Allah mengenai nasib umat-Nya dapat dianggap sebagai amanat Roh.  
           
B.     Karya Roh Kudus dalam Perjanjian Baru
1.      Menurut Kitab Injil Sinoptik
Salah satu ciri yang membedakan kitab-kitab Injil Sinoptik dari Injil Yohanes ialah kurangnya ajaran tentang Roh di dalam ketiga Injil itu. Lukas memuat lebih banyak bahan tentang Roh dari Matius dan Markus, tetapi keterangan dalam keempat Injil itupun tak dapat dikatakan banyak. Melihat banyaknya petunjuk kepada pokok ini dalam Kisah Para Rasul dan surat-surat pada rasul, cukup mengherankan bahwa kitab-kitab Injil memuat acuan yang begitu sedikit. Bukti yang ada akan kita pertimbangkan menurut dua bagian utama: Roh Kudus dalam misi Yesus, dan Roh Kudus dalam pengajaran Yesus.

a.      Roh Kudus dalam misi Yesus
Ada tuju aspek peranan yang dimainkan Roh Kudus dalam hidup dan pekerjaan Yesus, yang sebagian besar terdapat dalam Lukas, dengan sejumlah kesejajaran dalam Injil-injil lain.

1.      Janji mengenai Roh yang diucapkan Yohanes Pembabtis
Dalam banyak hal Yohanes termasuk kedalam mizhab nasip-nasip PL, sebab itu tepatlah dalam pelayanannya yang merupakan persiapan, ia membicarakan hubungan Yesus dengan Roh. Menurut Lukas, dalam menjawab pertanyaan yang ditujukan kepadanya Yohanes berkata bahwa Yesus akan membaptis dengan Roh Kudus dan dengan api (Luk. 3:15-17; bnd. Mat. 3:11-12; Mar. 1:7-8).

2.      Peranan Roh Kudus dalam Kelahiran Yesus Kristus dari Perawan
Pada saat kita menyelidiki kehidupan Yesus, kita menemukan kehadiran yang mudah menyebar dan berkuasa dan kegiatan Roh Kudus dalam seluruh hidup-Nya. Bahkan sejak awal penjelmaan-Nya sudah tampak karya Roh Kudus. Baik nubuat maupun kisah kelahiran Yesus menunjuk adanya tindakan khusus dari Roh Kudus. Kemudian Malaikat menerangkan kepada Maria bahwa “Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah yang maha tinggi akan menaungi engkau (Lukas 1:35). Malaikat yang sama juga memberitahukan kepada Yusuf bahwa anak dalam kandungan Maria adalah dari Roh Kudus (Mat. 1:20). Nats. Ini menjadi ayat hafalan atau ayat yang paling dasar tentang kelahiran Yesus Kristus adalah Matius 1:18 kelahiran Yesus Kristus itu adalah mengandung dari Roh Kudus.[36]  Roh Kudus terlibat dalam pembuahan dirahim perawan maria yang kemudian mengandung Tuhan Yesus. Akibatnya ialah inkarnasi-Nya (Luk. 1:35).[37] 

3.      Roh dan nubuatan Simeon  
Dalam ceritanya dalam kelahiran Tuhan Yesus, Lukas menampilkan dengan kuat peranan yang demikian Roh dalam memandu kata-kata yang diucapkan Yesus. Roh Kudus ada diatasnya (Luk. 2:25). Roh menyatakan kepada dia bahwa dia akan melihat yang diurapi Tuhan (ay. 26), oleh Roh Kudus ia bertemu dengan Yesus dan orang tuanya (ay. 27). Jadi fungsi Roh Kudus sangat berarti dalam penyataan yang disampaikan oleh Simeon tentang arti misi Yesus bagi dunia, dan nubuatan tentang pedang yang akan menembus jiwa maria. Disini kita melihat Roh Kudus dalam peranan kenabian-Nya.[38]

4.      Roh Kudus dalam Pembaptisan Yesus
Roh Kudus turun seperti bagaikan burung merpati, dan suara dari surga adalah mengajak semua orang taat kepada-Nya (Mat. 3:16 = Markus 1:10 =  Luk. 3:22).[39] Turunya Roh Kudus juga menandai mulainya suatu zaman baru, suatu zaman kebenaran yang didalamnya hendak Allah dilakukakan (bnd. Jawaban Yesus atas keragu-raguan Yohanes untuk membaptiskan Dia, Mat. 3:15). Alasan utama bagi turunya Roh Kudus atas Yesus ialah agar Ia dapat membaptis orang lain dengan Roh, seperti yang dinubuatkan oleh Yohanes pembaptis. Dengan kata lain, misi Yesus bukan hanya sekedar permualan dengan Roh Kudus, melainkan juga diarahkan oleh Roh Kudus. Harus diingat pula bahwa suara yang dari sorga yang meneyebutkan ke- anakan Yesus segera menyusul setelah turunnya Roh Kudus dan harus erat dihubungkan dengannya.[40]

5.      Roh Kudus pada pencobaan Yesus  
Yesus penuh dengan Roh Kudus (Luk. 4:1).[41] Yesus dipimpin oleh Roh Kudus kedalam situasi dimana pencobaan itu terjadi. Dalam Matius 4:1 dan Lukas 4:1-2 dikatakan bahwa Yesus dipimpin oleh Roh Kudus masuk ke padang gurun. Sedangkan pernyataan Markus lebih kuat bahwa “segera sesudah itu Roh memimpin Dia ke padang gurun (1:12). Dalam kuasa Roh Kudus Ia kembali ke Galile (4:14).[42]

6.      Roh dan pengusiran setan dalam pelayanan Yesus
Pengusiran setan-stan disebut beberapa hal dalam kitab Injil Sinoptik, dan Yesus pernah berkata bahwa pengusiran itu terjadi “dengan kuasa Roh Allah” (Mat. 12:28). Dalam ayatnya yang sejajar Lukas 11:20 menunjuk pada jari tangan Allah, arti harfianya menerjemakanya kusa Allah. Roh Kudus sebagai kekuatan untuk mengusir roh-roh jahat. dalam peristiwa pengusiran setan oleh murid-murid dan mereka segera lapor kepada Yesus tetapi Dia segera mendinginkan semangat mereka dan Yesus sendiri bergembira dalam Roh Kudus (Luk. 10:17-21). Karena pengalaman murid-murid-Nya yang baru.

7.      Roh dalam Pelayanan Yesus secara holistik
Menurut Lukas, Yesus memulai pelayanan-Nya didepan umum pada rumah sembahyang di Nasaret, setelah kembali “dalam kuasa Roh ke Galilea dari tempat ia mengalami pencobaan. Disitu Ia mencenangkan bahwa janji Roh dalam Yesaya 61:1-2 telah dipenuhi dalam diri-Nya (bnd. Luk. 4: 16-21).[43]

b.      Roh Kudus dalam Pengajaran Yesus
Walaupun hanya sedikit rekaman tentang pernyataan Yesus mengenai Roh Kudus dalam kitab-kitab Injil sinoptik, namun nats-nats itu mempunyai arti yang khusus. Nats-nats itu mencerminkan pemikiran-Nya tentang pelbagai aspek pekerjaan Roh dalam persekutuan yang akan datang.[44]
1)      Ucapan Hujat terhadap Roh Kudus
Semua Injil Sinoptik merekam peristiwa tatkala Yesus dituduh mengusir setan-setan dengan mengandalkan penghulu setan-setan (Mar. 3:22-30; Mat. 12:22-32, Luk. 11:14-23).[45]  
2)      Tuntunan Roh Kudus pada masa penghambatan
Roh Kudus akan berbicara melalui murid Tuhan Yesus (Mat. 10:19-20 = Mar. 13:11 = Luk = 12:12).[46]
3)      Janji Roh Kudus dalam hal menjawab doa
Pada saat Ia mengajar tentang doa, Yesus menegaskan bahwa Bapa akan memberi Roh Kudus kepada mereka yang meminta-Nya (Luk. 11:13). Matius menentukan ucapan ini dalam konteks yang berbeda (Mat. 7:11).[47]
4)      Tempat Roh Kudus dalam Rumusan Baptisan
Seperti ada tertulis: Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus (Mat. 28:19). Walaupun tentang ayat ini banyak penafsir berbeda pandangan tetapi Donald Guthrie  menyetujui pernyataan ini bahwa.  “ Ayat ini lebih masuk akal untuk berpendapat bahwa Yesus memerintahkan murid-murid-Nya untuk menyampaikan ajaran-Nya kepada orang lain, daripada berpendapat bahwa amanat pengutusan itu berasal dari Matius sendiri”.[48]  
5)      Roh Kudus dan janji tentang kuasa
Walaupun Roh tidak disebut dalam Lukas tentang kata-kata berpisahan Yesus,namun kata-kata “Aku harus tinggal di dalam kota ini samapi kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi” (Luk.24:49). Jadi kata ini jelas menunjukkan tentang turunnya Roh Kudus.[49]

2.      Menurut Injil Yohanes
Dalam tulisan-tulisan Yohanes terdapat lebih banyak keterangan mengenai Roh Kudus dan informasi tentang pekerjaan-Nya yang akan datang daripada kitab Injil Sinoptik. Sebagian besar dari bahan itu temuat dalam pengajaran yang lebih khusus yang disampaikan kepada rasul secara eksklusif di ambang penderiataan Yesus. Sebab itu langkah yang terbaik adalah membahas fakta itu dalam dua bagian, yakni: pernyataan-pernyataan tentang Roh sebelum riwayat penderitaan Yesus, dan pernyataan-pernyataan didalam riwayat itu.  
a.       Roh Kudus pada bagian Injil Yohanes
Dalam bagian ini terdapat suatu nats berbentuk cerita dan lima nats pengajaran. Yang pertama ini terdapat kesejajarannya dalam kitab-kitab Injil Sinoptik, sedangkan yang kedua tidak.

       Pertama. Roh Kudus pada waktu Pembaptisan (Yoh. 1:29-34; bnd. Luk. 3:22).[50] Kedua. Fungsi Roh Kudus dalam kelahiran kembali (Yoh. 3:5).[51] Ketiga. Sifat tak terbatas dari karunia Roh Kudus.  Siapa yang diutus Allah, Dialah yang menyampaikan Firman Allah, karena Allah mengaruniakan Roh-Nya dengan tidak terbatas (Yoh. 3:34). Pernyataan itu menyiratkan bahwa Firman Allah membutukan Roh Allah untuk menafsirkannya dan bantuan itu merupakan keharusan. Konteksnya memperlihatkan bahwa yang diutus ialah Anak (Yoh. 3:35) hal ini memperlihatkan hubungan yang erat antara Roh Kudus dan pelayanan Anak itu. Keempat.  Fungsi Roh Kudus dalam ibadah yang benar (Yoh. 4:24).[52] Dalam Injil Yohanes air hidup adalah simbol Roh Kudus (Yoh. 7:37-38).[53]   Kelima. Kaitan antara Roh dan hidup. Istilah pneuma pneuma dalam Yohanes 6: 63 menunjuk kepada Roh manusia, tetapi kita melihat didalamnya suatu petunjuk kepada Roh Kudus. 

          Dalam hal ini terdapat kesejajaran dengan pengajaran tentang kelahiran kembali dalam Yohanes 3:5.[54] Keenam, Janji tentang Roh Kudus, (Yohanes 7:38-39).[55] Ketujuh. Roh Kudus dalam riwayat penderitaan Yesus dalam Yohanes. Rincian tentang Roh Kudus dalam kata-kata perpisahan yang disampaikan kepada murid-murid-Nya, banyak ahli telah menganggap seluruh bagian Injil Yohanes ini sebagai suatu penuturan kembali. Kita dapat memakai ucapan-ucapan tentang Parakletos Parakletos dalam Yohanes sebagai kunci bagi pemahaman yang tepat mengenai pekerjaan Roh Kudus dalam Kisah Para Rasul. Ucapan-ucapan itu terdapat dalam Yohanes 14:15-16 dan 17;[56] 14: 25-26; 15: 26-27; 16: 5-11 dan 16:12,15. Nats-nats ini berbicara tentang Roh Kudus, tentang fungsi-fungsinya yang beraneka ragam, dan tentang cara bagaimana Roh Kudus itu diberikan.  Kedelapan.Sifat Roh Kudus. Ada dua gelar yang khusus yang digunakan dalam nats-nats ini yang menjanjikan aspek-aspek tertentu dari sifat-Nya.[57]  Kesembilan. Fungsi-fungsi Roh Kudus. (1) Memuliakan Kristus (Yoh. 16:14).[58] (2) memampukan orang-orang percaya untuk bersaksi tentang Kristus (Yoh. 15:26).[59] (3)  Roh Kudus yang akan mengajarkan segala sesuatu kepada orang-oranag percaya dan mengingatkan akan semua yang telah Yesus katakan (Yohanes 14: 26).[60] (4) Roh Kudus akan memimpin, teristimewa dalam seluruh kebenaran (Yohanes 16:13a). (5) Roh Kudus akan mengingatkan hal-hal yang akan datang (13b). Roh Kudus bekerja dan meyakinkan atau menginsafkan mengenai dosa, kebenaran dan penghakiman (Yohanes 16:8-11).[61] Kesepuluh.Penerimaan Roh Kudus. Dalam nast ini ada petunjuk-petunjuk tentang tata cara maksudnya Roh Kudus ke dalam pengalaman manusia.[62] Roh Allah adalah Roh kreasi. KaruniaNya akan menghasilkan karya-karya kreatif.[63]

3.      Menurut Kitab Sejarah (Kisah Para Rasul)  
Sekarang kita beralih pada Kitab Kisah Para Rasul kita tiba pada zaman yang berbeda. Sewaktu pelayanan Yesus pekerjaan Roh Kudus dalam diri orang-orang percaya masi dalam taraf dibayangkan, tetapi bekerjaan Roh Kudus telah terlihat. Pekerjaan Roh tentu berkesinambungan dengan misi Yesus. Semua yang diperbuat jemaat di lihat sebagai karya Roh Kudus. Keseluruhan pergembangan gagasan dalam sejarah gerakan Kristen yang mula-mula itu dikuasai oleh Roh Kudus. Ini membuat Kisah Para Rasul amat penting dalam rangka menetapkan ajaran PB tentang Roh Kudus dibandingkan dengan surat-surat dalam Kisah Para Rasul memang lebih sedikit refleksi tentang peranan Roh Kudus, tetapi lebih banyak cerita tentang Roh kudus.  

Jadi pertama-tama Roh Kudus memberi pengertian kepada rasul-rasul yang dipilih-Nya (Kis.1:2). Sifat baptisan dengan Roh Kudus (Kis.1:5). Janji Amanat Agung mulai dari Yerusalem apabila Roh Kudus turun keatas mereka (Kis. 1:8).[64] Roh Kudus berbicara kepad Daud tentang Judas. (Kis. 1:16).[65] Kepenuhan Roh Kudus, mengakibatkan mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya (Kis. 2:4).[66] Setelah Ia ditinggikan oleh tangan kanan Allah dan menerima Roh Kudus yang dijanjikan itu (Kis. 2:33).[67] melalui baptisan semua orang akan menerima karunia Roh Kudus (Kis. 2:38).[68] Apa yang dikatakan oleh Petrus, kepada Imam dan tua-tua dan pemimpin-pemimpin adalah penuh dengan Roh Kudus (Kis. 4:8).[69] Petrus mengutip Mazur bunyinya: Dan oleh Roh Kudus dengan perantaraan hamba-Mu Daud (Kis. 4:25). Kepenuhan Roh Kudus menjadikan mereka semakin berani untuk memberitakan Injil Kis. 4:33).[70] Mendustai Roh Kudus (Kis. 5:3.[71]  bnd. Kis. 5: 9) Petrus mengatakan dalam waktu yang sama menyebutkan nama Roh Tuhan. Ini berarti Petrus secara langsung menyebutkan hakikat Allah yang Tritunggal itu sendiri. Petrus dan teman sepelayanan bersama Roh Kudus adalah saksimata, seperti tertulis dalam (Kis. 5:32).[72] Tujuh orang yang dipilih untuk melayani orang miskin adalah orang yang penuh hikmat dan Roh Kudus (Kis. 6:5).[73] Stefanus dengan tegas menegur orang-orang yang menentang Roh Kudus  (Kis. 7:51).[74] Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah (Kis. 7:55).[75] Petrus dan Yohanes berdoa supaya orang - orang Samaria menerima Roh Kudus (Kis. 8:15).[76] Filipus membaptis orang banyak tetapi tidak merasakan kehadiran Roh Kudus (Kis. 8:16).[77] Petrus dan Yohanes menumpangkan tangan di atas mereka, lalu mereka menerima Roh Kudus (Kis. 8:17).[78] Roh Kudus adalah karunia Allah, tidak dapat diperjual belikan dengan uang (Kis. 8:18; 8:19).[79]  Allah menyuruh Ananias agar menumpangkan tangan diatas Saulus maka Saulus bisa melihat dan menjadi penuh dengan Roh Kudus ( Kis. 9:17).[80] Pertolongan dan penghiburan dari Roh Kudus maka, jumlahnya jemaat disitu makin bertambah besar (Kis. 9:31).[81] 10:38). Yesus dari Nazaret itu,  Allah mengurapi Dia dengan Roh Kudus. Kemudian, Petrus sedang berkata demikian, turunlah Roh Kudus ke atas semua orang yang mendengarkan pemberitaan itu (Kis. 10:44).[82] Roh Kudus dicurahkan ke atas bangsa-bangsa lain juga (Kis.10:45). Orang bukan Yahudi menerima Roh Kudus sama seperti orang Yahudi (Kis. 10:47).[83] Roh Kudus turun keatas mereka (Kis. 11:15 ).[84] Barnabas adalah orang baik, penuh dengan Roh Kudus (Kis. 11:24 ). Roh Kudus meminta agar Barnabas dan Paulus dukhususkan bagi-Nya (Kis. 13:2). Saulus dan Barnabas menuruti Roh Kudus berangkat ke Seleukia, dan dari situ mereka berlayar ke Siprus (Kis. 13:4). Tetapi Saulus, juga disebut Paulus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap Baryesus tukang sihir (Kis. 13: 9).[85] Roh Kudus memberikan sukacita (Kis.13:52).[86] Allah mengaruniakan Roh Kudus kepada orang non Yahudi (Kis.15:8). Keputusan Roh Kudus  dalam pengutusan pemberitaan Injil (Kis. 15:28). Roh Kudus mencega Paulus dan Silas (Kis.16:6; bnd. 19:6). Roh Kudus menetapkan jemaat Efesus menjadi  penilik (menggembalakan) jemaat Allah (Kis. 20:28).[87]      

4.      Menurut Surat- Surat Paulus 
Roh Kekudusan mengaku bahwa Yesus Kristus bagkit dari antara orang mati dan Dia berkuasa  sebgai Anak Allah (Roma  1:4a).[88] Allah telah dicurahkan Roh Kudus yang
telah dikaruniakan Roh Kudus kepada kita (Roma  5:5).[89] Sekarang  kita  melayani dalam keadaan baru menurut Roh dan bukan dalam keadaan lama menurut huruf hukum Taurat (Roma 7:6).[90] Keinginan Roh Kudus adalah hidup dan damai sejahtera (Roma 8:6). Dengan demikian, Roh yang kita miliki adalah Roh Allah (Roma 8:9).[91] Jadi tubuh kita ini memang mati karena dosa, tetapi Roh Kudus yang kita miliki adalah hidup yang kekal (Roma  8:10).[92] Jadi semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah (Roma  8:15). Dan Roh yang kita terima adalah roh  perbudakan  melainkan Roh yang menjadikan kita anak Allah (Roma   8:14). Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah (Roma  8:16). Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; kemudian, Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah. (Rom. 8:26; 27).[93] Setiap suara hatiku turut bersaksi dalam Roh Kudus ( Roma 9:1). Kerajaan Allah soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus (Roma  14:17). Jadi oleh kekuatan Roh Kuduslah kita berlimpah-limpah dalam pengharapan (Roma  15:13). Bangsa-bangsa bukan  Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan yang berkenan kepada-Nya, karena disucikan oleh Roh Kudus (Roma 15:16).  Roh Kudus menyelidiki segala sesuatu, bahkan hal-hal yang tersembunyi dalam diri Allah (1 Kor. 2:10). Sifat Roh Kudus juga adalah Maha tahu (1 Korintus  2:11).[94] Kita tidak menerima roh dunia, tetapi Roh yang berasal dari Allah (1 Kor. 2:12). Oleh sebab itu, manusia dunia tidak dapat diterima apa yang berasal dari Roh Allah (1 Kor. 2:14).[95] Roh Allah diam di dalam kita (1 Kor. 3:16).[96] Kita telah dibenarkan dalam nama Tuhan Yesus Kristus dan dalam Roh Allah kita (1 Kor. 6:11). Keta juga harus menjadi satu Roh dengan Dia (1 Kor.  6:17). Tubuh adalah Bait Roh Kudus dan Roh Kudus bersemayam dalam tubuh kita. Sebab, tubuh kita sudah dibeli (1 Kor. 6:19).[97] Paulus pun bersaksi bahwa dia  juga mempunyai Roh Allah (1 Kor. 7: 40). Tidak ada seorang pun yang berkata-kata oleh Roh Allah (1Kor. 12: 3).[98] Kepada tiap-tiap orang dikaruniakan penyataan Roh untuk kepentingan bersama (1 Kor.  12:7;-11). Orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik budak, maupun orang merdeka, telah dibaptis dalam satu Roh ( 1 Kor. 12:13). Kemudian. Bahasa Roh, tidak berkata-kata kepada manusia, tetapi kepada Allah (1 Kor. 14:2). Makna bahasa Roh dan nubuatan (1 Kor.14:22).[99]  Adam yang akhir menjadi Roh yang menghidupkan (1 Kor. 15:45; bnd. Ef. 1:13). Roh Kudus sudah dimetraikan di dalam hati kita sebagai jaminan dari semua yang telah disediakan untuk kita (2 Kor. 1:22). Roh Allah ibarat tinta yang tidak bisa terhapus (2 Kor. 3:3 ).[100] Hukum yang tertulis mematikan, tetapi Roh menghidupkan (2 Kor.  3:6). Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan (2 Kor. 3:17). Kemurahan hati; hanya dapat dalam Roh Kudus dan kasih yang tidak munafik;  (2 Kor. 6:6).  Salam Paulus melibatkan hakikat Tritunggal. Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian (2 Kor. 13:13; Gal. 6:18 ). Manusia menerima Roh Kudus karena percaya kepada pemberitaan Injil? Bukan hanya melalui iman (Gal.3:2; 3:5; 3:14  ).[101]  Secara nyata kita tidak melihat Roh Kudus berbicara tetapi firman Tuhan katakana bahwa Roh berseru dan mengatakan “ya Abba, ya Bapa! lihat (Gal. 4:6).[102] Dalam hidup manusia ada dua Keinginan Roh dengan keinginan daging (Gal. 5:17). Sifat keinginan daging.[103] Tetapi buah-buah Roh adalah.[104] Memimpin orang –orang percaya dengan Roh Yang lemah lembut. Seperti ada tertulis.[105] Beni Roh Kudus dan beni daging.[106] Dan Roh Kudus itu adalah jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya (Ef. 1:14).[107] Mintah Roh hikmat (Ef.1:17) .[108] Roh memberikan jalan masuk kepada Bapa (Ef. 2:18). Zaman dahulu Roh tidak dinyatakan, sedangkan zaman sekarang dinyatakan dalam Roh kepada rasul-rasul (Ef. 3:5). Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera. Roh Kudus juga mampu membaharui pikiran manusia (Ef.  4:23). Orang percaya diingatkan supaya  janganlah mendukakan Roh Kudus  (Ef. 4:30-32).[109] Berdoa setiap waktu dalam Roh (Ef. 6:18).[110]  Paulus sadar bahwa semua pelayanan yang dia lakukan melalui kekuatan doa jemaat Filipi dan kekuatan Roh Yesus Kristus (Fil. 1:19).[111]  Kitalah orang-orang bersunat, yang beribadah oleh Roh Allah, dan bermegah dalam Kristus Yesus dan tidak menaruh percaya pada hal-hal lahiriah (Fil. 3:3).[112] Dalam Roh aku bersama-sama kamu, kata Paulus (Kol.2:5).[113] Injil yang disampaikan itu disertai kekuatan Roh Kudus, seperti ada tertilis dalam (1 Tes. 1:5; 1 Tes.1:6).[114] Peliharalah harta yang indah, yang telah dipercayakan-Nya kepada kita, oleh Roh Kudus yang diam di dalam kita (2 Tim. 1:14).[115] ayat ayat dalam surat-surat Paulus ini ditemuak melalui Alkitab elektronik.[116]

5.      Menurut Surat-Surat Umum
Karunia Roh Kudus, yang dibagi-bagikan-Nya menurut kehendak-Nya (Ibr. 2:4).[117] Roh Kudus mengatakan bahwa jika kita mendengar suara-Nya jangan mengeraska hati (Ibr. 3:7).[118] Mendapat bagian dalam Roh Kudus ( Ibr. 6: 4).[119] Roh Kudus menyatakan jalan ke tempat yang kudus (Ibrani  9: 8).[120] Roh yang kekal (Ibr. 9:14).[121] Mereka yang menginjak-injak Anak Allah “menghina Ro Kasih Kaunia (Ibr. 10:29).[122] Roh Kudus juga memberi kesaksian kepada kita (Ibrani  10: 15). Roh Kudus, yang diutus dari sorga, menyampaikan berita Injil kepada kita (1 Pet. 1:12; bnd; 4:14  ). Roh Kudus terus menerus menguatkan supaya orang percaya tetap bertahan dalam menghadapi berbagai penderiataan (1 Pet. 4:14).[123] Roh yang sebelumnya memberi kesaksian tentang segala penderitaan yang akan menimpa Kristus dan tentang segala kemuliaan yang menyusul sesudah itu (1 Pet. 1:11). Roh Kudus, yang diutus dari sorga, menyampaikan berita Injil (1 Pet.  1:12).[124] Roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah (1 Pet. 3:4).[125] Yesus memberitakan Injil dalam Roh kepada roh-roh didalam penjara (1 Pet. 3:19; bnd. 4:6 ; 3:20).[126] Nubuat dihasilkan melalui dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah (2.Pet. 1:21).[127] Roh yang mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia, berasal dari Allah (1 Yoh. 4:2).[128] Ada tiga yang memberi kesaksian Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu (1 Yoh. 5:7).[129] Guru-guru palsu adalah orang yang hidup tanpa Roh Kudus (Yudas  1:19). Sebagai orang percaya bangun diri sendiri di atas dasar iman yang paling suci dan berdoalah dalam Roh Kudus (Yudas  1:20).  

6.      Menurut Kitab Apokaluptik   
Dalam kitab Wahyu terdapat suatu cirri yang khas, yaitu iman kepada tujuh Roh Allah (1:4; 3:1; 4:5;5:6). Roh Kudus berbicara kepada ketuju jemaat (Wahyu  2:11[130]; 2:17;[131] 2:29;[132] 3:1; bnd.3:6[133] ; 3:13;[134] 3:22;[135] ). Kemudian Yohanes dikuasai Roh Kudus dan lihat sebuah takhta terdiri di sorga, dan di takhta itu duduk Seorang (Wahyu  4:2).[136] Yohanes melihat seekor binatang bertanduk tujuh dan bermata tujuh. itulah adalah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi (Wahyu  5:6). Lalu tiga setengah hari kemudian masuklah Roh kehidupan dari Allah ke dalam mereka (Wahyu  11:11).[137] Dalam Roh Yohanes dibawanya ke padang gurun dan dia melihat seorang perempuan duduk di atas seekor binatang yang merah ungu, yang penuh tertulis dengan nama-nama hujat. Binatang itu mempunyai tujuh kepala dan sepuluh tanduk Wahyu  17:3).[138] Kesaksian Yesus adalah Roh nubuat (Wahyu  19:10). Didalam Roh membawa Yohanes ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi dan Roh itu memperlihatkan kota yang kudus Yerusalem, turun dari sorga, dari Allah (Wah. 21:10; bnd. Wah.22:6 ). Perkataan Roh dan pengantin Perempuan (Wah. 22:17).[139]  Dengan demikian, pada kesimpulan setiap surat yang dialamatkan kepada jemaat di Asia, para pembacanya dihimbau agar mendengar apa yang dikatakan oleh Roh Kudus.[140] Ini sesuai dengan apa yang dikatakan diatas tentang peranan Roh Kudus dalam pewahyuan.

III.             IMPLIKASI TEOLOGIS  
1.      Karya Roh Kudus dalam perjanjian Lama bukanlah suatu bayangan melainkan oknum yang berpribadi. Dia turut terlibat dalam Penciptaan.
2.      Karya Roh Kudus dalam Perjanjian Lama memberikan karunia untuk menerjemahkan makna mimpi kepada setiap orang.
3.      Roh Kudus juga memberikan talenta menjahit pakaian imam dan pekerjaan lain. Semuannya adalah pekerjaan Roh Kudus.
4.      Kehadiran Roh Kudus dalam perjanjian Lama kepada setiap orang  bersifat sementara. Barang siapa melanggar peraturan yang ditetap oleh Allah maka, otomatis Roh Kudus meninggalkan orang tersebut. Tetapi zaman sekarang adalah zaman anugerah, Allah menganugerahkan Roh Anak-Nya kedalam hati kita dan menetap sampai seumur hidup  kecuali mati nanti Dia akan kembali kepada Allah.
5.      Karunia-karunia yang kita miliki merupakan anugerah Roh Kudus sehingga kita harus sadar bahwa karunia itu bukan karena hasil usaha kita. Karunia-karunia tersebut dimaksudkan untuk dipakai bagi penggenapan rencana-Nya.
6.      Roh Kuduslah yang memberikan kuasa kepada orang percaya untuk menjalankan kehidupan dan pelayanan Kristen. ketidakmampuan pribadi hendaknya jangan menghalangi atau mencegah kita.  
7.      Roh Kudus membagi-bagikan karunia-karunia-Nya kepada gereja secara bijaksana dan berdaulat. Memiliki atau tidak memiliki karunia tertentu bukanlah alas an untuk bermegah atau menyesal. Karunia Roh bukan upah bagi mereka yang mencarinya atau berusaha agar layak menerimanya.
8.      Tak satupun karunia diperuntukkan bagi semua orang, dan tidak ada satu orang yang memiliki semua kaunia. Persekutuan tubuh Kristus diperlukan bagi perkembangan spiritual penuh untuk setiap orang percaya.
9.      Kita dapat bersandar pada Roh Kudus untuk memberikan firman Allah, serta memuntun kita untuk memahami kehendak-Nya bagi kita.
10.  Adalah tepat untuk memanjatkan doa kepada Roh Kudus, sebagaimana halnya kepada Bapa dan Anak,maupun kepada Allah Tritunggal. Dalam doa semacam itu kita dapat bersyukur kepada-Nya dan memohon agar Ia melanjutkan karya-Nya yang unik di dalam diri kita.

IV.             KESIMPULAN
Penelitian mengenai Roh Kudus sangat penting bagi kita ssebagai orang-orang percaya. salah satunya ialah bahwa melalui Roh Kudus inilah Allah Tritunggal menjadi nyata bagi orang percaya. Dia tinggal di dalam kita. Roh Kudus merupakan tokoh Tritunggal yang melaluinya Allah Tritunggal bekerja di dalam diri kita. Karena kita hidup pada masa ketika karya Roh Kudus lebih menonjol dibandingkan dengan karya kedua oknum lainnya. Karya sang Bapa lebih menonjol sepanjang perjanjian Lama, dan karya sang Anak lebih menonjol sepanjang masa yang diliputi Kitab-kitab Injil hingga kenaikan-Nya ke surga. Sedangkan Roh kudus menjadi pusat perhatian sejak hari pentakosta, periode yang diliputi kitab Kisah Para Rasul dan surat-surat Perjanian Baru serta periode  sejarah gereja selanjutnya. Selanjutnya Roh Kudus menjadi peranan penting dalam kehidupan orang percaya saat ini. Manusia hidup karena Roh kudus bersemayam didalam diri manusia. Jika manusia meninggal dunia melepaskan tubuh yang fana maka, Roh Allah kembali ke asal semula-Nya yaitu, kepada Allah yang mengarunialan-Nya, sesuai dengan (Pengkhotbah 12: 7). Sekali lagi Roh Kudus masa kini Dia menjadi segala-Nya bagi manusia.




V.                DAFTAR  BIBLIOGRAFI

------------------------- Lembaga Alkitab Indonesia TB (Jakarta: 2002)
------------------------ Alkitab Elektronik 202
Tafsiran Alkitab Masa Kini Ayub sampai dengan maleakhi, Berdasarkan fakta-fakta. Jakarta:
Komunikasi Bina Kasih, 1988.  
Sejarah Ilmiah dan  Alkitabiah. Jakarta: Komunikasi Bina Kasih/OMF, 1991. Tafsiran Alkitab Masa Kini Matius sampai dengan Wahyu, Berdasarkan fakta-fakta.
Komunikasi Bina Kasih, 1988.  
Sejarah Ilmiah dan  Alkitabiah. Jakarta: Komunikasi Bina Kasih/OMF, 1988.
Paterson M. Robert. Tafsiran Alkitab kitab Yerimia,
Jakarta: Gunung Mulia, 1985.
Boyd M. Frank. Ktab Nabi-nabi Kecil. Hosea, Yoel, Amos, Obaja  Yunus,Mikha, Nahum,
Habakuk, Sefanya, Hagai, Zakharia, Maleakhi, Malang: Gandum Mas, 1982
Pilon P. K.  tafsiran Mikha.
Jakarta: Gunung Mulia, 1977.
De Kuiper A. tafsiran Alkitab Kitab Hosea.
Jakata: Gunung Mulia, 1994.
C. Ryrie  Charles. Teologi Dasar Panduan Populer untuk Memahami Kebenaran Alkitab.
Yogyakarta: Andi, 1991.
Ladd Eldon, George, Teologi Perjanjian Baru Jilid 1.
Bandung: Kalam Hidup, 2002 .
Erickson J. Millard, Teologi Perjanjian Baru Volume Tiga.
Malang: Gandum Mas,2004.
Guthrie Donald, Teologi Perjanjian Baru 2 Misi Kristus, Roh Kudus, Kehidupan Kristen.
Jakarta: Gunung Mulia, 2002.
Dister Syukur Nico, Teologi Sistematika, Allah Penyelamat, Kompendium Sepuluh Cabang Berakar Biblika dan Berbatang Patritika.
Yogyakarta: Kansius, 2004.
Heer de J. J. Tafsiran Alkitab njil Matius.
Jakarta: Gunung Mulia, 2003.
Barclay William. Pemahaman Alkitab Setiap Hari Injil Matius 1-10.
Jakarta: Gunung Mulia, 2003.
Boland J. B. Tafsiran Alkitab Injil Lukas.
Jakarta: Gung Mulia, 1990.
Hagelberg Dave . Tafsiran Alkitab Injil Yohanes pasala 13-21, Dari Bahasa Yunani.
Yogyakarta: Andi, 2004.
Barclay William. Pemahaman Alkitab Setiap Hari Surat Roma. Jakarta:
Gunung Mulia, 2002.
Barclay William. Pemahaman Alkitab Setiap Hari Surat Ibrani. Jakarta:
Gunung Mulia, 2002.
Barclay William. Pemahaman Alkitab Setiap Hari Kitab Kisah Para Rasul.
Jakarta: Gunung Mulia, 2002.
Barclay William. Pemahaman Alkitab Setiap Hari Surat- Surat Yohanes dan Yudas.
Jakarta: Gunung Mulia, 2002.
Brink  d.v. H. Tafsiran Alkitab Kisah Para Rasul. Jakarta:
Gunung Mulia, 1996.
Hagelberg Dave . Tafsiran Alkitab Roma Dari Bahasa Yunani, ode dikaiz ek pistewz zhsetai .
Bandung: Kalam Hidup, 2004.
Hagelberg Dave. Tafsiran Alkitab Surat Roma.
Jakarta: Gunung Mulia, 2002.
Brill Wesley. Tafsiran Surat Korintus Pertama.
Bandung: Hidup, 1994.
Abineno Ch. L. J. Tafsiran Surat Efesus. Jakarta:
Gunung Mulia, 1994.
Graves H. Arthur. Pertama dan Kedua Petrus, Seri Iman Kristen. Malang:
Gandum Mas, 1982.
Heer de J. J. Tafsiran  Alkitab Wahyu Yohanes. Jakarta: Gunung Mulia, 2002.







                [1] Nico Syukur Dister, OFM, Teologi Sistematika Allah Penyelamat, compendium sepuluh cabang Berakar biblika dan Berbatang Patristika (Yokyakarta:Kanasius, 2004) 246.
[2] Uraian ini berdasarkan pada terjemhan ruakh dalam Kejadian 1:2 sebagai ,Roh, (sama seperti dalam TB). Ada juga beberapa penafsir yang menerjemakannya “angin” atau “kuasa” dalam ayat ini. Namun Baumgartel (TDNT 6: hlm. 366) menyimpulkan bahwa dalam ayat ini  ruakh Allah berarti kuasa pencipta yang berpribadi.
[3] Baumgartel (TDNT 6: hlm. 362 dst.) membahas ruakh dalam hubungan dengan Allah menurut empat butir sebagai berikut: pertama. Kuasa ilahi yang efektif; kedua. Kuasa ilahi yang menciptakan; ketiga. Sifat dalam Allah; keempat. Oknum yang berpribadi. Dalam hal ini kata ruakh senantiasa dikaitkan dengan karya Allah.  
[4] George Eldon Ladd, Teologi Perjanjian Baru Jilid I (Bandung: Kalam Hidup, 2002 )385-386.
[5]  Alkitab Terjemahan Baru. Lalu TUHAN berfirman kepada Musa: "Ambillah Yosua bin Nun, seorang yang penuh Roh, letakkanlah tanganmu atasnya.
[6] Roh Kudus bahkan masuk kedalam Tokoh-tokoh yang tidak mungkin dipakai-Nya seperti Bileam. Ayat Pejanjian Lama dikutip oleh Millard J. Erickson,  Teologi Perjanjian Baru (Malang: Gandum Mas, 2004) 41.  
[7] Zaman Hakim-hakim, kepemimpinan oleh kuasa dan karunia Roh Kudus adalah sangat dramatis. Dan tentang Otniel dikatakan, “Roh Tuhan menghinggapi dia dan ia menghakimi orang Israel. Ibid, 43.
[8]Demikian pulah Simson dipenuhi kekuatan Luar biasa ketika Roh TUHAN menghinggapi dia sehingga ia dapat melakukan hal-hal yang hebat, “maka Rih TUHAN berkuasa atas dia, lalu pergola ia ke askelon dan dibunuhnya 30 orang lalu diambilnyalah pakaian-pakaian kebesaran mereka dan melontarkan suatu teka-teki. Ibid, 43.
[9] Sebagai suatu tanda bahwa Saul diurapi Allah, Roh Kudus datang dengan kuasa dan ia bernubuat.
[10]Karaya Roh Kudus ialah menyampaikan ketrampilan tertentu untuk berbagai tugas. Misalnya, ketika menugaskan Bazaleel untuk membangun dan melengkapi prabot Kema Suci,  Allah berfirman, “dan telah Kupenuhi dia dengan Roh Allah, dengan keahlian dan pengertian dan pengetahuan, dalam segala macam pekerjaan,  untuk membuat berbagai rancangan supaya dikerjakan dari emas, perak dan tembaga.
[11] Sebenarnya sangat mustahil untuk mengerti bagaimana caranya menjahit pakaian seorang imam, memang pada saat itu sangat sulit mengerti. hal ini disebabkan oleh karena latar belakang pendidikan misalnya pada waktu itu orang berpendidikan hanya Musa. Tetapi mengapa mereka pintar dalam segala bidang dan diantaranya menjahit pakaian? Hal ini terjadi oleh karena Roh Allah membuat orang pintar atau mengembangkan talenta-talenta yang ada. 
[12] Lalu turunlah TUHAN dalam awan dan berbicara kepada Musa, kemudian diambil-Nya sebagian dari Roh yang hinggap padanya, dan ditaruh-Nya atas ketujuh puluh tua-tua itu; ketika Roh itu hinggap pada mereka, kepenuhanlah mereka seperti nabi, tetapi sesudah itu tidak lagi.
[13]Masih ada dua orang tinggal di tempat perkemahan; yang seorang bernama Eldad, yang lain bernama Medad. Ketika Roh itu hinggap pada mereka -- mereka itu termasuk orang-orang yang dicatat, tetapi tidak turut pergi ke kemah -- maka kepenuhanlah mereka seperti nabi di tempat perkemahan.
[14] Ketika Bileam memandang ke depan dan melihat orang Israel berkemah menurut suku mereka, maka Roh Allah menghinggapi dia.  
[15] Dan Yosua bin Nun penuh dengan roh kebijaksanaan, sebab Musa telah meletakkan tangannya ke atasnya. Sebab itu orang Israel mendengarkan dia dan melakukan seperti yang diberintahkan TUHAN kepada Musa.  
[16]Donald Guthrie, Teologi Perjanjian baru jilid 2 (Jakarta:BPK Gunung Mulia,2006 )140 Kepedulian Allah terhadap umat-Nya dan pekerjaan-Nya untuk kepentingan mereka, yang merupakan benang merah, sepanjang Perjanjian Lama, kadang-kadang berhubungan dengan Roh. Pada jman para hakim, Otniel dan Gidion dikatakan sebagai yang dikuasai oleh Roh. Lebi dari itu, pekerjaan Roh didalam diri mereka itulah yang memperlengkapi mereka, bagi tugas mereka. tidak ada petunjuk yang mengatakan bahwa salah satu yang memiliki bakat alamia yang istimewa, tetapi Roh Allah memimpin mereka menjadi pemimpin. Jabatan hakim adalah suatu jabatan yang bersifat “kharismatis”.
[17] Nico Syukur Dister, OFM, Teologi Sitematika, Allah penyelamat Kompendium Sepuluh cabang Berakar Bilika dan Berbatang Patristika (Yokyakarta: Kanasius, 2004) 247.
[18] Ibid, 248. 
[19] Tatkala Saul menjadi Raja ia dikuasai Roh. Namun penyebab kegalan itu ditandai dengan perginya Roh dari padanya, yang membuatnya tidak mampu mengemban fungsi sebagai raja yang memadai. Donald Guthrie, Teologi Perjanjian baru jilid 2 (Jakarta: BPK Gunung Mulia,2006 ) 140. 
[20] Dalam 1 samuel pasal 16:13-14; dan pasal 15:26; 16:13 pasal 18:6;18:12; 22:24; kemudian 2 Samuel 23:2, kita melihat secara bersama bahwa Samuel kerasukan roh jahat yang dari pada Allah sebagai ganti Roh Allah. Dengan demikian jelas, bahwa sama seperti fungsi hakim tidak dapat dijalankan tanpa Roh, demikian pulah fungsi raja tidak dapat dijalankan tanpa Dia. Roh Allah datang dengan penuh kuasa keatas pengganti Saul, yaitu Daud, ketika Samuel mengurapinya. Sekali lagi pekerjaan Roh dihubungkan erat dengan kepemimpinan. Sejarah selanjutnya dari raja-raja Israel tidak ditandai oleh kelanjutan jabatan dari orang yang dipenuhi oleh Roh. Sedangkan 2 Samuel 23:2 diatas Daut mengklaim bahwa Roh berbicara “dengan perantaraan”, ini merupakan bayangan pendahuluaan bagi pelayanan kenabian di kemudian hari. Ibid, Donald Guthrie,  hal. 140-141. 
[21] Alkitab, Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru dalam Terjeahan Baru, yang diselenggarakan oleh Lembaga Alkitab Indonesia ( Jakarta:- 2002).   
[22] Artinya realita dalam hidup ini manusia bernafas melalui hidung. Jadi arti yang
 sungguhnya adalah nafas manusia itu Roh Kudus, (bnd. Yoh. 3:8). Perkataan Yesus dengan Nekodemus bahwa Roh Kudus itu seperti agin, “Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh."
[23]Donald Guthrie, Teologia Perjanjian Baru Vol 2 (Jakarta: BPK Gunung Muliah,2002)
139140. 
[24] Marie Claire Barth dan B. A. Pareira, Tafsiran Alkitab Kitab Mazmur 73-150 (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2001) 508. Ayat 12 dan 14 adalah permohonan: hati yang murni dan Roh yang teguh. Pertobatan belumlah  hanya dengan permohonan ampun. Itu baru separu  perjalanan. Dalam bagian ini pemazmur sampai pada pemenuhan pertobatan. Perhatikan bahwa tiga kali digunakan bahasa “Roh” dalam bagian ini. Pertama: dia memohon agar  Tuhan menjadikan hatinya yang murni dan membuat baru Rohnya,  sehingga menjadi teguh (ay. 12). Ayat 4b, 9a). ganti “Roh yang baru “ bnd. Yeh. 36:21). Ay. 14 dapat dikatakan merupakan pelenggap karena ayat 14a mirip dengan ayat 10dan  ay. 14b terkandung dalam ayat. 12b-13. Kiranya Tuhan menipang dia yang lemah ini dengan “Roh yang rela.” Roh yang rela ini hanya berasal dari Tuhan.
[25] (ay. 29a). pemazmur dalam larik ini mungkin mengingat bencana-bencana alam. Bukan hanya kesejahteraan segala sesuatu itu bergantung pada Tuhan, melainkan pula hidup dan matinya. Pemzmur berbicara terlebih dahulu tentang hal kematian atau “kembali menjadi debu” (ay. 29c; bnd. Kej. 2:19;3:19; Maz. 146:4) karena kata terakhit Tuhan ialah “hidup atau nafas (ay. 30). Manusia hidup karena Tuhan (bnd. Kej. 2:7). Demikian pulah dengan segala ciptaan yang lain. Apabila Tuhan mengambil hidup dari yang satu, Dia mau menciptakan hidup baru bagi yang lain. Tempat dari yang mati diangkat oleh yang bari diciptakan. Demikian Tuhan terus menerus “membaharui muka bumi” dengan hidup baru. Kematian adalah untuk kehidupan baru. Marie Claire Barth dan B. A. Pareira, Tafsiran Alkitab Kitab Mazmur 73-150 (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2001) 258.
[26] Segala yang bernafas, (hidup, khususnya hidup manusia, dihubungkan dengan Allah, dengan nafas hidup-Nya,dan Roh-Nya. Ada kalanya keyakinan ini diungkapkapkan Israel dengan amat konkret. Misalnya, hal member hidup oleh Allah irtu diumpamakan dengan Allah menghempuskan nafas; begitu pula Tuhan mengambil hidup kembali, ia menghirup lagi napas-Nya. 
[27] Ada suatu wawasan tentang suatu pekerjaan penebusan Roh yang khusus penting sebagai pendahuluan kepada amanat PB, dan itu berhubungan dengan Mesias yang dijanjikan. Ada tiga nats dalam Yesaya yang harus diperhatikan. Yesaya 11:1-2 mengenai “tunas dari tunggul Isai” dikatakan bahwa Roh Tuhan ada pada-Nya, Roh hikmat dan pengertian, Roh nasihat dan keperkasaan, Roh pengenalan dan takut akan Tuhan”. Yesus menggenapi nubuatan ini, karena itu maka nats ini merupakan suatu hubungan antara persiapan PL dan pekerjaan Roh dalam kehidupan Mesias yang berinkarnasi itu. Donald Guthrie, Teologia Perjanjian Baru Vol 2 (Jakarta:BPK Gunung Muliah,2002) 141.   
[28] Ayat-ayat dalam kitab daniel beberapa kali menyebutkan tentang roh dewa yang maha kudus, ini menunjukan kepada roh penyembahan orang Babel. Tetap roh para dewa yang kudus; ungkapan ini biasa diterjemahkan juga sebagai “Roh Allah yang Kudus”, sebab dalam bahasa Aram kata “Allah” dalam bentuk jamak sering menunjuk kepada Allah Israel, yaitu Allah yang Esa. Tetapi barangkali Alkitab LAI memberikan terjemahan yang paling cocok. Roh adalah sumber inspirasi seorang nabi (Bnd. Bil. 24:2-3; Yeh. 11:5) dan kesanggupan Yusup untuk menerjemakan mimpi-mimpi (Kej. 41:38).  S. M. Siahaan dan Robert M. Paterson, Tafsiran Alkitab Kitab Daniel berlatarbelakang, Tafsiran dan pesan (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2007) 101. 
[29] Celakalah orang yang berkata kepada sepotong  kayu: "Terjagalah!" dan kepada sebuah batu bisu: "Bangunlah!" Masakan dia itu mengajar? Memang ia bersalutkan emas dan perak, tetapi roh tidak ada sama sekali di dalamnya.
[30] TUHAN yang membentangkan langit dan yang meletakkan dasar bumi dan yang menciptakan Roh dalam diri manusia.
[31] Nico Syukur Dister, OFM, Teologi Sitematika, Allah penyelamat Kompendium Sepuluh cabang Berakar Biblika dan Berbatang Patristika (Yokyakarta: Kanasius, 2004) 247-148.  
[32] “Aku akan mencurahkan kepadamu air jernih, yang akan mentahirkan kamu; dari segala kenajisanmu dan dari semua berhala berhalamu Aku akan mentahirkan kamu.Kamu akan kuberikan hati yang baru, dan roh yang barudi dalam hatimu, da Aku akan menjauhkan dari tubuhnu hati yang keras dan kuberikan kepadamu hati yang taat.Roh-Ku akan kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-ku dan melakukannya” (Yeh 36:25-27).
[33] “kemudian dari pada itu akan terjadi bahwa Aku mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat,orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi, teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan. Juga ke atas hamba-hambamu laki-laki dan perempuan akan kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu” (Yl.2:28-29). Pada zaman pembuangan dan sesudahnya, orang Israel mulai menyadari hubungan antara Roh dan penciptaan. Setelah mengalami kehadiran Roh Allah dalam penampilan para nabi dan dalam peristiwa sejarah seperti pembebasan dari mesir, masuknya ke tanah kanaan, pembuangan ke Babel, mereka merenungkan karya Allah dalam alam semesta termasuk diciptakan-Nya langit dan bumi. Sejak pengalam dilaut teberau .
[34] Dalam khotbahnya pada Hari Raya Penta Khosta, Rasul Petrus melihat bahwa zaman akhir telah tiba dengan dicurahkannya Roh Kudus ke atas semua manusia: orang Yahudi, orang Yunani,laki-laki dan perempuan, hamba dan orang merdeka (bnd. Kis. 2:14-21; Gal. 3:28).
[35] Angin atau Roh Allah ada di belakang segalanya yang bergerak di alam ciptaan, memisahkan dan menentukan batas antara terang dan gelap, siang dan malam, daratan dan lautan. 
[36]Millard J. Erickson, Teologi Kristen Volume tiga (Malang: Gandum mas,2004)46.
[37] Charles C. Ryrie, Teologi Dasar Volume 2 Panduan Populer untk memahami Kebenaran Alkitab (Yokyakarta: ANDI, 1991) 120. 
[38] Donald Guthrie, Teologia Perjanjian Baru Vol 2 (Jakarta: BPK Gunung Muliah,2002) 147.    
[39] Pembaptisan Yesus dapat dianggap sebagai permualaan pelayanan-Nya didepan umum, maka tidak mengherankan bila semua penulis Injil Sinoptik memberi perhatian kepadanya. Mereka semua menyebut Roh Kudus turun bagaikan  merpati atas-Nya, sebagai pendahuluan kepada suara dari orang yang  mengajak manusia agar mendegarkan suara-Nya. Gambaran ini, mengajak kita untuk bertanya, mengapa Yesus meminta Yohanes membaptis-Nya dan kenapa Roh membubuhkan suatau metrai khusus atas baptisan itu.  
[40]Donald Guthrie, 147-148. 
[41] Jelas bahwa akibat langsung dari kepenuhan Yesus oleh Roh Kudus adalah pencobaan yang besar atau serangkaian pencobaan pada permulaan pelayan-Nya. Millard J. Erickson, 47.
[42] Semua kitab Injil sinoptik setuju dalam memberi tekanan kepad hubungan yang erratantara pembaptisan.  dan pencobaan.Dalam eder sheim (Life And Times of Jesus the Mesiah, 1,hl. 281) memberi saran bahwa dalam pembaptisan Yesus aktip,sedangkan dalam  pencobaan Ia  pasip,dipimpin oleh Roh Kudus. Dalam kejadian yang pertama Ia memenuhi kebenaran, dalam kejadian yang  kedua kebenaran-Nya,dicobai. Ibid 47.
[43] Nats Yesaya itu menggambarkan jenis pelayanan yang akan dijalankan-Nya sebagai menyampaikan kabar baik, menyembuhkan dan membebaskan. Sekali lagi tekanan atas sifat mesianis terlihat dalam pengurapan orang yang dimiliki Roh itu, yang dinubuatkan dalam nats tersebut. Kesimpulan serupadapat ditarik berdasarkan pencantuman kutipan dari nyanyian Hamba dalam Yesaya 42:1-4 oleh Matius, yang lagi-lagi menghubungkan pelayanan penyembuhan dengan pemilikan Roh (Mat. 12:15-21). Kemudian pelayanan Yesus dalam hal pengusiran setan adalah dibantu olrh Roh Kudus (bnd Mat. 12:28).  
[44] Ibid, Donald Guthrie, 151.
[45] Dakwaan itu membuat Yesus berkata (hanya Matius dan Markus yang merekamnya dalam konteks ini, sedangkan Lukas pada konteks lain, Luk. 12:10) bahwa hujat terhadap Roh Kudus tidak dapat diampuni. 
[46] Yesus memberitahukan kepada murid-murid-Nya bahwa mereka pasti akan menghadapi perlawanan. Ia membekali mereka dengan pembelaan yang mungkin atas perkara mereka dihadapan penguasa politis, dengan member jaminan kepada mereka bahwa Roh Kudus akan berbicara melalui mereka.  Ibid 151.
[47] Dan menggunakan “yang baik” sebagai ganti “Roh Kudus” kita dapat berpikir bahwa ucapan ini diulagi Yesus dalam beberapa bentuk, dan bagaimana pun juga, Roh Kuduslah yang merupakan hal yang paling baik. Yang menarik perhatian kita ialah jaminan tentang kehadiran Roh Kudus. Jaminan ini akan mengingatkan kita akan pengalaman tentang Roh kudus sesudah pentakosta, tatkala orang-orang percaya, walaupun memiliki Roh, namun boleh memohonkan kepenuhan Roh yang lebih besar.
[48] Ibid, Donald Guthrie 155.  
[49] Seperti ada tertulis Aku akan mengirim kepadamu apa yang dijanjikan Bapaku (Luk.24:49a) dengan ungkapan “ Roh Bapamu” dalam Maius 10:20. Pengharapan bahwa kedatangan Roh Kudus akan merupakan penganugerahan kuasa, telah nyata dipenuhi pada hari pentakosta dan dalam peristiwa-peristiwa berikutnya yang direkam Lukas dalam Kisah Para Rasul. Ibid,155-156.
[50]. Laporan Yohanes berbeda dengan laporan Sinoptik mengenai pembaptisan Yesus dalam hal bahwa Yohanes menaru perhatian terhadap Reaksi si pembaptis. Dan Yohanes Pembaptis menegaskan bahwa ia “melihat Roh Kudus turun seperti merpat” atas Yesus. Kata yang dipakai disini adalah  theasthai (theasthai) sebutan untuk sesuatu yang nyata. Jadi dalam Lukas itu juga menyebutkan bahwa turunya Roh Kudus itu “dalam rupa jasmani”. Lagi pula bagi Yohanes Pembaptis turunya Roh Kudus itu menyatakan Dia yang Akan Datang  yang akan membaptis dengan Roh Kudus. Bahkan , Yohanes berkata bahwa ia menerima penyataan ilahi yang membuatnya Ibid, mampu mengenali Dia yang akan dating itu sebagai orang yang akan membaptis dengan Roh Kudus. Dengan cara yang sama ia mengenal Dia sebagai Anak Allah. Ibid 157
[51] Ucapan yang terkenal kepada Nikodemus menjadi sangat penting bagi ajaran tentang Roh Kudus: Yesus berkata demikian : "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah. Dalam nats ini tekanan terletak pada kuasa Roh Kudus dalam orang –orang percaya untuk membaharui atau menciptakan kembali. Inilah cikalbakal kelahiran kembali. Gagasan ini disodorkan melalui kiasan. Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah Roh (bnd. Yoh. 3:6).  Ibid, 158.
[52] Dialog Yesus dengan perempuan Samaria, terdapat suatu pernyataan tentang kodrat Allah yang  rohani. Bahwa Allah adalah Roh adanya tentu bukanlah suatu penyataan yang baru kepada orang Yahudi, dan juga bukan hal yang baru buat orang Samaria. Penyembahan kepada Allah haruslah diadakan dalam  Roh dan kebenaran, hal ini sulit jika dipahami  jika bukan petunjuk langsung kepada Roh Kebenaran, yang akan mempin orang-orang yang percaya kepada Kristus kedalam  ibadah yang benar. Ibid, 159.   
[53] Penting dingat bahwa pernyataan ini muncul dalam pembahasan tentang air hidup, suatu simbol yang dikenal untuk Roh Kudus. 
[54] Ada dua cirri lain yang penting juga penting: pertama, danging dan roh, sekali lagi dipertentangkan; kedua, adanya petunjuk Rohani kepada kata-kata Yesus. Orang-orang percaya sekali lagi dipandang sebagai penduduk suatu tatanan yang berbeda dari manusia alamiah (daging). Sedangkan Iman dikaitkan dengan Roh, bukan dengan daging. Ibid,159.  
[55] “Yang dimaksudkan-Nya ialah Roh Kudus yang akan diterima oleh mereka yang percaya kepada-Nya, sebab Roh itu belum datang, karena Yesus belum dimuliakan”. Sekali lagi Yohanes menafsirkan aliran-aliran air hidup sebagai simbol Roh Kudus. Yesus telah menunjuk Pada Upacara Air Pada Hari Raya Pondok Daun.  
[56]  Dalam ayat-ayat ini menjelaskan pekerjaan baru dari Roh Kudus untuk melibatkan satu kediaman yang tetap dalam diri umat Allah. ” Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya. Yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu. Akan ada satu kuasa yang tinggal didalam yang akan menjadi hak istimewa dari semua umat Allah, dan bukan hanya beberapa pemimpin resmi saja.  George Eldon Ladd, Teologi Perjanjian Baru Jilid 1 ( Bandung: Kalam hidup,2002) 397.  
[57] Yang pertama ialah Parakletos ( Yoh.14:16). Istilah ini telah mendapat banyak terjemahan: Pembela, Penghibur, Penasihat, Penolong,. Arti akar  katanya dalam bahasa Yunani ialah”seorang yang dipanggil untuk mendambingi”, karena itu pasti ada unsur  kebenaran dalam semua terjemahan tersebut. Gelar lain, “Roh Kebenaran”, menjelaskan sendiri artinya. Kebenaran adalah tema yang berulang kali muncul dalam Injil Yohanes (lih. Yoh. 14:17; 15:26; 16:13). Ibid, hal 161.    
[58] Kerendahhatian Tuhan Yesus  nyata dalam nas-nas yang bercerita bagaimana Dia mengerjakan kehendak Bapa “yang mengutus”  Dia. Demikian juga kita melihat kerendahhatian Roh Kudus, yang tidak mempermuliakan diri-Nya. Fokus pelayanan Roh Allah ada pada Tuhan Yesus, yang menyatakan dan mempermuliakan Bapa. Dava Hagelberg, Tafsiran Injil Yohanes pasal 13-21, dari Bahasa Yunani (Yogyakarta: Andi, 2004 ) 135.
[59] Mereka tidak akan menghadapi perlawanan itu sendiri, karena Roh Kebenaran bersaksi tentang Tuhan Yesus. Segala kesusahan yang mereka alami diimbagi dengan kehadiran dan karya Roh kebenaran. Dia akan bersaksi tentang Tuhan Yesus. Ibid 122.
[60] Dia akan pergi, tetapi proses pengajaran yang Dia kerjakan sampai saat itu tidak berhenti karena Dia pergi. Ada seorang advokat yang akan meneruskan pengajaran-Nya, yaitu Roh Kudus. Ibid 78.  
[61] Nas ini, ayat 8-11, begitu padat sehingga rumit diartikan. Penjelasan berikut ini adalah paham Carson. Dalam Bahasa Yunani yang diluar Perjanjian Baru istilah ini, elegcho elegkho, berarti “memperlihatkan”, mempermalukan, membuktikan, menghina, mendakwa, atau menyangkal, kata kerja ini dipakai 17 ata 18 dalam PB. (Ada masalah naskah dalam Yudas 22.) hampir setiap kali kata ini dipakai, ada arti menunjukan dosa orang supaya ia bertobat. Ibid, dikutip dari catatan kaki  hal. 128.
[62] Beberapa nast memperlihatkan bahwa Roh adalah karunia Dari Bapa(Yohanes 14:16,26) atau Anak (Yoh.15:26;16:7). Prakarsa bukan pada manusia. Kehadiran Roh Kudus tidak dapat diupayakan. Lebih dari itu, seperti dalam Yohanes 7:39demikian pula dalam 16:7,kedatangan Roh Kudus bergantung pada keberangkatan Yesus.
[63] Menjadi jelas bahwa karya Roh Kudus dalam hidup orang-orang percaya juga mencakup bidang kebudayaan. Bahkan penulisan Kitab Suci, sebagai sebuah karya seni, pun adalah inspirasi dari Roh Kudus. Karunia Roh Kudus tidak hanya menyangkut kemampuan administrasi, pembuatan mujizat, atau kemampuan verbal menyampaikan Firman Allah. Karunia Roh bagi orang percaya juga menyangkut bidang seni dan budaya. Roh Allah akan memakai dan akan kian memampukan umatNya agar dapat menghasilkan karya seni bermutu yang mengungkapkan keindahan yang membawa kebenaran dan kebaikan. Roh Allah adalah Roh kreasi. KaruniaNya akan menghasilkan karya-karya kreatif. Keyakinan ini seharusnya mendorong orang-orang Kristen untuk berani mengambil bagian dalam bidang seni-budaya untuk menghasilkan karya-karya dan kritik-kritik seni yang bermutu, misalnya, menjadi penyair, novelis, musisi, pelukis, seniman teater, sutradara, sastrawan, arsitek. Menjadi Bezaleel yang merancang bangunan dan karya kudus bukan hanya demi kegunaan tetapi juga demi kemuliaan dan keindahan, sehingga membuat Allah bersukacita menikmatinya. Sehingga kita pun dapat kian memahami Roh Kudus yang menjadi Penghibur kita (Yoh 16:7). Sebab Dia menghibur kita melalui kebenaran dan kebaikan, dan juga melalui keindahan.  Andreas Himawan, htt//p@Www. Rohani.Coom.
[64] Para murid telah menerima pengetahuan dan pandangan tentang berita yang mereka harus bawa kedalam dunia dari pengajaran ilahi dari Tuhan Yesus sendiri. Tetapi kekuatan untuk menunaikan tugas bersaksi itu sampai akhir, akan mereka terima dari Roh Allah yang bekerja didalam mereka. Jadi membawa kesaksian ini tidak saja akan terbatas kepada bangsa Yahudi sendiri (Yerusalem dan Yudea) tetapi harus dibawa juga kepada penduduk yang beraneka warna di Samaria. Bahkan kesaksian itu menembus sampai kepada semua bangsa di dunia ini. Ds. H. V. D. Brink, Tafsiran alkitab Kisah Para Rasul (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1996) 17.  
[65] Seperti ada tertulis "Hai saudara-saudara, haruslah genap nas Kitab Suci, yang disampaikan Roh Kudus dengan perantaraan Daud tentang Yudas, pemimpin orang-orang yang menangkap Yesus itu (Bnd. Maz. 69: 26; 109: 8).  Alkitab Elektronik 2.0.0 - Alkitab Terjemahan Baru © 1974 Lembaga Alkitab Indonesia. 
[66] Ungkapan “penuhlah mereka dengan Roh Kudus” dalam pasal 2:4 sangat berarti. Ini tidak pernah muncul dalam PL. ungkapan ini terdapat satu kali berhubungan dengan Yesus pada waktu pembaptisan-Nya (Luk. 4:1).  Donald Gutthrie, Teologi Perjanjian Baru 2 Misi Kristus, Roh Kudus, Kehidupan Kristen (Jakarta: Gunung Mulia,2002) 170-171.
[67] Dan yesus yang telah ditinggikan ini, telah menerima dari Allah Bapa kekuasaan untuk menggenapi jnanji-Nya tentang pencurahan Roh Kudus keatas para murid-Nya. Dan lagi pencurahan Roh Kudus yang harini menggemparkan seluruh Yesrusalem, merupakan bukti tentang kebanggitan Kristus. Ibid, 41.
[68] Baptisan tidak menimpulkan karunia Roh Kudus secara magis. Karunia ini diberikan, oleh sebab Kristus sendiri memberikan kepada semua orang, yang menerima Dia di dalam iman. Dan karunia Roh Kudus ini tampak didalam hal bahwa Kristus dan segala kebaikan-Nya, semakin mengambil bentuk yang nyata dalam diri orang beriman (bnd. Yoh. 16:13b). ibid 43.
[69] Petrus pulah yang ditunjuk untuk menjadi juru bicara. Didorong oleh Roh Kudus, ia berbicara menurut janji pernyataan Allah, yang sudah dijanjikan Tuhan Yesus kepada semua orang yang dipanggil untuk bersaksi tentang Dia (Mat. 10:19-20) Ibid, 70. 
[70] Ayat ini dipadukan dengan kesaksian Roh yang diam dalam diri mereka bnd. 3:32, murid-murid mengatakan bahwa kami adalah saksi dari segala-sesuatu itu, kami dan Roh Kudus. Jadi apa yang mereka tulis menjadi Firman Allah dan apapun yang murid-murid memberitakan adalah Firman yang benar dan akurat. I. H. Marshall, Tafsiran Alkitab Masa Kini Matius sampai dengan Wahyu ( Jakarta: Komunikasi Bina Kasih, 1988 ) 362.
[71] Roh Allah menyatakan kepada Petrus rahasia Ananias. Sebab itulah Ptrus menegur dengan tajam dorongan dosa Ananias, yang telah mengakibatkan perbuatan ini. Perbuatan itu bukanlah hanya merupakan penipuan terhadap manusia belaka, tetapi adalah penipuan terhadap Roh Kudus, bahkan terhadap Allah sendiri. Dosa Ananias adalah bahwa ia tidak punya alasan appun untuk memaafkan diri. Dengan sadar Ananias telah kepada kemauan iblis. Ds. H. V. D. Brink, Tafsiran Alkitab Kisah Para Rasul ( Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1996) 82.
[72] Dan kami adalah saksi dari segala sesuatu itu, kami dan Roh Kudus, yang dikaruniakan Allah kepada semua orang yang mentaati Dia."Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, yang diselenggarkan oleh Lembaga Alkitab Indonesia (Jakarata: LAI, 2009) hlm. 148.  
[73] Usul itu diterima baik oleh seluruh jemaat, lalu mereka memilih Stefanus, seorang yang penuh iman dan Roh Kudus, dan Filipus, Prokhorus, Nikanor, Timon, Parmenas dan Nikolaus, seorang penganut agama Yahudi dari Antiokhia. Ibid 149.
[74] Apa yang dengan perantaraan Musa telah difirmankan Allah sendiri kepada para nenekmoyang, diulagi oleh Stefanus dalam ayat-ayat ini (Kel. 33:3,5; Im 26:41).  Mereka yang terima janji Allah, telah hidup dan telah bertindak seperti orang-orang kafir, yang tidak disunat, mereka telah menutup hati mereka terhadap Roh Allah, meskipun sekarang Roh Allah ini dengan sangat jelas dicurahkan pad hari pentakosta. Ds. H. V. D. Brink, Tafsiran Alkitab Kisah Para Rasul (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1996) 117.
[75] Sekali lagi Stefanus boleh dan dapat bersaksi tentang apa yang dilihatnya ungkapan “Anak Manusia” mengingatkan kita kepada Dan. 7:13-14,  disana mengatakan bahwa: “  kekuasaan binatang-binatang yang lain dicabut, dan jangka hidup mereka ditentukan sampai pada waktu dan saatnya. Daniel  terus melihat dalam penglihatan malam itu, tampak datang dengan awan-awan dari langit seorang seperti anak manusia; datanglah ia kepada Yang Lanjut Usianya itu, dan ia dibawa ke hadapan-Nya. Yesuspun, didepan sidang yang sama ini telah menyebut diri-Nya Anak Manusia, seperti ada tertulis dalam Lukas 22:69-70 bahwa “Mulai sekarang Anak Manusia sudah duduk di sebelah kanan Allah Yang Mahakuasa." Kata mereka semua: "Kalau begitu, Engkau ini Anak Allah?" Jawab Yesus: "Kamu sendiri mengatakan, bahwa Akulah Anak Allah." Jadi semua perkataan yang diunggapkan oleh Tuhan Yesus dan hamba-Nya Stefanus ini melalui pimpinan Roh Kudus dan mereka berani berkata-kata didepan umat Allah. Kerena Roh yang berkata-kata itu adalah Roh Pemberani. Ibid, 118.  
[76] Menurut perasaan dan anggapan orang Yahudi, orang-orang Samaria adalah bangsa yang ditolak/dielukkan. Tetapi sekarang mala bangsa ini menjadi orang-orang pilihan pertama untuk melakukan perluasan yang penting dari jemaat Kristen yang pertama.  Oleh sebab itu, kita lihat didalam Yohanes 4:35-39 adalah  perkataan Yesus tentang tanah Samaria sekarang menjadi nyata dan hidup. Ibid 130-131.
[77] Ayat 16 ini banyak menimpukan pertanyaan bahwa apakah pelayanan Filipus itu diluar pekerjaan Roh Kudus? Tentu tidak. Seperti yang dikatakan Brink, bahwa Roh Kudus dalam hal-hal istimewa membangkitkan dan memberikan juga karunia-karuni dan kekuatan-kekuatan. Ternyata kepada kita  bahwa didalam jemaat Kristen yang mula-mula telah diberikan karunia khusus kepada para rasul untuk membagi-bagikan kekuatan ini didalam persekutuan dengan Roh Kudus. Ibid, 131.
[78]  Perlu diingat bahwa hal penerimaan Roh dihubungkan dengan penumpangan tangan hanya Kisah Para Rasul  8: 17 dan dalam dua ayat lainya yaitu 9:17 dan 19: 6. Lagi pula penumpangan tangan juga digunakan bagi penugasan khusus, seperti pada saat jemaat Antiokhia mengutus Saulus dan Barnabas (Kis. 13:3). Ibid, Donald Gutthrie, hlm. 176. 
[79] Simon menyangka bahwa pemindahan suatu karunia manusia luar biasa dapat terjadi dengan perantaraan penumpangan tangan sebagai alat, dan dilangsungkan oleh para rasul. Ia tidak mengetahui dan mengerti  tentang karunia-karunia rohani, yang diberikan oleh Tuhan Yesus kepada para murid-Nya dengan perantaraan pekerjaan Roh Kudus yang membaharui. Ia menyangka bahwa karunia ini dapat diusahakan dan dapat memberikan keuntungan besar kepadanya secara keuangan. Ibid, 132.
[80] Perlu diingat bahwa hal penerimaan Roh dihubungkan dengan penumpangan tangan hanya KPR  8: 17 dan dalam dua ayat lainya yaitu 9:17 dan 19: 6. Lagi pula penumpangan tangan juga digunakan bagi penugasan khusus, seperti pada saat jemaat Antiokhia mengutus Saulus dan Barnabas (Kis. 13:3). Ibid, hlm. 176.
[81] Petrus dan orang-orang lain semakin lamah makin lebih sadar bahwa apa yang terjadi itu bukan kebetulan melainkan tindakan Roh yang terencana. Ini memang dicerminkan dalam ayat ini yang berkata bahwa jemaat di seluruh Yudea, Galilea dan Samaria berada dalam keadaan damai dan jumlahnya makin bertambah oleh pertolongan dan penghiburan Roh Kudus. Ibid hl. 178.
[82] Sementara Petrus berbicara, sesuatu terjadi, dimana orang –orang Kristen Yahudi tidak dapat menyangkalnnya. Roh Kudus turun atas Kornelius dan teman-temannya. Mereka meluap dalam kegembiraan dan mulai berbicara dalam bahasa lidah. William Barclay, Pemahaman Alkitab Setiap Hari Kitab Kisah Para Rasul (Jakarta: Gunung Muliah, 2002) 127.
[83] Ayat 45-47 tristimewa bagi orang  Yahudi, ini merupaka bukti akhir dari peristiwa yang mengherankan, bahwa Allah telah mencurahkan Roh-Nya kepada orang-orang yang bukan Yahudi juga. Dalam hal ini ada dua bagian yang menarik dalam perikop ini. Pertama. Orang yang bukan Yahudi bertobat dan kemudian, sebagaimana biasanya, mereka dibaptis. Kedua. Mereka memintah Petrus untuk tinggal beberapa hari lagi bersama-sama mereka. Ibid, 47.  
[84] Mereka yang menerima disini adalah keluarga Kornelius orang non Yahudi yang pertama kali dibabtid dengan Roh Kudus. Walaupun dalam perikop ini tidak melaporkan bahwa yang diuraikan dalam ayat ini adalah Kornelius. Namun, fakta sejarah membuktikan bahwa semua yang diperlihatkan Allah kepada petrus dalam bentuk segi empat diturunkan dari langit adalah berbagai macam jenis, ras manusia di dunia.  
[85] Dengan demikian seluruh rencana perjalanan missioner yang pertama yang menyusul peristiwa tersebut, dilihat sebagai pekerjaan Roh. Pada saat Paulus berjumpa dengan tukang sihir Elimas di Siprus dikatakan bahwa ia dipenuhi dengan Roh Kudus. Ini dilihat sebagai penjelasan kenapa ia bisa mengetahui keadaan hati dan pikiran Elimas yang sebenarnya. Ibid hl. 180.
[86] Ayat ini Lukas mengatakan bahwa orang-orang Kristen yang ditinggalkan Paulus dan Barnabas di Antiokia “penuh dengan suka-cita dan dengan Roh Kudus. Ibid, hal. 180. 
[87] Masih ada satu acuan kepada  Roh Kodus dalam Kisah Para Rasul, yang juga berhubungan dengan jemaat Efesus. Dalam amanat Paulus kepada para penatua di sana, ia menegaskan bahwa “kamulah yang ditetapkan oleh Roh Kudus menjadi penilik untuk mengembalakan jemaat Allah”.   
[88] Menurut ayat 4a merupakan lawa ayat 3b, dan memperlihatkan Anak Allah dari sudut lain, yaitu dari sudut Roh. Menurut daging, Anak Alla telah menjadi keturunan Daud; “menurut Roh Kekudusan”  Ia telah ditetapkan menjadi Anak Allah dalam kekuatan. Jadi berhadapan dengan ayat 4a ini timbul beberapa pertanyaan, (a) Apaarti dinyatakan bahwa Ia adalah anak Allah? (b) apa en dunamei dalam kekuatan harus dihubungkan dengan “dinyatakan atau dengan ” Anaka Allah”? (C) Apa arti kekudusan?. Jadi untuk menemukan ketiga pertanyaan tersebut lihat dalam ayat-ayat ini. (1) penegasan khotbah Petrus Kis. 2:36, Yasus adalah Anak Allah sekalugus Anak Manusia dan Allah mengangkat Dia menjadi penguasa Dunia. (2). Dia memiliki kedagingan tetapi dia bangkit dan duduk di sebela kanan Allah Bapa (2 Kor 6:14;13:4 Rm. 6:4 tetapi dalam PB en dunamei selalu berarti dengan kuasa. (3) yang ketiga ini banyak yang bedebat tetapi firman Allah tetap benar dan tidak pernah salah mungkin yang menjadi salah adalah unsure bahasanya saja. Oleh sebab itu kebanggitan Yesus Kristus adalah tetap permulaan kemuliaan-Nya. Van Den End, Tafsiran Alkitab Surat Roma (Jakarta: Gunung Mulia, 2002) 32-33. 
[89] Jawaban atas pertanyaan dalam ayat ini adalah ditemukan dalam bagian kedua ayat ini. pengharapan tidak mengetcewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan ke dalam hati kita, oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita. Di sini ada tiga unsur pokok yang perlu kita periksa, yaitu “Kasih Allah”, dicihkan kedalam hati kita” dan Roh Kudus yang dikaruniakan kepada kita”. Ibid,  Van Den End, hl. 263.
[90] Terjemahan harfiah naskah Yunani berbunyi, “dalam kebaruan Roh dan bukan dalam ke-lamaan huruf”. Karena singkatnya ungkapan  Yunani terjemahan Indonesia berbeda. LAI memilih: dalam keadaan baru yaitu keadaan sesudah pertobatan atau baptisan, yang bertentangan sebelumnya. Kita lihat perkataan Yunani kainos kainos, yang dipakai juga disini. Maka pasangan kata keadaan baru … kkeadaan lama sekali lagi (bnd. Ay 5) mengulang dan menegaskan pertentangan antara waktu kita mati dengan Kristus (6:4), sehingga kita hamba dosa (6:20), dengan waktu sekarang ketika kita hidup dengan Dia (6:8) dan menjadi hamba Allah (6:22).  Ibid 355-356.
[91] Dengan demikian sudah jelas gabungan dua ungkapan yang mungkin mengganggu, yaitu kamu hidup dalam Roh- Roh diam didalam kamu. Untuk menjawab pertanyaan ini lihat dalam tafsiran 7:17 dan 20 telah kita bicarakan arti diam di dalam. Perkataan Yunani yang dipakai disini temasuk rumpun oikos oikos “rumah”. Maka kita dapat berkata bahwa kehadiran Roh didalam kita tidak berlangsung sebentar-sebentar, disertai gejala-gejala hebat. Roh Kudus tinggal dalam diri kita, sama halnya dimana kita mendiami rumah: tetap terus-menerus. Ibid 413.
[92] Dalam bagian ini ada tiga cara menafsirkanya. Pertama, Firman yang hidup: tubuh kita akan mati karena dosa, tetapi Roh kita akan hidup karena Kristus telah mengampuniNya. Kedua. Kabar baik untuk masa kini: tubuh memang disamakan dengan badan manusia. Orang percaya harfus mengalami maut jasmani. Karena sebagai akibat dosa. Ketiga. baca  Van Den End, hal. 416.  
[93] Roh yang tinggal didalam kita (ay 11). Disini tampaklah salah satu segi kegiatan Roh dalam diri kita, yaitu menjadi pengantara, bandingkan Yohanes 14:16. Roh Kudus juga membantu kita dalam perjuagan melawan dosa dan dalam upaya menempuh kehidupan baru. Sedangkan ayat 27, dini pada permulaan ayat ini Allah disebut dengan cara yang sering terdapat dalam PL: Dia yang menyelidiki hati nurani  (bnd.1 Sam. 16:7; Mzm. 17:3; 139:1; bnd juga Kis. 1:24; 5:8). Bnd. Mat. 6:18), Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya”. Dalam Ayat-ayat ini cocok. Kalau Allah mengetahui isi hati manusia, lebih-lebih Dia mengetahui maksud Roh-Nya sendiri. Ibid 451.
[94] Siapa gerangan di antara manusia yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri manusia selain roh manusia sendiri yang ada di dalam dia? Demikian pulalah tidak ada orang yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri Allah selain Roh Allah.
[95] Artinya: Bagi orang Kristen yang menerima Roh Kudus, pengajaran rohani yang dalam sekalipun menjadi jelas kepadanya, sehingga ia mengerti pengajaran itu. Dalam Alkitab terdapat suatu pengilhaman ilahi dalam manusia rohani juga mendapat terang ilahi. Bagi kita ada firman yang tertulis yaitu Alkitab, dan juga “Firman yang Hidup”, yaitu Kristus yang meneragi hati kita dengan firman yang tertulis itu. Sedangkan manusia yang hidup dalam menurut keinginan daging adalah orang yang belum dewasa dalam Kristus. Orang yang belum dewasa dalam Kristus ialah orang yang belum dewasa dalam pengetahuan dan pengalaman Kristen ( 1 Kor. 3:1-4).  J. Wesley Brill, Tafsiran Surat Korintus Pertama (Bandung: Kalam Hidup,1994) 68.
[96] Hadirat Allah dan Roh Kudus didalam kita menjadikan kita bait Allah tempat kedian-Nya. kediaman Roh Kudus didalam jemaat Tuhan yang menjadikan jemaat itu suatu kediaman tempat Allah. Oleh karena itu Allah suci dan mulia, maka orang yang berdosa atau yang mengajarkan ajaran sesat berarti menajiskan bait Allah. Ibid, hal. 91.  
[97] Dalam 1 Korintus 3:16 Paulus berkata bahwa tubuh kita adalah ‘bait Allah’ (= rumah Allah), tetapi anehnya ia melanjutkan dengan kata-kata ‘dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu’. Kalau memang tubuh kita adalah bait / rumah Allah, maka itu seharusnya berarti bahwa Alahlah yang tinggal di dalam tubuh kita. Tetapi Paulus mengatakan Roh Allah (= Roh Kudus) yang tinggal di dalam kita. Dan kalau kita melihat dalam 1 Korintus 6:19 maka di sana Paulus berkata bahwa tubuh kita adalah ‘bait Roh Kudus’. Semua ini menunjukkan bahwa Roh Kudus itu adalah Allah!
[98] Karena itu aku mau meyakinkan kamu, bahwa tidak ada seorang pun yang berkata-kata oleh Roh Allah, dapat berkata: "Terkutuklah Yesus!" dan tidak ada seorang pun, yang dapat mengaku: "Yesus adalah Tuhan", selain oleh Roh Kudus. Dengan pengertian bahwa: Paulus memberikan sebuah pedoman untuk menguji segala macam ajaran, apakah ajaran itu berasal dari Roh Kudus atau bukan. Pada waktu orang-orang Korintus masih belum mengenal Allah dan masih menyembah berhala, mereka tidak hubungan apa-apa dengan Allah. Tetapi sekarang Roh Kudus berhubungan dengan mereka bahkan berkata-kata kepada mereka dan menggerakkan hati mereka. Karena pengalaman itu masih baru bagi mereka,maka  mereka perlu diajar tentang hal itu. Ibid, 93.
[99] LAI, Karena itu karunia bahasa roh adalah tanda, bukan untuk orang yang beriman, tetapi untuk orang yang tidak beriman; sedangkan karunia untuk bernubuat adalah tanda, bukan untuk orang yang tidak beriman, tetapi untuk orang yang beriman.
[100] Ibid, Karena telah ternyata, bahwa kamu adalah surat Kristus, yang ditulis oleh pelayanan kami, ditulis bukan dengan tinta, tetapi dengan Roh dari Allah yang hidup, bukan pada loh-loh batu, melainkan pada loh-loh daging, yaitu di dalam hati manusia.
[101] Jawabanya  adalah Yesus Kristus telah membuat ini, supaya di dalam Dia berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain, sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu. Bukan melalui perbuatan atau penginjilan kita kepada Tuhan.  
[102] Di dalam kekudusan ini hubungan Putra dengan Bapa itu hubungan doa dank arena berpanggal pada Putra, Roh Kudus membawa kita masuk kedalam ruang kebenaran. Mak, Roh Kudus mengajarkan kita doa Sang Putra “Ya Abba, ya Bapa’. (bnd. Rom. 8:15; Mar. 14:36). Nico Sykur Dister, OFM, Teologi Sistematika Allah Penyelamat (Malang: Gandum Mas, 2004) 262.
[103] Penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah (Galatia  5:20).
[104] “Kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan” (Gal.  5:22).
[105] Saudara-saudara, kalaupun seorang kedapatan melakukan suatu pelanggaran, maka kamu yang rohani, harus memimpin orang itu ke jalan yang benar dalam roh lemah lembut, sambil menjaga dirimu sendiri, supaya kamu juga jangan kena pencobaan Galatia  6:1.
[106] Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu Galatia  6:8.
[107] Menurut ayat 14 ini Ia juga diberikan Allah dahulu sebagai jaminan atas warisan kita sampai kita memperoleh penebusan untuk puji-pujian bagi kemuliaan-Nya. Yang Paulus katakana disini pertama-tama ialah, bahwa Roh Kudus adalah deberikan sebagai jaminan warisan kita (= ho arrabon tes kleronominas/ ho arrabon tes kleronominas. J. L. Ch. Abineno, Tafsiran Alkitab Surat Efesus (Jakarta: Gunung MUlia,1994) 25.   
[108] Dan meminta kepada Allah Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Bapa yang mulia itu, supaya Ia memberikan kepadamu Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar.
[109] Cara mendukakan Roh Kudus bukan seperti orang menagis pada saat kematian dan kedukaannya semalam-malaman melainkan “Perkataan kotor, atau tidak senonoh, bukan hanya menghina pendengar, tetapi juga mendukakan Roh Kudus, karena itu berarti menolak kehadiran-Nya itulah tanda penyelamatan utama bagi orang percaya (bnd. 1:13-14). Sedangkan ay. 31-32 adalah “sesudah penyalagunaan lidah, Paulus mengungkapkan kejahatan-kejahatan yang harus dihindari dan kebajikan-kebajikan yang harus diusahakan. D. Guthrie, Harun Hadiwijono, Tafsiran Alkitab Masa Kini, Matius – Wahyu, Berdasarkan Fakta-fakta Sejarah Ilmiah dan Alkitabiah (Jakarta: Komunikasi Bina Kasih, 1988) 621. 
[110] Walaupun padanannya tidak ada dalam dunia militer, namun doa dan permohonan sengaja dimasukan dalam daftar perlengkapan Paulus. Pikiran yang menghubungkannya ialah Roh yang mengilhamkan doa Kristen (bnd. Rom. 8:26). Disini doa pada umumnya dalam bahasa Yunani proseuche/ proseuche  dan doa sebagai permohonan untuk sesuatu yang khusus atau Yunaninya deesis/deesis. Ibid 630.  
[111] Paulus menghadapi pengajaran dan ancaman mati. Dan dari sesamanya Kristen ia menghadapi kebencian dan kedengkian, namun ia yakin semuanya itu akan menghasilkan yang baik (bnd. Rom. 8:28). Sebagai manusia, ia bertumbuh pada doa kawan-kawannya dan dalam menjawabnya ia mengandalkan pertolongan Roh Kudus yang senantiasa siaga menolong. Ibid, 641. 
[112] Tentang ayat ini banyak orang berpikir bahwa Paulus berbicara tentang orang Kristen Yahudi. Bukti lebih menunjukan bahwa Paulus, dan para penulis PB pada umumnya, mengambil semua gelar dan hak istimewa dalam PL dan menggenakannya pada orang Kristen, baik Yahudi maupun bukan Yahudi (bnd. Ef. 2:11-22; 1 Pet. 2:4-10). Oleh Roh Allah. Jadi yang jelas dalam ayat ini kata itu menunjukan pada kepercayaan akan peraturan-peraturan lahiriah dengan mengabaikan keadaan hati yang batiniah di hadapan Allah.
[113] Dalam hal ini Paulus sering dalam surat-suratnya, Paulus menyebut tentang kehadiranNya dalam Roh dalam jemaat-jemaat, yakni pada waktu ia tidak bersama-sama mereka (lih. Khususnya 1Kor. 5:3-5). Hal ini menjadi penting apabila dia tidak pernah mengunjungi jemaat termaksud. Apa yang diungkapkan oleh Paulus itu kita patut diteladani. Dengan pengertian kita sebagai gembala jemaat, majelis, atau diaken ,siapa pun kita, kita wajib berdoa untuk jemaat. Ini yang dimaksudkan Paulus hadir dalam Roh. Ibid, hal 671-672. 
[114] Sebab Injil yang kami beritakan bukan disampaikan kepada kamu dengan kata-kata saja, tetapi juga dengan kekuatan oleh Roh Kudus dan dengan suatu kepastian yang kokoh. Memang kamu tahu, bagaimana kami bekerja di antara kamu oleh karena kamu;  Dan kamu telah menjadi penurut kami dan penurut Tuhan; dalam penindasan yang berat kamu telah menerima firman itu dengan sukacita yang dikerjakan oleh Roh Kudus,
[115] Yang Dimaksudkan Pelihara Pemberuan Roh Kudus ialah iman dan kasih mencakup semagangat dan kelakuan Kristen, yang harus diterapkan oleh Timotius. Aktivitas ini adalah bergantung pada keberadaannya pribadi dalam , artinya dalam persekutuan erat dengan, Kristus Yesus. Ibid hal. 730.
[116] Alkitab Elektronik 2.0.0  - Alkitab Terjemahan Baru © 1974 Lembaga Alkitab IndonesiaPencarian di Kitab I Korintus Sintaks Pencarian: Roh  Ditemukan : 24 ayat  Waktu Pencarian : 00:00:00
[117] Yang dimaksudkan adalah mula-mula berita itu diberitakan oleh Tuhan sendiri. Sebagai tambahan berita itu diberitakan kepada kita, dengan cara yang dapat dipercaya, yaitu diberitakan oleh mereka yang telah mendengarnya dan kesaksian yang ditambahkan lagiyaitu, tand- tanda dan mujizat-mujizat dan berbagai pernyataan kekuasaan yang diberikan oleh Allah dank arena    Roh Kudus, yang didalam pembagian-Nya jelas menurut kehendak Tuhan, bukan menurut kehendak manusia. Bnd. ( Mrk 16:20, 1 Kor. 12:11). Ibid, hl. 763.   
. [118] Peringatan ini diantarkan kata-kata yang diambil dari Mazmur 95:7-11, yang dikutip sebagai  yang diucapkan oleh Roh Kudus dan diucapkan untuk hari ini, kepada mereka sekarang dihadapkan kedalam zaman keselamatan yang baru ini, oleh penyataan yang baru yang diberikan oleh firman Allah yang di firmankan dalam Kristus. Ibid 766.
[119] Perikop ini adalah salah satu perikop yang mengerikan didalam Alkitab. Perikop ini dimulai dengan semacam daftar hak-hak luar biasa yang ada dalam kehidupan Kristen. Disitu dikatakan bahwa orang Kristen adalah orang yang diteragi hatinya. Dalam ayat ini orang Kristen menikmati  beberapa berkat: (1). Orang Kristen telah menikmati pemberian sorgawi yang kratis. (2). Orang Kristen mendapatkan bagian dalam Roh Kudus. (3). Orang Kristen telah menikmati Firman Allah yang indah itu. (4). Orang Kristen telah merasakan daya dan kuasa dunia yang akan datang. william Barclay, Pemahaman Alkitab Setiap Hari Surat Ibrani (Jakarta: Gunung Mulia, 2002) 77-78.
[120] Suatu peraturan ibadah yang diatur begitu rupa oleh petunjuk-petunjuk ilahi, adalah suatu kesaksian yang diberikan oleh Roh Allah sendiri, bahwa jalan bagi semua umat Allah untuk secara bebas masuk ke hadirat Allah secara langsung belum terbuka. Opcit, Tafsiran Alkitab masa kini, hl. 781.
[121] Satu ayat yang barangkali paling bermakna dari segala ayat dalam Ibrani yang menunjuk pada Roh Kudus, berhubungan dengan pekerjaan Kristus dalam karya pendamaian. Berbeda nyata dengan persembahan korban hewan yang terus menerus, Kristus dikatakan telah mengorbankan diri-nya yang tanpa cacat kepada Allah “oleh Roh yang kekal”.  Donald Guthrie, Teologi Perjanjian Baru 2 Misi Kristus, Roh Kudus, Kehidupan Kristen (Jakarta: Gunung  Mulia, 2002) 204.    
[122] Ini menampilkan betapa eratnya hubungan antara tugas Roh dan pemuliaan Anak, seperti yang dinobuatkan oleh Yesus sendiri dalam Injil Yohanes. Penulis Ibrani dengan jelas merasa bahwa penghinaan terhadap Roh akan mendatangkan ganjaran yang setimpal. Ibid, 204. 
[123] Dalam penyatuan kita dengan penderitaan Kristus adalah sesuatu yang biasanya  pertama-tama kita pikirkan. Petrus berbicara tentang “nyala api siksaan yang datang kepada orang-orang percaya sebagai ujian”. Inilah segi lahiria dari penderitaan yang tidak hanya meliputi kesakitan, bahaya dan kerugian, tetapu mungkin juga kematian. Artur H. Greaves, Pertama dan Kedua Petrus (Malang: Gandum Mas, 1982) 56.
[124] Pengungkapan tentang “segala penderitaan yang akan menimpa Kristus dan tentang segala kemuliaan yang menyusul” diberitahukan dengan jelas sekali kepada orang-orang saleh dan nabi-nabi PERJANJIAN Lama hal yang diberitakan pada zaman Petrus “oleh Roh Kudus” yang diutus dari sorga” adalah hal-hal yang dinyatakan pada  zaman nabi-nabi “oleh Roh Kristus” (ayat 11, 12). Ibid, hal. 25.
[125] Ayat ini megingatkan orang percaya supaya hidupnya berbeda. Seperti yang ditafsirkan Artur bahwa, selalu ada perbedaan yang nyata ketidakrohanian yang suka memamerkan dan kerohanian yang menunjukkan kesederhanaannya. Perhiasan yang berasal dari Roh Kudus” sangat berkenaan kepada Allah dan menyatakan keindahan yang menyenangkan Dia. Ibid hal, 44. 
[126] Kita perhatikan ayat ini bahwa Kristus “memberitakan Injil” kepada orang – orang yang menolak rencana Allah dalam zaman Nuh, sebagai “jawaban-Nya atas ketidak taatan” mereka. Ibid, 47.
[127] Penafsir nubuat harus cocok dengan sumbernubuat. Karena “nubuat dalam kitab suci” tidak berasal dari pikiran manusia, maka itu tidak ditafsirkan secara manusiawi atau subyektif oleh orang-orang yang tidak dipimpin oleh Roh Kudus dan tidak mempunyai bukti-bukti penggenapan yang lahir.  Karena para nabi berkata-kata dengan dorongan Roh Kudus, maka itu ditafsirkan dengan cara yang sama. Hal ini tidak berlaku untuk semua nubuat yang sejati, karena ada nabi-nabi palsu dan nubuat palsu, tetapi Petrus membedakan nubuat yang sejati, yang sesuai dengan kitab suci. Ibid, 76.
[128] Dalam ayat ini sangat sulit untuk menerjemakan tetapi kita pakai yang sederhana adalah Yesus adalah berasal dari Allah. Tetapi apaka dari dalam ungkapan itu agak pasti hal itu berarti bahwa, pribadi Roh Kudus atau kwalita tersebut mempunyai asal usulnya dalam Allah. William Bareclay, Pemahaman Alkitab Setiap Hari (Jakarta: Gunung Mulia, 2002 )155.
[129] Dalam hubungan-Nya sengan Yesus maka air dan darah hanya dapat mengacu kepada dua peristiwa dari kehidupan-Nya. Air itu mesti mengacu kepada baptisan-Nya; dan darah kepad salib-Nya. Yohanes mau mengatakan bahwa kedua hal itu, air dan darah, baptisan dan salib adalah bagian yang esensial dari kemesiasan-Nya. William Barclay, Pemahaman Alkitab Setiap Hari,Surat-Surat Yohanes dan Yudas  (Jakarta: Gunung Mulia, 2002) 181. 
[130]Roh Kudus mengatakan demikian kepada Jemaat Smirna supaya  yang  menang, ia tidak akan menderita apa-apa oleh kematian yang kedua."  J. J. de Heer, Tafsiran Alkitab Wahyu Yohanes (Jakarta: Gunung Mulia, 2002) hal. 39.
[131] Roh kudus menjanjikan kepada Jemaat Perkamus bahwa “Barangsiapa menang, kepadanya akan diberikan dari manna yang tersembunyi; dan Aku (Yesus) akan mengaruniakan kepadanya batu putih, yang di atasnya tertulis nama baru, yang tidak diketahui oleh siapa pun, selain oleh yang menerimanya."  Ibid, 41.
[132]Roh Kudus mendorong jemaat Tiatira agar mereka berpegang teguh apa yag diajarkan itu sampai Aku (Yesus Kristus) datang. Dan barangsiapa menang dan melakukan pekerjaan-Ku sampai kesudahannya, kepadanya akan Kukaruniakan kuasa atas bangsa-bangsa;  dan ia akan memerintah mereka dengan tongkat besi; mereka akan diremukkan seperti tembikar tukang periuk sama seperti yang Kuterima dari Bapa-Ku -- dan kepadanya akan Kukaruniakan bintang timur. Ibid, 44. 
[133] Roh Kudus mengingatkan kelemahan seperti ada tertulis: “ Bangunlah, dan kuatkanlah apa yang masih tinggal yang sudah hampir mati, sebab tidak satu pun dari pekerjaanmu Aku dapati sempurna di hadapan Allah-Ku. Jika mereka mendengarkan perkataan Roh Kudus dan melakukan dengan baik maka, mereka akan dikaruniakan; Barangsiapa menang, ia akan dikenakan pakaian putih yang demikian; Aku tidak akan menghapus namanya dari kitab kehidupan, melainkan Aku akan mengaku namanya di hadapan Bapa-Ku dan di hadapan para malaikat-Nya (Wah.   3:5). Ibid,49.
[134] Jemaat Filedelfia ini sangat menuruti ajaran Firman Tuhan. Seperti ada tertulis: “ Karena engkau menuruti firman-Ku, untuk tekun menantikan Aku, maka Aku pun akan melindungi engkau dari hari pencobaan yang akan datang atas seluruh dunia untuk mencobai mereka yang diam di bumi (3:10). Dan  Barangsiapa menang, ia akan Kujadikan sokoguru di dalam Bait Suci Allah-Ku, dan ia tidak akan keluar lagi dari situ; dan padanya akan Kutuliskan nama Allah-Ku, nama kota Allah-Ku, yaitu Yerusalem baru, yang turun dari sorga dari Allah-Ku, dan nama-Ku yang baru (3:12). Ibid, 52.
[135] Kehidupan jemaat Laodikia diibaratkan seperti dua sumber mata air yang ada di kota Laodikia; kehidupan mereka dingin dan panas maka Tuhan mual melihat mereka. Tetapi perkataan ini adalah mengandung rasa simpatik terhadap jemaat ini supaya mereka jangan binasa. Seperti ada tertulis: “Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah (3:19).” Ibid, 56.
[136] Dalam ayat 2 kejadian ini diterangkan lagi lebih lanjut: serempak dengan mendengar suara itu Yohanes dikuasai oleh Roh; Roh Kuduslah yang membuat dia sanggup untuk pengalaman yang luar biasa itu, yakni membuat perjalanan dengan jiwanya ke sorga, dan melihat kedalam sorga. Ibid, hlm. 64. 
[137] Tiga setengah hari kemudian masuklah roh kehidupan dari Allah ke dalam mereka, sehingga mereka bangkit dan semua orang yang melihat mereka menjadi sangat takut. Apakah yang dimaksudkan ini? Banyak pertanyaan muncul dikalangan penafsir. Tetapi, secara simbolis atau secara harfia, haruslah dihubungkan dengan penjelasan Wahyu 20. Disana diberitahukan tentang kebangkitan para orang syahid pada permulaan kerajaan sribu tahun. Besar kemungkinanya bahwa dengan kebangkitan orang-orang syahid dalam pasal 11 dan pasal  20 itu dimaksudkan hal yang sama. Ibid,152.
[138] Ayat ini Roh memperlihatkan perempuan pelacur. Jadi dalam  kitab Wahyu diterapkan, sebab tentang hal ini perjanjian lama sudah di nubuatkan (Yer. 51:13). Dan arti yang sebenarnya dalam ayat ini tentang perempuan pelacur adalah hal-hal yang bertentangan. Atau bertentangan dengan mempelai Anak-Domba (21:9). Yang lebih jelas lagi tentang  dimana pada saat itu kota Roma penuh dengan pemujaan dewa-dewa berhalah dan pemujaan kaisar sebagai dewa. Yang lain adalah kota pada zaman Yohanes ada banyak kecabulan seksual dalam arti yang sebenarnya juga. Selanjutnya, ibukota Roma, sama seperti dari seorang pelacur, timbul keluar bujukan-bujukan kepada orang lain. Ibid, 244-245.
[139] Roh dan pengantin perempuan itu berkata: "Marilah!" Dan barangsiapa yang mendengarnya, hendaklah ia berkata: "Marilah!" Dan barangsiapa yang haus, hendaklah ia datang, dan barangsiapa yang mau, hendaklah ia mengambil air kehidupan dengan cuma-cuma. Ibid, 57. 
[140] Setiap firman kepad jemaat-jemaat berasal dari Tuhan yang ditinggikan, namun para pembaca diajak untuk mendengarkan apa yang diajarkan Roh Kudus kepada Jemaat jemaat bukanlah bahwa Roh dan Tuhan yang ditinggikan itu sama adanya, tetapi Tuhan yang ditinggikan itu berbicara melalui Roh-Nya: demikianlah Bruce (1973: hlm. 340), menentang pandangan Schweizer : hlm. 440). Catatan kaki ini di kutip dari Guthrie Donald, hlm. 206.  

KALAU YESUS ADALAH ALLAH, BAGAIMANA DIA BERDOA KEPADA ALLAH DAN APAKAH YESUS BERDOA KEPADA DIRINYA SENDIRI ?

  KALAU YESUS ADALAH ALLAH, BAGAIMANA DIA BERDOA KEPADA ALLAH DAN APAKAH YESUS BERDOA KEPADA DIRINYA SENDIRI ? Ev. Matius Sobolim, M. Th. ...