Sabtu, 15 Juni 2013

EXEGESIS Surat Roma 13:1-5.



EXEGESIS

Surat Roma 13:1-5.


( Oleh Matius Soboliem )

1. PENDAHULUAN .
    A. Pengantar  
             Sebagai seorang yang memiliki kewarganegaraan, ia akan menjadi warga    
       Negara yang baik apabila orang tersebut menaati segala aturan yang ada pada
       negara tersebut. Sebagaimana dalam kaitannya dengan Roma 13:1-5 sedang  
       membicarakan tentang kepatuhan seseorang kepada pemerintah. Hal demikian  
       apabila bagi seorang Kristen yang baik, ia akan melakukannya sebagai wujud
       ketaatannya kepada Allah. Oleh karena itu melalui eksegesis ini kita dapat  
       menemukan sikap yang taat oleh seorang warga negara kepada pemerintah dan  
       kepada Allah. Atau bagian ini Paulus tidak lagi membicarakan hal-hal  
       perseorangan tetapi tentang etika Kristen. Ia mengatakan tugas orang Kristen
       terhahdap negara, hal yang hangat sekali bagi pembaca surat di Roma.
       Pandangan Paulus tentang hubungan antara orang Kristen dan Negara
       berasaskan ketaatan orang Kristen. Asas ini selalu diakui sebagai menerut
       kehendak Allah dan merupakan bagi gereja.  

 B. KONTEKS SASTRA
   i. Konteks jauh
Dalam pasal 12:14-21, dia sedang berfokus  kepada  orang-orang non- Kristen. Namun yang dimaksudkan Paulus pada bagian ini sebenarnya bagaimana seorang Kristen harus berlaku yang benar kepada orang diluar Kristen. Apabila melihat sebelumnya dari bagian ini, pasal 12:9-13 merupakan hukum kasih yang nyata dalam rupa-rupa perbuatan.[1] Itu sebabnya semua sikap yang didasari dengan hal kasih harus tetap ada pada orang Kristen dan di wujudkan dalam hubungannya dengan sesama, dengan begitu orang-orang non-Kristen dapat mengenal Kristus. Sehingga dengan kata lain, pasal 13:1-7 merupakan penerapan khusus dari apa yang diuraikan secara umum dalam pasal 12:14-21.[2]

C. KONTEKS HISTORIS
     ii. Konteks dekat.

           Dalam pasal 13:8-14, sekarang Paulus mengingatkan kepada nasihat-nasihatnya tentang sikap diantara sesama, seperti dalam pasal 12. jadi ia kembali lagi kepada asas yang merupakan dasar segala etika, yaitu asas kasih. Sehingga dalam (ay. 8) mengatakan siapa mengasihi berarti sudah mematuhi hukum yang lain, dan yang Paulus maksud pada bagian ini adalah Hukum Taurat dan kewajiban warga negara Roma. Namun perlu diingat bahwa kasih tidak menjadikan Kesepuluh Hukum menjadi seakan-akan berisi ‘kalau seseorang mempunyai kasih, maka dapat perbuat semau diri sendiri’.[3] Kasih sadar akan tujuan hukum (Gal 5:14). Sehingga oleh kasih pula, seorang warga negara yang baik akan tunduk kepada pemerintah yang adalah hamba Allah di dunia, dan hal inilah yang akan dibahas pada Pasal 13:1-5.
  
   D. GARIS BESAR PERIKOP. 13:1-5
               Pandangan Paulus dalam pasal 13:1-7, yaitu hubungan antara orang Kristen dan   
         negara berasaskan ketaatan yang dibicarakan dalam tiga judul utama,
diantaranya;
               1. Pemerintah duniawi didirikan oleh Tuhan (ay. 1-2).
                  a. kewajiban setiap orang adalah tunduk kepada pemerintah (ay. 1a)
                  b  pemerintah berasal dari Allah (ay. 1b)
                  c. pemerintah adalah hamba Allah di dunia (ay. 1b-2)
              2. Pemerintah duniawi bertugas untuk mengembangkan yang baik dan   
                  membrantas yang jahat (ay. 3-4).
                  a. tunduk kepada pemerintah adalah dengan sikap yang benar (ay. 3a)
                  b. pujian atas perbuatan baik (ay. 3b)
                  c. pemerintah menegakkan hukum Allah bagi mereka yang bersalah (ay.  
                               4)
              3. pemerintah duniawi cocok dengan suara hati orang Kristen (ay. 5-7)
                  a. sikap tunduk, diikuti oleh hati nurani yang benar (ay. 5)
                  b. bayar pajak sebagai bukti ketaatan kepada pemerintah (ay. 6-7 )

II.     EXEGESIS.
         A. PENYELIDIKAN.
13:1 Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya, sebab tidak ada pemerintah, yang tidak berasal dari Allah; dan pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan oleh Allah.

   13:1) Pa/sa yuch. evxousi,aij u`perecou,saij u`potasse,sqw\ ouv ga,r evstin evxousi,a eiv mh. u`po. qeou/( ai` de. ou=sai evxousi,ai u`po. tou/ qeou/ tetagme,nai eivsi,nĂ…

Ayat 1 dimulai dengan kata  yuch. Psuke dalam bentuk. [4]Nominatife feminine  singular dari kata yuch, , Yang  secara sintaksis.[5] berfungsi sebagai supjek menunjuk kepada siapa atau yang terlibat dalam tindakan yang dinyatakan oleh kata kerjanya.Jadi kata yuch, menunjukan pada tiap-tiap orang atau tiap jiwa. Itulah sebabnya bagian  ini. Rasul Paulus memberikan peringatan kepada masyarakat Kristen di Roma untuk taat kepada pemerintahan Romawi, bukan hanya sebagai suatu kelompok, melainkan sebagai pribadi. dalam pengalaman Paulus pejabat-pejabat tinggi adalah adil dan membantu, tetapi bukan hanya ini saja yang menjadi sebab dari suatu perintah mengenai hubungan politis.[6] Perintah ini adalah penyataan Allah kepada gereja segala abad, yang memang dapat  dibicarakan secara logis. Ajaran disini dapat dibagi menjadi dua. Pertama: bahwa Allah adalah mutlak pemegang pemerintahan atas bangsa-bangsa. Dalam hal ini Dialah yang menempatkan para pemegang pemerintahan, dan dibelakang segala pemerintahan di dunia yang ada adalah Kedaulatan-Nya.Kedua: bahwa setiap orang kristen harus menaati negara, menaati kekuasaan yang sah, selama ketaatan ini tidak bertentangan dengan hukum Allah atau kuasa Kristus, dan mendoakan orang-orang yang memegang jabatan yang bertanggungjawab ( 1 Tim 2:1-7). Maka bagian ini tiap-tiap orang harus thluk kepada pemerintah yang diatasnya. Dengan bahasa aslinya evxousi,aij dari kata evxousi,a /eksousiais secara harfiah  berati ”kuasa-kuasa” dalam kaitanya dengan kuasa-kuasa  banyak penafsir selalu menyebutkan dimana Paulus menyebutkan kuasa penghulu udara dan kuasa yang lain namun dalam konteks Roma 13:1 kata  evxousi,aij eksouiais berarti pemerintah dan bawahanya.

 Sedangakan kata  u`perecou,saij huperekhousais.  [7]participle present aktive dative feminine plural dari kata  u`pere,cw sintaksisnya.Yang menunjukan tindakan terus menerus yang terjadi pada waktu yang sama dengan tindakan dari kata kerja utamanya. [8]Maka kata huperekhousais diterjamakan ”yang lebih tinggi.” jadi menurut ayat ini kita harus tunduk kepada kuasa-kuasa atau pejabat-pejabat pemerintah yang lebih tinggi dari pada kita, dari bapak Presiden sampai dengan RT. [9]Bagian yang lain  Paulus melihat dimana orang-orang Yahudi terkenal suka pemberontak. Mereka tidak hanya melakukan teror terhadap pemerintah Romawi; tetapi mereka juga menghancurkan rumah-rumah dan membakar tanaman-tanaman dan membunu sesama Yahudi yang membayar upeti kepada pemerintah Romawi. Dalam hal ini Paulus sangat tidak setuju. Karena secara langsung, hal ini berlawanan dengan sikap Kristen.

penyelidikan
ayat 2       
 Sebab itu barangsiapa melawan pemerintah, ia melawan ketetapan Allah dan siapa yang melakukannya, akan mendatangkan hukuman atas dirinya.
   
 w[ste o` avntitasso,menoj th/| evxousi,a| th/| tou/ qeou/ diatagh/| avnqe,sthken( oi` de. avnqesthko,tej e`autoi/j kri,ma lh,myontaiĂ…

 Ayat ini diawali dengan kata avntitasso,menoj  antitassomenos.[10]participle present  nominative masculine singular dari kata avntita,ssw Sintaksisnya. [11]Presen Partisiple ,tindakan terus menerus yang terjadi pada waktu yang sama dengan tindakan dari kata kerja utamanya.Akibat dari apa yang dikatakan dalam pasal 13:1 adalah bahwa barang siapa melawan kuasa pemerintah, ia telah melawan Allah sendiri. Lebih dari pada itu, ia mendatangkan hukuman atas dirinya. Baik perlawanan nyata dan aktif, misalnya dimana orang memberontak dengan kekerasan; maupun melawan yang tersembunyi dan pasif, dimana orang tidak mau membayar pajak, itula yang dimaksudkan dalam ayat ini.[12]Kadang-kadang hukuman datang melalui pemerintah yang dilawan, kadang-kadang dari saluran yang lain tetapi hukuman itu pasti datang.Kita suda baca pasal 1:18 bahwa murka Allah sedang dinyataka atas segala kelaliman dan kefasikan manusia. Hukuman yang dibahas dalam pasal 13:1-7 merupakan sala satu wujud dari murka Allah yang disebut dalam pasal 1:18 perkaitan dengan 13:4 mengenai murka Allah, dan caranya dimana manusia dapat di selamatkan dari murka Allah yang sedang dinyatakan.

Disini Paulus mengatakan bahwa orang yang melawan kuasa itu melanggar peraturan yang ditentukan oleh Allah; dan orang yang melangkar itu akan mendatangkan hukuman atas dirinya. [13]lh,yontai dari kata  lamba,nw eautaij lhmyontai mereka akan mengambil bagi dirinya, mereka akan mendatangkan atas dirinya.Orang percaya yang tidak taat kepada pemerintah duniawi yang sah sebenarnya tidak taat kepada Allah sendiri. Karena pemberontakan itu akan mendatangkan hukuman atas dirinya.

Penyeligikan
Ayat 3
        Sebab  jika seorang berbuat baik, ia tidak usah takut kepada pemerintah, hanya jika ia berbuat jahat. Maukah kamu hidup tanpa takut terhadap pemerintah? Perbuatlah apa yang baik dan kamu akan beroleh pujian dari padanya.

 oi` ga.r a;rcontej ouvk eivsi.n fo,boj tw/| avgaqw/| e;rgw| avlla. tw/| kakw/|Ă… qe,leij de. mh. fobei/sqai th.n evxousi,an\ to. avgaqo.n poi,ei( kai. e[xeij e;painon evx auvth/j\

Ayat ini diawali dengan kata Sebab. [14]Maka kita dapat menafsirkan ayat 3 bersama ayat 4 sebagai penjelasan ayat 2b. Tetapi istilah ”yang Jahat” bersifat sangat umum maka agaknya lebih masuk akal kalau isi ayat 3-4 kita pandang sebagai alasan kedua penaklukan kepada penguasa yang dianjurkan dalam ayat 1. Maka Pemerintahan disini terjamahanya a;rcontej arkhontes [15]nominative masculine plural  dari a;rcwn ”Pemerintah” disini terjamahan arkontes adalah tokoh-tokoh pemerintahan.[16] Penguasah orang yang memerintah.Yang sintaksinya. [17]Berfungsi sebagai subjek (Subjek Nominative ):menunjuk kepada siapa atau apa yang menghasilkan tindakan atau yang terlibat yang dinyatakan oleh kata kerjanya. Paulus mengatakan bahwa orang yang melawan kuasah itu, melanggar peraturan yang ditentukan oleh Allah sendiri; dan orang yang melenggar itu akan mendatangkan hukuman atas dirinya. [18]Alasan itu kita dapat  simpulkan bahwa mereka yang berwajib bukanlah mesuhmu, asalkan kamu melakukan yang baik, bukan yang jahat. Yang tersirat didalamnya ialah sudah barang tentu seorang Kristen tidak akan berbuat jahat,  maka ia tidak perluh takut akan yang berwajib.

Sebaliknya ia dapat berharap akan peroleh pujian dari penguasa mungkin sekali ” pujian” itu tidak hanya merupakan kiasan. [19] oi` ga.r a;rcontej ouvk eivsi.n fo,boj tw/| avgaqw/| e;rgw| avlla. tw/| kakw/| Pemerintah tidak menakutkan atau mengecutkan bagi dia yang mengerjakan hal yang baik, tetapi bagi dia yang mengerjakan hal yang jahat. [20]Menurut anjuran Paulus disini cukuplah kalau orang Kristen menaati hukum negara. Roma 13:1-7 termasuk keseluruhan Roma 12-13. Apa itu yang baik telah ditentukan sebelumnya, yaitu dalam pasal 12:9-21, bahkan dalam pasal 12 :1. maka ”kebaikan” yang disini dituntut dari seorang Kristen bukan kebaikan menurut hukum negara atau menurut kaidah kesopanan yang berlaku dalam masyarakat.maka yang dilakukan oleh orang Kristen bahkan lebih dari pada yang dituntut oleh negara. Negara menuntut keadilan atau kebenaran, sedangkan orang Kristen menambahkan kasih.

Untuk lebih jelas lagi bagian ini Plato, mengatakan. [21]Pemerintah  ada demi keadilan, keselamatan dan keamanan manusia dari serangan binatang buas, dan orang-orang biadab. Artinya orang-orang ada dibelakang tembok supaya selamat.jadi dalam hal ini pemerintah pada dasarnya adalah suatu lembaga dari orang-orang yang telah berjanji bersama untuk memelihara hubungan tertentu diantara mereka masing-masing, dengan mentaati hukum-hukum tertentu.tanpa-hukum-hukum dan persetujuan untuk mentaainya, orang yang kuat dan jahat, yang mementingkan diri sendiri yang akan menjadi penguasa; yang lemah akan terpojok. Itula sebabnya fungsi pemerintahan sebagai ”penguasa” harus di hargai.  



   

 Penyelidikan
Ayat 4

 Karena pemerintah adalah hamba Allah untuk kebaikanmu. Tetapi jika engkau berbuat jahat, takutlah akan dia, karena tidak percuma pemerintah menyandang pedang. Pemerintah adalah hamba Allah untuk membalaskan murka Allah atas mereka yang  berbuat jahat.
   qeou/ ga.r dia,kono,j evsti,n soi eivj to. avgaqo,nĂ… VEa.n de. to. kako.n poih/|j( fobou/\ ouv ga.r eivkh/ th.n ma,cairan forei/\ qeou/ ga.r dia,kono,j evstin( e;kdikoj eivj ovrgh.n tw/| to. kako.n pra,ssontiĂ…

Ayat 4  menunjukkan alasan pernyataan dalam ayat 3b. Orang Kristen boleh percaya kepada pemerintah karena pemerintah adalah hamba Allah. Dalam bahasa Yunani istila yang dipakai disini adalah  [22] dia,kono,j  atau Diaken, bentuk nominative masculine singular dari kata  dia,konoj secara sintaksis. Berfungsi sebagai kata benda nama diri.  Istila itu bertentangan dengan pandangan orang Yunani dan Romawi tentang negara. Kaum  abdi negara memang ”hamba” tetapi negara sendiri tidak berhamba kepada sipapun juga. Sebaliknya negara merupakan penguasa tertinggi yang menuntut loyalitas atau kesetiaan mutlak dari pihak rakyat.

Disini Paulus tidak langsung mempersoalkan loyalitas kepada negara, bahkan ia menyuruh orang Kristen taat kepada negara. Namun, ketaatan itu ditempatkan dalam kerangka yang sama sekali baru dengan menyebut ”hamba Allah”. [23]Arti dasar istilah dia,konoj diakonos ialah hamba yang melayani dimeja makan, yang atas perinta tuanya membagi-bagi makanan. Fungsi penguasa sebagai hamba Allah, atas perinta Tuhan negara membagi-baikan pemberian-Nya, kepada orang yang perbuat baik, atau penguasa membagikan kebaikan.Arti ”kebaikan” itu kita dapat disimpulkan dari 1 Timotius 2:2. Agar kita dapat hidup tenang dan tentram dalam segala kesalehan dan kehormatan.

 Dengan demikian fungsi pemerintahan itu memang paling bermanfaat bagi mereka yang berbuat baik, sebab justru merekala yang layak melindungi dari orang jahat. Tetapi apakah Paulus tidak tahu mengenai banyak kasus penyelewengan dan pemerasan yang  terjadi dalam atministrasi negara Romawi? Bukankah Paulus sendiri dan orang-orang Kristen yang lain mengalami penganiayaan?. Banyak pertanyaan yang kita dapat tentang bagaimana, sikap pemerintahan yang kaku, namun Roma 13, menutut kita untuk dapat mematuhi kepada Pemerintah. [24]Alasanya terletak pada perkataan Paulus Roma 12:17-19, dan pengakuan bahwa bagaimanapun juga pemerintahan adalah hamba Allah. Pemerintah itu mungkin tidak melaksanakan tugasnya dengan baik, tetapi kejahatan itu tidak dapat dikalakan dengan kejahatan, melainkan dengan kebaikan (12:21). Maka perluh kita perhatikan bahwa ”yang baik dalam pasal 13:1-4 tidak lain dari kebaikan yang dianjurkan dalam 12:9-21. jadi, bukan kebaikan sipil semata-mata, melainkan kebaikan yang dianjurkan dalam khotbah di Bukit. Matius 5: 10. dalam ayat ini kata membawa pedang melambangkan hak yang dimiliki pemerintah atas hukuman mati.[25] ma,cairan dari kata ma,caira Pedang, atau  forei/ ia menandang pedang artinya: berkuasa sebagai polisi dan dapat menghukum. [26]Hak atas hukuman mati tidak sekedar menakut-nakiti dan tidak percuma, tetapi sungguh-sungguh. Hak tersebut menjadi satu alasan dimana kita harus takluk kepada pemerinta.Jadi  pemerintah tidak hanya melindungi orang baik. Ia harus juga mengekang orang jahat.Dalam hubungan ini Paulus memakai semacam kiasan: ”Penguasa Menyandang Pedang”. Demgan demikian kiasan Paulus disini menunjukan kemampuan dan wewenang penguasa menghukum orang-orang jahat. 
         
Penyelidikan
Ayat 5
Sebab itu perlu kita menaklukkan diri, bukan saja oleh karena kemurkaan Allah, tetapi juga oleh karena suara hati kita.

13:5 dio. avna,gkh u`pota,ssesqai( ouv mo,non dia. th.n ovrgh.n avlla. kai. dia. th.n sunei,dhsinĂ…

               [27]Menaklukan diri dalam bahasa Yunani memakai kata kerja yang sama seperti ”takluk” dalam ayat 1, ”perlu”. Yunaninya avna,gkh anangke yang berarti juga ”nasip” jadi lebih kuat dari pada sekedar ”perluh”. [28]avna,gkh  nominative feminine singular  dari avna,gkh. Sintaksisnya adalah. [29]kasus penamaan penggunaan utama kasus ini adalah sebagai subjek dari sebuah kalimat.jadi bahasa Yunani memakai istilah ”. avna,gkh  anangke  nasib. Mutlak perluh, terpaksa kita takluk kepada pemerintah. Alasan disebut dalam bagian kedua nas ini. Mala ada dua alasan: Oleh karena kemurkaan Allah dan oleh karena suara hati kita.  Kita mencatat bahwa kedua alasan tersebut tidak seimbang. Yang kedua lebih berat dari pada yang pertama.keduanya berkaitan dengan nasehat dalam kedua ayat terdahulu; jika seorang berbuat baik... tetapi jika engkau berbuat jahat. [30]Dava Hagelberg. Kita harus tunduk, karena dua alasan, yaitu, 1. Karena murka tersebut, yaitu murka Allah yang disebutkan dalam pasal 13:2 (”hukuman”) dan dalam pasal 13:4 (”Pedang dan murka’); dan yang ke-2. Karena suara hati dengan arti bahwa pasti suara hati kita terganggu kalau kita melawan dia yang telah ditetapkan sebagai “hamba Allah”pasal 13:4 dan 13:6). [31]Dengan demikian jelaslah juga bahwa ”Paksa” yang disebut dalam bagian pertama nas ini tidak sama bagi kedua bela pihak. Bagi orang yang taat karena takut akan hukuman, sebab paksaan itu datang dari luar, maka layak mendapat nama itu. Sebaliknya, bagi orang yang takluk karena menyukai hukum Tuhan ”paksaaan” itu lebih pantas disebut dorongan batin. Berkat dorongan itu, ia dengan senang hati melaksanakan hukum Tuhan dan dengan demikian memenuhi tuntutan agar ia taat kepada pemerintah duniawi, yang telah diberi tugas mempertahankan hukum itu.  

B. IMPLIKASIH TEOLOGIS.   
    1. Orang Kristen yang baik hendaklah tunduk pada pemerintah (ay. 1-2)
             a. pemerintah adalah hamba Tuhan (ay. 1)
                                                    b. tunduk kepada pemerintah merupakan wujud ketaatan kepada Allah (ay.  
                                                       2a)
                                                    c. setiap orang yang tidak tunduk, akan datang hukuman bagi dirinya (ay.  
                                                        2b)
      2. Setiap orang yang melakukan perbuatan baik akan menerima pujian (ay. 3)
      3. Pemerintah adalah orang yang melakukan kehendak Allah (ay. 4)
      4. Tunduk kepada Allah oleh karena atas kesadaran diri (ay. 5)

      III. KESIMPULAN.
       Paulus mengingatkan bahwa seorang warga negara  yang baik harus menaati peraturan yang ada dalam pemerintahan, kepatuhan adalah merupakan satu bagian yang dimiliki oleh seseorng orang.dengan demikian siapa yang mematuhi pada atauran pemerintahan dia akan diberi ujian. Sedangkan orang yang tidak menaati pemerintahan, pasti kena hukuman. Sedangkan pemerintah yang kita menghormati adalah yang ditetapkan oleh Allah, bukan dari manusia, sebab fungsi seorang pemerintahan adalah untuk menegakan keadilan dan menagani permasalahan, hal-hal yang mendatangkan kekacauan. Pemerintah  berhak bertindak sesuai dengan aturan yang berlaku. Itula sebabnya kita harus menghormati pemerinta sebagai wakil Allah, di dunia ini. Jikalau barang siapa yang tidak mematuhi aturan pemerintah akibatnya hidup tidak tenang sepanjang masa.  






IV. DAFTAR PUSTAKA
LAI. Lembaga Alkitab Indonesia cetakan keduabelas Jakarta: 2002.

Guthrie. Ed., Tafsiran Alkitab Masa Kini Matiuus-Wahyu, VolIII.
(Jakarta : Bina Kasih, 1991) .

Bible Work Ver 7, Analysis – PGM Morphologi + Gingrich, arti dari kata   
              dia,konoj

Van den End, Tafsiran Kitab Roma Jakarta: ( BPK Gunung Mulia 2006 )

Barclay William , Pemahaman Alkitab Setiap Hari Surat Roma ( Jakarta :  
                  Gunung Mulia 2007 ).

            Pantoro Budyo, Sintaksis Perjanjian Baru Bahasa Yunani ( Malang Sekolah
     Tinggi Alkitab Nusantara 2008 ) .

B.F. Drewes B.F, kunci Bahasa Yunani Perjanjian Baru, surat Roma hingga kitab
    Wahyu ( Jakarta: BPK Gunung Mulia 2002 ) .
  Hagelberg Dave, Tafsiran Roma dari bahasa Yunani Orang Yang benar karena
   iman akan hidup ((Bandung: Yayasan Kalam Hidup 2004 ) .      


[1] Donald, Guthrie. Ed., Tafsiran Alkitab Masa Kini Matiuus-Wahyu, Vol III. (Jakarta : Bina Kasih, 1991) 457.
[2] Ibid.
[3] Ibid. 460
[4] Bible works Ver 7, Word Analysis- BYM Morphologi + Gingrich, arti dari yuch,   
[5] Budyo Pantoro, Sintaksis Bahasa yunani Perjanjian Baru ( Malang Sekolah tinggi Alkitab  Nusantara 2008 ) 47.  
[6] A. Simanjuntak, Tafsiran Alkitab masa kini Matius – Wahyu ( Jakarta: Gunung Mulia 1980 )
[7] Bible Works Ver 7, Word  Analysis – BYM Morphologi + Gingrich, arti dari kata u`pere,cw
[8] Dave Hagelberg, M.Th. Tafsiran Roma dari Bahasa Yunani Orang yang benar karena iman akan  hidup (Bandung: Yayasan Kalam Hidup 2004 ) 250.   
[9] William Barclay, Pemahaman Alkitab Setiap Hari Surat Roma ( Jakarta : Gunung Mulia 2007 ) 258.
[10] Bible Work Ver 7, Analysis – BYM Morphologi + Gingrich, arti dari kata avntita,ssw 
[11] Budyo Pantoro, Sintaksis Bahasa yunani Perjanjian Baru ( Malang Sekolah tinggi Alkitab  Nusantara 2008 ) 34.  
[12] Op.cit 254.
[13] Dr. Heinrich Von Siebenthal, Kunci Bahasa Yunani Perjanjian Baru Surat Roma hingga Kitab Wahyu ( Jakarta BPK Gunung Mulia 2002 ) 41.
 [14] Dr. Th Van den End, Tafsiran Kitab Roma Jakarta: ( BPK Gunung Mulia 2006 )699.    
 [15] Bible Work Ver 7, Analysis – BYM Morphologi + Gingrich, arti dari kata a;rcwn
 [16] Pdt. B.F. Drewes,M.Th. DR. Heinrich vo Siebenthal, kunci Bahasa Yunani Perjanjian Baru, surat Roma hingga kitab Wahyu ( Jakarta: BPK Gunung Mulia 2002 ) 41.
 [17] Budyo Pantoro, Sintaksis Perjanjian Baru Bahasa Yunani ( Malang Sekolah Tinggi Alkitab Nusantara 2008 ) 47.
 [18] Dr. Th Van den End, Tafsiran Kitab Roma Jakarta: ( BPK Gunung Mulia 2006 ) 699.
[19] Op. Cit  kunci Bahasa Yunani Perjanjian Baru, surat Roma hingga kitab Wahyu  41-42.
[20] Dr. Th Van den End, Tafsiran Kitab Roma Jakarta: ( BPK Gunung Mulia 2006 ).

[21] William Barclay, Pemahaman Alkitab Setiap Hari Surat Roma ( Jakarta : Gunung Mulia 2007 ) 259-261.
[22]  Bible Work Ver 7, Analysis – PGM Morphologi + Gingrich, arti dari kata dia,konoj

[23] Dr. Th Van den End, Tafsiran Kitab Roma Jakarta: ( BPK Gunung Mulia 2006 )701.


[24] Ibid 702.
[25] Pdt. B.F. Drewes,M.Th. DR. Heinrich vo Siebenthal, kunci Bahasa Yunani Perjanjian Baru, surat  Roma hingga kitab Wahyu ( Jakarta: BPK Gunung Mulia 2002 ) 42.
[26]  Dave Hagelberg M.Th. Tafsiran Roma dari bahasa Yunani Orang Yang benar karena iman akan hidup ((Bandung: Yayasan Kalam Hidup 2004 ) 254.   
[27] Ibid 703 
[28] Bible Work Ver 7, Analysis – PGM Morphologi + Gingrich, arti dari kata avna,gkh   
[29] Budyo Pantoro, Sintaksis Bahasa yunani Perjanjian Baru ( Malang Sekolah tinggi Alkitab  Nusantara 2008 ) 47. 
[30]   Dave Hagelberg M.Th. Tafsiran Roma dari bahasa Yunani Orang Yang benar karena iman akan hidup ((Bandung: Yayasan Kalam Hidup 2004 ) 255.     
[31] Dr. Th Van den End, Tafsiran Kitab Roma Jakarta: ( BPK Gunung Mulia 2006 )704.


KALAU YESUS ADALAH ALLAH, BAGAIMANA DIA BERDOA KEPADA ALLAH DAN APAKAH YESUS BERDOA KEPADA DIRINYA SENDIRI ?

  KALAU YESUS ADALAH ALLAH, BAGAIMANA DIA BERDOA KEPADA ALLAH DAN APAKAH YESUS BERDOA KEPADA DIRINYA SENDIRI ? Ev. Matius Sobolim, M. Th. ...