Kamis, 27 Juni 2013

Kredibilitas Seorang Pemimpin



Kredibilitas Seorang Pemimpin

Oleh
Matius Soboliem 


AAM
Ketika suatu organisasi akan mengadakan perubahan maka faktor kredibilitas dan kepemimpinan menjadi hal utama. Kredibilitas merupakan hal paling potensial kalau gerejanya mau unggul dalam persaingan bertumbuhan iman.

            Kedudukannya sebagai sumber enerji positif dari dalam seorang pemimpin. Di dalamnya ada beragam nilai seperti kepercayaan tinggi, kepemimpinan mumpun, karakter pribadi, kompetensi, kepedulian, dan komitmen tinggi. Semakin tinggi nilai unsur-unsur tersebut semakin tinggi kualitas kredibilitas seorang pemimpin. Sekaligus juga akan berefek pada meningkatnya kredibilitas perusahaan. Di sisi lain kredibilitas tidak berperan untuk memulihkan sesuatu agar kembali normal sepenuhnya atau mengembalikan kerugian potensial, tetapi hanya dapat mengurangi ketidak-pastian dan ancaman saja. Untuk itulah kepemimpinan yang kredibel dalam manajemen perubahan sangat diperlukan sekali.

            Kepemimpinan yang kredibel dapat dilihat dari kepercayaan yang diterima seorang pemimpin. Kepercayaan timbul karena pemimpin selalu memberikan keteladanan perilaku yang baik kepada subordinasi dan pihak lain. Hal demikian dapat dilihat dari unsur karakter. Dalam kesehariannya, sebagai seorang pemimpin, dia bersikap jujur, adil, dan rendah hati. Dia selalu mampu menjadi penengah yang handal ketika terjadi suatu konflik di dalam perusahaan.
            Sementara, ditinjau dari sisi kompetensi berarti dia seseorang yang memiliki  
pengetahuan, ketrampilan, sikap-perilaku positif, inovatif, dan pengalaman yang panjang. Katakanlah juga yang memiliki visi maju. Kompetensi ini utamanya dibutuhkan untuk memperkecil terjadinya resiko kegagalan setiap perubahan yang mungkin timbul. Selain itu pemimpin yang memiliki komitmen dicirikan oleh kemampuannya untuk memutuskan siapa saja yang akan dilibatkan dan mengajak mereka untuk mendukung pelaksanaan perubahan. Begitu pula ciri pemimpin yang peduli adalah dia yang memiliki minat tinggi dan mampu mengkoordinasi siapapun yang berminat dan peduli untuk mensukseskan perubahan.
Kepercayaan timbul karena pemimpin selalu memberikan keteladanan perilaku yang baik kepada subordinasi danpihak lain.

            Untuk mencapai keberhasilan perubahan maka seorang pemimpin akan memanfaatkan daya enerjinya melalui optimalisasi keseimbangan, stabilitas, dan kekuatan atas kekuasaannya. Satu saja  unsur dan atau keseimbangan memiliki titik lemah maka akan membatasi kapasitas seorang pemimpin dalam mengelola perubahan secara optimum. Patut disadari bahwa kapasitas seorang pemimpin relatif terbatas. Tidak ada istilah superman yang mampu bekerja sendiri. Siapapun tahu seorang pemimpin tidak bakal mampu menghapus semua resiko kegagalan, tidak dapat menjanjikan perusahaan tidak bakal rugi, dan tidak dapat mengurangi sepenuhnya kondisi perusahaan yang kurang sehat. Karena itulah seorang pemimpin harus menghindari kegiatan yang sebatas coba-coba dan obral janji bahwa dia sanggup mengatasi semua persoalan perusahaan. Untuk itu kemampuan berkoordinasi dengan siapapun juga menjadi sangat strategis. Dia harus mampu menjadi konduktor suatu orkestra perubahan yang mengagumkan.