PERBEDAAN AGAMA
KRISTEN DENGAN BIDAT KRISTEN
(Gerakan Mormon, Saksi Yehova & Children of God)
(Gerakan Mormon, Saksi Yehova & Children of God)
Oleh
Matius Soboliem
Kata “BIDAT” berasal dari kata Arab yang mempunyai pengertian, Suatu ajaran atau aliran yang menyimpang dari ajaran resmi. Menurut DR. H. Berkhof dan DR. I.H. Enklaar, “Bidat ditinjau dari sudut Historis adalah persekutuan Kristen (yang kecil) yang dengan sengaja memisahkan diri dari Gereja besar dan ajarannya menekankan Iman Kristen secara berat sebelah, sehingga teologianya dan praktek kesalehannya pada umumnya membengkokkan kebenaran injil.[1]
Bid’at, bid’ah adalah sesuatu yang ditambahkan kepada apa yang tidak terdapat di dalam ketentuan-ketentuan yang sudah digariskan. Bida’ah adalah ajaran yang menyalahi ajaran yang benar. Sedangkan Bidat menurut Yunani kuno mempunyai pengertian “memilih, perbedaan pendapat”; dikalangan filsafat kata ini mempunyai perngertian “aliran, golongan”. Dalam Kisah Para Rasul 5:17 dan 15:5 kata ini diterjemahkan dengan istilah “mazhab, golongan”.[2]
Dalam bahasa Inggris terdapat dua istilah mengenai kata bidat, yaitu :
a) HERESY yang berarti semacam pendapat, pandangan atau credo yang berlawanan dengan credo atau pengakuan gereja. HERETIC yang berarti, orang yang berpandangan salah terhadap doktrin yang akan membawa efek negative dan juga dapat memutar-balikan kebenaran.
b) Cult yang berasal dari kata latin “CULTUS” mempunyai arti pemujaan, penyembahan dan ketaatan. Atau bisa juga disebut ajaran baru yang menyimpang dari ajaran ortodks, satu organisasi yang menyimpang dari kepercayaan, satu kepercayaan yang tidak konvensional, kepercayaan yang non-normatif, gerakan keagamaan baru.[3]
Ciri-Ciri Bidat
Pada umumnya cirri-ciri bidat adalah sebagai berikut :
a) Mengemukakan kebenaran baru
b) Mengemukakan penafsiran baru
c) Mengemukakan sumber otoritas yang non Alkitabiah
d) Mengemukakan Yesus yang lain
e) Mengemukakan doktrin yang berlawanan dengan keyakinan Kristen ortodoks
f) Mengemukakan kepalsuan
g) Mengkultuskan pimpinan bidat[4]
Disamping itu, penulis juga menemukan ciri-ciri bidat yang lain, dilihat dari Alkitab dalam kitab Wahyu 22:18, yang berarti apabila kita menambahkan sesuatu dalam firman Tuhan, malapetaka akan datang padanya karena tidak ada yang boleh menambahkan atau mengurangi isi Alkitab. Tetapi pada kenyataannya masih ada sekumpulan orang yang menambahkan atau bahkan mengurangi isi dari Alkitab yang sudah dikanonisasikan.
Ciri-ciri bidat yang menambahkan dan mengurangi isi Alkitab, yaitu :
1. Injil Plus; artinya, memiliki Kitab Suci yang sama, tetapi ditambah dengan kitab-kitab lain yang memiliki kuasa atau otoritas yang sama dengan Alkitab. Contohnya : Mormon dengan ajaran Joseph Smith, demikian juga dengan aliran saksi Jehova dengan Watch Towernya. Pengajar-pengajar saksi Jehovah tersebut memang membawa Alkitab juga ke rumah-rumah yang didatanginya. Namun, kemudian, mereka akan mempengaruhi jemaat dengan segala tipuan licik mereka yang mereka tuliskan pada majalah tersebut di atas.
2. Injil Minus, artinya ,memiliki Kitab Suci yang sama tetapi sebagian dari Alkitab tersebut dikeluarkan karena tidak sesuai dengan ajaran yang mereka anut. Contohnya : Marcionisme yang mengeluarkan kitab2 yang berbau Yahudi seperti Injil Matius.
Bidat Kristen Dari Masa Ke Masa
Melalui sejarah, dengan jelas terlihat bahwa Gereja selalu menghadapi ancaman musuh dari dua arah. Arah yang pertama adalah dari luar dan yang kedua adalah dari dalam. Ancaman musuh dari luar berbentuk nyata, seperti penganiayaan, pembunuhan, penghancuran dan lain-lain terhadap orang Kristen dan Gereja. Ancaman musuh dari dalam adalah ancaman yang sulit diduga, karena ia bagaikan musuh dari dalam selimut yang tanpa disadari akan membawa efek yang fatal bagi iman kepercayaan umat Kristen.
Ancaman dari dalam ini berbentuk ajaran-ajaran (doktrin) yang menyesatkan atau bidat-bidat yang mau menyelewengkan ajaran murni Alkitab. Bahaya ajaran-ajaran sesat ini bukan timbul pada abad-abad belakangan ini, melainkan sudah ada sejak Gereja didirikan. Dengan kata lain, keberadaan bidat seusia dengan keberadaan Gereja. Bidat-bidat tersebut sudah ada sejak abad pertama sampai dengan sekarang. Yang Penulis bandingkan dalam makalah ini adalah agama Kristen dengan bidat Kristen masa kini. Tetapi tidak ada salahnya kita mengetahui contoh bidat Kristen dari masa ke masa yang diambil dalam buku Pdt. Paulus Daun M.Div., M.Th., Bidat Kristen dari Masa-Ke Masa.
Bidat abad pertama ; Nomianisme, Asceticisme, Anti Resurrection / Anti Antasianisme, Gnosticisme. Bidat abad II dan III ; Ebionisme/Ebionitisme, Marcionisme, Nazarenes, Gnosticisme, Montanisme, Novationisme. Bidat abad IV dan V ; Arianisme, Apollinarianisme, Nestorianisme, Eutychianisme, Pelagianisme. Bidat abad VI s/d XVII ; Monothyletisme, Catharinisme, Waldeness, Joachimisme, Libertinesisme, Socinusisme. Dan terakhir adalah bidat masa kini, yang beberapa dari bidat tersebut, penulis akan membandingkan atau berusaha untuk menemukan perbedaan antara Agama Kristen dengan Bidat Kristen. Bidat pada masa kini ; Campbellisme, Gerakan Mormon, Saksi Yehova, Christian Science, The Worldwide Church of God, Christian Unitisme, Liberalisme / Modernisme, Unification Church (Moonies), Children of God.
Perbedaan Agama Kristen Dengan Bidat Kristen
A. Gerakan Mormon
Gerakan ini menyebut diri sebagai “Gereja orang –orang Kudus pada akhir zaman”. Gerakan ini didirikan oleh seorang Amerika yang bernama Joseph Smith pada tahun 1830. Joseph Smith dilahirkan pada tanggal 23 Desember 1805 di Sharon (Vermont A.S.). dilingkungan keluarga kaum tani yang miskin.[5]
Menurut pengakuan Josep Smith bahwa pada tahun 1823, dalam usia 18 tahun ia mendapat kunjungan dari malaikat yang bernama Moroni. Malaikat tersebut memberitahukannya bahwa pada tahun 420 sesudah Kristus di sebuah bukit dekat Manchester, suatu perkampungan yang terletak didaerah New York, pernah ditanam lempengan-lempengan emas. Dan disuruh malaikat untuk lempengan emas tersebut tertulis huruf-huruf Mesir. Untuk menterjemahkan huruf-huruf tersebut, ia mendapat bantuan Urium Thummim”, sebuah batu yang dipinjam dari malaikat. Setelah menterjemahkan, malaikat mengambil lempengan-lempengan emas tersebut. karya terjemahan ini kemudian dijadikan kitab suci kaum Mormon.[6]
Kesaksian kehidupan moralnya tidak baik. Ia memegang pandangan poligami, dan mengajurkan para pengantunya untuk mengambil istri banyak. Ia sendiri mempunyai beberapa istri. Dia mengawini empat wanita sekaligus dan menyebut perkawinan ini sebagai “perkawinan rohani”. Setelah dia meninggal, Brigham Yong menggantikannya dan mempunyai pandangan yang sama. Brigham mempunyai 28 istri dan 56 anak. Jumlah istri yang masih hidup sewaktu ia meninggal adalah 17 orang. [7]
Pada tahun 1831, Gerakan Mormon mengumumkan pengajaran mereka dalam 13 (tiga belas) pasal kepercayaan, antara lain adalah :
a) Allah. Allah adalah superman yang mempunyai badan dan dapat dilihat dan diraba. Allah adalah adam yang sudah disempurnakan. Orang-orang yang beriman setelah meninggal dunia akan sama seperti adam menjadi ilah dan ilah itu masing-masing mempunyai istri yang dikawini semasa di dunia.
b) Kristus. Yesus adalah anak adam dan maria. Yesus di Kana menikah dengan Marta dan Mariam, sehingga dapat melihat keturunannya sebelum disalibkan (Yes.53:10). Allah lebih besar dari Kristus, Kristus lebih besar dari Roh Kudus yang menjadi pesuruhNya. Joseph Smith adalah keturunan dari Tuhan Yesus.
c) Roh Kudus. Roh kudus itu semacam benda yang kekal keberadaannya yang dialurkan dari atas dan menyebar keberbagai tempat.
d) Allah Tritunggal. Allah adalah satu pribadi, Yesus Kristus juga satu pribadi, demikian pula dengan Roh Kudus. Mereka mimiliki pribadi yang berbeda-beda. Mereka bukan Allah Tritunggal, melainkan tiga Allah.
e) Dosa. Menurut orang-orang Mormon, Adam terpaksa berbuat dosa dengan makan buah pengetahuan baik dan jahat. Karena jika Adam tidak makan buah itu, maka ia tidak mungkin mengetahui hal yang baik dan jahat dan tidak mungkin pula ia mempunyai keturunan. Dengan demikian berarti bahwa ia tidak mentaati perintah Allah yang menghendaki manusia beranak-cucu untuk memenuhi bumi ini.
f) Keselamatan. Menurut pendapat mereka, kematian Yesus tidak dapat menyelamatkan orang lain, melainkan hanya Adam. Keselamatan yang sesungguhnya hanya diperoleh melalui ketaatan pada peraturan-peraturan, sakramen-sakramen Mormon dan perbuatan baik.
g) Gereja. mereka berpendapat bahwa gereja Mormon merupakan gereja satu-satunya yang sejati dan benar.
h) Pernikahan. Mormon mengajarkan praktek poligami dan berpendapat bahwa hubungan suami-istri tidak terbatas hanya di dunia ini, melainkan juga sampai ke akhirat.[8]
i) Akitab. Mereka mengajarkan bahwa ada tiga buku yang mempunyai otoritas yang sejajar dengan Alkitab, yaitu : Kitab Mormon, Doktrin Perjanjian, Mutiara yang bernilai.
j) Penghakiman. Orang yang tidak termasuk dalam Gerakan Mormon akan diadili, demikian juga orang-orang yang menerima sakramen-sakramen dari Gereja lain.
Tanggapan
· Penulis sangat tidak setuju dalam ajaran mormon yang sangat bertentangan dengan ajaran Agama Kristen yang sebenarnya. Mereka mengatakan bahwa Allah mereka dapat diraba dan orang yang meninggal akan sama seperti adam yaitu menjadi ilah. Kita percaya bahwa dalam Agama Kristen percaya pada Allah yang esa, dan tentunya sifat-sifat Allah itu sendiri antara lain tidak dapat dilihat, disentuh atau bahkan diraba. Karena Allah adalah pribadi yang berbentuk Roh, tentunya kita harus meyakini hal ini bahwa Roh tidak dapat diraba. Dalam kitab Kejadian 1:2 juga tertulis bahwa “Roh Allah melayang-melayang”, yang berarti bentuk dari Allah itu sendiri adalah Roh.
· Bahkan pada saat meninggal mereka percaya bahwa mereka akan mendapatkan istri dari istri yang mereka nikahi dalam dunia. Tentu hal ini sangat bertentangan, karena pada saat kita meninggal, kita tidak lagi dalam tubuh jasmani tetapi berbentuk Roh, yang tentunya tidak dapat diraba. Bahkan berhubungan seks pun tidak akan bisa.
· Yesus adalah anak dari Yusuf dan Maria (Matius 1), bukan dari hubungan adam dan maria. Dan memakai akal sehat pun tidak dapat kita telusuri, karena adam dan maria hidup di dua zaman yang berbeda. Bahkan dalam Alkitab pun, adam hidup dalam Perjanjian Lama, sedangkan Maria hidup dalam Perjanjian Baru. Dan itu sudah melewati beberapa ratus tahun lamanya. Jadi sangat tidak masuk akal apabila Yesus adalah hasil dari Adam dan Maria.
· Allah yang kita sembah adalah esa tetapi juga Allah tritunggal, yang berarti kedudukan antara Allah Bapa, Allah Putra dan Allah Anak adalah sama, tidak ada yang lebih besar, tidak ada yang lebih rendah. Hal ini yang paling sulit dimengerti bagi orang belum percaya, bahkan juga bagi orang yang percaya. Begitu pula dengan Roh kudus. Roh kudus bukanlah benda, tetapi pribadi yang sama dengan Allah Bapa dan Allah Putra. Dan ini sangat berlawanan pada keyakinan Gerakan Mormon yang mengatakan bahwa mereka mempunyai tiga Allah.
· Bagaiamanapun juga Adam tetap mempunyai pilihan dalam kitab Kejadian 3. Dia mempunyai pilihan untuk dapat memakan buah itu atau tidak, dan Allah hanya menguji ketaatan Adam dalam menaati perintah Allah. Tetapi pada akhirnya Adam sendiri yang tidak taat, dia menyimpang dari perintah Allah yang sudah ditetapkan sejak awal. Dan pada akhirnya Adam dan Hawa jatuh dalam dosa. Memang awalanya mereka digoda iblis, tetapi bagaimanapun juga Adam dan Hawa tetap mempunyai pilihannya sendiri untuk dapat memakan buah terlarang itu atau tidak.
· Perbuatan baik tidak akan bisa menyelamatkan, karena apabila kita hidup dan ditimbang antara perbuatan baik dan jahat, tentunya perbuatan jahat kita yang lebih berat. Karena manusia tidak luput dari yang namanya perbuatan jahat, sehingga dalam sehari saja pasti manusia berbuat dosa. Baik dalam pikiran maupun dalam perbuatan, sehingga tidak masuk akal dengan berbuat baik, manusia dapat diselamatkan.
· Apabila memang Yesus adalah manusia biasa, mungkin penulis juga setuju bahwa Yesus tidak bisa menyelamatkan seluruh umat manusia dari dosa yang sudah diperbuatnya. Tetapi Yesus itu adalah Allah sendiri, sehingga Ia juga mampu menyelamatkan seluruh umat manusia. Yesus adalah Allah, Yesus adalah Sang Pencipta (Yoh.1).
· Agama Kristen sangat menentang poligami. Pada saat Allah menciptakan manusia dalam kitab Kejadian 1 dan 2, sangat jelas ide Allah tentang pernikahan yang diikat oleh satu orang pria dan satu orang wanita. Itulah sebabnya Allah menciptakan Adam dan Hawa. Dan Allah tidak menciptakan manusia yang lain. Sehingga memang sejak awal ide Allah tentang pernikahan bukan poligami maupun bukan polyandry. Bahkan dalam salah satu perintah Allah yang tertulis dalam Keluaran 20:17, mengatakan bahwa jangan menginginkan istri orang lain. Jelas disini, Allah ingin kita hanya mempunyai satu istri, atau satu suami