Bidaah Cildren |
Children of God (COG) yang belakangan
dikenal sebagai Family of Loves (Keluarga Kasih), Keluarga,
dan kini Keluarga Internasional adalah sebuah gerakan
agama baruyang dimulai pada 1968 di Huntington
Beach, California, Amerika
Serikat. Ini adalah bagian dari Jesus Movement (Gerakan Yesus) pada akhir tahun 1960-an. Sebagian besar anggotanya
berasal dari gerakan hippie. Gerakan ini adalah salah
satu dari banyak gerakan lainnya yang membangkitkan kontroversi sekte pada tahun 1970-an
dan 1980-an di Amerika Serikat dan Eropa dan memicu kelompok anti-sekte terorganisasi pertama
(FREECOG).
Sementara gerakan ini
bertumbuh dan meluas di seluruh dunia, demikian pula pesannya keselamatan, Milenarianisme, revolusi rohani melawan dunia luar
yang mereka sebut sebagai "Sistem"dan kontroversi yang muncul sebagai
akibatnya. Pada 1974, gerakan ini mulai bereksperimen dengan metode penginjilan yang disebut Menjala dengan Lirikan (Flirty Fishing) dengan menggunakan seks untuk memperlihatkan
kasih Allah dan memenangkan anggota baru dan mendapatkan dukungan. Praktik ini
dihentikan pada 1987. Pendiri dan pemimpin mereka yang diakui sebagai nabi, David
Berg,
berkomunikasi dengan para pengikutnya melalui Surat-surat Mo (Mo
Letters) yaitu surat-surat yang
berisikan petunjuk dan nasihat tentang berbagai topik rohani dan praktis hingga ia meninggal dunia pada akhir 1994.
Setelah kematiannya, jandanya, Karen Zerby menjadi pemimpin
Keluarga.
Kehidupan seksual yang
bebas dari kelompok ini, penerbitan dan distribusi tulisan-tulisan, foto-foto
dan video mereka yang menganjurkan dan mendokumentasikan kehidupan seksual
antara orang dewasa dan anak-anak, serta seksualisasi anak-anak, menyebabkan
munculnya berbagai laporan tentang hubungan seksual antara orang dewasa dan
anak-anak. Sejumlah penyidikan hukum dan akademik pada tahun 1990-an
menyimpulkan "Keluarga" sebagai sebuah lingkungan yang aman bagi
anak-anak, namun penyidikan-penyidikan itupun juga menyoroti masalah-masalah
pada masa lampaunya. Pemimpin "Keluarga", yang mengakui bahwa hanya
beberapa anak yang mengalami pelecehan sejak 1978 hingga 1985, membuat
kebijakan yang melarang hukuman yang berlebihan ataupun kontak seksual apapun
antara orang dewasa dan anak-anak kecil. Mereka yang terbukti melecehkan anak-anak
setelah Desember 1988 dikucilkan dari keanggotaan
"Keluarga". "Keluarga" mewajibkan orang-orang yang
memutuskan untuk melaporkan pelecehan anak-anak kepada pihak penegak hukum
ataupun melakukan tuntutan hukum terhadap pihak yang dituduh melakukan
pelecehan untuk meninggalkan kelompok ini sama sekali.Atau, apabila si
tersangka pelaku pelecehan itu telah dikucilkan karena melakukan pelecehan
kepada anak-anak, akan diturunkan status keanggotaannya hingga masalahnya
diselesaikan.[1] Pada Januari 2005 seorang bekas anggota
"Keluarga" dibunuh oleh Ricky Rodriguez, anak angkat pemimpin
kelompok ini, yang telah meninggalkan kelompok ini beberapa tahun sebelumnya.
Rodriguez kemudian melakukan bunuh diri. Hal ini mengejutkan anggota-anggota
"Keluarga" maupun mereka yang pernah menjadi anggotanya, dan
menimbulkan perhatian media yang cukup besar.
Daftar isi
·
3 Kritik
|
Kepercayaan
Artikel utama: Kepercayaan Children of God
Para teolog telah menempatkan teologi dasar
"Keluarga" dalam tradisi Kristen yang historis, ditambah dengan
sejumlah kepercayaan yang tidak ortodoks. Sampai batas tertentu, mereka
mengidentifikasikan diri, dan akan dipandang oleh kebanyakan orang, sebagai
orang Kristen fundamentalis, meskipun sebagian dari
keyakinan dan praktik mereka yang lebih radikal tentu akan dianggap
non-tradisional, atau bahkan sesat, oleh kebanyakan orang Kristen
fundamentalis.
"Keluarga Internasional" menyatakan
bahwa mereka percaya bahwa Alkitab adalah Firman Allah
yang diilhamkan dan penyataan yang suci. David Berg dianggap sebagai
seorangnabi oleh mereka, dalam
arti sebagai orang yang menyampaikan pesan-pesan dari Allah, bukan terutama
sebagai orang yang meramalkan masa depan, meskipun seringkali ia berusaha
melakukan hal itu, dan kebanyakan ternyata tidak akurat. Mereka percaya bahwa
jabatannya telah diturunkan kepada istrinya, Karen Zerby, pada saat
kematiannya. Mereka menganggap tulisan-tulisan yang diterbitkan resmi dari
mereka bedua, namun bukan segala sesuatu yang telah mereka tulis, sebagai
bagian dari Firman Allah. Sementara ada pemahaman dalam
gerakan ini bahwa semua firman tidaklah mempunyai signifikansi
yang sederajat, pada kenyataannya semuanya itu penting untuk dibaca dan
diperhatikan.
Mereka percaya bahwa Amanat
Agung penginjilan
dunia adalah tugas dari setiap orang Kristen, dan bahwa hidup mereka harus
dipersembahkan demi pelayanan kepada Allah dan orang lain. Mereka mempunyai
sejumlah tingkat keanggotaan dan para "Murid Keluarga" yang paling
tinggi komitmennya hidup secara komunal (bersama-sama). Mereka juga sangat
menganjurkan anggotanya untuk mempunyai anak. Meskipun keluarga berencana
mulanya sangat tidak dianjurkan, pilihannya diserahkan kepada setiap individu
dan praktiknya ternyata cukup lazim.
Sebuah ajaran sentral dari teologi mereka
adalah "Hukum Kasih". Secara sederhana, ajaran ini mengatakan bahwa
bila tindakan seseorang dimotivasikan oleh kasih yang tidak egois dan penuh
pengorbanan dan tidak dimaksudkan untuk menyakiti orang lain, maka tindakan itu
sesuai dengan Kitab Suci, dan dengan demikian sah di mata Allah. Mereka percaya
bahwa ajaran ini mengatasi semua hukum Alkitab lainnya, kecuali hukum yang
melarang homoseksualitas, yang mereka yakini sebagai suatu "kekejian"
di mata Allah.
Mereka percaya bahwa Allah menciptakan seksualitas
manusia, bahwa seksualitas adalah kebutuhan emosional dan fisik,
dan merupakan sesuatu yang alamiah, dan bahwa hubungan heteroseksual antara orang yang
dianggap dewasa menurut hukum dan sama-sama mau, adalah suatu keajaiban yang
murni dan alamiah dari ciptaan Allah, dan diizinkan menurut Kitab Suci. Para
anggota dewasa boleh berhubungan seks dengan sesama anggota dewasa yang
berlawanan jenis. Remaja di atas usia 16 tahun juga diizinkan berhubungan seks
dengan remaja yang seusia mereka. Hubungan seks antara anak-anak dan orang
dewasa dilarang keras. Para anggota "Keluarga" sangat dianjurkan
untuk berhubungan seks dengan anggota yang manapun yang mungkin membutuhkan.
Hal ini disebut "berbagi" atau "hubungan seks pengorbanan".
Tak seorangpun boleh dipaksa melakukan hubungan seks di luar kehendak mereka,
namun anggota-anggota yang tidak "berbagi" dianggap egois dan tidak
mengasihi.
Seperti halnya dengan gerakan-gerakan apokaliptik dan milenarian lainnya, mereka
percaya bahwa mereka kini hidup pada suatu masa yang dikenal dalam Kitab Suci
sebagai "Hari-hari Terakhir" atau "Akhir
Zaman", yaitu masa yang akan segera diikuti oleh kedatangan Yesus Kristus
yang kedua kalinya. Sebelum peristiwa itu datang, mereka percaya bahwa dunia
akan diperintah selama 70 tahun oleh seseorang yang dikenal sebagai Anti
Kristus, yang akan menciptakan suatu pemerintahan sedunia. Pada
pertengahan masa pemerintahannya, ia akan sepenuhnya dikuasai oleh Setan dan hal itu akan
mempercepat suatu masa yang penuh dengan kesusahan yang dikenal sebagai Zaman Kesusahan Besar. Ini adalah suatu masa
yang penuh dengan penganiayaan yang hebat atas
orang-orang Kristen serta masa di mana banyak terjadi bencana alam dan
bencana-bencana lain yang tidak alamiah.
Pada
akhir masa ini, orang-orang Kristen yang setia akan diangkat ke surga dalam
suatu peristiwa yang dikenal sebagai Pengangkatan yang akan segera
diiikuti oleh suatu pertempuran antara Yesus dan Sang Anti Kristus yang biasa
disebut sebagai "Pertempuran Armageddon". Dalam pertempuran
ini Anti Kristus akan dikalahkan. Yesus Kristus akan memerintah Bumi selama
1000 tahun, suatu masa yang mereka sebut sebagai Milenium. Pernyataan kepercayaan resmi
"Keluarga" dapat ditemukan dalam: [1]
Ajaran-ajaran
belakangan
Ajaran-ajaran "Keluarga" yang
belakangan berpusat di sekitar kepercayaan yang mereka istilahkan
"senjata-senjata rohani yang baru". "Keluarga" percaya
bahwa mereka adalah tentara-tentara yang terlibat dalam perang rohani dalam konflik antara
kebaikan melawan kejahatan dalam memperebutkan jiwa-jiwa dan hati manusia.
Meskipun sebagian dari keyakinan ini tidak baru bagi "Keluarga",
mereka menempati kedudukan yang lebih penting sekarang. Sebagian dari keyakinan
ini adalah:
·
Nubuat: Dalam istilah
"Keluarga", definisi nubuat yang tradisional—
ramalan tentang masa depan—telah diperluas hingga mencakup segala pesan yang
diterima di dalam roh dari Yesus, dari pendirinya, David Berg, yang kini sudah
meninggal, atau "roh-roh penolong" lainnya(lihat bawah). Kelompok ini
memberikan tekanan besar bahwa setiap anggota menggunakan nubuat secara
langsung dan teratur untuk membimbing hidup mereka sehari-hari. Meskipun
nubuat, yang juga disebut sebagai "penyaluran," telah menjadi
bagian dari gerakan ini sejak awalnya, dalam tahun-tahun belakangan ini
peranannya menjadi semakin penting. Para pakar mencatat bahwa, dibandingkan
dengan gerakan keagamaan baru lainnya, "Keluarga" ini unik karena ada
desentralisasi dan demokratisasi dalam pemahaman mereka tentang bimbingan
Allah.
·
Roh-roh Penolong: mencakup malaikat, orang-orang yang sudah
meninggal, dan bahkan tokoh-tokoh fiksi yang terkenal, misalnya Don
Kisot,
yang diutus untuk memberikan petunjuk dan ikut berperang dalam peperangan
rohani yang berlangsung dalam dimensi roh, yang diyakini oleh para anggota
"Keluarga" eksis berdampingan dengan dunia fisik yang mengelilingi
mereka. Para penolong ini diyakini menyampaikan pesan-pesan ilahi yang mereka
terima dalam nubuat dan juga terlibat dalam pertempuran rohani melawanSetan dan roh-roh jahatnya.
·
Kunci Kerajaan: "Keluarga" percaya
bahwa kunci-kunci yang disebut dalam ayat Alkitab "dan Aku akan memberikan
kepadamu kunci Kerajaan Surga, ..." (Matius 16:19), memiliki arti yang
lebih besar sekarang. Karena itu, para anggota "Keluarga" berseru
kepada berbagai Kunci Kerajaan untuk kekuatan tambahan dalam doa. Kunci-kunci
ini juga diyakini memberikan kekuatan bagi berbagai pesawat angkasa luar, dan
dapat secara ajaib berubah menjadi pedang untuk menolong mereka dalam peperangan
melawan roh-roh jahat.
·
Mengasihi Yesus: ini adalah istilah yang
digunakan para anggota "Keluarga" untuk menggambarkan hubungan intim,
seksual mereka dengan Yesus. "Keluarga"
menggambarkan bahwa ajaran-ajaran "Mengasihi Yesus" adalah bentuk
radikal dari teologi pengantin [2]. Dalam pemahaman mereka
tentang Kitab Suci, para pengikut Kristus adalah pengantin-pengantin-Nya, yang
terpanggil untuk mengasihi dan melayani-Nya dengan semangat seorang istri.
Mereka mengambil teologi pengantin selangkah lebih jauh daripada kebanyakan
orang Kristen dengan menganjurkan para anggotanya untuk membayangkan bahwa
Yesus sedang melakukan hubungan seksual dengan mereka pada saat mereka
melakukan hubungan seksual atau bermasturbasi. Para anggota laki-laki diajarkan
untuk membayangkan diri mereka sebagai perempuan "di dalam roh",
untuk menghindari hubungan homoseksual dengan Yesus.
"Keluarga" terus menekankan kedatangan Kristus yang kedua kali yang akan segera
terjadi, yang didahului dengan munculnya suatu pemerintahan sedunia yang
dipimpin oleh Sang "Anti Kristus". Doktrin-doktirn in menganggap Akhir
Zaman memengaruhi
semua pengambilan keputusan jangka panjang.
Sejarah
Children of God
(1968-1977)
Pendiri gerakan ini sebelumnya adalah seorang
pendeta Christian and Missionary Alliance (C&MA), David
Brandt Berg (1919-1994), yang juga dikenal dalam kelompok ini
sebagai Moses David, Mo, Bapak David, dan "Papa" bagi para anggota
kelompok yang dewasa dan akhirnya sebagai "Kakek" bagi para anggota
kelompok yang paling muda.
Para anggota Children of God mendirikan komun-komun, yang pertama-tama
disebut "koloni" namun kini disebut sebagai "Rumah", di
berbagai kota di seluruh dunia. Mereka melakukan proselitisme di jalan-jalan dan
membagi-bagikan literatur. Anggota-anggota baru yang bergabung dengan gerakan
ini menghafalkan kitab suci, mengambil kelas-kelas
tentang pengetahuan Alkitab dan diharapkan meniru kehidupan orang-orang Kristen
perdana, sementara di pihak lain menolak agama Kristen dari aliran arus utama.
(Lihatkonversi agama).
Seperti halnya dengan anggota-anggota baru
dalam sejumlah agama lain, dan sesuai dengan kebiasaan di Alkitab, kebanyakan
anggota baru mengambil nama "Alkitab" yang baru.
Berg berkomunikasi dengan para pengikutnya
melalui lebih dari 3.000 suratnya yang diterbitkan selama 24 tahun, yang
disebut sebagai "Surat-surat Mo" oleh anggota-anggota kelompok ini.
Pada Januari 1972 David Berg memperkenalkan melalui surat-suratnya bahwa ia
adalah nabi Allah untuk zaman ini dan dengan demikian meningkatkan wibawa
rohaninya di dalam kelompok ini. Meskipun demikian, Berg mengakui
kelemahan-kelemahan dan kegagalannya.[1]
Hingga akhir 1972 anggota-anggota COG telah
menyebarkan sekitar 42 juta traktat Kristen, kebanyakan tentang Keselamatan
Allah dan kutukan terhadap Amerika. Penyebaran Surat-surat Berg di jalan-jalan
(yang disebut "litnessing") menjadi metode utama COG untuk menjangkau
orang lain -- serta mendapatkan dukungan -- selama lima tahun berikutnya.
Children of God tamat riwayatnya sebagai
sebuah organisasi pada Februari 1978. Laporan-laporan tentang kelakuan
menyimpang yang serius, penyimpangan--penyimpangan finansial, dan
penyalahgunaan posisi oleh sejumlah pemimpin yang mapan, termasuk tantangan
sejumlah orang terhadap FFing (Flirty Fishing atau Menjala dengan Lirikan), memaksa Berg menata
ulang gerakannya. Ia memecat lebih dari 300 orang pimpinan gerakan ini dan
membubarkan struktur COG saat itu. Pergeseran ini dikenal sebagai
"Revolusi Nasionalisasi Reorganisasi" (RNR). Sepertiga dari seluruh
anggota meninggalkan gerakan ini, dan mereka yang tetap tinggal menjadi bagian
dari gerakan yang ditata ulang, yang kini dinamai "Keluarga Kasih,"
dan belakangan disebut "Keluarga" saja. Kebanyakan dari keyakinan
kelompok ini masih tetap sama. [2]
"Keluarga Kasih"
(1978-1981)
Masa "Keluarga Kasih" dicirikan
oleh gerakan anggota "Keluarga" ke lebih banyak negara. Metode-metode
kesaksian biasa termasuk penyebaran traktat dan literatur injil lainnya dari
pintu ke pintu, kelas-kelas yang mencakup musik "Keluarga" serta
kelas-kelas tentang berbagai aspek kehidupan Kristen.
Pada 1974, David Berg memperkenalkan sebuah
metode kesaksian baru yang disebut Flirty Fishing (atau ML -- Menjala dengan Lirikan), yang mengizinkan
anggota-anggota perempuan untuk secara fisik mengungkapkan kasih Allah melalui
keterlibatan dalam aktivitas seksual dengan mereka yang potensial menjadi
anggota. Hal ini dimulai sebagai sebuah eksperimen pada tahun 1973 oleh
anggota-anggota lingkaran dalam Berg dan akhirnya diperkenalkan kepada seluruh
anggota. Pada 1978, cara ini dipraktikkan jauh lebih luas oleh anggota-anggota
kelompok. Di daerah-daerah tertentu para pelaku ML menggunakan agen-agen eskort untuk bertemu dengan
orang lain. Seperti dalam metode-metode kesaksian lainnya, orang-orang yang
dijangkau melalu ML mendukung gerakan ini dengan murah hati. Meskipun ML
dipraktikkan dalam waktu yang relatif singkat, sebagian orang yang dijangkau
lewat ML tetap menjadi teman, pendukung, dan terus memberikan dorongan hingga
sekarang.
Menurut "Keluarga", hasil dari
"Menjala dengan Lirikan" ini, "lebih dari 100.000 orang
menerima karunia keselamatan Allah melalui Yesus, dan sebagian memilih untuk
menjalani kehidupan sebagai murid dan misionaris."[2] Menurut data yang
diberikan oleh "Keluarga" kepada peneliti Bill Bainbridge, dari 1974
hingga 1987 anggota "Keluarga" melakukan hubungan seksual dengan
223.989 orang sambil mempraktikkan ML.[3] ML juga menyebabkan
kelahiran banyak anak, termasuk anak laki-laki Karen Zerby, Davidito (alias
Rick Rodriguez). Anak-anak yang dilahirkan akibat ML disebut sebagai
"Bayi-bayi Yesus". Pada akhir 1981 lebih dari 300 "Bayi-bayi
Yesus" telah dilahirkan.
Dalam sebuah pernyataan resmi tentang
asal-usulnya, "Keluarga Internasional" menggambarkan "Menjala
dengan Lirikan" sebagai berikut:
Sebagian sebagai tanggapan terhadap kebebasan
seksual pada awal tahun 1970-an, Bapak David menyajikan sebuah bentuk
penginjilan sukarela yang lebih intim dan pribadi, yang kemudian dikenal
sebagai "Menjala dengan Lirikan" atau "ML." ... Bapak David
mengusulkan bahwa batas-batas dalam mengungkapkan kasih Allah kepada orang lain
kadang-kadang dapat lebih daripada sekadar memperlihatkan kebaikan dan
melakukan perbuatan baik. Ia mengusulkan bahwa bagi mereka yang sungguh-sungguh
membutuhkan kasih dan afeksi fisik, bahkan seks dapat digunakan sebagai bukti tentang
kasih Allah kepada mereka. Motivasinya, prinsipnya, dan alasan di balik
pelayanan ML adalah bahwa dengan bukti kasih yang berkorban ini, sebagian orang
akan lebih mampu menerima dan memahami kasih Allah yang besar bagi mereka.
Tujuannya ialah bahwa mereka akhirnya akan percaya dan menerima keselamatan
Allah yang penuh kasih melalui Anak-Nya, Yesus, yang menyerahkan hidup-Nya bagi
mereka. Dengan metode yang tidak ortodoks ini David merasa banyak orang akan
menemukan kasih dan keselamatan Allah, yang mungkin tidak akan pernah mereka
peroleh.
Meskipun kami tidak lagi mempraktikkan ML,
kami percaya prinsip-prinsip kitab suci di balik pelayanan ini tetap kuat. Dalam keputusannya menyangkut kasus perebutan
hak atas anak di Inggris pada 1994, setelah penelitian yang mendalam terhadap
penerbitan "Keluarga" dan kesaksian dari banyak orang, Hakim Ward
mengatakan berikut ini mengenai ML:
Saya cukup diyakinkan bahwa kebanyakan kaum
perempuan yang terlibat dalam kegiatan ini dan kelanjutannya dalam ESing
(artinya, menemukan laki-laki melalui agen-agen escort), melakukannya dengan
keyakinan bahwa mereka sedang menyebarkan firman Allah. Tetapi saya pun
sepenuhnya diyakinkan bahwa itu bukanlah satu-satunya tujuan Berg. Ia dan
organisasnya mempunyai lebih banyak alasan yang kotor. Mereka menjadikan
perempuan-perempuan itu pelacur biasa. Dengan sadar mereka hidup sebagian
berdasarkan uang yang diperoleh lewat pelacuran. Itu adalah kegiatan kriminal.
Upaya-upaya mereka untuk menyangkalnya harus ditolak sebagai istilah kosong dan
kemunafikan. Menyangkal bahwa perempuan-perempuan itu bertindak sebagai pelacur
karena "kami tidak menuntut bayaran tetapi kami mengharapkan orang
memperlihatkan rasa terima kasih dan penghargaan mereka dan mereka harus
memberikan lebih banyak untuk cinta-kasih daripada bila kami meminta bayaran
dari mereka" bukanlah suatu bentuk pembelaan khusus. "Buku Pedoman
ML" mengatakan kepada perempuan-perempuan itu bahwa menjala bisa saja
menyenangkan, tetapi kesenangan tidak membayar bon tagihan. "Kalian harus
menangkap beberapa orang agar kesenangan itu membayar untuk dirinya sendiri.
Jadi, jangan lakukan ini dengan gratisan."
Seorang hakim di Italia tiba pada kesimpulan
yang sangat berbeda pada 1991, dan memutuskan bahwa ML bukanlah pelacuran
(lihat Tribunale Penale di Roma (Pengadilan Kriminal Roma), 15
November 1991, Tentang kasus Berg dan lain-lainnya, dan dalam arsip dari
Pengadilan Kriminal Roma (RG 3841/84):
Para hakim menyimpulkan bahwa "baru pada
bulan-bulan terakhir 1977 Berg mulai menasihati anggota-anggotanya bahwa
menawarkan hubungan dan pelayanan seksual untuk alasan-alasan proselitisme
diizinkan untuk calon-calon anggota, terlebih lagi apabila calon-calon itu
mempunyai potensi sebagai penyumbang-penyumbang finansial yang kuat bagi sekte
ini." Di antara Children of God, demikian argumen para hakim, ML tidak
dipahami sebagai pelacuran melainkan "sebagai sumbangan pribadi demi
tujuan-tujuan kemanusiaan yang selalu diklaim dilakukan oleh sekte ini."
Praktik Menjala dengan Lirikan atau "ML"
resmi ditinggalkan pada 1987 dan digantikan oleh metode-metode kesaksian yang lebih baik dan
juga untuk menghindari AIDS. Pada 1987, dikeluarkan
aturan-aturan baru yang melarang hubungan seksual dengan non-anggota, dengan
sanksi pengucilan. Namun, dinyatakan juga
bahwa dalam kasus-kasus tertentu ada pengecualian. Misalnya, sebuah penerbitan
menyatakan: "Segala bentuk hubungan seks dengan orang luar
dilarang!--Kecuali bila mereka sudah menjadi teman-teman dekat dan dikenal
baik!" [3]
"Keluarga" (1982-1994)
Pada 1982 lebih banyak anggota
"Keluarga" yang telah pindah ke bagian dunia selatan dan timur dan
pada akhir 1983 "Keluarga" melaporkan 10.000 anggota penuh waktu
hidup dalam 1.642 Rumah Keluarga. Selain itu klub radio "Musik dengan
Makna" telah berkembang hingga 20.000 anggota. "Keluarga" juga
menyatakan bahwa pada saat ini upaya-upaya kesaksian menghasilkan rata-rata
200.000 pertobatan kepada Kristus dan penyebaran hampir 30 juta halaman
literatur per bulan.
Tulisan-tulisan Berg menyebabkan kecurigaan
tentang pemeliharaan anak-anak oleh gerakan ini, karena ia menantang tabu
modern di masyarakat barat modern tentang seksualitas orang dewasa dengan
anak-anak. Sebagian orang tidak percaya bahwa Berg cuma mempertannyakan
batas-batas masyarakat—mereka percaya ia mengabaikannya. Sejumlah perempuan
telah secara tebuka menuduh Berg melecehkan mereka pada masa kanak-kanak,
termasuk anak perempuan sulungnya Deborah Davis, cucu perempuannyaMerry Berg, cucu perempuannya yang
lain, Joyanne Treadwell Berg, dan Davida Kelley, seorang anak yang
dibesarkan dalam keluarganya.
Sebuah pedoman tentang mengasuh anak yang
diterbitkan kelompok ini pada Januari 1982 menggambarkan pendidikan, kehidupan
keluarga, dan asuhan terhadap anak laki-lakiKaren Zerby, yang dikenal sebagai
Davidito atau Ricky Rodriguez. Buku 700 halaman ini juga
memuat sekitar selusin foto yang menggambarkan anak itu terlibat dalam
permainan seksual dengan pengasuhnya, khususnya Sara (juga dikenal sebagai Sara
Davidito, Sara Kelley, atau Prisca Kelley). Buku ini dicabut dari perdedaran
dan dicetak ulang tanpa halaman-halaman yang bisa membuat orang tersinggung.
Beberapa halaman dari edisi aslinya telah dipasang dalam Kisah Davidito
dalam Internet Story [4]. Sebagian mengklaim bahwa
penerbitan buku ini menyebabkan seksualisasi yang sama terhadap anak-anak di
seluruh kelompok ini.
Pada 1988, laporan-laporan tentang pelecehan
seksual mulai sampai ke pimpinan "Keluarga". Ini mendorong Berg untuk
membuang gagasannya tentang seks orang dewasa dengan anak-anak. Ia menulis:"Kami
tidak menyetujui hubungan seks dengan anak-anak dan karena itu menolak segala
tulisan tentang siapapun dalam "Keluarga" kami yang mungkin
digambarkan demikian. Kami mutlak melarangnya! — Moses David 12/88" [4]
Pada Maret 1989, "Keluarga"
menerbitkan sebuah pernyataan yang berbunyi bahwa, pada "awal 1985"
sebuah memorandum penting dikirimkan ke semua anggotanya "untuk
mengingatkan mereka bahwa kegiatan seperti itu [kontak seksual
dewasa-anak-anak] dilarang keras di kelompok kita."[4] (penekanan dalam teks
aslinya). Pada Januari 2005, Claire Borowik, juru bicara "Keluarga
Internasional" menerbitkan pernyataan yang berbunyi, "Mengingat
kebijakan kami untuk sama sekali tidak menoleransi interaksi seksual antara
orang dewasa dengan anak-anak di bawah umur tidak dinyatakan dengan jelas dalam
literatur kami yang diterbitkan sebelum 1986, kami kini menyadari bahwa dalam
tahap transisi gerakan kami, dari 1978 hingga 1986, ada sejumlah kasus di mana
anak-anak di bawah umur dikenai perlakuan-perlakuan seksual yang tidak
pantas... Hal ini resmi dikoreksi pada 1986, ketika kontak antara seorang
dewasa dengan anak di bawah umur (siapapun di bawah usia 21 tahun) dinyatakan
sebagai pelanggaran yang dapat dikenai sanksi pengucilan.[5]"
Pada Desember 1988 "Keluarga"
menerapkan kebijakan yang melarang kontak seksual orang dewasa-anak-anak dengan
sanksi pengucilan permanen (pemecatan dari gerakan). Kebijakan ini tidak
berlaku surut. Sebagai gerakan keagamaan, "Keluarga" tidak
menggantikan kekuasaan sipil bila menyangkut masalah penyelidikan tuduhan
kejahatan. Individu, atau orang tua anak-anak di bawah umur, yang mempunyai
keluhan dapat mengadukan kasus mereka kepada pihak yang relevan. Karena dampak
yang mungkin timbul akibat penyelidikan seperti itu pada anak-anak yang hidup
dalam Rumah komunal, para anggota yang mengajukan pengaduan atau melakukan
tuntutan hukum lainnay terhadap mereka yang dikucilkan kaerna pelecehan
terhadap anak-anak diharapkan meninggalkan "Keluarga" untuk sementara
atau pindah status keanggotaannya, demikian penjelasan amandemen Aturan Dasar
Juni 2003[5] dalam bagian Hak-hak
Anak-anak (hlm. 22) dan Hak Mendapatkan Ganti Rugi (hlm. 51).
Pada tahun 1990-an, tuduhan-tuduhan tentang
pelecehan seksual diajukan terhadap "Keluarga" di berbagai tempat di
dunia,
termasuk Argentina, Australia, Brasil, Prancis, Italia,Jepang, Norwegia, Peru, Spanyol, Swedia, Britania
Raya,
the Amerika Serikat, dan Venezuela (lihat pranala di
bawah). Pimpinan "Keluarga" telah menyatakan bahwa mereka tidak
mendukung atau menyetujui pelecehan seksual terhadap anak-anak, dan bahwa
penyelidikan pemerintah dan kasus-kasus pengadilan tidak menemukan bukti-bukti
dalam 750 anak yang mereka teliti. Sebuah garis besar dari sejumlah kasus
pengadilan, cuplikan terpilih dari sejumlah keputusan pengadilan, editorial
surat kabar dan bahan-bahan lain yang mendukung posisi kelompok ini dapat
ditemukan pada [6]. Beberapa dokumen
pengadilan yang sesungguhnya dapat ditemukan dalam bagian Kasus-kasus
pengadilan di bawah.
"Keluarga" telah menerbitkan
permintaan maaf. Karen Zerby, yang menulis dalam Surat "Jawaban bagi Yang
Bertanya" pada 1995 menyatakan: "Karena pemahaman yang diberikan Papa
[Berg] ke dalam Kitab Suci yang memberikan kita banyak sekali kebebasan
seksual, tanpa dengan jelas menerangkan batas-batas yang tegas yang melarang
semua aktivitas seksual antara orang dewasa dan anak-anak di bawah umur,
akibatnya terjadi tindakan-tindakan yang merusak sebagian anak-anak. Karena itu
ia harus bertanggung jawab atas kerusakan itu. ... Sebagai pengarang
Surat-surat itu, ia mengaku salah, tetapi ini tidak berarti bahwa semua yang
lainnya sama sekali tidak bersalah. Siapapun yang berusaha menggunakan Hukum
Kasih untuk membenarkan perilaku yang tidak mengasihi, egois, atau menyakiti,
bertanggung jawab kepada Allah untuk semuanya itu."
Menurut buku Eileen Barker An Introduction to
New Religious Movements (Pengantar ke dalam Gerakan-gerakan Agama
Baru), kelompok ini telah dibebaskan dari semua tuduhan pelecehan seksual
terhadap anak-anak. Peneliti-peneliti lain menyimpulkan bahwa tidak ada ukti
tentang kegiatan seksual yang lebih besar di antara para remaja di dalam
"Keluarga" dibandingkan masyarakat pada umumnya. [6]
Transformasi "Keluarga" pada
1990-an
Pada awal 1990-an, bersamaan dengan banyak
kelompok keagamaan lainya, para anggota "Keluarga" memanfaatkan Eropa
Timur yang baru saya dibuka (setelah runtuhnya komunisme) dan memperluas
kegiatan penginjilan mereka ke timur. Pencetakan
dan penyebaran jutaan eksemplar literature Injil menyebabkan mereka digelari
"tukang poster".
Awal tahun 1990-an diluncurkan apa yang
disebut "Keluarga" sebagai pelayanan "Perhatikan Kaum
Miskin" (CTP). Dengan memperluas upaya penjangkauan mereka lebih dari
sekadar memberikan kesaksian, para anggota mulai memberikan bantuan dalam
bentuk materi kepada orang-orang miskin dan kekurangan. Para anggota “Keluarga”
menjadi aktif dalam upaya-upaya penanggulangan bencana, menyediakan dan
memberikan bantuan kemanusiaan, pencarian dana lewat acara musik untuk para
pengungsi, kunjungan ke rumah sakit, dll.
“Keluarga” (1995-2003)
Setelah kematian Berg pada Otober 1994, Karen Zerby, yang dikenal dalam
kelompok sebagai Mama, Ratu Maria, Maria David atau Maria Fontaine, mengambil
alih pimpinan kelompok. Ia kemudian menikah dengan rekan kerjanya yang sudah
lama, Steven Douglas Kelly, seorang Amerika yang juga
dikenal sebagai Christopher Smith, Peter Amsterdam, atau Raja Peter. Kelly
menjadi wakilnya yang sering berkeliling karena Zerby seringkali hidup menyendiri
terpisah dari kebanyakan pengikutnya.
Pada Februari 1995, kelompok memperkenalkan
Aturan Dasar “Keluarga” [7], yang terdiri atas
"Aturan tentang Tanggung jawab dan Hak," yang mendefinisikan tanggung
jawab yang diharapkan dari anggota Anggota Pendiri, Rumah dan pimpinan sebagai
standar kehidupan sebagai murid dan hak-hak para Anggota Pendiri serta Rumah
Pendiri. Dari situ kemudian diterbitkan apa yang disebut sebagai “Aturan-aturan
Dasar Keluarga,” yang merupakan ringkasan dari semua aturan dan pedoman dari
penerbitan-penerbitan “Keluarga” sebelumnya yang masih berlaku hingga
diberlakukannya Aturan Dasar.
Aturan Dasar menguraikan cara hidup yang baru
di dalam organisasi—tentang izin kepada anggota untuk beroperasi sesuai dengan
iman mereka sendiri dan sesuai dengan kehendak mereka masing-masing. Hak-hak
yang disebutkan dalam Aturan Dasar adalah apa yang dapat diharapkan diterima
seorang anggota dari kelompok dan bagaimana anggota harus diperlakukan oleh
pimpinan dan sesama anggota. Tanggung jawab yang dimakud di sini adalah apa
yang diharapkan diberikan oleh anggota kepada kelompok bila mereka ingin tetap
menjadi anggota penuh waktu, termasuk memberikan persepuluhan dari penghasilan
mereka kepada Pelayanan Dunia, memberikan tiga persen kepada "Dana Bantuan
Keluarga," yang dibentuk dengan tujuan semata-mata untuk menolong dan
mendukung situasi lapangan yang membutuhkan di seluruh dunia, dan satu persen
kepada dana umum wilayah Rumah, yang untuk digunakan untuk proyek-proyek,
aktivitas, dan persekutuan lokal.
Aturan Dasar juga menyatakan bahwa aturan itu
atau bagian-bagiannya dapat dibatalkan setiap saat oleh Pelayanan Dunia bila
memang perlu. Aturan Dasar, saat ini dalam edisi kedua, telah mengalami
amandemen dalam tahun-tahun yang lalu sesuai dengan kebutuhan yang kian
berkembang dan berubah dari gerakan ini.
Dalam sebuah kasus pengadilan tahun 1995,
Hakim Ward memutuskan bahwa kelompok ini, termasuk beberapa orang di antara
pimpinan puncaknya, telah terlibat dalam praktik-praktik pelecehan seksual
dengan anak-anak di bawah umur dan bahwa mereka juga terlibat dalam hukuman
fisik yang keras dan penculikan terhadap anak-anak. Namun, ia menyimpulkan
bahwa “Keluarga” telah meninggalkan praktik-praktik ini dan bahwa mereka adalah
lingkungan yang aman untuk anak-anak. Betapapun juga, ia tetap menuntut bahwa kelompok
menghentikan segala bentuk hukuman fisik kepada anak-anak di Britania Raya dan
menolak segala tulisan Berg yang "bertanggung jawab atas tindakan-tindakan
seksual yang tidak layak terhadap anak-anak di dalam “Keluarga”."
Kelompok secara terbuka telah menolak setiap
doktrin yang kedengarannya menganjurkan hubungan seks antara orang dewasa dan
anak-anak di bawah umur. Ini diperjelas dalam sebuah penerbitan internal yang
dikeluarkan oleh Karen Zerby pada 1988; di situ ia mengatakan, “Kami sudah
mengeluarkan peringatan penting kepada “Keluarga” & kepada seluruh dunia
bahwa kita tidak melakukan hal seperti itu, dan kami maksudkan, kita tidak
melakukannya!--Dan siapapun [di dalam “Keluarga”] yang melakukannya akan
menghadapi kesulitan besar, bukan hanya dengan dunia tetapi dengan kita! … Bila
kami mendengar siapapun yang melanggar aturan-aturan ini, kami akan segera
mengucilkan mereka!” [Child Abuse—1988]
Penolakan ini belakangan didebat oleh
sebagian orang, yang menggunakan apa yang dikatakan oleh pemimpin "Keluarga",
Karen Zerby, seperti dikutip dari “Summit '93, Mama Jewels #2,” 1992 [8], ketika ia mengangkat
topik cinta kasih antara orang dewasa dan anak-anak untuk dibicarakan hanya
dalam konferensi kepemimpinan pada 1992. Betapapun juga, kebijakan
"Keluarag" tak berubah dan para pelanggar dikucilkan.
“Keluarga Internasional”
(2004-sekarang)
Pada 2004 nama gerakan ini diubah menjadi
“Keluarga Internasional”. Namun kepada Rumah dikatakan bahwa mereka dapat
mempertahankan nama lama mereka, asalkan jelas bahwa mereka berafiliasi dengan
“Keluarga Internasional”.
Pada 2004 terjadi perubahan-perubahan besar
dalam kelompok. Dokumen-dokumen kelompok berbicara tentang kecenderungan umum
orang untuk kehidupan yang kurang berdedikasi dan kebutuhan untuk membulatkan
tekad diri kepada misi umum kelompok dalam memberitakan Injil dengan penuh
semangat. Pada paruhan kedua dari tahun 2004 mereka mengadakan suatu masa
pembaruan selama enam bulan untuk menolong anggota-anggota memusatkan kembali
prioritas-prioritas mereka. Keanggotaan ditata ulang dan tingkat-tingkat baru
keanggotaan diperkenalkan. Kini golongan keanggotaan mencakup kategori berikut:
Murid Keluarga, Anggota Misionaris, Anggota Rekan, Anggota Aktif, dan Anggota
Umum.
Akta Kemuridan Keluarga yang dikenal juga
sebagai Aturan Dasar “Keluarga”, mengatur Murid Keluarga, tetapi Statuta Anggota Misionaris dan Statuta Anggota Rekan ditulis untuk
mengatur anggota Misionaris "Keluarga" dan Anggota Rekan. Rumah Murid
Keluarga kini menyusun serangkaian kriteria baru yang ditinjau ulang setiap
enam bulan.
Pada awal tahun 2005 ada 1.238 Rumah Keluarga
adn 10.202 anggota di seluruh dunia. Dari semua ini, 266 Rumah dan 4884 anggota
adalah Murid Keluarga, 255 Rumah dan 1.769 anggota adalah Anggota Misionaris,
dan 717 Rumah dan 3.549 anggota adalah Anggota Rekan. Statistik tentang
kategori Anggota Aktif dan Anggota Umum saat ini tidak tersedia.
Masalah-masalah Penculikan anak
Artikel utama: Penculikan anak dalam Children of God
Sejak akhir tahun 1970-an, telah semakin
banyak laporan tentang anak-anak bekas anggota yang diculik dan dipindahkan ke
negara-negara lain untuk mencegah orang tua mereka, penegak hukum, dan
badan-badan kesejahteraan anak menemukan mereka. Penyelidikan tentang
keberadaan empat anak yang hilang, yang ibunya, Ruth Frouman [9], diusir dari kelompok pada
Juli 1987, delapan bulan setelah didiagnosis menderita kanker payudara, dan
tidak diizinkan pergi bersama anak-anaknya, menyebabkan penyerbuan polisi [10] ke 10 Rumah Keluarga
di Buenos Aires, Argentina pada September 1993.[11]. Dua dari anak-anaknya
dikembalikan kepada ayah mereka pada Mei 1993. Dua anak lainnya yang diculik
tidak dipersatukan kembali denagn ayah mereka dan sanak kelaurga mereka hingga
pertengahan 1997.
Namun demikian, telah ada pula
laporan-laporan tentang salah satu orang tua yang mengambil anak-anak mereka
keluar dari “Keluarga” tanpa persetujuan orang tua yang lainnya dan karena itu
menimbulkan pertikaian hak atas anak dalam sistem hukum. Misalnya pada 1992
istri dari Grant Borowick, saudara dari juru bicara Keluarga Internasional
Susan Claire Borowik, meninggalkan “Keluarga” dan pada 1993 kembali dengan tiga
laki-laki sanak keluarganya untuk mengambil anak-anaknya ke kampung halamannya
di Salta, Argentina. Menurut berita, Grant Borowick menghabiskan enam bulan
untuk berusaha mendapatkan hak-hak kunjungan melalui pengadilan Argentina. [12] Tidak diketahui
apakah ia berhasil atau tidak.
Meskipun juru bicara resmi
"Keluarga" jarang membuat pernyataan terbuka tentang kasus-kasus penculikan anak yang spesifik yang
melibatkan anggota-anggotanya, para anggota “Keluarga” mengklaim bahwa ada
kejadian di mana kebijakan dan praktik “Keluarga” mengenai penculikan anak dan
hak atas anak mulai berubah pada pertengahan 1990-an. Pada Februari 1995,
beberapa bulan setelah kematian pendirinya, “Keluarga” memperkenalkan kepada
para anggotanya sebuah buku aturan baru yang dikenal sebagai Aturan
Dasar Kasih atau Aturan Dasar tentang Hak-hak dan Tanggung Jawab.
Bagian 60, Aturan-aturan Pemisahan Perkawinan yang Permanen,
menyatakan bahwa pasangan yang mempunyai anak harus membuat persetujuan bersama
yang tertulis tentang pemisahan dan hak atas anak dan bahwa mendapatkan
perceraian resmi dan hak atas anak adalah sesuatu yang tidak wajib (optional).[13] Kebijakan ini
menyatakan bahwa hal ini hanya berlaku bagi pemisahan perkawinan setelah
Februari 1995. Amandemen Juni 2003 menyatakan bahwa bila pihak-pihak yang
terlibat tidak dapat mencapai kesepakatan bersama dan "memilih untuk
menggunakan sistem pengadilan untuk menyelesaikan masalahnya," mereka
harus "melepaskan keanggotaan Aturan Dasar hingga masalahnya
diselesaikan."[5]
Sekurang-kurangnya seorang anggota
"Keluarga", Peter Bevan Riddell, diketahui terbukti bersalah
melakukan penculikan anak. Pada 1984, ia dinyatakan bersalah menculik anak dan
melakukan pemalsuan di Jepang dan dideportasi ke Australia. Setelah dibebaskan
dari penjara, ia kembali ke “Keluarga” untuk bekerja untuk David Berg dan Karen
Zerby di Pelayanan Dunia.[14] Anggota lainnya,
Brian Edward Pickus, telah beberapa dasawarsa dicari oleh Interpol melalui
perintah pencarian yang dikeluarkan Amerika Serikat dan negara bagian Hawaii
karena menculik, mencuri, dan melarikan diri untuk menghindari tuntutan.[15]
Generasi kedua
Orang-orang dewasa generasi kedua, mereka
yang dilahirkan dan/atau dibesarkan dalam “Keluarga Internasional” dan yang
dikenal dalam gerakan ini sebagai "SGAs," telah mengambil banyak
posisi kepemimpinan, kalaupun bukan mayoritas dari mereka, dalam organisasi.
Hal ini mencakup jabatan kedua di banyak dewan internasional, regional, dan
nasional.
Namun, seperti banyak kelompok keagamaan yang
menuntut komitmen tinggi, banyak anggota generasi kedua dari kelompok ini yang
telah keluar untuk mengejar karier sekular, mendapatkan pendidikan universiter
dan mendidik anak-anak mereka dalam lingkungan yang sangat berbeda dengan apa
yang mereka alami. Ada banyak sekali sentimen anti-Keluarga di antara sebagian
dari mereka yang keluar, termasuk ancaman-ancaman untuk secara hukum melakukan
tuntutan terhadap para pelaku pelecehan fisik dan seksual yang, demikian
tuduhan sebagian orang, telah dilindungi dari tuntutan oleh pimpinan kelompok.
“Keluarga Internasional” menekankan bahwa
para bekas anggota generasi kedua telah memilih untuk tetap bungkam tentang
pengalaman mereka, dan bahwa kebungkaman dari kelompok ini menunjukkan bahwa
sebagian terbesar dari mereka tetap mempertahankan hubungan yang baik dengan
mereka yang masih bertahan di dalam kelompok. Mereka mengklaim bahwa ada cukup
banyak bukti dari tangan pertama untuk mendukung pernyataan ini. Banyak bekas
anggota generasi kedua telah secara terbuka mengeluh tentang pengalaman negatif
mereka di dalam kelompok.
Sebagai bekas anak misionaris, generasi kedua dari para
bekas anggota kini telah menjadi orang dewasa. Banyak dari mereka yang telah
kembali ke negara asal mereka dan dengan demikian menjadi Anak-anak Budaya Ketiga. Banyak dari bekas anggota
generasi kedua tetap berhubungan satu sama lain. Sebuah contoh yang penting
tentang hal ini adalah penggunaan situs mereka, MovingOn.org [7] yang dibentuk oleh
seorang bekas anggota generasi kedua pada 2001.
Mereka yang tetap tinggal di dalam kelompok
telah memilih untuk melanjutkan pekerjaan misi orang tua mereka dan membela
dengan lantang gaya hidup “Keluarga” di MyConclusion.com[8], sebuah situs yang
dibentuk oleh anggota-anggota generasi kedua dari “Keluarga Internasional” tak
lama setelah pembunuhan dan bunuh diri dari Rick Rodriguez dan Angela Smith pada Januari 2005.
Para anggota “Keluarga Internasional”
didorong untuk mempertahankan hubungan yang bersahabat dengan saudara-saudara
mereka yang meninggalkan mereka. Namun mereka jug dianjurkan untuk tidak
berhubungan dengan saudara-saudara yang dianggap sebagai musuh aktif
“Keluarga”. Sebagian dari bekas anggota generasi kedua merasa sulit untuk
mempertahankan hubungan yang bersahabat dengan saudara-saudara mereka yang
masih berada dalam “Keluarga” ketika orang tua dan saudara-saudara kandung
mereka muncul di program-program televisi di seluruh dunia untuk mengecam
mereka sebagai penipu-penipu yang secara mental tidak stabil dengan menerima bayaran
dari gerakan anti-sekte.
Ada banyak bekas anggota generasi kedua yang
telah melaporkan perbuatan kriminal kepada badan-badan penegak hukum, yang
memberikan kesaksian yang memberatkan kelompok dalam kasus-kasus pengadilan
yang melibatkan anggotanya. Mereka secara terbuka juga mengungkapkan pandangan
yang negatif mengenai anggota-anggota dan praktik-praktk kelompok. “Keluarga”
menggunakan istilah-istilah sosiologis/keagamaan murtad untuk menggambarkan
para bekas anggota ini dan mengatakan bahwa kesaksian mereka tidak dapat
diandalkan dan kurang dapat dipercaya dibandingkan dengan kesaksian mereka yang
masih menjadi anggota. “Keluarga” juga telah mengatakan bahwa para anggota
generasi kedua yang menuduh bahwa mereka dilecehkan di dalam kelompok adalah
penipu, yang mentalnya tidak stabil atau dirasuk setan dan bahwa gerakan
anti-sekte memberi mereka sejumlah besar uang untuk berdusa tentang “Keluarga”.
Sebagian dari generasi kedua dari bekas anggota membenci cap "murtad"
itu, karena kebanyakan mereka tidak pernah memilih untuk bergabung dengan
kelompok (mereka dilahirkan di dalamnya) dan karena itu mereka merasa tidak
dapat disebut murtad.
Hubungan dengan pemerintah
Anggota-anggota "Keluarga" diharapkan
menaati pemerintah dari negara-negara tempat mereka tinggal, sesuai dengan
nasihat Alkitab dalam Roma 13. Anggota dapat menggunakan nama keagamaan yang
mereka pilih dalam kehidupan sehari-hari, ketimbang nama resmi mereka.
Dalam istilah sosiologis, gerakan ini hidup
dalam ketegangan yang tinggi dengan lingkungan sekitarnya. Namun para anggota
secara konsisten telah memperlihatkan kesediaan mereka untuk bekerja sama
dengan damai dengan para penguasa yang diangkat dengan sah, bahkan ketika
mereka diprovokasi oleh polisi dan ketika komunitas mereka diserang oleh
departemen sosial pada awal 1990-an. [9] Di Indonesia, kepercayaan
"Children of God" dilarang oleh Kejaksaan Agung pada tahun 1984.
Rahasia
Sebuah ciri yang konsisten sepanjang sejarah
“Keluarga” adalah penghargaan yang tinggi yang diberikan kepada independensi
dan privasi mereka dari apa yang mereka sebut "Sistem" -- lingkungan
politik dan ekonomi sekitar. Ini menyebabkan dipraktikkannya kerahasiaan
sekitar pimpinan dan keuangan kelompok. Pelayanan Dunia (WS), sayap
administratif pusat “Keluarga”, terus bekerja secara rahasia, dan hanya sedikit
sekali anggota “Keluarga” yang sungguh-sungguh tahu di mana mereka berada.
Sebagian anggota secara hukum telah mengganti
nama mereka. Muncul tuduhan bahwa para anggota “Keluarga”, termasuk para
pimpinan seniornya, telah memalsukan atau menggunakan paspor palsu dan
dokumen-dokumen identitas palsu lainnya dari Australia, Kanada, AS dan negara-negara
lain.
Pimpinan senior juag biasanya berusaha
mencegah nama resmi mereka dari peredaran umum, meskipun ini menjadi semakin
sulit pada paruhan kedua tahun 1990-an, karena sejumlah tuntutan hukum di
banyak negara. Khususnya, sebuah kasus pengadilan besar di Inggris menyebabkan
tersorotnya banyak nama anggota senior yang mulanya sangat dijaga ketat.
Dalam penerbitan “Keluarga”, foto-foto yang
dicetak dari anggota-anggota WS biasanya "disensor" dengan cara
menutupinya dengan gambaran pensil yang kasar yang ditempelkan di atas muka
orangnya. Yang biasa terjadi dalam seni yang dihasilkan "Keluarga"
untuk kepala Berg dipasang kepala singa yang digambar dengan tangan.
Setelah kematian David Berg pada 1994, semua
anggota “Keluarga” dan publik akhirnya diizinkan foto-foto terbaru almarhum
organisasi itu. Bagi banyak anggota itulah kali pertama mereka melihat foto
wajahnya. Dalam tahun-tahun belakangan ini, Steven Kelly membawa foto-foto
Karen Zerby bersamanya dalam perjalanannya untuk diperlihatkan kepada para anggota,
karena kebanyakan dari mereka belum pernah melihat wajah pemimpin rohani
mereka.
Meskipun sekarang kebanyakan anggota kelompok
sudah pernah melihat foto atau potongan video Karen Zerby dan Steven Kelly,
identitas dan lokasi mereka masih sangat dirahasiakan oleh anggota-anggota yang
bekerja terdekat dengan mereka. Foto-foto dan potongan video terbaru dari Karen
Zerby, Steven Kelly, dan kebanyakan anggota WS tidak dapat dilihat bahkan bagi
anggota penuh waktu dari “Keluarga”. Sebagian mengatakan bahwa ini adalah
keunikan pimpinan organisasi, bahwa mereka tidak pernah menonjol atau hidup
dengan standar yang lebih tinggi daripada anggota biasa -- sangat berbeda
dengan kebanyakan pimpinan dan organisasi keagamaan lainnya.
Keuangan
Keuangan "Keluarga" pada sistem persepuluhan. Sepuluh persen dari
pendapatan semua anggota keluarga wajib disumbangkan bagi Pelayanan Dunia. Tiga
persen berikutnya, biasanya di setiap wilayah, disumbangkan untuk kantor
regional untuk proyek-proyek yang ditangani secara lokal dan program peminjaman
komunitas. Satu persen berikutnya diberikan untuk penerbitan literatur
regional.
Studi tentang bagaimana “Keluarga”
menyalurkan dana-dana ke seluruh dunia sangat menarik dari sudut sosiologis
karena hal ini sangat tergantung pada kepercayaan terhadap para anggota
non-senior yang dengan hati-hati ditempatkan dan yang biasanya mengelola
rekening bank atas nama mereka sendiri dan yang mengandung dana organisasi.
Yang mengejutkan, sedikit sekali penyelewengan yang terjadi, dan kasus-kasus
yang menonjol menyangkut jumlah uang yang tidak berarti.
Literatur organisasi mencakup banyak
pembicaraan tentang kehancuran finansial dunia yang segera akan terjadi.
Akibatnya, “Keluarga” telah berusaha untuk menghindari investasi dan
tindakan-tindakan yang dianggap tidak stabil apabila terjadi kehancuran
finansial dunia. Biasanya mereka menyimpan dana mereka dalam yen Jepang, franc
Swiss, atau emas.
“Keluarga” secara konsisten telah mengindari
investasi dalam properti, saham, atau surat-surat berharga, karena mereka
pecaya hal itu bertentangan dengan tuntutan-tuntutan kitab suci dalam kehidupan
sebagai murid Kristen dan keyakinan mereka tentang Akhir
Zaman.
Kritik
Kelompok ini telah sering dan dengan deras
dikritik oleh pers dan gerakan anti cult. Pada 1971, sebuah
organisasi yang dinamai FREECOG didirikan oleh para
anggota keluarga pengikut "Keluarga" yang peduli, termasuk pendeprogram Ted Patrick, untuk
"membebaskan" mereka dari keterlibatan mereka di kelompok ini.
Seringkali, para pengkritik gerakan ini mengutip
tulisan-tulisan David Berg dan/atau kejadian-kejadian dan perilaku spesifik
dari anggota-anggota tertentu, termasuk para anggota pimpinan. Sementara itu,
para anggota "Keluarga" berkata ahwa keseluruhan kumpulan tulisan
Papa David tidak mencerminkan baik keyakinan dasariah (yang dikandung dalam
"Pernyataan Iman") atau kebijakan-kebijakan organisasi (termuat dalam
Aturan Dasar, yang dterbitkan pada 1995). Demikian pula, mereka menolak konsep
bahwa seluruh kelompok harus dipersalahkan atas apa yang dituduh sebagai
kesalahan individu-individu.
Pertikaian tentang gerakan ini telah
melahirkan perasaan yang galau baik di antara anggota maupun bekas anggota.
Contoh tentang penafsiran yang berlawanan mengenai kehidupan
"Keluarga" dapat dilihat pada cerita-cerita para anggota generasi
kedua: bekas anggota pada Movingon.Org dan anggota (sebagian
besar) yang sekarang di MyConclusion.com[8].
Anggota terkenal (dulu dan sekarang)
Bintang film River
Phoenix, Joaquin Phoenix, Summer Phoenix, Rain Phoenix, dan Rose
McGowan adalah anggota kelompok ini pada masa kanak-kanak
mereka. Penyanyi [16]blues dan pemain slide guitar terkenal Jeremy Spencer [17], anggota pendiri Fleetwood Mac, menjadi anggota kelompok
ini sejak 1971. Komedian Tina Dupuy [18] juga pernah menjadi
anggota, dan kini menyebutkan masa kanak-kanaknya dalam kelompok ini dalam
pertunjukannya.
Statistik
Menurut Children of God, pada 1972 ada 130 komun atau
"koloni" di 15 negara. Pada 1993, 7.000 dari 10.000 anggotanya
berusia di bawah 18 tahun. Statistik terbaru dari "Keluarga
Internasional" menyebutkan anggota penuh waktu dan anggota sahabat (fellow
members) sedikit di atas 11.200 di lebih dari 100 negara (sekitar 4.000 anggota
dewasa penuh waktu dan 4.000 anak-anak). Sebagian perkiraan menyebutkan bahwa
jumlah anggota kelompok in telah melampaui angka 35.000 orang.
Program proyek, dan produksi
"Keluarga Internasional" (demikian
kelompok ini menamai dirinya sekarang) atau Persekutuan Keluarga Internasional
mempunyai berbagai program untuk operasinya. Yang terutama mencakup Yayasan
Kepedulian Keluarga (FCF), Aurora Productions AG, dan Pelayanan yang Diaktifkan. Namun kelompok ini juga
mempunyai berbagai yayasan dan proyek lokal di berbagai negara di seluruh
dunia.
Pimpinan, Kantor-kantor regional, dan
manajemen
Pimpinan "Keluarga Internasional"
adalah:
v Karen Elva Zerby
§ pemimpin rohani
"Keluarga Internasional"
§ berkebangsaan Amerika
§ resmi mengganti namanya menjadi Katherine
Rianna Smith, 4 November 1997
§ Nama lain: Maria, Mama,
Maria Fontaine, Maria David, Maria Berg, atau Ratu Maria
v Steven Douglas Kelly
§ Pemimpin kepala
"Keluarga Internasional"
§ berkebangsaan Amerika
§ resmi mengganti namanya menjadi Chris
Smith
§ Nama lain: Peter Amsterdam
atau Raja Peter
Di bawah mereka, manajemen kelompok ini
dibagi menjadi Pelayanan Dunia, Penciptaan, dan Yayasan
Peduli Keluarga.
Masing-masing wilayah dikelola oleh Petugas
Benua (Continental Officers atau CO), dan masing-masing tim biasanya terdiri
dari lima hingga tujuh anggota. Struktur manajemen di bawah tim CO berbeda-beda
dan anggota-anggotanya seringkali berubah-ubah.
Lihat pula