Daniel di Uji berbagai-bagai macam cara
I. PENGANTAR SEJARAH. 1:1-2:4a.
Dalam bagian ini
orang-orang yang penting dalam kitab ini diperkenalkan, bersama dengan keadaan
yang menempatkan mereka dalam posisi yang mereka pegang sesuai dengan yang
tertulis belakangan.
Wycliffe: Dan
1:4 - Orang-orang
muda yang tidak ada sesuatu cela // Orang-orang muda // Berperawakan baik, //
Memahami berbagai-bagai hikmat, berpengetahuan banyak dan yang mempunyai
pengertian tentang ilmu // Cakap untuk bekerja dalam istana raja // Supaya
mereka diajarkan tulisan dan bahasa orang Kasdim // Bahasa orang Kasdim //
Kasdim
4. Orang-orang muda yang tidak ada sesuatu cela. Inilah persyaratan pertama dari
serangkaian persyaratan yang ditentukan untuk memilih orang-orang yang akan
dilatih dalam istana Babel. Orang-orang muda. Ibr. yelâdîm adalah
sebuah kata seperti dalam bahasa kita, tidak memiliki makna tertentu, yang
bergantung pada sudut pandang usia pembicara. Dalam tulisan yang obyektif
seperti ini, perkiraan yang lazim yakni usia 14 atau 15 tahun kemungkinan
benar. Tidak adanya cela tidak menghilangkan kemungkinan pengebirian mereka.
Sebagai orang-orang pilihan, mereka secara alamiah tidak memiliki cacat.
Berperawakan
baik, yaitu, berwajah
menarik. Orang Yang akan dilihat oleh raja harus tanpa cacat dan sangat
rupawan. Kombinasi kata yang sama dipakai untuk kecantikan Ribka (Kej. 24:16; 26:7), Batsyeba (II Sam. 11:3), Ratu Wasti (Est. 1:11), dan Ester (Est. 2:2,3,7).
Memahami
berbagai-bagai hikmat, berpengetahuan banyak dan yang mempunyai pengertian
tentang ilmu. Tiga ungkapan yang
bertumpuk ini menekankan kemampuan alami dan pengajaran sebelumnya. Pengulangan
idiom Ibrani tersebut berfungsi untuk penekanan dan bukan untuk menunjukkan
martabat. Ini adalah keadaan sebenarnya dari para pemuda itu dan bukan keadaan
yang harus mereka capai. Umumnya, kemampuan intelektual berarti "seorang
yang sudah sepenuhnya matang waktu muda."
Cakap
untuk bekerja dalam istana raja. Bakat yang alami dan yang didapat yang akan memampukan para
pemuda ini berdiri di depan seorang raja agung dalam sebuah gedung megah
memiliki makna penting. Para pemuda itu perlu rendah hati tetapi tidak
malu-malu atau dungu.
Supaya mereka diajarkan tulisan dan
bahasa orang Kasdim. Tulisan (Ibr. buku)
orang Kasdim itu berarti literatur orang-orang Mesopotamia bawah. Karena
penemuan-penemuan arkeologi dari abad yang lalu telah menyingkapkan dan
memberikan kunci penerjemahan literatur itu, kita mengetahui betapa luasnya
tulisan orang Kasdim itu. Penemuan-penemuan baru-baru ini dalam wilayah Laut
Egeik Timur Dekat menunjukkan bahwa sejumlah besar pertukaran budaya terjadi
antara dua wilayah itu. Dan negara tetangga Israel, Filistin, rupanya berasal
dari keturunan "Yunani." Di sana, seperti yang ditunjukkan oleh Kitab
Hakim-Hakim, ada pertukaran budaya. (Lih. G. Bonfante, "Who Were
the Philistines?" American Journal of Archaeology, I, 2 , hlm.
251-262.)
Bahasa orang Kasdim pasti menunjuk pada bahasa Akad (Babel,
Asyur) zaman itu. Kasdim di sini tampaknya dipakai dalam makna
luas, untuk menyebut para penduduk di wilayah Kasdim, yang dalam makna
terluasnya adalah keseluruhan Babel. Beberapa bahasa di wilayah itu, termasuk
bahasa ritual yang paling kuno, ditulis pada tanah liat dalam huruf-huruf
berbentuk baji. Ini adalah sistem tulisan gambar dan suku kata, sangat berbeda
dengan tulisan alfabet yang ditulis pada papirus dengan pena dan tinta yang
biasa digunakan oleh orang-orang di Palestina dan Siria. Dasar-dasar astronomi,
matematika, hukum, dan sejumlah ilmu lainnya ditulis dalam naskah-naskah kuno
dengan huruf-huruf berbentuk baji itu, bersama dengan banyak omong kosong
sihir. Jika semua tulisan ini harus diajarkan kepada para pemuda ini, maka tiga
tahun (bdg. ay. 5) tidaklah terlalu lama untuk pendidikan mereka.