Senin, 19 Agustus 2013

Daniel di Uji berbagai-bagai macam cara

Daniel di Uji berbagai-bagai macam cara








I. PENGANTAR SEJARAH. 1:1-2:4a.
Dalam bagian ini orang-orang yang penting dalam kitab ini diperkenalkan, bersama dengan keadaan yang menempatkan mereka dalam posisi yang mereka pegang sesuai dengan yang tertulis belakangan.


Wycliffe: Dan 1:4 - Orang-orang muda yang tidak ada sesuatu cela // Orang-orang muda // Berperawakan baik, // Memahami berbagai-bagai hikmat, berpengetahuan banyak dan yang mempunyai pengertian tentang ilmu // Cakap untuk bekerja dalam istana raja // Supaya mereka diajarkan tulisan dan bahasa orang Kasdim // Bahasa orang Kasdim // Kasdim

*      4. Orang-orang muda yang tidak ada sesuatu cela. Inilah persyaratan pertama dari serangkaian persyaratan yang ditentukan untuk memilih orang-orang yang akan dilatih dalam istana Babel. Orang-orang muda. Ibr. yelâdîm adalah sebuah kata seperti dalam bahasa kita, tidak memiliki makna tertentu, yang bergantung pada sudut pandang usia pembicara. Dalam tulisan yang obyektif seperti ini, perkiraan yang lazim yakni usia 14 atau 15 tahun kemungkinan benar. Tidak adanya cela tidak menghilangkan kemungkinan pengebirian mereka. Sebagai orang-orang pilihan, mereka secara alamiah tidak memiliki cacat. 

*      Berperawakan baik, yaitu, berwajah menarik. Orang Yang akan dilihat oleh raja harus tanpa cacat dan sangat rupawan. Kombinasi kata yang sama dipakai untuk kecantikan Ribka (Kej. 24:16; 26:7), Batsyeba (II Sam. 11:3), Ratu Wasti (Est. 1:11), dan Ester (Est. 2:2,3,7). 

*      Memahami berbagai-bagai hikmat, berpengetahuan banyak dan yang mempunyai pengertian tentang ilmu. Tiga ungkapan yang bertumpuk ini menekankan kemampuan alami dan pengajaran sebelumnya. Pengulangan idiom Ibrani tersebut berfungsi untuk penekanan dan bukan untuk menunjukkan martabat. Ini adalah keadaan sebenarnya dari para pemuda itu dan bukan keadaan yang harus mereka capai. Umumnya, kemampuan intelektual berarti "seorang yang sudah sepenuhnya matang waktu muda." 

*      Cakap untuk bekerja dalam istana raja. Bakat yang alami dan yang didapat yang akan memampukan para pemuda ini berdiri di depan seorang raja agung dalam sebuah gedung megah memiliki makna penting. Para pemuda itu perlu rendah hati tetapi tidak malu-malu atau dungu.

          Supaya mereka diajarkan tulisan dan bahasa orang Kasdim. Tulisan (Ibr. buku) orang Kasdim itu berarti literatur orang-orang Mesopotamia bawah. Karena penemuan-penemuan arkeologi dari abad yang lalu telah menyingkapkan dan memberikan kunci penerjemahan literatur itu, kita mengetahui betapa luasnya tulisan orang Kasdim itu. Penemuan-penemuan baru-baru ini dalam wilayah Laut Egeik Timur Dekat menunjukkan bahwa sejumlah besar pertukaran budaya terjadi antara dua wilayah itu. Dan negara tetangga Israel, Filistin, rupanya berasal dari keturunan "Yunani." Di sana, seperti yang ditunjukkan oleh Kitab Hakim-Hakim, ada pertukaran budaya. (Lih. G. Bonfante, "Who Were the Philistines?" American Journal of Archaeology, I, 2 , hlm. 251-262.) 

          Bahasa orang Kasdim pasti menunjuk pada bahasa Akad (Babel, Asyur) zaman itu. Kasdim di sini tampaknya dipakai dalam makna luas, untuk menyebut para penduduk di wilayah Kasdim, yang dalam makna terluasnya adalah keseluruhan Babel. Beberapa bahasa di wilayah itu, termasuk bahasa ritual yang paling kuno, ditulis pada tanah liat dalam huruf-huruf berbentuk baji. Ini adalah sistem tulisan gambar dan suku kata, sangat berbeda dengan tulisan alfabet yang ditulis pada papirus dengan pena dan tinta yang biasa digunakan oleh orang-orang di Palestina dan Siria. Dasar-dasar astronomi, matematika, hukum, dan sejumlah ilmu lainnya ditulis dalam naskah-naskah kuno dengan huruf-huruf berbentuk baji itu, bersama dengan banyak omong kosong sihir. Jika semua tulisan ini harus diajarkan kepada para pemuda ini, maka tiga tahun (bdg. ay. 5) tidaklah terlalu lama untuk pendidikan mereka.


KALAU YESUS ADALAH ALLAH, BAGAIMANA DIA BERDOA KEPADA ALLAH DAN APAKAH YESUS BERDOA KEPADA DIRINYA SENDIRI ?

  KALAU YESUS ADALAH ALLAH, BAGAIMANA DIA BERDOA KEPADA ALLAH DAN APAKAH YESUS BERDOA KEPADA DIRINYA SENDIRI ? Ev. Matius Sobolim, M. Th. ...