JADILAH PEMIMPIN YANG DIKAGUMI
Matius Sobolim |
Banyak cara menuju puncak karier.
Namun, begitu tiba di atas, tak banyak yang bisa menghayati dan
Kepemimpinan
Artinya Mampu Memimpin Diri Sendiri
Memerintah atau menyuruh orang lain
sama mudahnya dengan membagi-bagikan kartu nama. Namun seorang pemimpin yang
bijaksana, ia juga harus tahu bagaimana cara memimpin dirinya sendiri. Tak
hanya untuk memberikan contoh bagi orang lain, tapi juga sebagai orang yang
menggerakkan roda bisnis perusahaan. Sangat penting bagi seorang pemimpin
memiliki kemampuan untuk fokus dan memotivasi dirinya sama ketika ia memotivasi
orang lain, saran Larraine Segil, pengajar edukasi eksekutif di California
Institute of Technology, Pasadena, AS.
Jangan
Menjadi Diktator
Amat penting untuk tidak melihat
perusahaan yang dipimpin sebagai sebuah kerajaan kecil. Ketika roda perusahaan
sudah bergulir dengan baik untuk beberapa saat, ini berarti Anda sudah memiliki
tenaga-tenaga yang berbakat. Karenanya, disarankan untuk berhati-hati dalam
melangkah. Jangan sampai Anda seperti membangun sebuah kerajaan kecil milik
Anda di dalam perusahaan. Sebagai pemimpin, usahakanlah untuk memandu karyawan
Anda, namun jangan mengimplementasikan parameter lebih dari yang diperlukan.
Penting untuk bisa memandu bawahan Anda dan untuk menciptakan atmosfer agar mereka
bisa percaya kepada Anda untuk memandu mereka.
Terbuka
untuk Mencoba Hal Baru
Salah satu ranjau potensial dari
sebuah perusahaan yang sedang berkembang adalah rutinitas dan stagnasi. Memang
sulit untuk mau mulai menjajaki hal baru dan mencoba untuk mengubah apa yang
sudah ada ketika segalanya sudah berjalan damai Padahal, kepemimpinan yang
bijaksana harusnya bisa dan mau melakukan perubahan yang disesuaikan dengan
zaman demi perbaikan dan perkembangannya sendiri.
Kemauan
untuk Terus Belajar
Tak sedikit eksekutif bisnis percaya
bahwa kemampuan kepemimpinan datang dari sebuah pencerahan atau hadiah dari
langit. Tentu, ide-ide bagus bisa datang kepada kita begitu saja, namun, untuk
menjadi seorang pemimpin yang hebat, ia harus mau untuk terus belajar. Bacalah
buku mengenai kepemimpinan yang efektif, datangi seminar, atau apa pun itu.
Akan butuh kerja keras dan upaya, namun akan menjadi keuntungan untuk Anda di
kemudian hari.
Bhineka
Tunggal Ika
Menurut situs MSN, saat ini karyawan
dari perusahaan-perusahaan sudah sangat beragam. Jika dahulu karyawan
perusahaan didominasi oleh pria berkulit putih, tapi sekarang latar belakang
karyawan sudah bercampur, baik secara gender, suku, ras, dan kultur. Tak
sedikit pula perusahaan yang sukses dimotori oleh karyawan-karyawan yang latar
belakangnya beragam. Pemimpin yang bijaksana akan berusaha untuk memenuhi hal
ini semampunya. Kompetisi, yakni sebuah dorongan konstan untuk menyelesaikan
tugas lebih cepat, lebih baik, dan lebih murah merupakan sebuah mandat yang kita
coba pelajari dan laksanakan secara efektif dengan adanya perbedaan di kantor.
Sebuah perusahaan yang berusaha menggabungkan dan mengapresiasi perbedaan ke
dalam kultur perusahaannya akan membuat dirinya lebih kuat dan memiliki daya
bertahan yang lebih baik.
Bangun
Komitmen yang Baik
Bangun dan buktikan bahwa Anda
memiliki komitmen. Rancang rencana yang masuk akan dan meyakinkan untuk
mencapai tujuan akhir Anda. Jangan lupa untuk membuat tabel waktu yang masuk
akal untuk merampungkan tujuan tersebut.
Selesaikan
Pekerjaan
Kebanyakan pimpinan senang
mengutarakan rencana besar mereka, tapi berapa banyak dari para bos ini yang
benar-benar bisa menyelesaikan apa yang mereka katakan? Pimpinan yang tak bisa
menyelesaikan atau membuktikan perkataannya akan kehilangan kepercayaan dari
anak buah dan pelanggannya. Kemampuan untuk menyelesaikan tugas dan hal-hal
yang dikatakan sangat krusial. Cobalah untuk membangun tujuan dan ukur
kemampuan Anda untuk bisa menyelesaikannya.
Apresiasi
Tulus
Seorang pimpinan harus bisa bersikap
tegas, sekaligus juga bisa mengayomi dan bijaksana. Jika ada anak buah yang
mampu menyelesaikan target, Anda pun harus bisa menyampaikan apresiasi Anda
kepadanya. Pimpinan yang memiliki pandangan ke depan harus bisa dan mau
memberikan pujian dengan imbalan setimpal yang benar-benar diwujudkan, seperti
promosi, kenaikan gaji, bonus, dan lainnya. Hal semacam ini akan memotivasi
karyawan, tak hanya untuk membuat produktivitas mereka meningkat, tapi juga
keinginan untuk setia kepada perusahaan lebih lama.