Apa ajaran Alkitab
mengenai Tritunggal?
Oleh
Matius Sobolim
Pertanyaan: Apa ajaran
Alkitab mengenai Tritunggal?
Hal
yang paling sulit dalam konsep Kristiani mengenai Tritunggal adalah tidak
adanya penjelasan yang cukup untuk itu. Tritunggal adalah konsep yang tidak mungkin
dapat dimengerti secara penuh oleh manusia apalagi untuk dijelaskan. Allah jauh
lebih besar dan agung dari kita karena itu jangan berharap bahwa kita dapat
memahami Dia secara penuh. Alkitab mengajarkan bahwa Bapa adalah Allah, Yesus
adalah Allah, dan Roh Kudus adalah Allah. Alkitab juga mengajarkan bahwa hanya
ada satu Allah. Meskipun kita memahami beberapa hal mengenai hubungan antar
Pribadi dalam Tritunggal, pada akhirnya kita tetap tidak dapat mengerti secara
keseluruhan. Namun demikian, tidak berarti bahwa Tritunggal tidak benar atau
bukan berdasarkan ajaran Alkitab.
Ketika
mempelajari topik ini kita perlu ingat bahwa kata “Tritunggal (Trinitas)” tidak
digunakan dalam Alkitab. Istilah ini digunakan untuk menjelaskan ketritunggalan
Allah, yaitu Allah yang terdiri dari tiga Pribadi yang berada bersama dalam
kekekalan. Haruslah dimengerti bahwa ini TIDAK berarti ada tiga Allah.
Tritunggal berarti satu Allah yang terdiri dari tiga Pribadi. Tidak ada
salahnya menggunakan istilah Tritunggal atau Trinitas walaupun istilah ini
tidak ditemukan dalam Alkitab. Lebih gampang mengucapkan “Tritunggal” atau
“Trinitas” daripada mengatakan “Allah yang Esa yang terdiri dari tiga Pribadi
yang berada bersama dalam kekekalan.” Jikalau Anda keberatan dengan ini, coba
pertimbangkan: kata kakek juga tidak ada dalam Alkitab walaupun kita tahu bahwa
dalam Alkitab ada banyak kakek. Abraham adalah kakek dari Yakub. Jadi jangan
kandas pada istilah “Tritunggal” itu sendiri. Apa yang penting adalah bahwa
konsep yang DIWAKILI oleh kata “Tritunggal” ada dalam Alkitab. Setelah
pendahuluan ini, kita akan melihat ayat-ayat Alkitab yang mendiskusikan
Tritunggal.
1)
Allah itu Esa: Ulangan
6:4; 1 Korintus 8:4; Galatia 3:20; 1 Timotius 2:5
2)
Tritunggal terdiri
dari tiga Pribadi: Kejadian 1:1; 1:26; 3:22; 11:7; Yesaya 6:8; 48:16; 61:1;
Matius 3:16-17; Matius 28:19; 2 Korintus 13:14. Untuk ayat-ayat dari Perjanjian
Lama, pemahaman Bahasa Ibrani sangatlah menolong. Dalam Kejadian 1:1, kata
“Elohim” adalah dalam bentuk jamak. Dalam Kejadian 1:26; 3:22; 11:7 dan Yesaya
6:8, kata jamak “kita” yang digunakan. Dalam Bahasa Inggris hanya ada dua
bentuk kata, tunggal dan jamak. Dalam Bahasa Ibrani ada tiga macam bentuk kata:
tunggal, dual dan jamak. Dual HANYA digunakan untuk dua. Dalam Bahasa Ibrani,
bentuk dual digunakan untuk hal-hal yang berpasangan, seperti mata, telinga dan
tangan. Kata “Elohim” dan kata ganti “kita” adalah dalam bentuk jamak- jelas
lebih dari dua – dan menunjuk pada tiga atau lebih dari tiga (Bapa, Anak, Roh
Kudus).
Dalam Yesaya 48:16 dan 61:1 sang Anak berbicara dan merujuk pada Bapa dan Roh
Kudus. Bandingkan Yesaya 61:1 dengan Lukas 4:14-19 untuk melihat bahwa yang
berbicara adalah Anak. Matius 3:16-17 menggambarkan peristiwa pembaptisan
Yesus. Dalam peristiwa ini kelihatan bahwa Allah Roh Kudus turun ke atas Allah
Anak sementara pada saat bersamaan Allah Bapa menyatakan bagaimana Dia berkenan
dengan sang Anak. Matius 28:19 dan 2 Korintus 13:14 adalah contoh mengenai tiga
Pribadi berbeda dalam Tritunggal.
3) Pribadi-Pribadi dalam Tritunggal dibedakan dari satu dengan yang lainnya
dalam berbagai ayat. Dalam Perjanjian Lama, “TUHAN” berbeda dari “Tuhan”
(Kejadian 19:24; Hosea 1:4). TUHAN memiliki “Anak” (Mazmur 2:7; 12; Amsal
30:2-4). Roh Kudus dibedakan dari “TUHAN” (Bilangan 27:18) dan dari “Allah”
(Mazmur 51:12-14). Allah Anak dibedakan dari Allah Bapa (Mazmur 45:7-8; Ibrani
1:8-9). Dalam Perjanjian Baru, Yohanes 14:16-17, Yesus berbicara kepada Bapa
tentang mengutus Sang Penolong, yaitu Roh Kudus. Hal ini menunjukkan bahwa Yesus
tidak memandang diriNya sebagai Bapa atau Roh Kudus. Perhatikan pula saat-saat
lain dalam kitab-kitab Injil ketika Yesus berbicara kepada Bapa. Apakah Dia
berbicara kepada diri sendiri? Tidak. Dia berbicara kepada Pribadi lainnya
dalam Tritunggal, - Sang Bapa.
3)
Setiap Pribadi dalam
Tritunggal adalah Allah. Bapa adalah Allah: Yohanes 6:27; Roma 1:7; 1 Petrus
1:2. Anak adalah Allah: Yohanes 1:1, 14; Roma 9:5; Kolose 2:9; Ibrani 1:8;
Yohanes 5:20. Roh Kudus adalah Allah: Kisah Rasul 5:3-4; 1 Korintus 3:16 (Yang
mendiami adalah Roh Kudus – Roma 8:9; Yohanes 14:16-17; Kisah Rasul 2:1-4).
4)
Subordinasi dalam
Tritunggal: Alkitab memperlihatkan bahwa Roh Kudus tunduk (subordinasi) kepada
Bapa dan Anak, dan Anak tunduk (subordinasi) kepada Bapa. Ini adalah relasi internal
dan tidak mengurangi atau membatalkan keillahian dari setiap Pribadi dalam
Tritunggal. Ini mungkin adalah bagian dari Allah yang tidak terbatas yang tidak
dapat dimengerti oleh pikiran kita yang terbatas. Mengenai Anak, lihat Lukas
22:42; Yohanes 5:36; Yohanes 20:21; 1 Yohanes 4:14. Mengenai Roh Kudus lihat
Yohanes 14:16; 14:26; 15:26; 16:7, dan khususnya Yohanes 16:13-14.
5)
Pekerjaan dari setiap
Pribadi dalam Tritunggal: Bapa adalah Sumber utama atau Penyebab utama dari a)
alam semesta (1 Korintus 8:6; Yohanes 1:3; Kolose 1:16-17); b) pewahyuan illahi
(Yohanes 1:1; Matius 11:27; Yohanes 16:12-15; Wahyu 1:1); c) keselamatan
(Yohanes 3:16-17); dan d) pekerjaan Yesus sebagai manusia (Yohanes 5:17;
14:10). Bapa MEMULAI semua ini.
Anak adalah agen yang melaluiNya Bapa melakukan karya-karya sbb: 1) penciptaan
dan memelihara alam semesta (1 Korintus 8:6; Yohanes 1:3; Kolose 1:16-17); 2)
pewahyuan illahi (Yohanes 1:1; Matius 11:27; Yohanes 16:12-15; Wahyu 1:1); 3)
keselamatan (2 Korintus 5:19; Matius 1:21; Yohanes 4:42). Bapa melakukan semua
ini melalui Anak yang berfungsi sebagai Agen Allah.
Roh Kudus adalah alat yang dipakai Bapa untuk melakukan karya-karya berikut
ini: 1) penciptaan dan memelihara alam semesta (Kejadian 1:2; Ayub 26:13;
Mazmur 104:30); 2) pewahyuan illahi (Yohanes 16:12-15; Efesus 3:5; 2 Petrus
1:21); dan 3) keselamatan (Yohanes 3:6; Titus 3:5; 1 Petrus 1:2); dan
pekerjaan-pekerjaan Yesus (Yesaya 61:1; Kisah Rasul 10:38). Bapa melakukan
semua ini dengan kuasa Roh Kudus.
Tidak ada ilustrasi-ilustrasi yang sering dipakai yang dapat dengan akurat
menjelaskan Tritunggal. Telur (atau apel) tidak tepat karena kulit telur, putih
telur dan kuning telur, semua adalah bagian dari telur dan bukan secara
sendirinya telur. Bapa, Anak dan Roh Kudus bukanlah bagian dari Allah namun
setiap mereka adalah Allah. Ilustrasi yang menggunakan air sedikit lebih bagus
dalam menjelaskan Tritunggal, namun tetap tidak cukup. Cairan, uap dan es
adalah bentuk-bentuk dari air. Bapa, Anak dan Roh Kudus bukanlah bentuk-bentuk
dari Allah, setiap Pribadi itu adalah Allah. Dengan demikian, walaupun
ilustrasi-ilustrasi ini memberi gambaran mengenai Tritunggal, gambaran yang
diberikan tidak selalu akurat. Allah yang tidak terbatas tidak dapat
digambarkan secara penuh dengan ilustrasi yang terbatas. Daripada menfokuskan
diri pada Tritunggal, cobalah fokuskan diri pada kebesaran Allah dan bahwa Dia
jauh lebih agung dari kita. “O, alangkah dalamnya kekayaan, hikmat dan
pengetahuan Allah! Sungguh tak terselidiki keputusan-keputusan-Nya dan sungguh
tak terselami jalan-jalan-Nya! Sebab, siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan?
Atau siapakah yang pernah menjadi penasihat-Nya?” (Roma 11:33-34).