APA ARTINYA MEMILIKI TAKUT AKAN ALLAH? Matius Sobolim
Bagi
orang yang tidak percaya, takut akan Allah adalah takut kepada penghakiman
Allah dan kematian kekal, yang merupakan pemisahan untuk selama-lamanya dari
Allah (Lukas 12:5; Ibrani 10:31). Bagi orang percaya, takut akan Allah adalah
sesuatu yang sama sekali berbeda. Rasa takut dari orang-orang percaya adalah
rasa hormat kepada Allah. Ibrani 12:28-29 adalah gambaran yang baik untuk hal
ini. “Jadi, karena kita menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan, marilah kita
mengucap syukur dan beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan
kepada-Nya, dengan hormat dan takut. Sebab Allah kita adalah api yang
menghanguskan.” Rasa hormat dan takjub inilah artinya takut akan Allah bagi
orang-orang Kristen. Inilah faktor yang memotivasi kita untuk berserah pada
sang Pencipta alam semesta.
Amsal
1:7 mengatakan, “Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, ….” Kecuali
kalau kita memahami siapakah Allah itu, dan mengembangkan rasa takut yang penuh
hormat kepadaNya, kita tidak akan memiliki kebijaksanaan yang sejati. Ulangan
10:12, 20-21 mencatat, “ "Maka sekarang, hai orang Israel, apakah yang
dimintakan dari padamu oleh TUHAN, Allahmu, selain dari takut akan TUHAN,
Allahmu, hidup menurut segala jalan yang ditunjukkan-Nya, mengasihi Dia,
beribadah kepada TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap
jiwamu. … Engkau harus takut akan TUHAN, Allahmu, kepada-Nya haruslah engkau
beribadah dan berpaut, dan demi nama-Nya haruslah engkau bersumpah. Dialah
pokok puji-pujianmu dan Dialah Allahmu, yang telah melakukan di antaramu
perbuatan-perbuatan yang besar dan dahsyat, yang telah kaulihat dengan matamu
sendiri.” Takut akan Allah adalah dasar dari kita mengikuti jalanNya, melayani
Dia, dan, ya, mengasihi Dia.
Banyak
yang memiliki kecenderungan untuk memperkecil takut akan Allah bagi orang
percaya sebagai sekedar “menghormati” Allah. Walaupun rasa hormat jelas
termasuk dalam konsep takut akan Allah, namun takut akan Allah adalah lebih
dari itu. Bagi orang percaya, rasa takut akan Allah yang Alkitabiah adalah
termasuk memahami betapa besar kebencian Allah terhadap dosa, dan takut akan
penghakimanNya terhadap dosa – juga dalam hidup orang percaya. Ibrani 12:5-11
menggambarkan disiplin Allah bagi orang percaya. Sekalipun hal itu diakukan
dalam kasih (Ibrani 12:6) hal itu tetaplah menakutkan. Hal yang sama juga
berlaku dalam hubungan kita dengan Allah. Kita perlu takut akan disiplin
dariNya, dan karena itu berusaha menghidupi kehidupan kita dengan cara yang
berkenan kepadaNya.
Orang-orng
percaya tidak merasa “ketakutan” kepada Allah. Tidak ada alasan bagi kita untuk
merasa ketakutan kepadaNya. Kita memiliki janjiNya bahwa tidak ada sesuatupun
yang dapat memisahkan kita dari kasihNya (Roma 8:38-39). Kita memiliki janjiNya
bahwa Dia tidak akan pernah meninggalkan kita atau mengabaikan kita (ibrani
13:5). Takut akan Allah berarti memiliki rasa hormat yang sedemikian rupa
sehingga berdampak kepada cara hidup kita. Takut akan Allah adalah menghormati
Dia, tunduk kepada disiplinNya, dan menyembah Dia dengan takjub.