Selasa, 22 April 2014

DAPATKAH ORANG KRISTEN KEHILANGAN KESELAMATAN?


Dapatkah orang Kristen kehilangan keselamatan? 

MATIUS SOBOLIM


Sebelum pertanyaan ini dijawab, istilah “Kristen” harus terlebih dahulu didefinisikan. Seorang “Kristen” bukanlah seorang yang mengucapkan doa, atau ke gereja, atau dibesarkan dalam keluarga Kristen. Walaupun setiap hal ini dapat menjadi bagian dari pengalaman Kristen, semua ini bukanlah yang “menjadikan” orang itu seorang Kristen. Seorang Kristen adalah seorang yang, dengan iman, telah menerima dan percaya pada Yesus Kristus sebagai satu-satunya Juruselamat (Yohanes 3:16; Kisah 16:31; Efesus 2:8-9).  

            Jadi dengan mengingat definisi ini, dapatkah seorang Kristen kehilangan keselamatan? Mungkin cara terbaik untuk menjawab pertanyaan yang penting ini adalah menganalisa apa yang menurut Alkitab terjadi pada saat keselamatan, dan mempelajari apa yang terjadi dalam hilangnya keselamatan. Berikut ini adalah beberapa contoh: 

 
            Seorang Kristen adalah ciptaan baru. “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang” (2 Korintus 5:17). Ayat ini berbicara mengenai seseorang yang menjadi ciptaan baru sebagai hasil dari berada “di dalam Kristus.” Untuk seorang Kristen kehilangan keselamatan, ciptaan baru ini harus dibatalkan.

            Seorang Kristen ditebus. “Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat” (1 Petrus 1:18-19). Kata “ditebus” merujuk pada pembelian yang dilakukan, harga yang dibayar. Untuk seorang Kristen kehilangan keselamatannya, Allah sendiri harus membatalkan pembelian yang telah dibayarnya dengan darah Kristus yang berharga.

            Seorang Kristen dibenarkan. “Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus” (Roma 5:1). “Membenarkan” berarti “menyatakan sebagai tidak bersalah.” Semua yang menerima Yesus sebagai Juruselamat “dinyatakan benar” oleh Allah. Untuk seorang Kristen kehilangan keselamatan, Allah harus membatalkan kata-katanya dan membatalkan apa yang sebelumnya telah dinyatakanNya.

            Seorang Kristen dijanjikan hidup kekal. “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Yohanes 3:16). Hidup kekal adalah janji untuk berada dalam kekekalan bersama dengan Allah di surga. Allah berjanji, “percayalah dan engkau akan beroleh hidup kekal.” Untuk seorang Kristen kehilangan keselamatan, hidup kekal harus diambil kembali. Jika seorang Kristen dijanjikan untuk hidup selama-lamanya, bagaimana mungkin Allah melanggar janjiNya dengan mengambil kembali hidup kekal itu?

            Seorang Kristen dijamin untuk dimuliakan. “Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya.” (Roma 8:30). Sebagaimana kita pelajari dalam Roma 5:1, pembenaran dinyatakan pada saat percaya. Menurut Roma 8:30 pemuliaan dijamin bagi semua yang dibenarkan Allah. Pemuliaan adalah orang Kristen menerima tubuh kebangkitan yang sempurna di surga. Jika orang Kristen dapat kehilangan keselamatan, Roma 8:30 salah, karena Allah tidak dapat menjamin pemuliaan bagi semua yang ditentukanNya, dipanggil dan dibenarkan.

            Masih banyak ilustrasi mengenai apa yang terjadi pada saat keselamatan yang dapat diberikan. Namun beberapa yang telah diberikan sudah amat jelas bahwa tidak mungkin bagi orang Kristen untuk kehilangan keselamatan. Kebanyakan, kalau bukan semua, yang dikatakan Alkitab terjadi pada orang Kristen pada saat dia menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat menjadi batal kalau keselamatan bisa hilang. Keselamatan tidak bisa dibatalkan. Seorang Kristen tidak bisa batal menjadi ciptaan baru. Penebusan tidak bisa dibatalkan. Hidup kekal tidak bisa hilang dan masih tetap bersifat kekal. Jika seorang Kristen kehilangan keselamatan, Allah harus memungkiri kata-kataNya dan mengubah pikiranNya, dua hal yang menurut Alkitab tidak pernah dilakukan Allah.

            Keberatan paling umum mengenai kepercayaan bahwa orang Kristen tidak dapat kehilangan keselamatan adalah: (1) bagaimana dengan orang-orang Kristen yang terus menerus hidup secara tidak bermoral? – dan – (2) bagaimana dengan orang-orang yang adalah Kristen namun dikemudian hari menolak iman mereka dan Kristus? Masalah dengan keberatan-keberatan ini adalah asumsi bahwa mereka “adalah Kristen.” (1) Alkitab menyatakan bahwa orang Kristen sejati tidak akan terus menerus hidup secara tidak bermoral (1 Yohanes 3:6). (2) Alkitab menyatakan bahwa seseorang yang meninggalkan iman berarti dia belum pernah betul-betul menjadi Kristen (1 Yohanes 2:19).

            Tidak, orang Kristen tidak dapat kehilangan keselamatannya. Tidak ada yang dapat memisahkan seorang Kristen dari kasih Allah (Roma 8:38-39). Tidak ada yang dapat memisahkan seorang Kristen dari tangan Allah (Yohanes 10:28-29). Allah bersedia dan mampu menjamin serta memelihara keselamatan yang telah diberikanNya kepada kita. Yudas 24-25. “Bagi Dia, yang berkuasa menjaga supaya jangan kamu tersandung dan yang membawa kamu dengan tak bernoda dan penuh kegembiraan di hadapan kemuliaan-Nya, Allah yang esa, Juruselamat kita oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, bagi Dia adalah kemuliaan, kebesaran, kekuatan dan kuasa sebelum segala abad dan sekarang dan sampai selama-lamanya. Amin.”