Dapatkah orang Kristen kehilangan
keselamatan?
MATIUS SOBOLIM |
Sebelum pertanyaan ini dijawab, istilah “Kristen” harus terlebih
dahulu didefinisikan. Seorang “Kristen” bukanlah seorang yang mengucapkan doa,
atau ke gereja, atau dibesarkan dalam keluarga Kristen. Walaupun setiap hal ini
dapat menjadi bagian dari pengalaman Kristen, semua ini bukanlah yang
“menjadikan” orang itu seorang Kristen. Seorang Kristen adalah seorang yang,
dengan iman, telah menerima dan percaya pada Yesus Kristus sebagai satu-satunya
Juruselamat (Yohanes 3:16; Kisah 16:31; Efesus 2:8-9).
Jadi
dengan mengingat definisi ini, dapatkah seorang Kristen kehilangan keselamatan?
Mungkin cara terbaik untuk menjawab pertanyaan yang penting ini adalah
menganalisa apa yang menurut Alkitab terjadi pada saat keselamatan, dan
mempelajari apa yang terjadi dalam hilangnya keselamatan. Berikut ini adalah
beberapa contoh:
Seorang
Kristen adalah ciptaan baru. “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah
ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang” (2
Korintus 5:17). Ayat ini berbicara mengenai seseorang yang menjadi ciptaan baru
sebagai hasil dari berada “di dalam Kristus.” Untuk seorang Kristen kehilangan
keselamatan, ciptaan baru ini harus dibatalkan.
Seorang
Kristen ditebus. “Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu
yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang
fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal,
yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak
bercacat” (1 Petrus 1:18-19). Kata “ditebus” merujuk pada pembelian yang
dilakukan, harga yang dibayar. Untuk seorang Kristen kehilangan keselamatannya,
Allah sendiri harus membatalkan pembelian yang telah dibayarnya dengan darah
Kristus yang berharga.
Seorang
Kristen dibenarkan. “Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup
dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus” (Roma
5:1). “Membenarkan” berarti “menyatakan sebagai tidak bersalah.” Semua yang
menerima Yesus sebagai Juruselamat “dinyatakan benar” oleh Allah. Untuk seorang
Kristen kehilangan keselamatan, Allah harus membatalkan kata-katanya dan
membatalkan apa yang sebelumnya telah dinyatakanNya.
Seorang
Kristen dijanjikan hidup kekal. “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia
ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang
yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal”
(Yohanes 3:16). Hidup kekal adalah janji untuk berada dalam kekekalan bersama
dengan Allah di surga. Allah berjanji, “percayalah dan engkau akan beroleh
hidup kekal.” Untuk seorang Kristen kehilangan keselamatan, hidup kekal harus
diambil kembali. Jika seorang Kristen dijanjikan untuk hidup selama-lamanya,
bagaimana mungkin Allah melanggar janjiNya dengan mengambil kembali hidup kekal
itu?
Seorang
Kristen dijamin untuk dimuliakan. “Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula,
mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga
dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga
dimuliakan-Nya.” (Roma 8:30). Sebagaimana kita pelajari dalam Roma 5:1,
pembenaran dinyatakan pada saat percaya. Menurut Roma 8:30 pemuliaan dijamin
bagi semua yang dibenarkan Allah. Pemuliaan adalah orang Kristen menerima tubuh
kebangkitan yang sempurna di surga. Jika orang Kristen dapat kehilangan
keselamatan, Roma 8:30 salah, karena Allah tidak dapat menjamin pemuliaan bagi
semua yang ditentukanNya, dipanggil dan dibenarkan.
Masih
banyak ilustrasi mengenai apa yang terjadi pada saat keselamatan yang dapat
diberikan. Namun beberapa yang telah diberikan sudah amat jelas bahwa tidak
mungkin bagi orang Kristen untuk kehilangan keselamatan. Kebanyakan, kalau
bukan semua, yang dikatakan Alkitab terjadi pada orang Kristen pada saat dia
menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat menjadi batal kalau keselamatan bisa
hilang. Keselamatan tidak bisa dibatalkan. Seorang Kristen tidak bisa batal
menjadi ciptaan baru. Penebusan tidak bisa dibatalkan. Hidup kekal tidak bisa
hilang dan masih tetap bersifat kekal. Jika seorang Kristen kehilangan
keselamatan, Allah harus memungkiri kata-kataNya dan mengubah pikiranNya, dua
hal yang menurut Alkitab tidak pernah dilakukan Allah.
Keberatan
paling umum mengenai kepercayaan bahwa orang Kristen tidak dapat kehilangan
keselamatan adalah: (1) bagaimana dengan orang-orang Kristen yang terus menerus
hidup secara tidak bermoral? – dan – (2) bagaimana dengan orang-orang yang
adalah Kristen namun dikemudian hari menolak iman mereka dan Kristus? Masalah
dengan keberatan-keberatan ini adalah asumsi bahwa mereka “adalah Kristen.” (1)
Alkitab menyatakan bahwa orang Kristen sejati tidak akan terus menerus hidup
secara tidak bermoral (1 Yohanes 3:6). (2) Alkitab menyatakan bahwa seseorang
yang meninggalkan iman berarti dia belum pernah betul-betul menjadi Kristen (1
Yohanes 2:19).
Tidak,
orang Kristen tidak dapat kehilangan keselamatannya. Tidak ada yang dapat
memisahkan seorang Kristen dari kasih Allah (Roma 8:38-39). Tidak ada yang
dapat memisahkan seorang Kristen dari tangan Allah (Yohanes 10:28-29). Allah
bersedia dan mampu menjamin serta memelihara keselamatan yang telah
diberikanNya kepada kita. Yudas 24-25. “Bagi Dia, yang berkuasa menjaga supaya
jangan kamu tersandung dan yang membawa kamu dengan tak bernoda dan penuh
kegembiraan di hadapan kemuliaan-Nya, Allah yang esa, Juruselamat kita oleh
Yesus Kristus, Tuhan kita, bagi Dia adalah kemuliaan, kebesaran, kekuatan dan
kuasa sebelum segala abad dan sekarang dan sampai selama-lamanya. Amin.”