Selasa, 22 April 2014

PENEBUSAN KRISTEN


Penebusan Kristen
           
ANIKMAS 

         Setiap orang membutuhkan penebusan. Kondisi alamiah kita diwarnai oleh kesalahan: “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah.” Penebusan Kristus telah membebaskan kita dari kesalahan: “dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus” (Roma 3:23, 24).



            Manfaat penebusan meliputi hidup kekal (Wahyu 5:9-10), pengampunan dosa (Efesus 1:7), pembenaran (Roma 5:17), lepas dari kutukan Taurat (Galatia 3:13), diangkat menjadi anggota keluarga Allah (Galatia 4:5), bebas dari belenggu dosa (Titus 2:14; 1 Petrus 1:14-18), damai dengan Allah (Kolose 1:18-20), dan berdiamnya Roh Kudus di dalam diri kita (1 Korintus 6:19-20). Ditebus adalah diampuni, kudus, dibenarkan, diberkati, bebas, diangkat anak, dan didamaikan. Lihat pula Mazmur 130:7-8, Lukas 2:38; dan Kisah Rasul 20:28.




            Kata tebus berarti “dibeli.” Istilah ini khususnya digunakan dalam hubungannya dengan membebaskan seorang budak. Penerapan istilah ini pada kematian Kristus di atas salib menggambarkan hal ini dengan amat jelas. Jikalau kita “ditebus” maka keadaan kita sebelumnya adalah dalam perbudakan. Allah telah membeli kebebasan kita, dan kita tidak lagi berada di bawah penawanan dosa atau hukum Perjanjian Lama. Penggunaan penebusan secara metaforis ini adalah pengajaran dari Galatia 3:13 dan 4:5.




            Berhubungan dengan konsep Kristiani mengenai penebusan adalah istilah harga tebusan. Yesus membayar harga pembebasan kita dari dosa (Matius 20:28; 1 Timotius 2:6). KematianNya adalah untuk menggantikan hidup kita. Kenyataannya Kitab Suci amat jelas dalam hal bahwa penebusan hanya mungkin terjadi “melalui darahNya” (yaitu melalui kematianNya), Kolose 1:14.




            Jalan-jalan di surga dipenuhi oleh orang-orang yang dulunya adalah tawanan, yang tanpa jasa mereka sendiri, mendapatkan pengampunan dan kebebasan. Para budak dosa sekarang adalah orang-orang suci. Tidak heran mereka menyanyikan nyanyian baru – nyanyian pujian kepada sang Penebus yang telah disembelih (Wahyu 5:9). Kita dulunya adalah hamba-hamba dosa, dihukum untuk terpisah selama-lamanya dari Allah. Yesus membayar harga untuk menebus kita, menghasilkan kebebasan kita dari perbudakan dosa, dan penyelamatan kita dari konsekwensi kekal dari dosa itu.