ALKITAB YANG
DI-INSPIRASIKAN (THE INSPIRATION OF THE BIBLE)
Matius Sobolim, M. Th |
Bila
kita berbicara tentang "inspirasi" Alkitab seringkali yang muncul
dalam pemikiran kita bahwa kata ini ditujukan untuk menggambarkan kualitas dari
penulis dari pada tulisan itu sendiri. Namun sebenarnya kata ini dengan jelas
memberi arti utama pada tulisan itu sendiri. Jikalau kita memperhatikan
definisi dari kata inspirasi dalam beberapa bahasa, maka kita akan mengerti
dengan jelas kemana arah utama dari kata ini. Dalam
bahasa latin, kata "inspirasi" berasal dari dua kata yaitu in dan spio yang berarti menghembuskan ke dalam.
Dalam bahasa Ibrani kata
inspirasi adalah Neshama dan Nismah yang berarti nafas. Dalam bahasa Yunani yang
tertulis dalam 2 Timotius 3:16 ".... segala tulisan yang diilhamkan
Allah" pasa graphe theo-pneustos, berarti Allah menafasi. Alkitab adalah
diberikan melalui inspirasi Allah. Kata-kata yang ada dalam Alkitab itu adalah
inspirasi (nafas) Allah. Dalam ayat di atas secara harfiah disebutkan bahwa
Allah menafasi, artinya diinspirasikan oleh Allah. Disini digambarkan bagaimana tulisan itu datang. Tulisan itu adalah produksi dari aktifitas yang kreatif
dari nafas Ilahi. Walau manusia yang menulisnya, namun Allah- lah yang
membawanya kepada kenyataan.
Isi dan sifat dari tulisan itu sendiri telah
ditentukan melalui kuasa dari Roh. Hal demikian inilah yang membuat tulisan itu
layak untuk mengajar, menegur, memperbaiki dan mendidik orang pada kebenaran.
Ide tentang "nafas Allah" atau "nafas Illahi" telah cukup
dikenal dalam dunia Perjanjian Lama. Hal itu merupakan sebuah perbandingan
(metafora) dalam mengaplikasikan aktifitas Ilahi, khususnya Roh Kudus. Mazmur
33:6, "Oleh firman TUHAN langit telah dijadikan, oleh nafas dari mulut-Nya
segala tentaranya." Ayub 33:4, "Roh Allah telah membuat aku, dan
nafas yang Mahakuasa membuat aku hidup."
Teori-teori tentang inspirasi Masalah
terbesar dalam sejarah penerimaan Alkitab adalah keraguan orang tentang
keabsahan Alkitab yang semuanya adalah dinafasi Allah. Si A berkata, "Oh
ya, Alkitab itu Firman Allah tetapi tidak semuanya." Si B berkata,
"Alkitab itu adalah sebagian perkataan Allah dan sebagian lagi perkataan
manusia." Dari keraguan dan kesalahan pengajaran dan keyakinan itu, maka
muncullah beberapa teori tentang inspirasi.
- Inspirasi Natural. Teori ini mengajarkan bahwa Alkitab itu ditulis oleh orang baik dan setia. Mereka tidak dibimbing oleh Roh Kudus. Namun orang-orang ini adalah orang jenius dan bermoral tinggi. Dari ajaran ini kemudian berkembang sebuah keyakinan bahwa tulisan orang-orang terkenal, penginjil-penginjil besar adalah diinspirasikan oleh Allah.
- Inspirasi Konsep. Mengajarkan bahwa Allah memberikan pemikiran kepada para penulis dan mengizinkan mereka bertahun-tahun kemudian untuk mengungkapkan kembali pemikiran tersebut dalam kata-kata sendiri sesuai dengan buah pemikiran mereka.
- Inspirasi Parsial. Alkitab itu diinspirasikan (diwahyukan, diilhami) beberapa bagian tertentu saja.
- Inspirasi Okasional. Mengajarkan bahwa penulis Alkitab diinspirasikan oleh Allah kadang- kadang saja. Pada waktu mereka menulis tidak selamanya mereka dibimbing oleh Roh Kudus sehingga kadang-kadang mereka bisa terpengaruh oleh buah pemikiran mereka sendiri.
- Verbal Dictation Mengajarkan bahwa setiap kata yang ada dalam Alkitab itu adalah di diktekan oleh Allah. Seorang penulis itu bagaikan "mesin tik" artinya personalitas mereka tidak akan muncul dalam tulisan mereka.
Kita bisa
bingung bila melihat pernyataan dari konsep-konsep palsu di atas. Namun ada hal
yang mungkin bisa menjadi bahan pertimbangan bagi kita bahwa dalam kebenaran
tiada jalan tengah. Sesuatu itu pasti kasus atau bukan kasus. Sebuah garis itu
lurus atau tidak lurus. "Alkitab itu diiinspirsikan oleh Allah, atau tidak
diinspirasikan oleh Allah" jadi hanya ada dua pilihan. Bila tulisan dalam
Alkitab itu tidak diinspirasikan oleh Allah, maka hal itu hanyalah produksi
manusia belaka.
Paulus berkata, "Segala tulisan yang diilhamkan Allah
memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki
kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap
manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik" (2
Timotius 3:16, 17).
Alkitab
memastikan inspirasinya sendiri tanpa meragukan. Pengajaran yang benar tentang
inspirasi Inspirasi Pleanary dan Inspirasi Verbal . Plenary berarti penuh,
komplit, keseluruhan dari tiap-tiap bagian. Inspirasi Plenary menjelaskan bahwa
setiap bagian dari Alkitab itu diwahyukan/mendapat wahyu yang sama, tidak ada
yang berat sebelah. Inspirasi verbal mengungkapkan bahwa dokumen asli dari
Alkitab telah dituliskan oleh manusia, dimana mereka diizinkan untuk menuliskan
sesuai dengan kepribadian dan talenta yang mereka miliki.
Namun saat mereka
menulis, mereka berada di bawah pengawasan dan bimbingan Roh Kudus. Hasilnya
setiap kata yang ada dalam naskah asli adalah yang sempurna dan tanpa kesalahan
dan tepat seperti apa yang diinginkan Allah untuk diberikan kepada manusia. Mari kita
perhatikan lebih teliti lagi 2 Timotius 3:16. "Tiap-tiap kitab yang
diwahyukan Allah (TL), pasa graphe theopneustos (all scripture God-breathed).
Dalam teks ada sesuatu yang dikatakan dinafasi oleh Allah yaitu tiap- tiap
"kitab" yaitu kitab yang dituliskan. Yang dituliskan itu adalah
perkataan dalam Alkitab yaitu nafas Allah. Inilah yang disebut dengan konsep
inspirasi verbal. Dalam Perjanjian Lama lebih dari 3800 kali disebutkan bahwa
kitab itu adalah Firman Allah.
Contoh, Keluaran 17:14; 2 Samuel 23:2; Yeremia
1:9. Yesus sendiri dengan jelas menganut konsep inspirasi verbal seperti yang
Dia katakan dalam Matius 5:17, 18:"Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku
datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan
untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku
berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu
iota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum
semuanya terjadi". Iota adalah huruf terkecil dalam bahasa Yunani.
Disini
Yesus mengungkapkan keyakinan yang teguh bahwa Perjanjian Lama adalah wahyu
Ilahi, sebab itu setiap perkataan memiliki arti yang rohani. Kristus berjanji
pada murid-muridNya bahwa perkataan akan pengabaran Injil akan diberikan pada
mereka (Matius 10:19). Paulus memberi fakta melalui tulisannya bahwa apa yang
dia tuliskan adalah perkataan Allah (1 Korintus 11:23).
Catatan akhir:
- Frank E.G., The Meaning Of Inspiration (dalam Essay In Apologetics by Berth Thomson Ph.D & Wayne Jackson M.A.), page 168.
- Way Jackson M.A., The Holy Scriptures - Verbally Inspired (dalam Essay in Apologetics), page 169.
- R. A. Finlayson, Contemporary Ideas Of Inspiration (dalam Revelation and The Bible), hal 222.