Rabu, 10 Juli 2019

TUJUH PANDANGAN ALKITAB TENTANG LINGGUNGAN HIDUP

7 PANDANGAN ALKITAB TENTANG LINGGUNGAN HIDUP

          Ev. Matius Sobolim, M. Th

A. LATAR BELAKANG
Melihat lingkungan hidup artinya membicarakan tentang tempat tinggal kita. Tanpa disadari lingkungan kita semakin hari menunjukan bahwa semakin rusak. Kita melihat dan merasakan sendiri bagaimana perubahan lingkungan telah terjadi dan berdampak langsung pada kehidupan kita. Kerusakan bumi dan lingkungan hidup tidak tanpa alasan, kita merasakan sendiri bumi menjadi semakin panas, banjir, serta adanya pencemaran udara, air, dan tanah. Adanya kerusakan itu akan menimbulkan dampak negatif yang nyata bagi kehidupan manusia.

Dengan adanya lingkungan hidup yang tercemar lalu rusak, maka hal ini menjadi ketidakadilan bagi ekologi. Dalam sejarah agama kristen yang terpenting adalah untuk mendekatkan diri dengan Tuhan dan menjalankan amanatnya sesuai dengan hukum kasih dalam Alkitab.

Penyebab dari lingkungan hidup menjadi rusak adalah mungkin dikarenakan cara pandang dan sikap manusia yang telah salah terhadap alam. Karena memang benar pemahaman dan cara pandang orang terkait lingkungan hidup akan mempengaruhi sikap mereka dan bagaimana mereka akan memperlakukan alam. Pemikiran bahwa manusia yang paling memiliki kepentingan yang dianggap akan paling menentukan tatanan ekosistem.

Alam dapat dilihat sebagai objek, alat, dan sarana untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan manusia. Alam hanya dapat bernilai sejauh menunjang kepentingan manusia. Adanya pemikiran seperti itu akan berakibat sikap yang tidak bersahabat dengan alam dan tidak menghargai adanya lingkungan hidup untuk kepentingan banyak orang. Pada artikel ini akan membahas tentang pandangan alkitab tentang lingkungan hidup.

B. PANDANGAN ALKITAB TENTANG LINGKUNGAN HIDUP

Alkitab  merupakan sumber nilai dan menjadi moral kristiani yang menjadi pijakan dalam memandang dan mengapresiasi lingkungan dan alam. Alkitab berisi tentang ajakan untuk manusia memberikan penghargaan tertinggi terhadap ciptaan Allah yang lainnya, termasuk alam dan lingkungan hidup demi mencerminkan karakter Kristen sejati. Berikut adalah beberapa pandangan alkitab tentang lingkungan hidup.

Semua ciptaan adalah suatu hal yang berharga dan mencerminkan keagungan Allah (Mazmur 104). Kebesaran Tuhan yang Mahaagung bagi karya ciptaan-Nya (dalam artian lingkungan hidup) tampak dalam Mazmur 104. Perikop ini menggambarkan ketakjuban pemazmur yang telah menyaksikan bagaimana Tuhan yang tidak hanya mencipta, tapi juga menumbuhkembangkannya dan terus memelihara ciptaan-Nya. Ayat 13, 16, 18, dan 17 misalnya, menggambarkan pohon-pohon diberi makan oleh Tuhan, semua ciptaan menantikan makanan dari Tuhan. Yang menarik adalah bukan hanya manusia yang menanti kasih dan berkat Allah, tapi seluruh ciptaan (unsur lingkungan hidup).

Di samping itu, penonjolan kedudukan dan kekuasaan manusia atas ciptaan lainnya di sini tidak tampak. Itu berarti bahwa baik manusia maupun ciptaan lainnya tunduk pada kemahakuasaan Allah. Dalam ayat 30, secara khusus dikatakan: “Apabila Engkau mengirim roh-Mu, mereka tercipta, dan Engkau membaharui muka bumi.” Kata “roh” sering kali dikaitkan dengan unsur kehidupan, atau hidup itu sendiri. Ini berarti seluruh makhluk ciptaan di alam semesta ini diberikan unsur kehidupan oleh Tuhan. Ayat ini jelas menunjukkan bahwa bukan hanya manusia yang diberi kehidupan, tapi juga ciptaan lainnya. Betapa berharganya seluruh ciptaan di hadapan Tuhan. Roh Allah terus berkarya dan memberikan kehidupan.

Secara singkat dapat disimpulkan bahwa sebagai Pencipta, Allah sesuai rencana-Nya yang agung telah menciptakan segala sesuatu sesuai dengan maksud dan fungsinya masing-masing dalam hubungan harmonis yang terintegrasi dan saling memengaruhi antara yang satu dengan yang lainnya. Jadi, sikap eksploitatif terhadap alam merupakan bentuk penodaan dan perusakan terhadap karya Allah yang agung itu. Hal ini mengajarkan tentang manfaat berdoa bagi orang kristen untuk menjadikan tujuan hidup orang kristen.

Semua ciptaan (kosmos) diselamatkan melalui Kristus (Kolose 1:15-23)
Dimensi kosmologis yang terkait erat dengan hal keutamaan Kristus, khususnya karya pendamaian, penebusan, dan penyelamatan-Nya atas semua ciptaan. Dalam ayat 23 dikatakan bahwa Injil diberitakan kepada seluruh alam. Melalui Kristus dunia diciptakan, dan melalui Kristus pula Allah berinisiatif melakukan pendamaian dengan ciptaan-Nya. Sekarang alam berada di bawah kuasa-Nya dan dengan demikian kosmos mengalami pendamaian.

Bagian ini juga menekankan arti universal tentang peristiwa Kristus melalui penampilan dimensi-dimensi kosmosnya dan melalui pembicaraan tentang keselamatan bagi seluruh dunia, termasuk semua ciptaan. Kristus membawa pendamaian dan keharmonisan bagi semua ciptaan melalui kematian dan kebangkitan-Nya. Penebusan Kristus juga dipahami sebagai penebusan kosmos yang mencakup seluruh alam dan ciptaan. Penyelamatan juga mencakup pendamaian atau pemulihan hubungan yang telah rusak antara manusia dan ciptaan lainnya.
Demikianlah dapat disimpulkan bahwa baik manusia maupun segala ciptaan atau makhluk yang lain merupakan suatu kesatuan kosmik yang memiliki nilai yang berakar dan bermuara di dalam Kristus.

Dunia adalah ciptaan Allah
Dunia adalah milik Allah
Bumi diopang dan diselenggarakan oleh Allah
Dunia dibawah kovenan dengan AllahManusia adalah penjaga lingkungan Demikian penjelasan mengenai pandangan Alkitab tentang lingkungan hidup untuk kita pahami bersama. Alkitab berpegang kepala Allah sang pencipta, dan manusia sebagai pemelihara bumi.

Maka dari itu tugas kita untuk menjaga dan, bukannya malah merusak, tugas kita untuk memelihara bukan untuk menggotorinya. Suatu ironi ketika manusia menggotori lingkungan, maka manusia telah menggotori makanan dan minumannya sendiri. Sehingga kita tidak hanya berdosa pada lingkungan tetapi berdosa juga dengan diri sendiri. Jika anda bukan penjaga bumi, maka artinya anda tidak menjaga saudara anda. Bumi adalah miliki saudara anda dan apabila tidak menjaga dengan baik, maka bumi tidak akan menjaga saudara anda dengan baik.

http/www:Sobolimmatius@gmail.com

KALAU YESUS ADALAH ALLAH, BAGAIMANA DIA BERDOA KEPADA ALLAH DAN APAKAH YESUS BERDOA KEPADA DIRINYA SENDIRI ?

  KALAU YESUS ADALAH ALLAH, BAGAIMANA DIA BERDOA KEPADA ALLAH DAN APAKAH YESUS BERDOA KEPADA DIRINYA SENDIRI ? Ev. Matius Sobolim, M. Th. ...