Selasa, 28 Mei 2013

ANUGERAH YANG DIBERIKAN DENGAN CUMA-CUMA




ANUGERAH YANG DIBERIKAN DENGAN CUMA-CUMA
(Khotbah John Wesley)




Nama                : Matius Soboliem
Tgkt/ Smstr      : 5/9.
Mata Kuliah     : Hidup dan Theologia John Wesley
Dosen               : Francis Nawahoke

Pendahuluan

            Yang ada hal lain kecuali keyakinan yang terkuat dalam hati saya, yaitu bukan hanya apa yang disajikan, seperti "Kebenaran yang ada di dalam Yesus", tetapi juga kewajiban yang harus saya lakukan: memberitakan kebenaran itu kepada seluruh dunia. Hal ini memungkinkan saya secara terbuka menunjukkan kesalahan kepada mereka yang saya hargai pekerjaannya, dan mungkin di kaki merekalah saya yang ditemukan ketika Tuhan Yesus datang kembali.

            Saya hanya mempunyai satu permintaan bagi siapa saja yang percaya kepada kebenaran didalam Yesus: apa saja yang saudara lakukan, lakukanlah dalam kemurahan hati, dalam kasih, dan dalam roh kelemah lembutan. Tunjukkanlah dalam tindakan saudara bahwa saudara memiliki "tanda-tanda sebagai manusia pilihan Allah, perasaan berbelas kasihan, kelemah lembutan, kesabaran". Apabila semua ini terlaksana, maka akan terdengar suara yang mengatakan, "Lihatlah, betapa indahnya orang-orang Kristen yang saling mengasihi itu".


(Dikhotbahkan di Bristol, th 1740)
"Ia, yang tidak menyayangkan AnakNya sendiri, tetapi yang menyerahkanNya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?" (Roma 8:32).
1.Dengan cuma-cuma Allah mengasihi dunia ini! Karena waktu kita masih lemah, "Kristus telah mati untuk kita orang-orang durhaka". Ketika kita "mati dalam dosa", Allah tidak menyayangkan AnakNya sendiri, tetapi menyerahkanNya bagi kita semua. "Jadi, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia!". Sungguh anugerah ini diberikan Allah dengan cuma-cuma.

2.Anugerah atau kasih Allah, sumber keselamatan kita, merupakan segala sesuatu yang diberikan dengan cuma-cuma kepada siapa saja.

3.Yang pertama, Anugerah Allah merupakan segala sesuatu yang diberikan dengan cuma-cuma kepada siapa saja. Tidak tergantung pada kekuasaan atau kebajikan dalam diri manusia; tidak tergantung pada apapun yang dicapainya. Bagaimanapun hal ini tidak tergantung pada perbuatan baik atau kebenaran dalam diri si penerima; tidak tergantung pada segala sesuatu yang telah dilakukan, atau kedudukannya. Tidak tergantung pada usaha-usahanya, sifat-sifatnya yang baik, keinginan-keinginannya yang baik, tujuan-tujuannya yang baik serta cita-citanya yang baik. Semua yang baik ini merupakan aliran-aliran yang mengalir dari anugerah Allah yang diberikan dengan cuma-cuma; dan bukan merupakan sumbernya. Semua yang baik merupakan buah-buah dari anugerah yang diberikan dengan cuma-cuma dan bukan merupakan akarnya. Bukan sebagai penyebabnya, tetapi sebagai hasilnya. Kebaikan apapun yang ada dalam diri manusia, ataupun apa yang dilakukan, maka Allah adalah Pencipta dan pelaksananya. Demikianlah segala sesuatu merupakan anugerahNya yang diberikan dengan cuma-cuma, tidak tergantung pada kekuasaan atau kebajikan apapun dalam manusia, tetapi hanya tergantung pada Allah saja, yang dengan cuma-cuma memberikan AnakNya sendiri, dan "bersama-sama dengan Dia mengaruniakan segala sesuatu kepada kita".

4.Apakah anugerah ini diberikan kepada siapa saja, serta dalam segala hal?
    Mengenai pertanyaan tersebut ada beberapa orang yang berpendapat:"Tidak, anugerah ini hanya diberika dengan cuma-cuma kepada mereka yang telah ditetapkan untuk hidup kekal, dan jumlah mereka hanya sedikit. Sedangkan manusia yang lebih besar jumlahnya telah ditetapkan oleh Allah untuk binasa (dihukum secara kekal); dan anugerahNya tidak diberikan dengan cuma-cuma kepada mereka. Mereka dibenci oleh Allah dan sebelum lahir mereka telah ditetapkan untuk binasa selamanya. Dalam hal ini Allah secara pasti menetapkannya, karena itu merupakan kegemaranNya, dan karena merupakan kehendakNya yang tertinggi, yang tidak dapat dicegah. Mereka dilahirkan untuk dibinasakan baik jasmani maupun rohani dalam neraka. Mereka dibesarkan dibawah kutukan Allah yang tidak dapat dibatalkan, tanpa kesempatan untuk diselamatkan; karena anugerah yang diberikan Allah itu bukan untuk mencegah tetapi untuk mempercepat kebinasaan mereka.

5.Itulah ketetapan predestinasti. Tetapi saya pikir seorang berkata, "Saya tidak menganut ketetapan predestinasti itu, saya hanya percaya pada anugerah pilihan. Apa yang saya anut adalah sebagai berikut: sebelum dunia ini dijadikan, Allah telah memilih sejumlah manusia untuk dibenarkan, disucikan, dan dimuliakan. Mereka inilah yang diselamatkan, sedangkan sejumlah manusia yang lainnya tidak dipilih; mereka dibiarkan oleh Allah, sehingga mereka mengikuti imaginasi dari hati mereka sendiri, yang merupakan kejahatan terus menerus, dan makin lama makin memburuk, dan pada waktu yang tertentu akan dihukum secara adil yaitu dengan kebinasaan yang kekal".

6.Apakah keterangan diatas mencakup semua maksud ketetapan predestinasti yang saudara anut?
    Mungkin saudara berfikir tidak. Tetapi apabila saudara percaya bahwa Allah menetapkan sebagian manusia untuk dibinasakan, maka berarti saudara menganut semua maksud ketetapan predestinasti, seperti yang telah dijelaskan diatas. Mungkin saudara berpikir bahwa saudara tidak menganut ketetapan itu, tetapi saudara percaya bahwa Allah mengeraskan hati sebagian manusia yang dibinasakan. Saudara percaya bahwa Allah benar-benar mengeraskan hati Firaun, dan hanya untuk akhir hidup yang binasa inilah Allah telah mengangkat serta menciptakannya. Jadi apabila saudara percaya bahwa Firaun atau siapa saja yang berada di atas bumi ini, yang diciptakan untuk akhir hidup yang binasa, utuk dihukum selamanya, maka berarti saudara menganut semua maksud ketetapan predestinasti itu. Tidak perlu saudara memberi alasan bahwa karena Allah mengukuhkan ketetapanNya yaitu pembinasaan yang telah ditetapkan sebelumnya, tidak bisa dirubah atau dihindari, maka Allah mengeraskan hati sebagian manusia yang merupakan wadah-wadah murka dan akhirnya mereka dibinasakan sesuai dengan ketetapanNya itu.

7.Mungkin saudara tidak percaya semua ketetapan itu, saudara tidak menganut semua ketetapan yang menyatakan bahwa sebagian manusia sudah ditetapkan untuk masuk ke dalam neraka; saudara tidak percaya bahwa Allah menetapkan sebagian manusia untuk dihukum selamanya, atau Allah mengeraskan hati dari sebagian manusia dan memberi hukuman yang tidak bisa dihindari; saudara berkata: secara akal  Allah telah menetapkan bahwa semua manusia telah mati dalam dosa, Ia akan berkata kepada beberapa dari tulang-tulang yang kering itu 'hidup', tetapi kepada yag lain Ia tidak berkata apa-apa, sebagai akibatnya, sebagian dihidupkan, dan yang lainnya tetap berada dalam maut, yang dihidupkan harus memuliakan Allah atas keselamatan mereka, tetapi yang lainnya atas kebinasaan mereka.

8.Bukankah keterangan itu merupakan apa yang saudara maksud dengan anugerah pilihan? Apabila benar, maka saya akan bertanya satu atau dua pertanyaan:
       Apakah orang-orang zaman sekarang atau orang-orang yang telah diciptakan sejak dunia dijadikan, yang tidak dipilih melalui anugerah pilihan itu bisa diselamatkan? Apakah mungkin manusia diselamatkan tanpa anugerah pilihan itu? Jika saudara menjawab "tidak mungkin", maka berarti bahwa saudara belum mengubah pendirian saudara dan masih percaya bahwa sebagai akibat ketetapan Allah yang tidak bisa diubah dan dihindari, maka sebagian besar dari manusia berada dalam maut, tanpa pengharapan untuk ditebus, karena tidak ada seorangpun yang bisa menyelamatkan mereka kecuali Allah, dan Ia tidak akan menyelamatkan mereka. Saudara percaya bahwa secara mutlak Ia telah menetapkan untuk menghukum mereka selamanya dalam neraka? Jadi dalam kenyataan, bagaimanapun juga pendapat saudara itu menuju ke hal yang sama, karena misalnya saudara berada dalam maut, dan sama sekali tidak sanggup untuk menghidupkan diri sendiri, dan Allah secara mutlak telah menetapkan bahwa Ia hanya akan menghidupkan orang-orang lain, dan bukan saudara, berarti Ia secara mutlak telah menetapkan kebinasaan saudara yang kekal itu, secara mutlak saudara diserahkan kepada hukuman kekal dalam neraka. Dengan demikian walaupun saudara menggunakan kata-kata yang lebih halus dari pada orang lain, saudara mengartikan hal yang sama; dan keterangan saudara mengenai ketetapan Allah dalam anugerah pilihan itu adalah sama dengan keterangan dari mereka yag disebut "ketetapan Allah untuk memasukkan manusia kedalam neraka".

9.Oleh sebab itu, sebutlah hal itu dengan istilah apa saja yang saudara kehendaki, misalnya: pilihan, pengabaian (bagi yang tidak dipilih), predestinasti, atau penetapan (untuk masuk neraka), semua ini akan berakhir pada hal yang sama. Maksud dari semua itu adalah sebagai berikut - oleh karena suatu ketetapan Allah yang bersifat kekal, tidak bisa diubah, tidak bisa dihindari, maka sebagian manusia secara mutlak diselamatkan, dan sisanya dihukum selamanya; dan bagi yang diselamatkan tidak mungkin akan dihukum selamanya, atau bagi yang dihukum selamanya tidak mungkin akan diselamatkan.

10.Apabila pendapat ketetapan predestinasti itu benar, maka semua khotbah adalah sia-sia. Khotbah tidak dibutuhkan oleh mereka yang dipilih, sebab diberi khotbah atau tanpa khotbah, secara mutlak mereka akan diselamatkan. Oleh sebab itu, tujuan berkhotbah - untuk menyelamatkan jiwa-jiwa, adalah sia-sia bagi mereka; dan juga tidak berguna bagi yang tidak dipilih, sebab mereka tidak mungkin bisa diselamatkan; mereka diberi khotbah atau tanpa khotbah, secara mutlak dakan dibinasakan. Maka tujuan khotbah juga sia-sia bagi mereka; sehingga khotbah merupakan hal yang sia-sia baik bagi mereka yang disematkan maupun yang dibinasakan dan tujuan saudara mendengarkan khotbah juga sia-sia.

11.Pertama, penjelasan tadi merupakan bukti yang sederhana bahwa ketetapan  predestinasti bukanlah ketetapan dari Allah, karena ketetapan tersebut menghancurkan rencana Allah; dan Allah tidak bisa melawan atau menentang diriNya sendiri. Kedua, ketetapan predestinasti mempunyai kecenderungan yang kuat untuk menghancurkan kesucian, dan kesucian ini merupakan inti dari semua rencana Allah. Saya tidak bermaksud bahwa tidak ada dari mereka yang menganut ketetapan presdestinasti adalah orang suci, (karena Allah berbelas kasihan kepada mereka yang tidak sengaja terlibat dalam kesalahan apapun), tetapi ketetapan presdestinasti sendiri yang mengatakan bahwa setiap manusia baik yang dipilih maupun yang tidak dipilih dari kekekalan, dan bagi manusia yang dengan pasti diselamatkan, dan yang dengan pasti dihukum selama-lamanya, mempunyai suatu kecenderungan yang jelas untuk menghancurkan tujuan kesucian pada umumnya; karena ketetapan ini sepenuhnya meniadakan motif-motif pokok dari kesucian itu, yang sering disajikan dalam kitab suci, yaitu pengharapan pada pahala di masa depan dan ketakutan penghukuman, pengharapan masuk surga dan ketakutan masuk neraka. Adanya penetapan bahwa sebagian manusia harus pergi menuju ke penghukuman kekal, dan sebagian menuju ke kehidupan kekal, maka tidak ada tujuannya menggumuli kehidupan ini karena mereka percaya akan nasib yang sudah ditentukan itu; jadi tidak ada gunanya bagi seseorang untuk menggumuli kehidupannya, apabila ia berpikir bahwa dengan pasti ia telah ditetapkan untuk kehidupan kekal atau kebinasaan kekal. Saudara mungkin berkata: "Tetapi ia tidak mengetahui secara pasti tentang ketetapan kehidupan kekal atau penghukuman kekal bagi dirinya sendiri". Jadi bagaimana? - pendapat saudara itu tidak akan memecahkan persoalan tersebut, karena misalnya seorang yang sakit mengetahui adanya (kemungkinan) dua ketetapan bagi dirinya: dengan pasti ia akan meninggal atau dengan pasti ia akan disembuhkan. Maka walaupun ia belum tahu dengan pasti antara 2 ketetapan itu, tidak ada gunanya mencari obat bagi penyakitnya. Orang tersebut mungkin hanya berkata, (seperti yang pernah saya dengar dari beberapa orang, baik yang menderita secara jasmani maupun rohaninya). "Apabila saya ditetapkan untuk kehidupan kekal, saya akan hidup, apabila untuk penghukuman kekal, saya akan mati jadi saya tidak perlu merasa kuatir tentang keadaan saya". Demikianlah secara langsung ketetapan ini cenderung untuk menutup gerbang kesucian pada umumnya - menghalangi orang yang tidak suci dalam mencapai itu, atau menghalangi usahanya untuk masuk dalam kesucian itu.

12.Secara langsung ketetapan ini cenderung untuk menghancurkan beberapa hal kesucian yang khusus. Misalnya kelemah lembutan dan kasih-kasih terhadap musuh-musuh kita, yaitu mereka yang jahat dan yang tidak tahu berterima kasih. Memang saya mengakui bahwa diantara orang-orang yang menganut ketetapan ini memiliki kelemah lembutan dan kasih; tetapi kenyataannya ketetapan ini cenderung untuk menyebabkan dan meningkatkan suatu hasrat untuk marah dan berdebat, ketika ditentang pendapatnya, dan ini sungguh bertentangan dengan kelemah lembutan Krsitus. Dan kenyataannya, ketetapan ini juga menyebabkan perasaan menghina atau jijik terhadap orang-orang yang dianggap sudah dibuang oleh Allah. Tetapi saudara berkata, "saya tidak menganggap seorangpun sebagai manusia dibuang oleh Allah". Maksud saudara yaitu, saudara tidak akan menganggap seorangpun dibuang oleh Allah, apabila saudara bisa mengontrolnya terhadap penerapan ketetapan itu pada diri seseorang. Sebab si musuh manusia akan mendorong saudara untuk melakukannya. Saudara tahu, berapa sering ia telah melaksanakan dorongan itu. Saudara mungkin menolak anggapan itu sebagai kekejian. Memang benar pada saat saudara sanggup menolak dorongan si musuh. Tetapi betapa jauh ketetapan ini telah mempengaruhi sikap saudara terhadap orang yang malang, sebelum saudara sanggup menolak dorongannya. Saudara sadar, bahwa bukan roh kasih dalam perasaan saudara terhadap orang berdosa yang malang itu, baik dengan sengaja atau tidak, saudara menganggapnya sebagai orang yang telah dibenci oleh Allah dari kekekalan.

13.Yang ketiga: ketetapan ini cenderung untuk menghancurkan jaminan yang diberikan dalam kekristenan. Hal ini nyata sekali bagi mereka yang percaya bahwa mereka telah ditetapkan untuk penghukuman kekal, atau mereka yang merasa ragu-ragu atau takut terhadap nasib yang telah ditetapkan itu. Semua janji yang agung dan sangat berharga itu tak ada artinya bagi mereka. Mereka tidak bisa menerima dorongan/semangat/hiburan dari janji-janji itu. "Sehingga ketetapan ini merupakan perintang efektif terhadap pencarian mereka akan jaminan atau suka cita. Apakah ketetapan ini sesuai dengan agama yang ajaran-ajarannya direncanakan untuk menjadi "jalan-jalan yang menyenangkan dan memberi damai sejahtera?".


14.Bagi saudara sekalian yang percaya sebagai umat pilihan Allah apakah yang merupakan jaminan atau suka cita saudara? saya mengharapkan supaya suka cita ini bukan hanya sebagai suatu kepercayaan atau angan-angan saja, tetapi merupakan suatu pengalaman yang sungguh terjadi yaitu kehadiran Allah dalam hati saudara, yang dikerjakan oleh Roh Kudus, atau "Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah". Hal ini juga disebut "jaminan iman yang penuh", yang merupakan dasar dari semua kesukacitaan orang Kristen, dan mengandung suatu jaminan yang penuh yaitu semua dosa saudara yang lampau diampuni dan sekarang saudara adalah anak Allah. Memang hal ini tidak harus mengandung jaminan yang penuh terhadap ketekunan di masa depan.

15.Pengalaman menunjukkan bahwa banyak kesaksian dari Roh itu dirintangi oleh ketetapan presdestinasti; rintangan ini bukan hanya dari mereka yang percaya bahwa mereka telah ditetapkan untuk penghukuman kekal, sehingga mereka membuang kesaksian roh kudus itu, tetapi dengan cepat telah hilang, dan berkecimpung kembali dalam kebimbangan, ketakutan, kegelapan -mungkin kegelapan yang mengerikan. Saya mohon bertanya kepada saudara yang menganut ketetapan ini, apakah saudara sering mengalami timbulnya kembali kebimbangan-kebimbangan dan ketakutan atas nasib pilihan atau jaminan saudara? Apabila saudara bertanya ....... siapakah yang mengalami hal itu? Saya akan menjawab: orang-orang yang jumlahnya sangat sedikit yang menganut ketetapan tersebut. Tetapi banyak, sangat banyak dari jumlah orang yang tidak menganut ketetapan tersebut, yang berada di semua bagian muka bumi, mereka yang mengetahui dan merasa bahwa hari ini mereka berada dalam Kristus, dan tidak merasa kuatir akan hari esok, yang tinggal didalam Dia melalui iman setiap saat; banyak dari mereka telah menikmati kesaksian dari RohNya yang kekal, pancaran dari doronganNya yang kekal, sejak saat mereka percaya, berlangsung terus hingga saat ini.

16.Jaminan iman yang dimiliki atau dinikmati itu meniadakan semua macam keraguan dan ketakutan, yaitu keraguan dan ketakutan mengenai ketekunan (keselamatan) di masa depan.Walaupun seperti yang pernah dinyatakan bahwa jaminan ini bukanlah merupakan jaminan tentang bagaimana keadaan masa depan, tetapi hanya jaminan bagaimana keadaan sekarang ini. Jaminan ini tidak membutuhkan dukungan dari kepercayaan yang bersifat spekulatif yang menyatakan barang siapa yang pernah ditetapkan untuk hidup kekal, maka pasti hidup; melainkan setiap saat jaminan tersebut dikerjakan oleh kuasa Allah yang besar. "Oleh Roh Kudus yang diberikan kepada mereka". Oleh sebab itu, ketetapan presdestinasti ini bukanlah berasal dari Allah, sebab ketetapan ini cenderung untuk menghalangi, bahkan menghancurkan karya agung dari Roh Kudus, yang merupakan sumber penghibur agama yang utama yaitu suka cita kekristenan.
17.Betapa menakutkan hasil pemikiran manusia yang menyatakan bahwa beribu-ribu bahkan berjuta-juta manusia, tanpa kejahatan atau kesalahan apapun, ditulahi penghukuman dalam nyala api yang kekal. Betapa anehnya, mereka yang telah percaya kepada Kristus! Karena mereka telah diisi dengan anugerah, kelamah lembutan dan belas kasihan yang sebenarnya, sehingga mereka bisa "bersedih hati, bahkan mau terkutuk demi saudara-saudaranya".

18.Yang keempat, ketetapan yang mengerikan ini secara langsung cenderung untuk menghancurkan semangat kita melakukan perbuatan baik. Hal ini terbukti, pertama: secara nyata ketetapan ini (sesuai dengan apa yang telah kita selidiki) cenderung untuk menghancurkan kasih kita terhadap bagian manusia yang lebih besar jumlahnya, yaitu mereka yang jahat dan tidak tahu berterima kasih. Apa saja yang menyebabkan kasih kita berkurang, maka akan juga mengurangi keinginan kita untuk melakukan kebaikan terhadapnya. Kedua: ketetapan ini memenggal salah satu motif terkuat yang menopang semua tindakan yang berbelas kasihan terhadap keperluan jasmani manusia, seperti memberi makan kepada yang lapar, memberi pakaian kepada yang telanjang dsb, - pengharapan untuk menyelamatkan jiwa mereka dari maut. Apakah yang bisa dipakai untuk menolong keperluan jasmani mereka yang sebentar lagi masuk dalam jurang api yang kekal? "Mungkin kita bisa lari dan merenggut mereka, bagaikan pengambilan kayu-kayu yang sedang dibakar dari perapiannya". Tidak, apa yang saudara pikirkan itu tidak mungkin. Saudara berkata, dari kekekalan mereka sudah ditetapkan untuk masuk ke situ, sebelum mereka melakukan kebaikan atau kejahatan. Saudara percaya bahwa mereka harus mati, itu merupakan kehendak Allah. Dan "Siapakah yang bisa melawan kehendakNya? Dan saudara berkata lagi bahwa saudara tidak tahu siapakah diantara mereka yang dipilih atau tidak dipilih. Apabila saudara mengetahui - mereka yang dipilih atau tidak dipilih segala usaha saudara adalah hampa dan sia-sia. Baik nasehat, teguran atau dorongan serta khotbah yang saudara berikan adalah tidak dibutuhkan dan tidak ada gunanya. Semua ini tidak dibutuhkan oleh mereka yang dipilih, karena dengan pasti mereka akan diselamatkan tanpa nasehat apapun. Juga tidak berguna bagi mereka yang tidak dipilih; karena diberi atau tanpa diberi semuanya itu, mereka dengan pasti akan dibinasakan. Oleh sebab itu saudara tidak bisa tetap mempergunakan prinsip-prinsip saudara untuk menolong keselamatan mereka. Sebenarnya prinsip-prinsip itu secara langsung cenderung untuk membinasakan semangat saudara dalam melakukan semua perbuatan yang baik, khususnya dalam hal yang terpenting dan terbesar yaitu menyelamatkan jiwa-jiwa dari maut.

19.Yang kelima, ketetapan ini bukan hanya cenderung untuk menghancurkan kesucian, sukacita serta perbuatan-perbuatan baik orang Kristen, tetapi juga mempunyai kecenderungan yang langsung dan jelas untuk membuang seluruh wahyu kekristenan. "Wahyu kekristenan adalah tidak penting" merupakan hal pokok yang paling diperhatikan dan diteliti untuk dibuktikan oleh orang-orang tidak percaya dalam abad modern ini. Dengan pasti mereka tahu, walaupun bisa membuktikannya, tetapi kesimpulannya mudah sekali ditolak. Karena "merupakan hal yang salah apabila Wahyu kekristenan itu tidak penting". Hal dasar ini saja saudara sudah menyerah!
Seandainya, hanya karena ketetapan yang kekal dan tidak bisa diubah, sebagian dari manusia harus diselamatkan, meskipun sebelum Wahyu kekristenan diberikan, dan sebagaian dari manusia lainnya harus dibinasakan, walaupun wahyu kekristenan itu tidak membenarkannya; maka apabila yang bisa diharapkan oleh orang kafir? Saudara menyebabkan Injil tidak penting bagi siapa saja, berarti saudara berusaha menghapus semua tujuan kekristenan. "Oh, janganlah menggembar-gemborkan ketetapan itu di Gath! Janganlah menerbitkannya di jalan-jalan Askelon! Supaya putri-putri dari mereka yang tidak bersunat itu tidak bersukacita; dan putra-putra dari mereka yang tak percaya itu tidak mengalami kemenangan.

20.Sebagaimana ketetapan ini secara jelas dan langsung bercenderung untuk membuang semua wahyu kekristenan, demikian pula dari akibatnya yang nyata dalam menjadikan wahyu itu bertentangan sendiri. Ketetapan tersebut berdasarkan penafsirannya dari beberapa ayat yang secara total bertentangan dengan semua ayat lainnya, bahkan bertentangan dengan semua maksud umum Firman Tuhan.
contohnya: pendukung-pendukung ketetapan ini menafsirkan ayat dari kitab suci "Aku mengasihi Yakub, tetapi membenci Esau" dalam arti hurufiahnya bahwa Allah membernci Esau dan semua orang yang dari kekekalan telah ditetapkan untuk binasa. Penafsiran tersebut tidak hanya bertentangan dengan maksud umum Firman Tuhan, tetapi juga dengan semua ayat khusus yang secara jelas memberitakan bahwa "Allah adalah Kasih". Mereka menafsirkan ayat "Aku akan menaruh belas kasihan kepada siapa Aku mau, menaruh belas kasihan" (Roma 9:15), bahwa Allah hanya mengasihi beberapa orang, yaitu mereka yang dipilih, dan memperoleh belas kasihanNya; tafsiran ini sungguh bertentangan dengan maksud umum Firman Tuhan, seperti yang dinyatakan dalam ayat "Tuhan itu baik kepada semua orang dan penuh rahmat terhadap segala yang dijadikanNya" (Mazmur 145:9). Mereka menafsirkan ayat "jadi hal itu tidak tergantung pada kehendak orang atau usaha orang, tetapi kepada kemurahan hati Allah", bahwa Ia hanya menunjukkan belas kasihan kepada mereka yang telah dipilih dari kekekalan. Tafsiran tersebut tidak benar karena bertentangan dengan seluruh rencana Allah yang dinyatakan: "Allah tidak membedakan orang" (Kis.10:34), "Allah tidak memandang bulu" (Roma 2:11). Juga dari ayat "Waktu anak-anak itu belum dilahirkan dan beluma melakukan yang baik atau yang jahat, supaya rencana Allah tentang pemilihanNya diteguhkan, bukan berdasarkan perbuatan, tetapi berdasarkan panggilanNya" dikatakan kepada Ribka "Anak yang tua akan menjadi hamba anak yang muda. " Saudara berkesimpulan bahwa diri kita dipanggil, dipilih, tidak tergantung pada apa yang telah diketahui oleh Allah sebelumnya. Kesimpulan tersebut bertentangan dengan ayat-ayat dalam FirmanNya "orang-orang yang dipilih, sesuai dengan apa yang diketahui oleh Allah sebelumnya" (IPetrus 1:2) "Mereka yang dikenalNya terdahulu, mereka itu juga dipanggilNya (Roma 8:30).


21.Paulus menyatakan "Allah yang satu itu adalah Tuhan dari semua orang, kaya bagi semua orang yang berseru kepadaNya (Roma 10:12). Tetapi Saudara menjawab "tidak, pernyataan itu hanya berlaku bagi mereka, yang karenanya Kristus telah mati. Jadi bukan untuk setiap orang, tetapi hanya beberapa, yang kepadanya Allah telah memilih dari dunia ini, karena Ia mati bukan untuk semua orang, tetapi hanya bagi mereka yang didalam Dia, Allah telah memilih sebelum dunia dijadikan (Efesus 1:4). Jelas sekali, penafsiran saudara itu bertentangan dengan maksud umum FirmanNya, seperti yang dinyatakan dalam ayat-ayat sbb:
"Janganlah engkau membinasakan saudaramu oleh karena makananmu, karena Kristus telah mati untuk dia" (Roma 14:15) suatu pembuktian yang jelas bahwa Kristus mati, bukan hanya untuk mereka yang diselamatkan, tetapi juga untuk mereka yang binasa: Dia adalah benar-benar "Juruselamat dunia" (Yoh 4:42). Dia adalah "Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia" (Yoh 1:29) "Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia" (I Yoh 2:2). "Ia adalah Allah yang hidup, Juru Selamat semua manusia" (Tim 4:10) "Ia telah menyerahkan diriNya sebagai tebusan bagi semua manusia" (I Tim 2:6). "Ia mengalami maut bagi semua manusia" (Ibrani 2:9).

22.Apabila saudara bertanya "Kalau begitu, mengapakah tidak semua manusia diselamatkan?" Seluruh isi kitab suci akan menjawab pertanyaan saudara itu. Yang pertama, bukan disebabkan oleh suatu ketetapan Allah, serta kegemaranNya supaya mereka binasa. Karena "Demi Aku yang hidup, demikianlah Firman Tuhan Allah, Aku tidak berkenan kepada kematian seseorang yang harus ditanggungnya". (Yeh 18:3,32). Apabila Firman Allah itu benar maka apapun yang menyebabkan mereka binasa, tidak mungkin atas kehendakNya, karena Ia mengatakan "Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat" (II Petrus: 3:9). "Ia menghendaki supaya semua manusia diselamatkan". Yang kedua, FirmanNya menyatakan penyebab dari mereka yang tidak diselamatkan itu adalah karena mereka tidak mau diselamatkan. Dengan jelas Tuhan mengatakan "Kamu tidak mau datang kepada Ku untuk memperoleh hidup itu". tetapi mereka menolakNya. "Mereka menolak ajakan itu, yaitu ajakan Allah yang penuh belas kasihan itu, dan mendatangkan penderitaan bagi diri mereka sendiri, seperti nenek moyang mereka yang degil itu. Dengan demikian tiada maaf bagi mereka, karena Allah ingin menyelamatkan, tetapi mereka tidak mau diselamatkan. Inilah hukuman mereka, "berkali-kali Aku rindu mengumpulkan kamu, tetapi kamu tidak mau" (Matius 23:37).

23.Demikianlah dengan jelas ketetapan ini cenderung untuk membuang seluruh wahyu kekristenan, dengan menjadikannya saling bertentangan sendiri, memberi penafsiran yang sedemikian kepada beberapa ayat, sehingga bertentangan dengan ayat-ayat lainnya, bahkan bertentangan dengan maksud umum Firman Tuhan. merupakan sejumlah bukti yang bukan dari Allah.
Yang ketujuh: ketetapan ini penuh dengan hujatan yang sebenarnya tidak patut saya sebutkan, tetapi demi kehormatan Allah kami yang penuh dengan belas kasihan, dan maksud dari kebenaranNya yang menyebabkan saya tidak bisa diam. Hanya karena Allah dan pembelaan kemuliaan namaNya yang besar itu, maka saya akan menyebutkan beberapa hujatan yang terdapat dalam ketetapan yang mengerikan ini. Sebelumnya, saya ingin memperingatkan setiap saudara yang mendengar dan yang harus memberi pertanggung jawaban pada hari penghakiman yang besar itu, supaya jangan menyalahkan saya (seperti yang telah dilakukan oleh beberapa orang) atas suatu penghujatan, hanya karena saya menyebutkan hujatan dari orang lain. Apabila saudara lebih "memperkuat kasih saudara terhadap mereka". Dan keinginan serta doa saudara kepada Allah yang terus berlangsung adalah "Ya Bapa, ampunilah mereka; karena mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat!".

24.Marilah kita sekarang menyelidiki hujatan-hujatan itu.
Ketetapan ini menghujat Tuhan kita "Yesus Kristus yang suci dan benar, Anak Allah yang tunggal, penuh dengan kasih karunia dan kebenaran" sebagai seorang munafik, penipu manusia, seorang yang tanpa ketulusan. Tidak dapat disangkal bahwa dimana saja seakan-akan Ia menyatakan kerelaanNya untuk menyelamatkan semua orang. Oleh sebab itu, apabila mengatakan bahwa Ia tidak rela menyelamatkan semua manusia, berarti menggambarkan Dia sebagai seorang yang munafik dan pandai berpura-pura. Tidak dapat disangkal kata-kata berbelas kasihan yang keluar dari mulutNya itu penuh dengan undangan terhadap semua orang berdosa. Maka, kalau mengatakan Ia tidak bermaksud menyelamatkan semua orang berdosa, berarti menggambarkan Dia sebagai pendusta manusia yang ulung. Saudara tidak bisa menyangkal bahwa Ia mengatakan, "Marilah kepadaKu semua yang letih lesu dan berbeban berat". Dan kalau saudara mengatakan bahwa Ia memanggil mereka yang sebenarnya tidak dapat datang; mereka yang telah diketahui tidak sangup untuk datang, walaupun Ia bisa membuat mereka datang tetapi Ia tidak rela; apakah kita dapat menjelaskan tentang penipuan yang lebih besar? Saudara menggambarkan Dia sebagai pengejek manusia ciptaanNya yang tak berdaya, karen Ia menyajikan tetapi Ia tidak pernah rela memberikannya. Saudara menggambarkan Dia sebagai Tuhan yang mengatakan sesuatu, tetapi berarti lain; berpura-pura mengasihi tetapi sebenarnya tidak mengasihi.
Dia "Yang didalam mulutNya tidak ada tipu muslihat", saudara membuatNya menjadi penuh dengan tipu muslihat, tanpa ketulusan; khususnya pada saat Yesus dekat dengan kota Yerusalem, Ia menangisinya, dan berkata, "Oh Yerusalem, Yerusalem, engkau yang membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu, orang-orang yang diutus kepadamu! Berkali-kali Aku rindu mengumpul kan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau". Sekarang apabila saudara mengatakan, mereka mau dikumpulkan, tetapi Ia tidak mau, maka saudara menggambarkan Dia sebagai Tuhan yang pura-pura sedih (pencucur air mata buaya), mengasihi mangsa yang sebenarnya telah ditetapkan untuk binasa.

25.Hujatan semacam itu mungkin sudah menggelenyarkan telinga dari orang Kristen! Tetapi masih ada yang lain lagi, karena sebagaimana ketetapan ini menghujat Anak, demikian pula menghujat Bapa. Dapat dikatakan, ketetapan ini menghancurkan semua ciri-ciri khas Allah pada sekejap mata, dengan memutar balikkan keadilanNya, belas kasihan serta  kebenaranNya. Ya, ketetapan ini menggambarkan Allah  yang maha suci itu lebih jahat dari si iblis, lebih curang, lebih kejam, lebih tidak adil. Lebih curang karena iblispun yang sebagai pembohong tidak pernah berkata "Ia rela menyelamatkan semua manusia". Lebih tidak adil, karena iblispun tidak akan melaksanakan ketidak adilan seperti yang saudara jelaskan tentang Allah, yaitu Ia menghukum berjuta-juta jiwa dalam api yang kekal, api yang disediakan untuk si iblis serta malaikat-malaikatnya, karena mereka berdosa terus, dan Ia tidak rela memberi anugerahNya yang diperlukan mereka untuk menghindari dosa itu. Lebih kejam, karena orang yang mengalami kepedihan, "yang mencari kelegaan tetapi tidak menemukan". akhirnya kesengsaraan yang tidak tertolong itu akan merupakan suatu godaan bagi pribadinya untuk mencobai orang-orang lain. Firman Tuhan menyatakan bahwa Allah bersemayam di tempat yang mulia dan suci; dan kalau dikatakan bahwa Dia oleh kehendakNya yang murni dan kegemaranNya menghukum ciptaan-ciptaanNya, baik yang bersalah atau tidak, dalam kesengsaraan kekal, maka patutlah kita menyalahkan Dia yang melakukan perbuatan yang kejam itu, karena, bahkan musuh besar Allah dan manusiapun tidak melakukan perbuatan semacam itu. Demikianlah ketetapan ini menggambarkan Allah yang maha Tinggi itu lebih kejam, curang dan tidak adil bila dibandingkan dengan si iblis!.

26.Itulah hujatan yang dengan jelas dicantumkan dalam ketetapan presdestinasti yang menakutkan! Di sini saya akan berdiri atas kebenaran, dan membahas bersama dengan setiap orang yang menganut ketetapan tersebut. Saudara menampilkan Allah lebih jahat, lebih curang, lebih kejam, lebih tidak adil, dari pada iblis. Dan saudara mengatakan "saya akan membuktikannya melalui Firman Tuhan".
Sebentar! Apakah yag akan saudara buktikan melalui Firman Tuhan? Apakah saudara akan membuktikan bahwa Allah lebih jahat dari pada si iblis? Tidak mungkin! Apa saja yang ada dalam Firman Tuhan itu tidak akan membuktikan pendapat saudara; sebab tafsiran apa saja yang benar, tidak akan berarti bahwa Allah lebih kejam dari pada iblis. Apakah saudara bertanya, kalau begitu apakah arti yang sebenarnya?" Apabila saya menjawab "Saya tidak tahu", maka saudarapun tidak boleh menafsirkan dengan sembarangan, sebab ada banyak ayat yang arti sebenarnya tidak akan diketahui hingga maut ditekan oleh kemenangan. Yang saya ketahui: lebih baik mengatakan bahwa Firman Tuhan itu sama sekali tidak mempunyai arti, dari pada menafsirkan nya sedemikian, seperti hujatan itu. Arti apapun yang diberikan, tetap tidak bisa membuktikan bahwa Allah kebenaran itu adalah pendusta, atau Hakim dunia itu tidak adil. Tidak ada satu ayatpun yang berarti bahwa Allah itu bukan kasih, atau belas kasihanNya itu tidak meliputi seluruh hasil karyaNya.
Kesimpulannya, apapun yang diberikan oleh kitab suci tidak membuktikan presdestinasti itu benar.

27.Itulah hujatan yang menyebabkan saya membenci ketetapan presdestinasti (walaupun saya mencintai siapa saja yang mengumandangkannya). Sesuai dengan pernyataan ketetapan presdestinasti (disebut juga doktrin pilihan, reprobasi, dsb. menurut selera saudara, karena semuanya berpangkal pada hal yang sama) maka seseorang mungkin akan berkata kepada musuh kita, si iblis, "Engkau bodoh, mengapa engkau masih berusaha meraung terus? Engkau berbaring dan menunggu jiwa-jiwa yang sebenarnya merupakan usaha yang tidak diperlukan dan tidak berguna seperti khotbah kita itu.
Apakah engkau tidak mendengar bahwa Allah telah mengambil alih pekerjaan/usahamu, dan Ia melaksanankannya jauh lebih berhasil? Engkau dan semua pengikut serta penguasamu hanya menyerang sedemikian rupa dan akan kami lawan, tetapi tidak seorangpun bisa melawan kehendakNya untuk membinasakan tubuh dan jiwa di dalam neraka! Engkau hanya bisa memikat/mencobai; tetapi ketetapanNya yang tidak bisa diubah itu memasukkan beribu-ribu jiwa dalam maut, memaksa mereka untuk berkecimpung dalam dosa terus, hingga akhirnya terjerumus dalam nyala api yang kekal. Engkau mencobai tetapi Ia memaksa kita supaya dihukum dalam neraka yang kekal, sebab kita tidak bisa menolak kehendaNya, Engkau bodoh mengapakah engkau masih berusaha terus untuk mencari mangsamu? Apakah engkau tidak mendengar bahwa Allah adalah singa pengganyang, pembinasa jiwa, pembunuh manusia?
Dewa Molok hanya menyebabkan pembakaran anak-anak dalam nyala api yang kemudian dipadamkan, atau setelah tubuh yang fama itu habis dibakar, maka penyiksaannya berakhir pula, tetapi seperti yang diberitahukan, Allah dengan ketetapanNya yang tidak bisa diubah itu, telah mengatur sedemikian rupa sebelum orang-orang itu melakukan kebaikan atau kejahatan, yang menyebabkan bukan hanya anak-anak yang masa hidupnya belum lama, tetapi juga para orang tua mereka, untuk dibakar dalam neraka dengan api yang tidak akan pernah padam! dan tubuh yang dibuang kedalamnya menjadi bersifat baka/kekal, akan terus dibakar dan tidak akan berakhir, karena hal ini merupakan kesukaan Allah dan " asap penyiksaan atas diri mereka itu naik selama-lamanya".

28.Oh berapa musuh Allah dan manusia itu akan bersorak sorai ketika mendengar hal-hal itu! Ia akan mengumandangkan suaranya dan tidak akan berhenti sedikitpun! Ia akan mendengungkan suaranya dan mengatakan "Demi kemahmu, oh Israel! Larilah dari wajah Allah tersebut, supaya engkau tidak binasa secara total! Tetapi kemanakah engkau akan lari? Ia juga berada di neraka. Engkau tidak bisa lari dari penguasa lalim yang dapat hadir dimana saja dan yang maha kuasa itu. Baik engkau lari atau tinggal, saya akan memanggil surga yang sebagai tahtaNya dan bumi sebagai tumpuhan kakiNya, untuk menjadi saksi bahwa engkau akan binasa, serta disiksa selama-lamanya. Marilah menyanyi oh neraka dan bergembiralah, hai engkau yang berada dibawah bumi.
Karena Allah, Allah yang maha Kuasa itu, telah bertitah serta menyerahkan beribu-ribu jiwa kepada maut, mulai terbitnya matahari hingga terbenam!. Disinilah oh maut sengatmu! Mereka tidak akan bisa melarikan diri; karena bibir Tuhan telah mengucapkannya. Disinilah, oh liang kubur kemenanganmu! Karena bangsa-bangsa yang belum lahir atau belum pernah melakukan kebaikan atau kejahaan, dan telah dijatuhi hukuman untuk tidak akan pernah melihat cahaya cahaya kehidupan, dan engkau liang kubur, akan menggerogoti mereka selama-lamanya! Biarlah semua bintang fajar yang jatuh bersama Lucifer, menyanyi bersama! Biarlah semua warga neraka bersorak sorai! Karena ketetapan itu telah berlangsung, siapakah yang bisa menarik kembali?

29.Ya, ketetapan itu telah berlangsung; dan sudah ditetapkan sebelum dunia dijadikan. Tetapi ketetapan apakah itu? Inilah ketetapan yang mengatakan: Aku akan memaparkan di hadapan manusia, kehidupan dan kemaian, berkat dan kutuk. Dan jiwa yang memilih hidup akan hidup, dan jiwa yang memilih mati akan mati. Ketetapan ini benar-benar ditetapkan dari kekekalan. Oleh ketetapan tersebut, mereka yang dikenalNya terdahulu, mereka itu juga dipanggilNya; mereka membiarkan Kristus menderita supaya menghidupkan kembali adalah sesuai dengan apa yang telah diketahui Allah sebelumnya. Sekarang perhatikanlah, walaupun ketika langit dan bumi lenyap, namun ketetapan ini tidak akan lenyap, karena ketetapan ini bersifat seperti keberadaan Allah yang memberikanNya yaitu tidak bisa berubah dan kekal.
Ketetapan ini menghasilkan semangat yang terkuat untuk memperkaya kebajikan serta kesucian; dan ketetapan ini merupakan sumber sukacita, kebahagiaan, penghibur kita yang besar, dan tidak akan berakhir. Ketetapan tersebut layak untuk dipersembahkan kepada Allah; setiap seginya sesuai dengan kesempurnaan sifatNya. Ketetapan ini memberi gambar yang termulia dari keadilan, kasih karunia dan kebenarannya. Semua tujuan dari wahyu kekristenan serta bagian-bagiannya menyetujui ketetapan tersebut. Musa dan semua nabi, juga Tuhan kita serta semua rasulnya memberi kesaksian tentang ketetapan tersebut. Demikian Musa, atas nama Tuhannya mengatakan: "Aku memanggil langit dan bumi untuk menjadi saksi pada hari ini bahwa aku telah memaparkan dihadapanmu kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk, oleh sebab itu pilihlah kehidupan, maka engkau dan keturunanmu akan hidup".
Demikianlah Yeheskiel (salah satu contoh dari semua nabi lainnya) mengatakan: "Orang yang berbuat dosa, itu harus mati. Anak tidak akan menganggung kesalahan ayahnya dan ayah tidak akan turut menganggung kesalahan anaknya. Orang benar akan menerima berkat kebenarannya, dan kefasikan orang fasik akan bertanggung atasnya". (Yeh 18:20). Demikianlah Tuhan kita mengatakan "Barang siapa haus, baiklah ia datang kepadaKu dan minum" (Yoh 7:37). Paulus, rasulNya mengatakan (Kisal Rasul 17:30) "Allah memberitakan kepada manusia, bahwa dimana-mana semua mereka harus bertobat" - "Semua manusia dimana-mana" berarti setiap manusia di setiap tempat, tanpa perkecualian, baik tempat maupun orangnya. Yakobus mengatakan: "Tetapi apabila diantara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit, maka hal itu akan diberikan kepadanya" (Yakobus 1:5) Petrus (II Petrus 3:9) "Tuhan menghendaki supaya jangan ada yang binasa melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat".
Yohanes mengatakan: "Jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus yang adil, dan Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia" (I Yohanes 2:1,2)

30.Dengarkanlah hal ini, hai kamu yang lupa akan Allah! tidak bisa menyalakan Dia atas kebinasaanmu itu! "Apakah Aku berkenan kepada kematian orang fasik? demkian Firman Tuhan Allah (Yez 18:23,30-32). Bertobatlah dan berpalinglah dari segala durhakamu supaya itu jangan bagimu menjadi batu sandungan; yang menjatuhkan kamu ke dalam kesalahan. Buanglah dari padamu segala durhaka yang kamu buat terhadap Aku dan perbaharuilah hatimu dan rohmu! Mengapakah kamu akan mati, hai kamu Israel? Sebab Aku tidak berkenan kepada kematian seseorang yang harus ditanggungnya, demikianlah Firman Tuhan. Oleh sebab itu, bertobatlah supaya kami hidup".
Demi Aku yang hidup, demikianlah Firman Tuhan Allah, Aku tidak berkenan kepada kematian orang fasik, melainkan Aku berkenan kepada pertobatan orang fasik itu dan kelakuannya supaya ia hidup. Bertobatlah, bertobatlah dari hidupmu yang jahat itu! Mengapakah kamu akan mati, hai kamu Israel"?

CREDO YANG BENAR & AJARAN-AJARAN SESAT TENTANG DIRI KRISTUS

CREDO YANG BENAR &

AJARAN-AJARAN SESAT TENTANG DIRI KRISTUS

oleh

Ev. Matius Sobolim, S. Th.


Antikristus
 
I) Credo yang benar tentang diri Kristus. 
Pada tahun 325 Masehi ada sidang gereja di kota Nicea yang melahirkan Nicene Creed (= Pengakuan Iman Nicea), yang meneguhkan doktrin tentang Allah Tritunggal. Sekalipun dalam Nicene Creed itu ditegaskan akan keilahi-an Kristus, dan bahwa Ia telah menjadi manusia, tetapi Nicene Creed itu tidak menyatakan apa-apa tentang hubungan antara keilahian dan kema-nusiaan Kristus, sehingga akhirnya muncul banyak ajaran sesat dalam Kristologi.

Credo (= pengakuan iman) yang paling penting dalam Kristologi adalah Chalcedonian Creed (= Pengakuan Iman Chalcedon), yang diciptakan dalam sidang gereja di kota Chalcedon pada tahun 451 Masehi.
Chalcedonian Creed:

"We all with one accord teach men to acknowledge one and the same Son, our Lord Jesus Christ, at once complete in Godhead and complete in manhood, truly God and truly man ... one and the same Christ, Son, Lord, only begotten, recognized in two natures, without confusion, without change, without division, without separation ... the characteristics of each nature being preserved and coming together to form one person ..." (= Kami semua, dengan suara bulat, mengajar manusia untuk mengakui Anak yang satu dan yang sama, Tuhan kita Yesus Kristus, pada saat yang sama sempurna / lengkap dalam keilahian dan sempurna / lengkap dalam kemanu-siaan, sungguh-sungguh Allah dan sungguh-sungguh manusia ... Kristus, Anak, Tuhan yang satu dan yang sama, satu-satunya yang diperanakkan, dikenali dalam 2 hakekat, tanpa kekacauan / percampuran, tanpa perubahan, tanpa perpecahan, tanpa perpisahan ... sifat-sifat setiap hakekat dipertahankan dan bersatu membentuk 1 pribadi ...).
 
Ada 2 hal yang perlu disoroti dari Chalcedonian Creed ini:
 
1) Without confusion / without change (= tanpa kekacauan / percampuran / tanpa perubahan).
Ini menunjukkan bahwa:
    • human nature (= hakekat manusia) dan divine nature (= hakekat ilahi) tetap berbeda dan mempunyai sifat-sifatnya sendiri-sendiri.
    • human nature (hakekat manusia) tidak menjadi divine (= ilahi), dan sebaliknya divine nature (= hakekat ilahi) tidak menjadi human (= manusia).
    • human nature (= hakekat manusia) dan divine nature (= hakekat ilahi) tidak bercampur dan membentuk nature (= hakekat) yang ke 3.
  2) Without division / without separation (= tanpa perpecahan / tanpa per-pisahan).
Ini menunjukkan bahwa LOGOS tidak pernah terpisah dari human nature (= hakekat manusia).
 Catatan:
Kata ‘nature’ oleh banyak orang diterjemahkan ‘sifat’. Tetapi ini jelas merupa-kan terjemahan yang salah! Menurut ‘Webster’s New World Dictionary of the American Language’ (College Edition) kata ‘nature’ mempunyai 10 arti dan yang nomer 1 adalah: "The essential character of a thing; quality or qualities that make something what it is; essence" (= sifat-sifat yang hakiki dari suatu benda; kwalitas yang membuat sesuatu itu dirinya; hakekat).

 Dalam Kristologi, saya berpendapat bahwa istilah ‘nature’ itu harus diterjemahkan ‘hakekat’, bukan ‘sifat’!
 William G. T. Shedd, seorang ahli Theologia Reformed pada abad 19, me-ngatakan:

"When we speak of a human nature, a real substance having physical, rational, moral and spiritual properties is meant" (= Pada waktu kita berbicara tentang human nature, maka yang dimaksud adalah suatu zat yang nyata yang memiliki sifat-sifat fisik, rasio, moral dan rohani) - ‘Shedd’s Dogmatic Theology’, vol II, hal 289.
Charles Hodge juga mengatakan hal yang serupa, yang terlihat dari bebe-rapa kutipan di bawah ini:
    • "By ‘nature’, in this connection is meant substance. In Greek the correspond-ing words are PHUSIS and OUSIA; in Latin, NATURA and SUBSTANTIA" (= yang dimaksud dengan ‘nature’ dalam persoalan ini adalah zat / bahan / hakekat. Dalam bahasa Yunani kata yang cocok / sama ialah PHUSIS dan OUSIA; dalam Latin NATURA dan SUBSTANTIA) - ‘Systematic Theolo-gy’, vol II, hal 387.

    •  "... we are taught that the elements combined in the constitution of his person, namely, humanity and divinity, are two distinct natures, or substances" (= ... kita diajar bahwa elemen-elemen yang disatukan / digabungkan dalam pem-bentukan pribadiNya, yaitu kemanusiaan dan keilahian, adalah dua natures atau zat / bahan / hakekat yang berbeda) - ‘Systematic Theology’, vol II, hal 388.

    •  "... the elements united or combined in his person are two distinct substances, humanity and divinity; that He has in his constitution the same essence or substance which constitutes us men, and the same substance which makes God infinite, eternal, and immutable in all his perfections" (= elemen-elemen yang disatukan atau digabungkan dalam pribadiNya adalah dua zat / bahan / hakekat yang berbeda, kemanusiaan dan keilahian; sehingga dalam pem-bentukanNya Ia mempunyai hakekat atau zat / bahan yang sama yang membentuk kita menjadi manusia, dan zat / bahan yang sama yang mem-buat Allah itu tidak terbatas, kekal, dan tetap / tidak berubah dalam semua kesempurnaanNya) - ‘Systematic Theology’, vol II, hal 389.
    • "That in his person two natures, the divine and the human, are inseparably united; and the word nature in this connection means substance" (= Bahwa dalam pribadiNya dua natures, ilahi dan manusiawi, dipersatukan secara tak terpisahkan; dan dalam hal ini kata nature berarti zat / bahan / hakekat) - ‘Systematic Theology’, vol II, hal 391.

 II) Ajaran-ajaran sesat tentang diri Kristus.
 
 1) Adoptionism.
Dalam buku-buku sejarah maupun Theologia, biasanya Adoptionism ini tidak dimasukkan dalam perdebatan Kristologi / ajaran-ajaran sesat tentang diri Kristus, mungkin karena ajaran ini ada pada abad 3 Masehi, yaitu sebelum ‘musim’ perdebatan / kesesatan tentang Kristologi itu mun-cul (abad 4-7 Masehi).

Tetapi kalau dilihat ajarannya, maka ini jelas termasuk ajaran sesat dalam Kristologi.

Tokohnya yang paling terkenal bernama Paul of Samosata, yang adalah seorang bishop (= uskup) dari Antiokhia.

Ajaran ini mengatakan bahwa Kristus adalah manusia biasa, yang pada saat baptisan (Catatan: ada yang mengatakan setelah kebangkitan Kristus) menerima kuasa ilahi dan diangkat ke suatu posisi ilahi. Jadi, ada perkembangan dalam diri Kristus, dari manusia biasa menjadi semacam Allah (bukan betul-betul Allah, tetapi lebih rendah dari Allah).
2) Apollinarianism.
Ajaran ini mendapatkan namanya dari tokohnya yang bernama Apolli-narius / Apollinaris, yang adalah seorang bishop (= uskup) di kota Lao-dicea, Syria.
Apollinarius ini mempunyai kepercayaan yang disebut Psychological Trichotomy yang mempercayai bahwa manusia itu terdiri dari tubuh (Yunani: SOMA), jiwa (Yunani: PSUCHE), dan rational spirit / mind (= roh yang rasionil / pikiran; Yunani: PNEUMA atau NOUS).

Dan tentang diri Yesus Kristus, ia berpendapat bahwa Yesus mempunyai tubuh (SOMA) dan jiwa (PSUCHE), tetapi tidak punya rational spirit atau mind (PNEUMA atau NOUS), karena pikiranNya adalah dari Logos dan bersifat ilahi. Jadi, Kristus bukan manusia sepenuhnya, karena Ia tidak mempunyai pikiran manusia.

Ajaran ini terlalu menekankan keilahian Kristus sehingga mengorbankan kemanusiaanNya. Dasar Kitab Suci yang ia pakai adalah Yoh 1:14 yang secara hurufiah berbunyi ‘And the Word became flesh’ (= Dan Firman itu telah menjadi daging). Catatan: anehnya, kalau ia memang menekankan kata ‘daging’ dalam Yoh 1:14 ini, mengapa ia tidak berpendapat bahwa Kristus hanya mempunyai tubuh manusia saja? Mengapa ada jiwa?

Ajaran ini ditentang oleh Gregory Nazianzus yang mengatakan bahwa Kristus harus mempunyai semua elemen manusia, karena kalau tidak, Ia tidak bisa menebus elemen tersebut dalam diri kita. Ia juga mengatakan bahwa ‘daging’ dalam Yoh 1:14 itu merupakan suatu synecdoche (= gaya bahasa dimana yang sebagian mewakili seluruhnya) dan menunjuk pada seluruh hakekat manusia (termasuk jiwa / rohnya).
Pada tahun 362 Masehi Sidang gereja di kota Alexandria sudah menen-tang ajaran ini (tanpa menyatakan siapa pengajarnya) dan menyatakan bahwa Kristus mempunyai reasonable soul (= jiwa yang bisa berpikir).
Apolinarius tidak melepaskan diri dari gereja, dan ia membentuk sebuah sekte, sampai tahun 375 Masehi.
Pada tahun 381 Masehi sidang gereja di Constantinople kembali menge-cam ajaran ini beserta pengajarnya.
3) Nestorianism.
Ajaran ini mendapatkan namanya dari nama tokohnya yaitu Nestorius, yang pada tahun 428 menjadi bishop di kota Constantinople.
Ajaran ini mengatakan bahwa Kristus terdiri dari 2 pribadi (yaitu pribadi Allah dan pribadi manusia), tetapi LOGOS menguasai manusia Yesus sepenuhnya sehingga Yesus menginginkan, menghendaki dan berbicara seperti Allah. Kristus disembah bukan karena Dia adalah Allah, tetapi karena Allah ada di dalam Dia.

Nestorius menentang istilah THEOTOKOS (= Bunda Allah), dan meng-usulkan istilah CHRISTOTOKOS (= Bunda Kristus) untuk Maria, karena ia berpendapat bahwa Maria tidak melahirkan Allah, tetapi hanya melahir-kan ‘tempat’ dimana Allah diam / tinggal. Ajaran ini dikecam oleh Sidang gereja di kota Efesus pada tahun 431 Masehi, yang sekaligus mempertahankan istilah ‘Bunda Allah’ untuk Ma-ria.

 Catatan:
Perlu ditekankan bahwa istilah ‘bunda Allah’ itu dipertahankan, bu-kan untuk meninggikan Maria, tetapi untuk menunjukkan persatuan yang tidak terpisahkan antara hakekat ilahi dan hakekat manusia dalam diri Kristus. Jadi kalau setelah itu gereja Roma Katolik meng-gunakan istilah ‘bunda Allah’ itu untuk meninggikan Maria, maka itu adalah sesuatu yang sama sekali tidak dimaksudkan oleh sidang gereja di Efesus itu.
 
4) Eutychianism.
Ajaran ini mendapat namanya dari tokohnya yang bernama Eutyches [artinya adalah the Fortunate (= untung / mujur). Para penentangnya mengatakan bahwa ia seharusnya dinamakan Atyches yang berarti the Unfortunate (= sial)].
Ajaran ini mengatakan bahwa pada saat inkarnasi, divine nature / hakekat ilahi menghisap / menyerap (absorb) human nature / hakekat manusia, sehingga Kristus hanya mempunyai 1 nature / hakekat saja, yaitu divine nature / hakekat ilahi.

Eutyches ini mempunyai teman-teman yang berkuasa sehingga akhirnya dalam Sidang gereja di kota Efesus pada tahun 449 ada ancaman dan siksaan terhadap para penentangnya, sehingga para penentangnya tidak berani berkata apa-apa. Akhirnya Sidang gereja ini justru membela ajaran sesat ini, dan sidang ini dikenal dengan nama The Council of Robbers (= Sidang gereja perampok).
Baru pada tahun 451 Masehi Sidang gereja di kota Chalcedon mengecam ajaran ini, dan sekaligus menciptakan Chalcedonian Creed (= Pengakuan Iman Chalcedon).
 
5) Monophysitism.
Istilah Monophysitism berasal dari kata Yunani MONO, yang berarti ‘alone’ (= sendiri) atau ‘one’ (= satu), dan PHUSIS yang berarti ‘nature / essence’ (= hakekat).

Mereka beranggapan bahwa ajaran tentang adanya 2 natures / hakekat (seperti yang dinyatakan oleh Chalcedonian Creed) dalam diri Kristus tidak bisa tidak akan menyebabkan adanya 2 pribadi dalam diri Kristus (seperti Nestorianism). Karena itu maka mereka mengajar bahwa Kristus hanya mempunyai 1 nature / hakekat saja, yang bukan divine / ilahi maupun human / manusia, tetapi kedua-duanya (both divine and human).
Ajaran ini dikecam oleh Sidang gereja di Constantinople pada tahun 553 Masehi.
 
6) Monothelitism.
Ajaran ini mengatakan bahwa Kristus mempunyai 2 natures / hakekat, yaitu divine / ilahi dan human / manusia, tetapi hanya 1 kehendak (Yunani: THELEMA) yang adalah divine - human / ilahi - manusia (cam-puran).
Ajaran ini dikecam oleh Sidang gereja di kota Constantinople pada tahun 680 / 681 Masehi.
Bahwa dalam Kristologi ada begitu banyak ajaran sesat yang muncul, menunjukkan betapa pentingnya pengertian tentang Kristologi ini. Kalau ini bukan sesuatu yang penting untuk iman kita, setan tidak akan menyerangnya dengan menggunakan begitu banyak ajaran sesat.

Kalau kita melihat dalam scope / ruang lingkup yang lebih luas, maka kita bisa melihat bahwa dalam dunia ini agama yang mempunyai paling banyak aliran (baik yang termasuk aliran yang benar maupun yang sesat), adalah agama kristen. Semua agama yang lain hanya mempunyai satu atau dua aliran saja, tetapi kristen mempunyai puluhan atau mung-kin ratusan aliran. Orang sering meninjau hal ini secara negatif dengan menganggap ini sebagai hal yang jelek. Tetapi sebetulnya hal ini bisa ditinjau secara positif, yaitu dengan menyadari bahwa setan tentu pa-ling senang untuk menyerang ajaran yang benar. Kalau suatu ajaran / agama adalah salah, untuk apa setan menyerangnya lagi?

Karena itu, adanya banyak aliran dan penyesatan dalam kekristenan seharusnya justru membuat kita makin sungguh-sungguh dalam meng-ikut Kristus, dan adanya banyak ajaran sesat dalam Kristologi seharus-nya membuat kita makin sungguh-sungguh dalam belajar Kristologi!
-AMIN-

Memahami Makna Roh Allah dan Roh Kudus

oleh
Matius Sobolim, S.Th.


Roh Allah dan Roh Kudus
Tentang Roh Allah dan Roh Kudus banyak terdapat dalam alkitab perjanjian lama dan perjanjian baru, keduanya memngacu ada tafsir yang berbeda, tidak menunjuk pada anggapan atau asumsi trinitas, bahwa Roh Allah dan Roh Kudus adalah pribadi Yesus, tidaklah demian maksudnya. Namun untuk memastikan bahwa Roh Allah dan Roh Kudus itu tidak terkait dengan kepribadian yesus, melainkan keduanya berbeda dalam zat dan sifat. 

dan telah KUPENUHI DIA DENGAN ROH ALLAH, dengan keahlian dan pengertian dan pengetahuan, dalam segala macam pekerjaan,( Kel. 31:3 ). Gambaran keluaran ini sangat menarik disimak, karena yang berfirman Adalah tuhan sendiri, menyatakan pada Musa, bahwa Roh Allah itu sifatnya tuian yang bisa memenuhi jiwa seseorang, dan diberikan pada siapa saja yang dikehendaki oleh Allah, tuhan mereka bani Israel.
Bazaleel mendapat tuaian Roh Allah, Bazaleel bin Uri bin Hur, seorang dari suku Yahuda, dirinya di penuhi dengan Roh Allah, menunjukkan keberadaan Roh Allah itu bersifat tumpah ruah dan bisa mengenai siapa saja. Dan ini juga terjadi pada Yesus, mendapat tuian Roh Allah yang menunjukkan yesus adalah manusia biasa.

Ketika BILEAM memandang ke depan dan melihat orang Israel berkemah menurut suku mereka, MAKA ROH ALLAH MENGHINGGAPI DIA. Bil. 24:2,
Ketika mereka sampai di Gibea dari sana, maka bertemulah ia dengan serombongan nabi; ROH ALLAH BERKUASA ATASNYA DAN SAUL TURUT KEPENUHAN SEPERTI NABI DI TENGAH-TENGAH MEREKA. 1Sa. 10:10

baiklah tuanku menitahkan hamba-hambamu yang di depanmu ini mencari seorang yang pandai main kecapi. APABILA ROH JAHAT YANG DARI PADA ALLAH ITU HINGGAP PADAMU, haruslah ia main kecapi, maka engkau merasa nyaman.” 1Sa. 16:16
maka Saul mengirim orang-orang suruhan untuk mengambil Daud. Tetapi orang-orang ini melihat sekumpulan nabi kepenuhan, dengan dikepalai oleh Samuel. DAN ROH ALLAH HINGGAP PADA ORANG-ORANG SURUHAN SAUL, sehingga merekapun kepenuhan seperti nabi.1Sa. 19:20


Lalu pergilah ia ke sana, ke Nayot, dekat Rama dan pada DIAPUN HINGGAPLAH ROH ALLAH, dan selama ia melanjutkan perjalanannya ia kepenuhan seperti nabi, hingga ia sampai ke Nayot dekat Rama. 1Sa. 19:23
AZARYA BIN ODED DIHINGGAPI ROH ALLAH. 2Taw. 15:1
LALU ROH ALLAH MENGUASAI ZAKHARIA, ANAK IMAM YOYADA. Ia tampil di depan rakyat, dan berkata kepada mereka: “Beginilah firman Allah: Mengapa kamu melanggar perintah-perintah TUHAN, sehingga kamu tidak beruntung? Oleh karena kamu meninggalkan TUHAN, Iapun meninggalkan kamu!” 2Taw. 24:20
ROH ALLAH TELAH MEMBUAT AKU, dan nafas Yang Mahakuasa membuat aku hidup. Ayb. 33:4


Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah, dan perbaharuilah batinku DENGAN ROH YANG TEGUH MZM. 51:10(51-12)

dan debu kembali menjadi tanah seperti SEMULA DAN ROH KEMBALI KEPADA ALLAH yang mengaruniakannya. Pkh. 12:7

ROH TUHAN ALLAH ADA PADAKU, oleh karena TUHAN telah MENGURAPI AKU; Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk hati, untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan kepada orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara, Yes. 61:1
MAKA ROH ITU MENGANGKAT AKU, dan aku mendengar di belakangku suatu suara gemuruh yang besar, tatkala kemuliaan Allah naik ke atas dari tempatnya, Yeh. 3:12
Tetapi jika Aku mengusir setan dengan KUASA ROH ALLAH, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu. Mat. 12:28


ALLAH ITU ROH DAN BARANGSIAPA MENYEMBAH DIA, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran.” Yoh. 4:24
Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! IA AKAN MEMBERIKAN ROH KUDUS KEPADA MEREKA YANG MEMINTA KEPADA-NYA.” Luk. 11:13

Kalau disimak dengan penuh telaah mendalam, tidak sekedar yakin tentunya, kita akan mendapatkan jawaban yang jelas bahwa ROH ALLAH itu bukan Allah itu sendiri dan bukan Yesus, karena siapapun pada gilirannya akan mendapatkan hinggapan ROH ALLAH atau akan penuh dengan-nya, bila dikehendaki oleh Roh Allah, misalnya nabi Yesaya yang digambarkan diurapi Allah langsung dan penuh dengan RUH ALLAH, dia diatusnya oleh Allah setelah dipenuhi dengan ROH ALLAH dan Urapan langsung dari ALLAH. Hal ini tentunya perlu dikaji lebih jauh Benarkah Allah itu ROH sebagaimana kata Yohanes ?.jawabannya itu hanya menurut bahasa, ALLAH itu ROH, mungkin lebih tepatnya kalau artinya ALLAH itu yang Punya ROH, itu lebih tepat, karena bisa saja terjemaha tersebut hanya sekedar asumsi belaka dari kalangan translator. 

Bisa di baca berulanga ulang huruf yang dicetak Tebal itu apakah Roh itu Allah atau Bukan, maka kelak jawabannya akan cendrung akan membedakan Allah dengan ROH ALLAH, sebab kata ROH ALLAH, sering kali terpisah yang tidak menunjukkan Allah, tetapi cendrung pada interpretasi kalau ROH ALLAH itu hanya cipataannya belaka. Sifatnya siapa bisa mendapatkan ROH ALLAH, bahkan kejahatan itu juga akibat ditimbulkan oleh ROH jahat yang dijatah oleh Allah terhadap sebagian umatnya. Karena Roh jahat yang berwujud Iblis sekalipun adalah ROH ALLAH, artinya Roh Ciptaan Allah, yang lebih mendekatkan pada maksud bahwa ROH ALLAH ada yang baik dan ada yang buruk yang memberi effek samping pada yang mendapatkannya. Sebab mereka yang mendapat TUAIAN ROH ALLAH akan kesurupan danlupa daratan, lalu berbicara menurut ROH ALLAH yang menjelma dalam manusia.
Demikian juga yang terjadi pada Yesus, bisa dipastikan ketika KUASA ROH ALLAH tertuang padanya, maka bisa mengusir setan, artinya ada saatnya Yesus dengan kekuatan dari Allah bisa melakukan apa saja, tetapi ketika kekuatan itu dicabut dari Yesus, tentu dia tak mampu berbuat apa apa, artinya kehambaan Yesus sangatlah menyatu dalam satu keinginan bersama Allah, tetapi tidak berarti yesus harus bebas dari takdir Tuhan, karena dia memang seratus persen Manusia sebagaimana nabi nabi lainnya yang mendapat ROH ALLAH, dan tak sepersenpun ada sifat ketuhanannya. Mari berdiskusi sehat !!!