Minggu, 13 Oktober 2019

WAMENA BERDARA

EV. MATIUS SOBOLIM, M. Th

VALIDITAS KESAHIHAN, INFORMASI WAMENA BERDARAH SECARA AKUNTABEL DAN BERGREDIBEL

Dilaporkan oleh ULMWP

A. PROLOG

Nama sekolah Tempat kejadian SMU PGRI Wamena, Kabupaten Jayawijaya West Papua, yang berlokasi Jalan Bayangkara No. 132 Wamena di kelas XI IPS-2 (Ilmu Pendidikan Sosial), jurusan ekonomi dengan jumlah siswa 31 orang.

Peristiwa terjadi pada hari sabtu, 21 September 2019, pukul 10.00 Waktua West Papua. Inisial pelaku R.T.P, S.Pd (Sarjana Pendidikan) dengan status guru honorer, korban siswa rasisme berinisial, A.P. Sekolah ini dikepalai oleh Drs. Herry Max Kasiha.

Ibu Guru yang berinisial R. T. P, S.Pd, status sebagai guru honorer – mengisi sementara waktu – menggantikan, Ibu Guru Elfrida Panjaitan, S.Pd yang sedang mengikuti sertifikasi di Makassar untuk bidang Study Ekonomi.

Pengangkatan guru honorer Ibu yang berinial R.T.P dilakukan oleh guru bagian kurikulum yaitu pa Marden Saragih, S.Pd. Pengenalan Ibu guru R.T.P sebagai guru honorer SMU PGRI (Sekolah Menengah Umum-Pendidikan Guru Republik Indonesia) Wamena dilakukan pada hari Selasa, 17 September 2019 dihadapan guru-guru.

Setelah pengenalan ibu R.T.P langsung masuk mengajar di kelas dengan bidang study Ekonomi. Ibu R.T.P sebagai guru baru, mengajar dari tanggal 17-21 September 2019. Ia mengajar siswa selama 5 hari sampai hari kejadian tanggal 21 September 2019.

B. KRONOLOGIS

Pada hari Sabtu, tanggal 21 September 2019, jam kedua mata pelajaran sekitar pukul 10.00 Waktu West Papua di Kelas XI IPS 2, sedang berlangsung kegiatan belajar mengajar terhadap 31 siswa dengan mata pelajaran ekonomi yang diajar oleh seorang Ibu Guru R.T.P.

Ibu guru sedang mengajar di kelas XI IPS 2 (Ilmu Pendidikan Sosial), dengan menulis beberapa paragraf di papan tulis lalu salah satu siswa berinisial  A.P disuruh membaca tulisannya. Siswa tersebut membacanya agak lambat atau putus-putus, kemudian ibu guru menegur siswa dengan kata “Kamu baca seperti monyet.”

Ucapan “Kamu Baca Seperti Monyet” didengar juga oleh seluruh siswa yang ada dalam kelas XI IPS 2. Mendengar ungkapan rasisme tersebut, secara spontan siswa melakukan protes kepada ibu guru, mengapa saya dikatakan baca seperti monyet.  Protes ini disambut oleh siswa se-kelasnya.

Situasi semakin ramai, tidak bisa terkendali dan memanas untuk melanjutkan pelajaran, sehingga perkara dilimpahkan bagian kesiswaan di sekolah. Dengan tujuan untuk memediasi sekaligus klarifikasi secara tenang dan damai apa yang terjadi dalam Kelas XI IPS 2.

Masalah ini langsung ditangani bagian kesiswaan oleh Ibu Guru Debora Agapa, S.Pd. Saat dimediasi, pertama ditanyakan kepada Ibu Guru R.T.P yang diduga mengeluarkan kata-kata rasis, dan Ibu Guru menjelaskan saya tidak katakan kepada siswa, “kamu baca seperti Monyet”, tapi saya sampaikan” kamu baca tersendat-sendat”.

Untuk memastikan kebenaran, Ibu Debora menanyakan kepada para siswa dari kelas XI IPS 2, mereka serentak menjawab bahwa Ibu Guru sampaikan, “kamu baca seperti monyet” kami semua mendengarnya.  Ibu Debora mendengar tapi tidak puas, sehingga Ibu Debora memanggil 2 siswa non Papua (dari Indonesia).

Dua siswa tadi masuk dalam ruangan khusus lalu Ibu Debora bertanya kepada mereka, apa yang kamu dengar kata-kata yang diucapkan Ibu Guru R.T.P,  ke 2 siswa non Papua saling memandang dan ragu-ragu, lalu menunduk dengan sikap panik tidak menjawab. Sehingga Ibu Debora menganggap hal sepeleh dan perkara hanya di dalam sekolah saja, kemudian secara inisiatif melalukan permintaan maaf antara guru dan siswa sekalipun masalah tidak tuntas karena saling bertahan pendapat antar Ibu Guru R.T.P dan para siswa.

Selanjutkan aktivitas belajar mengajar tidak bisa dilanjutkan, karena dalam sekolah, seluruh siswa secara spontanitas mulai memobilisasi. Melihat situasi demikian, pihak sekolah mengambil kebijakan untuk memulangkan seluruh siswa sebelum jam pulang.

Pada 22 September 2019, sekitar pukul 02.00 Waktu West Papua, orang tak dikenal masuk di dalam lingkungan sekolah SMU PGRI Wamena, kemudian kaca-kaca ruangan telah dihancurkan. Sekolah SMU PGRI memiliki 17 ruangan, baik ruang kelas, ruang guru, ruang tata usaha dan ruang perpustakaan. Sebagian ruangan kaca-kaca retak dan dihancurkan. Pelaku belum diketahui.

Kejadian ini didengar oleh warga yang tinggal disamping Sekolah, jikalau sekitar pukul 02.00 Waktu West Papua terjadi kerusakan di SMU PGRI.

Pada hari Senin 23 September 2019, seluruh SMU di Wamena dilaksanakan ujian tengah semester (UTS).  SMU PGRI ikut UTS, sehingga para guru sudah siapkan soal ujian datang ke sekolah sesuai jam sekolah untuk memberikan ujian kepada siswa, namun pagi hari, sebelum pukul 07.30 Waktu West Papua pagar sekolah dipalang oleh para siswa dan guru-guru dilarang masuk dan ditahan diluar pintu sekolah dengan tujuan untuk tuntaskan atau selesaikan masalah rasisme yang diucapkan oleh Ibu Guru R.T.P kepada siswa A.P, karena  menurut mereka penyelesaian pada hari sabtu belum diselesaikan dengan baik.

Para siswa menuntut Ibu Guru yang telah mengeluarkan kata-kata rasis harus dikeluarkan dari sekolah dan diproses hukum.

Menanggapi tuntutan siswa, pihak sekolah mengatakan, kami tidak punya kewenangan, yang berwenang adalah pihak kepolisian. Pada saat mediasi dengan siswa sedang berlangsung, situasi semakin ramai dan tegang, karena ada dari siswa sekolah lain secara spontanitas mulai mobilisasi.

Maka pihak sekolah minta bantuan ke pihak kepolisian Polres Jayawijaya. Pihak kepolisian datang  di SMU PGRI, untuk memediasi guru dan siswa, namun tidak bisa karena situasi tambah tegang. Melihat situasi yang semakin tegang, pihak kepolisian mengarahkan para siswa ramai-ramai jalan kaki ke Polres untuk selesaikan masalah dengan Ibu Guru Honorer baru tersebut.

Siswa dari SMU PGRI Wamena sampai dijalan Bayangkara untuk menuju ke Kantor Polres, para siswa dari sekolah lain secara spontan mulai mobilisasi.  Pihak aparat mulai panik, namun tetap dalam pengawalan. Siswa SMU PGRI yang ikut jalan Bayangkara, tepat di perempatan Jalan Bayangkara dan Jalan Sudirman, situasi tidak bisa terkontrol. Banyak  siswa mulai sulit terkendalikan.

Untuk meredam situasi tersebut, pihak aparat keamanan mengeluarkan tembakan dengan tujuan semua bisa tenang. Namun yang terjadi sebaliknya, para siswa semakin gencar dan tambah semangat. Para siswa dengan spontan mengucapkan bahwa bunyi tersebut bukan bunyi senjata tapi itu bunyi petasan.

Tembakan peringatan ini dikeluarkan sekitar  pukul 08.00 Waktu West Papua.

Sekitar pukul 09.00 Waktu West Papua, secara spontan para siswa terkonsolidasi di seluruh SMU di Wamena. Hampir semua sekolah SMU, SMP dan Perguruan tinggi terkonsolidasi.

Pada saat yang bersamaan, terdengar tembakan sudah dimana-mana, namun para siswa lebih agresif maju dan mulai berhamburan kuasai mata Jalan dibeberapa titik di Wamena Kota.

Bunyi tembakan oleh aparat keamanan dan aksi para Siswa ini mengakibatkan orang Asli Papua mapun non Papua mulai panik. Bahkan rentetan bunyi tembakan oleh anggota TNI/POLRI didengar di beberapa lokasih mulai dari  SMU Negeri, Depan Kantor Bupati, Depan Kampus II Uniyap (Universitas Yapis) Wamena dan Pasar Potikelek. Para siswa sebagian, diarahkan oleh Bupati Jayawijaya supaya ke halaman kantor Bupati untuk menyampaikan aspirasinya.

Dan sebagian palang jalan di jalan hom-hom tepat di depan Kampus II Uniyap. Karena disana sudah ada korban penembakan oleh anggota BRIMOB terhadap abang becak. Mayatnya Abang Becak diletakan di jalan raya hom-hom, tepatnya jalan masuk kampus II Uniyap.

Melihat adanya korban dipihak masyarakat Papua (Abang Becak), massa bukan lagi siswa, tapi mahasiswa dan masyarakat. Mereka  mulai bakar kendaraan, rumah, kios/ruko dan bahkan lakukan perlawanan dan berjatuhan korban pembunuhan. Dari hom-hom ke pertigaan pasar Jibama, yang lain lewat jalan Papua tembus jalan Wenas sampai dikantor kampung (Desa) Kama.

Para siswa yang sudah kumpul dikantor Bupati Jayawijaya, semuanya tertib dan duduk di halaman, sampaikan aspirasi mereka tentang rasisme. Pada kesempatan tersebut, para siswa menuntut kepada Bupati supaya segera Ibu Guru R.T.P di Hukum. 

Setelah mendengar tuntutan siswa sekitar pukul 11.00 Waktu West Papua, Bupati John R. Banua arahkan siswa diantar pulang melalui jalan ke arah Wouma semua, karena mata jalan masuk dan keluar  arah kantor bupati sudah tutup (blokade) oleh aparat TNI/Polri dan massa.

Dalam kepanikan sebagian siswa sudah sampai di depan Gereja Katolik Kristus Jaya Wamena, yang lain masih di Kantor Bupati. Di depan Gereja Katolik, aparat Brimob tahan siswa kemudian mereka disuruh tiarap, dengan melakukan tembakan peringatan.

Di kantor Bupati, Bupati, Wakil Bupati dan Dandim sementara berdiri dihalaman kantor Bupati, asap besar mulai mengepul di bagian belakang kantor Keuangan, dan dalam hitungan menit seluruh bangunan kampleks kantor Bupati semua terbakar.

Melihat siswa SMU yang sementara tiarap oleh aparat tadi, massa dari arah Wouma marah dan secara spontan mereka mulai bakar kios di sebelah Jembatam Wouma sampai masuk di Pasar rata dengan tanah. Pada sore hingga malam terjadi pembakaran dan penyerangan di daerah pasar baru ke arah Pikhe sekitarnya.

Korban pun berjatuhan oleh timah panas apara keamanan TNI/Polri dan oleh warga dengan senjata pisau/parang. Seluruh situasi tidak bisa di kendalikan sampai korban mulai berjatuhan dibeberapa lokasih.

Menyikapi situasi demikian pihak aparat dan penguasa memproduksi hoaks, ucapan Monyet di rubah menjadi kata tersendat-sendat dan terakhir keluar dipublik kata Bicara Kurang Keras menjadi Kera.

1. Reaksi Warga Non Papua dan TNI/POLRI

Pada pukul 12.00 waktu West Papua, warga non Papua mulai  mobilisasi kelompok nusantara/paguyuban. TNI/Polri di duga turut bermain dibelakang kelompok non Papua tadi.

Senjata tajam seperti, badik, parang kikis diaspal sambil berteriak  “Mana dorang, kamu orang Wamena keluar sudah. Wuii kamu dimana? Kamu keluar sudah.” 

Salah satu Kepala Dinas yang juga orang Wamena, dikejar saat ia keluar dari kantor untuk melihat situasi sekitarnya. Beberapa warga non Papua mengejarnya hingga di rumah. “Saya hampir dipotong dan dibunuh oleh orang pendatang, untung baik saya lari masuk rumah dan langsung mengungsi pintu. Tetapi kalo saya terlambat, maka saya sudah korban.”

Pada saat yang bersamaan, aparat keamanan TNI dan Polri melakukan penembakan beruntun kepada para siswa dan masyarakat Papua. Akibatnya banyak terkenah tembakan dan mulai berjatuhan korban.

Menyadari reaksi, warga non Papua dan pasukan TNI/Polri yang mulai menyerang orang Papua (Gunung/Wamena), yang sebagian besar adalah para siswa SMU/SMP sehingga secara spontan sebagai bentuk self divent mempertahankan diri orang Papua (Wamena) mulai melakukan pembalasan terhadap warga non Papua.

2. Tidak ada Mobilisasi oleh Komponen Perjuangan Papua Merdeka

ULMWP, secara tegas menyampaikan bahwa dalam peristiwa Wamena, tidak terjadi mobilisasi orang dari gunung-gunung atau diluar Distrik Wamena kota dan sekitarnya yang masuk terlibat dalam peristiwa Wamena.

Namun apa yang terjadi pada peristiwa ini merupakan sebagai bentuk self divent mempertahankan diri serta tindakan kemarahan spontanitas oleh para siswa dan warga Distrik Wamena kota dan sekitarnya yang menyaksikan penembakan dan korban yang berjatuhan terhadap anak-anak Pelajar.

Sesuai dengan hukum adat orang Melanesia, secara khusus suku Hubula di Lembah Agung Balim-Wamena, Suku Yali, Walak, Lanny, Meek, Nduga dan sekitarnya, apabila anak-anak atau kaum perempuan tersimpah darah, siapapun menyaksikannya akan tetap tergerak hatinya melakukan protes perlawanan.

Dalam bahasa Wamena disebutnya,“ Humi yukurugi wene inyokodek,” bahwa kaum perempuan dan anak-anak tidak tau masalah. Oleh sebab itu, mereka mesti dilindungi. Namun sebaliknya, apabila ibu-ibu dan anak-anak yang menjadi korban, inyawim hiam-hiam ninane uok…. bahwa kita akan lakukan pembelaan dan perlawanan pada sore-malam.

Situasi yang terjadi di Wamena, murni pembalasan ketika menyaksikan korban berjatuhan pada orang Wamena. Sekurang-kurangnya 15 orang Wamena dan sekitar ditembak mati dan lebih dari 44 orang telah menjadi korban karena luka-luka tembak.

Melihat jatuhnya korban, mengakibatkan terjadinya protes perlawanan secara spontanitas oleh masyarakat.

Sebaliknya, warga non Papua berlindung dibalik senjata aparat keamanan hingga mengungsi di kantor TNI/Polri terdekat di Kota Wamena. Pada saat yang sama aparat keamanan melakukan penembakan terhadap warga sipil orang asli Papua yang sebagiannya adalah siswa sekolah. Jadi dengan kata lain, warga non Papua bersatu dan bersandar pada aparat keamanan sedangkan orang Papua Melanesia khususnya orang Wamena sendirian menghadapi TNI/POLRI bersama warga nusantara yang telah mempersenjatai diri dengan senjata tajam.

Sekalipun marah atas jatuhnya korban di pihak masyarakat Papua, namun sebaliknya dengan hati kasih sebagian warga non Papua dilindungi dan diselamatkan oleh warga setempat dari Suku Hubula, Yali, Lanny, Walak, dan Nduga.

Tindakan perlindungan dan penyelamatan yang terjadi sejalan dengan pesan tetuah adat bahwa ‘Sely wim meke uma ukiaga halok mege bisap nen hanom apema buu, ‘Kendatipun mereka adalah musuhmu, tetapi kalo sudah masuk di rumah harus melindungi mereka. Berikan juga rokok sebagai tanda larang/perlindungan kepadanya.’ Pesan luhur para leluhurn ini senantiasa dipegang serta diwariskan oleh setiap orang Melanesia khususnya dari Suku Hubula Lembah Balim serta Suku-Suku sekitarnya.

C. LAPORAN KORBAN

Akibat peristiwa perlawanan rasisme siswa di Wamena mengakibatkan korban jiwa, luka-luka berat dan harta benda. Berikut ini adalah rincian sementara jumlah korban akibat peristiwa ini:

1. Korban Jiwa, 40 orang warga sipil yang terdiri dari: 15 orang Papua/Melanesia dan 25 orang non Papua/Indonesia.

2. Korban luka-penembakan dan penikaman 82 orang: 44 orang Papua/Melanesia dan 38 orang non Papua/Indonesia.

3. Pembakaran Ruko-ruko: 351 unit

4. Pembakaran Rumah :27 Unit

5. Pasar : 1 Unit

6. Kendaraan : Roda Dua: 150 Unit dan Roda Empat: 100 Unit

7. Perkantoran: 10 Unit

8. Pengungsian saat kejadian: 6.584 orang

9. Pengungsian yang mendaftarkan diri untuk keluar Wamena/Pulang Ke Indonesia: kurang lebih 15.000 orang.

D. PERNYATAAN SIKAP

1. Kami menyampaikan Turut Berduka Cita yang mendalam atas jatuhnya Korban Jiwa warga sipil dalam Peristiwa di Wamena.

Pada kesempatan ini, kami juga menyampaikan Turut Berduka Cita atas jatuhnya korban pada 23 September di Ekspo Waena Jayapura Papua yang mengakibatkan 4 orang Mahasiswa dan 1 anggota TNI Meninggal Dunia, korban dalam peristiwa Kabupaten Deiyai, Puncak Papua, kota Jayapura, 30 Agustus-1 September 2019 dan Warga Nduga.

2. Menegaskan bahwa aksi Wamena berdarah adalah murni tindakan spontanitas para pelajar/siswa terhadap ungkapan Rasisme yang dikeluarkan oleh Ibu Guru Honorer berisinial R.T.P yang adalah orang Indonesia, ras melayu kepada A.P, asli Wamena Papua, ras Melanesia.

3. Anggota TNI/Polri dan Kelompok Nusantara/Milisia Indonesia yang telah dengan sadar melakukan tembakan terhadap Warga Sipil  di Fak-fak, Jayapura, Deiyai, Timika, Wamena untuk Proses Hukum.

4. Menolak semua tuduhan Pemerintah Indonesia yang terus mengkambinghitamkan ULMWP dan  KNPB.

5. Menolak Keras tuduhan Kepolisian Republik Indonesia yang mengkriminaliasi ULMWP dan KNPB. Ini sebagai bukti ketidakmampuan Polisi menyelesaikan kasus rasisme terhadap Bangsa Papua.

6. Rakyat Papua dan organisasi perjuangan Papua untuk tidak terprovokasi aparat keamanan yang sedang memprovokasi kelompok Milisia Sipil Indonesia dan kini negara membekengi serta memfasilitasi kelompok garis keras Islam untuk ke West Papua.

7. Membebaskan 94 orang yang dijadikan tersangka dan sebagian besar sedang ditahan di tahanan Kepolisian di West Papua dan Indonesia serta mengembalikan 7 orang Tahanan Pejuang Harga diri dan Rasisme Papua ke West Papua:

1). Wakil Ketua II Komite Legislatif ULMWP, Tuan Buctar Tabuni,

2). Ketua Umum Komite Nasional Papua Barat, Agus Kossay,

3). Ketua KNPB Wilyah Timika Steven Itlay,

4). Presiden Mahasiswa UNCEN, Ferry Gombo,

5). Presiden Mahasiswa USTJ, Alexander Gobay

6). Hengky Hilapok dan

7). Irwanus Uropmabin.

8. Menyampaikan Ucapan Selamat Datang Kepada Para Mahasiswa Eksodus kembali ke West Papua setelah ancaman nyata dan diskriminasi rasial yang dialami selama 2 bulan ini secara masif di asrama, kontrakan/kos-kosan, perguruan tinggi oleh apara keamanan, organisasi reaksioner dan warga setempat.

9. Mendesak Tim Investigasi Independen Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk berkunjung ke West Papua dalam rangka melihat, mendengar dan meneliti akar kejahatan kemanusiaan dan diskriminasi rasial Pemerintah Indonesia selama 57 tahun pendudukan di West Papua.

10. Kami menegaskan bahwa perjuangan kami bukan melawan warga non Papua di Papua dan Indonesia, Perjuangan nasional bangsa Papua melalui ULMWP juga tidak dilandasi oleh sentimen SARA (Suku, Agama, dan Ras) melainkan terus menuntut kepada pemerintah Indonesia dan para pihak yang terlibat dimasa lalu untuk memberikan Refrendum sebagai solusi demokratis, adil dan beradap untuk menentukan nasib sendiri bagi rakyat bangsa Papua sebagaimana segenap rakyat Indonesia memperolehnya melalui proklamasi pada 17 agustus 1945 dari Kekuasaan Jepang dan Belanda.

Demikian pernyataan sikap ini kami keluarkan menyikapi Peristiswa Wamena.

Atas perhatian dan partisipasi disampaikan Ucapan Terima Kasih.

Jayapura, 11 October 2019

UNITED LIBERATION MOVEMENT FOR WEST PAPUA (ULMWP)

Markus Haluk   
Direktur Eksekutif di West Papua

Edison K. Waromi
Ketua Komite Legislatif```

Selasa, 10 September 2019

MEMPERTAHANKAN HARKAT DAN MARTABAT ORANG PAPUA

TEGAKAN HARGA DIRI, MARTABAT SERTA IDENTATAS WARNAH  HITAM DAN KRITING DI MATA TUHAN

           Soboliemmatius Sinduk

Kehadiran Orang Papua didalam dunia bukan kebetulan, bukan sandiwara, bukan iseng, bukan Opini, bukan mimpi siang bolong, tetapi "fakta, atau kenyataan". 

Orang Papua hadir didalam dunia ini, terkhusus di bumi cendrawsih karena kasih karunia Allah yang tidak terbatas, bukan inisiatif dari manusia yang terbatas.

Papua Ingin merdeka. Merdeka dalam arti luas, bukan arti sempit kalian mengerti. Arti luas disini, orang Papua Ingin hidup tanpa Genosida. Orang Papua ingin hidup tanpa Intimidasi. Orang Papua ingin hidup tanpa mendengar Rasisme. Orang Papua Ingin hidup sebagai mayoritas di negerinya dari pada mendengar seruan minoritas, bosan boss. 

Kemerdekaan arti sempit selalu saja menujukan bahwa orang papua ingin mendirikan suatu negara, akhirnya dijuluki sebagai seporadis, separatis, dan pengacau dan lain sebagainya. Tetapi secara akademisi makna dari kemerdekaan itu sendiri adalah kebebasan, berpendapat, bebas berargumen, bebas berbangsa dan bernegara itu di jamin oleh UUD Bukan?

Jadi Kami rakjat papua ingin bebas dari kurungan jeruji besi, ingin meghirup udara bebas, kami ingin menerima sinar matahari, apabilah kerimpunan suatu penghalang di halaukan, dan ingin duduk dan berceritra dengan saudaraku sendiri seperti semulah.

Sekarang para reaksioner yang tidak mengerti ruang demokrasi membuat dan muncul suatu bermasalahan yang asli selama ini menimbun dalam hati, dengan sendirinya keluar dan bau busuk itu tercium oleh dunia.

Seorang diskriminator, rasialisator, dan Genosiator, melakukan berbagai macam cara, agar orang Papua menjadi objek wisata untuk membangun suatu projek raksasa didesain dengan nalar yang hyper grace, untuk memenuhi keinginannya.

Sekarang para politisi, Inteletual dan sendikiawan Jakarta telah kehilangan serta sirnah akal sehat. Hal ini berakibat pada ketidak tenangan para pemimpin, berkomunikasi tidak terarah pada inti pokok permasalahan, serta tidak berfokus pada tema yang di bahas hari ini.

Misalnya: Rasisme. penangan terhadap isyu rasisme yang panas, menjadikan alun-alun kota, sehingga para pemimipin berputar-putar di areah tersebuat. Seharusnya para sendikiawan baik Presiden yang terhormat, Kapolri yang tercinta, serta Menkopulkham yang tersayang, tidak tenang dan terlalu terburu buru membuat suatu konklusi yang salah tidak separalel dengan topik yang sedang diperpincabgkan/hangat.

Para pemimpin tidak menyelesaikan masalah rasisme dengan baik, maka kelihatannya rancu alias lari kemana mana. Pertama Isyu itu di larikaan pada KNPB, ULMWP, dan OPM. Saya kira rumusan ini keliru /sangat salah tidak berdasar pada topik dan pendahuluan. Akhirnya melakukan risers/kajian ilmiahnya kaku.

Para pemimpin merancang skenario berdsarkan hegemoni terhadap masyarakat papua sebagai sebuah bangsa melanesia. Sekarang atas nama hegemoni  mengelurkan perintah secara tidak wajar untuk melakukan penangkapan terhadap aktifis kemanusian Veronika Koman, Beni Wenda, dan Tuan Buktar tabuni, serta seluruh demonstran di berbagai penjuru Nusantara alias seluruh Indonesia.

Sikap pemimpin sekarang ini terlihat aparteid serta rezinya rezim Orde Baru, padahal sekarang zaman reformasi.

Tanggal 15 Agustus adalah hari Jadinya Kesepakatan Nyew Akrimen antara Amerika dan Indonesia secara sepihak menyepakati tentang penguasaan hak ulayat masyarakat papua dengan cara tidak sama sekali melibatkan orang asli Papua (OAP).

Itulah sebabnya, dalam rana akademisi mahasiswa adalah agen perubahan (Change of agent). Atau aktor intelektual (intellectual actor). Dengan demikian mahasiswa papua memiliki kesadaran tinggi bawa dirinya hadir sebagai representasi masyarakat untuk menuntut keadilan kepada pemerintah Amerika bahwa kesepakatan secara sepihak tanpa melibatkan OAP adalah cacat - cat hukum.

Namun, ormas berkedok pembela merah putih melakukan pemalangan dan bereaksi secara berlebihan tanpa mengerti konsep kebenaran, serta keadilan. Apakah reaksi tersebut suatu kecerdasan intlektual?  Pemerintah harus melakukan edugasi terhadap masyarakat atau ormas yang buta huruf itu secara baik, dan benar.  Apabilah para reaksioner itu dilakukanya dari kalangan terdidik, maka perlu dipertanyakan, atau bisa dikatakan bodoh, atau lebih lagi bodok.

Seharusnya semu bentuk tema yang berkaitan dengan kehidupan manusia kulit hitam dari awal sampai akhir, harus dilihat, disentuh, ditanya, dan dirancang secara holistick, agar terurai sesuai kebutuhan kehidupan baik dibidang hukum, sosial, politik, dan ekonomi.

Namun, selalu saja pemerinta Indonesia menekan dan mempersempit ruang demokrasi secara berlebihan, Kelakuan klonial itu sudah tercium bau busuk yang menguap sampai menyengatkan jantung orang papua serta tercium oleh dunia Internasional. 

Tidak mungkin orang normal, terkurung dalam bak sampa apabilah bau busuk sedang menyengat sampai pada jantung sanobari. Orang papua sedang terkubur dalam sistim imprealis, klonialis, dan meliteris. Tujuan hegemoni secara masif, terstruktur, serta tersistim sudah ketahuan. Beni kerakusan, beni kloni, beni imperial, serta militerian terlihat secara jelas.

Sekarang waktunya mengungkapkan kebenaran aslih. Beni kebenaran bertumbuh dimana- mana. Kebenaran menuntutmu, keadilan ditegakan, kasih diterapkan dalam hidup orang papua.

Ini waktunya untuk  memuntahkan kebenaran hakiki yang selama ini tidak pernah didengar, tidak pernah melihat, tidak pernah dicernah, tidak pernah disentuh, hanya numpang lewat saja. Kebenaran adalah sebuah rasionalitas yang selalu di baregi dengan hikmat, segingga dengan sendirinya ia berseru, di jalan-jalan, di rumah-rumah, di kantor -kantor, serta di tempat umum bukan? Jelas itu suatu kenyataan, yang tidak bisa di bendung oleh akal manusia yang terbatas, yang gelap, yabg suram itu sendiri.

Oleh karena itu, saya sebagai hamba Tuhan melarang keras terhadap pemerintah pusat serta daerah melakukan pendekatan persuasif  yang menggunakan alasan-alasan implisit terhadap anak anak papua dimanapun.

Gereja sebagai  representasi umat Allah, tetapi cara menempatinya yang salah. Gereja boleh mengobati dengan doa dan pendekatan kontektual kepada anak anak papua sangat baik adanya, tetapi jangan didorong oleh motifasi lain yang bersifat interpersonal.

Cukup tanah kami di kerut, diekploitasi, hutan dan lahan kami dibajak, atas nama NKRI, tetapi secara masif kami sendiri terlantar dan miskin nomer 1 (satu) di dunia. Padahal kami kaya, alam kami melimpahkan segalah macam yang kami tidak sebutkan satu bersatu.

Baru muncul lagi rancangan baru yakni: Gereja terlibat dalam meredam serta menangani polemik rasisme hruzontal terhadap anak anak papua. Sangat benar dan jenius, tapi saya kira rasisme, diskriminasi serta intimidasi ada juga didalam gereja kan? Tidak percaya silakan opservasi kapan dan dimana saja di semua Gereja.

Saya memiliki pengalaman brilian dalam menilai penempatan umat kristen di berbagai denominasi di Indonesia. Pertama di papua Gerja di papua ramput lurus tidak duduk bersama dan berdampingan dengan rambut keritibg. Kedua kelompok rambut keriting sendiri, luruspun sendiri itu fakta. Ketiga cara duduk berdampingan dengan orang kulit hitam dan sawomatang sangat tidak mungkin, hanya 0% saja. Keempat selama ini saya ada dimana saja di pulau jawa dan bahwa orang Kristen tidak ada sama sekali? Sekarang baru adanya Kristen itu ketahuan, tapi sayangnya terlambat untuk membina anak papua dengan berbagai macam cara sampai uangpun dibiayai tanpa buat sesuatu. Leptop mahal di tawarkan, uang sekolah di biayai, hp merek apapun pilih sesuai kemauan. Kabupaten dimekarkan, Istana presiden dibangun di Papua,  Waaaa luar biasa looo? Melalui gereja dan pemimpin papua yang mengatas namakan bertemu presiden secara sepuhan.

Stop orang papua yang datang ke presiden pemalas, berpabggu tangan tidak mandiri, tidak perna pekerja dengan tangan sendiri, lalu hidupnya memintah-mintah melulu secara instan tanpa proses. Wajarkah kita hidup dalam ketergantungan sama orang lain? Maukah otonomi terus diperpabjang sampai orang papua bodoh? Kami sadar, maka jangan di bodohi kami dengan berbagai tawaran yang takterhelakan sampai arus manja semakin kencang.

Free West Papua

Senin, 26 Agustus 2019

MANFAAT LEMAK BABI

DIBALIK HARAM LEMAK BABI MENYEMBUHKAN PENYAKIT JANTUNG

Dokter jantung Singapura sarankan untuk tumis sayur pake minyak babi.
Minyak goreng gak bagus katanya, krn bahan kimia semua.

Mami saya cerita adiknya papi jualan kopi dan makanan.
Kl ambil minyak goreng pake selang.
Lama2 selangnya jadi keras dan garing lalu pecah.

Ada para ortu yg menolak anaknya utk divaksin anti difteri krn mengandung babi, akhirnya anaknya meninggal krn difteri.

Kenapa babi?
Karena DNA babi paling mirip dengan DNA Manusia. Dan lemak babi merupakan lemak tidak jenuh.

Obat sakit lutut pun memakai ini.

MINYAK BABI ADALAH BARANG YANG BAIK. 🐖

Mengapa makan daging babi, tidak makan lemak babi, malahan orang yang menderita sakit jantung lebih banyak?

Sejak dahulu kala orang Chinese turun menurun menggunakan Minyak Babi, dan selama ini aman-aman, orang Chinese sehat semua.

Satu-satunya penyakit orang Chinese adalah kekurangan gizi kerna perang atau bencana alam.
Namun sejak Gerakan 54, orang Chinese mulai meninggalkan budayanya dan menerima budaya barat / Ilmu Pengetahuan dan meninggalkan tradisi Chinese.

Misalkan Minyak Babi dianggap tinggi Kolesterol dan digantikan dengan Minyak Sayur dsb yang rendah Kolesterol.
Akibatnya sekarang malah Penyakit Jantung menjadi Pembunuh nomor satu.

Mengapa dahulu saat memakai Minyak Babi kita semua sehat?
Waktu beli daging Babi malah minta lemak Babi, kalau diberi lemaknya sedikit kurang senang hati.

Sekarang orang-orang memakan Daging Babi dan tidak memakan Minyak Babi, malahan banyak yang menderita sakit Jantung?
Karena itu pasti ada yang tidak benar.

Lalu saya meneliti manfaat Minyak Babi, menemukan bahwa Minyak Babi adalah barang yang berharga, dibutuhkan dalam pengobatan.

Mula-mula, kondisi, Minyak Babi manis, sedikit dingin, tidak beracun.

Manfaatnya yang terutama adalah: Menghilangkan Racun, bisa menghilangkan berbagai macam racun Ban Jiu, Yan Qing,Di Dan,Ting Zhang,Ye Ge,Liu Huang (Belerang), Zhu Gan.

Sekarang bukankah kita takut pedagang menambahkan Liu Huang (Belerang)  ke dalam makanan?
Tidak perlu takut, makan Minyak Babi banyakan, bereslah.

Manfaatnya yang kedua adalah :
menyembuhkan lima penyakit Ikterus, Huang Dan, Gu Dan, Jiu Dan, Hei Dan, Lv Lao Dan, dan berapa bengkak-bengkah yang diakibatkan oleh penyakit Ikterus.
Kelima penyakit Ikterus ini termasuk penyakit Kanker masa kini.

Makanya Kanker dan Bengkak Air bisa disembuhkan oleh Minyak Babi, karena Minyak Babi dapat melancarkan Usus/Maag, buang air kecil, melancarkan darah, darah yang mengendap.

Seperti buang air kecil tidak lancar, ilmu kedokteran saat ini memasangkan selang disaluran kencing.
Ilmu kedokteran adalah Ilmu kedokteran,
dokter Sin She China hanya menggunakan Setengah kilo Minyak Babi dan dua liter air, direbus hingga tiga kali meluap lalu diminumkan lancarnya buang air kecilnya.
Kalian boleh minta perawat rumah sakit sebelum memasangkan selang coba dulu dengan cara pakai Minyak Babi.

Penyakit radang perempuan, lendir putih bau busuk, gunakan Minyak Babi 60cc, Arak 100cc,
direbus dan diminum. 

Untuk menyembuhkan racun Zhu Gan,
misalnya ada beberapa ikan (lumba-lumba) atau ikan laut, racun Gan Zang nya tinggi sekali, salah makan bisa menyebabkan kematian.
Jangan takut, minumlah satu liter minyak babi bisa sembuh.

Orang tua yang suka batuk, gunakan Daging Babi, direbus, dipotong dan ditambahkan kecap dan cuka lalu dimakan sembuhlah.

Perempuan yang habis bersalin suka keringatan,
gunakan Minyak Babi, Jahe dan Madu masing-masing 200cc, Arak 100cc, direbus 10 luapan,
setiap kali minum satu sendok.

Resep dari Sun Si Miao:
Minyak Babi ditambahkan Ginseng, setelah direbus, diminum tiap hari satu sendok, bisa menyembuhkan orang tua yg Alzheimer.

Masih banyak lagi manfaat Minyak Babi, disini tak dapat satu-satu dipaparkan.
Pokoknya Minyak Babi adalah barang yang baik, ajaran nenek moyang jangan dimusnahkan. 

🐖🐖🐖🐖🐖
#SehatItuMudah

Kamis, 22 Agustus 2019

DISKRIMINASI DAN RASISME ADALAH VIRUS BANDEL

RASISME ADALAH VIRUS BANDEL

          Ev. Matius Soboliem, M. Th

New York - Rasisme adalah tindakan membedakan perlakuan terhadap orang karena perbedaan etnis dan warna kulit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasisme mempengaruhi kesehatan mental orang dewasa kulit hitam di Amerika Serikat, sama seperti halnya trauma.

Di Amerika Serikat yang notabene mengagungkan kebebasan individu dan persamaan hak, isu rasisme masih banyak dijumpai sampai sekarang.

Hasil penelitian menyimpulkan rasisme dan trauma memiliki efek somatisasi (tekanan psikologis yang mengakibatkan rasa sakit atau gangguan kesehatan fisik), menjadi terlalu peka, dan menyebabkan kecemasan. Semakin besar tekanan berkaitan dengan rasisme, semakin besar tekanan mental yang dialami.

Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Counseling Psychology dengan melakukan pemeriksaan dari 66 penelitian sebelumnya yang melibatkan lebih dari 18.000 orang dewasa kulit hitam.

Hasil penelitian ini menegaskan bahwa hubungan antara kesehatan mental dan rasisme dapat menyebabkan kesenjangan kesehatan fisik antara warga yang berkulit hitam dengan warga lain dari berbagai ras dan etnis.

"Hubungan antara rasisme yang dirasakan dengan depresi dan kecemasan cukup kuat. Hal ini merupakan peringatan bahwa rasisme mungkin berperan penting dalam perbedaan kondisi kesehatan antara orang kulit hitam dan orang kulit putih di Amerika Serikat," kata penulis penelitian, Alex Pieterse dari Universitas di Albany, State University of New York

"Sebagai contoh, orang Afrika Amerika (berkulit hitam) memiliki tingkat hipertensi (tekanan darah tinggi) yang lebih tinggi, kondisi serius yang telah lama berhubungan dengan stres dan depresi,".

Rabu, 21 Agustus 2019

DISKRIMINASI DAN RASISME

DISKRIMINASI DAN RASISME

Diskriminasi rasial bisa menyebabkan rusaknya tatanan seluruh lingkup kehidupan baik:  kesehatan, mental, dan fisik seseorang. Sehingga, berpeluang besar terjadi berpecahan dan membuat suatu kelompok atau Negara.

Rasisme yaitu: suatu sistem kepercayaan atau doktrin yang menyatakan bahwa suatu ras tertentu lebih superior dan memiliki hak untuk mengatur ras yang lainnya  ternyata mempunyai dampak buruk bagi: kehancuran mentalitas, moralitas dan  kesehatan, serta psikologis terhadap kaum minoritas atau ras tertentu.

Riset terbaru dari para ilmuwan di University of Manchester, Inggris, mengungkapkan bahwa diskriminasi rasial bisa menyebabkan rusaknya kesehatan mental dan fisik seseorang.

Studi yang diterbitkan dalam American Journal of Public Health meneliti pengalaman serangan rasial yang dialami sepanjang lima tahun. Serangan-serangan yang diteliti ini terungkap dalam bentuk makian dan serangan fisik. Selain itu diteliti pula upaya menghindari tempat tertentu dan perasaan tidak aman yang dialami kaum minoritas.

Ternyata kaum minoritas yang mengalami diskriminasi rasial akan mengalami lebih banyak masalah kesehatan, mental, gangguan psikologis dibandingkan kaum minoritas yang tidak didiskriminasi.

Dorongan stres terbesar adalah rasa takut untuk lewat tempat tertentu dan rasa tidak aman, tidak bisa makan ditempat umum karena takut di lihat, dan di ketawakan. Tidak berani naik Angkutan umum, karena sering terjadi bergeseran posisi duduk menghindari bau amis. Duduk bersama dan makan bersama dengan kelompok minoritas sangat sulit, karena ada tempok aparteid.

"Temuan ini menunjukkan bahwa paparan terhadap diskriminasi rasial sepanjang hidup, atau kesadaran adanya diskriminasi rasial yang dialami oleh orang lain, bisa terus memengaruhi psikologis, kesehatan, mental, orang-orang dari etnis tertentu. Pengaruh ini bahkan dirasakan setelah paparan awal diskriminasi rasial," ujar Laia Becares, peneliti dari University of Manchester Jurusan Ilmu Sosial sekaligus peneliti di Center on Dynamics of Ethnicity.

Kami melihat bahwa semakin besar rasisme yang dialami orang-orang dari etnis minoritas, semakin besar penderitaan psikologis yang mereka rasakan," tambah Becares.

Temuan ini sejalan dengan berbagai penelitian lainnya yang menunjukkan bahwa diskriminasi rasial berhubungan dengan stres, depresi, pilek, hipertensi, penyakit kardiovaskular, kanker payudara dan kematian.

Studi lainnya yang diterbitkan dalam jurnal Sociological Inquiry mengungkapkan bahwa 18,2 persen orang berkulit hitam yang mengalami diskriminasi rasial dilaporkan mengalami stres emosional, dibandingkan hanya 3,5 persen orang berkulit putih.

Di Amerika Serikat, misalnya, diskriminasi rasial terus menjadi masalah di perumahan, sekolah dan dalam penegakan hukum. Sebuah jajak pendapat tahun lalu yang dilakukan oleh CNN bersama Kaiser Family Foundation menunjukkan bahwa 69 persen orang kulit hitam dan 57 orang Hispanik mengalami masalah akibat diskriminasi pada masa lalu dan masa sekarang.

Pada zaman sekarang diskriminasi dan rasisme adalah salah satu racun yang disken serta dicegah oleh hukum dan HAM, namun kekuatan hukum dan ham tidak bisa dipercaya dan tidak berguna bagi klonial, rasialis, dan para diskriminator.

Karena kebencian para para mayor  memiliki kekuatan siklus air yang meluap sampai takterhindarkan sampai pada kerusakan yang membarah, barulah kesadaran bersalah muncul dikemudian.

Atas dasar homogenitas para pemimpin dan masyarakatnya berteriak berlebihan tidak seharusnya berteriak. Menutup pintuh dan membendung jalan demokrasi tanpa mengerti jati diri sebagai pemimpin dan integritas bangsanya. 

Para reaksoner mengeluarkan kata-kata yang mengandung unsur diskriminasi tanpa di perhatikan kontek. Emosional sesaat mangakibatkan menanamkan nilai-nilai aparteid dan hal itu mencutus sejarah baru bagi bangsanya. Dan dunia tahu bahwa Di Negara ini, pernah menjaja dan pernah pula mendiskriminasi ras tertentu.

Hal itu yang mempengaruhi sehingga berdampak pada hubungan bilatral ketika kelompok tertindas diakui sebagai sebuah nagara. Karena diskriminasi adalah ibarat lukah. Luka dalam diobati dan bahkan berjalannya waktu bisa sembuh sendiri. Tetapi bekas luka tidak akan hilang. Demikian pula negara bekas apartheid seperti Afrika.

Kami orang kulit hitam dimata orang barat dan Asia adalah kelompok minoritas dan kelas 3. Namun sebenar bukan demikian. Pemikiran itu muncul karena egois, indifidualis, rakus, ororiter itu yang membuat munculah kelompok minoritas.

Allah sang pencipta, kahalik langit dan bumi tidak pernah menciptakan manusia tiga kelompok. Kelompok sem, kelompok Ham, kelompok Yafet. Tetapi Allah menciptakan manusia itu menurut gambar dan rupa Allah. Yakni:Adam/Adama buka?

Baru manusia menentukan ras yang paling unggul itu dari mana? Apa dasar hukum? Apakah ada dalam Alkitab? Apaka ada tertulis dalam Alkuran? Apakah manusia/ras tertentu lebih unggul terhadap ras manusia lain?

Semua pertanyaan diatas adalah pertanyaan bodoh yang lahir dari pikiran orang bodoh yang tahu kebenaran tapi berpura-pura todak tahu itulah yang membuat.

Ev. Matius Sobolim...

Senin, 22 Juli 2019

KUMPULAN JUDUL DISERTASI

DAFTAR JUDUL SKRIPSI ILMU PENDIDIKAN
KORELASI ANTARA KOMPETENSI GURU DALAM MENYAMPAIKAN PEMBELAJARAN DAN MENGGUNAKAN MEDIA OHP MENURUT PERSEPSI SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 DAN 2 ...... KABUPATEN ..... (2007)

STRATEGI PENGEMBANGAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI DI SMP NEGERI I WATES KEBUPATEN KEDIRI (2006)

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PENEMPATAN TEMPAT DUDUK TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM SISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR NEGERI ..... DAN SDN ..... KECAMATAN .....KABUPATEN ...... (2008)

ANALISIS VARIABEL-VARIABEL BAURAN PEMASARAN YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA DALAM MEMILIH PROGRAM PASCA SARJANA …(2006)

PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN/PENGETAHUAN SOSIAL (PKPS) PADA SISWA KELAS VI SDN I DAN SDN II …… KECAMATAN ………. KABUPATEN ………. (2008)

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) TULUNGAGUNG … (2005)

EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DAN METODE DIALOG DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS V PADA MATA PELAJARAN FIQIH DI MI/MWB-PUI AT-TAHDIRIYYAH ....A DAN MI AL HUSAENIYAH .... KABUPATEN .... (2008)

KETRAMPILAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN HUBUNGANNYA DENGAN KINERJA GURU DI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) DIPONEGORO TULUNGAGUNG ...(2005)

OPTIMALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BIAYA SEKOLAH…(2005)

PENGARUH PEMBELAJARAN KLASIKAL DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI HASIL BELAJAR DALAM BIDANG STUDI IPA SISWA KELAS V DAN VI SDN 1 …… DAN SDN 1 ….. KECAMATAN …… KABUPATEN …..(2007)

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA GURU DI SMA NEGERI 1 PURI KABUPATEN MOJOKERTO…(2005)

PENGARUH MEDIA BUKU BACAAN DAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI SISWA KELAS VI PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SDN 1 DAN SDN 2 ... KECAMATAN ... KABUPATEN ...(2008)

ANALISA PERILAKU SISWA DALAM MEMBELI PRODUK DI KOPERASI SEKOLAH SMK NEGERI 1 GONDANG NGANJUK…(2005)

PENGARUH PENDIDIKAN, PELATIHAN, DAN PENGALAMAN MENGAJAR TERHADAP PROFESIONALISME GURU SEKOLAH DASAR NEGERI DI GUGUS II KECAMATAN NGANJUK KABUPATEN NGANJUK …(2005)

PENGARUH POLA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA GURU DALAM KERANGKA MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU BERBASIS SEKOLAH (MPMBS) DI SMA NEGERI I BERBEK NGANJUK...(2005)

HUBUNGAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR DENGAN PENGGUNAAN MEDIA ELEKTRONIKA VCD DALAM PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN MUATAN LOKAL SENI TARI DI SMPN 1 ... DAN SMPN 2 ... KABUPATEN ... (2008)

EVALUASI PENINGKATAN MUTU SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI (SMAN) MELALUI PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU DALAM BENTUK MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN ( MGMP ) DI SMA NEGERI I KERTOSONO…(2005)

PENGARUH TINGKAT KEMAMPUAN MENGGUNAKAN STRUKTUR KALIMAT BAHASA INDONESIA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS I SMP PGRI I … DENGAN SMP NEGERI I …(2007)

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN SIKAP GURU TERHADAP PEKERJAAN DENGAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU MATEMATIKA SMP NEGERI DI KABUPATEN PANDEGLANG

PENGARUH MEDIA LABORATORIUM DAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS KELAS XI DI MAN 1 DAN MAN 2 KOTA ... (2008)

PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI SMP NEGERI 1 WATES KABUPATEN KEDIRI …(2004)

STRETEGI PENINGKATAN KUALIFIKASI GURU SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN MELALUI PENDIDIKAN FORMAL DAN NON-FORMAL (STUDI KASUS DI LINGKUNGAN SMK NEGERI 1 GONDANG NGANJUK KECAMATAN GONDANG KABUPATEN NGANJUK)…(2002)

STRATEGI MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN DI MADRASAH ‘ALIYAH NEGERI 01 TULUNGAGUNG …(2003)

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KIT/SEQIP DAN PENGGUNAAN MEDIA LKS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SDN ... DAN .... (2008)

GAYA KEPEMIMPINAN SITUASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU DI SMU NEGERI I MAGETAN KABUPATEN MAGETAN

PENGARUH ALAT PERAGA TELEVISI DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI PEMBELAJARAN MENULIS KREATIF DALAM BENTUK PUISI PADA SISWA KELAS IX DI SMP NEGERI ... DAN SMP NEGERI ...(2007)

HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN DAN KEDISIPLINAN TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI PADA MTSN PULOSARI NGUNUT TULUNGAGUNG

PENGEMBANGAN MODEL PENDIDIKAN BERBASIS KOMPETENSI DI PONDOK PESANTREN SUNAN DRAJAT LAMONGAN

ANALISIS KEBUTUHAN PENDIDIKAN MULTIKULTURAL BERBASIS KOMPETENSI PADA SISWA SEKOLAH LANJUTAN TIN GKAT PERTAMA (SLTP) DI KOTA MATARAM.

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN CTL DAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF SERTA GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII PADA MATA PELAJARAN FISIKA DI SMP NEGERI 1 ... DAN ... (2008)

PENGARUH FAKTOR MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 1 KOTA TERNATE

PENGARUH PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP HASIL UJIAN AKHIR NASIONAL PRODUKTIF DI SMK NEGERI 2 KEDIRI

PENGARUH PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS 8 DI SMPN 1 … DAN SMPN 2 …

ANALISIS GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH SERTA DAMPAKNYA TERHADAP MANAJEMEN INSTRUKSIONAL

PENGARUH SRATEGI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL (CTL) DAN KREATIVITAS TERHADAP HASIL BELAJAR KELAS VI MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DAN IPA DI SDN … DAN SDN ….(2007)

PENGARUH FAKTOR KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA GURU SMK PANCASILA 6 JATISRONO

PENGARUH TIPE POLA ASUH DEMOKRATIS – OTORITER DAN GAYA BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR BIDANG STUDI PKN DI KELAS VIII SMPN 1 DAN 2 ....KABUPATEN .... (2007)

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI DI SEKOLAH LUAR BIASA DHARMA PUTRA DAHA KABUPATEN KEDIRI

STRATEGI PENYAMPAIAN METODE CERAMAH DAN METODE DIALOG PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENINGKATKAN MORALITAS SISWA KELAS IX SMP .... DAN SMP .... (2008)

HUBUNGAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR DENGAN PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI DALAM KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS VIII MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI ... DAN ... KABUPATEN ......(2008)

Beranda
Lihat versi web
Diberdayakan oleh Blogger.

Rabu, 10 Juli 2019

TUJUH PANDANGAN ALKITAB TENTANG LINGGUNGAN HIDUP

7 PANDANGAN ALKITAB TENTANG LINGGUNGAN HIDUP

          Ev. Matius Sobolim, M. Th

A. LATAR BELAKANG
Melihat lingkungan hidup artinya membicarakan tentang tempat tinggal kita. Tanpa disadari lingkungan kita semakin hari menunjukan bahwa semakin rusak. Kita melihat dan merasakan sendiri bagaimana perubahan lingkungan telah terjadi dan berdampak langsung pada kehidupan kita. Kerusakan bumi dan lingkungan hidup tidak tanpa alasan, kita merasakan sendiri bumi menjadi semakin panas, banjir, serta adanya pencemaran udara, air, dan tanah. Adanya kerusakan itu akan menimbulkan dampak negatif yang nyata bagi kehidupan manusia.

Dengan adanya lingkungan hidup yang tercemar lalu rusak, maka hal ini menjadi ketidakadilan bagi ekologi. Dalam sejarah agama kristen yang terpenting adalah untuk mendekatkan diri dengan Tuhan dan menjalankan amanatnya sesuai dengan hukum kasih dalam Alkitab.

Penyebab dari lingkungan hidup menjadi rusak adalah mungkin dikarenakan cara pandang dan sikap manusia yang telah salah terhadap alam. Karena memang benar pemahaman dan cara pandang orang terkait lingkungan hidup akan mempengaruhi sikap mereka dan bagaimana mereka akan memperlakukan alam. Pemikiran bahwa manusia yang paling memiliki kepentingan yang dianggap akan paling menentukan tatanan ekosistem.

Alam dapat dilihat sebagai objek, alat, dan sarana untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan manusia. Alam hanya dapat bernilai sejauh menunjang kepentingan manusia. Adanya pemikiran seperti itu akan berakibat sikap yang tidak bersahabat dengan alam dan tidak menghargai adanya lingkungan hidup untuk kepentingan banyak orang. Pada artikel ini akan membahas tentang pandangan alkitab tentang lingkungan hidup.

B. PANDANGAN ALKITAB TENTANG LINGKUNGAN HIDUP

Alkitab  merupakan sumber nilai dan menjadi moral kristiani yang menjadi pijakan dalam memandang dan mengapresiasi lingkungan dan alam. Alkitab berisi tentang ajakan untuk manusia memberikan penghargaan tertinggi terhadap ciptaan Allah yang lainnya, termasuk alam dan lingkungan hidup demi mencerminkan karakter Kristen sejati. Berikut adalah beberapa pandangan alkitab tentang lingkungan hidup.

Semua ciptaan adalah suatu hal yang berharga dan mencerminkan keagungan Allah (Mazmur 104). Kebesaran Tuhan yang Mahaagung bagi karya ciptaan-Nya (dalam artian lingkungan hidup) tampak dalam Mazmur 104. Perikop ini menggambarkan ketakjuban pemazmur yang telah menyaksikan bagaimana Tuhan yang tidak hanya mencipta, tapi juga menumbuhkembangkannya dan terus memelihara ciptaan-Nya. Ayat 13, 16, 18, dan 17 misalnya, menggambarkan pohon-pohon diberi makan oleh Tuhan, semua ciptaan menantikan makanan dari Tuhan. Yang menarik adalah bukan hanya manusia yang menanti kasih dan berkat Allah, tapi seluruh ciptaan (unsur lingkungan hidup).

Di samping itu, penonjolan kedudukan dan kekuasaan manusia atas ciptaan lainnya di sini tidak tampak. Itu berarti bahwa baik manusia maupun ciptaan lainnya tunduk pada kemahakuasaan Allah. Dalam ayat 30, secara khusus dikatakan: “Apabila Engkau mengirim roh-Mu, mereka tercipta, dan Engkau membaharui muka bumi.” Kata “roh” sering kali dikaitkan dengan unsur kehidupan, atau hidup itu sendiri. Ini berarti seluruh makhluk ciptaan di alam semesta ini diberikan unsur kehidupan oleh Tuhan. Ayat ini jelas menunjukkan bahwa bukan hanya manusia yang diberi kehidupan, tapi juga ciptaan lainnya. Betapa berharganya seluruh ciptaan di hadapan Tuhan. Roh Allah terus berkarya dan memberikan kehidupan.

Secara singkat dapat disimpulkan bahwa sebagai Pencipta, Allah sesuai rencana-Nya yang agung telah menciptakan segala sesuatu sesuai dengan maksud dan fungsinya masing-masing dalam hubungan harmonis yang terintegrasi dan saling memengaruhi antara yang satu dengan yang lainnya. Jadi, sikap eksploitatif terhadap alam merupakan bentuk penodaan dan perusakan terhadap karya Allah yang agung itu. Hal ini mengajarkan tentang manfaat berdoa bagi orang kristen untuk menjadikan tujuan hidup orang kristen.

Semua ciptaan (kosmos) diselamatkan melalui Kristus (Kolose 1:15-23)
Dimensi kosmologis yang terkait erat dengan hal keutamaan Kristus, khususnya karya pendamaian, penebusan, dan penyelamatan-Nya atas semua ciptaan. Dalam ayat 23 dikatakan bahwa Injil diberitakan kepada seluruh alam. Melalui Kristus dunia diciptakan, dan melalui Kristus pula Allah berinisiatif melakukan pendamaian dengan ciptaan-Nya. Sekarang alam berada di bawah kuasa-Nya dan dengan demikian kosmos mengalami pendamaian.

Bagian ini juga menekankan arti universal tentang peristiwa Kristus melalui penampilan dimensi-dimensi kosmosnya dan melalui pembicaraan tentang keselamatan bagi seluruh dunia, termasuk semua ciptaan. Kristus membawa pendamaian dan keharmonisan bagi semua ciptaan melalui kematian dan kebangkitan-Nya. Penebusan Kristus juga dipahami sebagai penebusan kosmos yang mencakup seluruh alam dan ciptaan. Penyelamatan juga mencakup pendamaian atau pemulihan hubungan yang telah rusak antara manusia dan ciptaan lainnya.
Demikianlah dapat disimpulkan bahwa baik manusia maupun segala ciptaan atau makhluk yang lain merupakan suatu kesatuan kosmik yang memiliki nilai yang berakar dan bermuara di dalam Kristus.

Dunia adalah ciptaan Allah
Dunia adalah milik Allah
Bumi diopang dan diselenggarakan oleh Allah
Dunia dibawah kovenan dengan AllahManusia adalah penjaga lingkungan Demikian penjelasan mengenai pandangan Alkitab tentang lingkungan hidup untuk kita pahami bersama. Alkitab berpegang kepala Allah sang pencipta, dan manusia sebagai pemelihara bumi.

Maka dari itu tugas kita untuk menjaga dan, bukannya malah merusak, tugas kita untuk memelihara bukan untuk menggotorinya. Suatu ironi ketika manusia menggotori lingkungan, maka manusia telah menggotori makanan dan minumannya sendiri. Sehingga kita tidak hanya berdosa pada lingkungan tetapi berdosa juga dengan diri sendiri. Jika anda bukan penjaga bumi, maka artinya anda tidak menjaga saudara anda. Bumi adalah miliki saudara anda dan apabila tidak menjaga dengan baik, maka bumi tidak akan menjaga saudara anda dengan baik.

http/www:Sobolimmatius@gmail.com