Oleh
Ev. Matius Sbolim, S.Th.
Infalibilitas dan
Ineransi Alkitab
Alkitab |
Sadarkah kita bahwa
kita hidup di dalam zaman yang menghadapi tantangan dari berbagai
doktrin atau pengajaran yang salah? Tentu itu bukanlah hal yang baru,
karena dari sejarah gereja kita juga dapat melihat bagaimana doktrin
yang benar sangat penting untuk ditegakkan dan diteruskan ke
generasi-generasi berikutnya. Secara khusus mengenai doktrin Alkitab,
begitu banyak pandangan dan pengajaran yang salah yang di dalam
kesalahannya dapat membuat kehidupan Kristen menjadi terombang-ambing
dan tidak sehat.
Pengwahyuan Firman
Tuhan, otoritas Alkitab, kanonisasi, infalibilitas (infallibility)
dan ineransi (inerrancy)
Alkitab merupakan pokok-pokok dari doktrin Alkitab yang sangat
penting untuk kita mengerti. Selain itu hal-hal yang berkaitan dengan
naskah asli dan terjemahan Alkitab juga menjadi hal yang esensial
bagi kehidupan kekristenan kita. Artikel ini lebih berfokus pada
doktrin infalibilitas dan ineransi Alkitab.
Suatu kenyataan yang
menyedihkan adalah ketika mendengar ada orang-orang yang menyelidiki
Alkitab bukan untuk semakin tunduk pada otoritasnya, melainkan
berusaha untuk mendaftarkan semua kesalahan dan pertentangan yang
menurut pendapat mereka terdapat di dalam Alkitab.
Pandangan ortodoks
yang percaya Alkitab adalah Firman Allah yang merupakan kebenaran
yang absolut dan obyektif, mendapat tantangan baik dari pandangan
liberal/
neo-liberal
dan pandangan neo-ortodoks.
Pandangan liberal
menyatakan bahwa ada bagian-bagian dari Alkitab yang merupakan Firman
Allah, tetapi bagian-bagian lainnya hanyalah perkataan manusia.
Mereka bahkan percaya bahwa mereka dapat menentukan bagi mereka
sendiri bagian mana yang benar dan yang salah.
Pandangan
neo-ortodoks atau disebut juga barthianism
percaya bahwa seluruh bagian Alkitab merupakan perkataan manusia yang
mungkin salah, tetapi ketika seseorang membaca Alkitab, Tuhan dengan
cara-Nya memakai setiap perkataan itu sehingga melalui kata-kata
tersebut, sang pembaca menerima di dalam akal pikirannya perkataan
Tuhan Allah yang benar. Berdasarkan konsep yang demikian maka bagi
mereka ada bagian tertentu dari Akitab yang bagi satu orang merupakan
Firman Tuhan sedangkan bagi orang lain bagian tersebut bukan Firman
Tuhan.
Pandangan ortodoks
secara tegas menyatakan bahwa keseluruhan Alkitab (setiap kata dari
Akitab) adalah Firman Allah yang menyatakan kebenaran dari Tuhan.
Tidak ada bagian dari Alkitab yang tidak diinspirasikan Allah.
Alkitab adalah Firman Allah.
Infalibilitas dan
ineransi Alkitab
Ada beberapa istilah penting dalam doktrin Alkitab. Dua di antaranya adalah istilah infalibilitas dan ineransi.
Yang dimaksud dengan infallible adalah bahwa Alkitab memiliki otoritas yang absolut dan tidak bercacat, tidak akan gagal dalam setiap penghakiman dan pernyataannya, dan setiap pengajarannya tidak dapat digugat bersalah, tidak menyesatkan dan tidak dapat dikontradiksikan serta disangkal kebenarannya.
Kata inerrant
berasal dari kata kerja dasar bahasa Latin errare
yang mengimplikasikan sesuatu yang menjauhi kebenaran, sehingga kata
inerrant
menyatakan kualitas yang bebas dari kesalahan (exempted
from error/error-free).
Jadi doktrin
ineransi Alkitab berarti Alkitab adalah firman yang diwahyukan oleh
Allah sendiri dan diilhamkan Roh Kudus kepada para penulisnya
sehingga naskah aslinya memiliki kualitas yang bebas dari kesalahan,
bukan hanya dalam hal yang berkaitan dengan moral dan kerohanian
tetapi juga termasuk hal yang berkaitan dengan sejarah, geografi, dan
ilmu pengetahuan.
ICBI (The
International Council on Biblical Inerrancy) adalah suatu organisasi
yang didirikan di California pada tahun 1977. Organisasi ini memiliki
tujuan untuk menjelaskan dan memberikan aplikasi dari doktrin
ineransi Alkitab. Organisasi ini menyadari betapa pentingnya
pengertian doktrin ineransi yang benar dan tepat di dalam menerapkan
doktrin otoritas Alkitab. Ketika gereja diombang-ambingkan dengan
konsep yang tidak benar mengenai ineransi Alkitab, itu akan
menimbulkan ketidaksehatan jemaat Tuhan dalam menerapkan otoritas
Alkitab. Jemaat akan sulit untuk tunduk pada otoritas Alkitab kalau
percaya akan pandangan yang menyatakan bahwa ada bagian dari Alkitab
yang mengandung kesalahan.