Sabtu, 15 Juni 2013

Dosa Terhadap Roh Kudus


Dosa Terhadap Roh Kudus
Oleh : Matius Soboliem, S. Th. 




Markus 3:22-29
3:22 Dan ahli-ahli Taurat yang datang dari Yerusalem berkata: "Ia kerasukan Beelzebul," dan: "Dengan penghulu setan Ia mengusir setan." 3:23 Yesus memanggil mereka, lalu berkata kepada mereka dalam perumpamaan: "Bagaimana Iblis dapat mengusir Iblis? 3:24 Kalau suatu kerajaan terpecah-pecah, kerajaan itu tidak dapat bertahan, 3:25 dan jika suatu rumah tangga terpecah-pecah, rumah tangga itu tidak dapat bertahan. 3:26 Demikianlah juga kalau Iblis berontak melawan dirinya sendiri dan kalau ia terbagi-bagi, ia tidak dapat bertahan, melainkan sudahlah tiba kesudahannya. 3:27 Tetapi tidak seorang pun dapat memasuki rumah seorang yang kuat untuk merampas harta bendanya apabila tidak diikatnya dahulu orang kuat itu. Sesudah itu barulah dapat ia merampok rumah itu. 3:28 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya semua dosa dan hujat anak-anak manusia akan diampuni, ya, semua hujat yang mereka ucapkan. 3:29 Tetapi apabila seorang menghujat Roh Kudus, ia tidak mendapat ampun selama-lamanya, melainkan bersalah karena berbuat dosa kekal." 3:30 Ia berkata demikian karena mereka katakan bahwa Ia kerasukan roh jahat.

Markus mencatat para ahli Taurat atau ahli dalam hukum Yahudi datang dari Yerusalem ke Galilea untuk menilai pekerjaan yang dilakukan Tuhan Yesus disana, seperti apa yang mereka dengar, terutama pelayananNya dalam mengusir setan. Namun para ahli Taurat membuat kesimpulan aneh : "Ia kerasukan Beelzebul," dan: "Dengan penghulu setan Ia mengusir setan." (Markus 3:22). (Beelzebul adalah nama dewa orang Kanaan yang berarti "Tuhan dari tempat yang tinggi", tapi disini digunakan orang-orang Yahudi untuk menunjukkan penguasa neraka, tempat kediaman setan-setan). Ketika Tuhan Yesus mengetahui hal itu, Ia mengungkapkan kemustahilan anggapan bahwa kuasa setan dapat diusir dengan pertolongan setan pula. Seanjutnya Yesus mengatakan bahwa orang yang menyimpulkan hal itu sebagai menghujat Roh Kudus. Mengapa? Karena dengan sengaja mereka menganggap kegiatan Roh Kudus berasal dari setan. 

Setiap macam dosa, setiap bentuk hujat atau umpat secara tersirat dinyatakan dapat diampuni bila dosa-dosa itu disesali. Tapi bagaimana jika seseorang harus menyesali hujatannya terhadap Roh Kudus? Apakah tidak ada pengampunan bagi mereka yang menyesali dosa itu? 


Jawabannya, sifat dasar dari dosa ini, yaitu orang yang melakukannya tidak tahu bahwa mereka berbuat dosa. Markus menceritakan pada para pembacanya mengapa Tuhan Yesus mengatakan bahwa para ahli Taurat itu menghujat Roh Kudus; karena mereka telah mengatakan "Ia kerasukan roh jahat" (Markus 3:30). Jadi, pada waktu Yesus memperingatakan tentang dosa yang tidak dapat diampuni, konteksnya adalah "tuduhan padaNya yang bekerjasama dengan Setan". Peringatan-Nya itu merupakan peringatan yang serius dan sangat menakutkan. 

Yesus ketika itu sedang menyatakan Hukum Kerajaan Allah, dan kesembuhan bagi yang sakit, yang dikuasai roh jahat dan ini merupakan tanda bahw hukum Kerajaan Allah hadir dan aktif dalam pelayananNya. "Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Roh Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu." (Matius 12:28, lihat juga di Lukas 11:20).

Bila ada orang yang memandang kesembuhan yang Dia lakukan terhadap tubuh dan jiwa manusia, tapi tetap bertahan pada pendirian bahwa Ia melakukan semua itu dengan bantuan setan, maka mata mereka tertutup erat-erat terhadap terang; bagi mereka terang telah berubah menjadi kegelapan dan yang baik telah menjadi jahat. Terrang tersedia bagi mereka yang mau menerimanya, namun bila ada yang menolak terang itu, dari mana lagi mereka dapat berharap memperoleh penerangan? 

Apakah Paulus berdosa melawan Roh Kudus pada waktu ia menganiaya orag-orang Kristen dan bahkan (menurut Kisah 26:11) memaksa mereka menyangkal imannya? Jelas tidak, karena sebagaimana dalam 1 Timotius 1:13 ia menulis "... karena semuanya itu telah kulakukan tanpa pengetahuan yaitu di luar iman". Ia melakukannya "tanpa pengetahuan", karena itu Paulus telah mendapat belas kasihan. Namun bila ia telah melihat terang dalam perjalanannya ke Damsyik dan telah mendengar panggilan Tuhan yang telah bangkit, ia tetap menutup mata dan telinga serta tetap melakukan penganiayaan, maka itu merupakan "dosa kekal". 

Dan contoh lain bisa kita lihat bahwa ketika Tuhan Yesus diatas kayu salib, Ia berdoa mohon pengampunan untuk orang-orang yang telah menghujat-Nya atas dasar ketidaktahuan mereka: "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat" (Lukas 23:34). 

Maka pengertiannya : Pada saat seseorang telah diterangi oleh Roh Kudus sampai tahap dia dapat mengetahui bahwa Yesus sebagai benar-benar Kristus, dan kemudian orang itu menuduh Kristus berasal dari Setan, maka orang itu telah melakukan dosa yang tidak dapat diampuni.
Orang Kristen yang tulus dan merasa takut telah melakukan dosa yang semacam itu, menunjukkan bahwa dia sebenarnya tidak melakukan dosa itu. Orang yang telah melakukan dosa yang semacam itu, hatinya sangat keras dan tetap tinggal dalam dosa mereka dan tidak merasa bersalah pada waktu melakukannya.

Sebenarnya, di dalam kebudayaan dimana orang-orang tidak mau mengakui kedaulatan Allah di dalam hidup, orang-orang tetap enggan untuk terlalu jauh atau keterlaluan pada waktu mereka menghujat Allah dan Kristus. Meskipun Nama Kristus telah dipakai seenaknya dan injil dilecehkan dengan humor-humor dan komentar-komentar yang tidak pantas, orang-orang tetap tidak berani untuk mengaitkan Yesus dengan Setan. Meskipun okultisme dan setanisme memberikan kemungkinan yang berbahaya bagi seseorang untuk melakukan dosa yang tidak dapat diampuni itu, pada kasus seseorang menghujat Roh Kudus oleh karena ketidaktahuannya dan dia belum diterangi oleh Roh Kudus, maka dosa itu masih dapat diampuni.



Artikel terkait :
- DOSA-DOSA YANG MELAWAN ROH KUDUS, di http://www.sarapanpagi.org/dosa-dosa-me ... 9.html#p208
- DOSA YANG TIDAK DAPAT DIAMPUNI, di http://www.sarapanpagi.org/dosa-dosa-me ... 9.html#p209
Sumber :
- FF Bruce, Ucapan Yesus yang Sulit, SAAT Malang, p 88.
- R.C. SPROUL, Kebenaran-kebenaran DASAR IMAN KRISTEN Bab 54 p. 203-205










KALAU YESUS ADALAH ALLAH, BAGAIMANA DIA BERDOA KEPADA ALLAH DAN APAKAH YESUS BERDOA KEPADA DIRINYA SENDIRI ?

  KALAU YESUS ADALAH ALLAH, BAGAIMANA DIA BERDOA KEPADA ALLAH DAN APAKAH YESUS BERDOA KEPADA DIRINYA SENDIRI ? Ev. Matius Sobolim, M. Th. ...