Kamis, 24 April 2014

MENGHUJAT ROH KUDUS


Apa itu menghujat Roh Kudus?

Matius Soboliem, S. Th

Kasus tentang ”menghujat Roh Kudus” disebut dalam Perjanjian Baru dalam Markus 3:22-30 dam Matius 12:22-32. Istilah menghujat dapat secara umum didefinisikan sebagai penghinaan secara sengaja. Kita biasanya menerapkan istilah ini pada dosa seperti mengutuki Tuhan atau secara sengaja menodai hal-hal yang berhubungan dengan Tuhan. Termasuk juga menuduh Tuhan untuk hal-hal yang jahat, atau menyangkali hal-hal yang baik yang seharusnya kita akui sebagai dari Tuhan. Namun kasus penghujatan ini adalah sebuah kasus khusus, yaitu penghujatan terhadap Roh Kudus dalam Matius 12:31. Dalam Matius 12:31-32, orang-orang Parisi setelah menyaksikan bukti yang tak dapat dibantah bahwa Yesus melakukan mujizat dengan pertolongan Roh Kudus, sebaliknya malah mengatakan bahwa Yesus dikuasai oleh ”Beelzebul” (Matius 12:24). Perhatikan bahwa dalam Markus 3:30 Yesus sangat spesifik bahwa apa yang mereka lakukan adalah ”penghujatan terhadap Roh Kudus.”

            Penghujatan berhubungan dengan seseorang menuduh Yesus sebagai kerasukan Iblis dan bukannya dipenuhi dengan Roh. Ada cara-cara lain untuk menghujat Roh Kudus, tapi INI adalah penghujatan yang tidak dapat diampuni. Sebagai hasilnya penghujatan terhadap Roh Kudus tidak dapat diulangi pada zaman sekarang. Yesus Kristus tidak lagi ada dalam dunia namun duduk di sebelah kanan Allah. Tidak seorangpun dapat menyaksikan Yesus berbuat mujizat dan kemudian mengatakan itu adalah dengan kuasa Iblis dan bukannya dari Roh. Meskipun tidak ada penghujatan terhadap Roh Kudus pada zaman sekarang, kita harus selalu ingat bahwa ada cara hidup yang tidak dapat diampuni – cara hidup yang terus dalam ketidakpercayaan. Apabila seseorang mati dalam keadaan tidak percaya, tidak ada pengampunan yang bisa diberikan. Terus menerus menolak gerakan Roh Kudus yang mendorong untuk percaya pada Yesus Kristus adalah penghujatan yang tidak dapat diampuni. Ingat apa yang dikatakan dalam Yohanes 3:16, “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” Satu-satunya kondisi di mana orang tidak dapat diampuni adalah kalau dia tidak termasuk dalam ”barangsiapa yang percaya kepadaNya.” 





KALAU YESUS ADALAH ALLAH, BAGAIMANA DIA BERDOA KEPADA ALLAH DAN APAKAH YESUS BERDOA KEPADA DIRINYA SENDIRI ?

  KALAU YESUS ADALAH ALLAH, BAGAIMANA DIA BERDOA KEPADA ALLAH DAN APAKAH YESUS BERDOA KEPADA DIRINYA SENDIRI ? Ev. Matius Sobolim, M. Th. ...