Rabu, 23 April 2014

MENJALANI KEHIDUPAN KITA DALAM TERANG KEDATANGAN KRISTUS


Bagaimana kita menjalani kehidupan kita dalam terang 

kedatangan Kristus? 


ANNIKMASS 

Kita percaya bahwa kembalinya Kristus sudah dekat, yakni kedatanganNya dapat terjadi kapan saja. Kita, bersama dengan rasul Paulus, menantikan “pengharapan kita yang penuh bahagia dan penyataan kemuliaan” Kristus (Titus 2:13). Menyadari bahwa Kristus dapat datang kembali hari ini, ada orang-orang yang tergoda untuk berhenti bekerja dan hanya “menantikan” 

 Namun demikian, ada perbedaan besar antara mengetahui bahwa Kristus dapat kembali hari ini dan mengetahui Dia akan kembali hari ini. Yesus berkata, “Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang tahu” (Matius 24:36). Saat kedatanganNya adalah sesuatu yang Allah tidak ungkapkan kepada siapapun, dan oleh karena itu, sampai Dia memanggil kita kepada diriNya, kita harus terus melayani Dia. Dalam perumpamaan sepuluh talentaa, raja yang bepergian menginstruksikan para hambanya untuk “berdagang sampai aku datang kembali” (Lukas 19:13).


            Kembalinya Kristus selalu digambarkan dalam Kitab Suci sebagai motivasi besar untuk bekerja, bukan sebagai alasan untuk berhenti bekerja. Dalam 1 Korintus 15 Paulus menyimpukan pengajarannya mengenai pengangkatan orang percaya dengan mengatakan, “Karena itu,… giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! (ayat 58). Dalam 1 Tesalonika 5, Paulus menyimpulkan pelajaran mengenai kedatangan Kristus dengan kata-kata ini: ““ Sebab itu baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga dan sadar” (ayat 6). Untuk mundur dan “sekedar bertahan” bukanlah hasrat Yesus bagi kita. Sebaliknya kita harus bekerja selagi masih ada kesempatan. “Akan datang malam, di mana tidak ada seorangpun yang dapat bekerja” (Yohanes 9:4). 
            Para rasul hidup dan melayani dengan pemahaman bahwa Kristus dapat kembali pada saat mereka masih hidup; apa yang akan terjadi kalau mereka berhenti bekerja dan hanya “menunggu”? Berbuat demikian akan mengakibatkan mereka melanggar Amanat Agung, dan Injil tidak akan diberitakan. Para rasul mengerti bahwa kedatangan Yesus yang sudah dekat berarti mereka harus menyibukkan diri dengan pekerjaan Allah. Mereka hidup semaksimal mungkin, bagaikan setiap hari adalah hari terakhir mereka. Kita, sama seperti mereka, harus memandang setiap hari sebagai hadiah dan menggunakannya untuk memuliakan Allah.



            1 Yohanes 3:2-3, “Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya. Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci.”