Apakah ketujuh meterai dan tujuh
sangkakala
dalam Kitab Wahyu?
Oleh: Matius Soboliem, S. Th
Ketujuh meterai (Wahyu 6:1-17; 8:1-5), tujuh sangkakala (wahyu
8:6-21; 11:15-19), dan tujuh cawan (Wahyu 16:1-21) adalah tiga seri penghakiman
yang berbeda dan susul menyusul dari Allah. Penghakiman ini makin dahsyat dan
akibatnya makin parah seiring dengan makin dekatnya zaman akhir. Ketujuh
meterai, sangkakala dan cawan berhubungan satu dengan yang lain – meterai
ketujuh memperkenalkan ketujuh sangkakala (Wahyu 8:1-5) dan sangkakala ketujuh
memperkenalkan ketujuh cawan (wahyu 11:15-19; 15:1-8). Empat
meterai pertama dari ketujuh meterai dikenal sebagai keempat pengendara kuda
zaman akhir. Meterai pertama memperkenalkan Antikristus (Wahyu 6:1-2). Meterai
kedua menyebabkan peperangan besar (Wahyu 6:3-4). Meterai ketiga mengakibatkan
kelaparan (Wahyu 6:5-6). Meterai keempat mengakibatkan penyakit, kelaparan yang
lebih dahsyat dan peperangan yang lebih dahsyat (Wahyu 6:7-8).
Meterai
kelima memberitahu kita mengenai mereka yang akan mati bagi iman mereka pada
zaman akhir (Wahyu 6:9-11). Allah mendengar seruan mereka minta keadilan, dan
akan memberikan keadilan pada waktunya – dalam wujud meterai keenam, bersama
dengan sangkakala dan cawan penghakiman. Ketika meterai keenam dibuka, gempa bumi
yang dahsyat terjadi, mengakibatkan kehancuran yang dahsyat – bersama dengan
berbagai fenomena astronomis yang tidak biasa (Wahy 6:12-14). Mereka yang
bertahan hidup akan berteriak, "Runtuhlah menimpa kami dan sembunyikanlah
kami terhadap Dia, yang duduk di atas takhta dan terhadap murka Anak Domba
itu." Sebab sudah tiba hari besar murka mereka dan siapakah yang dapat
bertahan?” (Wahyu 6:16-17).
Ketujuh
sangkakala digambarkan dalam Wahyu 8:6-21. Ketujuh sangkakala adalah “isi” dari
ketujuh meterai (Wahyu 8:1-5). Sangkakala pertama mengakibatkan hujan es dan
api yang menghancurkan kebanyakan tanaman dalam dunia (Wahyu 8:7). Sangkakala
kedua dari ketujuh sangkakala mengakibatkan apa yang kelihatannya merupakan
meteor yang jatuh ke dalam laut dan mengakibatkan musnahnya kebanyakan makhluk
hidup dalam laut (Wahyu 8:8-9). Sangkakala ketiga sama dengan sangkakala kedua
kecuali bahwa dampaknya mempengaruhi danau-danau dan sungai-sungai dan bukannya
lautan (Wahyu 8:10-11).
Sangkakala
keempat dari tujuh sangkakala mengakibatkan matahari dan bulan menjadi gelap
(Wahyu 8:12). Sangkakala kelimat mengakibatkan wabah “belalang setan” yang
menyerang dan menyiksa umat manusia (Wahyu 9:1-11). Sangkakala keenam
melepaskan tentara setan yang membunuh sepertiga umat manusia (Wahyu 9:12-21).
Sangkakala ketujuh memanggil ketujuh malaikat dengan ketujuh cawan murka Allah
(Wahyu 11:15-19; 15:1-8).
Ketujuah
cawan penghakiman digambarkan dalam Wahyu 16:1-21. Ketujuh cawan penghakiman
adalah akibat dari dibunyikannya ketujuh sangkakala. Cawan pertama
mengakibatkan bisul yang menyakitkan di antara umat manusia (Wahyu 16:2). Cawan
kedua mengakibatkan matinya semua makhluk hidup dalam laut (Wahyu 16:3). Cawan
ketiga mengakibatkan sungai berubah menjadi darah (Wahy 16:4-7). Cawan keempat
dari ketujuh cawan mengakibatkan panas matahari menjadi amat dahsyat dan
mengakibatkan sakit yang luar biasa (Wahyu 16:8-9). Cawan kelima mengakibatkan
kegelapan yang dahsyat dan kesakitan yang makin hebat karena bisul dari cawan
pertama (Wahyu 16:10-11). Cawan keenam mengakibatkan S. Efrat menjadi kering
dan bala tentara sang anti Kristus dikumpulkan untuk perang Harmagedon (Wahyu
16:12-14). Cawan ketujuh menghasilkan gempa bumi yang dahsyat yang diikuti oleh
hujan es besar (Wahyu 16:15-21).
Wahyu
16:5-7 mengatakan, “Dan aku mendengar malaikat yang berkuasa atas air itu
berkata: "Adil Engkau, Engkau yang ada dan yang sudah ada, Engkau yang
kudus, yang telah menjatuhkan hukuman ini. Karena mereka telah menumpahkan
darah orang-orang kudus dan para nabi, Engkau juga telah memberi mereka minum
darah; hal itu wajar bagi mereka! … Ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa, benar dan
adil segala penghakiman-Mu.”