Selasa, 04 Juni 2013

APAKAH TRADISI SION TAUKAH TRADISI SINAI YANG LEBIH DOMINAN DALAM KITAB YESAYA

APAKAH TRADISI SION TAUKAH TRADISI SINAI YANG LEBIH DOMINAN DALAM KITAB YESAYA ? 

BAB I
Pendahuluan


 oleh 
Matius Sobolim, S. Th. 


A. Latar Belakang
Radisi Sinai
Apakah tradisi Sinai ataukah tradisi Sion yang lebih dominan dalam kitab Yesaya.Yang jelas kitab Yesaya lebih mendominasikan tradisi Sion, sebab Yesaya diutus Tuhan sebagai nabi ditengah-tenga bangsa Israel terkhusus, dia menjadi nabi bagi suku Yehuda dan Benyamin. Kemudian yang menjadi pertanyaan disini adalah bahwa, mengapa nama Sion atau sinai selalu tercatat dalam Alkitab, apakah nama ini sebagai tipos, ataukah suatu tenmpat saja, dan bagaimana kita dapat mengetahui secara geografis tentang tradisi Sion atau  Sinai itu sendiri!. Oleh sebab itu melihat kitab Yesaya kemudian  tema-tema yang mengangkat tentang tradisi Sion itu, sangat menarik. Dengan demikian melalui peper ini, penulis ingin menjelaskan berdasarkan pada  fakta Alkitab dalam seluruh kitab Perjanjia Lama  dan Perjanjian Baru kemudian dilihat juga secara historis. Agar supaya kita mengerti lebih dalam tentang kedua tradisi dan membuktikan bahwa mana yang lebih dominan.dalam kitab Yesaya.     
  
B.   Rumusan Masalah
1.      Apakah yang di maksud dengan Tradisi Sion?
2.      Apakah yang di maksud dengan tradisi Sinai?
3.      Apakah tradisi Sion ataukah  tradisi Sinai yang lebih dominan di Kitab Yesaya?
C. Tujuan Masalah
1.      Agar kita dapat mengerti yang dimaksud dengan Sion.
2.      Agar supaya kita dapat mengerti tradisi Sini
3.      Agar supaya kita dapat mengerti teradisi Sion ataukah tradisi Sinai yang lebih dominan dalam kitab Yesaya





 BAB I

                          PEMBAHASAN
1.     Sion
            Bukit Sion =  Yerusalem.  (Yerusalem adalah kota yang berdiri di daerah bukit Zion)
1 Raja 8:1 LAI  TB.  Pada waktu itu raja Salomo menyuruh para tua-tua Israel dan semua kepala suku, yakni para pemimpin puak orang Israel, berkumpul di hadapannya di Yerusalem, untuk mengangkut tabut perjanjian TUHAN dari kota Daud, yaitu Sion.
KJV, Hebrew,
אָז יַקְהֵל שְׁלֹמֹה אֶת־זִקְנֵי יִשְׂרָאֵל אֶת־כָּל־רָאשֵׁי הַמַּטֹּות נְשִׂיאֵי הָאָבֹות לִבְנֵי יִשְׂרָאֵל אֶל־הַמֶּלֶךְ שְׁלֹמֹה יְרוּשָׁלִָם לְהַעֲלֹות אֶת־אֲרֹון בְּרִית־יְהוָה מֵעִיר דָּוִד הִיא צִיֹּון׃
Translit, 'AZ YAKHEL SYELOMOH 'ET-ZIQ'NEY YISRA'EL 'ET-KOL-RASYEI HAMATOT NESI'EI HA'AVOT LIVNEY YISRA'EL 'EL-HAMELEKH SYELOMOH YERO'USYALAM LE'HA'ALOT 'ET-'ARON BERIT-YEHOVAH (baca ADONAY) ME'IR DAVID HI TSIYON

ירושלם - YERO'USYALAM (YERUSALEM) adalah ציון - TSION (SION): Dataran  tinggi di sebelah barat Yerusalem kini disebut Bukit Sion. Namun aslinya nama itu milik benteng  orang-orang Yebus. Sesudah benteng itu direbut oleh Raja Daud, ia menamakannya Kota Daud, sebagaimana tercatat dalam kitab kedua Samuel, Daud berhasil merebut benteng Sion dan mendudukinya. Ia menamakannya Kota Daud. Kota itu dibangunnya di sekeliling benteng itu, mulai dari sebelah timur bukit (2 Sam 5:9). Setelah Tabut Perjanjian dipindahkan ke bukit di mana kemudian didirikan Bait Suci, bukit itulah mulai disebut Sion atau Bukit Sion. Di zaman Herodes muncul keyakinan bahwa Daud mendirikan bagian barat Kota Jerusalem. Keyakinan itu dilestarikan dalam nama Menara Daud. Setelah Yerusalem dihancurkan oleh Roma, umat Kristen mulai tinggal di bukit bagian barat, sekitar Gereja Senakel. Maka bukit di mana terletak Senakel itu disamakan dengan Bukit Sion yang dikenal dari Alkitab. Sejak itu nama tersebut dipakai secara resmi. Namun Bukit Sion yang dikenal dari Perjanjian Lama sesungguhnya tidak sama dengan Bukit Sion menurut umat Kristen.  

2.Sinai
     Sinai adalah sebuah bentangan kawasan pegunungan yang sangat besar dan panjang. Material pembentuk kawasan ini adalah campuran batu kapur dan granit merah yang kaya akan kandung?an mineral berbentuk kristal. Ketika kita memecah bongkahan batu granit itu, maka beba?tuan tersebut akan memantulkan cahaya yang sangat indah seperti batu permata. Bilangan 10:12 Lalu berangkatlah orang Israel dari padang gurun Sinai menurut aturan keberangkatan mereka, kemudian diamlah awan itu di padang gurun Paran. Bilangan 12:16 Kemudian berangkatlah mereka dari Hazerot dan berkemah di padang gurun Paran. Dari ayat di atas, kita jadi mendapatkan gambaran atas letak Paran. Peran ada di sebelah utara Gunung Sinai, sekalipun gunung sinai itu gunung Jabal, tetap Paran ada di sebelah utara. Sebab kalau bani Israel  

dikatakan berangkat dari gunung Sinai ke gunung Paran, jelas tujuannya adalah menuju ke Tanah Kanaan. Kalau Paran ada di selatan gunung Sinai. Jalan menuju Sinai adalah salah satu jalan Trans-Mesir. Benar-benar seperti brosur yang dibagikan di awal perjalanan.Tidak ada kehidupan di Sinai. Yang membuatnya terkenal adalah sisi religiusitas gunung ini. Ribuan tahun lalu, saat bani Israel eksodus dari Mesir menuju Kanaan, mereka singgah di gunung ini. Tepat di bawah kaki gunung mereka berkemah. Kemudian ke atas puncak gunung inilah Musa mendaki dan bertemu dengan Tuhan, yang kemudian turun membawa dua loh batu berisi 10 Hukum Allah yang terkenal itu.

     Loh batu Sinai inilah yang kemudian dibawa-bawa kemana pun oleh bangsa Israel selama pengembaraan mereka di padang gurun dan menjadi salah satu artefak terpenting di dalam sejarah monoteis Israel yang kemudian ditempatkan di dalam tabut perjanjian -benda keramat milik Israel. Itu sebabnya, dalam perang Arab-Israel, wilayah ini sempat dikuasai Israel dan dianggap sebagai salah satu tempat suci mereka. Dalam perjanjian damai, kemudian diserahkan kembali kepada Mesir, yang hingga sekarang merawat dan mengelola tempat itu sebagai salah satu tujuan wisata religi terkenal. Jadi yang lebih penting kita cari sekarang adalah tradisi Sion yang mendominasi dalam kitab Yesaya atau tradisi Sinai.
[1](Gal 4:25) Hagar ... melambangkan: Gunung Sinai, sama seperti Yerusalem yang sekarang hidup dalam perhambaan dengan anak-anaknya. Sedangkan Sara adalah perempuan yang merdeka maka dia melambangkan sebagai Yerusalem sorgawi. Kemudian ada beberapa naskah kuno: Sinai adalah gunung di negeri Arab. Jadi melalui peper ini penulis mengerti bahwa, Yesaya tidak lebih mendominasi tentang tradisi Sinai, karena Umat Allah tidak berdomisili di Sinai, walaupun Umat Allah yang tersebar satu-satunya ada disana. Sedangkan letak geografis juga sangat jelas bahwa bertempat di Mesir. Itulah sebabnya, Nabi Yesaya menyinggung terus- menerus dalam kitabnya dengan alasan, Umat Allah, berdomisili di Sion, bapa-bapa leluhur kuburanya disana, kemudian kedatangan Yesus Kristus yang pertama masuk di Yesulem menunggangi dengan kuda putih. 

 Dari Sion ( Yerusalemlah  yang menjadikan Yesus di olok -olokan, dari Yerusalem (Sionlah Yesusmati  
dan naik ke sorga bahkan kembali pun menunggangi dengan kuda putih untuk ,  mengadakan   
 perkawinan anak domba Allah dengan putrid-putri Sion. Melihat alasan demikian Yesaya  
 mendominasikan tradisi Sion. Ini berarti Yesaya tidak sama sekali mengabaikan tradisi Sinai, sebab  
Yesaya tahu bahwa, tempat terjadinya perjanjian antara Allah dengan Israel adala di bawa kaki  
 gunung Sinai. 

        3.Apakah tradisi Sion ataukah  tradisi Sinai yang lebih dominan di  
            Kitab Yesaya.
                 Yang jelas tradisi Sionlah yang sangat dominan. Menurut pendapat penulis tradisi Sion itu menunjukan pada keturunan Ishak dan Yakob. Dimana Rasul paulus menyinggung tentang Istri yang merdeka dengan yang tidak merdeka dalam hal ini, istri Abraham yang merdeka dijuluki sebagai gunung Sion, yaitu Sarai, sedangkan hagar adalah perempuan Mesir maka dinamakan sebagai Gunung Sinai, sebab secara geografis terletak di barat Mesir.Bukit diatas juga bermakna rohani: 12 :22-23 ; sekelompok khusus anak anak sulung yg telah naik ke atas Bukit Sion. Ada sebuah bukit sion di Yerusalem di bumi, dan ada sebuah bukit Sion di Yerusalem baru di sorga (Wahyu 14;1-5; 21:2). Sedangkan Sion yg dibumi adalah simbolisnya Sion yg di sorga. Raja Daud mengepung bukit kecil ini, mendirikan sebuah kemah dan menaruh tabut perjanjian di sana (2 Samuel 5:7 ; 1 Tawarikh 11;5; 15;1; 16;1). Bukit Sion mempunyai makna dan menjadi bukit suci. Tabut perjanjian, yg melambangkan hadirat dan kemuliaan Allah berdiri di atas puncak bukit itu dan membuat bukit itu menjadi kudus. Yang mahakudus ada di sana.Raja Daud dan yg lainnya menyebut nyebut Sion dalam sejumlah kesempatan di dalam Mazmur 132:13; 87:2, 2:6 ). [2]   

       4.Putri Sion :
            Putri Sion = Yerusalem serta penghuninya.Secara umum, Putri Sion bisa juga diartikan  
"Bani Israel"Putri Sion diatas juga bermakna rohani, yaitu "orang-orang percaya". [3] Matius 21:5 Katakanlah kepada putri Sion (= Yerusalem beserta penghuninya): Lihat Rajamu datang kepadamu. Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai betina dan seekor keledai beban yang muda. (lihat Zakharia 9:9). Yesaya 62:11 Sebab inilah yang telah diperdengarkan TUHAN sampai ke ujung bumi! Katakanlah kepada puteri Sion: Sesungguhnya, keselamatanmu datang; sesungguhnya, mereka yang menjadi upah jerih payah-Nya ada bersama-sama Dia dan mereka yang diperoleh-Nya berjalan di hadapan-Nya . Putri Sion ini lebih jauh memang menempatkan bahwa Umat Allah adalah mempelai perempuan, mempelai perempuan ini dituntut untuk setia, selanjutnya.

1.Puteri-puteri Sion yang a-susila
Yang digambarkan sebagai “puteri Sion “ dalam ayat 16 ialah khusunya golongan masyarakat dalam kemewahan dan menggemari gaya hidup yang sia-sia, mesum, (a-susila) yang lepas kendali dan yang amat memalukan (ban Amsal 4:1-3). Yesaya agaknya ada hubungan antara kejahatan-kejahatan social yang timbul di Yerusalem dengan gaya hidup wanita-wanita yang mempengaruhi para suami untuk bertindak tidak adil dan korup. Para putri-putri Sion dilukiskan sebagai wanita yang sombong, bangga memakai dengan segala macam perhiasan dari kepala sampai ke kaki; jalanya dibuat-buat dengan lirikan mata yang memancing perhatian dan hati para pria yang ditemuinya (ay.16).

2 .Harapan bagi S ion yang disucikan 
Yang menjadi opjek adalah sesunguhnya dari nubuatan ini ialah sesuatu gemilang dari tanah dan penduduknya setelah disucikan kembali. [4]Oleh karena itu, adalah lebih mungkin jika kata tersebut dihubungkan dengan “sisa Israel” yang direhablitir dan disucikan kembali. Secara theologies, nubuatan ini dapat dihubungkan dengan “sisa Israel” rohani. Pemulangan Yehuda dari tanah pembuangan pada abad ke-6 sM, merupakan pemenuhan yang mula-mula. (ay 5-6). Kemuliaan baru bagi Sion. Rehablitasi yang diuraikan diatas  dilukiskan sebagai suatu ciptaan baru dari Tuhan. Hal ini jelas dari pemakaian kata kerja dalam ayat 5: baru, yang berat I “menciptakan”. Yerusalem akan diberi kembali kemuliaan yang semula dan menikmati lagi, Tuhan akan menyertai dan tinggal ditengah-tenga mereka dalam bemntuk-bentuk simbolis: Tiang Awan dan sinar api seperti pada zaman Keluaran (Kel.13:21). Demikian juga Tuhan akan hadir di tengah-tengah Sion, tidak hanya diatas kemah seperti pada zaman Musa, melainkan diseluruh wilaya Sion, dimana segenap umat berhimpun menghadap Tuhan. Tuhan akan menyatakan kemulian-Nya dalam bentuk segumbal awan dan sinar api yang menyala-nyala, yang menjadi symbol kehadiran-Nya ( Kej.15:15; Kel. 3:2; 19:9), demikianlah Tuhan akan menyertai dan melindungi Sion, baik siang maupun malam hari.  

 Bagian  ini agak panjang karena dua perikop (60:1-14 dan pasal 62) ditempatkan  
dalam konteks kitab Yesaya dan penggenapannya dalam Kristus. Soalnya, penulis  mau menghargai teksnya sebagai hasil seorang nabi Israel yang dikarang bagi Israel, sekaligus nubuatan dasar bagi iman Kristen. Bagi saya, dengan demikian kekayaan penyataan Allah justru menjadi lebih nampak. Hanya, penjelasannya agak lebih rumit juga. [5]Pesan kitabYesaya diperkenalkan secara ringkas dalam 1:1-2:4, yaitu pembaruan Sion sebagai pusat hadirat Allah dengan manusia. P.1 menggambarkan keberdosaan Sion, yang akan dipulihkan oleh pemurnian (1:21-26) sehingga Sion menjadi pusat dunia yang membawa berkat Allah kepada seluruh dunia (2:1-4). Dalam kitab selanjutnya, pemurnian dilaksanakan oleh Hamba Tuhan (pasal.40-55), yang menjadi korban penebus salah (pasal.53). Hasilnya bagi Sion digambarkan dalam pasala.60-62 ini. Jadi, dalam pasal-pasal ini kita melihat rencana Allah sebagaimana dinyatakan bagi Israel sebelum Kristus datang.

Bagian ini mulai dengan penyataan Tuhan atas Sion (60:1-2), sehingga bangsa-bangsa  
 tertarik datang (aya.3). Dalam ayat. 4-14 kedatangan bangsa-bangsa itu menyangkut tiga  
 tema. Yang pertama adalah pengembalian orang-orang Israel yang dibuang, yang disebut anak-anak Sion. Yang kedua mereka membawa serta kekayaan bangsa-bangsa. Hal itu disampaikan dua kali, dalam ayat. 4-7 dan lebih lengkap dalam ayat. 8-14 dengan penambahan tema ketiga, yaitu penukaran keadaan Israel dan bangsa-bangsa. Israel yang dibuang akan menjadi tuan atas bangsa-bangsa (10-12); penindas-penindas Israel akan tunduk kepadanya (14). Di balik pemulihan keadaan Israel adalah hadirat Allah, sehingga Allah dimuliakan di dalam pemulihan Israel itu, bahkan oleh bangsa-bangsa (6, 9). Allah adalah sumber terang Israel (1-2, 14), dan hadirat-Nya merupakan pusat Israel (7, 13). Pemulihan Israel adalah akibat dari perubahan sikap Allah, dari murka sampai kasihan (10). Hadirat Allah dan perubahan keadaan Israel menjadi tema ayat. 15-22.
 
Dalam pasal.61 kabar baik dari Pasal.60 mau diberitakan kepada Israel yang tertindas. Jadi, perhatian beralih dari hasil yang dijanjikan Allah ke proses pewujudannya. Dalam pasal.62 pemulihan Israel digambarkan dalam rangka relasi yang baru dengan Allah (1-7), diiringi seruan bagi nabi dan semua yang berdoa untuk berseru kepada Allah (1, 6-7). Atas dasar itu ada seruan untuk berjalan, yang dalam konteks aslinya bagi Israel yang dibuang berarti kembali dan menikmati janji-janji Tuhan. Jadi, pemberitaan, doa dan pengembalian kepada hadirat Tuhan merupakan proses dalam terwujudnya janji Tuhan itu.
Meskipun pembaca-pembaca awal nubuatan Yesaya mungkin berpikir bahwa semuanya akan terwujud ketika Israel kembali dari pembuangan pada akhir abad ke-6 sM, namun kenyataan lain, dan ketika Yesus datang memberitakan Kerajaan Allah, janji-janji itu masih menantikan penggenapan. Yesus memakai p.61 sebagai deskripsi tugas-Nya sendiri (Lk 4:18dst), dan kemudian menunaikan tugas Hamba Tuhan dengan memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan (Mk 10:45). Dengan demikian, kerajaan Allah mulai terwujud. Perwujudan sepenuhnya digambarkan dalam Why 21-22, yang memakai gambaran Sion dalam p.60 sebagai salah satu latar belakangnya, termasuk masuknya kekayaan bangsa-bangsa dan hadirat Allah sebagai penerang yang mengganti bulan dan matahari. Demikianlah rencana Allah yang disampaikan kepada Israel disampaikan juga kepada jemaat dalam terang Kristus.
Kemudian, apa bagian kita di dalamnya? Ketika Yesus berbicara tentang terang dan kota yang terletak di atas gunung (Mt 5:14) kemungkinan besar Dia memikirkan nas-nas seperti 60:1-3. Jemaat yang di tengahnya Kristus diam oleh Roh-Nya adalah Sion yang di dalamnya Tuhan hadir. Melalui pemberitaan, doa dan pengembalian kepada Tuhan (pertobatan), jemaat menghayati terang dalam Kristus dan menarik bangsa-bangsa. Barangkali, masuknya kekayaan bangsa-bangsa sudah mulai dengan kekayaan budaya-budaya menjadi bagian dari ibadah dan pujian jemaat (bnd. 60:6-7).
Jadi, kita diingatkan tentang identitas kita di tengah, dan misi kita kepada, semua orang di dunia ini, berdasarkan rencana Allah yang sudah lama berkembang. Oleh karena itu, sukacita yang mewarnai pasal.60-62 ini selayaknya bagian kita juga.  






BAB III
KESIMPULAN 

Apakah tradisi Sion, ataukah tradisi Siani, yang lebih dominan di kitab Yesaya?. Belajar tentang tradisi Sion maupun tradisi Sinai ini sangat penting bagi kita sebagai umat beragama terkhusus bagi kita umat Kristen. Tradisi Sinai adalah dimana Tuhan Allah ( Yahweh ) memproklamasikan diri kepada Umat Allah sekaligus membuat perjanjian atau sering di sebut Perjanjian Sinai. Sedangkan  Sion adalah dimana Umat Allah menetap disana, membuat persekutuan dengan Allah di Sion, dengan demikian umat Allah disebutkan Putri sion sebagai pengantin Perempuan. Dan  Yesus sebagai mempelai laki-laki. Di Sion lah akan mendirikan satu kerajaan yang kuat, yang adalah kerajaan damai, Yesus Kristus sendiri menjadi tiang penopang di tengah-tenga umat Allah, dan disinilah terjadi interaksi timbal balik antara Umat dan Raja itu sendiri. Melihat hal-hal demikian maka tidaklah salah bahwa Nabi Yesaya mendominasikan sion dari pada Sinai. Sebab di Sionlah Yesus datang pertama kali sebagai manusia dengan segalah kesederhaan. Kemudian dari Sion Yesus disalipkan. Dengan demikian kedatangan Yesus Kristus kali kedua adalah Dia datang dengan kuasa dan kemuliaanya di Sion. Di Sionlah menjadi kota damai, semua suku-suku Bangsa, kaum, dan bahasa, akan berhimpun. Sekali lagi bahwa, Nabi Yesaya mendominasikan Tradisi Sion karena, alasan-alasan tersebut diatas akan terjadi di Sion, bukan di Sinai.  






BAB 1V
DAFTAR PUSTAKA
            Widyaranawa, P.  h. D. Tafsiran Alkitab kitab Yesaya pasal 1-39,
 Jakarta: Gunung Mulia,2006.
Barth, S. Th. M.C. Tafsirang Alkitab Kitab Yesaya Pasal 56-66,  
Jakarta: Gunung Mulia, 2003. 
            LAI, TB………….
            KJV, Hebrew,  ……….
            ……  Http://www.@com, sarapanpagi.org/allah-pencem ... 26.html#p63     







[1] Htt/www. Internet@coom, Yayasan Lembaga Sabda Allah (YLSA) , 2005-2009.

[2] Pdt.S.H.Widyapranawa, Ph.D. Tafsiran Kitab Yesaya pasal 1-39  ( Jakarta: Gunung Mulia,
 2006) 23.
[3]  http://www.@com, sarapanpagi.org/allah-pencem ... 26.html#p63    

[4] Ibid. Hal 24-25. 

[5] M.C. Barth S. Th. Tafsiran Alkitab kitab kitab Yesaya Pasal 56-57,  ( Jakarta: Gunung 
  Mulia, 2003)  44-61.