Selasa, 28 Mei 2013

Allah Tritunggal dalam Alkitab

Allah Tritunggal dalam Alkitab
Allah Tritunggal
Kebanyakan dari kita pasti sudah pernah mendengar istilah 'Allah
Tritunggal', tetapi apakah kita tahu apa artinya? Harus diakui bahwa
doktrin Allah Tritunggal (Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh Kudus,
ketiga-tiganya sederajat dan abadi, Allah yang esa) memang susah untuk
dipahami, tetapi bagaimanapun juga doktrin ini adalah dasar dari iman
Kristen.
Walaupun para skeptisi mengejek doktrin ini sebagai hal yang tidak
mungkin secara matematis, tetapi doktrin ini adalah ajaran Alkitab dan
pada dasarnya realistis, baik dipandang dari segi trial-and-error
maupun segi ilmiah.
Kesulitan terbesar dari konsep kristiani tentang Allah Tritunggal
adalah bahwa tidak ada cara untuk menjelaskan doktrin ini secara
memadai. Konsep Allah Tritunggal adalah suatu konsep yang tidak mungkin
bisa dipahami sepenuhnya oleh manusia, apalagi dijelaskan. Kebesaran
Tuhan jauh melampaui pikiran kita dan karena itu kita tidak boleh
berharap bahwa kita akan bisa mengerti Tuhan sepenuhnya. Alkitab
mengajarkan bahwa Bapa adalah Allah, bahwa Yesus adalah Allah dan bahwa
Roh Kudus adalah Allah. Alkitab juga mengajarkan bahwa hanya ada satu
Tuhan. Mungkin kita bisa memahami beberapa fakta tentang hubungan
antara tiga Pribadi dalam Allah Tritunggal, tetapi pada akhirnya
pikiran manusia tidak mampu menjangkau hal ini. Hal ini tidak berarti
bahwa doktrin Allah Tritunggal tidak benar atau bahwa doktrin ini tidak
didasarkan pada Alkitab. Ayat-ayat berikut menunjukkan bahwa:
  1. Hanya ada satu Tuhan: Ulangan 6:4, 1 Korintus 8:4, Galatia 3:20, 1 Timotius 2:5.\
  2. Allah Tritunggal terdiri dari 3 Pribadi: Kejadian 1:1, Kejadian 1:26, Kejadian 3:22, Kejadian 11:7; Yesaya 6:8, Yesaya 48:16, Yesaya 61:1; Matius 3:16-17, Matius 28:19; 2 Korintus 13:14.

Dalam mempelajari perikop2 perjanjian Lama, kita perlu mengerti sedikit
mengenai bahasa Ibrani. Kejadian 1:1 menggunakan kata benda jamak
"Elohim".
 Kejadian 1:26, Kejadian 3:22, Kejadian 11:7 dan Yesaya 6:8
menggunakan kata ganti jamak "kita". Bahwa "Elohim" dan "kita" menunjuk
pada lebih dari dua orang adalah hal yang tidak bisa diragukan. Bahasa
Indonesia hanya mengenal dua bentuk: tunggal dan jamak. Tetapi bahasa
Ibrani mengenal 3 bentuk: tunggal, bentuk jamak untuk 2 dan bentuk
jamak untuk lebih dari 2. Bentuk jamak untuk 2 benar-benar HANYA
digunakan untuk menunjuk kepada 2 hal. Dalam bahasa Ibrani bentuk ini
dipakai contohnya untuk sepasang mata, sepasang telinga dan tangan.
Kata "Elohim" dan kita adalah bentuk jamak untuk lebih dari 2, jadi
yang dimaksud pastilah sedikitnya 3 atau lebih (Bapa, Anak, Roh Kudus).
 
Di Yesaya 48:16 dan Yesaya 61:1, Anak berbicara dengan menyebut Bapa dan Roh Kudus. Bandingkan denganYesaya 61:1 dengan Lukas 4:14-19 untuk melihat bahwa Allah Anak-lah yang sedang berbicara. Matius 3:16-17
menceritakan pembabtisan Yesus. Di sini kita melihat bagaimana Allah
Roh Kudus turun ke atas Allah Anak sementara Allah Bapa menyatakan
sukacitaNya bagi sang Anak. Contoh-contoh lain dari 3 pribadi yang
berbeda dalam Allah Tritunggal dapat dilihat di
 Matius 28:19 dan 2 Korintus 13:14.
  1. Alkitab membedakan oknum-oknum dari Allah Tritunggal. Di PL kata "TUHAN" berbeda dengan "Tuhan" (Kejadian 19:24). "TUHAN" memiliki "Anak" (Mazmur 2:7, 12Amsal 30:2-4). Alkitab juga membedakan antara Roh dan "TUHAN" (Bilangan 27:18) dan "Tuhan" (Mazmur 51:10-12).  Allah Anak tidak sama dengan Allah Bapa (Mazmur 45:6-7Ibrani 1:8-9). Di Yohanes 14:16-17
    Yesus berbicara kepada Bapa untuk mengirim seorang Penolong, yaitu Roh
    Kudus. Ini menunjukkan bahwa Yesus tidak melihat diriNya sebagai Bapa
    atau Roh Kudus. Renungkan juga banyak kesempatan di mana kitab-kitab
    Injil mencatat bahwa Yesus berbicara kepada Bapa. Apakah Ia berbicara
    kepada diriNya sendiri? Tidak, Ia berbicara kepada oknum yang lain dari
    Allah Tritunggal, yaitu Allah Bapa.
  2. Setiap oknum dari Allah Tritunggal adalah Allah:
    • Bapa adalah Allah: Yohanes 6:27Roma 1:71 Petrus 1:2
    • Anak adalah Allah: Yohanes 1:1, 14Roma 9:5Kolose 2:9Ibrani 1:81 Yohanes 5:20.
    • Roh Kudus adalah Allah: Kisah 5:3-41 Korintus 3:16 (Roh Kudus berdiam di dalam manusia—Roma 8:9Yohanes 14:16-17Kisah 2:1-4).
  3. Urutan
    pangkat dalam Tritunggal: ayat-ayat Alkitab menunjukkan bahwa Roh Kudus
    di bawah (subordinate/subservient) Bapa dan Anak, dan Anak di bawah
    Bapa. Adanya urutan pangkat ini tidak menyangkal keilahian dari setiap
    oknum Allah Tritunggal. Ini adalah salah satu contoh dari hal-hal yang
    tidak bisa dipahami oleh keterbatasan pikiran manusia. Lihat Lukas 22:42Yohanes 5:36Yohanes 20:211 Yohanes 4:15 tentang Anak. Tentang Roh Kudus, lihat Yohanes 14:16Yohanes 14:26Yohanes 15:26Yohanes 16:7 dan terutama Yohanes 16:13-14.
  4. Tugas dari oknum-oknum Allah Tritunggal secara individu:
    • Bapa adalah sumber atau pencipta dari
    • Alam semesta (1 Korintus 8:6Wahyu 4:11)
    • Pernyataan ilahi (Wahyu 1:1)
    • Penebusan (Yohanes 3:16-17)
    • Perbuatan-perbuatan Yesus (Yohanes 5:17Yohanes 14:10)
    Bapa memulai hal-hal di atas.
    • Melalui Anak, Bapa untuk melakukan hal-hal berikut:
    • Penciptaan dan pemeliharaan alam semesta (1 Korintus 8:6Yohanes 1:3Kolose 1:16-17)
    • Pernyataan ilahi (Yohanes 1:1Matius 11:27Yohanes 16:12-15Wahyu 1:1)
    • Penebusan (2 Korintus 5:19Matius 1:21Yohanes 4:42)
    Bapa melakukan hal-hal di atas melalui Anak yang bertindak sebagai wakil dari Bapa.
    • Melalui Roh Kudus, Bapa melakukan hal-hal berikut:
    • Penciptaan dan pemeliharaan alam semesta (Kejadian 1:2Ayub 26:13Mazmur 104:30)
    • Pernyataan ilahi (Yohanes 16:12-15Efesus 3:52 Petrus 1:21)
    • Penebusan (Yohanes 3:6Titus 3:51 Petrus 1:2)
    • Perbuatan-perbuatan Yesus (Yesaya 61:1Kisah 10:38).
    Bapa melakukan hal-hal di atas melalui kuasa Roh Kudus.
 Setiap oknum memiliki tugas dan tempat tersendiri. Yang satu tidak
meniadakan yang lain. Karena itu kita dibaptis, menerima salam (Votum
dan salam dalam suatu kebaktian) dan diberkati dalam nama Bapa dan Anak
dan Roh Kudus.

Bentuk jamak untuk 'kita' dalam bahasa Ibrani sekalipun,bila hanya dua pasti bergantung pada subyeknya.dalam konteks salah 1 nya Kej 1:26,bila jamak, mengapa harus 3,karena bisa saja lebih dari 3 (karena berdasarkan penalaran tertentu tentang adanya 3 pribadi yg lebih dari 1 kali ditulis beriringan dan memiliki kesaksian yg sama/tujuan yg saling berkaitan).

Tapi hal demikian, juga beberapa kali untuk Petrus,Yohanes dan Yakobus yg beberapa kali ditulis bergandengan dan memiliki misi/tujuan/pekerjaan yg saling bersatu padu untuk pekerjaan Kristus.tetapi tetap masing2 berbeda secara pribadi dan menjadi 1 dlm dalam tujuan (yg sama).Ef 4:3,4; 1Kor 1:10 (kata 'satu' digunakan untuk maksud2 yg selaras dgn ayat2 tsb, a.l cth,halnya tujuan dari pernikahan,suami dan istri menjadi 'satu' daging. dalam hal apa? saling mendukung dlm satu niat/rencana,satu pekerjaan utk satu tujuan keharmonisan}

Bila hanya Bahasa Ibrani hanya ada bhs dual tapi untuk sepasang,cth, telinga dan mata. Yg mana yg akan dipilih untuk kata 'kita', bila ada 2 org teman bercakap-cakap,atau seorang ayah Ibrani mengajak 1 putranya," Marilah kita membuat pagar untuk rumah kita." Percakapan seperti ini pasti sgt umum antar teman atau kerabat.Bentuk jamak apa yg dipilihnya? karena mereka bukan sejenis/sepasang spt halnya mata, tapi pribadi yg terpisah. Apakah dgn demikian perbendarahaan kata Ibrani yg terbatas membuat pilihan jatuh ke bentuk jamak (yg dianggap harus lbh dr 2}