KEMATIAN
YESUS DI KAYU SALIB
oleh
matius soboliem
Yesus Nowe |
Nats : "Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya
mereka yang hidup tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetap untuk Dia, yang
telah mati dan telah bangkit untuk mereka" (2 Kor 5 : 15)
Surat Rasul Paulus kepada jemaat di
Korintus secara khusus (2 Kor 5 : 14 _ 21) telah menjelaskan arti kematian
Yesus di kayu salib, oleh karena Kasih Kristus yang telah menguasai/mendesak .
("Sunecho"= menekan, mendorong) dan rasul Paulus telah memberikan
alasan-alasan Kasih Kristus yang telah menguasai/mendesaknya.
- Jika Kristus tidak mati bagi kita maka kita mati dalam
hukuman, dalam dosa, dalam pelanggaran, dalam kerohanian kita dan
disambung dengan kematian kekal. Ini adalah keadaan yang sangat
menyedihkan dan akan selalu dalam keadaan yang sangat mengerikan.
- Apa yang akan kita perbuat bagi Kristus yang telah mati
bagi kita? Kita harus hidup bagi Dia!
Kematian Kristus
telah melepaskan kita, orang-orang beriman, dari kematian kekal dan
kebangkitanNya mendatangkan
kehidupan kekal bagi kita. Kematian Kristus mempunyai pengertian ganda, yaitu:
- Ia telah mati untuk kita (Rm 5 : 6-8 ; 2 Kor 5: 21)
Pada
waktu Kristus mati untuk menggantikan kita, maka keadilan Allah dinyatakan dan
kita dibenarkan.
- Kita telah mati bersama Kristus (Rm 6 : 8 )
Pada waktu kita mati bersama
Kristus, maka itulah yang menjadi dasar kekudusan. Kita harus memandang diri
kita telah mati bagi dosa, tetap hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus. (Rm 6 :
11 ; Gal 2 : 20)
Dan dari pengertian ganda Kematian
Kristus tersebut, rasul Paulus telah memberikan 3 akibat yaitu:
1. PEMBARUAN HIDUP
"Jadi siapa yang ada di dalam
Kristus, ia adalah ciptaan baru, yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang
baru sudah datang" (2 Kor 5 : 17)
Soal yang paling penting ialah
"di dalam Kristus". Bagaimana caranya seseorang ada di dalam Kristus?
Setiap orang yang lahir di dalam dunia ini, ada di "luar Kristus",
karena semua orang telah berdosa. Bagaimana caranya seseorang berpindah dari
keadaan "di luar Kristus" kepada keadaan " ada di dalam
Kristus?". Ia harus mempunyai perubahan dalam pikirannya mengenai Kristus.
Janganlah kita menilai Kristus menurut ukuran manusia, sama seperti dunia
menilai Dia.
Ada di dalam Kristus, berarti
dipersatukan dengan Kristus. Pada sat kita bertobat dan beriman kepada Kristus,
lalu mengundang Dia masuk dalam hati kita sebagai Juruselamat kita, pada saat
itu kita berada di dalam Kristus. Itulah yang dimaksud dengan dilahirkan
kembali oleh pekerjaan Roh Kudus dan dengan demikian kita mengalami perubahan
hidup yang besar sehingga kita merupakan ciptaan baru. Itulah permulaan yang
baru.
"Yang lama sudah berlalu"
Yaitu kecintaan akan dosa, pikiran
lama, prinsip lama dan kebiasaan-kebiasaan lama.
"Yang baru sudah datang"
Yaitu yang baru dalam hati, pikiran
perangai, maksud dan tujuan. (Yoh 3 : 3-7 ; Gal 6:15 ; Kol 1 : 23 ). Baru dalam
pandangan terhadap Allah dan Kristus Yesus. Baru dalam pandangan terhadap dunia
sekarang dan yang akan datang.
2. PENDAMAIAN
"Dan semuanya ini dari Allah,
yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diriNya.......
Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diriNya oleh Kristus dengan tidak
memperhitungkan pelanggaran mereka..." (2 Kor 5 : 18a ; 19a)
Manusia telah berdosa terhadap
Allah. Bukan karena dosa-dosanya yang kecil atau besar, tetapi dosa-dosanya
merupakan kedurhakaan terhadap Allah. Kedurhakaan itu menyebabkan kita
berseteru dengan Allah. (Bukan Allah yang berseteru dengan kita) Agar kedua
belah pihak dapat berdamai, dasar perseteruan, yaitu dosa, harus dicabut dan
dibuang.
Karena Allah adalah adil dan benar.
Dia harus membenci dan menghukum dosa. Sebab itu Allah bertindak lebih dulu.
Allah senantiasa mengasihi kita dan penuh rakhmat. Tetapi, keadilanNya harus
ditunjukkanNya. (Rm 3 : 26). KeadilanNya menuntut hukuman atas dosa. Oleh
karena itu, Allah dengan kasihNya telah mengaruniakan AnakNya menjadi korban
pendamaian bagi dosa-dosa kita. (Rm 3 : 25 ; Kol 1 : 20 ; I Yoh 2 : 2, 4, 10).
Allah telah membuka jalan agar kita dapat diperdamaikan dengan Dia. Allah telah
menghukum AnakNya di kayu salib karena dosa-dosa kita. PengorbanNya telah
memmbuka jalan agar kita diperdamaikan dengan Allah sebab perseteruan karena
dosa kita telah dicabut.
Allah telah membuka jalan agar kita
diperdamaikan dengan diriNya oleh kematian Kristus Yesus di kayu salib untuk
menggantikan kita. Tetapi pendamaian berkuasa dan berlaku bagi kita menurut
sikap kita.
Penting sekali kita mengerti bahwa
Allah tak perlu memperdamaikan diriNya dengan kita, melainkan kita harus
memperdamaikan diri kita dengan Allah. Kematian Kristus di kayu salib adalah
atas nama kita atau rekening kita. Harga pendamaian kita tidak lain adalah
darah Kristus. Tetapi, ependamaian itu menuntut tindakan dari kita, yaitu
percaya bahwa Kristus adalah pendamaian itu. Menyambut Dia ke dalam hati kita
sebagai Juruselamat.
3. PELAYANAN PEMBERITAAN INJIL
"Ia telah mempercayakan berita
pendamaian itu kepada kami" (2 Kor 5 : 19b)
Sebagaimana Allah mai berdamai
dengan kita, demikianlah kita harus mempunyai kemauan untuk berdamai dengan
Allah. Rencana pendamaian itu yang dibuat Allah tidak memperhitungkan
pelanggaran yang dibuat manusia. (Rm 5 : 18 _ 6 : 2 ). Dan sekarang Ia telah
mempercayakan kita pelayanan pendamaian itu. Dengan kata lain, memberitakan
InjilNya. Oleh karena kita sudah terlebih dahulu mengalami pelayanan pendamaian
itu yang kemudian memberitakannya kepada semua orang yang belum mengenal Kasih
Karunia Allah.
Kehidupan orang-orang percaya yang
sudah diperdamaikan dengan Allah hidupnya harus dipersembahkan kepada Kristus,
yang telah mati bagi kita. Sama seperti Kristus tidak hidup untuk dirinya
sendiri, tetapi untuk kita.
"Tidak hidup untuk dirinya
sendiri", artinya tidak mencari kesenangan,
kepentingan, kemudian bagi dirinya sendiri.
"Tetapi, untuk Dia" artinya mencari kemuliaan bagi namaNya. Seluruh waktu,
talenta, kekuatan, kepandaian dan hidup, semuanya untuk Dia. Kemudian Kristus
melepaskan kita dari kematian kekal dan kebangkitanNya mendatangkan hidup kekal
yang merupakan inti dari Pemberitaan Injil yang perlu disampaikan kepada semua
orang.
Kristus yang mati di kayu salib,
yang tak mengenal dosa di dalam diriNya dijadikan dosa untuk kita yang tidak
mempunyai kebenaran di dalam diri kita, dijadikan benar oleh Allah di dalam
Dia. Sehingga setiap orang yang percaya, memperoleh jaminan hidup yang kekal.
Dengan demikian kita yang percaya
kepadaNya dibenarkan di hadapan Allah Bapa, karena Yesus Kristus dengan
kehendakNya sendiri dijadikan dosa sebagai ganti kita. Itulah isi inti
Pemberitaan Injil yang harus disampaikan ke seluruh dunia.