Selasa, 01 April 2014

FAKTOR KEPEMIMPINAN YANG PALING PENTING ADALAH INTEGRITAS

FAKTOR KEPEMIMPINAN YANG PALING PENTING ADALAH INTEGRITAS 

Jatuh karena kepemimpinan. Rahasia untuk bangkit dan tidak jatuh adalah integritas. Marilah kita lihat beberapa alasan mengapa integritas begitu penting. Integritas membina kepercayaan.

1.      Integritas Membina Kepercayaan
            Dwight Eisenhower berkata' "supaya bisa menjadi pemimpin 
seseorang harus punya pengikut. Dan
Matius dan Sahabat Soknoris


unfuk bisa punya pengikut, seseorang harus punya keyakinan diri. Dengan demikian, kualitas yang unggul untuk menjadi pemimpin tidak perlu disangsikan lagi adalah integritas.'Tanpa integritas, tidak mungkin ada sukses yang sesungguhnya, tidak peduli apakah dalam kelompok seksi, lapangan sepak bola, dalam ketentaraan, atau di kantor. Kalau rekan seseorang mendapatkannya bersalah sebagai orang yang palsu, kalau mereka menemukan bahwa dia tidak punya integritas yang benar, dia akan gagal. Ajaran dan tindakannya harus saling bersesuaian. Dengan demikian maka.kebufuhan besar yang pertama adalah integritas dan tuiuan yang luhur."

Peter Bruyn, seorang spesialis Belanda di bidang administrasi, menyatakan bahwa wewenang bukanlah kekuasaan yang dimiliki seorang bos atas bawahan, tetapi lebih banyak kemampuan bos mempengaruhi bawahan untuk mengakui dan menerima kekuasaan itu. Dia menyebutnya "tawarmenawar": Bawahan dengan diamdiam setuju unfuk menerima bos sebagai bos dengan timbal balik ditawari jenis kepemimpinan yang bisa mereka terima.

            Apa yang bisa disimpulkan dari teori Bruyn? Hanyalah bahwa manajer harus membina dan memelihara - kredibilitas. Bawahan harus bias mempercayai bahwa bos mereka akan bertindak dengan itikad baik kepada mereka.

            Terlalu sering orang yang bertanggung jawab unfuk memimpin mengganfungkan pada organisasi unfuk membuat orang bertanggung jawab untuk mengikuti. Mereka minta jabatan baru, kedudukan lain, peta organisasi, dan kebiiaksanaan baru untuk mencegah pembangkangan. saying sekali mereka tidak pemah mendapat cukup wewenang untuk bisa efektif. Mengapa? Mereka mengandalkan pihak luar ketika masalah mereka ada di dalam. Mereka tidak punya wewenang karena mereka kurang memiliki integritas.

Hanya 45 persen dari empat rafus manajer dalam survai Camegie Mellon yang mempercayai manajemen puncak mereka; yang sepertiga tidak mempercayai atasan langsung mereka. Dengan begitu banyak yang tergantung pada kredibilitas dan kepercayaan, seseorang dalam setiap organisasi harus menyediakan kepemimpinan unruk meningkatkan jumlah ini.
Cavett Roberts berkata: "Kalau anak buah saya mempercayai saya, saya akan mendapatkan tindakan mereka." Supaya seorang pemimpin punya wewenang untuk memimpin, dia memerlukan lebih dari sekedar natna jabatan yang terpasang di pintu kantomya. Dia harus mempunyai kepercayaan mereka yang mengikutinya.

2.      Integritas Punya Nilai Pengamh Tinggi
Emerson berkata, "Setiap lembaga besar merupakan bayang-bayang panjang satu orang. Wataknya menenfukan watak organisasi." Pemyataan itu "sejajar" dengan kata-kata Will Rogers yang mengungkapkan, "Pikiran orang berubah melalui pengamatan dan bukan pertengkaran." Orang adalah apa yang dilihat orang lain.

Menurut 1.300 eksekutif senior yang menanggapi sebuah penelitian belum lama ini, integritas adalah kualitas manusia yang paling diperlukan bagi sukses bisnis. Tujuh puluh safu persen menaruhnya di puncak daftar enam belas ciri khas yang bertanggung jawab unfuk meningkatkan efektivitas seorang eksekutif.

Sayang sekali kita cenderung melupakan nilai pengaruh tinggi integritas di rumah. R.C. Sproul, dalam bukunya Objections Answered, menceri takan tentang seorang anak laki{aki Yahudi yang dibesarkan di Jerman bertahun-tahun yang lalu. Anak ifu mempunyai rasa kekaguman yang besar kepada ayahnya, yang mengusahakan agar kehidupan keluarga berlang- sung di seputar pengamalan religius kepercayaan mereka. Si ayah menga- jak mereka ke sinagog dengan penuh keimanan.

Walaupun demikian, dalam usia remaja keluarga anak ifu terpaksa pindah ke kota lain di Jerman. Kotanya tidak punya sinagog, hanya sebuah gereja Lutheran. Kehidupan masyarakat berlangsung di seputar gereja Lutheran; semua orang yang baik menjadi anggota gereja ini. Tiba-tiba, si ayah mengumumkan kepada keluarganya bahwa mereka semua akan me- ninggalkan tradisi Yahudi dan menjadi jemaat gereja Lutheran. Ketika keluarganya yang terkejut menanyakan apa sebabnya, si ayah menjelaskan bahwa itu akan baik bagi bisnisnya. Si anak muda kalut dan kebingungan. Kekecewaannya yang mendalam segera berubah menjadi kegetiran luar biasa yang merongrongnya selama hidup.

Kemudian dia meninggalkan Jerman dan pergi ke Inggris untuk menuntut ilmu. Setiap hari dia beradadi British Museum merumuskan gagasannya dan menggubah buku. Dalam buku itu dia memperkenalkan seluruh pandangan dunia yang baru dan memikirkan sebuah gagasan yang dirancang untuk mengubah dunia. Dia memerikan agama sebagai "candu bagi rakyat." Dia membuat orang-orang yang mengikutinya memberikan komitmen kepada kehidupan tanpa Tuhan. Gagasannya menjadi norrna bagi pemerintah-pemerintah hampir separuh penduduk dunia. Namanya? Karl Marx,pendiri gerakan komunisme. Sejarah abad kedua puluh, dan mungkin sesudahnya, sangat terpengaruh karena seorang ayah membiarkan noffna nornanya meniadi salah benfuk.

3.      Integritas memudahkan standar tinggi.
            Pemimpin harus hidup dengan standar yang lebih tinggi daripada pengikutnya. Wawasan ini tepat berlawanan dengan pemikiran keba- nyakan orang mengenai kepemimpinan. Di dunia yang penuh pameran dan hak istimewa yang menyertai pendakian menuju sukses, hanya sedikit pemikiran yang diberikan kepada tanggung jawab perjalanan naik ke atas. Pemimpin bisa melepaskan segalagalanya kecuali tanggung jawab, baik bagi mereka sendiri maupun bagi organisasi. John D. Rockefeller, Jr. mengatakan, "Saya yakin setiap hak mengimplikasikan sebuah tanggung iawab, setiap kesempatan, sebuah kewajiban; setiap pemilikan, sebuah tugas." Bagan di bawah melukiskan. 

Terlalu banyak orang yang siap mendesakkan hak-hak mereka, tetapi bukan unfuk mengambiltanggung jawab mereka. Richard L. Evans, dalam bukunya An Open Road, berkata: "Tidak temilai harganya kemungkinan menemukan orang yang mau mengambil tanggung jawab, yang mau menyelesaikan dan mengikuti hingga tuntas sampai perincian akhir mengetahui bilamana Seseorang menerima tugas yang akan diselesaikan secara efektif dan penuh kesadaran. Tetapi kalau tugas yang separuh diselesaikan selalu kembali - untuk diperiksa, diteliti, disunting, dipikirkan kembali, dan diperhatikan lagi - jelas sekali seseorang telah gagal mengikuti ajaran pekerjaan yang tuntas."

Tom Robbins berkata, "Jangan biarkan diri Anda menjadi korban zaman tempat Anda hidup. Bukan zaman yang akan menjatuhkan kita, begitu pula bukan masyarakat. Ada kecenden-rungan pada zaman sekarang untuk mem- bebaskan individu dari tanggung jawab moral dan memperlakukan mereka sebagai korban keadaan sosial. Anda membe)i apa yang Anda bayar dengan jiwa Anda. Yang membatasi orang adalah tidak adanya watak. Kalau watak seorang pemimpin rendah, demikian plah standar mereka.


4.      Integritas menghasilkan reputasi yang kuat, bukan hanYa citra
Citra adalah apa yang dipikirkan orang lain tentang diri kita' Integritas adalah apa diri kita yang sesungguhnya. Dua orang wanita lanjut usia sedang berjalan di pemakaman di halaman belakang geieiadi pedesaan Inggris yang agaknya cukup penuh sesak dan sampai ke sebuah tatu nisan. Tulisan di batu nisan itu berbunyi: "Di sini terbaring John Smith, seorang politikus dan orang yang jujur'" "Ya,-Tuhan!" kata salah seorang wanita kepada lainnya. "Bukankah mengerikan mereka memasukkan dua orang dalam satu kuburan?"

Kita semua pernah kenal dengan seseorang yang tidak sama di luar seperti di dalam. sedihnya, banyak orang yang telah berusaha lebih keras untuk citranya dibandingkan dengan untuk integritasnya tidak mengerti ketika mereka tibatiba "jatuh." Bahkan teman-teman yang berpikir mengenal mereka merasa keheranan.

Di Cina Kuno orang menginginkan rasa aman dari kelompok orang barbar dari utara, maka mereka membangun tembok besar. Tembok begitu tinggi sehingga mereka yakin tidak ada seorang pun yang bisa memanjatnya begitu tebal sehingga tidak ada apa pun yang dapat mendo braknya. Mereka pun kembali santai untuk menikmati rasa amannya. Dalam seratus tahun pertama sejak adanya tembok, cina diserang tiga kali. Tidak barang sekali kelompok orang barbar mendobrak tembok atau memanjatnya. Setiap kali mereka menyuap penjaga pinfu gerbang dan kem,rdian ia.gsung-berbondong-bondong melalui pintu gerbang. Orang Cina begitu sibuk mengandalkan tembok batu sehingga lupa mengajarkan integritas kepada anak-anak mereka.

Thomas Macauley berkata, "ukuran watak seseorang yang sesungguhnya adalah apa yang akan dilakukannya kalau dia tidJ akan ketahuan." Kehidupan seperti tanggem; kadang-kadang kehidupan menjepit kita. pada saat-saat mengalami tekanan seperti itu, apa yang ada di dalam akan ketahuan. Kita tidak bisa memberikan apa yang tidak kita miliki. citra banyak menjanjikan tetapi sedikit menghasili<an. Integritas tidak pemah mengecewakan.

5.      Integritas berarti menghayatinya sendiri sebelum memimpin orang .lain.
Kita tidak bisa memimpin siapa pun lainnya lebih jauh daripada tempat kita sendiri berada. Terlalu sering kita begitu memikiikan produk sehingga kita mengambil;alan pintas dalam menjalankan prosesnyu. tiduk adaJln pintas.kalau integritas terlibat. Akhirnya kebenaran akan selalu terungkap.

Belum lama ini saya mendengar seseorang yang mewawancarai seorang konsultan untuk beberapa perusahaan terbesar di A.S. tentang pengendalian mutu mereka. Konsultan berkata, "Dalam pengendalian mutu, kita tidak memikirkan produk. Kita memikirkan proses. KaLau prosesnya benar, maka produknya terjamin." Hal yang sama juga berlaku bagi integritas; integritas 1 menjamin kredibilitas. Ketika pesawat challenger meledak, Amerika terkejut mengetahui pengendalian Mufu telah memperingatkan NASA bahwa pesawat antariksa ulang-alik ifu belum siap sepenuhnya untuk berangkat. Tetapi bagian produksi mengatakan, "Pertunjukan harus jalan terus- Dan latuhtoipesawut itu, tepat sama seperti banyak pemimpin.

Saya ingat mendengar kata-kata peratih bola basket saya, Don Neff, yang berulang kali ditekankan kepada tim kami, .,Kalian bermain seperti kalian berlatih; kalian bermain seperti kalian berlatih." Kalau kita kagal mengikuti prinsip ini, kita gagal mencapai potensi pribadi kita. Kalau pemimpin gagal mengikuti prinsip ini, akhimya mereka akan kehilangan kredibilitas.

6.      Integritas membantu seorang pemimpin dipercaya, bukan hanya pintar.
Belum lama ini saya makan malam bersama Fred smith. Usahawan yang bijaksana ini berbagi dengan saya perbedaan antara menjadi pintar dan menjadi dipercaya. Dia mengatakan bahwa pemimpin pintar tidak pemah tahan lama. Pernyataan itu mengingatkan saya kepada kata-kata Peter Drucker, yang diberikan dalam pertemuan para pendeta untuk membicarakan persoalan-persoalan penting di gereia,,,persyaratan akhir kepemimpinan yang efektif adalah memperoleh kepercayaan. Kalau tidak maka tidak akan ada pengikut.... pemimpin adalah seorang yang punya pengikut. Untuk mempercayai seorang pemimpin, tidak perlu kita setuiu dengannya.  Kepercayaan adalah keyakinan bahwa pemimpin sungguh-sungguh dengan apa yang dikatakannya. Itu adalah kepercayaan kepada sesuatu yang sangat kuno yang disebut 'integritas.' Tindakan seorang pemimpin dan kepercayaan yang dipegang oleh pemimpin harus sama atau paling sedikit serasi" Kepemimpinan yang efektif - dan sekali lagi ini kebijaksanaan yang sangat tua - tidak berdasarkan sifat pintar; ini terutama berdasarkan sikap konsisten. "

Pemimpin yang tulus tidak harus mengiklankan fakta. Ini kelihatan dalarn segala hal yang mereka lakukan dan segera diketahui setiap orang secara umurn. Demikian pula, ketidaktulusan tidak dapat disembunyikan, disamarkan, atau ditutup-tufupi, tidak peduii secakap apa pun seorang menajer dalam hal-hal lainnya. Satu-satlnya cara untuk rnemelihara itikad baik dan penghargaan tinggi orang-orang yang bekerja bersarna Anda adalah dengan layak memperolehnya. Tidak ada seorang pun yang bisa mernbodohi semua orang sepanjang wakfu" setiap orang di antara kita, akhirnya, akan diakui tepat untuk apa diri kita - bukan apa yang kita usahakan agar tampak.
Ann Landers berkata, "orang yang punya integritas rnengharapkan untuk dipercaya. Mereka juga tahu waktu akan membuktikan bahwa mereka benar dan bersedia menunggu."

7.      Integritas adalah prestasi yang dicapai dengan susah payah.
Integritas bukan sebuah faktor yang terdapat daiam kehidupan sehari- hari. Ini adalah hasildari disiplin pribadi, kepercayaan batin, dan keputusan untuk jujur sepenuhnya dalam segala situasi di dalam kehidupan kita. Sayang sekali di dunia pada zaman sekarang kekuatan watak merupakan komoditas yang langka. sebagai akibatnya, kita hanya mempunyai sedikit model integritas kontemporer. Budaya kita hanya menghasilkan sedikit sekali pahlawan yang tahan lama, hanya sedikit teladan kebajikan. Kita menjadi bangsa peniru, tetapi hanya sedikit pemimpin yang berharga untuk ditiru.

Arti integritas telah mengalami erosi. Lontarkan perkataan itu ke dalam percakapan di Hollywood, di wailstreet, bahkan di Main street, dan Anda akan dibalas dengan pandangan terbelalak. Bagi sebagian besar bangsa Amerika, kata itu rnenimbulkan gagasan sok suci dan pikiran picik. Di zaman ketika arti kata dimanipulasi, norma-norma dasar seperti integritasbisa dihancurkan dalam sekejap mata.

Integritas adalah antitetis bagi semangat zaman kita sekarang. Falsafa hidup yang jauh jangkauannya yang membimbing budaya kita sekeliling mentalitas yang materialistis dan konsumeristis. Kebutuhan mendesak untuk saat sekarang mengalahkan pertimbangan yang mempunyai arti penting yang abadi.

Kalau kita menjual kepada seseorang lainnya kita juga menjual diri sendiri. Hester H. Cholmondelay menggarisbawahi kebenaran ini puisi pendek, "Judas": Masih seperti di zaman dulu Manusia menghargai dirinya sendiri . Sebanyak tiga puluh kepeng ketika Judas menjual. Dirinya sendiri, bukan Kristus.

Billy Graham berkata, "lntegritas adalah lem yang merekatkan hidup kita menjadi satu. Kita harus terus-menerus berjuang untuk agar integritas kita tetap utuh.
"Ketika kekayaan hilang, tidak ada apa pun yang hilang; ketika kesehatan hilang, sesuatu hilang; ketika watak hilang, segalagalanya hilang.

Berikutnya, ambillah "Tes pembimbing." Di situ ditanyakan, ,,Apakah saya harus kepada pemimpin saya?" Joseph Bailey mewawancarai lebih dari tiga puluh orang eksekutif puncak" Dia mendapatkan bahwa semuanya dipelajari pertama kali dari seorang pembimbing. Ralph waldo Emerson mengatakan, "Keinginan utama kita dalam kehidupan adalah seseorang yang akan menjadikan kita apa yang bisa kita capai.,' Setelah kita menemukan orang itu, kita perlu memeriksa pertumbuhan kita secara teratur, menanyakan, "Apakah saya sepenuhnya membuat diri saya bisa mendapatkan pelajaran yang saya terima?" Mengambiljalan pintas dalam proses ini akan merugikan pembimbing Anda maupun dirl sendiri.

Akhirnya, ambillah "Tes Massa." Di situ ditanyakan, "Apakah saya fulus kepada pengikut saya?" sebagai pemimpin, kitadengan cepat memahami bahwa keputusan yang salah bukan hanya mempengaruhi kita secara merugikan, tetapi juga mempengaruhi mereka yang mengikuti kita. walaupun demikian, membuat keputusan yang buruk karena morif yang salah berbeda sama sekali. Sebelum mencapai kendali kepemimpinan, kita harus menyadari bahwa kita mengajarkan apa yang kita ketahui dan memproduksi apa diri kita. Integritas adalah sebuah pekerjaan orang dalam.

Penganjur tindakan memberikan teladan kemampuan bisa diandalkan dimuka pengikut, James P. Kouzes dan Barry posner, melaporkan dalam buku mereka, The Leadership chailenge, bahwa pengikut mengharapkan empat hal dari pemimpin mereka: kejujuran, kecakapan, wawasan, dan ilham.

Tuliskan apa yang Anda hargai dalam kehidupan. Keyakinan adalah kepercayaan atau prinsip yang terus-menens Anda teladani, salah satu yang membuat Anda rela mati untuknya. Apakah keyakinan Anda?

Tanyakan kepada seseorang yang kenar baik dengan Anda apa bidang kehidupan Anda yang mereka pandang konsisten (Anda melakukan apa yang Anda katakan) dan apa bidang yang mereka pandang tidak konsisten (Anda mengatakan tetapi tidak selalu menghayatinya).