Rabu, 23 April 2014

MENJALANI KEHIDUPAN KITA DALAM TERANG KEDATANGAN KRISTUS


Bagaimana kita menjalani kehidupan kita dalam terang 

kedatangan Kristus? 


ANNIKMASS 

Kita percaya bahwa kembalinya Kristus sudah dekat, yakni kedatanganNya dapat terjadi kapan saja. Kita, bersama dengan rasul Paulus, menantikan “pengharapan kita yang penuh bahagia dan penyataan kemuliaan” Kristus (Titus 2:13). Menyadari bahwa Kristus dapat datang kembali hari ini, ada orang-orang yang tergoda untuk berhenti bekerja dan hanya “menantikan” 

 Namun demikian, ada perbedaan besar antara mengetahui bahwa Kristus dapat kembali hari ini dan mengetahui Dia akan kembali hari ini. Yesus berkata, “Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang tahu” (Matius 24:36). Saat kedatanganNya adalah sesuatu yang Allah tidak ungkapkan kepada siapapun, dan oleh karena itu, sampai Dia memanggil kita kepada diriNya, kita harus terus melayani Dia. Dalam perumpamaan sepuluh talentaa, raja yang bepergian menginstruksikan para hambanya untuk “berdagang sampai aku datang kembali” (Lukas 19:13).


            Kembalinya Kristus selalu digambarkan dalam Kitab Suci sebagai motivasi besar untuk bekerja, bukan sebagai alasan untuk berhenti bekerja. Dalam 1 Korintus 15 Paulus menyimpukan pengajarannya mengenai pengangkatan orang percaya dengan mengatakan, “Karena itu,… giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! (ayat 58). Dalam 1 Tesalonika 5, Paulus menyimpulkan pelajaran mengenai kedatangan Kristus dengan kata-kata ini: ““ Sebab itu baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga dan sadar” (ayat 6). Untuk mundur dan “sekedar bertahan” bukanlah hasrat Yesus bagi kita. Sebaliknya kita harus bekerja selagi masih ada kesempatan. “Akan datang malam, di mana tidak ada seorangpun yang dapat bekerja” (Yohanes 9:4). 
            Para rasul hidup dan melayani dengan pemahaman bahwa Kristus dapat kembali pada saat mereka masih hidup; apa yang akan terjadi kalau mereka berhenti bekerja dan hanya “menunggu”? Berbuat demikian akan mengakibatkan mereka melanggar Amanat Agung, dan Injil tidak akan diberitakan. Para rasul mengerti bahwa kedatangan Yesus yang sudah dekat berarti mereka harus menyibukkan diri dengan pekerjaan Allah. Mereka hidup semaksimal mungkin, bagaikan setiap hari adalah hari terakhir mereka. Kita, sama seperti mereka, harus memandang setiap hari sebagai hadiah dan menggunakannya untuk memuliakan Allah.



            1 Yohanes 3:2-3, “Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya. Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci.”  


TANDA DARI BINATANG


Apakah tanda dari binatang (666)? 

Oleh
Matius Soboliem, S. Th

Bagian Alkitab yang utama yang berbicara mengenai “tanda dari binatang” adalah Wahyu 13:15-18. Rujukan lain dapat ditemukan dalam Wahyu 14:9, 11; 15:2; 16:2; 19:20; 20:4. Tanda ini berfungsi sebagai “meterai” dari para pengikut anti Kristus dan sang nabi palsu (juru bicara dari anti Kristus). Nabi palsu (binatang yang kedua) adalah yang mengakibatkan orang menerima tanda ini. Tanda ini diterakan di tangan atau dahi, dan bukan sekedar merupakan sebuah kartu yang di bawa orang. Terobosan baru dalam bidang tehnologi keping implan medis telah meningkatkan minat terhadap “tanda dari binatang” yang dibicarakan dalam Wahyu 13. Ada kemungkinan bahwa tehnologi yang kita lihat sekarang ini merupakan tahapan awal dari apa yang pada akhirnya dapat digunakan sebagai “tanda dari binatang.” Adalah penting bagi kita untuk memahami bahwa keping implan medis bukanlah tanda dari binatang. Tanda dari binatang adalah sesuatu yang hanya diberikan kepada mereka yang menyembah sang anti Kristus. Memiliki implan medis atau microchip keuangan ditanamkan di tangan kanan atau di dahi kita bukanlah merupakan tanda dari binatang. Tanda dari binatang adalah merupakan “tanda” zaman akhir yang dipersyaratkan oleh anti Kristus untuk berjual beli dan hanya diberikan kepada mereka yang menyembah sang anti Kristus.

            Banyak ekspositor Wahyu yang berbeda pendapat secara luas mengenai apa sebetulnya tanda dari binatang itu. Selain pandangan soal “Kartu Tanda Pengenal”, yang lainnya berspekulasi bahwa itu adalah microchip, barcode yang ditatokan ke kulit, atau sekedar tanda yang mengidentifikasikan seseorang sebagai seorang yang setia kepada kerajaan anti Kristus. Pandangan terakhir ini adalah yang paling tidak berspekulasi, karena pandangan ini tidak menambahkan lebih banyak informasi dari apa yang diutarakan oleh Alkiab. Dengan kata lain, semua ini mungkin, namun pada saat yang sama semuanya adalah spekulasi, sehingga kita hanya dapat menantikan nanti bagaimana hasilnya. Kita tidak sepatutnya menggunakan banyak waktu untuk berspekulasi mengenai detil yang melampaui apa yang ada dalam Alkitab.

            Makna dari 666 juga adalah merupakan misteri. Baru-baru ini banyak orang berspekulasi bahwa ada hubungannya dengan 6 Juni 2006 – 06/06/06. Namun dalam Wahyu 13, angka 666 diidentifikasi sebagai orang, bukan tanggal. Wahyu 13:18 memberitahu kita, “Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.” Entah bagaimana, angka 666 akan mengidentifikasikan anti Kristus. Selama berabad-abad para penafsir Alkitab telah berusaha untuk mengidentifikasikan individu-individu tertentu sebagai anti Kristus. Tidak ada kepastian. Itu sebabnya Wahyu 13:18 mengatakan bahwa angka tsb. membutuhkan hikmat. Ketika anti Kristus dinyatakan (2 Tesalonika 2:3-4) akan jelas siapa dia dan bagaimana angka 666 memperkenalkan dia.  

TUJUH METRAI DAN TUJUH SANGKKALA


Apakah ketujuh meterai dan tujuh sangkakala 

dalam Kitab Wahyu?


Oleh: Matius Soboliem, S. Th  



Ketujuh meterai (Wahyu 6:1-17; 8:1-5), tujuh sangkakala (wahyu 8:6-21; 11:15-19), dan tujuh cawan (Wahyu 16:1-21) adalah tiga seri penghakiman yang berbeda dan susul menyusul dari Allah. Penghakiman ini makin dahsyat dan akibatnya makin parah seiring dengan makin dekatnya zaman akhir. Ketujuh meterai, sangkakala dan cawan berhubungan satu dengan yang lain – meterai ketujuh memperkenalkan ketujuh sangkakala (Wahyu 8:1-5) dan sangkakala ketujuh memperkenalkan ketujuh cawan (wahyu 11:15-19; 15:1-8). Empat meterai pertama dari ketujuh meterai dikenal sebagai keempat pengendara kuda zaman akhir. Meterai pertama memperkenalkan Antikristus (Wahyu 6:1-2). Meterai kedua menyebabkan peperangan besar (Wahyu 6:3-4). Meterai ketiga mengakibatkan kelaparan (Wahyu 6:5-6). Meterai keempat mengakibatkan penyakit, kelaparan yang lebih dahsyat dan peperangan yang lebih dahsyat (Wahyu 6:7-8).
            Meterai kelima memberitahu kita mengenai mereka yang akan mati bagi iman mereka pada zaman akhir (Wahyu 6:9-11). Allah mendengar seruan mereka minta keadilan, dan akan memberikan keadilan pada waktunya – dalam wujud meterai keenam, bersama dengan sangkakala dan cawan penghakiman. Ketika meterai keenam dibuka, gempa bumi yang dahsyat terjadi, mengakibatkan kehancuran yang dahsyat – bersama dengan berbagai fenomena astronomis yang tidak biasa (Wahy 6:12-14). Mereka yang bertahan hidup akan berteriak, "Runtuhlah menimpa kami dan sembunyikanlah kami terhadap Dia, yang duduk di atas takhta dan terhadap murka Anak Domba itu." Sebab sudah tiba hari besar murka mereka dan siapakah yang dapat bertahan?” (Wahyu 6:16-17).

            Ketujuh sangkakala digambarkan dalam Wahyu 8:6-21. Ketujuh sangkakala adalah “isi” dari ketujuh meterai (Wahyu 8:1-5). Sangkakala pertama mengakibatkan hujan es dan api yang menghancurkan kebanyakan tanaman dalam dunia (Wahyu 8:7). Sangkakala kedua dari ketujuh sangkakala mengakibatkan apa yang kelihatannya merupakan meteor yang jatuh ke dalam laut dan mengakibatkan musnahnya kebanyakan makhluk hidup dalam laut (Wahyu 8:8-9). Sangkakala ketiga sama dengan sangkakala kedua kecuali bahwa dampaknya mempengaruhi danau-danau dan sungai-sungai dan bukannya lautan (Wahyu 8:10-11).

            Sangkakala keempat dari tujuh sangkakala mengakibatkan matahari dan bulan menjadi gelap (Wahyu 8:12). Sangkakala kelimat mengakibatkan wabah “belalang setan” yang menyerang dan menyiksa umat manusia (Wahyu 9:1-11). Sangkakala keenam melepaskan tentara setan yang membunuh sepertiga umat manusia (Wahyu 9:12-21). Sangkakala ketujuh memanggil ketujuh malaikat dengan ketujuh cawan murka Allah (Wahyu 11:15-19; 15:1-8).

            Ketujuah cawan penghakiman digambarkan dalam Wahyu 16:1-21. Ketujuh cawan penghakiman adalah akibat dari dibunyikannya ketujuh sangkakala. Cawan pertama mengakibatkan bisul yang menyakitkan di antara umat manusia (Wahyu 16:2). Cawan kedua mengakibatkan matinya semua makhluk hidup dalam laut (Wahyu 16:3). Cawan ketiga mengakibatkan sungai berubah menjadi darah (Wahy 16:4-7). Cawan keempat dari ketujuh cawan mengakibatkan panas matahari menjadi amat dahsyat dan mengakibatkan sakit yang luar biasa (Wahyu 16:8-9). Cawan kelima mengakibatkan kegelapan yang dahsyat dan kesakitan yang makin hebat karena bisul dari cawan pertama (Wahyu 16:10-11). Cawan keenam mengakibatkan S. Efrat menjadi kering dan bala tentara sang anti Kristus dikumpulkan untuk perang Harmagedon (Wahyu 16:12-14). Cawan ketujuh menghasilkan gempa bumi yang dahsyat yang diikuti oleh hujan es besar (Wahyu 16:15-21).
            Wahyu 16:5-7 mengatakan, “Dan aku mendengar malaikat yang berkuasa atas air itu berkata: "Adil Engkau, Engkau yang ada dan yang sudah ada, Engkau yang kudus, yang telah menjatuhkan hukuman ini. Karena mereka telah menumpahkan darah orang-orang kudus dan para nabi, Engkau juga telah memberi mereka minum darah; hal itu wajar bagi mereka! … Ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa, benar dan adil segala penghakiman-Mu.” 






KERAJAAN SERIBUH TAHUN


Apakah itu Kerajaan Seribu Tahun, dan apakah Kerajaan Seribu Tahun harus dipahami secara harafiah? 


Oleh
Matius Soboliem, S. Th 




            Kerajaan Seribu Tahun adalah nama yang diberikan untuk 1000 tahun pemerintahan Yesus Kristus di atas bumi. Sebagian orang berusaha menafsirkan 1000 tahun ini secara allegoris. Sebagian lainnya memahami 1000 tahun sebagai cara figuratif untuk mengatakan “masa yang panjang.” Hal ini menyebabkan beberapa orang tidak mengharapkan pemerintahan Yesus secara fisik dalam dunia ini. Namun demikian, dalam Wahyu 20:2-7, enam kali Kerajaan Seribu Tahun dikatakan secara spesifik akan berlangsung selama 1000 tahun. Kalau Allah ingin mengkomunikasikan “masa yang panjang,” Dia dapat dengan mudah melakukan itu tanpa secara eksplisit dan berulang kali menyebutkan waktu yang tepat.

            Alkitab memberitahu kita ketika Kristus datang kembali, Dia akan menetapkan diriNya

Annikmass 

sebagai Raja di Yerusalem, duduk di atas tahta Daud (Lukas 1:32-33). Perjanjian-perjanjian yang tanpa syarat menuntut kedatangan Kristus kembali secara harafiah dan secara fisik untuk mendirikan kerajaanNya. Perjanjian dengan Abraham menjanjikan Israel tanah, keturunan, penguasa dan berkat rohani (Kejadian 12:1-3). Perjanjian Palestina menjanjikan Israel pemulihan ke tanah perjanjian dan penguasaan terhadap tanah itu (Ulangan 30:1-10). Perjanjian Daud menjanjikan pengampunan pada Israel, suatu cara bagi bangsa itu untuk mendapat berkat (Yeremia 31:31-34).

            Pada kedatangan kedua kali, semua perjanjian ini akan digenapi saat Israel dikumpulkan kembali dari antara bangsa-bangsa (Matius 24:31), bertobat (Zakharia 12:10-14), dan dipulihkan kembali ke tanah perjanjian di bawah pemerintahan Mesias, Yesus Kristus. Alkitab berbicara mengenai keadaan pada zaman 1000 tahun itu sebagai lingkungan yang sempurna, secara fisik dan rohani. Zaman itu akan menjadi zaman damai (Mikha 4:2-4; Yesaya 32:17-18); sukacita (Yesaya 61:7, 10); penghiburan (Yesaya 40:1-2), di mana tidak ada kemiskinan (Amos 9:13-15) atau penyakit (Yoel 2:28-29). Alkitab juga memberitahu kita bahwa hanya orang-orang percaya yang akan memasuki Kerajaan Seribu Tahun. Karena itu, masa ini akan menjadi masa yang penuh dengan keadilan (Matius 25:37, Mazmur 24:3-4); ketaatan (Yeremia 31:33); kesucian (Yesaya 35:8); kebenaran (Yesaya 65:16) dan kepenuhan Roh Kudus (Yoel 2:28-29). Kristus akan memerintah sebagai Raja (Yesaya 9:3-7; 11:1-10) dengan Daud sebagai wali (Yeremia 33:15, 17, 21; Amos 9:11). Para pemimpin juga akan memerintah (Yesaya 32:1; Matius 19:28). Yerusalem akan menjadi pusat “politik” dunia (Zakharia 8:3).

            Wahyu 20:2-7 hanya memberi jangka waktu yang tepat untuk Kerajaan Seribu Tahun. Tanpa ayat-ayat inipun ada tak terhingga ayat-ayat lainnya yang menunjuk pada pemerintahan Mesiassecara harafiah di bumi. Penggenapan dari berbagai perjanjian Tuhan bergantung pada kerajaan secara harfiah dan secara fisik di masa yang akan datang. Tidak ada dasar yang kuat untuk menolak pengertian harafiah mengenai Kerajaan Seribu Tahun dan bahwa jangka waktunya adalah seribu tahun. 




TANDA-TANDA AKHIR ZAMAN


Apa tanda-tanda akhir zaman? 

ANNIKMASS 

Matius 24:5-8 memberi kita beberapa petunjuk penting sehingga kita dapat memahami mendekatnya akhir zaman. “Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Mesias, dan mereka akan menyesatkan banyak orang. Kamu akan mendengar deru perang atau kabar-kabar tentang perang. Namun berawas-awaslah jangan kamu gelisah; sebab semuanya itu harus terjadi, tetapi itu belum kesudahannya. Sebab bangsa akan bangkit melawan bangsa, dan kerajaan melawan kerajaan. Akan ada kelaparan dan gempa bumi di berbagai tempat. Akan tetapi semuanya itu barulah permulaan penderitaan menjelang zaman baru.” Bertambahnya mesias-mesias palsu, bertambahnya peperangan, bertambahnya kelaparan, penyakit dan bencana-bencana alam – semua ini adalah “tanda-tanda” akhir zaman. Bahkan dalam ayat-ayat ini kita diberikan peringatan. Jangan sampai kita ditipu (Matius 24L4), karena peristiwa-peristiwa ini hanyalah permulaan dari sakit melahirkan (Matius 24:8), kesudahannya masih akan datang (Matius 24:6).

            Banyak penafsir yang menunjuk pada setiap gempa bumi, setiap pergolakan politik, dan setiap serangan terhadap Israel sebagai tanda bahwa akhir zaman segera tiba. Walaupun peristiwa-peristiwa ini adalah tanda-tanda bahwa akhir zaman sementara mendekat, hal ini tidak berarti bahwa akhir zaman sudah tiba. Rasul Paulus mengingatkan bahwa “di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan” (1 Timotius 4:1). Hari-hari terakhir dilukiskan sebagai “masa yang sukar” karena meningkatnya kejahatan manusia dan orang-orang yang secara aktif “menolak kebenaran” (2 Timotius 3:1-9; lihat pula 2 Tesalonika 2:3).

            Tanda-tanda lain yang mungkin antara lain adalah dibangunnya kembali tempat suci orang Yahudi di Yerusalem, meningkatnya permusuhan terhadap Israel dan perkembangan ke arah satu pemerintahan dunia. Tanda akhir zaman yang paling utama adalah negara Israel. Pada tahun 1948 Israel untuk pertama kalinya sejak tahun 70 A.D. diakui sebagai negara yang berdaulat. Tuhan sudah berjanji kepada Abraham bahwa keturunannya akan memiliki Kanaan sebagai “milik untuk selama-lamanya” (Kejadian 17:8), dan Yehezkiel menubuatkan kebangunan kembali Israel secara fisik dan rohani (Yehezkiel 37). Dari sudut pandang nubuat akhir zaman, adanya Israel sebagai bangsa di tanahnya sendiri adalah hal yang penting karena pentingnya Israel dalam eskatologi (Daniel 10:14; 11:41; Wahyu 11:8).

            Dengan mengingat tanda-tanda ini, kita dapat bersikap bijak dalam hal pengharapan akhir zaman. Namun kita tidak boleh menafsirkan salah satu dari tanda-tanda ini sebagai indikasi jelas bahwa akhir zaman akan segera tiba. Tuhan telah memberi kita informasi yang cukup sehingga kita dapat mempersiapkan diri, namun tidak cukup untuk membuat kita menjadi sombong. 

TRIBULASI


Apa itu Tribulasi? Bagaimana kita mengetahui bahwa Tribulasi akan berlangsung selama tujuh tahun?

ANNIKMASS 

Tribulasi adalah masa 7 tahun yang akan datang di mana Tuhan akan mengakhiri masa pendisiplinan terhadap Israel dan menyelesaikan penghakiman terhadap dunia yang tidak percaya. Gereja, yang terdiri dari semua orang yang telah percaya pada pribadi dan karya Tuhan Yesus yang menyelamatkan mereka dari hukuman dosa, tidak akan ada dalam dunia pada saat Tribulasi. Gereja akan diangkat dari dunia ini dalam peristiwa yang disebut Pengangkatan orang percaya (1 Tesalonika 4:13-18; 1 Korintus 15:51-53). Gereja dilepaskan dari murka yang akan datang (1 Tesalonika 5:9). Dalam Alkitab, Tribulasi disebut dengan berbagai nama, seperti misalnya:
 1.      Hari Tuhan (Yesaya 2:12; 13:6, 9; Yoel 1:15; 2:1, 11, 31, 3:14; 1 Tesalonika 5:2)
2.      Kesusahan atau kesengsaraan (Ulangan 4:30; Zefanya 1:15)
3.      Kesengsaraan besar yang menunjuk pada masa yang paling berat pada bagian akhir dari masa 7 tahun (Matius 24:21).
4.       Hari atau waktu kesesakan (Daniel 12:1; Zefanya 1:15).
5.      Waktu kesusahan bagi Yakub (Yeremia 30:7)

            Untuk memahami tujuan dan waktu dari Tribulasi, kita perlu mengerti Daniel 9:24-27. Bagian dari kitab Daniel ini berbicara mengenai 70 minggu yang telah ditetapkan atas “bangsamu.” “Bangsa” Daniel adalah orang-orang Yahudi, bangsa Israel, dan yang dikatakan oleh Daniel 9:24 adalah masa yang Tuhan berikan untuk “melenyapkan kefasikan, untuk mengakhiri dosa, untuk menghapuskan kesalahan, untuk mendatangkan keadilan yang kekal, untuk menggenapkan penglihatan dan nabi, dan untuk mengurapi yang maha kudus.” Tuhan menetapkan “70 minggu” untuk menggenapi semua ini. Adalah penting untuk dimengerti bahwa ketika disebutkan “70 minggu” yang dimaksudkan bukan minggu sebagaimana kita ketahui (7 hari). Kata Bahasa Ibrani (heptad) yang diterjemahkan sebagai minggu dalam Daniel 9:24-27 secara harafiah berarti “7,” dan 70 minggu secara harafiah berarti 70 kali 7.

            Masa yang Tuhan bicarakan ini sebenarnya adalah 70 kali 7 tahun atau 490 tahun. Ini dikonfirmasikan oleh ayat lain dalam kitab Daniel. Dalam ayat 25 dan 26 Daniel diberitahukan bahwa sang Mesias akan disingkirkan selama 7 minggu dan 62 minggu (total 69 minggu) mulai dari perintah untuk membangun kembali Yerusalem. Dengan kata lain 69 x 7 tahun (483 tahun) setelah perintah untuk mendirikan Yerusalem Mesias akan disingkirkan. Sejarahwan Alkitab mengkonfirmasikan bahwa 483 tahun telah berlalu sejak dari saat perintah untuk mendirikan Yerusalem sampai saat Yesus disalibkan. Kebanyakan sarjana Kristen, apapun pandangan eskatologis (masa-masa/peristiwa-peristiwa yang akan datang) mereka, memahami 70 minggu dalam kitab Daniel dengan pengertian yang sama dengan yang telah diuraikan di atas.


            Dengan berlalunya 483 tahun dari perintah untuk mendirikan Yerusalem sampai pada penyingkiran Mesias, maka hanya tinggal 1 minggu (7 tahun) dari Daniel 9:24 yang masih harus digenapi “untuk melenyapkan kefasikan, untuk mengakhiri dosa, untuk menghapuskan kesalahan, untuk mendatangkan keadilan yang kekal, untuk menggenapkan penglihatan dan nabi, dan untuk mengurapi yang maha kudus.” Masa 7 tahun yang terakhir ini dikenal sebagai masa Tribulasi – masa di mana Tuhan akan mengakhiri penghakiman atas Israel karena dosa-dosa mereka.
            Daniel 9:27 memberi beberapa pokok-pokok penting dalam masa 7 tahun Tribulasi. Daniel 9:27 mengatakan “Raja itu akan membuat perjanjian itu menjadi berat bagi banyak orang selama satu kali tujuh masa. Pada pertengahan tujuh masa itu ia akan menghentikan korban sembelihan dan korban santapan; dan di atas sayap kekejian akan datang yang membinasakan, sampai pemusnahan yang telah ditetapkan menimpa yang membinasakan itu." Pribadi yang dibicarakan dalam ayat ini adalah yang disebutkan oleh Yesus sebagai “Pembinasa keji” (Matius 24:15) dan disebut binatang dalam Wahyu 13. Daniel 9:27 mengatakan bahwa binatang itu akan menempatkan patung dirinya di tempat suci dan menuntut dunia untuk menyembah dia. Wahyu 13:5 menjelaskan bahwa ini akan terjadi selama 42 bulan, yaitu 3½ tahun. Karena Daniel 9:27 mengatakan bahwa ini akan terjadi pada tengah minggu, dan Wahyu 13:5 mengatakan bahwa binatang ini akan melakukan hal ini untuk masa 42 bulan, adalah mudah untuk melihat bahwa total lamanya adalah 84 bulan atau 7 tahun. Lihat pula Daniel 7:25 di mana “satu masa, dua masa dan setengah masa” (satu masa = 1 tahun; dua masa = 2 tahun; setengah masa = ½ tahun; keseluruhannya 3½ tahun) juga merujuk pada Kesengsaraan Besar, bagian terakhir dari 7 tahun Tribulasi ketika “kekejian yang menyebabkan kebinasaan” (binatang) akan berkuasa.



            Untuk referensi lebih lanjut mengenai Tribulasi, lihat Wahyu 11:2-3 yang berbicara mengenai 1,260 hari dan 42 bulan, dan Daniel 12:11-12 yang berbicara mengenai 1, 290 hari dan 1,335 hari yang kesemuanya menunjuk pada pertengahan Tribulasi. Hari-hari selebihnya dalam Daniel 12 mungkin termasuk masa pada akhir dari penghakiman terhadap bangsa-bangsa (Matius 25:31-46) dan masa untuk mendirikan Kerajaan Seribu Tahun milik Kristus (Wahyu 20:4-6).   





PEPERANGAN HARMAGEDON


Apa itu peperangan Harmagedon?

Kata “Harmagedon” berasal dari kata Bahasa Ibrani “Har-Magedon” yang berarti “Gunung Megido” dan telah menjadi kata sinonim dengan peperangan di masa yang akan datang di mana Allah akan campur tangan dan menghancurkan bala tentara Anti Kristus sebagaimana dinubuatkan dalam Alkitab (Wahyu 16:16; 20:1-3; 7-10). Akan ada jutaan orang yang terlibat dalam peperangan Harmagedon karena semua bangsa akan berkumpul bersama untuk melawan Kristus. 


ANIKMAS 

            Lokasi persis dari lembah Harmagedon tidaklah jelas karena tidak ada gunung yang bernama Megido. Namun karena “Har” dapat pula berarti bukit, lokasi yang paling mungkin adalah daerah perbukitan yang mengelilingi Dataran Megido, kurang lebih enam puluh mil sebelah Utara Yerusalem. Lebih dari dua ratus peperangan terjadi di daerah tsb. Dataran Megido dan Dataran Esdralon yang berdekatan akan menjadi titik fokus peperangan Harmagedon yang akan berkecamuk di sepanjang wilayah Israel sampai ke bagian Selatan sejauh kota Bozrah di wilayah Edom (Yesaya 63:1). Lembah Harmagedon terkenal dengan dua kemenangan besar dalam sejarah Israel: (1) Kemenangan Barak atas orang-orang Kanaan (Hakim-Hakim 4:15), dan (2) Kemenangan Gideon terhadap orang-orang Midian (Hakim-Hakim pasal 7). Harmagedon juga lokasi dari dua tragedi besar: (1) matinya Saul dan anak-anaknya (1 Samuel 31:8), dan (2) matinya raja Yosia (2 Raja-Raja 23:29-30; 2 Tawarikh 35:22).

            Karena sejarah ini, lembah Harmagedon menjadi simbol dari pertempuran terakhir antara Allah dan kekuatan si jahat. Kata “Harmagedon” hanya muncul dalam Wahyu 16:16, “Lalu ia mengumpulkan mereka di tempat, yang dalam bahasa Ibrani disebut Harmagedon.” Ini berbicara soal raja-raja yang setia kepada Anti Kristus berkumpul bersama untuk menyerang Israel untuk terakhir kalinya. Di Harmagedon, “cawan yang penuh dengan anggur kegeraman murka-Nya” (Wahyu 16:19) akan dicurahkan, dan Anti Kristus dan para pengikutnya akan dikalahkan. Harmagedon telah merupakan istilah umum yang merujuk pada akhir dari dunia, bukan sekedar peperangan yang mengambil tempat di Dataran Megido.



      

KALAU YESUS ADALAH ALLAH, BAGAIMANA DIA BERDOA KEPADA ALLAH DAN APAKAH YESUS BERDOA KEPADA DIRINYA SENDIRI ?

  KALAU YESUS ADALAH ALLAH, BAGAIMANA DIA BERDOA KEPADA ALLAH DAN APAKAH YESUS BERDOA KEPADA DIRINYA SENDIRI ? Ev. Matius Sobolim, M. Th. ...