Kamis, 24 April 2014

BAPTISAN ROH KUDUS


Apa itu baptisan Roh Kudus?
Soboliemmatius 
Baptisan Roh Kudus dapat didefinisikan sebagai karya Roh Allah yang mempersatukan orang percaya dengan Kristus dan dengan orang-orang percaya lainnya dalam Tubuh Kristus pada saat orang itu diselamatkan. 1 Korintus 12:12-13 dan Roma 6:1-4 adalah ayat-ayat utama dalam Alkitab yang mengajarkan doktrin ini. 1 Korintus 12:13 mengatakan, “Sebab dalam satu Roh kita semua, baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik budak, maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum dari satu Roh.” Roma 6:1-4 mengatakan, “Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Bolehkah kita bertekun dalam dosa, supaya semakin bertambah kasih karunia itu? Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya? Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya? Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.” Meskipun Roma 6 tidak secara khusus menyebut Roh Allah, bagian Alkitab ini menggambarkan kedudukan orang percaya di hadapan Allah dan 1 Korintus 12 memberitahu kita bagaimana hal itu terjadi.

Tiga fakta perlu diperhatikan untuk menguatkan pengertian kita akan baptisan Roh. Pertama, 1 Korintus 12:13 dengan jelas menyatakan bahwa semua telah dibaptis sama seperti semua telah diberi minum (berdiamnya Roh Kudus). Kedua, Alkitab tidak pernah menasehati orang-orang percaya untuk dibaptiskan dengan/dalam/oleh Roh. Ini menunjukkan bahwa semua orang percaya telah mengalami pelayanan ini. Akhirnya, Efesus 4:5 nampaknya menunjuk pada baptisan Roh. Jikalau ini memang demikian, baptisan Roh adalah kenyataan hidup dari setiap orang percaya, sama seperti, ”satu iman” dan ”satu Bapa.”

Sebagai kesimpulan, baptisan Roh Kudus menggenapi dua hal, (1) menyatukan kita dengan Tubuh Kristus, dan (2) mengaktualisasikan penyaliban kita bersama dengan Kristus. Berada dalam tubuh Kristus berarti kita bangkit bersama dengan Dia dalam hidup yang baru (Roma 6:4). Kita perlu menggunakan karunia rohani kita untuk memastikan bahwa tubuh itu berfungsi sebagaimana mestinya seperti yang dijelaskan dalam 1 Korintus 12:13. Mengalami baptisan dari Roh yang sama menjadi dasar untuk memelihara kesatuan gereja seperti yang dikatakan dalam Efesus 4:5. Menjadi sama dengan Kristus dalam kematian, penguburan dan kebangkitanNya melalui baptisan Roh menjadi dasar untuk mewujudkan pemisahan kita dari kuasa dosa dan untuk kita berjalan dalam hidup yang baru (Roma 6:1-10; Kolose 2:12).




Apa Artinya Hidup dalam Roh?

HIDUP DALAM ROH

Oleh: Matius Soboliem, S. Th  



 Orang-orang percaya memiliki Roh Kristus, pengharapan kemuliaan dalam diri mereka (Kolose 1:27). Mereka yang hidup dalam Kristus akan menyatakan kesucian dalam kehidupan sehari-hari. Ini adalah merupakan hasil dari secara sengaja dan dengan iman memilih untuk bersandar pada Roh Kudus untuk menuntun pikiran, kata-kata dan perbuatan (Roma 6:11-14). Tidak bersandar pada bimbingan Roh Kudus akan mengakibatkan orang percaya tsb. tidak hidup sesuai dengan panggilan dan kedudukan yang disediakan oleh keselamatan (Yohanes 3:3, Efesus 4:1; Filipi 1:27). Kita dapat mengetahui bahwa kita hidup dalam Roh kalau kehidupan kita menunjukkan buah Roh yang adalah kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemah-lembutan, dan penguasaan diri (Galatia 5:22-23). Dipenuhi (hidup) dengan Roh adalah sama dengan mengizinkan Firman Kristus (Alkitab) untuk diam dengan segala kekayaanNya di dalam kita (Kolose 3:16).


Soboliemmatius, S. Th
Hasilnya adalah pengucapan syukur, puji-pujian dan sukacita (Efesus 5:18-20; Kolose 3:16). Anak-anak Allah akan dipimpin oleh Roh Allah (Roma 8:14). Ketika orang Kristen memilih untuk tidak hidup dalam Roh, dan karena itu berdosa dan mendukakan Dia, jalan keluar telah dipersiapkan untuk pemulihan kembali melalui pengakuan akan kesalahan (Efesus 4:30; 1 Yohanes 1:9). “Hidup dalam Roh” adalah menaati pimpinan Roh. Pada dasarnya itu adalah “berjalan bersama” Roh, mengizinkan Roh untuk menuntun langkah kita dan mencocokkan pikiran kita. Secara ringkas, sebagaimana kita menerima Kristus dengan iman, dengan iman pula Dia meminta kita untuk hidup di dalam Dia sampai kita diangkat ke surga dan akan mendengar dari sang Tuan, “Baik sekali!” (Kolose 2:5, Matius 25:23).





Julukan Untuk Malang


Julukan Untuk Malang

Kantor Walikota Malang 

           

 students Study Malang city Yahukimo

Ragam etnis dan kekayaan budaya yang dimiliki Kota Malang telah banyak dikenal di seluruh pelosok Nusantara, bahkan dunia Internasional. Etnik masyarakat Malang dikenal religius, dinamis, suka bekerja keras, lugas dan bangga dengan aneka ragam identitas yang dikantonginya. Dari bermacam hal yang dimiliki Kota Malang, membuatnya memiliki banyak ciri khusus yang menarik berbagai pihak untuk lebih mengenal Malang. Kemudian lahirlah bermacam julukan yang telah banyak diakui masyarakat luas. Nyatanya, kesemua julukan atau predikat yang melekat pada Malang justru mampu menjunjung tinggi rasa kebersamaan dan kesetiakawanan terhadap warga Malang yang ada dimanapun.
Lantas, tahukah Ngalamers julukan apa saja yang sudah melekat pada citra diri Kota Malang?

1.    Kota Pendidikan
Ya, banyaknya fasilitas pendidikan yang memadai dan suasana kota Malang yang tenang, menjadikkannya sangat cocok untuk belajar atau menempuh pendidikan. Udara di sini pun sejuk dan segar, sarana transportasinya memadai dan biaya hidup juga relatif terjangkau. Tak heran jika Malang banyak dilirik pelajar dari daerah manapun yang ingin menempuh pendidikan berkualitas dengan biaya seminimal mungkin. Itulah yang menjadikan Malang memperolah predikat "Kota Pendidikan".

2.    Kota Pelajar
Setelah mengantongi julukan sebagai "Kota Pendidikan", wajar kiranya jika predikat "Kota Pelajar" diberikan pula kepada Malang. Ngalamers tentu tahu jika banyak sekali terdapat universitas negeri maupun swasta di Malang. Sedikitnya ada lima universitas negeri seperti Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Malang, Universitas Islam Malang, Politeknik Negeri Malang, Politeknik Negeri Kesehatan Malang dan puluhan Perguruan Tinggi Swasta yang dimiliki Malang. Fakta tersebutlah yang menjadikan Malang banyak didatangi para pelajar dari berbagai pulau bahkan negara luar Indonesia untuk mengais pendidikan yang lebih baik di sini.

3.    Kota Kuliner
Siapapun Ngalamers yang berkunjung ke Malang dan tengah melakukan diet, sebaiknya mengurungkan niatannya. Banyak sekali aneka makanan khas Malang, kuliner dari berbagai daerah di Nusantara, bahkan sampai kuliner kelas Internasional bisa ditemukan di sini. Dari bakso, mie, nasi goreng, soto, steak, kopi, ice cream, Italian food, Chinese food, Seafood, dan varian makanan lainnya yang sudah sangat dikenal dan digemari masyarakat luas ada di Malang. Inilah alasan banyak pemburu kuliner sering berkunjung ke Malang dan kemudian menyebutnya sebagai "Kota Kuliner".

4.    Kota Apel
Sudah tak asing lagi jika Malang dikenal sebagai gudangnya apel, sehingga julukan "Kota Apel" tidaklah mengherankan untuk disandangnya. Ini bisa jadi dikarenakan produksi apel di Malang cukup melimpah, dimana wilayah produksinya berpusat di Kota Batu dan Poncokusumo. Apel dari Malang inilah yang telah banyak di ekspor ke luar negeri dan dijual ke berbagai daerah di dalam negeri. Dari sini pulalah, berbagai pangan, minuman, maupun jajanan khas Apel seperti sari apel, kripik, manisan, dan serba apel lainnya diproduksi.



5.    Kota Bunga
Menurut informasi yang HaloMalang lansir dari wikipedia, julukan "Kota Bunga" ini diberikan kepada Malang karena cita-cita yang merebak di hati setiap warga kota senantiasa menyemarakkan sudut kota Malang hingga di tiap jengkal tanah warga dihiasi dengan warna-warni bunga.

6.    Kota Dingin
Dijuluki Kota Dingin karena letak geografis Malang yang dikelilingi pegunungan, yakni Gunung Arjuno Welirang, Gunung Kawi-Panderman, dan Gunung Bromo-Semeru. Lokasinya yang berada di dataran tinggi serta dikelilingi gunung inilah yang membuat hawa di Malang terasa lebih dingin daripada daerah-daerah di sekitarnya. Oleh karena itu, sudah tidak perlu disangsikan lagi jika Malang menyandang julukan "Kota Dingin". Namun sayang, polusi dan jarangnya pohon yang nampak di jalanan kota telah membuat Malang kini terasa sedikit lebih panas.

7.    Kota Sejarah
Dikatakan sebagai "Kota Sejarah", karena Malang menyimpan misteri embrio tumbuhnya kerajaan-kerajaan besar seperti Tumapel, Kanjuruhan, Singosari, Kediri (Dhoho), Mojopahit, Demak dan Mataram. Di kota Malang juga terukir awal kemerdekaan Republik Indonesia. Bahkan sekarang ini, kota Malang tercatat masuk nominasi akan dijadikan Ibukota Negara Republik Indonesia.

8.    Kota Militer
Malang terpilih sebagai Kota Kesatrian/Kota Militer, sebab di kota ini banyak didirikan tempat pelatihan militer, asrama dan mess perwira di sekitar lapangan Rampal. Sekarang ini, di Malang juga sudah ada pabrik amunisi, senjata & kendaraan tempur, Pindad, di Turen, Kabupaten Malang.

9.    Kota Susu
Malang merupakan daerah yang memiliki produksi susu skala nasional dan internasional yang produksinya terletak di wilayah Pujon Kabupaten Malang. Susu yang didapatkan berasal dari sapi luar negeri sehingga susu yang diperoleh mempunyai kualitas bagus. Fakta itulah yang akhirnya membuat Malang menyandang predikat "Kota Susu".

10. Kota Olahraga
Banyak lahir bibit-bibit olahragawan yang berasal dari Malang, yang paling terkenal dengan olah raga sepak bolanya yakni Arema dan Persema. Terbukti dengan berdirinya 2 team sepak bola seperti Persema dan Arema tersebut, Malang kini tampil dengan prestasi di bidang olahraga yang sangat baik di tingkat regional maupun nasional. Ditambah lagi supporter fanatik dan atraktif seperti Laskar Ken Arok serta Aremania yang senantiasa selalu mendukung perjuangan para tim tersebut untuk bertanding.

11. Paris of East Java
Banyak yang mengatakan Malang sebagai Paris van East Java karena kondisi alamnya yang indah. Disamping itu, iklim Malang yang sejuk dan lingkungan kotanya yang bersih pun membuat Malang nampak bagaikan kota "Paris"-nya Jawa Timur.

Itulah julukan-julukan kota Malang yang sudah sangat dikenal masyarakat luas. Nah kalau masih ada julukan lain yang disandang Kota Malang ini, Ngalamers mungkin bisa berbagi dengan HaloMalang melalui pos komentar di bawah ini. 

Rabu, 23 April 2014

KEEMPAT PENGENDARA KUDA ZAMAN AKHIR


Siapakah keempat pengendara kuda zaman akhir?

Keempat pengendara kuda zaman akhir digambarkan dalam Wahyu 6 ayat 1-8. Keempat pengendara kuda tsb. adalah gambaran simbolis dari kejadian-kejadian berbeda yang akan terjadi pada zaman akhir. Pengendara kuda pertama dicantumkan dalam Wahyu 6:2, “ Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda putih dan orang yang menungganginya memegang sebuah panah dan kepadanya dikaruniakan sebuah mahkota. Lalu ia maju sebagai pemenang untuk merebut kemenangan.” Pengendara kuda yang pertama ini kemungkinan merujuk pada anti Kristus, yang akan diberikan otoritas dan akan menaklukkan semua yang melawan dia. Anti Kristus adalah peniru dari Kristus yang sejati, sebagaimana Dia akan datang kembali mengendarai kuda putih (Wahyu 19:11-16).


            Pengendara kuda kedua dibicarakan dalam Wahyu 6:4, “Dan majulah seekor kuda lain, 

Keempat Pengendara Kuda 
Pengendara kuda keempat dicantumkan dari Wahyu 6:8, “Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda hijau kuning dan orang yang menungganginya bernama Maut dan kerajaan maut mengikutinya. Dan kepada mereka diberikan kuasa atas seperempat dari bumi untuk membunuh dengan pedang, dan dengan kelaparan dan sampar, dan dengan binatang-binatang buas yang di bumi.” Pengendara keempat melambangkan kematian dan kebinasaan. Nampaknya ini adalah kombinasi dari pengendara kuda-pengendara kuda sebelumnya. Pengendara kuda keempat akan membawa lebih banyak peperangan dan kelaparan bersama dengan wabah dan penyakit yang mengerikan. Apa yang paling menakjubkan, atau mengerikan, adalah bahwa keempat pengendara kuda zaman akhir hanyalah merupakan “pendahulu” dari penghakiman yang lebih berat yang akan datang kemudian dalam Kesengsaraan Besar (Wahyu 8, 9 dan 16). 



oleh: Matius Soboliem, S. Th



ANTIKRISTUS


Siapakah anti Kristus?

oleh : Matius Sobolim  
Musuh Kristus  


            Alkitab sebetulnya tidak memberikan sesuatu yang spesifik mengenai dari mana anti Kristus akan datang. Banyak sarjana Alkitab yang berspekulasi bahwa dia akan datang dari konfederasi sepuluh negara dan/atau dari kekaisaran Romawi yang lahir kembali (Daniel 7:24-25; Wahyu 17:7). Yang lain melihat dia sebagai orang Yahudi karena dia mengaku sebagai Mesias. Semua ini hanyalah spekulasi semata-mata karena Alkitab tidak secara khusus mengatakan dari mana anti Kristus akan datang atau apa rasnya. Suatu hari anti Kristus akan diungkapkan. 2 Tesalonika 2:3-4 memberitahukan bagaimana kita dapat mengenali anti Kristus: “Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga! Sebab sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka, yang harus binasa, yaitu lawan yang meninggikan diri di atas segala yang disebut atau yang disembah sebagai Allah. Bahkan ia duduk di Bait Allah dan mau menyatakan diri sebagai Allah.”

            Kemungkinan besar kebanyakan orang yang masih hidup ketika anti Kristus terungkap akan  Martin Luther yakin bahwa Paus pada zamannya adalah anti Kristus. Sejauh ini semuanya salah. Kita seharusnya berhenti berspekulasi dan memusatkan perhatian pada apa yang sebetulnya dikatakan oleh Alkitab mengenai anti Kristus. Wahyu 13:5-8 mengatakan, “Dan kepada binatang itu diberikan mulut, yang penuh kesombongan dan hujat; kepadanya diberikan juga kuasa untuk melakukannya empat puluh dua bulan lamanya. Lalu ia membuka mulutnya untuk menghujat Allah, menghujat nama-Nya dan kemah kediaman-Nya dan semua mereka yang diam di sorga. Dan ia diperkenankan untuk berperang melawan orang-orang kudus dan untuk mengalahkan mereka; dan kepadanya diberikan kuasa atas setiap suku dan umat dan bahasa dan bangsa. Dan semua orang yang diam di atas bumi akan menyembahnya, yaitu setiap orang yang namanya tidak tertulis sejak dunia dijadikan di dalam kitab kehidupan dari Anak Domba, yang telah disembelih.”

            Alkitab sebetulnya tidak memberikan sesuatu yang spesifik mengenai dari mana anti Kristus akan datang. Banyak sarjana Alkitab yang berspekulasi bahwa dia akan datang dari konfederasi sepuluh negara dan/atau dari kekaisaran Romawi yang lahir kembali (Daniel 7:24-25; Wahyu 17:7). Yang lain melihat dia sebagai orang Yahudi karena dia mengaku sebagai Mesias. Semua ini hanyalah spekulasi semata-mata karena Alkitab tidak secara khusus mengatakan dari mana anti Kristus akan datang atau apa rasnya. Suatu hari anti Kristus akan diungkapkan. 2 Tesalonika 2:3-4 memberitahukan bagaimana kita dapat mengenali anti Kristus: “Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga! Sebab sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka, yang harus binasa, yaitu lawan yang meninggikan diri di atas segala yang disebut atau yang disembah sebagai Allah. Bahkan ia duduk di Bait Allah dan mau menyatakan diri sebagai Allah.”
            Kemungkinan besar kebanyakan orang yang masih hidup ketika anti Kristus terungkap akan  Martin Luther yakin bahwa Paus pada zamannya adalah anti Kristus. Sejauh ini semuanya salah. Kita seharusnya berhenti berspekulasi dan memusatkan perhatian pada apa yang sebetulnya dikatakan oleh Alkitab mengenai anti Kristus. Wahyu 13:5-8 mengatakan, “Dan kepada binatang itu diberikan mulut, yang penuh kesombongan dan hujat; kepadanya diberikan juga kuasa untuk melakukannya empat puluh dua bulan lamanya. Lalu ia membuka mulutnya untuk menghujat Allah, menghujat nama-Nya dan kemah kediaman-Nya dan semua mereka yang diam di sorga. Dan ia diperkenankan untuk berperang melawan orang-orang kudus dan untuk mengalahkan mereka; dan kepadanya diberikan kuasa atas setiap suku dan umat dan bahasa dan bangsa. Dan semua orang yang diam di atas bumi akan menyembahnya, yaitu setiap orang yang namanya tidak tertulis sejak dunia dijadikan di dalam kitab kehidupan dari Anak Domba, yang telah disembelih.”

            Kemungkinan besar kebanyakan orang yang masih hidup ketika anti Kristus terungkap akan  Martin Luther yakin bahwa Paus pada zamannya adalah anti Kristus. Sejauh ini semuanya salah. Kita seharusnya berhenti berspekulasi dan memusatkan perhatian pada apa yang sebetulnya dikatakan oleh Alkitab mengenai anti Kristus. Wahyu 13:5-8 mengatakan, “Dan kepada binatang itu diberikan mulut, yang penuh kesombongan dan hujat; kepadanya diberikan juga kuasa untuk melakukannya empat puluh dua bulan lamanya. Lalu ia membuka mulutnya untuk menghujat Allah, menghujat nama-Nya dan kemah kediaman-Nya dan semua mereka yang diam di sorga. Dan ia diperkenankan untuk berperang melawan orang-orang kudus dan untuk mengalahkan mereka; dan kepadanya diberikan kuasa atas setiap suku dan umat dan bahasa dan bangsa. Dan semua orang yang diam di atas bumi akan menyembahnya, yaitu setiap orang yang namanya tidak tertulis sejak dunia dijadikan di dalam kitab kehidupan dari Anak Domba, yang telah disembelih.”


Ada banyak spekulasi mengenai identitas dari anti Kristus. Beberapa sasaran yang populer adalah Vladimir Putin, Mahmoud Ahmadinejad dan Paus Benediktus XVI. Di Amerika Serikat, mantan presiden Bill Clinton, presiden sekarang George Bush dan calon presiden Barack Obama adalah yang paling sering disebut. Jadi siapakah anti Kristus dan bagaimana kita dapat mengenalinya?





MENURUT NUBUAT AKHIR ZAMAN APA YANG AKAN TERJADI


Menurut nubuat akhir zaman apa yang akan terjadi?

MATIUS SOHOLE 

Alkitab berbicara banyak mengenai akhir zaman. Hampir setiap kitab dalam Alkitab mengandung nubuat mengenai akhir zaman. Berusaha mengerti dan menata setiap nubuat ini dapat merupakan pekerjaan yang sulit. Berikut ini adalah ringkasan yang sangat singkat mengenai apa yang Alkitab katakan akan terjadi pada akhir zaman:

            Kristus akan memindahkan semua orang percaya yang merupakan bagian dari Gereja (orang-orang suci Perjanjian Baru) dari dunia ini melalui peristiwa yang disebut Pengangkatan (1 Tesalonika 4:13-18; 1 Korintus 15:51ff). Pada Tahta Penghakiman Kristus, orang-orang percaya ini akan diberikan pahala untuk perbuatan baik dan pelayanan mereka. Mereka mungkin saja kehilangan pahala mereka karena tidak melayani dan tidak taat, namun tidak akan kehilangan hidup kekal (1 Korintus 3:11-15; 2 Korintus 5:10).

            Anti Kristus (binatang) akan berkuasa dan menandatangani pakta perdamaian (perjanjian) dengan Israel untuk masa tujuh tahun (Daniel 9:27). Masa tujuh tahun ini dikenal sebagai masa Tribulasi (kesengsaraan). Dalam masa Tribulasi ini akan terjadi peperangan, kelaparan, wabah dan berbagai bencana alam. Tuhan mencurahkan murkanya terhadap dosa dan kejahatan. Tribulasi menjadi tempat untuk ke empat penunggang kuda dalam Wahyu dan ke tujuh meterai, sangkakala dan cawan murka Allah.
            Kurang lebih setengah dari masa 7 tahun, antikristus akan melanggar perjanjian damai dengan Israel dan berperang dengan mereka. Antikristus akan melakukan kekejian yang membinasakan dan membuat patung dirinya untuk disembah di tempat kudus (Daniel 9:27, 2 Tesalonika 2:3-10). Bagian kedua dari Tribulasi dikenal sebagai Kesengsaraan Besar dan waktu kesusahan bagi Yakub.
            Pada akhir dari tujuh tahun Tribulasi, antikristus akan melakukan serangan terakhir terhadap Yerusalem yang memuncak pada Perang Harmagedon. Yesus Kristus akan datang kembali, membinasakan antikristus dan bala tentaranya dan membuang mereka ke dalam lautan api (Wahyu 19:11-21). Kristus akan membelenggu Iblis dalam jurang maut untuk 1000 tahun dan akan memerintah di atas bumi selama 1000 tahun (Wahyu 20:1-6).

            Pada akhir dari 1000 tahun Iblis akan dilepaskan, kembali dikalahkan dan dilemparkan ke dalam lautan api (Wahyu 20:7-10). Kristus akan menghakimi orang-orang yang tidak percaya (Wahyu 20:10-15) di Tahta Putih yang Besar, membuang mereka ke dalam lautan api. Akan ada Langit yang Baru dan Bumi yang Baru – tempat kediaman kekal bagi orang-orang percaya. Tidak akan ada lagi dosa, kesusahan atau kematian. Demikian pula Yerusalem yang Baru akan turun dari Surga (Wahyu 21-22). 







TRIBULASI ATAU PENGANGKATAN


Dalam kaitan dengan Tribulasi (kesengsaraan), kapan

Pengangkatan orang percaya akan terjadi?

Oleh

Matius Soboliem, S. Th 

Pengangkatan 

Waktu Pengangkatan orang percaya dalam hubungannya dengan Tribulasi (kesengsaraan) adalah salah satu isu paling kontroversial dalam gereja saat ini. Tiga pandangan utama adalah: Pratribulasi (Pengangkatan orang percaya terjadi sebelum Tribulasi), Midtribulasi (Pengangkatan orang percaya terjadi di tengah-tengah Tribulasi), dan Pascatribulasi (Pengangkatan orang percaya terjadi pada akhir dari Tribulasi). Pandangan ke empat, yang lazimnya dikenal sebagai Pra-Murka adalah posisi Midtribulasi yang dimodifikasi sedikit.

            Pertama, adalah penting untuk mengenali tujuan dari Tribulasi. Menurut Daniel
9:27 ada tujuh “masa” (7 tahun) yang masih akan datang. Keseluruhan nubuat Daniel mengenai tujuh puluh masa (Daniel 9:20-27) berbicara mengenai bangsa Israel. Ini adalah masa di mana Tuhan memusatkan perhatianNya secara khusus pada Israel. Walaupun ini tidak merupakan indikasi bahwa gereja tidak lagi ada, hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai mengapa gereja masih perlu ada di atas bumi pada waktu itu.

            Ayat Alkitab yang utama mengenai Pengangkatan orang percaya adalah 1 Tesalonika 4:13-18. Ayat-ayat ini menjelaskan bahwa setiap orang percaya, bersama dengan orang-orang percaya yang telah meninggal, akan bertemu dengan Tuhan di angkasa dan akan bersama-sama dengan Dia selama-lamanya. Pengangkatan orang percaya adalah Tuhan memindahkan umatNya dari bumi ini. Dalam 5:9 Paulus mengatakan, “Karena Allah tidak menetapkan kita untuk ditimpa murka, tetapi untuk beroleh keselamatan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita” (1 Tesalonika 5:9). Kitab Wahyu yang secara utama berbicara mengenai masa Tribulasi adalah berita nubuatan mengenai bagaimana Tuhan akan mencurahkan murkaNya atas bumi ini pada saat Tribulasi. Adalah tidak konsisten untuk Tuhan menjanjikan orang-orang percaya bahwa mereka tidak akan mengalami murka Tuhan namun membiarkan mereka di bumi pada masa Tribulasi. Fakta bahwa Allah berjanji melepaskan orang-orang Kristen dari murkaNya tidak lama setelah berjanji untuk menyingkirkan umatNya dari bumi ini nampaknya menghubungkan kedua peristiwa ini.

            Bagian Alkitab lain yang krusial mengenai waktu dari Pengangkatan orang percaya adalah Wahyu 3:10. Di sana Kristus berjanji melepaskan orang-orang percaya dari “hari pencobaan” yang akan datang atas seluruh dunia. Ini dapat berarti dua hal: (1) Kristus akan melindungi orang-orang percaya di tengah pencobaan, atau (2) Tuhan akan membebaskan orang-orang percaya dari pencobaan. Keduanya adalah arti yang sah dari kata dalam Bahasa Yunani yang diterjemahkan “dari.” Ini bukan hanya pencobaan, namun “hari” pencobaan. Kristus berjanji untuk memelihara orang-orang percaya dari masa pencobaan, yaitu Tribulasi. Tujuan dari Tribulasi, tujuan dari Pengangkatan orang percaya, arti dari 1 Tesalonika 5:9, dan penafsiran Wahyu 3:10 semua memberi dukungan jelas pada pandangan Pratribulasi. Jikalau Alkitab ditafsirkan secara harafiah dan konsisten, pandangan Pratribulasi adalah pandangan yang paling konsisten dengan Alkitab. 



MEMAHAMI KITAB WAHYU


Bagaimana saya dapat memahami kitab Wahyu?

Oleh
Matius Soboliem, S. Th 

KITAB WAHYU
Kunci untuk penafsiran Alkitab secara konsisten, termasuk menafsirkan kitab Wahyu, adalah dengan memiliki hermeneutik yang konsisten. Hermeneutik adalah kajian prinsip-prinsip penafsiran. Dengan kata lain, hermeneutik adalah cara Anda menafsirkan Kitab Suci. Hermeneutik yang normal atau penafsiran Alkitab yang normal berarti bahwa kecuali kalau ayat atau bagian Alkitab itu dengan JELAS mengindikasikan bahwa dia menggunakan bahasa kiasan, kita harus memahami bagian itu dalam pengertian normal. Jangan merohanikan Alkitab dengan memberikan makna lain kepada kata-kata atau frasa-frasa ketika jelas bahwa sang penulis, di bawah tuntunan Roh Kudus, memaksudkan itu untuk dipahami sebagaimana kata-kata itu ditulis.

Satu contoh adalah Wahyu 20. Banyak dari kita yang memberikan berbagai arti kepada rujukan periode seribu tahun. Namun bahasanya tidak mengimplikasikan dengan cara apapun bahwa rujukan pada seribu tahun harus dipahami dengan cara yang lain daripada periode seribu tahun secara harafiah.

            Garis besar sederhana dari kitab Wahyu terdapat dalam Wahyu 1:19. Dalam pasal pertama, Kristus yang bangkit dan dimuliakan berbicara kepada Yohanes. Kristus memerintahkan Yohanes untuk, “Karena itu tuliskanlah apa yang telah kau lihat, baik yang terjadi sekarang maupun yang akan terjadi sesudah ini.” Hal-hal yang Yohanes sudah lihat dicatat dalam pasal 1. “Hal-hal yang terjadi sekarang” (yang terjadi pada masa Yohanes) dicatat dalam pasal 2-3 (surat-surat kepada gereja-gereja). “Hal-hal yang akan terjadi” (masa depan) dicatat dalam pasal 4-22.

            Secara umum, pasal 4-18 dari kitab Wahyu adalah mengenai hukuman Allah pada orang-orang dalam dunia. Penghakiman ini BUKAN untuk gereja (1 Tesalonika 5:2, 9). Gereja sudah dikeluarkan dari dunia ini dalam kejadian yang disebut pengangkatan orang-orang percaya. Pengangkatan orang-orang percaya digambarkan dalam 1 Tesalonika 4:13-18 dan 1 Korintus 15:51-52. Ini adalah masa kesusahan Yakub – kesusahan bagi Israel (Yeremia 30:7; Daniel 9:12; 12:1). Ini juga adalah masa ketika Allah menghakimi dunia karena pemberontakan mereka melawan Dia.

Pasal 19 menggambarkan kembalinya Kristus dengan Gereja, pengantin perempuan Kristus. Dia mengalahkan sang Binatang dan Nabi Palsu dan melemparkan mereka ke dalam lautan api. Dalam pasal 20 Iblis diikat dan dibuang ke dalam jurang yang tak terkira dalamnya. Kemudian Kristus mendirikan kerajaanNya di atas bumi untuk 1,000 tahun. Pada akhir dari 1,000 tahun itu Iblis dilepaskan dan dia akan memimpin pemberontakan melawan Allah. Dengan cepat dia akan dikalahkan dan juga dibuang ke dalam lautan api. Kemudian penghakiman terakhir, penghakiman orang-orang yang tidak percaya, di mana mereka juga akan dibuang ke dalam lautan api.

Pasal 21-22 menggambarkan apa yang disebut sebagai keadaan kekal. Ini adalah di mana Allah memberitahu kita seperti apa kekekalan dengan Dia. Kitab Wahyu dapat dimengerti! Allah tidak akan memberikannya kepada kita kalau artinya itu merupakan suatu misteri. Kunci untuk memahami kitab Wahyu adalah dengan berusaha menafsirkannya seharafiah mungkin. Kitab Wahyu mengatakan apa yang dimaksudkannya. 



MENJALANI KEHIDUPAN KITA DALAM TERANG KEDATANGAN KRISTUS


Bagaimana kita menjalani kehidupan kita dalam terang 

kedatangan Kristus? 


ANNIKMASS 

Kita percaya bahwa kembalinya Kristus sudah dekat, yakni kedatanganNya dapat terjadi kapan saja. Kita, bersama dengan rasul Paulus, menantikan “pengharapan kita yang penuh bahagia dan penyataan kemuliaan” Kristus (Titus 2:13). Menyadari bahwa Kristus dapat datang kembali hari ini, ada orang-orang yang tergoda untuk berhenti bekerja dan hanya “menantikan” 

 Namun demikian, ada perbedaan besar antara mengetahui bahwa Kristus dapat kembali hari ini dan mengetahui Dia akan kembali hari ini. Yesus berkata, “Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang tahu” (Matius 24:36). Saat kedatanganNya adalah sesuatu yang Allah tidak ungkapkan kepada siapapun, dan oleh karena itu, sampai Dia memanggil kita kepada diriNya, kita harus terus melayani Dia. Dalam perumpamaan sepuluh talentaa, raja yang bepergian menginstruksikan para hambanya untuk “berdagang sampai aku datang kembali” (Lukas 19:13).


            Kembalinya Kristus selalu digambarkan dalam Kitab Suci sebagai motivasi besar untuk bekerja, bukan sebagai alasan untuk berhenti bekerja. Dalam 1 Korintus 15 Paulus menyimpukan pengajarannya mengenai pengangkatan orang percaya dengan mengatakan, “Karena itu,… giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! (ayat 58). Dalam 1 Tesalonika 5, Paulus menyimpulkan pelajaran mengenai kedatangan Kristus dengan kata-kata ini: ““ Sebab itu baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga dan sadar” (ayat 6). Untuk mundur dan “sekedar bertahan” bukanlah hasrat Yesus bagi kita. Sebaliknya kita harus bekerja selagi masih ada kesempatan. “Akan datang malam, di mana tidak ada seorangpun yang dapat bekerja” (Yohanes 9:4). 
            Para rasul hidup dan melayani dengan pemahaman bahwa Kristus dapat kembali pada saat mereka masih hidup; apa yang akan terjadi kalau mereka berhenti bekerja dan hanya “menunggu”? Berbuat demikian akan mengakibatkan mereka melanggar Amanat Agung, dan Injil tidak akan diberitakan. Para rasul mengerti bahwa kedatangan Yesus yang sudah dekat berarti mereka harus menyibukkan diri dengan pekerjaan Allah. Mereka hidup semaksimal mungkin, bagaikan setiap hari adalah hari terakhir mereka. Kita, sama seperti mereka, harus memandang setiap hari sebagai hadiah dan menggunakannya untuk memuliakan Allah.



            1 Yohanes 3:2-3, “Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya. Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci.”  


TANDA DARI BINATANG


Apakah tanda dari binatang (666)? 

Oleh
Matius Soboliem, S. Th

Bagian Alkitab yang utama yang berbicara mengenai “tanda dari binatang” adalah Wahyu 13:15-18. Rujukan lain dapat ditemukan dalam Wahyu 14:9, 11; 15:2; 16:2; 19:20; 20:4. Tanda ini berfungsi sebagai “meterai” dari para pengikut anti Kristus dan sang nabi palsu (juru bicara dari anti Kristus). Nabi palsu (binatang yang kedua) adalah yang mengakibatkan orang menerima tanda ini. Tanda ini diterakan di tangan atau dahi, dan bukan sekedar merupakan sebuah kartu yang di bawa orang. Terobosan baru dalam bidang tehnologi keping implan medis telah meningkatkan minat terhadap “tanda dari binatang” yang dibicarakan dalam Wahyu 13. Ada kemungkinan bahwa tehnologi yang kita lihat sekarang ini merupakan tahapan awal dari apa yang pada akhirnya dapat digunakan sebagai “tanda dari binatang.” Adalah penting bagi kita untuk memahami bahwa keping implan medis bukanlah tanda dari binatang. Tanda dari binatang adalah sesuatu yang hanya diberikan kepada mereka yang menyembah sang anti Kristus. Memiliki implan medis atau microchip keuangan ditanamkan di tangan kanan atau di dahi kita bukanlah merupakan tanda dari binatang. Tanda dari binatang adalah merupakan “tanda” zaman akhir yang dipersyaratkan oleh anti Kristus untuk berjual beli dan hanya diberikan kepada mereka yang menyembah sang anti Kristus.

            Banyak ekspositor Wahyu yang berbeda pendapat secara luas mengenai apa sebetulnya tanda dari binatang itu. Selain pandangan soal “Kartu Tanda Pengenal”, yang lainnya berspekulasi bahwa itu adalah microchip, barcode yang ditatokan ke kulit, atau sekedar tanda yang mengidentifikasikan seseorang sebagai seorang yang setia kepada kerajaan anti Kristus. Pandangan terakhir ini adalah yang paling tidak berspekulasi, karena pandangan ini tidak menambahkan lebih banyak informasi dari apa yang diutarakan oleh Alkiab. Dengan kata lain, semua ini mungkin, namun pada saat yang sama semuanya adalah spekulasi, sehingga kita hanya dapat menantikan nanti bagaimana hasilnya. Kita tidak sepatutnya menggunakan banyak waktu untuk berspekulasi mengenai detil yang melampaui apa yang ada dalam Alkitab.

            Makna dari 666 juga adalah merupakan misteri. Baru-baru ini banyak orang berspekulasi bahwa ada hubungannya dengan 6 Juni 2006 – 06/06/06. Namun dalam Wahyu 13, angka 666 diidentifikasi sebagai orang, bukan tanggal. Wahyu 13:18 memberitahu kita, “Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.” Entah bagaimana, angka 666 akan mengidentifikasikan anti Kristus. Selama berabad-abad para penafsir Alkitab telah berusaha untuk mengidentifikasikan individu-individu tertentu sebagai anti Kristus. Tidak ada kepastian. Itu sebabnya Wahyu 13:18 mengatakan bahwa angka tsb. membutuhkan hikmat. Ketika anti Kristus dinyatakan (2 Tesalonika 2:3-4) akan jelas siapa dia dan bagaimana angka 666 memperkenalkan dia.  

TUJUH METRAI DAN TUJUH SANGKKALA


Apakah ketujuh meterai dan tujuh sangkakala 

dalam Kitab Wahyu?


Oleh: Matius Soboliem, S. Th  



Ketujuh meterai (Wahyu 6:1-17; 8:1-5), tujuh sangkakala (wahyu 8:6-21; 11:15-19), dan tujuh cawan (Wahyu 16:1-21) adalah tiga seri penghakiman yang berbeda dan susul menyusul dari Allah. Penghakiman ini makin dahsyat dan akibatnya makin parah seiring dengan makin dekatnya zaman akhir. Ketujuh meterai, sangkakala dan cawan berhubungan satu dengan yang lain – meterai ketujuh memperkenalkan ketujuh sangkakala (Wahyu 8:1-5) dan sangkakala ketujuh memperkenalkan ketujuh cawan (wahyu 11:15-19; 15:1-8). Empat meterai pertama dari ketujuh meterai dikenal sebagai keempat pengendara kuda zaman akhir. Meterai pertama memperkenalkan Antikristus (Wahyu 6:1-2). Meterai kedua menyebabkan peperangan besar (Wahyu 6:3-4). Meterai ketiga mengakibatkan kelaparan (Wahyu 6:5-6). Meterai keempat mengakibatkan penyakit, kelaparan yang lebih dahsyat dan peperangan yang lebih dahsyat (Wahyu 6:7-8).
            Meterai kelima memberitahu kita mengenai mereka yang akan mati bagi iman mereka pada zaman akhir (Wahyu 6:9-11). Allah mendengar seruan mereka minta keadilan, dan akan memberikan keadilan pada waktunya – dalam wujud meterai keenam, bersama dengan sangkakala dan cawan penghakiman. Ketika meterai keenam dibuka, gempa bumi yang dahsyat terjadi, mengakibatkan kehancuran yang dahsyat – bersama dengan berbagai fenomena astronomis yang tidak biasa (Wahy 6:12-14). Mereka yang bertahan hidup akan berteriak, "Runtuhlah menimpa kami dan sembunyikanlah kami terhadap Dia, yang duduk di atas takhta dan terhadap murka Anak Domba itu." Sebab sudah tiba hari besar murka mereka dan siapakah yang dapat bertahan?” (Wahyu 6:16-17).

            Ketujuh sangkakala digambarkan dalam Wahyu 8:6-21. Ketujuh sangkakala adalah “isi” dari ketujuh meterai (Wahyu 8:1-5). Sangkakala pertama mengakibatkan hujan es dan api yang menghancurkan kebanyakan tanaman dalam dunia (Wahyu 8:7). Sangkakala kedua dari ketujuh sangkakala mengakibatkan apa yang kelihatannya merupakan meteor yang jatuh ke dalam laut dan mengakibatkan musnahnya kebanyakan makhluk hidup dalam laut (Wahyu 8:8-9). Sangkakala ketiga sama dengan sangkakala kedua kecuali bahwa dampaknya mempengaruhi danau-danau dan sungai-sungai dan bukannya lautan (Wahyu 8:10-11).

            Sangkakala keempat dari tujuh sangkakala mengakibatkan matahari dan bulan menjadi gelap (Wahyu 8:12). Sangkakala kelimat mengakibatkan wabah “belalang setan” yang menyerang dan menyiksa umat manusia (Wahyu 9:1-11). Sangkakala keenam melepaskan tentara setan yang membunuh sepertiga umat manusia (Wahyu 9:12-21). Sangkakala ketujuh memanggil ketujuh malaikat dengan ketujuh cawan murka Allah (Wahyu 11:15-19; 15:1-8).

            Ketujuah cawan penghakiman digambarkan dalam Wahyu 16:1-21. Ketujuh cawan penghakiman adalah akibat dari dibunyikannya ketujuh sangkakala. Cawan pertama mengakibatkan bisul yang menyakitkan di antara umat manusia (Wahyu 16:2). Cawan kedua mengakibatkan matinya semua makhluk hidup dalam laut (Wahyu 16:3). Cawan ketiga mengakibatkan sungai berubah menjadi darah (Wahy 16:4-7). Cawan keempat dari ketujuh cawan mengakibatkan panas matahari menjadi amat dahsyat dan mengakibatkan sakit yang luar biasa (Wahyu 16:8-9). Cawan kelima mengakibatkan kegelapan yang dahsyat dan kesakitan yang makin hebat karena bisul dari cawan pertama (Wahyu 16:10-11). Cawan keenam mengakibatkan S. Efrat menjadi kering dan bala tentara sang anti Kristus dikumpulkan untuk perang Harmagedon (Wahyu 16:12-14). Cawan ketujuh menghasilkan gempa bumi yang dahsyat yang diikuti oleh hujan es besar (Wahyu 16:15-21).
            Wahyu 16:5-7 mengatakan, “Dan aku mendengar malaikat yang berkuasa atas air itu berkata: "Adil Engkau, Engkau yang ada dan yang sudah ada, Engkau yang kudus, yang telah menjatuhkan hukuman ini. Karena mereka telah menumpahkan darah orang-orang kudus dan para nabi, Engkau juga telah memberi mereka minum darah; hal itu wajar bagi mereka! … Ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa, benar dan adil segala penghakiman-Mu.” 






KERAJAAN SERIBUH TAHUN


Apakah itu Kerajaan Seribu Tahun, dan apakah Kerajaan Seribu Tahun harus dipahami secara harafiah? 


Oleh
Matius Soboliem, S. Th 




            Kerajaan Seribu Tahun adalah nama yang diberikan untuk 1000 tahun pemerintahan Yesus Kristus di atas bumi. Sebagian orang berusaha menafsirkan 1000 tahun ini secara allegoris. Sebagian lainnya memahami 1000 tahun sebagai cara figuratif untuk mengatakan “masa yang panjang.” Hal ini menyebabkan beberapa orang tidak mengharapkan pemerintahan Yesus secara fisik dalam dunia ini. Namun demikian, dalam Wahyu 20:2-7, enam kali Kerajaan Seribu Tahun dikatakan secara spesifik akan berlangsung selama 1000 tahun. Kalau Allah ingin mengkomunikasikan “masa yang panjang,” Dia dapat dengan mudah melakukan itu tanpa secara eksplisit dan berulang kali menyebutkan waktu yang tepat.

            Alkitab memberitahu kita ketika Kristus datang kembali, Dia akan menetapkan diriNya

Annikmass 

sebagai Raja di Yerusalem, duduk di atas tahta Daud (Lukas 1:32-33). Perjanjian-perjanjian yang tanpa syarat menuntut kedatangan Kristus kembali secara harafiah dan secara fisik untuk mendirikan kerajaanNya. Perjanjian dengan Abraham menjanjikan Israel tanah, keturunan, penguasa dan berkat rohani (Kejadian 12:1-3). Perjanjian Palestina menjanjikan Israel pemulihan ke tanah perjanjian dan penguasaan terhadap tanah itu (Ulangan 30:1-10). Perjanjian Daud menjanjikan pengampunan pada Israel, suatu cara bagi bangsa itu untuk mendapat berkat (Yeremia 31:31-34).

            Pada kedatangan kedua kali, semua perjanjian ini akan digenapi saat Israel dikumpulkan kembali dari antara bangsa-bangsa (Matius 24:31), bertobat (Zakharia 12:10-14), dan dipulihkan kembali ke tanah perjanjian di bawah pemerintahan Mesias, Yesus Kristus. Alkitab berbicara mengenai keadaan pada zaman 1000 tahun itu sebagai lingkungan yang sempurna, secara fisik dan rohani. Zaman itu akan menjadi zaman damai (Mikha 4:2-4; Yesaya 32:17-18); sukacita (Yesaya 61:7, 10); penghiburan (Yesaya 40:1-2), di mana tidak ada kemiskinan (Amos 9:13-15) atau penyakit (Yoel 2:28-29). Alkitab juga memberitahu kita bahwa hanya orang-orang percaya yang akan memasuki Kerajaan Seribu Tahun. Karena itu, masa ini akan menjadi masa yang penuh dengan keadilan (Matius 25:37, Mazmur 24:3-4); ketaatan (Yeremia 31:33); kesucian (Yesaya 35:8); kebenaran (Yesaya 65:16) dan kepenuhan Roh Kudus (Yoel 2:28-29). Kristus akan memerintah sebagai Raja (Yesaya 9:3-7; 11:1-10) dengan Daud sebagai wali (Yeremia 33:15, 17, 21; Amos 9:11). Para pemimpin juga akan memerintah (Yesaya 32:1; Matius 19:28). Yerusalem akan menjadi pusat “politik” dunia (Zakharia 8:3).

            Wahyu 20:2-7 hanya memberi jangka waktu yang tepat untuk Kerajaan Seribu Tahun. Tanpa ayat-ayat inipun ada tak terhingga ayat-ayat lainnya yang menunjuk pada pemerintahan Mesiassecara harafiah di bumi. Penggenapan dari berbagai perjanjian Tuhan bergantung pada kerajaan secara harfiah dan secara fisik di masa yang akan datang. Tidak ada dasar yang kuat untuk menolak pengertian harafiah mengenai Kerajaan Seribu Tahun dan bahwa jangka waktunya adalah seribu tahun.